Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
1
menunjukan masih tingginya juga kuma yang didapati pada alat
yang akan digunakan untuk melakukan tindakan di unit-unit yang
ada di RSUD Kraton Kabupaten selain instalasi bedah sentral.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
e. Melengkapi salah satu dari tuntutan Akreditasi Standart PPI
yang mengharuskan adanya pemprosesan alat yang
terstandart dengan turunnya angka kuman pada hasil usap
alat dari paling tinggi 18,10cm2 menjadi hasil angka usap
alat dibawah 1cm2 .
3
BAB II
PROSES ANALISA FMEA (Failure Mode Effects Analysis )
MENUJU CSSD SENTRAL
A. Pengertian
FMEA (Failure Mode Effects Analysis ) Adalah langkah-langkah
pendekatan untuk mengidentifikasi semua kemungkinan kegagalan
atau resiko kegagalan dari suatu proses pelayanan kesehatan.
CSSD (Central Sterile Supply Departemen) adalah unit yang
bertanggung jawab atas pencucian dan distribusi alat yang telah
disterilkan di Rumah saki
B. ANALISA LINGKUNGAN
4
Tabel 1. Skoring Penetapan Area Prioritas Dilakukan Pembobotan Pada Area Prioritas
5
16. IPSRS LISTRIK 3 50 150 2 30 60 3 20 60 270
17. IPSRS ALKES 3 50 150 3 30 90 3 20 60 300
18. IPSRS BANGUNAN 2 50 100 2 30 60 3 20 60 220
19. ASET 2 50 100 3 30 90 3 20 60 250
20. PERBENDAHARAAN 3 50 150 2 30 60 3 20 60 270
21 AKUTANSI 3 50 150 2 30 60 3 20 60 270
22 LAUNDRI 3 50 150 3 30 90 4 20 80 320
23. CSSD 3 50 150 4 30 120 4 20 80 350
24 PEMULASARAN JENAZAH 2 50 100 3 30 90 3 20 60 250
25. PERENCANAAN 2 50 100 3 30 90 3 20 60 250
26. KEPEGAWAIAN & DIKLAT 3 50 150 3 30 90 3 20 60 300
27. PEMASARAN & HUMAS 3 50 150 3 30 90 3 20 60 300
28. UMUM & HUKUM 3 50 150 2 30 60 4 20 80 290
6
Tabel 3. Tabel hasil usap peralatan medis ,linen dan
lingkungan permukaan di IBS pada trisemester I
tahun 2015
7
Beberapa Risiko yang dapat diidentifikasi di rumah sakit
antara lain:
1. Risiko yang terkait dengan perawatan pasien
2. Risiko yang terkait dengan tenaga medis / karyawan
3. Risiko yang berhubungan dengan sarana dan prasarana
4. Risiko yang terkait dengan Keuangan.
5. Risiko yang terkait dengan Keselamtan Kerja.
8
2. Membuat diagram proses atau alur proses dengan flow chart
yang rinci tentang alur Sterilisasi alat dari mulai
3. Untuk setiap kemungkinan kegagalan (failure mode),
identifikasi efek yang mungkin terjadi (the effect)
4. Menetapkan kemungkinan tingkat keparahan dari efek
tersebut (RPN)
5. Melakukan root cause analysis dari failure mode
6. Desain ulang proses
7. Analisa dan ujicobakan proses yang baru
8. Terapkan dan awasi proses yang sudah didesain ulang tadi
1) Standar ruang
Alat Steril
Alat kotor
9
2) Alur pelayanan CSSD
10
Persyaratan ruangan: Suhu udara antara 180C –
220C, kelembaban udara antara 35% - 75%, pada
ruang pencucian alat lantai tidak licin, tekanan
positif dan terpisah dari ruangan pre-
celaning/cleaning.
b) Area Bersih
Di area bersih, instrument atau alat dilakukan
proses pengemasan, labeling dan proses
sterilisasi
Instrument steril hasil proses sterilisasi
disimpan di ruang penyimpanan alat steril
Persyaratan ruangan : Suhu udara antara 180C
– 220C, kelembaban udara antara 35% - 75%,
tekanan negative, lantai tidak licin dan terpisah
dari ruangan pre-celaning/cleaning.
c) Area steril
Instrument steril masuk dari area bersih melalui
pass box (counte) antara area bersih dan area
steril atau dari mesin sterilisasi double door.
Di area steril dilakukan penyimpanan
instrument steril yang akan didistribusikan.
Instrument steril diserahkan kepada pelanggan
melalui loket distribusi barang steril.
Persyaratan ruangan : Penerangan harus
memadai, suhu udara antara 180C – 220C,
kelembaban udara antara 35% - 75%, tekanan
negative, efisiensi filtrasi particular antara 90 –
95% (untuk particular berukuran 0,5 mikron)
atau dengan filter heap, dinding dan lantai
ruangan terbuat dari bahan yang halus, kuat
sehingga mudah dibersihkan atau dengan
menggunakan cat Epoxy sehingga tidak ada
nut-nut lantai tempat penimbunan debu dan
sarangnya bakteri, Alat steril disimpan pada
jarak 19 – 24 cm dari lantai dan minimum 43
cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding,
hindari terjadinya penumpukan debu pada
kemasan. Akses ke ruang penyimpanan steril,
dilakukan oleh petugas sterilisasi sentral yang
11
terlatih, bebas dari penyakit menular dan
menggunakan pakaian yang sesuai dengan
persyaratan.
4) Standar fasilitas
12
4.3 Prasarana Peralatan dan bahan pencucian
13
1. Alkazime ( enzimatic )
Mempunyai peran menghilangkan kotoran dan
2. Bayclin
Mempunyai peran menghilangkan kotoran dan
3. Detergent
Mempunyai peran menghilangkan kotoran dan
14
c. Penentuan modus kegagalan dari setiap proses standarisasi
sterilisasi
I II III IV
VIII VII V
VI
15
Bagan 2. Alur Sub Proses
16
Tabel 1. Kemungkinan Kegagalan
ALUR SUB PROSES KEMUNGKINAN
PROSES KEGAGALAN
Penerimaan alat Ada sistem pencatatan alat Pencatatan alat kotor tidak
Kotor kotor yang diterima dengan baik
baik
Petugas patuh dalam Petugas tidak patuh dalam
pemakaiaan APD pemakaian APD
Standar bangunan dan bangunan dan peralatan
peralatan di ruang ruang penerimaan alat kotor
penerimaan alat kotor tidak standar
Ada jalur dan alur alat Jalur alat kotor tidak
kotor tersendiri
Proses Kepatuhan Petugas dalam Petugas tidak menerapkan
perendaman menerapkan SPO SPO Pencucian alat
dan pen cucian pencucian Alat tinggi
alat Kotor Petugas patuh dalam Petugas tidak patuh dalam
menggunakan APD penggunaan APD
Tersedianya Enzimatik Enzimatik tidak digunakan
yang mencukupi
Petugas kompeten dalam petugas yang tidak
pencucian alat kotor kompeten melakukan
perendaman dan pencuian
alat
Pembuangan limbah dan Pembuangan limbah buruk
saluran yang baik
Tempat pencucian yang Tempat pencucian tidak
terstandar standard (tidak bertekanan
negative)
Ada sistem penanganan Tidak ada sistem
pertama saat Penanganan pertama saat
terkontaminasi (eywash) terkontaminasi
Packing Alat Meja packing Meja packing tidak standar
Bersih Pembungkus alat dan Tidak ada Pembungkusus
BMHP (poches) alat dan BMHP (poches)
Indikator Kimia dan Fisika Tidak ada Indikator
pengukur sterilitas alat
Buku pencatatan lengkap Tidak adanya sistem
pencatatan
Setting Alat sudah Proses setting alat tidak
tersistem terstandar
Petugas setting alat yang Tidak ada petugas kompeten
kompeten dalam setting alat
Penerapan SPO setting alat Petugas tidak melakukan
SPO setting alat
17
Ruang bertekan negatif Ruangan tidak bertekanan
negatiftif
Proses Penerapan SPO sterilisasi Penerapan sterilisasi alat
sterilisasi alat yang tidak terstandar
Ruangan bertekanan Ruangan tidak bertekanan
negatif negatif
Petugas sterilisasi terlatih Tidak ada Petugas sterilisasi
yang terlatih
Alat sterilisasi yg Standart Tidak adanya Alat sterilisasi
yg Standart
Penyimpanan Penerapan SPO Ketidak tepatan
alat steril Penyimpanan alat steril Penyimpanan alat steril
Rak penyimpanan tertutup Rak penyimpanan tidak
tertutup
Ruangan bertekanan Ruangan tidak bertekanan
negatif negatif
Akses satu pintu dan Akses tidak satu pintu dan
terbatas jalan umum
Distribusi alat Penerapan SPO distribusi Petugas tidak patuh dalam
sterili alat penerapan SPO distribusi
alat steril
Troli dan Jalur Alat Steril Jalur Alat Steril yang belum
terstandar terpisah
Petugas Distribusi yang Tidak ada petugas
terlatih Distribusi yang baik
Pencatatan yang baik Pencatatan distribusi alat
buruk
Pemakaian alat tempat alat steril di IBS Tempat alat steril di IBS
steri di IBS dan yang standar tidak standar
Ruang Tempat alat steril di Tempat alat steril di
Perawatan Ruangan yang standar Ruangan
Pengetahuan petugas dlm Buruknya pengetahuan
menggunakan alat steril petugas dlm menggunakan
baik alat Steril
18
penyebab dan tingkat keparahan dari efek
kegagalan dengan menghitung Risk
PriorityNumber.
Rangking Risiko :
(Probabilitas/keseringan)x (Saverity/keparahan)XDampak
6.
Pelayanan/ Terhenti Terhenti lebih Terhenti lebih dari Terhenti lebih Terhenti
operasional lebih dari dari 8 jam 1 hari dari 1 minggu permanen
1 jam
Biaya / Kerugian Kerugian lebih Kerugian lebih dari Kerugian lebih Kerugian
keuangan kecil dari 0,1% 0,25 % anggaran dari 0,5% lebih dari
Kerugian anggaran Kerugian 500 juta anggaran 1%
sampai Kerugian 50 – 1 milyar Kerugian > 1 anggaran
dengan juta – 500 juta M – 10M Kerugian >
50 Juta 10 Milyar
19
Publikasi Rumor - media lokal - media lokal Media nasional Media
- waktu singkat - waktu lama kurang dari 3 nasional lebih
hari dari 3 hari
20
Tabel 5. Perkalian Dampak dengan Keseringan
21
Tabel 6. Kemungkinan penyebab dan tingkat keparahan dari efek
kegagalan dilihat dari Risk Priority Number
kemungkinan
Proses Penyebab kegagalan C P D SR
kegagalan
Penerimaan Pencatatan Petugas tidak mencatat
5 2 2 20
alat Kotor alat kotor alat kotor yg masuk
Penerimaan tidak baik Tdk ada Form dan Buku
alat Kotor 1 2 1 2
pencatatan alat kotor
Tidak patuh melakukan
SPO serah terima alat 5 2 1 10
kotor
Tidak adanya petugas
khusus di ruang 5 1 1 5
penerimaan alat kotor
Tidak ada evaluasi 5 2 2 20
penerapan SPO
Petugas tidak Petugas tidak patuh
5 5 1 25
patuh dalam memakai APD
pemakaian Petugas tidak tahu SPO
5 5 4 100
APD pemakaiaan APD
APD tidak tersedia 5 5 4 100
Tidak ada monitoring
Implementasi kepatuhan 1 1 4 4
penggunaan APD
Tidak ada exhouse van &
5 3 3 45
AC
Tidak ada monitoring 5 3 4 60
bangunan dan sistem kelembapan suhu
peralatan (Higrometer)
ruang Tembok tidak terbuat dari 5 3 4 60
penerimaan vinil dg sudut pertemuan
alat kotor lantai tidak lengkung
tidak standar Lantai tidak terbuat dari 5 3 4 60
vinil
Lantai licin/ mudah 5 2 2 20
terpelest
Jalur alat Tidak ada jalur alat kotor 5 3 3 45
kotor tidak tersendiri
tersendiri Alur alat kotor belum 5 3 3 45
dibangun
22
kemungkinan
Proses Penyebab kegagalan C P D SR
kegagalan
Proses Petugas tidak Tidak ada evaluasi penerapan
perenda menerapkan SPO Pencucian alat 4 2 2 16
man dan SPO Kurang Sosialisasi SPO Pencucian
Pencucian alat 4 2 2 16
pen
alat Tidak patuh menerapkan SPO
cucian
alat pencucian Alat Kotor 4 2 4 32
Tidak ada SPO pencucian Alat
Kotor
Kotor 1 2 2 4
Petugas tidak Petugas tidak patuh memakai
patuh dalam APD 5 5 4 100
penggunaan Petrugas tidak tahu SPO
APD pemakaiaan APD 3 5 2 30
Tidak ada monitoring
Implementasi penggunaan APD 1 1 4 4
APD tidak tersedia 5 4 1 20
Enzimatik Petugas tidak tau cara
tidak penggunaan enzimatik 2 1 2 4
digunakan Tidak tersedianya Enzimatik 1 1 1 1
petugas yang Tidak memiliki sertifikat pelatihan
tidak kompeten CSSD dasar 5 3 3 45
melakukan Petugas tidak disiplin 5 3 3 45
perendaman Tidak ada buku panduan
dan pencucian tatalaksana perawatan alat
alat 5 3 3 45
Pembuangan Saluran limbah kurang memadai 3 2 3 18
limbah buruk shg air limbah di bak kontrol
sering meluap
Tidak patuh terhadap SPO 5 2 4 40
Pembuangan limbah padat
Tidak patuh dlm pemilahan 4 2 4 32
limbah padat(sampah medis& non
medis padat serta sampah benda
tajam)
Saluran limbah cair sering 4 2 3 24
tersumbat dg limbah padat
Tempat Bak pencucian tidak standart 5 1 2 10
pencucian (40x40x30 CM)
tidak standard Tidak ada spray gun 5 4 4 80
(ruangan tidak
bertekanan Lantai licin/ mudah terpeleset 5 2 2 20
negative) AC tidak memadai agar ruangan 5 3 2 30
bertekanan nagatif
23
kemungkinan
Proses Penyebab kegagalan C P D SR
kegagalan
Proses Tempat Tidak ada AC dan Exhouse Van 5 3 2 30
perenda pencucian
man dan tidak standard
pen (ruangan tidak
cucian bertekanan
alat negative)
Kotor
Proses Tidak ada Tidak ada eye wash 5 3 4 60
perenda sistem
man dan Penanganan
pencucia pertama saat Tidak ada air bersih mengalir 1 4 3 12
n alat terkontaminas
Kotor i
Packing Meja Setting meja setting bukan dari stensistil 5 3 2 30
Alat tidak standar dan tidak mudah dibersihkan
Bersih Tidak tersedianya Desinfektan 1 1 1 1
(savlon/clorin/Alkohol) untuk
kebersihan meja
Tidak ada Tidak tersedianya Poches 5 3 3 45
Pembungkus (pembungkus alat)
alat dan BMHP Tidak ada nya SPO 5 2 1 10
(poches) pembungkusan alat
Proses pembungkusan alat tidak 5 3 2 30
sesuai SPO
Petugas tidak memakai APD 5 4 2 40
Tidak ada Tidak ada indikator kertas 5 3 3 45
Indikator indikator,
Kimia dan Tidak ada Indikator Kuman 5 3 3 45
Fisika Tidak ada indikator Bowiedick, 5 3 3 45
Petugas tidak mencatat alat 5 1 1 5
Tdk ada Form dan Buku 1 2 1 2
Tidak adanya
pencatatan
sistem
Petugas tidak patuh melakukan 5 2 4 32
pencatatan
SPO serah terima alat kotor
Proses Setting Belum rutin ada pelatihan dalam
5 3 2 30
Alat tidak Setting alat-alat khusus
terstandar Tidak ada ceklist Alat -Alat bersih 5 3 3 45
Tidak ada proses pencatatan alat 5 2 2 20
Tidak ada Petugas tidak memiliki sertifikat 5 3 3 45
petugas pelatihan CSSD dasar
kompeten Petugas tidak disiplin 5 3 3 45
dalam setting Tidak ada buku panduan 5 3 3 45
tatalaksana perawatan alat
24
alat Tidak adanya petugas khusus di 5 3 2 30
ruang setting yang terlatih ( ahli
seting alat)
Petugas tidak Kurang Sosialisasi SPO 3 3 2 18
melakukan Tidak patuh menerapkan SPO 4 3 3 36
SPO Packing
Setting Petugas tidak Tidak ada evaluasi penerapan 4 3 3 36
Alat melakukan SPO setting alat yang dilakukan
Bersih SPO setting atasan
alat
Ruang tidak Tidak ada AC dan Exhouse Van 5 3 2 30
bertekanan Jumlah AC tidak memadai 5 3 2 30
negatif Pintu tidak selalu tertutup 5 3 2 30
Proses Penerapan Kurang Sosialisasi SPO 5 2 2 20
sterilisasi Sterilisasi alat Tidak ada SPO Proses sterilisasi 5 2 2 20
yang tidak Petugas tidak patuh menerapkan 5 2 4 40
terstandar
SPO
Tidak ada evaluasi penerapan 5 2 2 20
SPO
Ruangan AC tidak memadai 5 3 2 30
tidak Pintu tidak selalu di tutup 5 3 2 30
bertekanan Tidak ada AC dan Exhouse Van 5 3 2 30
negatif Suhu ruangan tidak terkontrol 5 3 2 30
karna tidak ada alat pengukur
suhu ruangan
Tidak ada Tidak adanya petugas khusus di 5 3 3 45
Petugas ruang pemrosesan alat (sterilisasi)
sterilisasi Petugas tidak dilatih sehingga tdk 5 3 3 45
yang terlatih memiliki sertivikat Pelatihan
CSSD dasar
Tidak adanya Tidak ada kalibrasi alat sterilisasi 1 4 2 8
Alat sterilisasi Tidak terpasang SPO Sterilisasi 1 2 2 4
yg Standart pada alat
Tidak adanya Alat Sterilisasi 5 4 4 80
Steam yang memadai
Tidak Adanya Alat Sterilisasi suhu 5 5 4 100
tinggi yang memadai
Tidak adanya Alat Sterilisasi suhu 5 2 4 40
rendah yang memadai
Penyimpa Ketidak Kurang Sosialisasi SPO 1 2 2 4
nan alat tepatan penyimpanan alat steril
sterilisasi Penyimpanan Tidak ada SPO penyimpanan alat 1 2 2 4
alat steril steril
Tidak patuh menerapkan SPO 2 2 5 20
25
Penyimpanan alat steril
Tidak ada evaluasi penerapan 5 2 2 20
SPO dari atasan langsung
26
menggunakan Petugas CSSD tentang Pemakaian
alat alat stetril
steril
d. Rencana Tindak Lanjut
1. Penerimaan alat
kotor
a) Budaya mencatat -Alat kotor yang -Sosialisasi Ka ins
alat kotor yang masuk sdh ulang SPO dan CSSD
masuk dicatat tapi tidak buat dan Ins
sesuai ceklist Kesepakatan dg IBS
Unit terkait
melibatkan
peran Ka. inst
IBS dalam
penerapan
Regulasi
pengelolaan
instrument
-Dilakukan
b) Sosialisasi SPO -Baru sosialisasi ttg
s.d.a
Pengolahan alat/ tersosialisasi SPO ulang
instrumen sebagian Petugas
27
suhu 18-22 0C) beberapa alat ini CSSD
f) Higrometer ( alat belum tersedia
pemantau suhu
dan kelembapan)
g) Pembuatan
Ruangan dg Sudut
terbuat dari Vinil
lengkung -
-
h) Program -Belum ada
monitoring dan - -Membuat Kabid
monitoring
evaluasi
penerapan SPO program jangnon
penerapan SPO instrumen/ alat monitoring dan med dan
Penerimaan secara rutin evaluasi jangmed
Instrumen/ alat penerapan SPO
-Monitoring tiap
6 bulan sekali dg
kultur kuman - Mengusulkan
pada alat steri yg adanya
dilakukan Tim indicator alat
PPI kimia dan
- Dilakukan GKM biologi
3 bln sekali
2. Proses
Perendaman dan
pencucian alat
a) Usulan Pelatihan -Sdh ada 2 org - Usulan 5 Org Ka ins
CSSD dasar ( yang terlatih yg belum CSSD
standart setiap terlatih dan
orang ) Kasie UP
- Refres ilmu ttg
b) Pengadaan Buku -Sudah ada CSSD dlm KM
Panduan CSSD
standar nasional
c) Pembuatan -belum ada - Usulan Ka ins
saluran limbah Pembuatan CSSD
28
dengan standar : saluran dan
- Tersendiri limbah Kasie UP
-masih bergbung standar
langsung ke IPAL(
tdk gabung dg
limbah Rumah
tangga RS) - Sdh
terstandar Ka ins
- Kriteria Bak -Ada 1 bak CSSD
Kontrol control dan
- Adanya saringan sanitasi
-sdh ada - Sdh ada
pada wastafel
d) Pembuatan
sistem untuk
empermudah
pembuangan
sampah :
Monitoring
Masuk dalam
1minggu sekali Blm dilakukan Ka ins
program
dari Tim CSSD
PPI,PMKP,Man dan
timPPI,
ajemen
Manajem
Menerapkan
Blm selalu en
sign out Meminta
dengan benar komitmen dg
unit terkait
3. Packing Alat
bersih
a) Pengadaan ada
meja dari stensistil Dlm ada Usulan Ka ins
yang mudah pengadaan meja CSSD
dibersihkan dan ULP
c) Adanya Inikator -
Sdh ada
Kimia dan biologi
29
e) Ceklist alat Sdh ada blm jalan Sosialisasi
4. Proses sterilisasi
a) Alat sterilisasi
Blm standar Usulan Ka ins
Steam, suhu tinggi,
pengadaan CSSD
Suhu rendah
Usulan Ka ins
Blm tersendiri pengadaan CSSD
b) Butuh 4 org
orang dan
Kasie UP
30
7. Pemakaian alat
steril di IBS dan
Ruang perawatan
a) alat steril IBS sdh Blm ada Penerapan Ka Ins
dalam kemasan set setting alat CSSD
(Pouches) lengkap sesuai dengan
dengan BHP nya penggunaannya
b) Di ruang rawat
perlu lemari stenlis
Pengusulan PPTK
khusus unt Blm ada semua
pengadaan Rumah
penyimpanan alat
tangga
steril
c) Pelayanan CSSD Baru melayani
24 jam melayani IBS (24 jam) Layanan CSSD
semua Kebutuhan unt seluruh Unit Ka Ins
Terkadang shift d RS CSSD
alat steril dan BHP
malam petugas
yang dibutuhkan Bangun budaya
tidak ditempat
etos kerja
31
Alat CSSD sesuai Sudah masuk Pengadaan Alat Kasub Bag
Standar belum ada dalam CSSD sesuai Pelayanan medik
perencanaan standar
pengadaan
belum
terealisasi di
tahun 2015
Ketersediaan Sudah masuk Pengadaan Kasub Bag
Prasarana dalam Prasarana Pelayanan medic
pendukung CSSD perencanaan pendukung CSSD bekerjasama
(Enzimatik, eye wash, pengadaan (Enzimatik, eye dengan apotik
poches, Indikator belum wash, poches,
Bowendik dan lain- terealisasi di Indikator Bowendik
lain) belum ada tahun 2015 dan lain-lain)
Kurang patuhnya Beban Penempatan Ka Instalasi dan
petugas dalam pekerjaan Pegawai sesuai Kepala Ruang
menerapkan SPO tinggi, sudah beban kerja yang
dihitung berhubungan
kebutuhan
tenaga tapi
belum bisa
terealisasi
karna gedung
belum ada
Belum semua Sudah Dilakukan pelatihan Diklat
petugas trampil direncanakan CSSD dasar kepada
dalam pengolahan tapi belum bisa petugas CSSD
alat dari kotor sampai di wujutkan secara bertahap
dengan steril semua
Belum adanya Troli Sudah masuk Usulan pengadaan PPTK alat rumah
Alat Kotor dan Steril dalam troli alat tangga
perencanaan
pengadaan
belum
terealisasi di
tahun 2015
Belum semua Review ttg Ka Ruangan
Petugas penerapan system
Belum digalakkannya melakukan dokumentasi dalam
system pencatatan sesuai unit CSSD
yang baik di CSSD prosedur
32
VI. PENUTUP
Demikian laporan analisa FMEA Menuju CSSD Standar tahun
2016 ini kami buat. Mohon kekurangan, dan hal-hal yang harus
dilakukan rumah sakit dapat diberi masukan dan tambahan, agar
ada peningkatan mutu pelayanan Rumah sakit dan jaminan
keselamatan pasien RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan
33