Bahan Ajar Sistem Kendali Instalasi Penerangan Smart Building
Bahan Ajar Sistem Kendali Instalasi Penerangan Smart Building
MATA PELAJARAN
MATERI
OLEH
2017
A. Kompetensi Dasar
3.17 Memahami komponen dan tata letak sistem kendali instalasi penerangan
(Smart Building).
4.17 Menerapkan komponen dan tata letak sistem kendali instalasi penerangan
(Smart Building)
masukkan keluaran
Proses
Masukkan dan keluaran merupakan suatu variabel atau besaran fisis. Keluaran
merupakan hal yang dihasilkan oleh kendali. Sedangkan masukkan adalah yang
mempengaruhi kendalian (yang mengatur keluaran). Kedua dimensi masukkan dan
keluaran tidak harus sama.
4. Komponen kendali
a. Switch / Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan aliran listrik. Jadi saklar pada dasarnya adalah suatu alat yang
dapat atau berfungsi menghubungkan atau pemutus aliran listrik (arus listrik) baik
itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan arus listrik lemah.
Pembeda saklar arus listrik kuat dan saklar arus listrik lemah adalah bentuknya
kecil jika dipakai untuk alat peralatan elektronika arus lemah, demikian pula
sebaliknya, semakin besar saklar yang digunakan jika aliran listrik semakin kuat.
Relay merupakan alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup
(atau membuka) kontak saklar atau saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh
daya atau energi listrik. Berikut ini, gambar berbagai macam jenis saklar :
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada
suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan
sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan
umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai
terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk
mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan
logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan
untuk sensormekanik, karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk
pengaturan rangkaian pengontrolan.
b. Jenis-Jenis Switch / Sakelar
1) Jenis saklar berdasarkan besar tegangannya
Saklar tegangan rendah
Saklar tegangan menengah
Saklar tegangan tinggi
2) Jenis saklar berdasarkan tempat dan pemasangannya :
Saklar in low yaitu saklar yang ditanam didalam tembok.
Saklar out bow yaitu saklar yang dipasang pada permukaan tembok.
3) Jenis saklar berdasarkan fungsinya :
Saklar on off, merupakan saklar yang bekerja menghubungkan arus listrik
jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus
listrik tombol saklar harus ditekan pada posisi off. Saklar jenis ini
biasanya digunakan untuk jenis lampu.
Saklar push on, merupakan saklar yang menghubungkan arus listrik jika
tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus
listrik, jika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan
sendirinya. Biasanya saklar jenis ini digunakan untuk saklar bel rumah
tangga.
Saklar push off, merupakan saklar yang fungsi berkebalikan dengan sklar
push on.
Saklar tunggal, merupakan saklar yang hanya mempunyai satu buah kanal
input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang
terhubung dengan beban listrik/ alat listrik yang digunakan.
Saklar majemuk, merupakan saklar yang memiliki satu buah kanal input
yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal
output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang
digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jummlah tombol pada
saklar tersebut.
1) Saklar Manual
Instalasi penerangan.
Instalasi tenaga.
Sakelar SPST adalah sakelar yang terdiri dari satu kutub dengan satu
arahFungsinya untuk memutus dan menghubung saja. Sakelar jenis
SPST inhanya digunakan pada motor dengan daya kurang dari 1 PK.
Sakelar SPDT adalah sakelar yang terdiri dari satu kutub dengan dua
arah hubungan. Sakelar ini dapat bekerja sebagai penukar.
Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya
saja.
Sakelar DPST adalah sakelar yang terdiri dari dua kutub dengan satu
arah. Jadi hanya dapat memutus dan menghubung saja.
Sakelar DPDT adalah sakelar yang terdiri dari dua kutub dengan dua
arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi
motor dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor arus searah
dan motor satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua
sumber tegangan pada satu motor.
Sakelar TPDT adalah sakelar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke
dua arah. Sakelar ini digunakan pada instalasi motor 3 fasa atau sistem 3
fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor
3 fasa, layanan motor 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai
starter bintang segitiga yang sangat sederhana.
Drum Switch
Sakelar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Cam switch
banyak digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian kontrol.
Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor
1 fasa atau motor 3 fasa. Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah
pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak-kontak menutup atau
membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
2) Saklar Mekanik
Saklar mekanik akan on atau off secara otomatis oleh sebuah proses
perubahan parameter, misalnya posisi, tekanan, atau temperatur. Saklar akan
On atau Off jika set titik proses yang ditentukan telah tercapai. Saklar
mekanik digunakan untuk automatisasi dan juga proteksi rangkaian. Terdapat
beberapa tipe saklar mekanik, antara lain: Limit Switch, Flow Switch, Level
Switch, Pressure Switch dan Temperature Switch.
Limit Switch (LS)
Limit switch termasuk saklar yang banyak digunakan di industri. Pada
dasarnya limit switch bekerja berdasarkan sirip saklar yang memutar tuas
karena mendapat tekanan plunger atau tripping sirip wobbler. Konfigurasi
yang ada dipasaran adalah: (a).Sirip roller yang bisa diatur, (b) plunger, (c)
Sirip roller standar, (d) sirip wobbler, (e) sirip rod yang bisa diatur. Pada saat
tuas tertekan oleh gerakan mekanis, maka kontak akan berubah posisinya.
Contoh aplikasi saklar ini adalah pada PMS (Disconecting Switch) untuk
menghentikan putaran motor lengan PMS.
Flow Switch (FL)
Saklar ini digunakan untuk mendeteksi perubahan aliran cairan atau gas
di dalam pipa, tersedia untuk berbagai viskositas. Pada saat cairan dalam pipa
tidak ada aliran, maka kontak tuas/piston tidak bergerak karena tekanan
disebelah kanan dan kiri tuas sama. Namun pada saat ada aliran, maka
tuas/piston akan bergerak dan kontak akan berubah sehingga dapat
menyambung atau memutusklan rangkaian.
FS tersedia dua konfigurasi, yaitu open tank dan closed tank. Open tank
digunakan untuk tanki terbuka sehingga terbuka juga terhadap tekanan
atmosfir. Sedangkan closed tank digunakan untuk tanki tertutup dan
bertekanan.
Secara fisik saklar ini terdiri dari dua komponen, yaitu bagian yang
bergerak/bergeser (digerakkan oleh tekanan) dan bagian kontak. Bagian yang
bergerak dapat berupa diafragma atau piston. Kontak elektrik biasanya
terhubung pada bagian yang bergerak, sehingga jika terjadi pergeseran akan
menyebabkan perubahan kondisi (On ke Off atau sebaliknya). Saklar
temperatur biasanya disebut thermostat, bekerja berdasarkan perubahan
temperatur. Perubahan kontak elektrik di-trigger (dipicu) oleh pemuaian
cairan yang ada pada chamber yang tertutup (sealed chamber) chamber ini
terdiri dari tabung kapiler dan silinder yang terbuat dari stainless steel.
c. Push Botton
1) Tipe NO
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup
bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka
kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan
mengalir.
2) Tipe NC
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka
bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan
3) Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol
tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan
NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan
kontak yang membuka akan tertutup.
d. Sakelar Elektro Mekanik ( KONTAKTOR MAGNET )
Kontaktor magnet atau sakelar magnet ialah sakelar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan. Magnet
berfungsi sebagai penaik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus
mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja
normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak
terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tengangan DC
atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja,
apabila kurang maka kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor
ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat
beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan
kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat
kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor
bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat
kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor
bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC
berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat
sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah
NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila
arus dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjadi
NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu.
Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak
NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu,
kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu
luas permukaannya kecil dan tipis. Kontaktor pada umumnya memiliki kontak
utama untuk aliran 3 fasa dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk
berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama,
yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat
pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk
mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet,
alat bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan
penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan
laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh.
Selain itu, dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.
a. pelayanannya mudah,
Sedangkan Kerugiannya:
a. mahal harganya,
Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi
motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain,
contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay dan lain-
lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur
waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke
segitiga dalam delay waktu tertentu. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya
yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian
elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila
motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta
menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan relay
yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang
dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh
kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisian kapasitor. Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai
kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila
telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan
mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil
sebagai contoh pada gambar 23. yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain
akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan
kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6.
Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.
D. Penggunaan sistem kendali penerangan
Untuk menunjang perkembangan dari adanya industri rumah tangga, hotel dan
villa , sarana dari penggunaan energi listrik harus dibuat handal salah satunya
keamanan dengan cukup tinggi dan dapat dipergunakan secara efektif dan efisien.
Pada saat sekarang ini, PLN mulai mencanangkan program penghematan energi listrik
untuk industri, rumah tangga, hotel dan villa . Untuk lebih mensiasati program
tersebutperlu dipasang sistem kontrol pada seluruh peralatan listrik. Banyak terdapat
jenis sistem kontrol yang dipergunakan seperti sistem kontrol penerangan dan suhu.
Kelebihan dari pemakaian sistem kontrol pada penerangan adalah dapat mengontrol
penggunaan energi listrik yang dipakai pada sistem penerangan sehingga dapat
menghemat penggunaan energi listrik. Sensor gerak dan fitting sensor gerak berfungsi
sebagai kontrol untuk penerangan di dalam ruangan villa apabila terjadi suatu
gerakan. Sedangkan photocell berfungsi sebagai kontrol untuk penerangan di luar
villa. Sangat perlu dipasang sistem kontrol pada sistem penerangan untuk menghemat
dalam pemakaian energi listrik. Sistem kontrol yang dimaksud harus dapat diandalkan
dalam pemakaiannya sebagai sarana perbaikan kondisi pemakaian energi listrik.
1. Key tags
Key tags merupakan salah satu alat kontrol untuk di dalam villa atau hotel.
Alat kontrol ini adalah sebagai kontrol utama seluruh peralatan listrik di dalam
villa . Kontrol ini terdiri dari kartu atau tag dan tempat kartu yang dipasang
seperti sakelar biasa. Bentuk dari tempat key tags menyerupai bentuk sakelar
namun terdapat lubang di bagian atas tempat kartu atau key tags dimasukkan.
Apabila kartu dimasukkan ke dalam tempat key tag, maka semua peralatan
listrik akan hidup. Bentuk dari key tags dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Input dari key tags diambil dari salah satu fase, seperti contoh fase R, kemudian
masuk ke input ke key tags , apabila key tags dimasukkan ke dalam tempat key
tags, maka terminal di dalam tempat key tags tertutup dan tegangan menuju ke
coil sehingga coil atau magnet akan menarik kontak-kontak yang ada di dalam
kontaktor sehingga kontak-kontak tersebut tertutup dan semua beban pun
menyala. Begitu juga sebaliknya, apabila key tags dilepas, maka semua beban
mati. Kontaktor yang dipakai untuk mengalirkan tegangan ke beban hanya kontak
utama. Karena kontak ini yang mempunyai daya hantar arus yang besar.
Sedangkan kontak-kontak yang lain sebagai kontak bantu yang biasa digunakan
untuk kontrol.
2. Kontaktor
Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur
kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar
phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama
• Untuk instalasi tegangan menengah digunakan Megger dengan batas ukur Mega
sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara 5.000 sampai dengan 10.000 Volt
arus searah.
• Untuk instalasi tegangan rendah digunakan Megger dengan batas ukur sampai Mega
Ohm dan tegangan alat ukur antara 500 sampai 1.000 Volt arus searah.
Ketelitian hasil ukur dari Megger ditentukan oleh cukup tidaknya tegangan
generator / baterai yang dipasang pada alat ukur tsb. Dewasa ini telah banyak pula
Megger yang mengeluarkan tegangan tinggi, yang didapatkan dari baterai sebesar 8 – 12
volt (megger dengan sistem elektronis). Megger dgn bateri umumnya membangkit kan
tegangan tinggi yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar
dengan tangan.
Prinsip pengukuran Megger sama dengan ohm meter, yaitu memberikan tegangan dari
alat ukur ke isolasi peralatan, dan karena nilai resistance isolasi ini cukup tinggi maka
diperlukan tegangan yang cukup tinggi pula agar arus dapat mengalir. Tegangan
pengukuran yang digunakan tergantung pada tegangan kerja dari alat yang akan diukur.
Tegangan untuk mengetes isolasi dapat diubah2 tergantung pada kelas isolasi yang
digunakan seperti:
Tegangan DC 500 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan rendah
Tegangan DC 1000 Volt s/d DC 5000 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan sampai
dengan 6000 Volt.
Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000 volt
Batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 ohm dan 5 sampai 5000 ohm
dll, sesuai dengan sumber tegangan dari megger tersebut.
Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung
dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (system tegangan) dari
peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya.
• Besar tahanan isolasi yang memenuhi persyaratan secara umum, ditentukan oleh
tegangan kerja dari peralatan tersebut.
• Harga tahanan isolasi bervariasi tergantung dari kelembaban udara, kotoran dan
kwalitas material isolasi.
Ada pun untuk mengetahui standart harga minimal hasil pengukuran tahanan isolasi suatu
peralatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus pendekatan :
( 1000 . U )
R = ————— ∙ U ∙ 2,5
Q
Dimana :
R = Tahanan isolasi minimal.
U = Tegangan kerja.
Q = Tegangan Megger.
1000 = Bilangan tetap.
2,5 = Faktor Keamanan (apabila baru).
Contoh :
Pengukuran yang menggunakan “Megger” dengan tegangan DC 500 Volt, 1000 Volt dan
5000 Volt, dengan memasukkan faktor keamanan (2,5), bila tegangan kerja 400 V, maka :
( 1000 . U )
R = —————-------- ∙ U ∙ 2,5
Q
(1000 . 400)
R = —————— . 400 . 2,5 = 0,80 MΩ.
500
Prosedur Pengukuran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pengukuran adalah alat yang
diukur harus bebas tegangan AC / DC atau tegangan induksi, karena tegangan tersebut
akan mempengaruhi hasil pengukuran.
Perhatikan Gambar Megger Metriso 5000 berkikut:
Keterangan gambar :
1. Socket out put + (positip).
3. Socket out put – (negatip).
4. Lampu indicator skala pengukuran 3.
5. Lampu indicator skala pengukuran 2.
6. Lampu indicator skala pengukuran 1.
7. Selektor skala pengukuran.
8. Selektor tegangan pengukuran.
9. Switch / tombol “On” dan “Off”.
10. Pengatur posisi awal jarum penunjuk.
11. Pengatur posisi jarum “Zero Calibrasi” pada test hubung singkat.
- D
X +
P
Cara kerjanya
Penahan isolasi dipasang pada apitan A dan E
Tangkai generator D diputar dengan cepat
Saklar P dipijat hingga jarum petunjuk menyimpang kekanan ke angka Nol
Bila kondisi ini sudah tercapai saklar P dilepas, sambil memutar terus tangkai
generator dg kecepatan yang sama.
Maka jarum akan bergerak kembali dan berhenti pada suatu harga penahan isolasi
dengan satuan M.Ohm