Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

SISTEM KENDALI INSTALASI PENERANGAN PADA SMART BUILDING

Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi
dan Rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan
Rekayasa.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
3.10. Memahami komponen sistem kendali instalasi penerangan (Smart Building)
4.10. Memilih komponen system kendali instalasi penerangan (Smart Building)
3.11. Menentukan tata letak komponen sistem kendali instalasi penerangan
(Smart Building)
4.11. Menggambar tata letak komponen sistem kendali instalasi penerangan
(Smart Building )
3.12. Menerapkan sistem kendali instalasi penerangan (Smart Building)
4.12. Merakit sistem kendali instalasi penerangan (Smart Building)

Apersepsi
Gambar : Skema Smart Building
Dalam bab ini, kita akan mempelajari tentang bangunan smart building. Bangunan
smart building, atau yang bias juga disebut dengan bangunan pintar, adalah
bangunan dimana aktivitas aktivitas yang terkait dengan pengaturan suhu ruangn,
ventilasi, pencahayaan dan system system sejenis diatur oleh control otomatis yang
terpusat. Kontrol tersebut bernama Sistem otomatisasi gedung atau BAS. Oleh
karena hal tersebut, instalasi listrik pada bangunan pintar berbeda dengan bangunan
lainnya. Apa sajakah perbedaannya? Mari kita pelajari bab berikut dengan seksama!

Mengamati
Amatilah gambar berikut!

Menurutmu, apa tujuan dibangun smart building? Jelaskan!

A. Komponen sistem kendali instalasi penerangan pada Smart Building


Pada apersepsi, kita sudah dijelaskan bahwa smart building, atau yang bias
juga disebut dengan bangunan pintar, adalah bangunan dimana aktivitas aktivitas
yang terkait dengan pengaturan suhu ruangn, ventilasi, pencahayaan dan system
system sejenis diatur oleh control otomatis yang terpusat. Kontrol tersebut bernama
Sistem otomatisasi gedung atau BAS. Tujuan dibangunna smart building adalah
untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi operasi system bangunan, mengurangi
konsumsi energy dan biaya operasi bangunan, dan meningkatkan siklus kehidupan
suatu barang yang digunakan di dalam smart building tersebut.
Smart Building adalah contoh dari penerapan system control terdistribusi,
yakni pengaturan alat elektronik dengan model computer jaringan untuk memonitor
dan mengontrol aspek keamanan (baik dari api atau air), pencahayaan, HVAC dan
kelembapan suatu bangunan.

Gambar : Skema Smart Building


Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang Komponen system kendali
instalasi penerangan pada Smart Building. Untuk itu, marilah kita pelajari bab
berikut dengan seksama :

1. Sistem Kendali dalam Smart Building


Sistem kendali atau sistem kontrol (Control system) adalah suatu alat
(kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari
suatu sistem. Tujuan utama sistem kendali adalah mendapatkan optimasi yang
diperoleh dari fungsi sistem kendali itu sendiri, yaitu: pengukuran (measurement),
membandingkan (comparison), pencatatan dan perhitungan (computation), serta
perbaikan (correction).
Gambar : Skema umum DCS pada smart building
Smart Building menggunakan system kendali yang terdistribusikan atau
Distributed Control System (DCS). DCS adalah system kendali terkomputerisasi
untuk suatu proses atau bangunan yang memiliki rangkaian tertututp (loop) dalam
jumlah yang besar. Dalam DCS, pengendali otonom didistribusikan ke seluruh
system. Namun, terdapat satu system pusat yang berfungsi sebagai kendali pusat
(supervisor control). Konsep DCS memiliki keuntungan, yakni meningkatkan
keamanan dan mengurangi biaya instalasi dengan cara memusatkan fungsi kendali
pada satu departemen yang ada di dalam gedung tersebut, yang mana departemen
tersebut berfungsi sebagai pengawas dan pemonitor system.
Kunci utama dari DCS adalah kemampuannya yang dapat dijamin karena
adanya distribusi proses kendali pada titik-titik sambungan di dalam system.
Dengan hal ini, kemungkinan adanya kegagalan system bias diminimalkan.
Kalaupun ada kegagalan system, kegagalan tersebut hanya berpengaruh pada satu
bagian dari keseluruhan system.
Diagram di bawah ini adalah model umum yang menunjukkan bagian
bagian manufaktur yang menggunakan system kendali terkomputerisasi.
Gambar : Tingkatan tingkatan fungsional dari kendali operasi manufaktur
Dari diagram di atas, kita bias melihat bahwa :
- Level 0 berisi field device, seperti sensor aliran dan suhu, serta elemen
kendali akhir seperti katup kendali (control valve)
- Level 1 berisi modul masukan/keluaran dan prosesor prosesor yang
didistribusikan
- Level 2 berisi computer pengawas yang berfungsi sebagai pengumpul
informasi dari titik sambung yang ada pada system. Selain itu, computer pengawas
juga memberikan fungsi pemindaian.
- Level 3 berisi kendali produksi, yang berfungsi sebagai pengawas proses
produksi dan target produksi
- Leverl berisi jadwal produksi

Menanyakan
Tanyakan kepada gurumu tentang intelligent lighting

2. Istilah Istilah dalam Sistem Kendali


Berikut adalah istilah istilah umum dalam system kendali :
a. Masukan
Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuahsistem
kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari system pengaturan.masukkan
juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan.
b. Keluaran
Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnyayang didapatkan dari suatu
sistem kendali.
c. Plant
Seperangkat peralatan objek fisik dimana variabel prosesnya akan
dikendalikan,misalnya pabrik, reaktor nuklir, mobil, sepeda motor, pesawat terbang,
pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin (sistemAC,
kulkas, freezzer), penukar kalor (heat exchanger), bejana tekan(pressure vessel),
robot dan lain sebagainya.
d. Proses
Berlangsungnya operasi pengendalian suatu variable proses, misalnya proses
kimiawi, fisika, biologi, ekonomi dan sebagainya.
e. Sistem
Kombinasi atau kumpulan dari berbagai kompopnen yang bekerja secara bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu.
f. Diagram Blok
Bentuk kotak persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model
matematika dari sistem fisik. Contohnya adalah kotak pada gambar berikut :

Gambar : Diagram Blok


g. Fungsi Alih (Transfer Function)
Perbandingan antara keluaran (output) terhadap masukan (input) suatu sistem
pengendalian loop terbuka
h. Sistem Pengendalian Umpan Maju (Open loop system)
Sistem kendali ini disebut juga sistem pengendalian lup terbuka. Pada sistem ini
keluaran tidak ikut andil dalam aksi pengendalian.
i. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Istilah ini sering disebut juga sistem pengendalian loop tertutup. Pengendalian jenis
ini adalah suatu sistem pengaturan dimana sistem keluaran pengendalian ikut andil
dalam aksi kendali.
j. Sistem Pengendalian Manual
Sistem pengendalian dimana faktor manusia sangat dominandalam aksi
pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia sangat dominan
dalam menjalankan perintah,sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi
pelakunya. Pada sistem kendali jerat tertutup. Tangan berfungsi untuk mengatur
permukaan fluida dalam tangki.Permukaan fluida dalam tangki bertindak sebagai
masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor.Operator berperan
membandingkan tinggi sesungguhnya saat itudengan tinnggi permukaan fluida yang
dihendaki dan kemudianbertindak untuk membukaatau menutup katupsebagai
aktutator guna mmempertahankan keadaan permukaan yang diinginkan.dapat di
lihat pada gambar di bawah ini :
Gambar : Sistem pengendalian level cairan secara manual
k. Sistem Pengendalian Otomatis
Sistem pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi
pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia digantikan oleh
sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga
bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak
sekali sistem ken dali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri
yang bergerak pada bidang yang proses nya membahayakan keselamatan jiwa
manusia. dapat di lihat pada gambar

Gambar : Sistem pengendalian level cairan secara otomatis


l. Variabel terkendali (Controlled variable)
Besaran atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram kotak
disebut process variable (PV).
m. Manipulated variable
Masukan dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar process
variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan pada suatu
sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan keluaran sistem
kontrol).
n. Sistem Pengendalian Digital
Dalam sistem pengendalian otomatis terdapat komponen –komponen utama seperti
elemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen
controller (control unit), dan final control element (control value ). Dapat dilihat
pada gambar ini :

Gambar : Sistem pengendali digital


o. Gangguan (disturbance)
Suatu sinyal yang mempunyai kecenderungan untuk memberikan efek yang
melawan terhadap keluaran sistem pengendalian(variabel terkendali). Besaran ini
juga lazim disebut load.

Mengeksplorasi
Carilah berita mengenai gedung suatu perusahaan yang menggunakan instalasi
penerangan smart building

2. Komponen dalam Sistem Kendali Instalasi penerangan pada Smart Building


Berikut adalah komponen komponen yang biasanya ada pada smart
building :
a. Saklar Otomatis

Gambar : Saklar otomatis


Saklar otomatis adalah alat yang menghidupkan atau mematikan secara
otomatis suatu peralatan listrik yang menggunakan teknologi sensor untuk
mendeteksi gerakan, cahaya atau suhu tubuh yang terdapat dalam saklar tersebut.
Pada dasarnya saklar otomatis berfungsi menghidupkan/memtikan alat
listrik atau lampu, fungsinya hampir sama dengan saklar manual yang sudah umum
dipakai. Perbedaannya adalah jika kita menggunakan saklar otomatis, kita tidak
perlu menekan tombol saklar untuk menyalakan atau mematikan. Saklar tersebut
akan otomatis bekerja dan menyalakan lampu apabila ada gerakan atau suhu tubuh
manusia pada ruang yang telah dipasang saklar otomatis, dan apabila kita
meninggalkan ruangan tersebut dalam hitungan detik (tergantung pengaturan) atau
ada cahaya yang masuk atau siang hari, saklar tersebut akan mematikan lampu
tersebut secara otomatis.
Berikut adalah keuntungan keuntungan dalam menggunakan saklar
otomatis :
1). Menghemat listrik.
2). Lebih nyaman dan aman bebas khawatir.
3). Menaikkan nilai sosial dan kepuasan tersendiri.

b. Time Delay relay

Gambar : Time Delay Relay


Time Delay Relay atau biasa disingkat TDR adalah sebuah peralatan yang
biasa dipakai untuk pengontrolan suatu sistem secara otomatis.Timer ini sendiri
sebenarnya berupa kontak kontak yang mana kontak tersebut akan berkerja
menutup dan membuka secara magnetis apabila timer tersebut dihubungkan dengan
sumber tegangan.
Terdapat dua sistem yang bisa di jalankan pada timer itu sendiri yang mana
sitem ini menentukan jenis dan keguanaan serta tipe .selain dari suplaynya AC atau
DC .Sistem tersebut adalah
1) On delay
On delay jadi apabila si timer tersebut diberikan sumber tegangan maka
timer tersebut akan secara bersamaan menghitung sesuai dengan waktu yang kita
kehendaki. maka setelah waktu tercapai kontak NO timer akan menjadi NC dan
sebaliknya
2) Off delay
Off delay adalah timer yang bekerja apabila kita memberi sumber tegangan
lalu timer ini menghitung juga tapi setelah tercapai waktu yang dikehendaki maka
kontak akan kembali normal

c. Photocell

Gambar : Photocell
Photo Cell merupakan sejenis rangkaian elektronik yang berisi komponen
LDR (light dependent resistor) di dalamnya, berfungsi sebagai saklar otomatis yang
on dan off-nya bisa disetting secara otomatis berdasarkan sensor cahaya.
Prinsip kerja resistor dengan sensitivitas cahaya (LDR=Light Dependent
Resistor). Apabila kondisi gelap maka nilai resistansi akan menjadi rendah sehingga
arus mengalir dan lampu akan menyala. Sebaliknya pada kondisi terang, nilai
resistansi menjadi tinggi sehingga arus tidak dapat mengalir dan lamp akan mati.

d. Sensor gerak

Gambar : Sensor Gerak


Sensor gerak adalah sakelar otomatis yang menyalakan lampu ketika
mendeteksi gerakan dan akan terus menyala hingga beberapa waktu setelah gerakan
berakhir. Sensor gerak menghemat energi dan menambah kemudahan. Sensor gerak
yang paling sering digunakan adalah jenis sakelar dinding, didesain untuk
menggantikan sakelar manual biasa. Tersedia beberapa jenis sakelar dengan sensor
gerak termasuk sakelar dengan sensor gerak dan dimmer. Namun, sensor dinding
tidak selalu dipasang pada tempat yang terbaik untuk mendeteksi gerakan,
penempatan sensor yang paling baik adalah dekat dengan tempat dimana gerakan
biasa yang paling sedikit harus dideteksi terjadi. Sensor gerak dipasang pada plafon,
pada bagian atas dinding sudut ruang, atau pada rak kerja. Jenis sensor ini biasa
mengoperasikan relay yang terdapat di bawah plafon. Salah satu jenisnya didesain
sebagai penghubung ke stop kontak panjang yang spesifik dapat mengontrol lampu
kerja dan peralatan kantor seperti monitor komputer dan printer.
Di samping itu terdapat jenis sensor gerak yang jadi satu dengan fitting
lampu. Fitting lampu dengan sensor infra merah, jangkauan jarak ± 3 meter dan 360
derajat. Lampu akan menyala otomatis apabila terdeteksi gerakan memasuki
ruangan. Lamanya lampu menyala bisa disetel antara 5 - 100 detik setelah tidak ada
orang atau gerakan. Apabila ruangan kosong dan tidak terdeteksi gerakan, lampu
akan mati secara otomatis.

B. Tata Letak Sistem Kendali Penerangan pada Smart Building


Dalam bagian ini, kita akan membahas mengenai tata letak system kendali
penerangan pada smart building. Namun, sebelum itu, kita akan membahas
mengenai tata letak system kendalin penerangan secara umum. Setelah itu, kita kaan
berlanjut kepada system kendali penerangan pada smart building.

1. Desain Tata Letak Sistem Kendali Penerangan


Desain tata letak system kendali penerangan dipelajari di dalam ranah
arsitekur. Desain tata letak penerangan adalah aktivitas pendesainan system
pencahayaan, termasuk di dalamnya cahaya alami dan cahaya elektronik untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia
Berikut adalah factor factor yang dapat mempengaruhi desain tata letak
penerangan :
- Aktivitas manusia yang membutuhkan penerangan
- Jumlah cahaya yang dibutuhkan
- Warna cahaya yang dapat mempengaruhi pandangan manusia terhadap
suatu objek atau lingkungan di sekitarnya
- Penyebaran cahaya, baik itu di dalam ataupun di luar ruangan
- Dampak system penerangan terhadap penggunanya
Tujuan utama dari desain tata letak penerangan adalah respon penggunanya,
yakni agar penggunanya dapat melihat dengan jelas benda benda atau lingkungan
yang ada di sekitarnya.
2. Jenis Jenis Penerangan
Berikut merupakan jenis jenis penerangan ruangan secara umum :

a.
Gambar : Ambient Lighting
Ambient lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara teknis ambient
lighting memiliki maksud total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh
ruang. Sebuah lampu diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian
dari ambient lighting. Tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon,
misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat ambient lighting, sinar
haruslah cukup fleksibel untuk berbagai situasi atau peristiwa yang mungkin terjadi
di ruangan. Tidak mungkin ruang makan selalu romatis.

b.
Gambar : Local lighting
Local lighting, atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan
untuk aktivitas sehari-hari. Misalnya: membaca, belajar, memasak, berdandan dan
sebagainya. Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak cepat lelah.

c.
Gambar : Accent Lighting
Accent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Selain
contoh di atas, pencahayaan jenis ini bisa dipakai sudut tertentu, barang tertentu
menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat membimbing pengunjung untuk
melihat suatu barang atau koleksi tertentu.

d.
Gambar : Natural Lighting
Natural lighting, alias sinar matahari bahkan cahaya bulan. Bila di desain
sejak awal, pemanfaatan cahay matahari juga dapat membuat ruangan menjadi
terang.

b. Metode desain penerangan

Gambar : Metode Desain penerangan dapat dilakukan secara computer ataupun


manual
Untuk instalasi sederhana, perhitungan berdasarkan data tabular dapat
digunakan untuk menyediakan desain pencahayaan yang dapat diterima. Desain
Penerangan yang optimal dapat dicapai menggunakan pemodelan matematika di
komputer.
Berdasarkan posisi dan ketinggian pemasangan perlengkapan penerangan,
dan karakteristik fotometriknya, desain tata letak pencahayaan dapat diperiksa
berdasarkan aspek keseragaman dan jumlah pencahayaan. Untuk proyek yang lebih
besar atau proyek denah lantai yang tidak teratur, seseorang dapat memanfaatkan
perangkat lunak desain pencahayaan. Caranya adalah dengan measukkan setiap
Setiap bagian lokasi. Setelah itu masukkan gambar pantulan dinding, langit-langit,
dan lantai. Program komputer kemudian akan menghasilkan satu set diagram kontur
yang ditumpuk pada proyek denah lantai. Diagram tersebutmenunjukkan tingkat
cahaya yang diharapkan pada ukuran yang diinginkan. Perangkat lunak yang lebih
canggih bahkan dapat memberikan perhitungan efek cahaya dari jendela dan kaca
atap, yang bisa memberikan optimalisasi biaya instalasi penerangan. Jumlah cahaya
alami yang diterima di ruang dalam biasanya dapat dianalisis dengan melakukan
perhitungan faktor cahaya siang hari.
Metode Zonal Cavity digunakan sebagai dasar untuk perhitungan manual,
tabulasi, dan komputer. Metode ini menggunakan koefisien pantulan dari
permukaan ruangan untuk memodelkan peran cahaya terhadap penerangan optimal
di ruang kerja oleh karena pantuilan cahaya dari dinding dan langit-langit. Nilai
fotometrik yang disederhanakan biasanya diberikan oleh produsen fixture untuk
digunakan dalam metode ini.

c. Tata letak Komponen Sistem Kendali penerangan sesuai dengan spesifikasi


ruangan dalam gedung
Berikut merupakan tata letak komponen system kendali penerangan dalam
hubungannya dengan spesifikasi ruangan dalam gedungnya
1) Ruangan Kantor Pribadi

Gambar : Vacancy Sensor


Pengguna menyalakan dan mematikan lampu dengan cara menekan saklar
tembok. Sensor yang menandakan ketiadaan aktivitas ruangan akan mematikan
lampu jika pengguna lupa mematikan lampu. Sensor tersebut diletakkan di langit
langit
2) Kantor dengan penerangan yang cukup
Pengguna menyalakan dan mematikan lampu dengan menekan saklar.
Ketika menyalakan lampu, lampu akan disesuaikan dengan kadar cahaya di dalam
ruangan.
3) Lobi dan koridor
Gambar : Occupancy Sensor
Lobi dan Koridor biasanya adalah area gedung yang menggunakan dua
mode operasi, yakni moderasi “ketika jam bisnis” dan “setelah jam bisnis”. Di
dalam koridor, sensor jumlah manusia akan menyalakan dan mematikan lampu
sesuai dengan jumlah manusia dan mode respons saat itu. Sensor tersebut diatur
oleh jam system kendali penerangan
4) Ketika jeda pemutusan muatan
Wilayah gedung tertentu atau tipe penerangan tertentu dihubunbgkan ke
system pusat untuk menerima sinya pengurangan muatan ketika suplai tenaga
sedang rendah. Hal itu ditujukan untuk menghindari mati listrik setengah
(brownout). Biasanya, bagian bagian yang diputuskan adalah di bagian bagian lobi
dan koridor.
5) Ruangan Istirahat dan bangunan menara (stair tower)

Gambar : Stairtower
Penerangan dalam ruangan ini ditentukan selama 24/7 berdasarkan tingkat
orang yang ada di dalamnya. Setelah 15 menit setelah tidak adanya manusia di
dalam ruangan tersebut, lampu akan meredup lalu mati secara otomatis.
6) Ruang Perlengkapan dan Ruang Penyimpanan
Gambar : Ruang pennyimpanan
Pengguna menyalakan dan mematikan lampu dengan saklar tembok. Lalu,
sensor akan memberi waktu selama 2 durasi lampu menyala. Pada 5 menit terakhir,
kedipan lampu akan dinyalakan untuk memberitahu bahwa waktu 2 jam hamper
habis. Jika pengguna ingin berada di dalam ruangan, 2 jam akan bias kembali
diaktifkan lagi. Penerangan akan disesuaikan dengan keluaran rendah ketika sinyal
pemutusan sambungan dikirimkan
7) Ruang Konferensi

Gambar : Stasiun Kendali Peredup Ruangan


Pengguna menyalakan dan mematikan lampu baik dengan menekan saklar
tembok untuk lampu bertegangan rendah atau menggunakan stasiun kendali
peredup ruangan. Penerangan maksimal digunakan untuk pekerjaan pekerjaan
tertentu

Mengasosiasi
Buatlah artikel mengenai peran smart lighting dalam efisiensi tenaga cahaya

d. Gambar tata letak system kendali penerangan pada smart building


Berikut adalah gambar gambar yang bias dijadikan acuan untuk menata
system pengendali pada smart building
Gambar 1
Gambar : Tata letak kendali penerangan
Gambar 2

Gambar : Tata Letak Sistem LED


Gambr 3
Gambar : Tata letak system kendali penerangan sederhana

C. Penerapan tata Letak komponen Sistem Kendali penerangan pada smart


building
Berikut adalah contoh penerapan tata letak komponen system kendali
penerangan pada smart building :
1. Arsitektur perangkat keras
Gambar di bawah ini menunjukkan desain dan skema sirkuit system kendali
penerangan. Komponen yang digunakan pada sirkuit ini adalah Arduino Mega
2560, ESP 8266 (Modul WiFi), dua sensor PIR, enam saklar tekan, 4 saluran modul
relay, enam saklar tekan, enam resistor 10k ohm dan tiga buah resistor 1 ohm
Gambar : Skema instalasi
2. Arsitektur Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan adalah Arduino IDE dengan aplikasi dan
web server bernama Cayenne
a. Arduino IDE
Arduino IDE adalah perangkat lunak untuk menulis dan mengunggah
program menuju Arduino dan microcontroller lain. Arduino IDE menggunakan
bahasa pemrogramannya sendiri. Bahasa pemrogramannya hamper sama dengan
bahasa pemrograman C
b/ Aplikasi dan Web Server Cayenne

Gambar : Logo Cayenne


Cayenne adalah aplikasiu dan web server untuk menciptakan proyang
sambungan antar benda. Cayenne memiliki fitur monitoring dan control terhadap
benda yang terhubung olehnya. Cayenne mudah digunakan karena kita hanya
tinggal menyeret dan menaruh ikon yang kita butuhkan
3. Arsitektur Sistem
Gambar : Sistem Arsitektur
Seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, gambar tersebut menjelaskan
arsitektur system kendali penerangan. Sistem ini dibagi menjadi 2 bagian, yakni
perangkat keras dan lunak. Pada bagian perangkat keras, bagian yang digunakan
adalah Smartphone/Komputer, ESP 8266 modul WiFi, Arduino Mega 2560, saklar
tekan, sensor gerak, Modul relay, lampu dan komponen pendukung lainnya. Pada
bagian perangkat lunak menggunakan Arduino IDE, Aplikasi dan Web Server
Cayenne.
Pada system kendali ini, saklar dan sensor berfungsi sebagai pemberi
masukan digital pada Arduino. Kemudian, Arduinoakan menerima sinyal digital
sehingga relay akan memberikan perintah on/off. Pada saat yang sama, Arduino
Mega 2560 akan mentransfer informasi kepada aplikasi atau web server cayenne
degan menggunakan modul WiFi sehingga aplikasi atau web server tersebut dapat
menjalankan fungsi monitor.
Dengan menggunakan aplikasi Cayenne, kita juga bias menjadikannya
sebagai remote control sehingga kita dapat membuat perintah on/off baik secara
otomatis ataupun manual. Sistem kendali ini menggunakan sensor gerak yang
berguna sebagai indicator aktivitas di dalam ruangan, sehingga penerangan bias
dimatikan jika dianggap tidak ada aktivitas di dalam ruangan.
4. Hasil
Hasil penerapan prototype menggunakan system kendali penerangan yang
dihubungkan dengan aplikasi dan web server Cayenne dapat dikontrol dan dilihat
secara terpisah di dalam kaidah waktu nyata (real-time)
Gambar : Gambar yang ditunjukkan di aplikasi Cayenne

Info
DALI (Digital Addressable Lighting Interface ) adalah antarmuka standar untuk
kontrol pencahayaan. Ballast elektronik untuk lampu neon, trafo dan sensor sistem
pencahayaan berkomunikasi dengan otomatisasi bangunan dan sistem kontrol
melalui DALI. (sumber :
https://www.academia.edu/13778137/Otomasi_Gedung_Komersial)

Mengomunikasikan
Bacalah hasil artikel di bagian mengasosiasi di depan kelas

Rangkuman
1. Smart building, atau yang bias juga disebut dengan bangunan pintar, adalah
bangunan dimana aktivitas aktivitas yang terkait dengan pengaturan suhu ruangn,
ventilasi, pencahayaan dan system system sejenis diatur oleh control otomatis yang
terpusat.
2. Sistem kendali atau sistem kontrol (Control system) adalah suatu alat
(kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari
suatu sistem. Tujuan utama sistem kendali adalah mendapatkan optimasi yang
diperoleh dari fungsi sistem kendali itu sendiri, yaitu: pengukuran (measurement),
membandingkan (comparison), pencatatan dan perhitungan (computation), serta
perbaikan (correction).
3. Berikut adalah istilah istilah umum dalam system kendali :
a. Masukan
b. Keluaran
c. Plant
d. Proses
e. Sistem
4. Berikut adalah keuntungan keuntungan dalam menggunakan saklar
otomatis :
1). Menghemat listrik.
2). Lebih nyaman dan aman bebas khawatir.
3). Menaikkan nilai sosial dan kepuasan tersendiri.
5. Berikut adalah factor factor yang dapat mempengaruhi desain tata letak
penerangan :
- Aktivitas manusia yang membutuhkan penerangan
- Jumlah cahaya yang dibutuhkan
- Warna cahaya yang dapat mempengaruhi pandangan manusia terhadap
suatu objek atau lingkungan di sekitarnya
- Penyebaran cahaya, baik itu di dalam ataupun di luar ruangan
- Dampak system penerangan terhadap penggunanya
Tujuan utama dari desain tata letak penerangan adalah respon penggunanya,
yakni agar penggunanya dapat melihat dengan jelas benda benda atau lingkungan
yang ada di sekitarnya.

UJIKOM 1
A. Pilgan
1. DCS adalah system komputerisasi pada bangunan yang memiliki ….
A. Listrik
B. Rangkaian tertutup
C. Komputer
D. Penerangan
E. Saklar
2. DCS digunakan karena ….
A. Tahan lama
B. Kemampuannya dapat dijamin
C. Lebih canggih
D. Terlihat bergaya
E. Lebih indah
3. rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuahsistem kendali untuk
memperoleh tanggapan tertentu dari system pengaturan.masukkan juga sering
disebut respon keluaran yang diharapkan disebut dengan ….
A. Input
B. Output
C. Proses
D. Sistem
E. Manual
4. Lebih nyaman dan aman bebas khawatir merupakan keuntungan
menggunakan ….
A. Kabel listrik
B. Peredum cahaya
C. DCS
D. Protokol Dali
E. Smart Building
5. peralatan yang biasa dipakai untuk pengontrolan suatu sistem secara
otomatis disebut dengan ….
A. TDR
B. DALi
C. Saklar
D. Phoitocell
E. Isolator
6. Berikut bukan factor yang berpengaruh dalam instalasi ruangan ….
A. Aktivitas manusia yang membutuhkan penerangan
B. Jumlah cahaya yang dibutuhkan
C. Warna cahaya yang dapat mempengaruhi pandangan manusia terhadap
suatu objek atau lingkungan di sekitarnya
D. Penyebaran cahaya, baik itu di dalam ataupun di luar ruangan
E. Tidak mampu menyerap cahaya
7. Dalam kaitannya dengan ruangan, terdapat … jenis penerangan dalam
desain penerangan
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
8. Metode Zonal Cavity merupakan metode untuk ….
A. Menghitung keliling bangunan
B. Mendesain arsitektur penerangan
C. Kontrol system
D. Kendali ruangan
E. Banyak seidkitnya cahaya
9. Vacancy sensor mendasarkan sinyal pada …
A. Jumlah orang
B. Aktivitas dalam ruangan
C. Sensor panas
D. Sensor dingin
E. Perintah
10. Load shred digunakan untuk menghindari ….
A. Mati lampu
B. Brownout
C. Terlalu terang
D. Cahaya terlalu redup
E. Cahaya menyebar

B. Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan system kendali?
2, Apa keuntungan utama dalam penerapan DCS?
3. Apa yang dimaksud dengan “plant”?
4. Tempat manakah yang paling optimal dalam meletakkan sensor gerak?
5. Apa fungsi accent lighting?

Tugas proyek
Bayangkan kamu memiliki gedung dengan 1 lantai. Gedung tersebut berisi lobi,
kordior, ruang konferensi, kantor pribadi dan ruang kerja yang berisi 30 meja.
Buatlah denah system kendali penerangan pada kotak yang disediakan di bawah ini!
Denah Sistem Kendali Penerangan Smart Building

Anda mungkin juga menyukai