Tugas Spillway
Tugas Spillway
PENDAHULUAN
1
BAB II
JENIS-JENIS PELIMPAH (SPILLWAY)
Ada 3 (tiga) jenis utama pelimpah yakni pelimpah terbuka (open spillway),
pelimpah poros (shaft spillway), dan siphon spillway. Biasanya ada yang tergabung dalam
bendungan tapi kadang-kadang merupakan struktur yang terpisah. Jenis pelimpah terbuka
adalah yang paling sering ditemui (Weber, 1978).
Karena kecepatan air di pelimpah terbuka relatif tinggi adalah penting bahwa
profil puncak harus memandu aliran semulus mungkin dan dengan minimum turbulensi.
Profil yang cembung berlebihan cenderung mengurangi tekanan air yang mengalir di
atasnya dan memperbesar kemungkinan terjadinya kavitasi.
Untuk meminimalkan efek ini, profil diadopsi sesuai dengan bagian bawah
tutupan aerasi untuk bendung ambang tajam. Untuk menghitung debit melalui pelimpah
berlaku persamaan berikut (Weber, 1978):
Q = C.L.h3/2 ............................................................................................................(1)
Dengan :
Q = debit
2
C = koefisien pelimpah biasanya antara 1,6 dan 2,2, tergantung jenis dan bentuk
pelimpah
L = lebar pelimpah
h = tinggi air di atas pelimpah
Gambar 2.2 menunjukkan aliran air di atas pelimpah. Menggunakan persamaan Bernoulli
dari puncak dan kaki pelimpah kita memperoleh hD + h = d1 + V12/2g. Dengan V1 = q / d1,
di mana q adalah debit per unit lebar, diperoleh persamaan (Weber, 1978) :
.....................................................................................(2)
3
Persamaan ini dapat diselesaikan untuk d1 dengan trial and error.
Hubungan kedalaman hulu d1 dan hilir d2 dari lompatan hidrolik terkait dengan persamaan
.....................................................................................(3)
Jika dT kurang dari d2, lompatan hidrolis terjadi disaat kedalaman d1 telah
meningkat menjadi d1'. Aliran pada lereng / kemiringan landai menghasilkan profil aliran
dari jenis M3. Apabila dT lebih besar dari d2, lompatan hidrolis menjadi tenggelam dan
aliran kecepatan tinggi terjun ke muka air hilir.
4
Gambar 2.5 Kolam olak dengan ambang
Kaki pelimpah dengan bentuk ’bucket’ (Gambar 2.7) adalah cara lain untuk membatasi
turbulensi hilir. Dengan membuat jari-jari cukup besar dan memastikan bahwa ’bucket’
yang terus terendam, gerakan sirkulasi di dalamnya sangat efektif dalam memecah energi.
Lompat ski adalah peredam energi jenis yang agak berbeda karena efektivitasnya terletak
pada kombinasi lompatan dan hambatan udara. Seperti digambarkan dalam Gambar 2.8
ujung dari pelimpah dibuat dengan profil ke atas cekung, dirancang agar air melompat ke
5
udara di atas muka air hilir. Ini menghasilkan energi yang hilang melalui interaksi dengan
udara.
b) Chute spillway
Chute spillway atau pelimpah banjir tipe peluncur memungkinkan aliran yang
melimpah di atas mercu pelimpah untuk mengalir pada suatu saluran terbuka yang curam
6
yang disebut peluncur atau terusan. Saluran terbuka tersebut biasanya dibuat dari pelat-
pelat beton bertulang.
Bangunan semacam ini relatif ringan dan cocok untuk bendungan urugan dengan
kondisi topografi yang mendukung untuk dibangunnya chute spillway tersebut. Bila
kemiringan peluncur dapat disesuaikan terhadap keadaan topografi daerahnya, maka
jumlah urugan dapat dikurangi. Peluncur kadang-kadang mempunyai lebar yang seragam,
tetapi ada juga yang lebarnya dipersempit untuk penghematan dan kemudian diperlebar di
dekat ujungnya untuk mengurangi keceparan aliran. Dinding di samping peluncur juga
harus cukup tinggi.
7
Ilustrasi pelimpah banjir jenis luapan samping atau side channel spillway dapat
dilihat pada Gambar 2.11. Seperti terlihat pada gambar tersebut, side channel spillway
adalah pelimpah yang alirannya, setelah lewat di atas mercu, disalurkan di dalam suatu alur
yang arahnya sejajar dengan mercu. Setelah melalui alur samping tersebut air biasanya
dialirkan melalui suatu peluncur (chute) atau terowongan (tunnel).
Mercu pelimpah tipe ini biasanya berupa bagian gaya berat yang dibuat dari beton,
tetapi dapat juga berupa lantai perkerasan yang terletak di atas timbunan tanah atau
permukaan tanah asli.
8
Gambar 2.13 Pelimpah poros (Shaft spillway)
9
Gambar 2.14 Rating curve pada pelimpah poros
10
Pelimpahan melalui siphon menghasilkan penurunan muka air hulu tetapi siphon
terus beroperasi meskipun muka air mungkin telah berada di bawah puncak siphon
tersebut. Hal ini terjadi sampai inlet terbuka. Debit siphon dapat diperoleh dengan
menerapkan persamaan Bernoulli untuk muka air hulu dan hilir sebagaimana berikut :
..................................................................(4)
……………………………………(5)
..............................................................................................(6)
Aplikasi lebih lanjut dari persamaan Bernoulli untuk head tekanan absolut pada throat
adalah sebagai berikut :
........................................................(7)
dan
........................................................(8)
dimana :
= head tekanan asmosfer
t = koefisien head kecepatan
Secara teoritis tekanan minimum dapat diharapkan terjadi di puncak sebuah siphon.
Dengan menggunakan persamaan yang berlaku untuk saluran tikungan persegi panjang,
dan mengingat bahwa siphon sebagai bidang vertikal, diperoleh perbedaan head tekanan di
puncak :
11
.................................(9)
Untuk menghindari penurunan tekanan pada crest, diperlukan jari-jari dalam yang
besar. Mengabaikan kehilangan dan dengan asumsi bahwa elevasi puncak dan muka air
hulu adalah sama, kecepatan maksimum di puncak adalah 12 m/dtk, dengan head tekanan
absolut minimal 3 m. Ini berarti bahwa kecepatan rata-rata yang diijinkan di throat adalah
8 m/dtk.
Sebuah siphon spillway dirancang dengan baik mampu mengendalikan muka air
hulu dalam batas sangat dekat. Jika memungkinkan, outlet dengan katup diperlukan karena
ini membantu tindakan priming. Ketika outlet tanpa katup, pengukuran yang tepat harus
diambil untuk mencegah pengisian udara. Prosedur yang paling sederhana adalah
memastikan bahwa dinding tirai air dibelokkan melintasi tubuh hilir. Hal ini dijelaskan
dalam Gambar 9.28.
Tipe Belokan
Tipe S
Priming biasanya terjadi ketika permukaan air hulu meningkat menjadi tidak lebih
dari sekitar sepertiga dari ketinggian tenggorokan. Ventilasi udara dibuat pada struktur,
berfungsi mematahkan aksi Siphonic ketika permukaan air hulu turun ke elevasi di bawah
crest.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari siphon spillway dibandingkan dengan
pelimpah terbuka adalah :
Kelebihan :
12
a. ketinggian air dapat dikontrol secara otomatis dalam rentang yang sangat kecil
b. debit yang dilimpahkan tergantung pada perbedaan head antara hulu dan hilir
c. siphon mampu bekerja dengan kapasitas penuh pada kondisi kenaikan pesat muka air
hulu
d. tekanan yang lebih besar dalam siphon berguna pada ruang panjang puncak terbatas
Kelemahan :
a) priming secara tiba-tiba dari siphon spillway menghasilkan aliran air hilir yang dalam
banyak situasi dianggap tidak menguntungkan.
b) Dalam kondisi upper leg siphon tertutup muka air dan terjadi limpahan di atas crest
siphon, kenaikan lebih lanjut pada tinggi muka air hulu hanya sedikit berpengaruh pada
peningkatan debit di atas crest, sedangkan debit dari bendung meningkat tanpa ada
batasan head. Sehingga diperlukan struktur tambahan untuk mengamankan bendungan
dari overtopping.
c) Biaya konstruksi mahal.
13
BAB III
BAGIAN UTAMA BANGUNAN PELIMPAH
14
Bagian ini berfungsi sebagai pengatur kapasitas aliran (debit) air yang melintasi
bangunan pelimpah. Bentuk dan sistem kerja saluran pengatur ini sangat bermacam-macam
disesuaikan dengan ketelitian pengaturan yang disyaratkan untuk bagian ini.
Contoh dari bagian pengatur aliran, sebagai berikut:
a. Tipe ambang bebas (flowing into canal type)
Digunakan untuk debit air yang kecil dengan bentuk sederhana bagian depan dapat
berbentuk tegak atau miring, kemudian horizontal dan akhirnya berbentuk lengkung.
3.3 Mercu
Di Indonesia pada umumnya digunakan dua tipe mercu untuk bendung pelimpah :
tipe Ogee dan tipe bulat.
15
Gambar 3.2 Mercu tipe ogee
Kedua bentuk mercu tersebut dapat dipakai baik untuk konstruksi beton maupun
pasangan batu atau bentuk kombinasi dari keduanya. Kemiringan maksimum muka
bendung bagian hilir yang dibicarakan di sini berkemiringan 1 banding 1 batas bendung
dengan muka hilir vertikal mungkin menguntungkan jika bahan pondasinya dibuat dari
batu keras dan tidak diperlukan kolam olak. Dalam hal ini kavitasi dan aerasi tirai luapan
harus diperhitungkan dengan baik.
16
Perhitungan profil muka air pada saluran peluncur ini pada dasarnya sama dengan
perhitungan pada saluran transisi, hanya saja dalam hal ini kehilangan tinggi tekan akibat
turbulensi diabaikan mengingat bentuk salurannya yang prismatis.
17
Gigi-gigi pemencar aliran berfungsi untuk untuk lebih meningkatkan efektifitas
peredaman, sedangkan ambang bergerigi berfungsi sebagai penstabil loncatan
hidrolis dalam kolam olakan tersebut. Kolam olakan tipe ini sangat sesuai untuk
bendungan tipe urugan dan penggunaanya cukup luas.
Kolam olakan datar tipe III
Pada hakekatnya perinsip kerja kolam olakan ini sangat mirip dengan sistim kerja
kolam olakan datar tipe II, akan tetapi lebih sesuai untuk mengalirkan air dengan
tekanan hidrostatis yang rendah dan debit yang agak kecil (q < 18,5 m3/dt/m, V <
18 m/dt dan bilangan froude > 4,5). Untuk mengurangi panjang kolam olakan,
biasanya dibuatkan gigi-gigi pemencar aliran di tepi hulu dasar kolam, gigi-gigi
penghadang aliran pada dasar kolam olakan. Kolam olakan tipe ini biasanya untuk
bangunan pelimpah pada bendungan urugan yang rendah.
Kolam olakan datar tipe IV
Sistem kerja kolam olakan tipe ini sama dengan sistem kerja kolam olakan tipe III,
tetapi penggunaannya yang cocok adalah untuk aliran dengan tekanan hidrostatis
yang rendah dan debit yang besar per unit lebar, yaitu utnuk aliran dalam kondisi
super kritis dengan bilangan froude antara 2,5 s/d 4,5. Biasanya kolam olakan ini
digunakan pada bangunan pelimpah suatu bendungan urugan yang sangat rendah.
18
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang Pelimpah (Spillway) yang telah dilakukan, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Spillway merupakan kelengkapan utama yang harus ada pada beberapa jenis Bangunan
air, seperti Bendungan, Bangunan Utama Bendung (Bendung), Checkdam, Saluran,
Tanggul Saluran dan sebagainya.
2. Spillway berfungsi untuk melimpahkan debit air yang dianggap berkelebihan dan
untuk menanggulangi bahaya overtopping terhadap beberapa jenis kelengkapan
Bangunan Air.
3. Kapasitas pelimpah ditentukan terutama berdasarkan debit banjir yang diperhitungkan
akan melalui bangunan air. Faktor lain yang juga harus diperhatikan dalam penentuan
kapasitas pelimpah antara lain :
Sifat banjir rancangan
Biaya pembuatan
Risiko atas tingkat kerugian apabila terjadi bencana banjir
19
DAFTAR PUSTAKA
Sosrodarsono, Suyono. 1989. Bendungan Type Urugan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta
Webber, N.B. 1978. Fluid Mechanics for Civil Engineers. Chapman & Hall Ltd. London
www.4.bp.blogspot.com/
www.americanshoringinc.com/archive/gallery2, 2015
www.featurepics.com/online/Chute-Spillway-1624769.asp
www.flickr.com/photos/royluck/5202956126/
20