Anda di halaman 1dari 13

KERJASAMA REGIONAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional

DOSEN :

Mariane Olivia Delanova, S.Sos.,MA

Dinda Humairoh Ayuningtias

NIM : 6211181005

KELAS A

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2019
Pendahuluan

Hidup bermasyarakat bukanlah suatu pilihan, namun merupakan suatu keharusan yang harus
dijalani setiap orang. Manusia tidak akan bisa hidup mandiri tanpa ada campur tangan dari
manusia lain. Setiap manusia pasti akan hidup bermasyarakat, meskipun hanya dengan beberapa
orang saja. Maka dari itulah pilihan untuk hidup bermasyarakat pun tidak bisa ditolak. Selain
individu, yang bisa hidup bermasyarakat adalah negara. Negara juga akan hidup bermasyarakat
dengan negara lain. Suatu negara mustahil akan bisa menghidupi rakyatnya tanpa ada campur
tangan dari negara lain. Ada banyak sekali hubungan yang dilakukan suatu negara dengan negara
lain, seperti perdagangan antar negara, kerjasama dalam bidang politik, kerjasama dalam bidang
teknologi, kerjasama dalam bidang pendidikan, dan lain sebagainya. Hal ini kerap kali dan
bahkan tidak bisa dihindari oleh suatu negara manapun. Kerjasama antar negara bisa bisa
dibedakan ke dalam beberapa macam.

 Macam-macam kerjasama antar negara


Kerjasama antar negara dapat dibedakan menjadi berbagai macam apabila dilihat dari
beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik yang menggolongkan kerjasama antar negara
antara lain dari segi wilayah, dan dari segi jumlah anggotanya. Jenis- jenis kerjasama antar
negara, yakni :
a. Dari segi wilayahnya, kerjasama antar negra dibedakan atas:
- Kerjasama regional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara yang berada
di kawasan satu rumpun. Misalnya kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara di
kawasan Asia Tenggara.
- Kerjasama Internasional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh julukan negara-
negara di dunia tanpa mengenal batasan wilayahnya.
b. Berdasarkan jumlah anggotanya, kerjasama antar negara dibedakan menjadi beberapa
jenis antara lain sebagai berikut:
- Kerjasama bilateral, yaitu kerjasama yang dilakukan antar 2 negara saja.
- Kerjasama multilateral, yaitu bentuk kerjasama antar negara yang dilakukan oleh
beberapa negara yang jumlahnya lebih dari dua negara.1

 Pengertian Kerjasama Regional


Kerjasama antar negara salah satunya dibedakan berdasarkan wilayah negara tersebut berasal
dan salah satu jenisnya adalah kerjasama regional. Kerjasama regional merupakan kerjasama
ekonomi di antara beberapa negara berada di suatu kawasan tertentu atau wilayah yang
berdekatan.2 Sehingga dapat kita ketahui bahwa kerjasama regional merupakan kerjasama
yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara- negara tetangganya, termasuk Indonesia
juga melakukan kerjasama ini. Ada banyak sekali kerjasama regional yang tersebar di
seluruh dunia, dan masing- masing kerjasama tersebut memiliki tujuan dan maksudnya
masing- masing. Namun ada beberapa hal yang biasanya menjadi poin penting kerjasama
regional. Dan poin- poin ini menjadi bagian dari hasil kerjasama regional tersebut.

 Pokok Bahasan Kerjasama Regional


Mengenai isi kerjasama regional, sebenarnya hal ini tidak bisa dibakukan mengingat isi
perjanjian atau kerjasama merupakan hak dari pelaku kerjasama. Dan masing- masing
kerjasama internasional pun memiliki isi atau bahasannya masing- masing. Namun biasanya
ada beberapa poin yang menjadi pokok bahasan dalam kerjasama regional. Poin- poin inilah
yang akan menjadi hasil dari kerjasama regional. Biasanya dari bahasan- bahasan akan
memunculkan kebijakan- kebijakan tertentu. Beberapa kebijakan yang biasanya muncul
sebagai hasil dari kerjasama internasional antara lain sebagai berikut:

- Penetapan peraturan serta perjanjian penanaman modal untuk memperkuat posisi


tawar- menawar negara anggota ketika menghadapi negara yang lebih maju
- Melakukan proteksi terhadap pengusaha domestik dalam menghadapi persaingan
yang berasal dari luar kawasan

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Anik%20Widiastuti,%20S.Pd.,%20M.Pd./KI%205%20BENTUK%
20&%20LEMBAGA%20KERJASAMA%20EKONOMI%20INTERNASIONAL.pdf
2
Ismawanto.2009.Ekonomi 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan tarif bea
masuk terhadap barang yang berasal dari sesama negara anggota untuk meningkatkan
skala pasar internasional.3

 Tujuan Kerjasama Regional


Ada banyak sekali tujuan kerjasama regional, dan tujuan tersebut disesuaikan dengan
kepentingan masing- masing wilayah. Adapun secara umum tujuan dari kerjasama regional
adalah memajukan negara- negara anggotanya, yakni negara yang berada di suatu wilayah.
Namun tujuan tersebut bisa dijabarkan kembali ke dalam uraian yang lebih rinci. Adapun
beberapa tujuan dari kerjasama regional antara lain sebagai berikut:
- Untuk memasarkan produk negara- negara anggota
- Untuk mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan apabila di negara sendiri tidak
memproduksinya
- Untuk meningkatkan stabilitas kawasan dan meningkatkan hubungan ekonomi di
antara negara- negara anggota
- Untuk menjalin persahabatan dengan negara- negara tetangga.

Tujuan- tujuan lain yang lebih khusus disesuaikan dengan kepentingan masing- masing
negara anggota dan juga keadaan wilayah dari kawasan tersebut.4

 Manfaat Kerjasama Regional


Setiap hubungan dengan pihak lain pasti akan membawa dampak positif. Setiap dampak
positif kita rasakan sebagai manfaat. Seperti halnya dengan kerjasama regional. Kerjasama
regional merupakan hubungan yang dapat mendatangkan banyak manfaat. Beberapa manfaat
yang akan kita dapatkan dari kerjasama regional antara lain sebagai berikut:
- Menambah keuntungan negara
Salah satu manfaat kerjasama regional adalah bertambahnya keuntungan negara. Hal
ini jelas terjadi karena negara dapat memperkenalkan produk yang dihasilkan dalam
negerinya kepada negara- negara tetangga yang menjadi anggota dalam kerjasama
tersebut. Dengan demikian suatu negara bisa menjalin hubungan perdagangan yang
3
Https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/kerjasama-regional

4
Op.cit
lebih banyak lagi dengan pasar yang lebih luas. Dengan demikian keuntungan yang
bisa didapatkan akan lebih banyak.
- Mempererat hubungan antar negara
Selain menambah keuntungan negara, manfaat kerjasama regional yang lainnya
adalah mempererat hubungan antar negara. Hubungan antar negara ini seperti halnya
hubungan persahabatan. Dengan menjalin kerjasama antar negara maka akan
semakin banyak peluang bagi suatu negara untuk meningkatkan berbagai hubungan
lainnya diluar hubungan kerjasama tersebut. Apabila suatu negara sedang dilanda
bencana, seperti bencana tsunami, maka negara yang lain pun bisa memberikan
bantuan.
- Memasarkan produk dalam negeri
Seperti halnya poin teratas, manfaat kerjasama antar negara antara lain adalah untuk
memasarkan produk yang dibuat lokal oleh suatu negara. Kerjasama antar negara
bisa menjadi ajang promosi untuk meperkenalkan produk lokal dalam negeri supaya
dikenal oleh masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian produk lokal kita akan
lebih dikenal dan kemungkinan daya jualnya juga akan lebih tinggi di masyarakat
luas.
- Meningkatkan kesejahteraan ekonomi
Manfaat lain dari kerjasama antar negara adalah meningkatkan kesejahteraan
ekonomi. Dengan melakukan kerjasama antarnegara, maka kita bisa lebih mudah
mendapatkan barang- barang yang tidak diproduksi di dalam negeri untuk kemudian
dikonsumsi di dalam negeri. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi suatu
negara, seperti kita mengimpor kopi dari negara penghasil kopi terbesar di dunia.
- Mewujudkan ketertiban dan perdamaian di wilayah tersebut
Kerjasama antar negara akan meningkatkan perdamaian dan juga ketertiban di
wilayah tersebut. Hal ini karena dalam kerjasama internasional akan dibahas
mengenai hal- hal yang berhubungan dengan stabilitas negara.
- Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kerjasama antar negara akan meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga teknologi.
Dengan sering berkumpul dan sharing, maka suatu negara akan bisa mencontoh
negara lain dalam bidang ilmu pengetahuan dan juga teknologi supaya lebih maju
dan juga lebih modern.5
 Contoh Kerjasama Regional
Ada banyak sekali contoh kerjasama regional yang ada di dunia ini, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:

1. EU (European Union)/ Uni Eropa


Uni Eropa merupakan organisasi antar pemerintahan dengan anggota negara- negara
Eropa. Organisasi ini bergerak dalam bidang pemerintahan, yakni sebagai badan otonom
diantara negara federal dan organisasi internasional.
2. APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)
APEC merupakan organisansi kerjasama ekonomi yang bersifat terbuka, informal, tidak
mengikat yang dibentuk sejak tahun 1989. Anggota dari organisasi ini adalah negara-
negara yang berada di kawasan Asia Pasifik.
3. ASEAN (Assocition of Southeast Asian Nations)
ASEAN merupakan kerjasama negara- negara yang berada di wilayah Asia Tenggara.
Pelopor berdirinya ASEAN salah satunya adalah pemimpin negara Indonesia, yakni Ir.
Soekarno. Organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerja sama regional negara- negara
Di Asia Tenggara.
4. NAFTA (North America Free Trade Area)
NAFTA adalah kawasan perdagangan bebas Amerika Utara. NAFTA ini merupakan
organisasi yang bergerak dalam perdagangan bebas yang berlaku bagi negara- negara di
Amerika Utara.
5. AFTA (Asean Free Trade Area)
Kemudian adalah AFTA. Organisasi ini bergerak dalam bidang perdagangan bebas di
antara negara- negara anggota ASEAN.6

5
Op.cit
6
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/kerjasama-regional
Hubungan RI-Uni Eropa di Bidang Politik dan Keamanan.

 Framework Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation (PCA) mulai


berlaku tahun 2014 dan memberikan fondasi yang kuat untuk kerja sama RI-Uni Eropa ke
depan.
 Secara politis, Uni Eropa memandang Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk
mayoritas Muslim terbesar di dunia.
 Indonesia dan Uni Eropa menjunjung tinggi nilai HAM dan demokrasi.
 Uni Eropa menganggap Indonesia adalah mitra kunci dalam upaya menciptakan perdamaian
dan menghadapi konflik di kawasan dan global mengatasi isu-isu regional dan global yang
menjadi kepentingan bersama.

Pertemuan Tingkat Presiden dan Menteri Luar Negeri

 Setelah inagurasi Presiden RI Joko Widodo, Herman Van Rompuy, Presiden Dewan Eropa,
melakukan kunjungan kehormatan (courtesy call) di Jakarta, 19 November 2014.
 Kedua pihak menyambut baik berlakunya PCA;
 Presiden RI mendorong investasi Uni Eropa, menyampaikan keprihatinan atas hambatan
terhadap minyak sawit, dan mendorong pembebasan visa Schengen;
 Presiden Dewan Eropa mendorong segera dimulai negosiasi Indonesia-European Union
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).
 Presiden RI melakukan kunjungan kerja ke Uni Eropa, Brussel, 21 April 2016, dan
melakukan pertemuan secara terpisah dengan: (i) H.E. Martin Schultz, Presiden Parlemen
Eropa; (ii) H.E. Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa; dan (iii) H.E. Jean-Claude Juncker,
Presiden Komisi Eropa.
 Kunjungan menghasilkan Pernyataan Bersama antara Presiden RI, Presiden Dewan Eropa
dan Presiden Komisi Eropa yang menjadi milestones for future cooperation, antara lain:
- Komitmen politik untuk memulai negosiasi Comprehensive Economic Partnership
Agreement RI-Uni Eropa (I-EU CEPA);
- Komitmen politik pemberlakuan Lisensi FLEGT;
- Mendorong penghapusan hambatan minyak sawit, pembebasan visa Schengen, dan
pencabutan larangan terbang; dan
- Kerja sama memberantas terorisme, promosi perdamaian dan toleransi, serta
pendidikan.

 Pertemuan terakhir Menteri Luar Negeri RI dan High Representative of the European
Union for Foreign Affairs and Security Policy/ Vice-President of the European
Commission (HR/VP) dilakukan dalam kerangka 1st Joint Committee RI-Uni Eropa,
Brussel, 28 November 2016, yang membahas pelaksanaan Working
Group dan Dialogue baru dan lama, menindaklanjuti kerja sama keamanan dan HAM,
penjajakan kerja sama riset dan teknologi, dan pembahasan kerja sama penanganan lahan
gambut.

Perjanjian Bilateral RI-Uni Eropa di Bidang Politik dan Keamanan

 Kerangka Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama Komprehensif RI-Uni Eropa (Framework
Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation/PCA) adalah perjanjian
payung yang mengatur secara umum berbagai bidang kerja sama yang menjadi kepentingan
dan prioritas kedua belah pihak (mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 2014).

Isu-Isu Prioritas Indonesia di Bidang Politik dan Keamanan

 Kemitraan Komprehensif (PCA). Monitor dan evaluasi reguler kerja sama bilateral RI-
Uni Eropa secara menyeluruh melalui Komite Bersama (Joint Committee/ JC) pada tingkat
Menteri Luar Negeri.
 Dialog Strategis Menteri. Forum tingkat Menteri reguler guna membahas isu-isu strategis
bilateral, regional dan global.
 1st Ministerial Strategic Dialogue Indonesia - Uni Eropa telah dilaksanakan pada 8 April
2016 yang membahas antara lain:
- Indonesia sebagai model toleransi, demokrasi, dan kerukunan beragama bagi Eropa.
- Harapan dimulainya negosiasi CEPA RI-UE dan isu rencana pemberlakuan pajak
impor oleh Parlemen Perancis bagi produk sawit Indonesia.
- Harapan dipercepatnya proses penerbitan FLEGT-License.
- Kerja sama penanggulangan terorisme dan pembentukan dialog keamanan dan isu
lintas batas negara.
- Pengembangan kerja sama di bidang migrasi.
- Pengembangan kerja sama pasukan perdamaian.
- Perkembangan kawasan Semenanjung Korea dan isu Laut China Selatan.
- Kesepakatan melaksanakan Dialog Strategis Tingkat Menteri secara reguler dan
Komite Bersama RI-UE.

 Parlemen. Meningkatkan interaksi antar anggota DPR RI dan Parlemen Eropa melalui
a.l. Indonesia - EU Parliament Friendship Group (IEPFG) dan program kerukunan antar
agama.
 Terorisme dan deradikalisasi. Realisasi kerja sama konkrit a.l. penanggulangan Foreign
Terrorist Fighters (FTFs), deradikalisasi di penjara dan/atau bekas teroris.
 Maritim dan perikanan. Realisasi kerja sama konkrit a.l. melawan IUUF, manajemen
perikanan berkesinambungan.
 Kerja sama konkret lain:

- Program Hostile Environment Awareness Training (HEAT).


- Partisipasi TNI dalam Operasi Atlanta.
- Kerja sama Universitas Pertahanan dan mitranya, dan penjajakan kerja sama
penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

 Mekanisme bilateral lain:

o Dialog Keamanan (Dialogue on Security/ Dos) dengan focal point Kemenko


Polhukam;
o Dialog Tingkat Tinggi untuk Maritim dan Perikanan (High Level Dialogue on
Maritime and Fisheries/ HLDMF) dengan focal point Kemenko Kemaritiman;
o Dialog Hak Asasi Manusia (Human Rights Dialogue/ HRD).

Hubungan RI-Uni Eropa di Bidang Ekonomi dan Pembangunan

Indonesia dan Uni Eropa berhasil bekerja sama untuk mencapai operasionalisasi Lisensi FLEGT
dan memulai negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) tahun
2016.

 Di bidang ekonomi, Uni Eropa berpandangan Indonesia merupakan mitra penting di


kawasan khususnya sebagai pasar potensial dan sumber bahan baku.
 Dalam strateginya, Uni Eropa memajukan agenda bilateral dan sekaligus memajukan
agenda di ASEAN. Sebagai ilustrasi, Uni Eropa memandang Free Trade Agreement secara
bilateral negara-negara ASEAN adalah building blocks menuju EU-ASEAN FTA.
 Indonesia memiliki kepentingan terhadap pasar dan investasi dari Uni Eropa, dan perlu
terus memantau persaingan di antara negara-negara ASEAN.

Perjanjian Bilateral RI-Uni Eropa di Bidang Ekonomi

 Perjanjian Kemitraan Sukarela - Penegakan Hukum, Tata Kelola Perdagangan di bidang


Kehutanan (Forest Law Enforcement, Governance and Trade - Voluntary Partnership
Agreement/ FLEGT-VPA) adalah perjanjian untuk kerja sama penanggulangan
perdagangan kayu ilegal dan tata kelola hutan yang berkesinambungan. FLEGT-VPA mulai
berlaku tanggal 1 Mei 2014 dan Lisensi FLEGT operasionalisasi tanggal 15 November
2015.
 Perjanjian Horizontal untuk Beberapa Aspek Jasa Penerbangan (Horizontal Agreement on
Certain Aspects of Air Services) mengatur tentang eleme-elemen jasa penerbangan, seperti
penyedia keselamatan penerbangan dan peraturan pajak emisi penerbangan bagi maskapai
Indonesia di wilayah Uni Eropa. Perjanjian ditandatangani tanggal 29 Juni 2011 dan
Indonesia ratifikasi perjanjian melalui Perpres No. 88 tahun 2016 yang disahkan tanggal 31
Oktober 2016
 Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh RI-Uni Eropa (Comprehensive Economic
Partnership Agreement RI-UE/ IEU CEPA) telah dimulai pada tahun 2016.
Isu-Isu Prioritas Indonesia di Bidang Ekonomi dan Pembangunan

 Lisensi FLEGT. Promosi Lisensi FLEGT di Uni Eropa dan kawasan lain serta
menekankan implementasi European Union Timber Regulation (EUTR) yang ketat ->
monitoring dan evaluasi implementasi FLEGT-VPA melalui Komite Implemetasi Bersama
(Joint Implementation Committee/ JIC) dan Pertemuan Ahli Bersama (Joint Expert
Meeting/ JEM) dengan focal point Kemen LHK.
 CEPA. Memastikan negosiasi CEPA semua menerima manfaat secara berimbang dengan
memperhatikan perbedaan tingkat pembangunan a.l. perlu provisi kerja sama dan
peningkatan kapasitas yang kuat dan pembukaan sektor jasa dan pengakuan bagi pekerja
terampil -> negosiasi melalui Putaran Perundingan CEPA dengan focal point Kemendag
 Hambatan Perdagangan. Melakukan kerja sama untuk meningkatkan standar kesehatan dan
teknis -produk produk ekspor Indonesia ke Uni Eropa sehingga tidak menjadi hambatan
perdagangan.
 Kerja Sama Pembangunan. Mengelola kerja sama pembangunan yang terbatas dan
menetapkan bentuk dan format kerja sama pembangunan yang baru dengan Uni Eropa.
 Bisnis. Meningkatkan dialog dengan kalangan bisnis Indonesia dan Uni Eropa dan
meningkatkan partisipasi swasta dalam CEPA.
 Perhubungan. Meningkatkan kerja sama keselamatan penerbangan menuju pencabutan
larangan terbang seluruh maskapai Indonesia.
 Mekanisme bilateral:

- Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi (Working Group on Trade and


Development/ WGTI) dengan focal point Kemendag;
- Kelompok Kerja Kerja Sama Pembangunan (Working Group on Development
Cooperation/ WGDC) dengan focal point Bappenas;
- Kelompok Kerja Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim (Working Group on
Environment and Climate Change/ WGECC) dengan focal point KemLHK;
- Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia (European Union-Indonesia Business
Dialogue/ EIBD) dengan focal point KADIN dan EuroChamb.
Hubungan RI-Uni Eropa di Bidang Sosial dan Budaya

Isu-Isu Prioritas Indonesia di Bidang Sosial dan Budaya Mobilitas (Schengen). Meningkatkan
hubungan antar masyarakat dan hubungan ekonomi melalui pembebasan visa Schengen bagi
Indonesia.

 Kerukunan antar agama dan toleransi. Meningkatkan kerja sama promosi kerukunan
antar-agama dan toleransi/ moderasi.
 Pendidikan. Meningkatkan jumlah beasiswa dan pelajar/mahasiswa menempuh
pendidikan di negara-negara Uni Eropa.
 Riset dan Teknologi. Merealisasi kerja sama konkrit a.l.lingkungan hidup dan perubahan
iklim, oseanografi, serta satelit/keantariksaan.7

7
https://kemlu.go.id/portal/id/read/149/halaman_list_lainnya/uni-eropa
Daftar Pustaka

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/329/jbptunikompp-gdl-vithasyawo-16408-3-9-bab-b.pdf

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/kerjasama-regional

https://kemlu.go.id/portal/id/list/halaman_list_lainnya/94/kerjasama_regional

https://kemlu.go.id/portal/id/read/126/halaman_list_lainnya/forum-regional-asean-arf

https://kemlu.go.id/portal/id/read/149/halaman_list_lainnya/uni-eropa

https://kemlu.go.id/portal/id/read/164/halaman_list_lainnya/asia-pacific-economic-cooperation-apec

Anda mungkin juga menyukai