Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional
DOSEN :
NIM : 6211181005
KELAS A
CIMAHI
2019
Pendahuluan
Hidup bermasyarakat bukanlah suatu pilihan, namun merupakan suatu keharusan yang harus
dijalani setiap orang. Manusia tidak akan bisa hidup mandiri tanpa ada campur tangan dari
manusia lain. Setiap manusia pasti akan hidup bermasyarakat, meskipun hanya dengan beberapa
orang saja. Maka dari itulah pilihan untuk hidup bermasyarakat pun tidak bisa ditolak. Selain
individu, yang bisa hidup bermasyarakat adalah negara. Negara juga akan hidup bermasyarakat
dengan negara lain. Suatu negara mustahil akan bisa menghidupi rakyatnya tanpa ada campur
tangan dari negara lain. Ada banyak sekali hubungan yang dilakukan suatu negara dengan negara
lain, seperti perdagangan antar negara, kerjasama dalam bidang politik, kerjasama dalam bidang
teknologi, kerjasama dalam bidang pendidikan, dan lain sebagainya. Hal ini kerap kali dan
bahkan tidak bisa dihindari oleh suatu negara manapun. Kerjasama antar negara bisa bisa
dibedakan ke dalam beberapa macam.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Anik%20Widiastuti,%20S.Pd.,%20M.Pd./KI%205%20BENTUK%
20&%20LEMBAGA%20KERJASAMA%20EKONOMI%20INTERNASIONAL.pdf
2
Ismawanto.2009.Ekonomi 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan tarif bea
masuk terhadap barang yang berasal dari sesama negara anggota untuk meningkatkan
skala pasar internasional.3
Tujuan- tujuan lain yang lebih khusus disesuaikan dengan kepentingan masing- masing
negara anggota dan juga keadaan wilayah dari kawasan tersebut.4
4
Op.cit
lebih banyak lagi dengan pasar yang lebih luas. Dengan demikian keuntungan yang
bisa didapatkan akan lebih banyak.
- Mempererat hubungan antar negara
Selain menambah keuntungan negara, manfaat kerjasama regional yang lainnya
adalah mempererat hubungan antar negara. Hubungan antar negara ini seperti halnya
hubungan persahabatan. Dengan menjalin kerjasama antar negara maka akan
semakin banyak peluang bagi suatu negara untuk meningkatkan berbagai hubungan
lainnya diluar hubungan kerjasama tersebut. Apabila suatu negara sedang dilanda
bencana, seperti bencana tsunami, maka negara yang lain pun bisa memberikan
bantuan.
- Memasarkan produk dalam negeri
Seperti halnya poin teratas, manfaat kerjasama antar negara antara lain adalah untuk
memasarkan produk yang dibuat lokal oleh suatu negara. Kerjasama antar negara
bisa menjadi ajang promosi untuk meperkenalkan produk lokal dalam negeri supaya
dikenal oleh masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian produk lokal kita akan
lebih dikenal dan kemungkinan daya jualnya juga akan lebih tinggi di masyarakat
luas.
- Meningkatkan kesejahteraan ekonomi
Manfaat lain dari kerjasama antar negara adalah meningkatkan kesejahteraan
ekonomi. Dengan melakukan kerjasama antarnegara, maka kita bisa lebih mudah
mendapatkan barang- barang yang tidak diproduksi di dalam negeri untuk kemudian
dikonsumsi di dalam negeri. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi suatu
negara, seperti kita mengimpor kopi dari negara penghasil kopi terbesar di dunia.
- Mewujudkan ketertiban dan perdamaian di wilayah tersebut
Kerjasama antar negara akan meningkatkan perdamaian dan juga ketertiban di
wilayah tersebut. Hal ini karena dalam kerjasama internasional akan dibahas
mengenai hal- hal yang berhubungan dengan stabilitas negara.
- Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kerjasama antar negara akan meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga teknologi.
Dengan sering berkumpul dan sharing, maka suatu negara akan bisa mencontoh
negara lain dalam bidang ilmu pengetahuan dan juga teknologi supaya lebih maju
dan juga lebih modern.5
Contoh Kerjasama Regional
Ada banyak sekali contoh kerjasama regional yang ada di dunia ini, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
5
Op.cit
6
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/kerjasama-regional
Hubungan RI-Uni Eropa di Bidang Politik dan Keamanan.
Setelah inagurasi Presiden RI Joko Widodo, Herman Van Rompuy, Presiden Dewan Eropa,
melakukan kunjungan kehormatan (courtesy call) di Jakarta, 19 November 2014.
Kedua pihak menyambut baik berlakunya PCA;
Presiden RI mendorong investasi Uni Eropa, menyampaikan keprihatinan atas hambatan
terhadap minyak sawit, dan mendorong pembebasan visa Schengen;
Presiden Dewan Eropa mendorong segera dimulai negosiasi Indonesia-European Union
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).
Presiden RI melakukan kunjungan kerja ke Uni Eropa, Brussel, 21 April 2016, dan
melakukan pertemuan secara terpisah dengan: (i) H.E. Martin Schultz, Presiden Parlemen
Eropa; (ii) H.E. Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa; dan (iii) H.E. Jean-Claude Juncker,
Presiden Komisi Eropa.
Kunjungan menghasilkan Pernyataan Bersama antara Presiden RI, Presiden Dewan Eropa
dan Presiden Komisi Eropa yang menjadi milestones for future cooperation, antara lain:
- Komitmen politik untuk memulai negosiasi Comprehensive Economic Partnership
Agreement RI-Uni Eropa (I-EU CEPA);
- Komitmen politik pemberlakuan Lisensi FLEGT;
- Mendorong penghapusan hambatan minyak sawit, pembebasan visa Schengen, dan
pencabutan larangan terbang; dan
- Kerja sama memberantas terorisme, promosi perdamaian dan toleransi, serta
pendidikan.
Pertemuan terakhir Menteri Luar Negeri RI dan High Representative of the European
Union for Foreign Affairs and Security Policy/ Vice-President of the European
Commission (HR/VP) dilakukan dalam kerangka 1st Joint Committee RI-Uni Eropa,
Brussel, 28 November 2016, yang membahas pelaksanaan Working
Group dan Dialogue baru dan lama, menindaklanjuti kerja sama keamanan dan HAM,
penjajakan kerja sama riset dan teknologi, dan pembahasan kerja sama penanganan lahan
gambut.
Kerangka Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama Komprehensif RI-Uni Eropa (Framework
Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation/PCA) adalah perjanjian
payung yang mengatur secara umum berbagai bidang kerja sama yang menjadi kepentingan
dan prioritas kedua belah pihak (mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 2014).
Kemitraan Komprehensif (PCA). Monitor dan evaluasi reguler kerja sama bilateral RI-
Uni Eropa secara menyeluruh melalui Komite Bersama (Joint Committee/ JC) pada tingkat
Menteri Luar Negeri.
Dialog Strategis Menteri. Forum tingkat Menteri reguler guna membahas isu-isu strategis
bilateral, regional dan global.
1st Ministerial Strategic Dialogue Indonesia - Uni Eropa telah dilaksanakan pada 8 April
2016 yang membahas antara lain:
- Indonesia sebagai model toleransi, demokrasi, dan kerukunan beragama bagi Eropa.
- Harapan dimulainya negosiasi CEPA RI-UE dan isu rencana pemberlakuan pajak
impor oleh Parlemen Perancis bagi produk sawit Indonesia.
- Harapan dipercepatnya proses penerbitan FLEGT-License.
- Kerja sama penanggulangan terorisme dan pembentukan dialog keamanan dan isu
lintas batas negara.
- Pengembangan kerja sama di bidang migrasi.
- Pengembangan kerja sama pasukan perdamaian.
- Perkembangan kawasan Semenanjung Korea dan isu Laut China Selatan.
- Kesepakatan melaksanakan Dialog Strategis Tingkat Menteri secara reguler dan
Komite Bersama RI-UE.
Parlemen. Meningkatkan interaksi antar anggota DPR RI dan Parlemen Eropa melalui
a.l. Indonesia - EU Parliament Friendship Group (IEPFG) dan program kerukunan antar
agama.
Terorisme dan deradikalisasi. Realisasi kerja sama konkrit a.l. penanggulangan Foreign
Terrorist Fighters (FTFs), deradikalisasi di penjara dan/atau bekas teroris.
Maritim dan perikanan. Realisasi kerja sama konkrit a.l. melawan IUUF, manajemen
perikanan berkesinambungan.
Kerja sama konkret lain:
Indonesia dan Uni Eropa berhasil bekerja sama untuk mencapai operasionalisasi Lisensi FLEGT
dan memulai negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) tahun
2016.
Lisensi FLEGT. Promosi Lisensi FLEGT di Uni Eropa dan kawasan lain serta
menekankan implementasi European Union Timber Regulation (EUTR) yang ketat ->
monitoring dan evaluasi implementasi FLEGT-VPA melalui Komite Implemetasi Bersama
(Joint Implementation Committee/ JIC) dan Pertemuan Ahli Bersama (Joint Expert
Meeting/ JEM) dengan focal point Kemen LHK.
CEPA. Memastikan negosiasi CEPA semua menerima manfaat secara berimbang dengan
memperhatikan perbedaan tingkat pembangunan a.l. perlu provisi kerja sama dan
peningkatan kapasitas yang kuat dan pembukaan sektor jasa dan pengakuan bagi pekerja
terampil -> negosiasi melalui Putaran Perundingan CEPA dengan focal point Kemendag
Hambatan Perdagangan. Melakukan kerja sama untuk meningkatkan standar kesehatan dan
teknis -produk produk ekspor Indonesia ke Uni Eropa sehingga tidak menjadi hambatan
perdagangan.
Kerja Sama Pembangunan. Mengelola kerja sama pembangunan yang terbatas dan
menetapkan bentuk dan format kerja sama pembangunan yang baru dengan Uni Eropa.
Bisnis. Meningkatkan dialog dengan kalangan bisnis Indonesia dan Uni Eropa dan
meningkatkan partisipasi swasta dalam CEPA.
Perhubungan. Meningkatkan kerja sama keselamatan penerbangan menuju pencabutan
larangan terbang seluruh maskapai Indonesia.
Mekanisme bilateral:
Isu-Isu Prioritas Indonesia di Bidang Sosial dan Budaya Mobilitas (Schengen). Meningkatkan
hubungan antar masyarakat dan hubungan ekonomi melalui pembebasan visa Schengen bagi
Indonesia.
Kerukunan antar agama dan toleransi. Meningkatkan kerja sama promosi kerukunan
antar-agama dan toleransi/ moderasi.
Pendidikan. Meningkatkan jumlah beasiswa dan pelajar/mahasiswa menempuh
pendidikan di negara-negara Uni Eropa.
Riset dan Teknologi. Merealisasi kerja sama konkrit a.l.lingkungan hidup dan perubahan
iklim, oseanografi, serta satelit/keantariksaan.7
7
https://kemlu.go.id/portal/id/read/149/halaman_list_lainnya/uni-eropa
Daftar Pustaka
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/329/jbptunikompp-gdl-vithasyawo-16408-3-9-bab-b.pdf
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/kerjasama-regional
https://kemlu.go.id/portal/id/list/halaman_list_lainnya/94/kerjasama_regional
https://kemlu.go.id/portal/id/read/126/halaman_list_lainnya/forum-regional-asean-arf
https://kemlu.go.id/portal/id/read/149/halaman_list_lainnya/uni-eropa
https://kemlu.go.id/portal/id/read/164/halaman_list_lainnya/asia-pacific-economic-cooperation-apec