• Opportunity cost dalam memproduksi sesuatu diukur dengan di ukur dengan hilangnya
kesempatan memproduksi produk lain.
• Suatu negara memiliki comparative advantage dalam memproduksi suatu barang jika biaya
kesempatan dalam memproduksi barang tersebut lebih rendah didalam negerinya dari pada luar
negeri.
Production possibility frontier (PPF) dari suatu ekonomi menunjukan jumlah maksimum barang yang
dapat diproduksi dengan jumlah sumberdaya yang tetap.
aLCQC + aLWQW = L
aLC = jumlah tenaga kerja dibutuhkan untuk tiap unit keju diproduksi
aLw= jumlah tenaga kerja dibutuhkan untuk tiap unit wine diproduksi
aLCQC + aLWQW = L
• QC = L/aLC jika QW = 0
• QW = L/aLW jika QC = 0
• QW = L/aLW – (aLC /aLW )QC: persamaan untuk PPF, dengan
slope sebanding dengan – (aLC /aLW )
Misalkan untuk memproduksi 1kg keju dibutuhkan 1 jam tenaga kerja dan untuk memproduksi1
liter wine dibutuhkan 2 jam tenaga kerja
• Tiap jam dicurahkan untuk memproduksi keju dapat digunakan untuk memproduksi sejumlah
wine, sebanding dengan
• contoh, jika satu jam dipindahkan ke produksi keju, tambahan jam tersebut dapat memproduksi
1 jam/(2 jam/liter wine) = 1/2 liter wine.
• Trade-off nya adalah jumlah peningkatan keju terhadap jumlah penurunan wine: aLC /aLW.
• Secara umum, jumlah produksi ekonomi dalam negeri didefinisikan sebagai berikut
aLCQC + aLWQW ≤ L
• Ini menunjukan apa yang dapat diproduksi suatau ekonomi,
tetapi untuk menentukan apa yang diproduksi oleh suatu
ekonomi, kita harus menentukan harga barang.
• Anggap PC harga keju and PW harga wine.
• Karena adanya kompetisi, gaji perjam pembuat keju sebanding dengan nilai pasar keju yang di
produksi dalam satu jam: Pc /aLC
• Upah jam kerja pembuat keju sebanding dengan nilai pasar wine diproduksi dalam satu jam: PW /aLW
• Karena pekerja menyukai upah yang tinggi, mereka akan bekerja dalam industry yang membayar
upah perjam tinggi.
• Ekonomi akan mengkhususkan pada produksi keju jika harga relatif keju terhadap wine melebihi
opportunitiy cost produksi keju. Jika PC /aLC < PW /aLW pekerja hanya akan membuat wine.
• jika PC /PW < aLC /aLW pekerja hanya akan membuat wine.
• Jika PW /PC > aLW /aLC pekerja hanya akan membuat wine.
• Ekonomi akan mengkhususkan memproduksi wine jika harga wine relatif terhadap keju melebihi
opportunitiy untuk memproduksi wine.
• Jika dalam negeri ingin mengkonsumsi keduanya wine dan keju (tanpa ada perdagangan
internasional), harga relatif harus disesuaiakan sedemikian sehingga upah sebanding antara keju
dan wine..
jika PC /aLC = PW /aLW pekerja akan tidak mememiliki insentif untuk memilih antara
industry keju atau wine, oleh sebab itu menjaga jumlah positif produksi kedua baarang.
PC /PW = aLC /aLW
Produksi (dan konsumsi) kedua barang terjadi ketika harga relatif barang sebanding
dengan opportunity cost dalam memproduksi barang tersebut.
Anggap bahwa dalam negeri lebih efisien dalam memproduksi wine dan keju.
Dalam negeri berarti memiliki absolute advantage dalam semua produksi: kebutuhan tenaga
kerja untuk wine dan keju lebih rendah dari luar negeri:
Bahkan dalam suatau negara dengan tingkat efisiensi paling tinggi dalam semua barang, negara
tersebut masih dapat memperoleh manfaat dari perdagangan.
Untuk melihat bagaimana semua negara dapat memperoleh manfaat dari perdagangan, dapat
kita simak dari perhitungan harga dalam perdagangan.
Tanpa perdagangan, harga relatif barang sebanding dengan opportunity cost memproduksi
barang tersebut.
Untuk memproduksi harga relatif pada perdagangan, pertama kita menghitung kuantitas
produksi dunia:
• Tidak ada suplai keju jika harga relatif keju dibawah aLC /aLW .
Karena dalam negeri akan mengkhususkan dalam produksi wine ketika PC /PW < aLC
/aLW
Dan kita berasumsi bahw aLC /aLW < a*LC /a*LW jadi pekerja luar negeri tidak
berminat untuk memproduksi keju juga.
Ketika PC /PW = aLC /aLW , pekerja dalam negeri dalam kondisi indifferent antara
memproduksi wine atau keju, tetapi pekerja luarnegeri akan tetap memproduksi wine
• Ketika a*LC /a*LW > Pc /PW > aLC /aLW , pekerja dalam negeri mengkususkan diri dalam
produksi keju karena mereka dapat memperoleh upah yang lebih tinggi, tetapi pekerja luar
negeri akan tetap memproduksi wine.
• Ketika a*LC /a*LW = PC / PW, pekerja luar negeri dalam keadaan indifferent antara
memproduksi wine dan keju, tetapi pekerja dalam negeri tetap akan memproduksi keju.
• Tidak ada penawaran wine jika harga relatif keju meningkat diatas a*LC /a*LW
• Permintaan relatif keju adalah kuantitas keju yang diminta dalam semua negara relatif terhadap
kuantitas wine yang diminta dalam semua negara pada tiap harga relatif keju, , PC /PW.
• Ketika harga relatif keju meningkat, pelanggan dalam semua negara akan cenderung
mengurangi pembelian keju dan memperbanyak pembelian wine sedemikian sehingga kuantitas
relatif permintaan keju turun.
Gains From Trade
• Keuntungan dari perdagangan timbul dari spesialisasi dalam produksi yang menggunakan
sumber daya yang paling efisien, dan menggunakan penghasilan yang dihasilkan dari produksi
untuk membeli barang dan jasa yang diinginkan oleh negara.
• Pekerja dalam negeri mendapatkan income yang lebih besar dari produksi keju karena harga
relatif keju meningkat melalui perdagangan.
• Pekerja luar negri memperoleh income yang lebih tinggi dari produksi wine karena harga relatif
keju menurun melalui perdagangan (menjadikan harga keju lebih murah) dan harga relatif wine
meningkat.
• Anggap perdagangan adalah sebagai metode produksi tidak langsung atau suatu teknologi baru
yang merubah keju menjadi wine atau sebaliknya.
• Tanpa teknologi tersebut, suatu negara harus mengalokasikan sumberdaya untuk memproduksi
semua barang yang ingin dikonsumsi.
• Dengan perdagangan, konsumsi dalam tiap negara berkembang karena produksi dunia
berkembang ketika tiap negara mengkhususkan dalam memproduksi barang sesuai dengan
comparative advantagenya.
A Numerical Example
Unit labor requirements for domestic and foreign countries
Cheese Wine
Domestic aLC = 1 hour/kg aLW = 2 hours/L
Foreign a*LC = 6 hours/kg a*LC = 3 hours/L
• Dalam negeri lebih efisien pada kedua industry, tetapi memiliki comparative advantage hanya
pada produksi keju.
• Negara luar kuarang eifisien pada kedua industry, tetapi memiliki comparative advantage
dalam produksi wine.
• Quick quiz: what is its opportunity cost of producing wine? what is its opportunity cost of
producing cheese?
• Dengan perdagangan, equilibrium harga relatif keju harus diantara aLC /aLW = 1/2 and a*LC /a*LW =
2
• Jika dikatakan maksudnya adalah, keju dijual untuk satu liter wine.
• Jika dalam negeri tidak melakukan perdagangan, maka hanya dapat menggunakan satu jam
tenaga kerja untuk memproduksi 1/aLW = 1/2 liter of wine.
• Jika dalam negeri melakukan perdagangan, maka hanya dapat menggunakan satu jam tenaga
kerja untuk memproduksi 1/aLC = 1 kg of cheese, menjual jumlah ini ke luar negri pada harga kini
untuk memperoleh 1 liter of wine.
• Jika luar negri tidak melakukan perdagangan, hanya dapat menggunakan satu jam tenaga kerja
untuk memproduksi 1/a*LC = 1/6 kg of cheese.
• Jika luar negri melakukan perdagangan, hanya dapat menggunakan satu jam tenaga kerja untuk
memproduks 1/a*LW = 1/3 liter of wine, menjual sejumlah tersebut ke dalam negri pada harga
kini untuk memperoleh 1/3 kg of cheese
Relative Wages
• Upah relatif adalah upah dalam negeri relatif terhadap upah pada luar negeri.
• Meskipun model Ricardian memperkirakan bahwa harga relatif lintas negara akan
menyeimbangkan diri setelah perdagangan, model ini tidak memprediksi bahwa upah relatif
berlaku demikian.
Suatu negara dengan absolute advantage dalam memproduksi suatu barang akan
menikmati upah yang lebih tinggi dalam industri setelah perdagangan.
• Karena pekerja domestic mengkhususkan dalam produksi keju setelah perdagangan, upah
perjam mereka menjadi.
Negara domestic 6/1 = 6 kali lebih produktif dalam produksi keju, tetapi hanya 3/2 = 1.5
kali lebih produktif pada produksi wine.
Dalam negeri memiliki tingkat upah 3 kali lebih tinggi dari luar negri.
• Hubungan ini menyatakan bahwa kedua negara memiliki cost advantage dalam produksi
• Karena pekerja luar negri memiliki upah yang hanya 1/3 upah dalam negri, mereka mampu
mencapai cost advantage (dalam produksi wine) meskipun memiliki produktifitas rendah.
• Karena negara dalam negeri memiliki produktifitas 6 kali dari pekerja luar negeri (dalam
produksi keju), mereka mampu memperoleh cost advantage, meskipun upah tinggi.
• Dalam model Ricardian, upah relatif merefleksikan produktifitas relatif dua negara.
• Sebagian beragumentasi bahwa negara dengan upah rendah membayar upah rendah meskipun
produktifitas tumbuh, menempatkan negara dengan upah tinggi memiliki cost disadvantage.
• Tetapi bukti menunjukan bahwa upah rendah berhubungan dengan produktifitas rendah.
Misconceptions About
Comparative Advantage
1. Perdagangan bebas menguntungkan hanya jika suatu negara lebih produktif dari pada
negara lain.
Tetapi bahkan negara yang tidak produktif memperoleh manfaat dari perdagangan
bebas dengan menghindari biaya tinggi jika barang diproduksi dalam negeri.
Biaya tinggi dipicu oleh ketidak efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
Manfaat perdagangan bebas tidak bergantung pada absolute advantage, melainkan bergantung pada
comparative advantage: yang mengkhsusukan dalam industri yang menggunakan sumberdaya yang
paling efisien.
Konsumen memperoleh manfaat karena mereka membeli barang lebih murah (lebih
banyak wine ketika dipertukarkan dengan keju).
Produsen/pekerja memperoleh manfaat dengan cara memperoleh income yang lebih tinggi (dengan
menggunakan sumberdaya lebih efisien dan melalui harga/upah tinggi)
Apakah upah tinggi dan keselamatan kerja merupakan persyaratan dari perdagangan?
Kemiskinan dan eksploitasi (contohnya pemaksaan prostitusi) mungkin terjadi tanpa
produksi ekspor.