Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen, Agustus 2017

PENGARUH SYMBOLIC STORE EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER LOVE


(STUDI PADA PELANGGAN BLUE DOORS COFFEE SHOP)
Vania Nurbayani Hermawan, Dr. Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos. M.M, dan Dr. H. Mokh.
Adib. Sultan, S.T M.M
Program Studi Manajemen, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail: vanianhermawan@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan Coffee shop di Indonesia semakin meningkat, markanya berbagai café


yang beridiri membuat masyarakat semakin konsumtif, para pebisnis ini semakin memutar
cara bagaimana meningkatkan pelanggan yang loyal atau dalam hal ini disebut customer love,
bagaimana para pebisnis memanjakan pelanggan dengan fasilitas dan berbagai macam cara
agar pelanggan bisa merasakan pengalaman-pengalaman menarik dan mendapatkan kepuasan
tersendiri dari toko tersebut atau sering disebut symbolic store experience.
Tujuan penelitian adalah untuk meneliti pengaruh symbolic store experience terhadap
customer love dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Teknik penarikan
sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 5976 orang responden dan sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang
responden. Teknik analisis data yang dipakai adalah regresi sederhana, karena meneliti
keterkaitan antara dua variabel.

Kata Kunci: Customer Love, Symbolic Store Experience, Coffe Shop

ABSTRACT

Coffee shop development in Indonesia is increasingly good, various café that has been
established has made the society more consumptive. These businessman are looking for ways
to increase loyal customers or in this case called customer love. How these businessman
making their customers feel good with their facilities and various ways in order to the
customers can feel interesting experiences and get the satisfaction of its own from the store or
often called symbolic store experience.
The purpose of this research is to examine the influence of symbolic store experience on
customer love by using descriptive and verification method. This study using purposive
sampling as its sampling technique. The population in this study are 5976 respondents and
samples taken were 100 respondents. And this study using simple regression as its data
analysis technique, because it examines the relationship between two variables.

Key Words : Customer Love, Symbolic Store Experience, Coffe Shop

i
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Pra


PENDAHULUAN Penelitian
Coffee shop adalah salah satu tempat
alternatif tempat berkumpul dengan Gambar 1.1
keluarga, teman, kerabat kantor bahkan Alasan Berlama-lama di Coffee Shop
klien. Suasanya yang baru dan sederhana
disesuaikan dengan tema coffee shop Dari gambar 1.1 menunjukan bahwa
tersendiri, tidak terlalu ramai dan tempat sebanyak 42 responden dari 50 responden
yang nyaman membuat para pelanggan memilih tempat yang nyaman sebagai
betah berlama-lama di coffee shop tersebut. jawaban untuk pertanyaan kenapa responden
Kota Bandung atau yang dikenal dengan betah berlama-lama di coffee shop,
Paris Van Java ini merupakan kota dengan sedangkan 3 orang responden memilih
banyaknya coffee shop yang ada. Mulai dari lokasi yang strategis untuk alasan berlama-
suasana coffe shop yang bertemakan nature, lama di coffee shop, 2 orang responden yang
vintage atau classic yang bisa ditemukan di sama sama memilih harga yang murah dan
kota ini. Beberapa faktor pemicu menu kopi yang lengkap sedangkan 1 orang
perkembangan industri coffe shop, salah responden lainnya memilih kualitas kopi
satunya adalah perubahan gaya hidup. Coffe yang enak sebagai alasannya.
shop sebagai salah satu tempat yang mampu
mewakili gaya hidup serta kelas sosial Kunjungan Coffee Shop di
sebagian dari masyarakat perkotaan. Coffee Bandung
shop biasanya dimanfaatkan sebagai salah
satu tempat berkumpul dan bersantai 30%
bersama teman atau keluarga. Suasana yang
58%
nyaman, rasa dan variasi menu serta fasilitas
12%
pendukung yang di tawarkan merupakan
beberapa alasan yang menjadikan coffee Two Hands Full Blue Doors Two Cents
shop sebagai pilihan tempat berkumpul.
perkembangan harga saham perusahaan
sub sektor yang terdapat dalam sektor aneka Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Pra
industri. Penelitian
Gambar 1.2
Alasan berlama-lama di
Kunjungan Coffee Shop di Bandung 25/02/2017
coffee shop
2% Dari Hasil pra penelitian tersebut
4%
menunjukan dari 50 responden yang
4% 6%
memilih Two Hands Full sebanyak 58%,
Two Cent sebanyak 30% dan terakhir Blue
Doors sebanyak 12%.
Blue Doors adalah Coffe Shop yang
berdiri sejak 28 mei 2014, kopi andalannya
84%
adalah Cappuccinno Doppio yang
menggunakan biji kopi yang di datangkan
dari luar negeri. Akan tetapi dalam
kenyataannya banyak responden yang jarang
mengunjungi Blue Doors tersebut,
1
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

sedangkan Blue Doors sendiri memliki in response to the retailer, and declarations
Customer Love yang loyal akan tetapi tidak of love for the retailer (e.g., I love this
sebanyak Two Hand Full dan Two Cents. store!). (Caroll and Ahuiva’s 2006).
Blue Doors adalah Coffe Shop yang Dengan cara menganalis Customer
berdiri sejak 28 mei 2014, kopi andalannya Love yang diberikan kepada para responden,
adalah Cappuccinno Doppio yang peneliti dapat menyimpulkan bahwa Blue
menggunakan biji kopi yang di datangkan Doors memiliki Customer Love yang rendah
dari luar negeri. Akan tetapi dalam di banding para kompetitornya, untuk itu
kenyataannya banyak responden yang jarang pemilik Coffee Shop diharapkan dapat
mengunjungi Blue Doors tersebut, meningkatkan Symbolic Store Ecperience
sedangkan Blue Doors sendiri memliki untuk meningkatkan Customer Love nya
Customer Love yang loyal akan tetapi tidak Salah satu solusinya ialah dengan
sebanyak Two Hand Full dan Two Cents. Symbolic Store Experience, dimana pemilik
usaha berlomba-lomba untuk membuat
tempat berbelanja sedemikian nyaman
Jumlah Pelanggan Blue sehingga konsumen merasa dirinya memiliki
perasaan puas dan senang ketika berbelanja
Doors di toko tersebut. Symbolic store experience
10000 5976 4872 is defined as a customer’s overall perception
0
of the degree to which a retailer enhances
2015 2016 one’s social self and/or reflects one’s inner
self. To measure this construct, Caroll and
Jumlah Pelanggan Ahuvia’s (2006)
Symbolic Store yang terdapat pada
Blue Doors ialah Coffee Shop dengan
Sumber : wawancara dengan barista Blue Doors nuansa hijau atau taman, dengan tema ini
24/02/2017 diharapkan pelanggan bisa membaur
dengan alam dengan ditemani secangkir
Gambar 1.3 kopi khas penyajian Blue Doors.
Jumlah Pelanggan Blue Doors Symbolic store yang terdapat pada
kompetitornya yaitu Two Hands full, coffee
Dari gambar 1.3 diatas menunjukan
shop dengan nuasa nature dan classic,
bahwa tahun 2015 jumlah pelanggan Blue
berbeda dengan Blue Doors, Two Hands full
Doors adalah 5.976 pelanggan dalam kurun
ini lebih memfokuskan kepada perpaduan
waktu satu tahun. Sedangkan pada tahun
nature dan classic
2016 Customer Love Blue Doors mengalami
Dari latar belakang tersebut maka
penurunan pelanggan menjadi 4.872
penulis ingin membahas dengan judul
pelanggan. Karenanya, ini menjadi masalah
“Pengaruh Symbolic Store Experience
mengapa pelanggan Blue Doors turun
terhadap Customer Love”
sebanyak 1.104 pelanggan dari tahun
Berdasarkan penjelasan dari latar
sebelumnya.
belakang diatas maka tujuan dari penelitian
Customer Love is defined as the
ini adalah :
degree of passionate emotional attachment a
satisfied consumer has for a particular
1. Bagaimana deskripsi Symbolic Store
retailer. It includes passion for the retailer,
attachment to the retailer, positive Experience Blue Doors?
evaluation of the retailer, positive emotions

2
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

2. Bagaimana deskripsi Customer Love - Peranan social: dapat diartikan


sebagai perilaku yang diingkan oleh
pada produk Blue Doors?
seseorang setelah mengunjungi toko
3. Bagaimana pengaruh Symbolic Store - Dampak positif: dapat diartikan
sebagai prilaku yang diharapkan
Experience terdahap Costumer Love?
pelanggan di masyarakat
- Pandangan sekitar:dapat diartikan
KAJIAN PUSTAKA sebagai pandangan dari masyaratkan
yang diharapkan oleh pelanggan
Symbolic Store Experience
Symbolic Store Experience is defined Customer Love
as a customer’s overall perception of the
degree to which a retailer enhances one’s Menurut Carrol dan Ahuiva (2006)
social self and/or reflects one’s inner self. Customer Love is conceptualized as a mode
To measure this construct (Caroll & Ahuvia of satisfaction (i.e. a response experienced
2005). Jadi, Symbolic Store Experience by some but not all satisfied customer). A
adalah prilaku pelanggan saat dan pasca customer who loves a particular retailer is
pembelian atau pasca berkunjung ke toko likely to be satisfied with it. This satisfaction
tersebut, dan bisa mendaptkan perasaan puas provides a basis for customer love.
atau tidak sama sekali. Ada 2 dimensi untuk Nevertheless, satisfaction and love are not
mengukur symbolic store experience yaitu synonymous. Altough two customers are
inner self dan social self equally satisfied with a retailer’s functional
performance, they may very greatly in the
Dimensi Symbolic Store Experience extend to which they are emotionally
attached to it Jadi, Customer Love adalah
 Inner Self:
prilaku konsumen yang mencerminkan suatu
Prilaku pelanggan saat berada dalam
ritel/toko itu adalah bagian dari dirinya
toko/retail. Pelanggan bisa merasa apa
sendiri, dimana pelanggan merasa puas
yang ada di dalam toko/retail tersebut
dengan toko tersebut dan akan senang
seperti mencerminkan dirinya sendiri.
apabila berbelanja di toko/retail tersebut.
- Symbolic: dapat diartikan sebagai Dengan meningkatkan media sosial
sesuatu yang melambangkan memungkinkan pemasar membangun pendapat
pelanggan tertarik pada suatu objek dan kehadiran publik dan memperkuat aktivitas
atau sebaliknya komunikasi lainnya.Karena kedekatan media
- Reflection: dapat diartikan sebagai sosial, mereka juga bisa mendorong perusahaan
respon terhadap suaatu kejadian, untuk tetap inovatif dan relevan. Agar
aktivitas atau pengalaman yang baru perusahaan dengan mudah dapat mengetahui
diterima pelanggan pada toko bagaimana cara meningkatkan customer
• Social Self: love. Ada 2 dimensi untuk mengukur
Prilaku pelanggan saat sudah customer love yaitu, affection dan passion
membeli barang dalam satu
toko/retail. Pelanggan bisa merasa Dimensi Customer Love
status sosialnya meningkat setelah
berbelanja di toko/retail tersebut.  Affection, dapat di artikan bahwa
pelanggan memiliki rasa cinta terhadap
suatu toko.

3
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

- kecintaan terhadap toko: dapat oleh peneliti sebelum mengolahnya menjadi


diartikan bahwa pelanggan memiliki informasi. Adapun sumber data yang
ketertarikan terhadap suatu toko digunakan dalam penelitian ini adalah data
- perassan khusus terhadap toko: hasil wawancara dengan salah satu Barista
emosi positif terhadap suatu toko Blue Doors.
dapat mengindikasikan bahwa Teknik pengumpulan data yang
pelanggan memiliki rasa cinta digunakan adalah wawamcara dan kuesioner
terhadap toko.
Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan
 Passion, gairah atau hasrat terhadap Sampel
sebuah toko, pelanggan yang snagat
berhasrat terhadap suatu toko tentunya Sampel dalam penelitian ini adalah 100
merupakan suatu tanda bahwa orang pelanggan Blue Doors Coffee Shop
pelanggan tersebut mencintai toko Dalam penelitian ini, teknik sampling yang
tersebut digunakan adalah purposive sampling.
- Hasrat terhadap toko: dapat Adapun pertimbangan ataupun kriteria yang
diartikan sebagai suatu hasrat yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebagai
muncul ketika mengunjungi suatu berikut:
toko 1. Pelanggan Blue Doors
- kekaguman toko dalam ingatan 2. Usia min 17 tahun
konsumen: dapat diartikan sebagai
bagaimana pelanggan bias merasa HASIL PENELITIAN
kagum dengan suatu toko dan terus Uji Normalitas
mengingatnya. Uji normalitas yaitu uji yang
METODE PENELITIAN digunakan untuk menguji apakah model
regresi data yang digunakan berdistribusi
Penelitian ini menggunakan metode normal menggunakan grafik normal
deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif probability plot yaitu jika data menyebar
bertujuan memberikan gambaran tentang mengikuti atau mendekati garis diagonal
detail sebuah situasi, lingkungan sosial atau maka distribusi data dapat dikatakan
hubungan. Dalam penelitian ini, penelitian memenuhi syarat asumsi normalitas. Dan
deskriptif digunakan untuk mengetahui sebaliknya jika menjauhi garis diagonal
gambaran symbolic store experience dan maka model regresi tidak memenuhi asumsi
customer love. Metode verifikatif dilakukan normalitas. Berikut hasil uji normalitas:
untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan alat uji statistik. Dalam
penelitian ini analisis verifikatif yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh
symbolic store experience terhadap customer
love

Jenis Data dan Teknik Pengumpulan


Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Menurut
Istijanto (2009: 36), data merupakan sesuatu
yang harus dikumpulkan terlebih dahulu

4
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

Sumber :Output SPSS 24.0 (Data diolah


kembali)
Gambar 4.1
Uji Normalitas Data
Bentuk gambar mengikuti pola
distribusi normal, mengikuti alur garis
Sumber: Sugiyono (2014)
diagonal yang menunjukan bahwa distribusi
Dari hasil perhitungan menggun
data memenuhi asumsi uji normalitas.
akan software SPSS 24.0 for Windows
Uji Analisis Korelasi Sederhana didapat nilai koefisien korelasi antar
Analisis korelas sederhana digunakan untuk variabel sebesar 0,865. Berdasarkan tabel
mengetahui seberapa erat hubungan variable interpretasi korelasi maka nilai koefisien
symbolic store experience (independent korelasi sebesar 0,865 berada pada interval
variable) dan customer love (dependent 0,800-1000 atau berada pada tingkat
variable). Salah satu cara untuk mengetahui hubungan sangat tinggi. Hal tersebut
seberapa besar korelasi dapat dilakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang
dengan cara sebagai berikut: sangat kuat antara variabel symbolic store
Tabel 4.1 experience (X) dengan customer love (Y).
Uji Korelasi
Tabel 4.3
Koefisien Korelasi

Sumber :Output SPSS 24.0 (Data diolah


kembali)
Sumber :Output SPSS 24.0 (Data diolah Berdasarkan Tabel 4.3, diperoleh nilai
kembali) koefisien korelasi antara symbolic store
Dilihat dari tabel diatas bahwa nilai experience terhadap customer love adalah
Pearson Correlation adalah sebesar 865. 0,865. Pada tabel interpretasi koefisien
Besarnya hasil ini dapat dilihat dari table korelasi dalam Tabel 4.8 nilai tersebut
nilai koefisien korelasi berada pada interval interval 0,800 – 1,000
Tabel 4. 2 atau berada pada tingkat pengaruh sangat
Nilai Koefisien Korelasi tinggi.
Nilai R Square menurut hasil
pengolahan data diketahui sebesar 0,748
atau menurut tabel intepretasi koefisien
korelasi termasuk pada interval 0,600 –
0,799 yaitu berada pada tingkat hubungan
tinggi.

5
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

R Square atau koefisien determinasi b = 974


memiliki hasil perhitungan sebesar 0,748
dengan arti bahwa customer love Dari hasil tersebut didapat persamaan
dipengaruhi symbolic store experience regresi sebagai berikut :
sebesar 74.8%, sedangkan sisa dari data
Y = 3,639+974X
tersebut 100%-74.8%= 25.2%, dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti Menurut persamaan diatas dapat diketahui
Teknik Analisis Regresi Sederhana bahwa nilai konstanta sebesar 3,629 yang
menunjukkan bahwa jika tidak ada symbolic
Teknik analisis regresi sederhana digunakan store experience, maka customer love hanya
untuk mengetahui bagaimana variabel sebesar 947. Koefisien regresi proses
dependen (Y) customer love dapat keputusan pembelian adalah 947, yang
diprediksikan melalui variabel independen artinya setiap terjadi kenaikan pada
(X) symbolic store experience atau prediktor symbolic store experience sebesar satu
secara individual. Maksud dari teknik satuan maka akan terjadi peningkatan dalam
analisis ini juga dapat digunakan untuk proses customer love sebesar 974
memutuskan apakah naik dan menurunnya
variabel independen, atau untuk
meningkatkan keadaan variabel dependen
Uji T
dapat dilakukan dengan meningkatkan
variabel independen ataupun sebaliknya. Untuk melihat tingkat signifikansi
Output koefisien regresi dapat dilihat pada koefisien korelasi antara variabel bebas
Tabel 4.4 dengan variabel terikat diperlukan uji
Tabel 4.4 hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan
Koefisien Regresi adalah uji t. Uji t dilakukan untuk menguji
hipotesis korelasi antara satu variabel bebas
dengan variabel terikat secara individu. Nilai
signifikasi uji t dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5
Nilai Signifiakan Uji T

Sumber :Output SPSS 24.0 (Data diolah


kembali)

Regresi linear sederhana memiliki


persamaan sebagai berikut :
Y = a + bX Sumber : Output SPSS 24.0 (Data diolah
kembali)
Dari pengolahan data dengan
menggunakan fasilitas yang ada dalam Pada Tabel 4.5 diketahui bahwa t
software SPSS 20.0 for Windows didapat hitung symbolic store experience adalah
nilai regresi berupa nilai : 17,053 sedangkan t tabel menurut Djunaedi
(2010) dengan tingkat signifikansi 5%
a = 3,639 adalah 1,9847. Dengan demikian dapat
6
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha experience memiliki pengaruh terhadap


diterima. Dengan demikian terdapat customer love.
pengaruh antara symbolic store experience
terhadap customer love pada Blue Doors PENUTUP
Coffee Shop.
Berdasarkan pembahasan dari hasil
penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
dapat diambil kesimpulan :

1. Gambaran symbolic store


experience yang ditawarkan Blue
PEMBAHASAN Doors Coffee Shop memiliki
1. Gambaran Symbolic Store Experience kualitas yang bagus sehingga
Gambaran symbolic store experience pelanggan merasa nyaman,
yang ditawarkan Blue Doors Coffee Shop menenangkan lebih rileks dan
memiliki kualitas yang bagus sehingga percaya diri. Konsep yang
pelanggan merasa nyaman, menenangkan ditawarkan memiliki komposisi
lebih rileks dan percaya diri. Konsep yang yang bagus dan menarik sehingga
ditawarkan memiliki komposisi yang bagus meningkatkan perasaan baik
dan menarik sehingga meningkatkan kepada pelanggan.
perasaan baik kepada pelanggan. 2. Gambaran customer love memiliki
hasil yang positif karena
2. Gambaran Customer Love pelanggan merasa puas dengan
Blue Doors Coffee Shop. Bagi
Gambaran customer love memiliki hasil sebagian pelanggan yang telah
yang positif karena pelanggan merasa puas mengunjungi Blue Doors Coffee
dengan Blue Doors Coffee Shop. Bagi Shop ini akan merekomendasikan
sebagian pelanggan yang telah mengunjungi Blue Doors Coffee Shop dan
Blue Doors Coffee Shop ini akan memiliki kesan terseniri saat
merekomendasikan Blue Doors Coffee Shop mengunjungi toko tersebut.
dan memiliki kesan tersendiri saat 3. Pengaruh symbolic store
mengunjungi toko tersebut. experience terhadap customer love
3. Pengaruh Symblic Store Experience berdasarkan hasil penelitian yang
terhadap Customer Love dilakukan dengan analisis korelasi
dan analisis regresi linear
Pengaruh symbolic store experience sederhana diperoleh kesimpulan
terhadap customer love berdasarkan hasil bahwa symbolic store experience
penelitian yang dilakukan dengan analisis memiliki pengaruh terhadap
korelasi dan analisis regresi linear sederhana customer love. Hasil uji korelasi
diperoleh kesimpulan bahwa symbolic store menyatakan bahwa adanya
experience memiliki pengaruh terhadap hubungan atara dua variable
customer love. Hasil uji korelasi menyatakan tersebut dan dapat dikategorikan
bahwa adanya hubungan atara dua variable hubungan yang sangat kuat
tersebut dan dapat dikategorikan hubungan sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang sangat kuat sehingga dapat symbolic store experience
disimpulkan bahwa symbolic store

7
Vania Nurbayani Hermawan, Pengaruh Symbolis Store Experience terhadap Customer
Love (Studi pada Blue Doors Coffee Shop)

memiliki pengaruh terhadap Budiman A, Sultan HMA, Yuliawati


customer love AK. (2016). “Social Media Marketing: Visitors
Decision to Green Destination”. Advances in
Saran Economics, Business and Management
Research. 15. 493-497
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka penulis mengajukan Hye-Young Kim, 2007, Towarad
saran sebagai berikut: Customer Love: Investigating the
1. Pada variabel symbolic store Antecendents and Outcomes of Satisfied
experience, indikator pandangan Customers’ Emotional Attachments to
sekitar merupakan indikator yang Retailes
terendah, untuk itu Blue Doors
Coffee Shop diharapkan dapat Hye-Young Kim, Youn-Kyung Kim,
meningkatan kualitas tempap Laurra Jolly and Ann Fairhust, 2008,
maupun produk sehingga dapat Satisfied Customers’ Love Toward
bersaing dengan par akompetitor Retailers: a Cross-Product Exploration
lainnya. .
2. Pada variable customer love, dimensi
passion adalah dimensi yang masih
diragukan oleh konsumen.
Diharapkan Blue Doors Coffee Shop
dapat meningkatkan kinerja setiap
dimensi agar pelanggan dapat
memenuhi kebutuhan yang
diinginkan, merasa puas dan
merekomendasikan Blue Doors
Coffee Shop.
3. Disarankan dalam penelitian
selanjutnya, hendaknya dapat
dilakukan penelitian mengenai
faktor-faktor lain yang
mempengaruhi customer love agar
memperoleh gambaran yang lebih
jelas dan komprehensif mengenai
customer love. Mengingat pengaruh
symbolic store experience yang
sudah tinggi namun customer love
yang masih rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D.Bandung. Alfabeta

Literatur lainnya:

Anda mungkin juga menyukai