Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum KI2221

Cara Pemisahan dan Elektrometri


Percobaan 06
KROMATOGRAFI GAS CAIR

Nama : Santi Anisa


NIM : 10517051
Kelompok : 08
Hari : Senin
Tanggal Percobaan : 11 Februari 2019
Tanggal Pengumpulan : 01 Maret 2019
Asisten : Hermy (10515080)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
PERCOBAAN 6

KROMATOGRAFI GAS CAIR

I. Cara Kerja

Botol vial berisi senyawa murni disiapkan dan dikeringkan. Sekitar 1 gram
senyawa murni alcohol (metanol, butanol, dan heksanol) dimasukkan ke dalam masing-
masing gelas vial menggunakan mikro pipet. Salah satu gelas vial diisi oleh campuran
metanol, butanol, dan etanol. Senyawa murni pada gelas vial diinjeksikkan ke dalam
kolom ketika instrumen kromatografi GC telah siap. Kromatogram yang diihasilkan
oleh masing-masing senyawa murni direkam oleh instrumen. Hal yang sama dilakukan
pada campuran alkohol.

II. Data Pengamatan


Nama Alat : Gas Chromatograph 2013 Agilent 7820-A
Fasa diam : HP5 Coloumn 5% Phenyl Methyl Siloxoam
Panjang Kolom : 30 m
Dimensi kolom : 320 μm x 0.25 μm
Detektor : FID
Suhu injeksi : 200°C
Suhu detektor : 285°C
Suhu program awal : 80°C
Suhu program akhir : 150°C
Kecepatan naik suhu : 15 °C / menit
Flow : 1 mL/menit
Solvent : Metanol
Waktu rekam : 6.6 minutes
a. Metanol

Gambar 1. Kromatogram metanol

Tabel 1. Data pengamatan metanol


b. Butanol

Gambar 2. Kromatogram butanol


Tabel 2. Data pengamatan butanol

c. Heksanol

Gambar 3. Kromatogram heksanol

Tabel 3. Data pengamatan heksanol


d. Campuran

Gambar 4. Kromatogram campuran metanol, butanol, dan heksanol

Tabel 4. Data pengamatan campuran metanol, butanol, dan heksanol

III. Pengolahan Data


a. Penentuan Nilai N dan HETP
Jumlah pelat teoretis dari data kromatogram larutan campuran alkohol dapat
ditentukan menggunakan waktu retensi masing-masing larutan standar metanol,
butanol, dan heksanol.
Tabel 5. Data pengamatan kromatogram larutan campuran alkohol standar
Width
Senyawa TR (menit) Area (pA*s) %Area
(menit)
Metanol 6.590 0.1193 3320.19263 18.37660
Butanol 7.045 0.1022 6583.69873 36.43945
Heksanol 8.197 0.0986 8163.61279 45.18395

1. Penentuan N kolom dan HETP setiap senyawa dalam larutan campuran


N pada metanol
tR 6.590 2
N = 16 × ( )2 = 16 × ( ) = 48821.37 pelat
w 0.1193
Nilai HETP metanol
L 3000 cm
H= = = 0.0614 cm/pelat
N 48821.37

Dengan cara yang sama, diperoleh jumlah pelat teoretis (N) dan HETP untuk
larutan campuran alkohol
Tabel 6. Data N dan HETP larutan campuran alkohol
Senyawa N (pelat) HETP (cm/pelat)
Metanol
48821.37 0.061449
Butanol
76029.16 0.039459
Heksanol
110579.9 0.02713

2. Penentuan N kolom dan HETP masing-masing larutan alkohol standar


Dengan cara yang sama, diperoleh data jumlah pelat teoretis (N) dan HETP
untuk larutan masing-masing larutan alkohol standar
Tabel 6. Data N dan HETP larutan alkohol standar

Senyawa N (pelat) HETP (cm/pelat)


Metanol
48821.37 0.061449
Butanol
76029.16 0.039459
Heksanol
110579.9 0.02713
b. Menentukan Konsentrasi Campuran

Area sampel metanol


% metanol = × %Area standar
Area metanol Standar
3320.19263
= × 99.78821
9520.04004
= 34.80196

Tabel 7. Konsentrasi Campuran


Senyawa % Konsentrasi
Metanol
34.80196
Butanol
3.37E+01
Heksanol
40.08843

c. Menghitung Volume Retensi Standar


Volume retensi pada standar metanol :
VR = t R × μ
1mL
= 6.600 ×
menit
= 6.600 mL/menit
Dengan cara yang sama, diperoleh volume retensi larutan standar
Tabel 8. Volume retensi standar

Senyawa Volume retensi (mL)


Metanol
6.600
Butanol
7.056
Heksanol
8.237
Grafik nilai volume retensi terhadap jumlah atom C pada
senyawa
9
6, 8.237
8
7
4, 7.056
Volume retensi

6 1, 6.6
5 y = 0.3136x + 6.148
R² = 0.8724
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah atom C pada senyawa

Grafik 1. Grafik nilai volume retensi terhadap jumlah atom C pada senyawa

d. Menentukan Perbandingan Alkohol dalam Larutan Campuran


Penentuan komposisi perbandingan alkohol dalam larutan campuran
dapat dilakukan dengan membandingkan luas puncak masing-masing komponen
dengan luas totalnya pada larutan campuran dan larutan standar
Komposisi metanol : butanol : heksanol

LA2 ⁄LT2 LB2 ⁄LT2 LC2 ⁄LT2


: :
LA1 ⁄LT1 LB1 ⁄LT1 LC1 ⁄LT1
3320.19/18067.5 6583.70 ⁄ 18067.5 8163.61/18067.5
: :
9520.04/9540.25 19530.1/19530.1 19341.7/20364.0
0.18416 : 0.36439 : 0.47572
1 : 2 : 2.6

Dengan LA adalah luas puncak metanol


LB adalah luas puncak butanol
LC adalah luas puncak heksanol
LT adalah luas total
Subskrip 1 menunjukkan alkohol standar, dan subskrip 2 untuk alkohol
campuran

Anda mungkin juga menyukai