I. Cara Kerja
Botol vial berisi senyawa murni disiapkan dan dikeringkan. Sekitar 1 gram
senyawa murni alcohol (metanol, butanol, dan heksanol) dimasukkan ke dalam masing-
masing gelas vial menggunakan mikro pipet. Salah satu gelas vial diisi oleh campuran
metanol, butanol, dan etanol. Senyawa murni pada gelas vial diinjeksikkan ke dalam
kolom ketika instrumen kromatografi GC telah siap. Kromatogram yang diihasilkan
oleh masing-masing senyawa murni direkam oleh instrumen. Hal yang sama dilakukan
pada campuran alkohol.
c. Heksanol
Dengan cara yang sama, diperoleh jumlah pelat teoretis (N) dan HETP untuk
larutan campuran alkohol
Tabel 6. Data N dan HETP larutan campuran alkohol
Senyawa N (pelat) HETP (cm/pelat)
Metanol
48821.37 0.061449
Butanol
76029.16 0.039459
Heksanol
110579.9 0.02713
6 1, 6.6
5 y = 0.3136x + 6.148
R² = 0.8724
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah atom C pada senyawa
Grafik 1. Grafik nilai volume retensi terhadap jumlah atom C pada senyawa