PENDAHULAN
Sebagai langkah awal, telah tercatat lima sukuk yang diterbitkan oleh
beberap daerah di Afrika, yaitu Pantai Gading, Senegal, dan Togo dengan total
penawaran 1,3 miliar dolar AS. Perdana Menteri Pantai Gading Daniel Kablan
Duncan dalam publikasi The Exchange mengatakan sukuk merupakan sumber
pembiataan yang inovatif untuk pertumbuhan perekonomian di negara-negara
WAEMU. Kata Daniel, perkembangan keuangan Islam adalah fokus utama untuk
pengembangan pasar keuangan dan membiayai pembangunan ekonomi di wilayah
regional WAEMU.
Selain itu, lewat peran BRVM dalam pasar modal syariah, diharapkan
dapat mengundang investor swasta untuk ikut mengeluarkan sukuk dalam rangka
percepatan pembangunan di regional WAEMU. Peluncuran pasar modal syariah
ini tidak lepas dari dukungan The Islamic Corporation for the Development (ICD)
1
2
yang berada di bawah naungan Islamic Development Bank Group (IDB). Dalam
hal ini ICD merupakan pemain utama dari transaksi dengan broker dan
perusahaan pengelola reksa dana sekuritas.
meningkat sampai 105 dengan total aset mencapai 3,3 juta dollar Amerika, turun
dari 5 juta dollarAmerika apada tahun 2000 (Siddiq,2002). Sebagai dampak dari
peningkatan permintaan terhadap investasi saham Islam, investor internasional
(dari kuwait) bekerja sama dengan kelompok FTSE, perusahaan independent
Global Index (berlokasi dilondon), meluncur seri index saham islam yang
pertama, ftse seri Indeks Islam Global ( Global IslamicIndex series atau GIIS),
pada akhir tahun 1998. Selanjutnya pada februari 1999, Indeks pasar Islam Dow
jOnes (Dow Jones Islamic Market Index atau DJIMI) untuk pertama kalinya
diluncurkan untuk mencatat kinerja perusahaan dari 34 negara yang kegiatannya
konsisten dengan prinsip-prinsip Islam.
Pada akhir 1998 dan kerena perhatian yang meningkat terhadap keuangan
Islam, FTSE bekerja sama dengan investor internasional, meluncur FTSE GIIS.
GIIS merupakan indeks-indeks pencontohan saham yang dirancang untuk
mencatat (track) kinerja dari perusahaan-perusahaan perdagangan publik yang
terdepan, dimana aktivitas-aktivitas bisnis mereka konsisten dengan prinsip-
prinsip syariah islam. GIIS adalah bagian dari seluruh kelompok indeks dunia
FTSE, yang melibatkan saham dari 29 negara. FTSE memiliki 15 indeks-indeks
saham, klasifikasi didasarkan pada industri (10 indeks) dan wilayah (global,
Amerika, Eropa, Pasific, Basin, Afrika Selatan).
Pada februari 1999, Dow Jones meluncurkan indeks pasar islam yang
pertama. Dow Jones Islamic Market Indeks (DJIMI) merupakan bagian kelompok
indeks-indeks global Dow Jones (DJGI), yang meliputi saham-saham dari 34
negara dan mencakup 10 sektor ekonomi, 18 sektor pasar, 51 kelompok, dan 89
subkelompok industri berdasarkan standar klasifikasi Dow Jones Global. DJMI
tidak memasukkan dalam indeks keseluruhan kelompok industri mana pun yang
menggambarkan ketidakcocokan dengan garis bisnis berdasarkan prinsip-prinsip
Islam . kegiatan-kegiatan tersebut termasuk rokok, minuman beralkohol, babi,
perjudian, senjata, pornografi, industri hotel dan hiburan, dan jasa keuangan
konvensional (perbankan, asuransi, dan sebagainya).
4
berkembang menaikkan suku bunga untuk melindungi mata uang mereka dan
memerangi inflasi.
Total utang Afrika Selatan akan naik lebih dari yang diproyeksikan dalam
anggaran jangka menengah pada Oktober, memuncak pada 2017 dengan
kompisisi 48,3% dari produk domestik bruto, karena imbal hasil yang lebih tinggi
meningkatkan biaya pinjaman, kata Departemen Keuangan. “Strategi pinjaman
Afrika Selatan cukup responsif untuk menahan penyesuaian jangka panjang dalam
alokasi modal global dan domestik dan guncangan pasar jangka pendek," kata
Departemen Keuangan. "Tingkat utang tetap aman. Utang Afrika Selatan
memiliki struktur jatuh tempo yang panjang dan eksposur kewajiban mata uang
asing tetap lambat, mengurangi dampak volatilitas global."Pemerintah telah
menunjuk bank dan mendekati menyelesaikan kerangka peraturan untuk sukuk
yang direncanakan US$500 juta, kata Thuto Shomang, kepala aktiva dan
kewajiban pada Departemen Keuangan. Isu ini dimaksudkan untuk menetapkan
patokan bagi perusahaan milik negara, termasuk perusahaan listrik Eskom
Holdings Ltd SOC, untuk memasuki pasar Islam, katanya.
PEMBAHASAN
Total utang Afrika Selatan akan naik lebih dari yang diproyeksikan dalam
anggaran jangka menengah pada Oktober, memuncak pada 2017 dengan
kompisisi 48,3% dari produk domestik bruto, karena imbal hasil yang lebih tinggi
meningkatkan biaya pinjaman, kata Departemen Keuangan. “Strategi pinjaman
Afrika Selatan cukup responsif untuk menahan penyesuaian jangka panjang dalam
alokasi modal global dan domestik dan guncangan pasar jangka pendek," kata
Departemen Keuangan. "Tingkat utang tetap aman. Utang Afrika Selatan
memiliki struktur jatuh tempo yang panjang dan eksposur kewajiban mata uang
asing tetap lambat, mengurangi dampak volatilitas global."Pemerintah telah
menunjuk bank dan mendekati menyelesaikan kerangka peraturan untuk sukuk
yang direncanakan US$500 juta, kata Thuto Shomang, kepala aktiva dan
kewajiban pada Departemen Keuangan. Isu ini dimaksudkan untuk menetapkan
patokan bagi perusahaan milik negara, termasuk perusahaan listrik Eskom
Holdings Ltd SOC, untuk memasuki pasar Islam, katanya.
syariah beberapa tahun terakhir. Para Ahli mengatakan krisis keuangan global
mendorong pemerintah dan perusahaan untuk membedakan pilihan pendanaan
mereka. Keuangan syariah dianggap sebagai alternatif yang lebih stabil
dibandingkan sistem perbankan konvensional dan karena itu menarik minat
peminjam yang masih dihantui oleh pergolakan di pasar obligasi dan ekuitas
global saat gelembung perumahan A.S.
investor Appetite
Departemen Keuangan berencana untuk meningkatkan pinjaman US$1,5
miliar per tahun di pasar utang luar negeri selama 3 tahun ke depan, termasuk
sukuk, katanya. "Jika kita merilis sukuk pertama, itu akan memungkinkan
fleksibilitas dalam hal penerbitan surat berharga global lainnya, " katanya.
Penjualan obligasi domestik diproyeksikan menurun dalam 2 tahun fiskal
mendatang akibat menyempitnya defisit anggaran, mengurangi kebutuhan
pinjaman pemerintah, kata Departemen Keuangan. Pinjaman domestik bruto akan
menurun ke 167,1 miliar rand pada tahun fiskal 2015 dari 170,6 miliar rand tahun
ini. Jumlah tersebut akan berkurang menjadi 165,1 miliar rand pada tahun fiskal
2016, sebelum naik ke 180,6 miliar pada tahun berikutnya karena pencairan utang
meningkat, kata Departemen Keuangan.
Obligasi Top-Up
Selain dua obligasi rand baru yang jatuh tempo pada 2032 dan 2044,
pemerintah berencana memperkenalkan surat berharga "top- up" bagi investor
ritel, yang memungkinkan deposito biasa menjadi investasi, serta obligasi rand
syariah untuk investor kecil. Obligasi ritel disebut mengangkat 3 miliar rand pada
tahun fiskal 2014. Lelang pemerintah mingguan seperti saat ini akan
"dipertahankan" selama tahun depan, sedangkan lelang pertukaran (switch) akan
diadakan ketika kondisi pasar memungkinkan, ketimbang dijadwalkan secara
rutin, kata Departemen Keuangan.
Target yang telah ditetapkan untuk elang switch akan diturunkan untuk
"membatasi manipulasi harga dan volatilitas pasar, " katanya. Pemerintah akan
9
mengadopsi standard risiko baru untuk portofolio utang, menempatkan batas yang
lebih rendah pada proporsi utang terkait inflasi, obligasi mata uang asing, dan
sekuritas jangka pendek. Utang terkait inflasi yang saat ini 35% dari total utang
akan dibatasi menjadi hanya 25%, sedangkan surat yang jatuh tempo dalam waktu
kurang dari 5 tahun akan dibatasi menjadi 25%.
a. Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara
mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram, sesuai
dengan firman Allah dalam QS. al-Nisa’: 29 dan QS. al-Baqarah: 168 berikut:
اط َِل بَ ْينَ ُك َْم أ َ ْم َوالَ ُك َْم تَأ ْ ُكلُوا ال آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّهَا يَا َْ َ َارةَ تَكُونََ أ
ِ َن ِإال ِبا ْلب َْ ِم ْن ُك َْم تَ َراضَ ع
َ َن تِج
َُمبِين
Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. al-Baqarah:
168)
b. Tidak menzalim dan tidak dizalimi. Perbuatan zalim dilarang karena kezaliman
diibaratkan Nabi SAW. sebagai kegelapan hari kiamat.
Dari Abdullah bin Umar bahwa Nabi saw. bersabda: “Kezaliman adalah
kegelapan-kegelapan hari kiamat.” (HR. Imam Bukhari)
d. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama rida, sebagaimana firman Allah
dalam QS. al-Nisa’: 29 yang telah disebutkan di atas
َق
ُ ّللاُ يَ ْم َح
ََّ الربَا َِ ص َدقَا
ِ ت َويُ ْر ِبي َّ ّللاُ ال َُّ أَثِيمَ َكفَّارَ ُك ََّل يُ ِح
ََّ ب ال َو
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa. (QS. al-Baqarah: 276)
a. Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus sejalan dengan prinsip syariah
yang terbebas dari unsur riba dan garar (ketidakpastian).
b. Emiten yang mengeluarkan efek syariah baik berupa saham ataupun sukuk
harus mentaati semua aturan syariah.
14
c. Semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil, bukan mengharapkan
keuntungan dari kontrak utang piutang.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai prinsip pasar modal syariah dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 2.1
Ribā Jahiliyah Larangan atas short selling yang merupakan bunga atas
15
pinjaman
2 in 1 1. Obyek sama
2. Pelaku sama
3. Periode sama
mendzalimi. Tidak ada unsur riba, tidak bersifat spekulatif atau judi dan semua
transaksi harus transparan, diharamkan adanya insider trading.
Saham Syariah
Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga
dalam suatu perusahaan. Modal ini terbagi dalam tiga tingkat status, yaitu modal
dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Secara sederhana, saham dapat
didefinisikan ebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan. Saham merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan,
artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham
yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut.
Keuntungan yang diperoleh dari
Tidak ada transaksi yang tidak sesuai dengan etika dan tidak bermoral
seperti manipulasi pasar, insider trading, dan lain-lain.
beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
(sepuluh) tahun.
Pengertian obligasi di pasar modal syariah, tidak identik dengan surat
pengakuan utang sebagaimana dikenal di pasar modal konvensional selama ini.
Pengertian obligasi (sukuk) dalam pasar modal syariah memiliki makna lebih
luas, yaitu meliputi beberapa akad yang dapat digunakan. Dalam Islam, istilah
obligasi lebih dikenal dengan istilah sukuk. Kata sukuk bentuk jamak dari sukk
merupakan istilah Arab yang dapat diartikan sertifikat. Sukuk ini bukan
merupakan istilah yang baru dalam sejarah Islam. Istilah tersebut sudah dikenal
sejak abad pertengahan, di mana umat Islam menggunakannya dalam konteks
perdagangan internasional.
Pada praktiknya sukuk secara umum diidentikkan sebagai ‘obligasi’ yang
penerapannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Menurut Fatwa DSN-MUI
No: 32/DSN-MUI/IX/2002, pengertian obligasi syariah adalah suatu surat
berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh
emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil/margin/fee serta membayar dana obligasi pada saat jatuh tempo. Dari
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa obligasi syariah merupakan
surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang lingkup yang lebih beragam
dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan utang. Keberagaman tersebut
dipengaruhi oleh berbagai akad yang telah digunakan. Seperti akad mudarabah,
murabahah, salam, istisna’ dan ijarah.
19
Tabel 2.2
margin gain
penerbitan
20
Tabel 2.3
Perbandingan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan
langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN- MUI/IV/2001 tentang
Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Perkembangan
selanjutnya instrumen investasi syariah di pasar modal Indonesia terus bertambah
dengan kehadiran obligasi syariah PT. Indosat Tbk. pada awal September 2002.
Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang digunakan
adalah akad mudhrabah. Penerbitan obligasi syariah oleh PT. Indosat Tbk. untuk
yang pertama kali di pasar modal Indonesia ini sebagai tindak lanjut atas fatwa di
atas dengan tingkat imbal hasil 16,75 %, suatu tingkat imbal hasil (return) yang
cukup tinggi dibanding rata-rata return obligasi dengan prinsip riba/konvensional.
Kemudian pada 2004, obligasi syariah terbit untuk pertama kali dengan
akad sewa atau dikenal dengan obligasi syariah Ijarah. Selanjutnya, pada 2006
muncul instrumen baru yaitu Reksa Dana Indeks di mana indeks yang dijadikan
sebagai underlying adalah indeks JII. Adapun Pemerintah Indonesia baru
menerbitkan sukuk dua kali, yakni pada Agustus 2008 dan Februari 2009. Dua
seri sukuk pemerintah yang terbit pada Agustus 2008 diserap pasar senilai Rp.
4,699 triliun dan masuk ke APBN 2008. Adapun pada penerbitan sukuk ritel
Februari 2009 senilai Rp. 5,556 triliun, dan kemudian digunakan untuk
membiayai defisit APBN 2009. Bandingkan dengan Malaysia yang sukses
menerbitkan sukuk pada denominasi ringgit senilai 39,548 miliar US dollar antara
24
tahun 2002 dan Oktober 2008. Ini belum termasuk sukuk yang diterbitkan dalam
denominasi dollar AS. Penerbitan sukuk dalam mata uang ringgit di pasar
domestik Malaysia telah mendominasi seluruh penerbitan sukuk di dunia selama
kurun waktu 2002 sampai 2005. Pada tahun 2007, sebanyak 76 persen dari
obligasi yang diterbitkan Pemerintah Malaysia adalah berbentuk sukuk.
investasi dalam ekuitas secara syariah. Indeks syariah selanjutnya yang baru saja
diluncurkan Mei 2011 adalah Indeks Saham Syariah Indonesia/Indonesia Sharia
Stock Index (ISSI).
Adapun tujuan diadakannya indeks Islam sebagaimana Jakarta Islamic
Index yang melibatkan 30 saham terpilih, yaitu sebagai tolak ukur (benchmark)
untuk mengukur kinerja investasi pada saham yang berbasis syariah dan
meningkatkan kepercayaan para investor untuk mengembangkan investasi dalam
ekuiti secara syariah, atau untuk memberikan kesempatan kepada investor yang
ingin melakukan investasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Perbedaan mendasar antara indeks konvensional dengan indeks islam
adalah indeks konvensional memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa
dengan mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang
terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang berlaku (legal). Akibatnya bukanlah
suatu persoalan jika ada emiten yang menjual sahamnya di bursa bergerak di
sektor usaha yang bertentangan dengan Islam atau yang memiliki sifat merusak
kehidupan masyarakat. Misalnya pada awal tahun 2003 yang lalu, di Australia ada
rumah bordir (pelacuran) yang masuk ke bursa efek setempat.
Indeks konvensional memasukkan seluruh saham yang tercatat dibursa
dengan mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang
terdaftar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Sedangkan indeks islam
merupakan indeks yang berdasarkan syari’at islam, saham-saham yang masuk
dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan syariah.
Mekanisme Transaksi
Secara umum dijelaskan bahwa dalam konteks pasar modal syariah
menurut Al-Habshi ialah idealnya tidak mengandung unsur ribawi, transaksi,
pasar modal syariah harus beretika, jauh dari sifat amoral seperti manipulasi
pasar, transaksi yang memanfaatkan orang dalam.
Jakarta Islamic Index (JII) yang terdiri dari 30 saham yang sesuai
dengan prinsip syariah.
Selanjutnya dua strategi utama tersebut dijabarkan Bapepam-LK dalam
implementasi strategi yaitu:
a. Mengatur penerapan prinsip syariah.
b. Menyusun standar akuntansi.
3. Melakukan sosialisasi penerapan prinsip syariah di pasar modal dalam
rangka peningkatan pengetahuan dan pemahaman pelaku pasar.
4. Mengembangkan produk pasar modal berbasis syariah yang telah ada.
5. Menciptakan produk pasar modal berbasis syariah yang baru.
6. Melakukan kerja sama pengkajian pengambangan produk pasar modal
berbasis syariah antara regulator, DSN-MUI, dan pelaku pasar.
Sehubungan dengan pengembangan pasar modal berbasis syariah tersebut,
pada tanggal 23 November 2006, Ketua Bapepam-LK Departemen Keuangan RI
telah menerbitkan dua buah peraturan terkait pasar modal syariah, yaitu: (1)
Peraturan No. IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, dan (2) Peraturan
No.IX.A. 14 tentang Akad-akad yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah
di Pasar Modal. Pada tahun-tahun berikutnya juga akan disusun ketentuan
mengenai Standar Akuntansi dan Sertifikasi Profesi yang terkait dengan pasar
modal syariah. Untuk pengembangan produk, Bapepam-LK telah bekerja sama
dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) sehingga emiten tidak perlu lagi
mendapatkan persetujuan DSN dalam proses penerbitan efek syariah. Di samping
itu, untuk mendorong pengembangan produk berbasis syariah terutama untuk
memberikan kesempatan yang lebih luas dalam berinvestasi, Bapepam-LK juga
menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) secara periodik.
Harus diakui jika dilihat dari aspek regulasinya; pasar modal syariah masih
akan terus mengalami perkembangan. Demikian pula instrumen-instrumen yang
ditawarkan oleh pasar modal syariah juga masih akan mengalami perkembangan.
Beberapa fatwa DSN MUI terkait pasar modal antara lain: Fatwa DSN MUI
No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah, Fatwa DSN MUI No.
33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah, Fatwa DSN MUI
40
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Afrika Selatan menjual obligasi syariah pertama kalinya dengan rekor
biaya pinjaman rendah, agar membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan milik
negara untuk memanfaatkan basis investor Muslim yang berkembang. Sebanyak $
500 juta surat berharga dengan kurun waktu 5,75 tahun diberi harga kupon 3,9%,
di bagian bawah dari kisaran yang dipasarkan ke manajer aset, menurut
pernyataan dari Departemen Keuangan Nasional. Itulah tarif terendah dari 14
obligasi dolar yang diterbitkan sejak tahun 1994, menurut data yang dikumpulkan
oleh Bloomberg. Lima puluh sembilan persen dari investor yang berpartisipasi
dalam kesepakatan tersebut berasal dari Timur Tengah.
disampaikan kepada Parlemen di Cape Town hari ini. Afrika Selatan harus
melakukan pembiayaan ulang atas utang senilai 154,9 miliar rand (US$14,4
miliar) selama 3 tahun ke depan pada saat imbal hasil obligasi meningkat karena
Federal Reserve mengecilkan stimulus moneter dan bank sentral negara
berkembang menaikkan suku bunga untuk melindungi mata uang mereka dan
memerangi inflasi.
43
DAFTAR PUSTAKA
Media
Bursa Malaysia. 2008. The Islamic Capital Market. Dimitrova, Desislava. 2005.
The Relationship Between Exchange Rates and Stock Prices: Studied in a
Multivariate Model. Issues in Political Economy, Vol. 14, Agustus 2005
Granger, Clive W.J., Huang, Bwo-Nung, and Chin-Wei, Yang, 2000. “A bivariate
causalitybetween stock prices and exchange rates: evidence from recent
Asian flu”, The Quarterly Review of Economics and Finance
Lenny, Bun dan Sarwo Edy Handoyo. 2008. “Pengaruh Harga Minyak Dunia,
Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Kurs Rp/USD
44
Maysamy, Ramin Cooper. Lee Chuin Howe dan Mohamad Atkin Hamzah. 2004.
Relationship Between Macroeconomic Variables and Stock Market
Indices: Cointegration Evidence From Stock Exchange of Singapore’s All-
S Sector Indices. Jurnal Pengurusan 24 (2004) hal (47-77)
Octavia, Ana. 2007. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku
Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek
Jakarta. Skripsi; Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Rangkuti, Freddy. 2006. Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. Cetakan ketujuh. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sakti, Ali. 2007. Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban Atas Kekacauan
Ekonomi Modern. PARADIGMA & AQSA Publishing.
The Federal Reserve. Purpose and Function: The Federal Reserve System.
http://www.thefederalreserve.gov/pf/pdf/pf_2.pdf html:14 September 2011
Yuniarta, Yunus. 2008. Analisis Pengaruh Laju Inflasi, Tingkat Suku Bunga,
Jumlah Uang Beredar, Kurs Valas, Volume Rata-rata Transaksi dan Sibor
Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta
(BEI) Tahun 2002-2004. Skripsi Fakultas Muhammadiyah Universtas
Surakarta.
46
Yusof, Rosylin Mohd dan M.Shabri Abd. Majid. 2007. “Stock Market Volatility
TransmissionIn Malaysia: Islamic Versus Conventional Stock Market”.
J.KAU:Islamic Economic, Vol. 20 No.2 pp: 17-35.
Zafar, Nousheen. Syeda Faiza Urooj dan Tahir Khan Durrani. 2008. “Interest Rate
Volatility and Stock Return and Volatility”. European Journal of
Economics.
Zubaidah, Siti. 2004. Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Tukar
Terh