Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan keuangan syariah telah masuk ke sistem ekonomi di
beberapa negara dunia. Tidak hanya untuk negara dengan muslim mayoritas
seperti Indonesia dan Malaysia, keuangan berbasis syariah ini juga telah mendapat
tempat di beberapa negara dengan muslim minoritas. Salah satunya adalah pasar
modal syariah yang baru-baru ini hadir di negara Afrika. Hal tersebut dilakukan
oleh Bursa Efek Regional (BRVM) yang menjadi pasar modal syariah pertama di
wilayah West African Economic and Monetary Union (WAEMU). Lembaga ini
berkomitmen untuk mengembangkan industri keuangan Islam. Hal ini akan
meningkatkan daya tarik sukuk terutama bagi investor individu, dan merupakan
upaya untuk memperbanyak penerbitan sukuk di masa depan.

Sebagai langkah awal, telah tercatat lima sukuk yang diterbitkan oleh
beberap daerah di Afrika, yaitu Pantai Gading, Senegal, dan Togo dengan total
penawaran 1,3 miliar dolar AS. Perdana Menteri Pantai Gading Daniel Kablan
Duncan dalam publikasi The Exchange mengatakan sukuk merupakan sumber
pembiataan yang inovatif untuk pertumbuhan perekonomian di negara-negara
WAEMU. Kata Daniel, perkembangan keuangan Islam adalah fokus utama untuk
pengembangan pasar keuangan dan membiayai pembangunan ekonomi di wilayah
regional WAEMU.

Selain itu, lewat peran BRVM dalam pasar modal syariah, diharapkan
dapat mengundang investor swasta untuk ikut mengeluarkan sukuk dalam rangka
percepatan pembangunan di regional WAEMU. Peluncuran pasar modal syariah
ini tidak lepas dari dukungan The Islamic Corporation for the Development (ICD)

1
2

yang berada di bawah naungan Islamic Development Bank Group (IDB). Dalam
hal ini ICD merupakan pemain utama dari transaksi dengan broker dan
perusahaan pengelola reksa dana sekuritas.

Sebelumnya, perbankan syariah telah berkembang dengan pesat di seluruh


dunia tetapi di Afrika industri tesebut masih dalam masa pertumbuhan. Meski
begitu Afrika menyajikan kesempatan besar bagi pasar perbankan syariah. Kepala
Perbankan Syariah Global dan Perbankan Konsumer Standard Chartered Saadiq,
Wasim Saifi mengatakan hal tersebut dapat dilihat dari konferensi syariah yang
dihadirinya belum lama ini. "Setelah perkembangan lambat selama bertahun-
tahun, para delegasi merasakan bahwa perbankan syariah sedang menuju
terobosan di sub-Sahara Afrika," ujar Saifi, seperti dilansir dari publikasi CPI
Financial.

Pada prinsipnya, pasar modal syariah bukanlah berari keterpisahan tempat,


sistem ataupun mekanisme perdagangan dengan pasar modal konvensional yang
biasa dikenal masyarakat secara umum. Merujuk pada pengertian pasar modal
syariah dapat didefinisikan sebagai sebuah kegiatan yang berkaitan dengan, 1.
Penawaran umum dan perdagangan efek syariah, 2. Perusahaan publik yang yang
berkaitan dengan efek syariah yang diterbitkannya, 3. Lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek-efek syariah.

Menurut Achsien (2000), pengembangan petama indek syariah dan equity


fund seperi Reksa Dana adalah Amerika serikat, setelah The Amana Fund di
luncurkan The North American Islamic Trust sebagai equity fund pertama didunia
tahun 1986, tiga tahun kemudian Dow Jones Index meluncurkan Dow Jones
Islamic Market Index (DJIM). Shariah survervisory Board (SSB) dari Dow Jones
Islamic Market (DJIM) melakukan filterisasi terhadap saham-saham halal
berdasarkan aktivitas bisnis dan rasio finansialnya.

Pendanaan saham Islam mengalami pertumbuhan yang kuat selama paruh


kedua tahun 1990. Pada tahun 1996, ada 29 pendanaan Islam dengan nilai 800
juta dollar amerika. Menjelang bulan maret 2002, jumlah pendanaan Islam
3

meningkat sampai 105 dengan total aset mencapai 3,3 juta dollar Amerika, turun
dari 5 juta dollarAmerika apada tahun 2000 (Siddiq,2002). Sebagai dampak dari
peningkatan permintaan terhadap investasi saham Islam, investor internasional
(dari kuwait) bekerja sama dengan kelompok FTSE, perusahaan independent
Global Index (berlokasi dilondon), meluncur seri index saham islam yang
pertama, ftse seri Indeks Islam Global ( Global IslamicIndex series atau GIIS),
pada akhir tahun 1998. Selanjutnya pada februari 1999, Indeks pasar Islam Dow
jOnes (Dow Jones Islamic Market Index atau DJIMI) untuk pertama kalinya
diluncurkan untuk mencatat kinerja perusahaan dari 34 negara yang kegiatannya
konsisten dengan prinsip-prinsip Islam.

Pada akhir 1998 dan kerena perhatian yang meningkat terhadap keuangan
Islam, FTSE bekerja sama dengan investor internasional, meluncur FTSE GIIS.
GIIS merupakan indeks-indeks pencontohan saham yang dirancang untuk
mencatat (track) kinerja dari perusahaan-perusahaan perdagangan publik yang
terdepan, dimana aktivitas-aktivitas bisnis mereka konsisten dengan prinsip-
prinsip syariah islam. GIIS adalah bagian dari seluruh kelompok indeks dunia
FTSE, yang melibatkan saham dari 29 negara. FTSE memiliki 15 indeks-indeks
saham, klasifikasi didasarkan pada industri (10 indeks) dan wilayah (global,
Amerika, Eropa, Pasific, Basin, Afrika Selatan).

Pada februari 1999, Dow Jones meluncurkan indeks pasar islam yang
pertama. Dow Jones Islamic Market Indeks (DJIMI) merupakan bagian kelompok
indeks-indeks global Dow Jones (DJGI), yang meliputi saham-saham dari 34
negara dan mencakup 10 sektor ekonomi, 18 sektor pasar, 51 kelompok, dan 89
subkelompok industri berdasarkan standar klasifikasi Dow Jones Global. DJMI
tidak memasukkan dalam indeks keseluruhan kelompok industri mana pun yang
menggambarkan ketidakcocokan dengan garis bisnis berdasarkan prinsip-prinsip
Islam . kegiatan-kegiatan tersebut termasuk rokok, minuman beralkohol, babi,
perjudian, senjata, pornografi, industri hotel dan hiburan, dan jasa keuangan
konvensional (perbankan, asuransi, dan sebagainya).
4

Afrika Selatan menjual obligasi syariah pertama kalinya dengan rekor


biaya pinjaman rendah, agar membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan milik
negara untuk memanfaatkan basis investor Muslim yang berkembang. Sebanyak $
500 juta surat berharga dengan kurun waktu 5,75 tahun diberi harga kupon 3,9%,
di bagian bawah dari kisaran yang dipasarkan ke manajer aset, menurut
pernyataan dari Departemen Keuangan Nasional. Itulah tarif terendah dari 14
obligasi dolar yang diterbitkan sejak tahun 1994, menurut data yang dikumpulkan
oleh Bloomberg. Lima puluh sembilan persen dari investor yang berpartisipasi
dalam kesepakatan tersebut berasal dari Timur Tengah.

Penjualan tersebut kemungkinan akan mendorong negara-negara Afrika


lain dan perusahaannya untuk mengikuti, menurut Linklaters LLP, sebuah firma
hukum di London yang disarankan pemerintah Inggris memberikan promosi
sukuk pada bulan Juni, yang pertama oleh sebuah negara non-Muslim. Eskom
Holdings SOC Ltd, perusahaan listrik milik negara Afrika Selatan, dan Transnet
SOC Ltd, operator pelabuhan dan kereta api, telah mengatakan mereka mungkin
memanfaatkan pasar keuangan Islam. Distribusi investor merupakan sukses besar
dalam membangun basis investor yang lebih beragam untuk Afrika Selatan,” kata
Departemen Keuangan Nasional dalam sebuah pernyataan. BNP Paribas SA, KFH
Investasi dan Standard Bank Group Ltd mengatur penjualan, yang diikuti
pertemuan investor di Asia, Timur Tengah dan Eropa.

Departemen Keuangan Afrika Selatan akan melanjutkan program


pertukaran utang jangka pendek dengan efek yang lebih lama jatuh temponya,
dikenal dengan switchauctions, dan memanfaatkan lembaga kredit ekspor untuk
membiayai proyek-proyek dengan komitmen valuta asing yang besar. Demikian
pernyataan Departemen Keuangan dalam Tinjuan Anggaran 2014 yang
disampaikan kepada Parlemen di Cape Town hari ini. Afrika Selatan harus
melakukan pembiayaan ulang atas utang senilai 154,9 miliar rand (US$14,4
miliar) selama 3 tahun ke depan pada saat imbal hasil obligasi meningkat karena
Federal Reserve mengecilkan stimulus moneter dan bank sentral negara
5

berkembang menaikkan suku bunga untuk melindungi mata uang mereka dan
memerangi inflasi.

Total utang Afrika Selatan akan naik lebih dari yang diproyeksikan dalam
anggaran jangka menengah pada Oktober, memuncak pada 2017 dengan
kompisisi 48,3% dari produk domestik bruto, karena imbal hasil yang lebih tinggi
meningkatkan biaya pinjaman, kata Departemen Keuangan. “Strategi pinjaman
Afrika Selatan cukup responsif untuk menahan penyesuaian jangka panjang dalam
alokasi modal global dan domestik dan guncangan pasar jangka pendek," kata
Departemen Keuangan. "Tingkat utang tetap aman. Utang Afrika Selatan
memiliki struktur jatuh tempo yang panjang dan eksposur kewajiban mata uang
asing tetap lambat, mengurangi dampak volatilitas global."Pemerintah telah
menunjuk bank dan mendekati menyelesaikan kerangka peraturan untuk sukuk
yang direncanakan US$500 juta, kata Thuto Shomang, kepala aktiva dan
kewajiban pada Departemen Keuangan. Isu ini dimaksudkan untuk menetapkan
patokan bagi perusahaan milik negara, termasuk perusahaan listrik Eskom
Holdings Ltd SOC, untuk memasuki pasar Islam, katanya.

Baru-baru ini, Negara-negara Afrika seperti Afrika Selatan, Nigeria dan


Pantai Gading telah membuat perubahan undang-undang dan pajak, di antara yang
lainnya, membuat peminjam lebih mudah memperoleh sukuk.
Perusahaan-perusahaan belum jauh ketinggalan, dengan terjunnya GE Capital
milik Goldman Sachs dan General Electric yang juga mulai menjual obligasi
syariah beberapa tahun terakhir. Para Ahli mengatakan krisis keuangan global
mendorong pemerintah dan perusahaan untuk membedakan pilihan pendanaan
mereka. Keuangan syariah dianggap sebagai alternatif yang lebih stabil
dibandingkan sistem perbankan konvensional dan karena itu menarik minat
peminjam yang masih dihantui oleh pergolakan di pasar obligasi dan ekuitas
global saat gelembung perumahan A.S.

1.2 Rumusan Masalah


6

1. Bagaimana sejarah Lembaga Keuangan Syariah di Afrika Selatan ?


2. Apakah Lembaga Keuangan Syariah Terintegrasi Sesuai Dengan
Syariah?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Pasar Modal Syariah di Afrika Selatan

Afrika Selatan menjual obligasi syariah pertama kalinya dengan rekor


biaya pinjaman rendah, agar membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan milik
negara untuk memanfaatkan basis investor Muslim yang berkembang. Sebanyak $
500 juta surat berharga dengan kurun waktu 5,75 tahun diberi harga kupon 3,9%,
di bagian bawah dari kisaran yang dipasarkan ke manajer aset, menurut
pernyataan dari Departemen Keuangan Nasional. Itulah tarif terendah dari 14
obligasi dolar yang diterbitkan sejak tahun 1994, menurut data yang dikumpulkan
oleh Bloomberg. Lima puluh sembilan persen dari investor yang berpartisipasi
dalam kesepakatan tersebut berasal dari Timur Tengah.

Penjualan tersebut kemungkinan akan mendorong negara-negara Afrika


lain dan perusahaannya untuk mengikuti, menurut Linklaters LLP, sebuah firma
hukum di London yang disarankan pemerintah Inggris memberikan promosi
sukuk pada bulan Juni, yang pertama oleh sebuah negara non-Muslim. Eskom
Holdings SOC Ltd, perusahaan listrik milik negara Afrika Selatan, dan Transnet
SOC Ltd, operator pelabuhan dan kereta api, telah mengatakan mereka mungkin
memanfaatkan pasar keuangan Islam. Distribusi investor merupakan sukses besar
dalam membangun basis investor yang lebih beragam untuk Afrika Selatan,” kata
Departemen Keuangan Nasional dalam sebuah pernyataan. BNP Paribas SA, KFH
Investasi dan Standard Bank Group Ltd mengatur penjualan, yang diikuti
pertemuan investor di Asia, Timur Tengah dan Eropa.
7

Departemen Keuangan Afrika Selatan akan melanjutkan program


pertukaran utang jangka pendek dengan efek yang lebih lama jatuh temponya,
dikenal dengan switchauctions, dan memanfaatkan lembaga kredit ekspor untuk
membiayai proyek-proyek dengan komitmen valuta asing yang besar. Demikian
pernyataan Departemen Keuangan dalam Tinjuan Anggaran 2014 yang
disampaikan kepada Parlemen di Cape Town hari ini. Afrika Selatan harus
melakukan pembiayaan ulang atas utang senilai 154,9 miliar rand (US$14,4
miliar) selama 3 tahun ke depan pada saat imbal hasil obligasi meningkat karena
Federal Reserve mengecilkan stimulus moneter dan bank sentral negara
berkembang menaikkan suku bunga untuk melindungi mata uang mereka dan
memerangi inflasi.

Total utang Afrika Selatan akan naik lebih dari yang diproyeksikan dalam
anggaran jangka menengah pada Oktober, memuncak pada 2017 dengan
kompisisi 48,3% dari produk domestik bruto, karena imbal hasil yang lebih tinggi
meningkatkan biaya pinjaman, kata Departemen Keuangan. “Strategi pinjaman
Afrika Selatan cukup responsif untuk menahan penyesuaian jangka panjang dalam
alokasi modal global dan domestik dan guncangan pasar jangka pendek," kata
Departemen Keuangan. "Tingkat utang tetap aman. Utang Afrika Selatan
memiliki struktur jatuh tempo yang panjang dan eksposur kewajiban mata uang
asing tetap lambat, mengurangi dampak volatilitas global."Pemerintah telah
menunjuk bank dan mendekati menyelesaikan kerangka peraturan untuk sukuk
yang direncanakan US$500 juta, kata Thuto Shomang, kepala aktiva dan
kewajiban pada Departemen Keuangan. Isu ini dimaksudkan untuk menetapkan
patokan bagi perusahaan milik negara, termasuk perusahaan listrik Eskom
Holdings Ltd SOC, untuk memasuki pasar Islam, katanya.

Baru-baru ini, Negara-negara Afrika seperti Afrika Selatan, Nigeria dan


Pantai Gading telah membuat perubahan undang-undang dan pajak, di antara yang
lainnya, membuat peminjam lebih mudah memperoleh sukuk.
Perusahaan-perusahaan belum jauh ketinggalan, dengan terjunnya GE Capital
milik Goldman Sachs dan General Electric yang juga mulai menjual obligasi
8

syariah beberapa tahun terakhir. Para Ahli mengatakan krisis keuangan global
mendorong pemerintah dan perusahaan untuk membedakan pilihan pendanaan
mereka. Keuangan syariah dianggap sebagai alternatif yang lebih stabil
dibandingkan sistem perbankan konvensional dan karena itu menarik minat
peminjam yang masih dihantui oleh pergolakan di pasar obligasi dan ekuitas
global saat gelembung perumahan A.S.

investor Appetite
Departemen Keuangan berencana untuk meningkatkan pinjaman US$1,5
miliar per tahun di pasar utang luar negeri selama 3 tahun ke depan, termasuk
sukuk, katanya. "Jika kita merilis sukuk pertama, itu akan memungkinkan
fleksibilitas dalam hal penerbitan surat berharga global lainnya, " katanya.
Penjualan obligasi domestik diproyeksikan menurun dalam 2 tahun fiskal
mendatang akibat menyempitnya defisit anggaran, mengurangi kebutuhan
pinjaman pemerintah, kata Departemen Keuangan. Pinjaman domestik bruto akan
menurun ke 167,1 miliar rand pada tahun fiskal 2015 dari 170,6 miliar rand tahun
ini. Jumlah tersebut akan berkurang menjadi 165,1 miliar rand pada tahun fiskal
2016, sebelum naik ke 180,6 miliar pada tahun berikutnya karena pencairan utang
meningkat, kata Departemen Keuangan.

Obligasi Top-Up
Selain dua obligasi rand baru yang jatuh tempo pada 2032 dan 2044,
pemerintah berencana memperkenalkan surat berharga "top- up" bagi investor
ritel, yang memungkinkan deposito biasa menjadi investasi, serta obligasi rand
syariah untuk investor kecil. Obligasi ritel disebut mengangkat 3 miliar rand pada
tahun fiskal 2014. Lelang pemerintah mingguan seperti saat ini akan
"dipertahankan" selama tahun depan, sedangkan lelang pertukaran (switch) akan
diadakan ketika kondisi pasar memungkinkan, ketimbang dijadwalkan secara
rutin, kata Departemen Keuangan.

Target yang telah ditetapkan untuk elang switch akan diturunkan untuk
"membatasi manipulasi harga dan volatilitas pasar, " katanya. Pemerintah akan
9

mengadopsi standard risiko baru untuk portofolio utang, menempatkan batas yang
lebih rendah pada proporsi utang terkait inflasi, obligasi mata uang asing, dan
sekuritas jangka pendek. Utang terkait inflasi yang saat ini 35% dari total utang
akan dibatasi menjadi hanya 25%, sedangkan surat yang jatuh tempo dalam waktu
kurang dari 5 tahun akan dibatasi menjadi 25%.

Afrika Selatan (Afsel) mencatat sejarah baru dalam industri keuangan


syariah dunia. Negara yang pernah dipimpin Nelson Mandela ini menjadi negara
Afrika pertama yang menerbitkan surat utang syariah (sukuk). Sukuk Afrika
Syariah ini menargetkan dana segar hingga US$ 500 juta dengan tenor 5,75 tahun.
Sementara bagi hasil ditetapkan sebesar 3,9 persen per tahun. Afrika Selatan
berharap sukuk ini mampu menarik minat pembeli dari investor berkualitas
Amerika Serikat (AS) dan ritel diluar AS.

Sukuk Afrika Selatan akan dicatatkan di bursa saham Luxemburg


(LuxSE). "Suku ini merupakan transaksi signifikan bagi Afsel, pengembangan
keuangan syriah di Afrika, dan pasar modal syariah dunia," kata konsultan dari
Allen & Overy, Anzal Mohammed seperti dikutip dari laman Zawya, Jumat, 26
September 2014. Konsultan dari perusahaan keuangan AS yang bermarkas di
London Inggris, Sach Dave juga menilai penerbitkan Sukuk pertama Afrika
Selatan ini telah menempatkan negara ini di jajaran elit penerbit sukuk dunia.

Pengertian Pasar Modal Syariah


Sebagaimana pasar konvensional pada umumnya, pasar modal adalah
tempat bertemunya penjual dan pembeli, karena definisi pasar (market)
merupakan sarana yang mempertemukan aktivitas pembeli dan penjual untuk
suatu komoditas atau jasa. Yang diperjualbelikan di pasar modal adalah modal
atau dana. Jadi, pasar modal mempertemukan penjual modal/dana dengan pembeli
modal atau dana. Istilah dari pasar modal biasanya dipakai sebagai terjemahan
dari capital market, yang berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara
memenuhi kebutuhan dana dari suatu perusahaan.
10

Berdasarkan kegiatannya, istilah pasar modal (‫ )ﺳﻮق رأس اﻟﻤﺎل‬sendiri setara


dengan istilah bursa (bourse) efek dan ada pula yang menyetarakan dengan pasar
saham (stock market atau stock exchange). Pasar modal juga disebut sebagai
bursa efek, yang dalam bahasa Inggris disebut securitas exchange atau stock
market. Istilah ini seperti tampak berbeda, namun pada intinya sama yaitu
merupakan tempat bertemunya penjual dana dan pembeli dana yang di pasar
modal atau bursa tersebut diperantarai oleh para anggota bursa selaku pedagang
perantara perdagangan efek untuk melakukaan transaksi jual beli.

Karena pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar


berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik
dalam bentuk utang atau modal. Dalam arti sempit, pasar modal merupakan
tempat dalam pengertian fisik yang teroganisasi dengan efek-efek yang
diperdagangkan yang disebut bursa efek (stock exchange) yaitu suatu sistem yang
teroganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Pada dasarnya secara umum pasar modal merupakan jembatan yang


menghubungkan antara pemilik dana dengan pengguna dana hingga dapat
dikatakan pada akhirnya pasar modal merupakan wahana investasi dan wahana
sumber dana bagi pengguna dana. Sehingga secara sederhana, pasar modal dapat
didefinisikan sebagai pasar yang memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan
(sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang
diterbitkan oleh perusahaan swasta. Pasar modal (capital market) mempertemukan
pemilik dana (supplier of fund) dengan pengguna dana (user of fund) dengan
tujuan investasi jangka menengah (midle term investment) dan investasi jangka
panjang (longe term investment). Kedua pihak melakukan jual beli modal yang
berwujud efek. Pemilik dana menyerahkan sejumlah dana dan penerima dana
(perusahaan terbuka) menyerahkan bukti kepemilikan berupa efek.

Sementara itu, pasar modal yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan


prinsip-prinsip syariah dapat disebut sebagai pasar modal syariah. Pengertian ini
11

hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Heri Sudarsono yang


mendifinisikan pasar modal syariah sebagai pasar modal yang instrumen-
instrumen di dalamnya berprinsipkan syariah. Dengan mengacu pada pengertian
tersebut, dapat dimengerti bahwa terdapat perbedaan antara kegiatan pasar modal
syariah dengan pasar modal konvensional. Secara umum perbedaan tersebut dapat
dilihat pada landasan akad yang digunakan dalam transaksi atau surat berharga
yang diterbitkannya. Dalam pasar modal syariah, apabila suatu perusahaan ingin
mendapatkan pembiayaan melalui penerbitan surat berharga, maka perusahaan
yang bersangkutan sebelumnya harus memenuhi kriteria penerbitan efek syariah.

Prinsip-Prinsip Pasar Modal Syariah


Prinsip syariah merupakan kesesuaian dengan sistem syariah yang ada
yang meliputi tidak diperkenankan bertransaksi barang dan jasa yang diharamkan,
riba, maysir dan garar. oleh karena itu, jika ada perusahaan atau bank umum yang
membuat atau mendistribusikan barang atau jasa yang haram, maka tidak
termasuk dalam (daftar) pasar modal syariah. Prinsip-prinsip Islam dalam
muamalah yang harus diperhatikan oleh pelaku investasi syariah adalah:56

a. Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara
mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram, sesuai
dengan firman Allah dalam QS. al-Nisa’: 29 dan QS. al-Baqarah: 168 berikut:

‫اط َِل بَ ْينَ ُك َْم أ َ ْم َوالَ ُك َْم تَأ ْ ُكلُوا ال آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّهَا يَا‬ َْ َ ‫َارةَ تَكُونََ أ‬
ِ َ‫ن ِإال ِبا ْلب‬ َْ ‫ِم ْن ُك َْم تَ َراضَ ع‬
َ ‫َن تِج‬

َ ُ‫ّللاَ إِنََّ أ َ ْنف‬


‫س ُك َْم ت َ ْقتُلُوا َوال‬ ََّ ََ‫ر ِحيما بِ ُك َْم كَان‬.
َ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu dan janganlah kamu membunuh
dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. al-
Nisa’:29)
12

‫اس أَيُّهَا يَا‬


َُ ‫ض فِي ِم َّما وا ُك َُل ال َّن‬
َ ِ ‫األر‬
ْ ‫َل‬ ََ ‫ت وا تَت َّ ِب َُع َو ََال َط ِيبا ال ح‬
َِ ‫ط َوا‬ َِ ‫ش ْي َط‬
ُ ‫ان ُخ‬ َّ ‫عدُوَ لَ ُك َْم إِنَّ َهُ ال‬
َ

َ‫ُمبِين‬

Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. al-Baqarah:
168)

b. Tidak menzalim dan tidak dizalimi. Perbuatan zalim dilarang karena kezaliman
diibaratkan Nabi SAW. sebagai kegelapan hari kiamat.

َ‫ع ْب َِد ع َْن‬


َ ِ‫للا‬
َ ‫ْن‬َِ ‫ع َم ََر ب‬
ُ ‫ي‬ َ ‫ع ْن ُه َما‬
ََ ‫للاُ َر ِض‬ َ ‫َن‬ ََّ ‫ قَا ََل وسلم عليه للا صلى النَّ ِب‬: "َ‫ُظلُ َماتَ اَل ُّظ ْل ُم‬
َِ ‫ي ع‬

َ‫ َم َِة ا ْل ِقيَا يَ ْو َم‬."

Dari Abdullah bin Umar bahwa Nabi saw. bersabda: “Kezaliman adalah
kegelapan-kegelapan hari kiamat.” (HR. Imam Bukhari)

c. Keadilan pendistribusian kemakmuran.

َِ َ‫ِم ْن ُك َْم األ ْغنِي‬


‫ بَيْنََ دُولَةَ يَكُونََ ال‬. َ‫اء ك َْي‬

Jangan sampai kekayaan hanya beredar dikalangan orang-orang kaya saja di


antara kamu. (QS. al-Hasyr: 7)

d. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama rida, sebagaimana firman Allah
dalam QS. al-Nisa’: 29 yang telah disebutkan di atas

e. Tidak ada unsur riba, maysir dan garar (ketidakjelasan).

ََ‫الر َبا يَأ ْ ُكلُونََ الَّذِين‬ ُ ‫ش ْي َطانَُ يَت َ َخ َّب‬


ِ ‫ط َهُ الَّذِي يَقُو َُم َك َما ِإال يَقُو ُمونََ ال‬ َ ِ ‫ُه َْم ِبأَن ذَ ِلكََ ا ْل َم‬
َّ ‫س ِمنََ ال‬

ِ ‫ّللاُ َوأَ َح ََّل‬


‫الربَا ِمثْ َُل ا ْلبَ ْي َُع إِنَّ َما قَالُوا‬ ََّ ‫الربَا َوح ََّر ََم ْي ََع ا ْلب‬
ِ ‫ن‬ َْ ‫ن َم ْو ِع َظةَ جَا َء َُه فَ َم‬
َْ ‫َفلَ َهُ فَا ْنتَهَى َر ِب َِه ِم‬
13

‫ف َما‬ َ َُ‫ّللاِ إِلَى َوأَ ْم ُره‬


ََ َ‫سل‬ ََّ ‫ن‬َْ ‫َاب فَأُو َلئِكََ عَا ََد َو َم‬ ْ َ ‫ار أ‬
َُ ‫صح‬ َِ َّ‫ َخا ِلدُونََ فِيهَا ُه َْم الن‬.

Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti


berdirinya orang yang kemasukan setan karena (tekanan) penyakit gila. Yang
demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba.
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang
siapa mendapatkan peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang
telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya, dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Barang siapa yang mengulangi (mengambil riba), maka mereka itu
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(QS.al-Baqarah: 275)

َ‫ق‬
ُ ‫ّللاُ يَ ْم َح‬
ََّ ‫الربَا‬ َِ ‫ص َدقَا‬
ِ ‫ت َويُ ْر ِبي‬ َّ ‫ّللاُ ال‬ َُّ ‫أَثِيمَ َكفَّارَ ُك ََّل يُ ِح‬
ََّ ‫ب ال َو‬

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa. (QS. al-Baqarah: 276)

‫ِر ا ْل َخ َْم َُر إِنَّ َما آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّهَا يَا‬


َُ ‫َاب َوا ْل َم ْيس‬
َُ ‫األزال َُم َواأل ْنص‬
ْ ‫ن ِرجْ سَ َو‬
َْ ‫ع َم َِل ِم‬
َ ‫ان‬ َّ ‫بُو َُه فَاجْ تَن ال‬
َِ ‫ش ْي َط‬

َ‫ ت ُ ْف ِل ُحونََ لَ َعلَّ ُك ْم‬.

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,


(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan itu) agar kamu beruntung. (QS.Al-Maidah: 90)

Dalam pasar modal syariah, apabila suatu perusahaan ingin mendapatkan


pembiayaan melalui penerbitan surat berharga, maka perusahaan yang
bersangkutan sebelumnya harus memenuhi kriteria penerbitan efek
syariah.Sehingga, dapat dipahami bahwa kegiatan di pasar modal mengacu pada
hukum syariat yang berlaku. Adapun prinsip pasar modal syariah adalah:

a. Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus sejalan dengan prinsip syariah
yang terbebas dari unsur riba dan garar (ketidakpastian).

b. Emiten yang mengeluarkan efek syariah baik berupa saham ataupun sukuk
harus mentaati semua aturan syariah.
14

c. Semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil, bukan mengharapkan
keuntungan dari kontrak utang piutang.

d. Semua transaksi tidak mengandung garar atau spekulasi.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai prinsip pasar modal syariah dapat dilihat
dalam tabel berikut:

Tabel 2.1

Prinsip-Prinsip Pasar Modal Syariah

Penyebab Haramnya Implikasi di Pasar Modal


Transaksi

Li Efek yang diperjualbelikan harus merupakan


representasi
Zātihi
dari barang dan jasa yang halal

Tadlis 1. Keterbukaan atau transparasi informasi

2. Larangan terhadap informasi yang menyesatkan

Larangan terhadap transaksi yang mengandung

Taqrῑr ketidakjelasan obyek transaksi, baik dari sisi pembeli


maupun sisi penjual

Ribā Faḍal Larangan atas pertukaran efek sejenis dengan nilai


Li
Ghairihi nominal yang berbeda
(karena
Ribā Nasi'ah Larangan atas perdagangan efek fiscal income yang
selain
dzatnya) bukan merupakan representasi ain

Ribā Jahiliyah Larangan atas short selling yang merupakan bunga atas
15

pinjaman

Larangan melakukan rekayasa permintaan untuk


mendapatkan keuntungan di atas laba normal dengan
Bai' Najsy
cara

menciptakan false demand

Larangan melakukan rekayasa penawaran untuk

Ikhtikar mendapatkan keuntungan di atas laba normal dengan


cara mengurangi supply agar harga jual naik

Rukun dan Larangan atas semua investasi yang tidak dilakukan

syarat secara spot

Tidak ada Ta'alluq Transaksi yang settlementnya dikaitkan dengan


akad transaksi lainnya (menjual saham dengan syarat)

Dua transaksi dalam satu akad dengan syarat:

2 in 1 1. Obyek sama

2. Pelaku sama

3. Periode sama

Perputaran modal pada kegiatan pasar modal syariah tidak boleh


disalurkan kepada jenis industri yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
diharamkan. Pembelian saham pabrik minuman keras pembangunan penginapan
untuk prostitusi dan lainnya yang bertentangan dengan syariah berarti
diharamkan. Semua transaksi yang terjadi di bursa efek harus atas dasar suka
sama suka, tidak ada unsur pemaksaan, tidak ada pihak yang didzalimi atau
16

mendzalimi. Tidak ada unsur riba, tidak bersifat spekulatif atau judi dan semua
transaksi harus transparan, diharamkan adanya insider trading.

Instrumen Pasar Modal Syariah


Pasar modal adalah pasar untuk berbagi instrumen keuangan atas sekuritas
jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang maupun
modal, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun
perusahaan swasta. Instrumen yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk
surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, baik
yang bersifat kepemilikan atau bersifat hutang. Intrumen pasar modal yang
bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat
hutang diwujudkan dalam obligasi.

Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga


(efek) yang diperdagangkan di bursa, karena itu bentuknya beraneka ragam.
Instrumen yang boleh diperjualbelikan dalam pasar modal syariah hanya apabila
memenuhi kriteria syariah. Dan untuk memastikan bahwa instrumen tersebut
benar-benar sesuai dengan prinsip syariah, maka perlu dilakukan konversi melalui
proses screening terhadap kegiatan pasar modal. Adapun yang menjadi instrumen
pasar modal syariah adalah:

Saham Syariah
Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga
dalam suatu perusahaan. Modal ini terbagi dalam tiga tingkat status, yaitu modal
dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Secara sederhana, saham dapat
didefinisikan ebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan. Saham merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan,
artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham
yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut.
Keuntungan yang diperoleh dari

saham dikenal dengan deviden dan pembagiannya ditentukan dalam Rapat


Umum Pemegang Saham (RUPS). Saham syariah adalah sertifikat yang
17

menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten


yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Saham syariah adalah saham-saham yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan yang memiliki karakteristik sesuai dengan syariah Islam. Karakteristik
tersebut adalah:

 Tidak ada transaksi yang berbasis bunga.

 Tidak ada transaksi yang meragukan.

 Saham harus dari perusahaan yang halal aktivitas bisnisnya.

 Tidak ada transaksi yang tidak sesuai dengan etika dan tidak bermoral
seperti manipulasi pasar, insider trading, dan lain-lain.

Pada dasarnya tidak terdapat pembedaan antara saham yang syariah


dengan yang non syariah. Namun saham sebagai bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dapat dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan pembelian saham
tersebut. Saham menjadi halal (sesuai syariah) jika saham tersebut dikeluarkan
oleh perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang yang halal dan/atau
dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi, bukan untuk
spekulasi. Untuk lebih amannya, saham yang di-listing dalam Jakarta Islamic
Index (JII) merupakan saham-saham yang insya Allah sesuai syariah. Dikatakan
demikian, karena emiten yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index akan selalu
mengalami proses penyaringan (screening) berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan.

Obligasi Syariah (Sukuk)


Instrumen pasar modal selain diwujudkan dalam bentuk saham, juga dapat
diwujudkan dalam bentuk obligasi. Menurut bahasa, obligasi berasal dari bahasa
Belanda yaitu obligate, kemudian dibakukan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
obligasi berarti ‘kontrak.’75 Obligasi adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam
dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang
18

beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
(sepuluh) tahun.
Pengertian obligasi di pasar modal syariah, tidak identik dengan surat
pengakuan utang sebagaimana dikenal di pasar modal konvensional selama ini.
Pengertian obligasi (sukuk) dalam pasar modal syariah memiliki makna lebih
luas, yaitu meliputi beberapa akad yang dapat digunakan. Dalam Islam, istilah
obligasi lebih dikenal dengan istilah sukuk. Kata sukuk bentuk jamak dari sukk
merupakan istilah Arab yang dapat diartikan sertifikat. Sukuk ini bukan
merupakan istilah yang baru dalam sejarah Islam. Istilah tersebut sudah dikenal
sejak abad pertengahan, di mana umat Islam menggunakannya dalam konteks
perdagangan internasional.
Pada praktiknya sukuk secara umum diidentikkan sebagai ‘obligasi’ yang
penerapannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Menurut Fatwa DSN-MUI
No: 32/DSN-MUI/IX/2002, pengertian obligasi syariah adalah suatu surat
berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh
emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil/margin/fee serta membayar dana obligasi pada saat jatuh tempo. Dari
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa obligasi syariah merupakan
surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang lingkup yang lebih beragam
dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan utang. Keberagaman tersebut
dipengaruhi oleh berbagai akad yang telah digunakan. Seperti akad mudarabah,
murabahah, salam, istisna’ dan ijarah.
19

Tabel 2.2

Perbandingan Obligasi Syariah (Sukuk) dan Obligasi Konvensional

Deskripsi Sukuk Obligasi

Penerbit Pemerintah, korporasi Pemerintah, korporasi

Sifat Instrumen Sertifikat Instrumen pengakuan


utang
kepemilikan/penyertaan
atas suatu asset

Penghasilan Imbalan, bagi hasil, Bunga kupon, capital

margin gain

Jangka Waktu Pendek-menengah Menengah-panjang

Underlying asset Perlu Tidak perlu

Harga Market price Market price

Investor Islami, konvensional Konvensional

Penggunaan dana hasil Harus sesuai syariah Bebas

penerbitan
20

Reksa Dana Syariah


Reksa dana berasal dari kosa kata ‘reksa’ yang berarti jaga atau pelihara
dan ‘dana’ yang berarti uang, sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai
kumpulan uang yang dipelihara bersama suatu kepentingan. Reksa dana di Inggris
dikenal dengan sebutan unit trust yang berarti unit kepercayaan dan di Amerika
dikenal dengan sebutan mutual fund yang berarti dana bersama dan di Jepang
dikenal dengan sebutan investment fund yang berarti pengelolaan dana untuk
investasi berdasarkan kepercayaan. Secara bahasa reksadana tersusun dari dua
konsep, yaitu reksa yang berarti jaga atau pelihara dan konsep dana yang berarti
uang. Dengan demikian secara bahasa reksadana berarti kumpulan uang
dipelihara.
Menurut Fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001, reksa dana syariah adalah
reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip-prinsip syariah Islam,
baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik (sahibu al-mal/rabbu al-
mal) dengan manajer investasi sebagai wakil sahibu al-mal, maupun antara
manajer investasi sebagai wakil sahibu al-mal dengan pengguna investasi. Reksa
dana syariah telah beroperasi di industri reksa dana Indonesia. Reksa dana syariah
merupakan reksa dana yang berbasiskan prinsip syariah.
Reksa dana menginvestasikan dana yang berhasil dihimpun ke dalam
saham (ekuitas) yang tentunya tidak bertentangan dengan prinsip syariah, obligasi
syariah dan pasar uang (deposito mudarabah). Selain tidak boleh melakukan
transaksi yang bersifat spekulatif, harus bersih dari unsur nonhalal, menerapkan
prinsip kehati- hatian, Reksa dana syariah tidak boleh melakukan investasi dengan
tingkat nisbah utangnya lebih besar dari modalnya. Seperti halnya reksa dana
konvensional, reksa dana syariah pun memiliki beberapa jenis, yaitu reksa dana
syariah pendapatan tetap, reksa dana syariah saham, dan reksa dana syariah
campuran. Reksa dana syariah pendapatan tetap menginvestasikan dananya ke
dalam obligasi dan deposito syariah. Reksa dana syariah saham menanamkan
dananya di saham-saham syariah, sedangkan reksa dana campuran
menginvestasikan dananya pada saham, obligasi dan deposito syariah. Reksa dana
campuran ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil investasi yang tinggi
21

Tabel 2.3
Perbandingan Reksa Dana Syariah dan Konvensional

Tujuan Investasi Tidak semata-mata return, Return yang tinggi


tapi juga SRI (Social
Responsible
Investment)
Operasional Ada proses screening Tanpa proses screening
Return Proses cleansing fiberisasi Tidak ada
dari kegiatan haram
Pengawasan DPS dan Bapepam* Hanya Bapepam*
Akad Selama tidak Menekankan kesepakatan
bertentangan dengan tanpa ada aturan halal
syariah atau haram
Transaksi Tidak boleh berspekulasi Selama transaksinya dapat
yang mengandung garar memberikan keuntungan
seperti najsy (penawaran
palsu), ikhtikar, maysir,
dan riba@.

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia


Pasar modal telah menarik perhatian berbagai kalangan, baik itu investor
maupun pengusaha yang terlibat di dalamnya, akan tetapi tentunya dengan segala
konsekuensi material maupun spiritual yang tanpa disadari.83 Hal ini
memunculkan pemikiran untuk penerapkan nilai-nilai keislaman (prinsip-prinsip
syariah) dalam pasar modal syariah. Namun demikian, perkembangan penerapan
prinsip syariah mengalami masa surut selama kurun waktu yang relatif lama pada
masa imperium negara-negara Eropa. Pada masa tersebut negara-negara di Timur
Tengah serta negara-negara Islam lain hampir semuanya menjadi wilayah jajahan
22

negara-negara Eropa. Dalam perkembangan selanjutnya, dengan banyaknya


negara Islam yang terbebas dari penjajahan dan semakin terdidiknya generasi
muda Islam, maka ajaran Islam mulai meraih masa kebangkitan kembali. Sekitar
tahun 1960-an banyak cendekiawan muslim dari negara-negara Islam sudah mulai
melakukan pengkajian ulang atas penerapan sistem hukum Eropa ke dalam
industri keuangan dan sekaligus memperkenalkan penerapan prinsip syariah Islam
dalam industri keuangannya, termasuk pasar modal.

Pertama sekali lembaga keuangan yang concern dalam


mengoperasionalkan portofolio syariah di pasar modal adalah Amanah Income
Fund diluncurkan the North American Islamic Trust sebagai equity fund pertama
di dunia pada Juni 198685 yang berpusat di Indiana, Amerika Serikat, hingga
kemudian wacana membangun pasar modal syariah disambut dengan antusias
oleh para pakar ekonomi muslim di kawasan Timur Tengah, Eropa dan Asia.
Pasar modal syariah tidak hanya berkembang di negara-negara yang mayoritas
muslim, bahkan bursa efek dunia yaitu New York Stock Exchange meluncurkan
produk yang bernama Dow Jones Islamic Market Index (DJMI) pada Februari
1999. Bahkan guna menjaga agar investasi aman dari hal-hal yang bertentangan
dengan prinsip syariah, maka dibentuklah Dewan Pengawas Syariah yang disebut
Syariah Supervisory Board.

Di Indonesia, perintisan pembentukan pasar modal syariah dimulai sejak


munculnya instrumen pasar modal yang menggunakan prinsip syariah yang
berbentuk reksa dana syariah dengan mulai diterbitkannya Reksa dana Syariah
oleh PT. Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 2000.
Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia berkerjasama dengan PT. Danareksa
Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3
Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan
dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal di
Bursa Efek Indonesia telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana
berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.
23

Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan
langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN- MUI/IV/2001 tentang
Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Perkembangan
selanjutnya instrumen investasi syariah di pasar modal Indonesia terus bertambah
dengan kehadiran obligasi syariah PT. Indosat Tbk. pada awal September 2002.
Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang digunakan
adalah akad mudhrabah. Penerbitan obligasi syariah oleh PT. Indosat Tbk. untuk
yang pertama kali di pasar modal Indonesia ini sebagai tindak lanjut atas fatwa di
atas dengan tingkat imbal hasil 16,75 %, suatu tingkat imbal hasil (return) yang
cukup tinggi dibanding rata-rata return obligasi dengan prinsip riba/konvensional.

Pembentukan pasar modal syariah baru terlaksana pada tanggal 14 Maret


2003 dengan dibuka secara resmi pasar modal syariah oleh Budiono dan
didampingi oleh Ketua Bapepam Herwidayatmo, Wakil dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan Wakil dari Dewan Syariah Nasional (DSN) serta Direksi
SRO, Direksi Perusahaan Efek, pengurus organisasi pelaku dan asosiasi profesi di
pasar Indinonesia. Pembentukan tersebut dimulai dari MoU (Memorandum of
Understanding) antara Bapepam dan DSN-MUI pada tanggal 14 Maret 2003.
MoU menunjukkan adanya kesepahaman antara Bapepam dan DSN-MUI untuk
mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia.

Kemudian pada 2004, obligasi syariah terbit untuk pertama kali dengan
akad sewa atau dikenal dengan obligasi syariah Ijarah. Selanjutnya, pada 2006
muncul instrumen baru yaitu Reksa Dana Indeks di mana indeks yang dijadikan
sebagai underlying adalah indeks JII. Adapun Pemerintah Indonesia baru
menerbitkan sukuk dua kali, yakni pada Agustus 2008 dan Februari 2009. Dua
seri sukuk pemerintah yang terbit pada Agustus 2008 diserap pasar senilai Rp.
4,699 triliun dan masuk ke APBN 2008. Adapun pada penerbitan sukuk ritel
Februari 2009 senilai Rp. 5,556 triliun, dan kemudian digunakan untuk
membiayai defisit APBN 2009. Bandingkan dengan Malaysia yang sukses
menerbitkan sukuk pada denominasi ringgit senilai 39,548 miliar US dollar antara
24

tahun 2002 dan Oktober 2008. Ini belum termasuk sukuk yang diterbitkan dalam
denominasi dollar AS. Penerbitan sukuk dalam mata uang ringgit di pasar
domestik Malaysia telah mendominasi seluruh penerbitan sukuk di dunia selama
kurun waktu 2002 sampai 2005. Pada tahun 2007, sebanyak 76 persen dari
obligasi yang diterbitkan Pemerintah Malaysia adalah berbentuk sukuk.

Perbedaan Pasar Modal Syariah dan Pasar Modal Konvensional


Perbedaan mendasar antara pasar modal konvensional dengan pasar modal
syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan
perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional
terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar
syariah. Secara umum, konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang
diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang
memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham
dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktik spekulasi. Perbedaan-
perbedaan antara keduanya dapat diketahui sebagaimana berikut:

Indeks Harga Saham


Bentuk informasi yang dipandang tepat untuk menggambarkan pergerakan
harga saham dimasa lalu adalah indeks harga saham yang memberikan deskripsi
harga-harga saham pada suatu saat tertentu maupun periode tertentu pula. Indeks
harga saham adalah catatan terhadap perubahan- perubahan maupun pergerakan
harga saham sejak mulai pertama kali beredar sampai pada suatu saat tertentu.
Indeks harga saham adalah suatu angka yang secara sederhana menggambarkan
rata-rata turun atau naiknya harga pasar saham pada suatu saat tertentu.
Indeks saham syariah di Indonesia pertama sekali diluncurkan oleh PT
Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan PT. Danareksa Invesment
Management (DIM) dengan nama Jakarta Islamic Index (JII). Adapun tujuan
diadakannya indeks syariah sebagaimana dalam Jakarta Islamic Index yang
melibatkan 30 saham terpilih, yaitu sebagai tolak ukur (benchmark) untuk
mengukur kinerja suatu investasi pada saham yang berbasis syariah dan
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan para investor untuk mengembangkan
25

investasi dalam ekuitas secara syariah. Indeks syariah selanjutnya yang baru saja
diluncurkan Mei 2011 adalah Indeks Saham Syariah Indonesia/Indonesia Sharia
Stock Index (ISSI).
Adapun tujuan diadakannya indeks Islam sebagaimana Jakarta Islamic
Index yang melibatkan 30 saham terpilih, yaitu sebagai tolak ukur (benchmark)
untuk mengukur kinerja investasi pada saham yang berbasis syariah dan
meningkatkan kepercayaan para investor untuk mengembangkan investasi dalam
ekuiti secara syariah, atau untuk memberikan kesempatan kepada investor yang
ingin melakukan investasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Perbedaan mendasar antara indeks konvensional dengan indeks islam
adalah indeks konvensional memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa
dengan mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang
terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang berlaku (legal). Akibatnya bukanlah
suatu persoalan jika ada emiten yang menjual sahamnya di bursa bergerak di
sektor usaha yang bertentangan dengan Islam atau yang memiliki sifat merusak
kehidupan masyarakat. Misalnya pada awal tahun 2003 yang lalu, di Australia ada
rumah bordir (pelacuran) yang masuk ke bursa efek setempat.
Indeks konvensional memasukkan seluruh saham yang tercatat dibursa
dengan mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang
terdaftar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Sedangkan indeks islam
merupakan indeks yang berdasarkan syari’at islam, saham-saham yang masuk
dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan syariah.

Instrumen yang Diperdagangkan


Dalam pasar modal konvensional instrumen yang diperdagangkan adalah
surat-surat berharga (securities) seperti saham, obligasi, dan instrumen turunannya
(derivatif) opsi, right, waran, dan reksa dana. Dalam pasar modal syariah,
instrumen yang diperdagangkan adalah saham, obligasi syariah dan reksa dana
syariah, sedangkan opsi, waran dan right tidak termasuk instrumen yang
dibolehkan.
26

Mekanisme Transaksi
Secara umum dijelaskan bahwa dalam konteks pasar modal syariah
menurut Al-Habshi ialah idealnya tidak mengandung unsur ribawi, transaksi,
pasar modal syariah harus beretika, jauh dari sifat amoral seperti manipulasi
pasar, transaksi yang memanfaatkan orang dalam.

Para Pelaku Pasar Modal


1) Emiten
Emiten adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat
berharga atau melakukan emisi di bursa. Emiten melakukan emisi dapat memilih
dua macam instrumen pasar modal yaitu saham dan obligasi. Dalam melakukan
emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya tertuang dalam
RUPS termasuk jenis surat-surat berharga yang akan diterbitkan. Tujuan
melakukan emisi, antara lain.
a. Untuk perluasan usaha
b. Untuk memperbaiki struktur modal
c. Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham
d. Keterbukaan mendorong meningkatnya profesionalisme
e. Menurunkan kesenjangan sosial karena peluang masyarakat menjadi
investor besar
f. Sarana promosi.
2) Investor. Investor adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan
modalnya diperusahaan yang melakukan emisi.
3) Perusahaan Pengelolaan Dana (Investment Company). Perusahaan
pengelola dana merupakan perusahaan yang beroperasi di pasar modal
dengan mengelola modal yang berasal dari investor. Perusahaan pengelola
dana mempunyai dua unit, yaitu pengelolaan dana (fund management) dan
penyimpanan dana (kustodian).
27

4) Reksa Dana. Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk


menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Lembaga Penunjang Pasar Modal


Lembaga penunjang ini berperan dalam mempertemukan antara emiten
dengan pemodal dan dalam menjalankan fungsinya berada diantara kepentingan
emiten dan pemodal.Pada prinsipnya lembaga penunjang menawarkan atau
menyediakan jasa baik bagi emiten maupun investor.
1) Lembaga penunjang untuk Emisi Saham, diantaranya:
a. Penjamin emisi efek (underwriter)
b. Akuntan Publik yang disahkan oleh BPKP
c. Konsultan hukum
d. Notaris
e. Agen penjual yang umumnya adalah perusahaan efek
f. Perusahaan penilai yang diperlukan apabila perusahaan emiten akan
melakukan penilaian kembali aktivanya.
2) Lembaga penunjang untuk Emisi Obligasi, diantaranya:
a. Wali amanat (trustee)
b. Penanggung (guarantor)
c. Agen pembayaran (paying agent)
d. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Masa penawaran efek di pasar perdana ditentukan jangka
waktunya.Setelah selesai masa penawaran di pasar perdana, efek tersebut
dicatatkan (listing) di bursa efek.Transaksi jual beli efek di bursa efek ini disebut
pasar sekunder dimana harga masing-masing efek ditentukan oleh mekanisme
pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran atau suatu efek.
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang
menyediakan jasa-jasa dalam melaksanakan transaksi jual beli di bursa. Lembaga
penunjang ini terdiri atas:
a. Perusahaan efek (securities company)
28

b. Pedagang efek (dealer)


c. Broker atau pialang
d. Biro administrasi efek.

Proses Penawaran Umum (Go Public)


Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang
berasal dari dalam maupun luar perusahaan.Alternatif pendanaan dari dalam
perusahaan umumnya dengan menggunakan Laba Ditahan perusahaan. Sedangkan
alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa
hutang, pembiayaan bentuk lain atau penerbitan surat-surat hutang, maupun
pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (ekuitas). Pendanaan
melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham
perusahaan kepada masyarakat atau dikenal dengan Penawaran Umum atau sering
disebut dengan go public.
Penawaran Umum merupakan kegiatan penawaran saham atau Efek
lainnya yang dilakukan oleh Calon Perusahaan Tercatat untuk menjual saham atau
Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cata yang diatur oleh Undang-Undang
Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Dalam melakukan Penawaran
Umum, Calon Perusahaan Tercatat perlu melakukan persiapan internal dan
dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan untuk melakukan Penawaran
Umum, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh OJK.Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam proses Penawaran Umum adalah mencakup tahapan
sebagai berikut:
1) Periode Pasar Perdana yaitu ketika saham atau Efek ditawarkan
kepada pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk;
2) Penjatahan Saham yaitu pengalokasian saham atau Efek pesanan
para pemodal sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia;
3) Pencatatan Efek di Bursa yaitu pada saat saham atau Efek tersebut
mulai dicatatkan dan diperdagangan di Bursa.
Proses Penawaran Umum dapat dikelompokan menjadi beberapa tahap.
1) Tahap Persiapan
29

Tahapan ini merupakan awal dalam mempersiapkan segala sesuatu yang


berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Hal yang pertama kali dilakukan oleh
Calon Perusahaan Tercatat adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham
untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran
Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, Calon Perusahaan Tercatat
Melakukan penunjukan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, antara lain:
a. Penilai Independen yang merupakan pihak yang melakukan penilaian atas
Aktiva Calon Perusahaan Tercatat dan memenentukan nilai wajar dari
Aktiva tersebut.
b. Konsultan Hukum merupakan pihak yang memberikan pendapat dari segi
hukum (legal opinion).
c. Notaris merupakan pihak yang membuat akta-akta perubahan Anggaran
Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum dan juga
notulen-notulen rapat.
d. Biro Administrasi Efek, bertugas untuk mengadministrasikan pemesanan
saham dan mengadministrasikan kepemilikan saham.
e. Notaris merupakan pihak yang membuat akta-akta perubahan Anggaran
Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum dan juga
notulen-notulen rapat.
f. Biro Administrasi Efek, bertugas untuk mengadministrasikan pemesanan
saham dan mengadministrasikan kepemilikan saham.
2) Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Dalam tahap ini, Calon Perusahaan Tercatat melengkapi dokumen
pendukung untuk menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK sampai
dengan OJK menyatakan bahwa Pernyataan Pedaftaran telah menjadi efektif.
3) Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Tahap ini merupakan tahap utama karena Calon Perusahaan Tercatat
menawarkan sahamnya kepada masyarakat (investor).Investor dapat membeli
saham melalui agen penjual yang telah ditunjuk.Masa penawaran umum ini paling
kurang 1 hari kerja dan paling lama 5 hari kerja.
30

Perlu diingat bahwa seluruh keinginan investor atas saham Calon


Perusahaan Tercatat dapat dipenuhi seluruhnya dalam hal terjadi kelebihan
permintaan (oversubsribe). Sebagai contoh, saham yang ditawarkan ke
masyarakat melalui Pasar Perdana sebanyak 100 juta saham, sementara
permintaan pembelian saham dari seluruh investor sebesar 150 juta saham. Dalam
hal investor tidak mendapatkan saham yang dipesan melalui Pasar Perdana, maka
investor tersebut dapat membeli saham tersebut di Pasar Sekunder yaitu pasar
dimana saham tersebut telah dicatatkan dan diperdagangakan di Bursa Efek.
4) Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Setelah selesainya penjualan saham di Pasar Perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Indeks Harga Saham Dan Obligasi


Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adala suatu indicator yang menunjukkan pergerakan
harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki fungsi.
a. indicator tren saham
b. Sebagi indicator ringkat keuntungan
c. Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio
d. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif
Indeks berfungsi sebagi indicator tren pasar artinya pergerakan indeks
menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat apakah sedang aktif, atau
lesu.Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif di tunjukan
dengan indeks harga saham yang mengalami kenaikan dan kondisi inilah yang
diinginkan. Keadaan yang stabil ditujukkan dengan harga indeks harga saham
yang tetap. Sedangkan pasar yang lesu di tunjukan dengan indeks harga saham
yang mengalami penurunan.
Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang
secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun
elektronik. Indeks-indeks tersebut adalah:
1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
31

Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan


Indeks.Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek
Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau
beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya
antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh
publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar,
sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi
mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG. IHSG adalah milik Bursa Efek
Indonesia.Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk yang
diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG sebagai acuan
(benchmark).Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk
apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang
menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).
2) Indeks Sektoral
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-
masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian,
Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti,
Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.
3) Indeks LQ45
Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
kriteria yang sudah ditentukan.Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6
bulan.
4) Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang
masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
5) Indeks Kompas100.
Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
32

kriteria yang sudah ditentukan.Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6


bulan.
6) Indeks BISNIS-27
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks
yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria
fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola
perusahaan.
7) Indeks PEFINDO25
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks
ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya
untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises /
SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian
modal (Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut
di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
8) Indeks PEFINDO25
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan
dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi
tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten
yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta
memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan
yang baik.Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning
Ratio (PER) dan Free Float.
9) Indeks Papan Utama
Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam
Papan Utama.
10) Indeks Papan Pengembangan
33

Mengguanakn saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam


Papan Pengembangan.
11) Indeks Individu
Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.

Jenis Indeks Obligasi


a) Metodologi yang dipakai dalam IGBX
Indeks Obligasi Negara adalah nilai rata-rata tertimbang (weigthed
average) terhadap nilai obligasi yang masih tercatat dan dapat
diperdagangkan. Perhitungan IGBX menggunakan metode perhitungan Bond
Index yang lazim digunakan dengan berdasarkan perubahan harga pasar yang
terjadi di pasar secara harian (dalam hal ini adalah data harga transaksi Obligasi
Negara yang dilaporkan melalui PT Bursa Efek Indonesia selaku Penerima
Laporan Transaksi Efek).
IGBX dikelompokkan dalam beberapa sub-grup, di mana masing-masing
sub grup terdiri atas beberapa Obligasi Negara yang memiliki struktur jatuh
termpo lebih dari 1 tahun. Pengelompokan dilakukan berdasarkan uji statistik
berdasarkan pada tingkat kemiripan setiap Time To Maturity (TTM).
Pembagian struktur jatuh tempo SUN adalah sebagai berikut:
 Sub-grup 1 : 1 Tahun ≤ Time to maturity < 5 Tahun
 Sub-grup 2 : 5 Tahun ≤ Time to maturity < 7 Tahun
 Sub-grup 3 : 7 Tahun ≤ Time to maturity
b) Clean Price Index (CPI)
Merupakan hasil perhitungan perkembangan harga pasar atas suatu
kelompok Obligasi Negara, berdasarkan jatuh temponya. Harga pasar yang
digunakan adalah harga Obligasi Negara yang terjadi dan dilaporkan melalui PT
Bursa Efek Indonesia selaku Penerima Laporan Transaksi Efek yang disesuaikan
terlebih dahulu menjadi clean price. CPI memberikan gambaran perkembangan
harga pada saat tertentu (t), dibandingkan dengan pada saat penyusunan Indeks
Obligasi Negara (base date).
c) Yield
34

Yang dimaksudkan adalah yield to maturity dari masing-masing


obligasi.Yield Index, atau disebut juga Bondway (Bond Weigthed Average Yield),
merupakan angka yang diperoleh dari weighted average yield terhadap nilai
nominal dari obligasi tercatat dan dapat diperdagangkan. Angka index ini, dapat
digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan perolehan yield suatu
portofolio.
d) Total Return Index (TRI)
Hampir semua bursa menggunakan Total Return Index (TRI) sebagai
informasi yang wajib disampaikan. TRI dihitung berdasarkan kenaikan index
harga dari previous price-nya. Harga yang digunakan untuk perhitungan TRI
adalah gross price (clean price ditambah accrued interest). Untuk perhitungan
seluruh index tersebut, tanggal dasar penyusunan index yang digunakan adalah 18
Juni 2004.

Mekanisme Berinvestasi di Pasar Modal


Bagi perusahaan yang mencari dasa segar, pasar modal menyediakan dana
segar melalui mekanisme go public dengan menerbitkan saham dan mendapatkan
dana dari penjualan saham. Perusahaan dapat juga menerbitkan obligasi kepada
masyarakat luas dan membayar imbalan yang lebih rendah daripada imbalan yang
harus dibayarkan melalui pinjaman perbankan.
Penilaian suatu efek sangat dipengaruhi oleh kondisi kinerja keuangan
perusahaan penerbitnya.Dalam melakukan analisis memilih efek ada beberapa
teknik yang dapat dilakukan.Untuk memilih saham dilakukan dua pendekatan,
yaitu pendekatan fundamental dan teknikal.Pendekatan fundamental merupakan
faktor-faktor yang dapat memengaruhi harga saham, antara lain penjualan,
pertumbuhan penjualan, kebijakan dividen, RUPS, manajemen, dan lain
sebagainya. Sedangkan analisis teknikal adalah analisis saham yang dilakukan
dengan memprediksi harga saham di masa depan dengan melihat perkembangan
harga saham dari waktu ke waktu baik dilakukan secara manual maupun lewat
bantuan program komputer. Kedua teknis analisis ini akan memengaruhi investor
membeli atau menjual efek yang mereka miliki.
35

Bagi para investor, berinvestasi dengan benar adalah bagaimana menjadi


rekan bagi perusahaan sambil mendapatkan keuntungan dari laba dari waktu ke
waktu.Oleh karena itu, investasi di pasar modal seharusnya tidak berkisar pada
prediksi naik turunnya harga saham dalam jangka pendek.Oleh karenanya
berinvestasi di pasar modal syariah harus dilakukan pada instrumen dari
perusahaan yang solid, serta didukung oleh manajemen yang baik dan
perencanaan bisnis yang jitu.Para investor harus berorientasi jangka panjang dan
tidak terpengaruh oleh pasar yang menyebabkan panic selling (menjual karena
panik disebabkan harga saham yang melonjak tajam atau merosot drastis).Para
investor melakukan penjualan saham karena mengetahui ada sesuatu yang
memengaruhi kinerja perusahaan yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun
seperti pergantian manajemen yang tidak baik, produksi yang dikeluarkan gagal,
tidak mampu bersaing, dan lain sebagainya.
Bagi para investor, penanaman modal di pasar modal dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu:
1. Transaksi di Pasar Perdana
Bagi investor yang ingin membeli saham di pasar perdana haruslah
menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang bersumber dari kondisi
perusahaan yang mengeluarkan efek tersebut melalui prospektus yang
memberikan informasi dari catatan keuangan historis sampai proyeksi laba dan
dividen yang akan dibayarkan untuk tahun berjalan. Umumnya dilihat apakah
proyeksi pertumbuhan perusahaan tersebut melampaui rata-rata pertumbuhan
industri sejenis. Di samping itu, bonafiditas lembaga dan profesi yang menunjang
penerbitan efek juga diperhatikan seperti penjamin emisi (underwriter), wali
amanat, agen penjual, penanggung (guarantor), akuntan publik, perusahaan
penilai (appraisal), konsultan hukum, dan notaris. Bagi para investor muslim,
tentu lebih didorong untuk memilih emiten yang telah terdaftar dalam listing JII
sebagai instrumen keuangan syariah
Adapun prosedur pembelian efek di pasar perdana secara umum:
a. Pembeli menghubungi agen penjual yang ditunjuk oleh underwriter untuk
mengisi formulir pemesanan. Formulir pemesanan yang telah diisi oleh
36

investor dikembalikan kepada agen penjual disertai dengan tandatangan


dan kopian kartu identitas investasi serta jumlah dana sesuai dengan nilai
efek yang dipesan. Formulir pemesanan biasanya berisi informasi tentang
harga efek, jumlah efek yang dipesan, identitas pemesan, tanggal
penjatahan dan pengembalian dana jika kelebihan permintaan, jumlah
yang dibayarkan , agen penjual yang dihubungi dan tata cara pemesanan.
Satuan yang dipakai dikenal dengan istilah lot, di mana 1 lot saham di
Indonesia saat ini mewakili 500 lembar saham dan kelipatan harga saham
disebut point.
b. Jika pemesanan efek melebihi efek yang ditawarkan, maka prosedur
selanjutnya adalah masa penjatahan dan masa pengembalian dana. Masa
penjatahan dilakukan paling lambat 12 hari kerja terhitung sejak
berakhirnya masa penawaran yang dilakukan oleh penjamin emisi.
Penjatahan dilakukan dengan mendahulukan investor kecil. Sedangkan
masa pengembalian dana merupakan pengembalian kelebihan dana akibat
tidak terpenuhinya pesanan oleh penjamin emisi paling lambat empat hari
kerja setelah akhir masa penjatahan.
c. Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian antara banyaknya efek
yang dipesan dengan banyaknya efek yang dapat dipenuhi emiten.
Penyerahan efek dilakukan oleh penjamin emisi atau agen penjual paling
lambat 12 hari kerja mulai tanggal berakhirnya masa penjatahan. Investor
mendatangi penjamin emisi atau agen penjual dengan membawa bukti
pembelian.
2. Transaksi di Pasar Sekunder
Mekanisme perdagangan efek di bursa efek hanya dapat dilakukan oleh
anggota bursa efek.Keanggotaan bursa efek dapat diberikan kepada perorangan
atau badan hukum.Syarat keanggotaan bursa efek umumnya menyangkut
permodalan dan kemampuan sebagai anggota bursa efek.Perdagangan efek di
bursa efek dilakukan melalui Perantara Perdagangan efek dan pedagang efek yang
merupakan anggota bursa efek.
a. Transaksi melalui perantara pedagang efek (Broker)
37

Perantara pedagang efek (broker) berfungsi sebagai agen yang melakukan


transaksi untuk dan atas nama klien. Dari kegiatan ini perantara pedagang efek
mendapat komisi maksimum 1% dari nilai transaksi.
b. Transaksi melalui pedagang efek (dealer)
Pedagang efek berfungsi sebagai prinsipiil yang melakukan transaksi
untuk kepentingan perusahaan anggota.Perusahaan efek berfungsi sebagai
investor sehingga pedagang efek menerima konsekuensi, baik untung maupun
rugi.

Resiko Berinvestasi di Pasar Modal


Risiko investasi di pasar modal pada prinsipnya semata-mata berkaitan
dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Risiko-risiko
yang mungkin dapat dihadapi investor tersebut antara lain, sebagai berikut:
a. Risiko daya beli (purchasing power risk)
Investor mencari atau memilih jenis investasi yang memberikan
keuntungan yang jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan investasi yang
dilakukan sebelumnya. Di samping itu, investor mengharapkan memperoleh
pendapatan atau capital gain dalam waktu yang tidak lama. Akan tetapi, apabila
investasi tersebut memerlukan waktu 10 tahun untuk mencapai 60% keuntungan
sementara tingkat inflasi selama jangka waktu tersebut telah naik melebihi 100%,
maka investor jelas akan menerima keuntungan yang daya belinya jauh lebih kecil
dibandingkan dengan keuntungan yang dapat diperoleh semula. Oleh karena itu,
risiko daya beli ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang
menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
b. Risiko bisnis (business risk)
Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan memperoleh
laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan (emiten)
membayar imbalan (bunga dalam konvensional) atau dividen.
c. Risiko tingkat bunga (interest rate risk)
Di tengah-tengah sistem keuangan global yang masih dikelilingi oleh
sistem bunga saat ini, naiknya tingkat bunga biasanya akan menekan harga jenis
38

surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham.


Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga-harga
instrumen pasar modal. Risiko naiknya tingkat bunga misalnya jelas akan
menurunkan harga-harga di pasar modal. Oleh karena itu, investor di pasar modal
syariah harus memposisikan dirinya sebagai rekan bagi perusahaan yang siap
berbagi laba dan rugi.
d. Risiko pasar (market risk)
Apabila pasar bergairah (buillish) umumnya hampir semua harga saham di
bursa efek mengalami kenaikan. Sebaliknya apabila pasar lesu (bearish), saham-
saham akan ikut pula mengalami penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat
menyebabkan harga-harga surat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan
fundamental atas kemampuan perolehan laba perusahaan.
e. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk dapat
segera diperjualbelikan dengan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

Strategi Pengembangan Pasar Modal Syariah


Dalam rangka mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang memiliki
motif investasi yang didasari prinsip syariah dan dilandasi akan keyakinan potensi
berkembangnya pasar modal syariah yang akan menjadi salah satu pilar
penunjang industri pasar modal Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam LK) – Departemen Keuangan Republik Indonesia
(RI) telah menyusun Master Plan Pasar Modal Indonesia (2005-2009). Di
dalamnya terdapat dua strategi utama pengembangan pasar modal berbasis
syariah, yaitu:
1. Penyusunan kerangka hukum yang dapat memfasilitasi pengembangan
pasar modal berbasis syariah dan mendorong pengembangannya;
2. Mendorong pengembangan serta penciptaan produk-produk pasar
modal berbasis syariah. Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Danareksa
Investment Management (DIM) pada tahun 2000 telah meluncurkan
39

Jakarta Islamic Index (JII) yang terdiri dari 30 saham yang sesuai
dengan prinsip syariah.
Selanjutnya dua strategi utama tersebut dijabarkan Bapepam-LK dalam
implementasi strategi yaitu:
a. Mengatur penerapan prinsip syariah.
b. Menyusun standar akuntansi.
3. Melakukan sosialisasi penerapan prinsip syariah di pasar modal dalam
rangka peningkatan pengetahuan dan pemahaman pelaku pasar.
4. Mengembangkan produk pasar modal berbasis syariah yang telah ada.
5. Menciptakan produk pasar modal berbasis syariah yang baru.
6. Melakukan kerja sama pengkajian pengambangan produk pasar modal
berbasis syariah antara regulator, DSN-MUI, dan pelaku pasar.
Sehubungan dengan pengembangan pasar modal berbasis syariah tersebut,
pada tanggal 23 November 2006, Ketua Bapepam-LK Departemen Keuangan RI
telah menerbitkan dua buah peraturan terkait pasar modal syariah, yaitu: (1)
Peraturan No. IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, dan (2) Peraturan
No.IX.A. 14 tentang Akad-akad yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah
di Pasar Modal. Pada tahun-tahun berikutnya juga akan disusun ketentuan
mengenai Standar Akuntansi dan Sertifikasi Profesi yang terkait dengan pasar
modal syariah. Untuk pengembangan produk, Bapepam-LK telah bekerja sama
dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) sehingga emiten tidak perlu lagi
mendapatkan persetujuan DSN dalam proses penerbitan efek syariah. Di samping
itu, untuk mendorong pengembangan produk berbasis syariah terutama untuk
memberikan kesempatan yang lebih luas dalam berinvestasi, Bapepam-LK juga
menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) secara periodik.
Harus diakui jika dilihat dari aspek regulasinya; pasar modal syariah masih
akan terus mengalami perkembangan. Demikian pula instrumen-instrumen yang
ditawarkan oleh pasar modal syariah juga masih akan mengalami perkembangan.
Beberapa fatwa DSN MUI terkait pasar modal antara lain: Fatwa DSN MUI
No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah, Fatwa DSN MUI No.
33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah, Fatwa DSN MUI
40

No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan


Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, Fatwa DSN MUI No. 41/DSN-
MUI/IIII/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah, Fatwa DSN MUI No. 59/DSN-
MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi, dan terakhir DSN
MUI juga telah mengesahkan fatwa mengenai Surat Berharga Negara Syariah
(Sukuk). Pada tahun 2008 DSN-MUI telah menerbitkan 2 fatwa, yaitu Fatwa
DSN-MUI Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) Syariah dan fatwa DSN-MUI Nomor: 66/DSN-MUI/III/2008
tentang Waran Syariah pada tanggal 6 Maret 2008. Dengan terbitnya fatwa
tersebut akan menambah variasi produk syariah dan diharapkan dapat
meningkatkan keyakinan investor atas produk syariah di pasar modal
41

BAB III
KESIMPULAN

KESIMPULAN
Afrika Selatan menjual obligasi syariah pertama kalinya dengan rekor
biaya pinjaman rendah, agar membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan milik
negara untuk memanfaatkan basis investor Muslim yang berkembang. Sebanyak $
500 juta surat berharga dengan kurun waktu 5,75 tahun diberi harga kupon 3,9%,
di bagian bawah dari kisaran yang dipasarkan ke manajer aset, menurut
pernyataan dari Departemen Keuangan Nasional. Itulah tarif terendah dari 14
obligasi dolar yang diterbitkan sejak tahun 1994, menurut data yang dikumpulkan
oleh Bloomberg. Lima puluh sembilan persen dari investor yang berpartisipasi
dalam kesepakatan tersebut berasal dari Timur Tengah.

Penjualan tersebut kemungkinan akan mendorong negara-negara Afrika


lain dan perusahaannya untuk mengikuti, menurut Linklaters LLP, sebuah firma
hukum di London yang disarankan pemerintah Inggris memberikan promosi
sukuk pada bulan Juni, yang pertama oleh sebuah negara non-Muslim. Eskom
Holdings SOC Ltd, perusahaan listrik milik negara Afrika Selatan, dan Transnet
SOC Ltd, operator pelabuhan dan kereta api, telah mengatakan mereka mungkin
memanfaatkan pasar keuangan Islam. Distribusi investor merupakan sukses besar
dalam membangun basis investor yang lebih beragam untuk Afrika Selatan,” kata
Departemen Keuangan Nasional dalam sebuah pernyataan. BNP Paribas SA, KFH
Investasi dan Standard Bank Group Ltd mengatur penjualan, yang diikuti
pertemuan investor di Asia, Timur Tengah dan Eropa.

Departemen Keuangan Afrika Selatan akan melanjutkan program


pertukaran utang jangka pendek dengan efek yang lebih lama jatuh temponya,
dikenal dengan switchauctions, dan memanfaatkan lembaga kredit ekspor untuk
membiayai proyek-proyek dengan komitmen valuta asing yang besar. Demikian
pernyataan Departemen Keuangan dalam Tinjuan Anggaran 2014 yang
42

disampaikan kepada Parlemen di Cape Town hari ini. Afrika Selatan harus
melakukan pembiayaan ulang atas utang senilai 154,9 miliar rand (US$14,4
miliar) selama 3 tahun ke depan pada saat imbal hasil obligasi meningkat karena
Federal Reserve mengecilkan stimulus moneter dan bank sentral negara
berkembang menaikkan suku bunga untuk melindungi mata uang mereka dan
memerangi inflasi.
43

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Karim dan Terjemahannya, Departemen Agama RI cetakan PT.


Syaamil Cipta

Media

Arsana, I Gede Putu. Tanpa tahun. Modul VAR (Vector Autoregressive).


Laboratorium Komputasi Ilmu Ekonomi FE UI Aydemir dan Erdal
Demirhan. “The Relationship Between Stock Prices and Exchange Rates
Evidence from Turkey”. International Research Journal of Finance and
Economics, ISSN 1450-2887 Issue 23 (2009).

Bursa Malaysia. 2008. The Islamic Capital Market. Dimitrova, Desislava. 2005.
The Relationship Between Exchange Rates and Stock Prices: Studied in a
Multivariate Model. Issues in Political Economy, Vol. 14, Agustus 2005

Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman


penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal Fahrudin, Muh. 2006.
Analisis Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Exchange Rate dan

Granger, Clive W.J., Huang, Bwo-Nung, and Chin-Wei, Yang, 2000. “A bivariate
causalitybetween stock prices and exchange rates: evidence from recent
Asian flu”, The Quarterly Review of Economics and Finance

Hussin dan Mobd Yabya. 2003 “Hubungan Kemeruapan Antara Pembolehubah


Makroekonomi Pasaran Saham Islam dan Konvensional Di Malaysia”.
Jurnal Syariah, 11:2 (2003).

Ibrahim, Mansor H. dan Wan Sulaiman Wan Yusoff. 2001. Macroeconomic


Variables, Exchnage Rate and Stock Price: A Malaysian Perspective.
IIUM Journal of Economics and Management 9, no. 2 (2001): 141-63

Lenny, Bun dan Sarwo Edy Handoyo. 2008. “Pengaruh Harga Minyak Dunia,
Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Kurs Rp/USD
44

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia”.


Jurnal Ekonomi/Tahun XIII, No. 03. November 2008:295-304

Maysamy, Ramin Cooper. Lee Chuin Howe dan Mohamad Atkin Hamzah. 2004.
Relationship Between Macroeconomic Variables and Stock Market
Indices: Cointegration Evidence From Stock Exchange of Singapore’s All-
S Sector Indices. Jurnal Pengurusan 24 (2004) hal (47-77)

Nazwar, Chairul. 2008. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap


Return Saham Syariah Di Indonesia. Wahana Hijau Jurnal Perencanaan
dan Pengembangan Wilayah, Vol.4, No. 1, Agustus 2008

Octavia, Ana. 2007. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku
Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek
Jakarta. Skripsi; Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Rangkuti, Freddy. 2006. Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. Cetakan ketujuh. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rodoni, Ahmad, Abdul Hamid. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:


Penerbit Zikrul Hakim.

Sakti, Ali. 2007. Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban Atas Kekacauan
Ekonomi Modern. PARADIGMA & AQSA Publishing.

Salim, Budi Sutrisno. 2008. Hukum Investasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali


Press.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:


Penerbit Erlangga.

Salvatore, Dominick. 1997. Ekonomi Internasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Securities Comission Malaysia (Suruhanjaya Sekuriti). 26 November 2010. List


of Shariah- Compliant Securities by the Shariah Advisory Council of the
Securities Commission Malaysia
45

Suruhanjaya Sekuriti Securities Commission Malaysia. “List of Shariah-


Compliant Securities by the Shariah Advisory Council of the Securities
Commission Malaysia”. 26 November 2010.

Suta, I. P. G. A. 2001. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Bapepam.

Surjadi, A.J. “Masalah Dampak Tingginya Harga Minyak Terhadap


Perekonomian”. Makalah disampaikan pada Seminar Setengah Hari
tentang “antisipasi Dampak Negatif Tingginya Harga Minyak Dunia
Terhadap Stabilitas Perekonomian Nasional”. Departemen Keuangan. 30
Agustus 2006.

The Federal Reserve. Purpose and Function: The Federal Reserve System.
http://www.thefederalreserve.gov/pf/pdf/pf_2.pdf html:14 September 2011

Wang, Mu-lan. Ching-Ping Wang dan Tzu-Ying Huang. 2010. “Relationship


Among Oil Price, Gold Price, Exchange Rate And International Stock
Market”. International Research Journal of Finance and economics ISSN
1450-2887 Issue 47.

Warsono. 2000. “Fungsi Pengambilan Bebas Risiko Dalam Pengambilan


Kepurusan Investasi”. Media Ekonomi, Edisi-15 Juni Th. X.

Widoatmodjo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal Pengantar


Menjadi Investor Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Wongswan, Jon. 2005. “The Response of Global Equity Indexes to U.S.
Monetary Policy Announcements”. Board of Governors of the Federal
Reserve System International Finance Discussion Paper Number 844
October 2005.

Yuniarta, Yunus. 2008. Analisis Pengaruh Laju Inflasi, Tingkat Suku Bunga,
Jumlah Uang Beredar, Kurs Valas, Volume Rata-rata Transaksi dan Sibor
Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta
(BEI) Tahun 2002-2004. Skripsi Fakultas Muhammadiyah Universtas
Surakarta.
46

Yusof, Rosylin Mohd dan M.Shabri Abd. Majid. 2007. “Stock Market Volatility
TransmissionIn Malaysia: Islamic Versus Conventional Stock Market”.
J.KAU:Islamic Economic, Vol. 20 No.2 pp: 17-35.

Zafar, Nousheen. Syeda Faiza Urooj dan Tahir Khan Durrani. 2008. “Interest Rate
Volatility and Stock Return and Volatility”. European Journal of
Economics.

Zubaidah, Siti. 2004. Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Tukar
Terh

Anda mungkin juga menyukai