Syok anafilaktik setelah pasien disengat lebah pada seorang wanita berusia 45
tahun, yang beralamat di desa Sinarbentang Kecamatan Sagaranten
Ibu W mengalami Sesak Nafas, Mual , pusing disertai badan terasa lemas dan
keringat dingin setelah digigit lebah.
IV. Faktor yang menjadi pencetus/mengawali kejadian (trigger):
disengat lebah.
V. Kronologi kejadian:
Metode
Belum ada SOP Anamnesa
Man
Money
Sarana Environment
VIII.Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut:
Akar masalah/penyebab Tindakan Tingkat pelaksana Penanggung Waktu Sumber daya Bukti Paraf
masalah jawab yang dibutuhkan Penyelesaian
Petugas : Pasien tidak SOP anamnesa dan data yang Ketua tim RCA Dokter Perbarui SOP
sadarkan diri harus digali/ditanyakan ?
Koordinasi dengan Koordinasi dengan pihak Ketua Pokja UKP, Dokter Koordiansi
pihak puskesmas kurang puskesmas lebih intesif UKM
1 Identifikasi Hari 1
2 Analisa Masalah Hari 2
3 Cari penyebab masalah Hari 1
4 Pemecahan masalah Hari 1
5 Rencana tindak lanjut Hari 2
Evaluasi
1. Pengertian Syhok Anafilaktif adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat
mengancam nyawa penderitannya, reaksi alergi ini dapat berkembang dengan
cepat kondisi ini di awali dengan gejala gejala umum seperti : mual, muntah dan
rasa sakit di daerah perut.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis / paramedic dalam melakukan
pelayanan penanganan syhok anafilaktif.
SK Kepala Puskesmas No. 440.030.TAHUN. 2019 Tentang Tindakan
3. Kebijakan
Penanganan Syhok Anafilaktif Di Puskesmas Sagaranten
4. Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2019
5. Prosedur Alat :
1. Tabung Oxygen
2. Nasal canula/masker oxygen
3. Sarung tangan
4. Spet 3 cc
5. Spet 5cc
6. Infuset makro
7. Abocat
8. Adrenalin ampul
9. Difenhidramin ampul
10. Dexametason ampul
11. Aminofilin ampul
6. Unit terkait 1. Semua Koordinator pelayanan klinis
2. Administrasi manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
7. Dokumen -Medical record
terkait