Anda di halaman 1dari 50

SKP

Sasaran Keselamatan Pasien

Austina Retno Widati, S,Kep., Ns


KESELAMATAN PASIEN RS

Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan

risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan

tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk

meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cidera


yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak

mengambil tindakan yang seharusnya diambil


PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN
PASIEN RS

 KESELAMATAN PASIEN  TIM KESELAMATAN PASIEN

 KESELAMATAN PEGAWAI  TIM K3


(KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN & KEWASPADAAN
BENCANA)
PATIENT CENTERED CARE

PASIEN
MODEL PELAYANAN KESEHATAN PASIEN
MEDICAL - MODEL PATIENT CENTERED - MODEL
Peran pasien – pasif Peran pasien – aktif
(pasien cenderung tenang/pasif) (pasien cenderung banyak bertanya)
Pasien hanya sebagai penerima dari Pasien sebagai partner/mitra yang
rencana pengobatan dilibatkan dalam rencana pengobatan
(pasien diberikan pilihan thd rencana
pengobatan yang akan diterima)
Dokter mendominasi dalam Dokter melibatkan pasien
percakapan medis dengan pasien (memberikan alternatif pilihan kepada
(tidak memberikan alternatif pasien dan mendiskusikannya)
pilihan kepada pasien)
Perawatan/pengobatan pasien hanya Perawatan/pengobatan pasien berfokus
berfokus pada penyakit pasien pada kualitas hidup pasien
(pasien berfokus pada keluarga &
kegiatan lainnya)
Pasien mungkin atau tidak Pasien lebih mungkin mengikuti
mungkin mengikuti rencana rencana pengobatan/perawatan
pengobatan/perawatan (perawatan mengakomodasi budaya &
prinsip pasien)
Petugas Medis seperti
manusia super?

 Dulu petugas medis


sangat dihormati,
dianggap paling
pandai, tau segalanya

 Sekarang?
Apa yang bisa terjadi pada pasien?
Kenapa KESELAMATAN
PASIEN…??????

APAKAH KITA CUKUP PERCAYA DIRI


MENGATAKAN BAHWA TIDAK PERNAH
MELAKUKAN KESALAHAN & YAKIN TIDAK
AKAN PERNAH ?
…banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan & prosedur,
jumlah pasien & staf Rumah sakit yang besar,
merupakan hal yang potensial bagi terjadinya
kesalahan
Kenapa KESELAMATAN
PASIEN…??????
Bagaimana di Indonesia?

 Jarang ditemukan kejadian yang menyangkut


keselamatan pasien, kalaupun ada, hanya sedikit,
dibawah angka-angka tersebut

 Mengapa ?????
KARENA
TIDAK PERNAH DILAPORKAN
!!!
Mengapa tidak pernah dilaporkan?

 Karena petugas takut diberi sanksi

 Karena petugas merasa masih dapat ditangani sendiri

 Karena petugas merasa tidak terlalu berbahaya

 Karena tidak tahu dimana harus melapor, kepada siapa, &


bagaimana caranya

 Karena petugas tidak peduli


Apa yang bisa terjadi?
 Menimbulkan cidera/ cacat pada pasien

 Memperpanjang waktu perawatan


 Menambah biaya yang dikeluarkan pasien

 Mengancam nyawa pasien

 Membunuh pasien
 Menimbulkan tuntutan hukum pada Rumah Sakit, Direktur,
Petugas Kesehatan (dokter, perawat, farmasi, radiolog,
laboratorium,dll)
Kenapa KESELAMATAN PASIEN…??????

“Bila Keselamatan Pasien tidak


dijadikan SAHABAT Rumah Sakit,
cepat atau lambat dia akan berbalik
menjadi MUSUH Rumah Sakit”
dr. Nico A. Lumenta K. Nefro, MM
Ketua Komite Keselamatan Pasien RS
PERSI
Insiden Keselamatan Pasien (I K P)

Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau


berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacad,
kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi.
KEJADIAN AKIBAT
Kesalahan Medis (Medical errors)
Kesalahan yg terjadi dlm proses asuhan medis yg mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cidera pd pasien. Kesalahan termasuk
gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan
rencana yg salah utk mencapai tujuannya.

Kejadian Sentinel (Sentinel Event)


Suatu KTD yg mengakibatkan kematian atau cidera yg serius;
biasanya dipakai utk kejadian yg sangat tdk diharapkan atau tidak dapat
diterima seperti : operasi pada bagian tubuh yg salah. (KKP-RS)
JANGAN ADA PERBEDAAN
KEPENTINGAN..

 BAGI PENYEDIA  BAGI KELUARGA PASIEN,


LAYANAN, KEJADIAN2 MEREKA TIDAK MEMAKAI
TERSEBUT HANYA PERSENTASE, KARENA AYAHNYA
SEKIAN PERSEN DARI HANYA SATU, IBUNYA HANYA
SELURUH PASIEN YG SATU, ANAKNYA TIDAK
DIRAWAT DI RS INI TERGANTIKAN  TIDAK BISA DI
PERSENTASE !!!!!
HATI-HATI !!
 PASIEN & KELUARGA PASIEN SEMAKIN CERDAS

 TEKNOLOGI SEMAKIN MAJU – INTERNET DAPAT DIAKSES


DENGAN MUDAH (GENERASI NETIZEN)

 UBAH MINDSET BAHWA INFORMASI MEDIS HANYA PETUGAS


KESEHATAN SAJA YANG TAHU

 KITA HARUS BEKERJA DENGAN STANDAR YANG TERTINGGI


“PATIENT SAFETY” MERUPAKAN SUATU TRANSFORMASI

KULTURAL

Perubahan Budaya yang Diharapkan :


 Blame (menyalahkan)  Free Culture (tidak menyalahkan)
 Culture of Safety (budaya keselamatan)
 Reporting Culture (budaya pelaporan)
 Learning Culture (budaya pembelajaran)

Diperlukan upaya transformasional yang menyangkut intervensi multi


level dan multi dimensional yang terfokus pada misi dan strategi organisasi, leadership
style, serta budaya organisasi
Bagaimana Membudayakan
PATIENT SAFETY…????
1. Mulai dengan bertanya.

- Apa yang telah terjadi ? (bukan “siapa yang melakukan itu ?”)

- Hambatan apa yang menghalangi kemampuan anda


melaksanakan tugas secara efisien ?

- Kejadian apalagi yang mungkin bisa timbul ?

2. Didn’t blame people / jangan menyalahkan seseorang


meski terbukti.

3. Fokus dalam mencari solusi

4. Patient Safety bagus maka menurunkan biaya

5. Patient Safety bagus maka tidak ada tuntutan / keluhan

6. Ada dukungan Manajemen ( punishment  education)


Alur Keselamatan Pasien RS
Pencatatan / Pengumpulan Pengolahan & Analisa Pelaporan Kebijakan

Ketua
Unit – Unit Kerja Direksi
Tim Keselamatan Pasien
RS. PHC Surabaya RS. PHC Surabaya
(TKP-RS. PHC)

Insiden Laporan
kejadian Manajer Unit
Keselamatan
Pasien (2X24 jam)

Grading

Tangani
segera Biru - Kuning -
Hijau Laporan - Perubahan Protap
Merah
- SK. Penetapan

Investigasi
Sederhana

Laporan Kejadian
Rekomendasi Hasil Investigasi

Analisa /
Regrading

Analisa
Akar
Masalah
/ RCA

Feed Back Tindak


Pembelajaran Rekomendasi
Ke Unit lanjut
Ketepatan
Identifikasi
Pasien
Memastikan dengan tepat bahwa
identitas pasien sesuai baik nama,

01
usia, alamat dan lainnya
Identifikasi pasien menggunakan dua
identitas dari minimal tiga identitas.

1. Nama Pasien (Sesuai KTP)


2. Tanggal Lahir Pasien
3. Nomor Rekam Medis
Identifikasi pada saat:
1. Sebelum pemberian obat, Pemberian Bandingkandengangelang pasien

darah / produk darah


2. Sebelum pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis
3. Sebelum memberikan pengobatan
4. Sebelum memberikan tindakan.
SPO IDENTIFIKASI PASIEN
SEBELUM PEMBERIAN OBAT PADA
PASIEN DENGAN GELANG IDENTITAS

Pertemuan Pertama
Pertemuan
Verbal dan Visual
selanjutnya
Berikan pertanyaan terbuka
dengan
menanyakan nama lengkap dan
pasien
tanggal lahir pasien “Bisa Bapak/ Ibu
sebutkan nama dan tanggal lahir
Bapak/ Ibu?”

Berikan pertanyaan
Visual

Saat pasien menyebutkan nama tertutup menanyakan


lengkap dan tanggal lahirnya, nama pasien?
cocokkan dengan gelang
identitas yang dipakai oleh pasien “dengan bapak /
ibu...?”

Saat pasien menjawab,


cocokkan dengan gelang
identitas yang dipake oleh
pasien
SPO Identifikasi pasien sebelum pemberian
obat pada pasien tanpa gelang identitas
7777777777777777

Untuk pasien pertanyaan terbuka menanyakan


nama lengkap dan tanggal lahir
Rawat Jalan pasien

“Bisa Bapak/Ibu sebutkan nama


dan tanggal lahir Bapak/Ibu?”

Cocokkan dengan KARCIS BEROBAT


yang dipegang oleh pasien atau
pengantar pasien
SPO Pemasangan Stiker Penanda
Risiko Pada Pasien Kondisi Khusus

Petugas/perawat menjelaskan
prosedur pemasangan stiker penanda
risiko di gelang identitas dan
tujuannya kepada pasien/keluarga Pasangkan gelang identitas
pada pergelangan tangan
kanan, bila tidak bisa di
tangan kanan, urutan
pemakaian gelang adalah di
tangan kiri, kaki kanan,
kaki kiri.
02
Peningkatan Komunikasi
yang Efektif
80% Insiden keselamatan pasien dikarenakan faktor komunikasi. Komunikasi antar petugas baik medis maupun non medis, komunikasi antar pasien
Komunikasi antar Petugas
• Komunikas verbal
dengan Read Back,
WriteDown,
Confirmation / TBaK
(Tulis, Baca
Konfirmasi)

• Melaporkan kondisi
pasien dengan
S → Situation
B → Backround
A → Assessment
R→ Recommendation

• Tulisan dapat dibaca


• Adanya daftar
• Bila perlu dieja
Cara Komunikasi via
telepon Laporkan kondisi pasien
dengan metode “SBAR”

BACA
TULIS
ULANG/READBAC KONFIRMASI
LENGKA
K
P (Obat LASA di EJA
dengan ALPHABET
PHONETIK)

1 X 24
JAMStempel
KONFIRMASI
di CPPT
03
Peningkatan
Keamanan obat

Meningkatkan kewaspadaan obat yang perlu diwaspadai


(High Aler Medication)
Look-Alike, Sound-Alike
Medication Names

?
 Huruf
 Pengejaan
 Teknik pengucapan

Ribuan
 obat,
 nama merek atau
generik
 kemasan.

1. Pisahkan wadah jika ada obat yg terlihat sama (Look Like)


2. Pastikan label & kemasan terlihat jelas
3. Pastikan resep terbaca, gunakan dengan huruf cetak
4. Untuk obat yang ada kemiripan pengucapan (Sound like) ,pemberian perintah harus tertulis
5. Terapkan DOBLE CHECK
Look-Alike, Sound-Alike
Medication Names

?
 Huruf
 Pengejaan
 Teknik pengucapan

Ribuan
 obat,
 nama merek atau
generik
 kemasan.

1. Pisahkan wadah jika ada obat yg terlihat sama (Look Like)


2. Pastikan label & kemasan terlihat jelas
3. Pastikan resep terbaca, gunakan dengan huruf cetak
4. Untuk obat yang ada kemiripan pengucapan (Sound like) ,pemberian perintah harus tertulis
5. Terapkan DOBLE CHECK
Slips

ME
DIC
ER A
RO L Error in
R Execution
Slips

ME
DIC
ER A
RO L Error in
R Execution
WASPADA !!!
OBAT - OBAT
HIGH ALERT

Obat HIGH ALERT adalah


obat dengan kewaspadaan
tinggi adalah obat-obat
yang secara signifikan
berisiko membahayakan pasien
bila digunakan dengan salah
atau pengelolaan yang kurang tepat.
04
Kepastian Tepat Lokasi,
Tepat Prosedur & Tepat
Pasien Operasi
Sebelum Operasi Sebelum Masuk
KamarOperasi
Langkah 1 : FORM PRE OPERASI

Pastikan form pre-operasi terisi lengkap


 Nama pasien - RM
 Prosedur operasi
 Lokasi operasi
 Tindakan pre-operasi

Langkah 3 : IDENTIFIKASI PASIEN

Pastikan kesesuaian pasien dengan berkas, tanya ke pasien (apabila sadar)


 Nama pasien
 Prosedur operasi
 Lokasi operasi

Langkah 2 : TANDAI LOKASI OPERASI

Be r i ta nda pa da sis i ope r a si (s ur gical site m ark i ng ) y a ng te pat de ng a n cara y ang je las di me ng e rti da n liba tkan pa s ie n da l a m ha l ini

Marking
Di
Langkah 4 : TIME OUT

Kegiatan pra bedah yang tidak bisa diabaikan, sebagai jeda waktu sebelum pasien dilakukan tindakan untuk memastikan :
 Seluruh persiapan,
 Peralatan medis yang digunakan,
 Kesiapan pasien
 Orang yang akan melakukan tindakan
Yang kesemua sesuai dan benar dengan ditulis pada CHECK LIST TIME OUT

Kamar
Operasi
Langkah 5 : TAMPILAN GAMBAR

Ji k a m e ng g una k a n ta m pi l a n g a mba r, l a k uk a n konfi r ma s i lok a s i ope ra s i y a ng be na r de ng a n ti m . Unt uk me m a sti k a n ti da k a da y a ng s a la h da l a m me la k uk a n ti nda k a n

Time Out
05
Pengurangan Risiko
Infeksi
Dengan cuci tangan dapat mencegah penularan panyakit baik bagi diri sendiri maupun kepada orang lain
Clean Your Hands

CEGAH
INFEKSI
04
Pengurangan Risiko
Pasien Jatuh
Data kejadian pasien jatuh di Indonesia berdasarkan Kongres XII PERSI (2012)
melaporkan bahwa kejadian pasien jatuh tercatat sebesar 14%, padahal untuk
mewujudkan keselamatan pasien angka kejadian pasien jatuh seharusnya 0%
JATUH..??

Jatuh dari
ketinggian tertentu
ke yang lebih
rendah
Upaya Pengurangan Risiko Jatuh

Assessment Risiko Jatuh


• Memonitor pasien sejak masuk
• Lakukan Hasil Assment
Memonitor dengan ketat pada pasien
yang mempunyai risiko tinggi : • Mengambil tindakan untuk
memberikan tanda/ alert ( sesuai warna mengurangi semua resiko yang
universal ). telah diidentifikasikan tersebut.
Evaluasi • Gunakan protokol dalam
memindahkan pasien secara aman
Evaluasi berapa lama respon staf
terhadap panggilan pasien (toilet, makan,
Re- Assessment
dll).
• Melakukan pengkajian ulang secara berkala
mengenai resiko pasien jatuh.
• Resiko potensial yang berhubungan dengan
jadwal pemberian obat serta
Monitoring • Re- Identifikasi : obat yang berhubungan dengan
• Gunakan instrumen untuk memprediksi risiko peningkatan risiko jatuh : sedatif, analgetik,
pasien jatuh dengan komunikasikan dengan antihipertensi, diuretik, lazatif, psikotropika
pasien dan keluarga, berikan tanda/ alert. Edukasi
• Perhatikan lingkungan : cahaya, kontrol suara • Libatkan pasien atau keluarga dalam
atau kebisingan upaya pencegahan risiko jatuh.
• Laporan peristiwa pasien jatuh

Anda mungkin juga menyukai