Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1.

5 PRAKTIK MENYUSUN EVALUASI HASIL BELAJAR

Nama : Umar Dini


NIM : 19180215610049

Mari Anda praktikkan cara menyusun evaluasi hasil belajar yang baik dan benar. Kerjakanlah tugas
berikut ini:
1. Pilihlah salah satu KD
2. Buatlah kisi-kisi instrumen
3. Buatlah soal evaluasi hasil belajar jenis pilihan ganda sebanyak minimal 10 soal berdasarkan kisi -kisi
tersebut.
Kirim dalam 1 (satu) file PDF.
Aturan Penamaan bekas tugas yang dikumpulkan mengikuti format berikut ini:
Tugas 1.5. Praktik Evaluasi - NAMA DOSEN - NAMA PESERTA PPG.pdf

KISI-KISI SOAL

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas : X
Semester : 1 (satu)
Kurikulum : 2013
Materi Pokok : Isi Teks Anekdot

Level Bentuk Nomor


No Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
1 3.6. Menganalisis struktur Isi Teks Disajikan pengertian C2 PG 1,2,3,4
dan kebahasaan teks Anekdot bagian struktur
anekdot anekdot, siswa dapat
memahami struktur
teks anekdot dengan
tepat
2 3.6. Menganalisis struktur Isi Teks Disajikan teks anekdot, C4 PG 5,6,7
dan kebahasaan teks Anekdot siswa dapat
anekdot. menemukan struktur
teks anekdot dengan
tepat
3 3.6. Menganalisis struktur Isi Teks Disajikan teks anekdot, C4 PG 8,9
dan kebahasaan teks Anekdot siswa menemukan
anekdot. unsur kebahasaan teks
dengan tepat
4 3.6. Menganalisis struktur Isi Teks Disajikan teks anekdot, C2 PG 10
dan kebahasaan teks Anekdot siswa dapat
anekdot. menjelaskan
makna kata, istilah, dan
ungkapan dalam teks
anekdot
SOAL DAN PEMBAHASAN BAHASA INDONESIA
(ISI TEKS ANEKDOT)

1. Kemampuan yang Diuji : Memahami struktur teks anekdot dengan tepat


Indikator Soal : Disajikan pengertian bagian anekdot, siswa dapat memahami
struktur teks anekdot dengan tepat
Soal :
Bagian anekdot yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana
peristiwa terjadi disebut ….
a. abstraksi d. orientasi
b. koda e. krisis
c. reaksi
Jawaban: d. orientasi
Pembahasan:
Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
a. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi suatu teks.
b. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau
peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
c. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian
krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
d. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi
yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
e. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya
dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti
itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak
ada.
Dari penjelasan struktur anekdot di atas, maka pengertian bagian anekdot pada soal tersebut
adalah orientasi

2. Kemampuan yang Diuji : Memahami struktur teks anekdot dengan tepat


Indikator Soal : Disajikan pengertian bagian anekdot, siswa dapat memahami
struktur teks anekdot dengan tepat
Soal :
Bagian anekdot yang menunjukkan konlik cerita disebut ….
a. abstraksi d. orientasi
b. koda e. krisis
c. reaksi
Jawaban: c. reaksi
Pembahasan:
Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
a. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi suatu teks.
b. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau
peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
c. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian
krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
d. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi
yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
e. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya
dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti
itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak
ada.
Dari penjelasan struktur anekdot di atas, maka pengertian bagian anekdot pada soal tersebut
adalah orientasi

3. Kemampuan yang Diuji : Memahami struktur teks anekdot dengan tepat


Indikator Soal : Disajikan pengertian bagian anekdot, siswa dapat memahami
struktur teks anekdot dengan tepat
Soal :
Bagian anekdot yang menunjukkan bagian penutup atau simpulan sebagai petanda berakhirnya
cerita disebut ….
a. abstraksi d. orientasi
b. koda e. krisis
c. reaksi
Jawaban: b. koda
Pembahasan:
Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
a. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi suatu teks.
b. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau
peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
c. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian
krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
d. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi
yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
e. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya
dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti
itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak
ada.
Dari penjelasan struktur anekdot di atas, maka pengertian bagian anekdot pada soal tersebut
adalah koda

4. Kemampuan yang Diuji : Memahami struktur teks anekdot dengan tepat


Indikator Soal : Disajikan pengertian bagian anekdot, siswa dapat memahami
struktur teks anekdot dengan tepat
Soal :
Susunlah anekdot berikut ini sesuai dengan strukturnya!
1. Bu guru pun tersenyum
2. Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita? Tanya Bu
guru di depan kelas.
3. Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek.
4. Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang.
5. Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.
6. Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.
a. 1-2-3-4-5-6 d. 1-2-4-5-3-6
b. 2-4-5-3-6-1 e. 3-2-1-4-5-6
c. 2-4-3-5-1-6
Jawaban: b. 2-4-5-3-6-1
Pembahasan:
Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
a. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi suatu teks.
b. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau
peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
c. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian
krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
d. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi
yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
e. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya
dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti
itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak
ada.
Dari penjelasan struktur anekdot di atas, maka pengertian bagian anekdot pada soal tersebut
adalah koda

5. Kemampuan yang Diuji : Menemukan struktur teks anekdot dengan tepat


Indikator Soal : Disajikan teks anekdot, siswa dapat menemukan struktur teks
anekdot dengan tepat
Soal :
Bacalah cerita lucu berikut dengan saksama!
Kakaktua Pintar
Suatu hari Badrun pergi ke pasar hewan untuk membeli burung kakaktua. Ia melihat seekor
kakaktua yang kakinya diikat dengan senar. Kaki sebelah kiri dengan senar putih, dan
sebelahnya lagi dengan senar warna hitam. Karena tertarik ingin membeli, ia bertanya tentang
fungsi senar itu. “Wah, kamu beruntung sekali. Ini bukan sembarang kakaktua. Ini kakaktua
yang terlatih,” kata penjualnya. “Oh, ya?” Badrun nggak percaya. “Sumprit! Jika ditarik yang
hitam, ia akan berbicara bahasa Inggris. Terus kalau kamu tarik yang putih, ia akan berbicara
bahasa Indonesia,’ ujarnya meyakinkan. “Terus, kalau saya tarik keduanya?” tanya
Badrun.“Aku akan jatuh, bodoh!!” teriak sang kakaktua dengan lantang.
(Agita Dewi S.A., 1D)
2. Abstraksi teks anekdot tersebut adalah ....
a. Suatu hari Badrun pergi ke pasar hewan untuk membeli burung kakaktua
b. Badrun melihat seekor kakaktua yang kakinya diikat dengan senar.
c. Badrun tertarik ingin membeli kakaktua dan bertanya kepada penjual tentang fungsi senar.
d. Badrun tidak peracaya terhadap semua perkataan penjual kakaktua.
e. Penjual kakaktua menjelaskan fungsi senar kepada Badrun.
Jawaban: a. Suatu hari Badrun pergi ke pasar hewan untuk membeli burung kakaktua
Pembahasan:
Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
a. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi suatu teks.
b. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau
peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
c. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian
krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
d. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi
yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
e. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya
dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti
itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak
ada.
Jadi, bagian abstraksi pada teks anekdot di atas adalah Suatu hari Badrun pergi ke pasar
hewan untuk membeli burung kakaktua

Kemampuan yang Diuji : Menemukan struktur teks anekdot dengan tepat


Indikator Soal : Disajikan teks anekdot, siswa dapat menemukan struktur teks
anekdot dengan tepat
Soal berikut untuk nomor 6 dan 7

“Sekolah Bertaraf Internasional”


Pada suatu hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, seorang guru
memberikan pengumuman kepada seluruh siswanya.
Guru : “Anak-anak, Alhamdulillah, kita menerima kabar gembira. Sebentar lagi
sekolah kita ini akan resmi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Nah, untuk menyambut hari bahagia tersebut, apa saja yang akan kalian
siapkan? Coba Satriabajahitam, apa yang akan kamu persiapkan untuk hari
bahagia tersebut?”
Satriabajahitam : “Bahasa Inggris, bu! Ya, saya ingin belajar bahasa Inggris lebih baik.”
Guru : “Tepat sekali Satriabajahitam. Kamu, oncoman, apa yang akan kamu
persiapkan untuk hari bahagia tersebut?”
Oncoman : “saya menyiapkan uang, bu!”
Mendengar jawaban tersebut, sang guru kebingungan. Kemudian guru
tersebut melanjutkan pertanyaan kepada Oncoman.
Guru : “Lho, kenapa kok uang, oncoman coba jelaskan?”
Oncoman : “Ya jelas, bu. Jika sekolah kitajadi Sekolah Bertaraf Internasional, pasti
bayarnya akan lebih mahal, kan? Tidak mungkin tetap seperti saat ini.”
Guru : “Loh, kamu kok begitu oncoman? Begini, Sekolah Bertaraf Internasional itu
berarti sekolah kita setara dengan sekolah-sekolah yang ada di luar negeri.”
Oncoman : “Tetapi jika menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional,
lebih tepatnya Sekolah Bertarif Internasional!”
Mendengar jawaban Oncoman yang sangat kritis tersebut, sang guru hanya
bisa terdiam. Mungkin dalam hati kecilnya mengiyakan. Agar situasi
menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan menjadi materi
pelajaran.

6. Kalimat yang menunjukkan krisis adalah ….


a. Seorang guru memberikan pengumuman kepada seluruh siswanya.
b. Jawaban Oncoman kepada guru tersebut, “itu sudah jelas, bu. Jika sekolah kitajadi Sekolah
Bertaraf Internasional, pasti bayarnya akan lebih mahal, kan? Tidak mungkin tetap seperti
saat ini.”
c. Pada suatu hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
d. Agar situasi menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan menjadi materi pelajaran
e. Agar situasi menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan menjadi materi pelajaran
Jawaban: b. Jawaban Oncoman kepada guru tersebut, “itu sudah jelas, bu. Jika sekolah
kitajadi Sekolah Bertaraf Internasional, pasti bayarnya akan lebih mahal,
kan? Tidak mungkin tetap seperti saat ini.”
7. Kalimat yang menunjukkan koda adalah ….
a. Seorang guru memberikan pengumuman kepada seluruh siswanya.
b. Jawaban Oncoman kepada guru tersebut, “itu sudah jelas, bu. Jika sekolah kitajadi Sekolah
Bertaraf Internasional, pasti bayarnya akan lebih mahal, kan? Tidak mungkin tetap seperti
saat ini.”
c. Pada suatu hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
d. Agar situasi menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan menjadi materi pelajaran
e. Agar situasi menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan menjadi materi pelajaran
Jawaban: d. Agar situasi menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan
menjadi materi pelajaran
Pembahasan:
Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot
memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
a. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum
tentang isi suatu teks.
b. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau
peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
c. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian
krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
d. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi
yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
e. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya
dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti
itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak
ada.
Adapun struktur teks anekdot “Sekolah Bertaraf Internasional” sebagai berikut.
Abstraksi: Pada suatu hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Orientasi: seorang guru memberikan pengumuman kepada seluruh siswanya.
Krisis: Jawaban Oncoman kepada guru tersebut, “itu sudah jelas, bu. Jika sekolah kitajadi
Sekolah Bertaraf Internasional, pasti bayarnya akan lebih mahal, kan? Tidak mungkin tetap
seperti saat ini.”
Reaksi: Mendengar jawaban Oncoman yang sangat kritis tersebut, sang guru hanya bisa
terdiam. Mungkin dalam hati kecilnya mengiyakan.
Koda: Agar situasi menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan menjadi materi
pelajaran

Kemampuan yang Diuji : menemukan unsur kebahasaan teks dengan tepat.


Indikator Soal : Disajikan teks anekdot, siswa menemukan unsur kebahasaan teks
dengan tepat.
Soal berikut untuk nomor 8, 9, dan 10
Baju Tahanan KPK
Dua orang kader parpol sebut saja namanya Arya dan Abdillah sama-sama bermaksud mencalonkan
dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU di daerahnya, Arya dan Abdillah mengobrol sambil
meminum kopi di kantin gedung tersebut. Mereka berdua terlibat percakapan yang seru.
Arya : “Di, banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Abdillah : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Ya!”
Arya : “Sangking kayanya mereka, mereka mampu mempunyai baju termahal di Indonesia.”
Abdillah: “Loh, maksudmu baju termahal itu apa ?”
Arya : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Abdillah: “Kok malah baju tahanan KPK ?” (Bingung)
Arya : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar
terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Abdillah : “Ooohh, maksud kamu gito toh, baru ngerti aku.”
Mereka kemudian memesan kopi lagi sambil mengenang teman-teman mereka yang sudah bisa
memakai baju termahal tersebut.
8 Kalimat yang menujukkan unsur kebahasaan kalimat retoris pada teks anekdot di atas!
a. Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi umum menyerang
saksi.
b. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam
kasus ini?”
c. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
d. Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
e. “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
Jawaban: b. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?”

9 Kalimat yang menujukkan unsur kebahasaan penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu
pada teks anekdot di atas!
a. Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi umum menyerang
saksi.
b. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam
kasus ini?”
c. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
d. Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
e. “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
Jawaban: c. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”

Pembahasan:
Kebahasaan Teks Anekdot
Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a) menggunakan kalimat
yang menyatakan peristiwa masa lalu, (b) menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak
membutuhkan jawaban], (c) menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan
waktu seperti kemudian, lalu, (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan,
(e) menggunakan kalimat perintah (imperative sentence), dan (f) menggunakan kalimat seru. Khusus
untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
Adapun unusr kebahasaan pada teks anekdot Baju Tahanan Anekdot sebagai berikut.
No. Unsur Kebahasaan Kalimat
Kalimat yang menyatakan Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut
1.
peristiwa masa lalu umum menyerang saksi.
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima
2. Kalimat retoris
lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”
Penggunaan konjungsi yang Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab
3.
menyatakan hubungan waktu pertanyaan Jaksa.”
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak
4. Penggunaan kata kerja aksi
mendengar pertanyaan.
5. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
6. Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.”
10. Kemampuan yang Diuji : Menjelaskan makna kata, istilah, dan ungkapan dalam teks anekdot
dengan tepat
Indikator Soal : Disajikan teks anekdot, siswa dapat menjelaskan makna kata, istilah,
dan ungkapan dalam teks anekdot
Soal :
Baju Tahanan KPK
Dua orang kader parpol sebut saja namanya Arya dan Abdillah sama-sama bermaksud mencalonkan
dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU di daerahnya, Arya dan Abdillah mengobrol
sambil meminum kopi di kantin gedung tersebut. Mereka berdua terlibat percakapan yang seru.
Arya : “Di, banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Abdillah : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Ya!”
Arya : “Sangking kayanya mereka, mereka mampu mempunyai baju termahal di Indonesia.”
Abdillah : “Loh, maksudmu baju termahal itu apa ?”
Arya : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Abdillah : “Kok malah baju tahanan KPK ?” (Bingung)
Arya : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1
milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Abdillah : “Ooohh, maksud kamu gito toh, baru ngerti aku.”
Mereka kemudian memesan kopi lagi sambil mengenang teman-teman mereka yang sudah bisa
memakai baju termahal tersebut.
Makna ungkapan yang bercetak miring pada teks anekdot tersebut aadalah ….
a. Politisi-politisi Indonesia pada umumnya mampu membeli baju termahal.
b. Menyindir politisi-politisi Indonesia yang banyak dideteksi sebagai koruptor.
c. Pada umumnya politisi-politisi Indonesia sejahtera.
d. Hanya politisi-politisi Indonesia yang kaya berduit.
e. Faktanya, hanya politisi-politisi Indonesia yang memiliki baju termahal.
Jawaban: b. Menyindir politisi-politisi Indonesia yang banyak dideteksi sebagai koruptor.
Pembahasan:
Makna ungkapan yang bercetak miring dalam teks anekdot di atas adalah menyindir politisi-
politisi Indonesia yang banyak dideteksi sebagai koruptor dengan jumlah total korupsi melebihi 1
milyar.

Anda mungkin juga menyukai