JENIS2 Variable
JENIS2 Variable
Penelitian yang telah peneliti pilih dan rumuskan harus tahu jenis variabel yang akan
digunakan. “Variabel adalah karakteristik dari orang, objek, atau kejadian yang berbeda
dalam nilai-nilai yang dijumpai pada orang, objek, atau kejadian itu.” Bohnsteds (1982).
Kedudukan variabel dalam suatu penelitian menjadi titik penentu kerangka penelitian yang
digunakan. Apakah variabel X menentukan variabel Y, atau variabel X didahului variabel R,
ataukah ada variabel lain sebagai pengganggu variabel X dan R. Untuk memahami hal itu
secara lebih rinci berikut ini akan dikemukakan jenis, kedudukan, atau fungsi masing-masing
variabel dalam suatu penelitian.
Secara umum klasifikasi variabel berdasarkan data dapat dibedakan atas dua bentuk, iaitu:
Merupakan variabel yang sering disebut sebagai variabel kuantitatif, yaitu variabel yang
sinambung, yang memiliki nilai berhubungan atau ada dalam beberapa tingkatan (degree)
yang sinambung dari “kurang kepada lebih)” serta dapat menerapkan angka (numeral)
terhadap individu atau objek yang berbeda untuk menunjukkan berapa banyak variabel
yang mereka miliki. Variabel ini sekurang-kurangnya mempunyai nilai tata jenjang, serta
dapat dinyatakan dalam pecahan.
Contoh:
Jika ditinjau dari segi posisi dan fungsi; hubungan atau pengaruh masing-masing variabel
dalam konteks suatu penelitian, maka penelitian dapat dibedakan atas:
– Variabel Bebas
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Biasa juga disebut sebagai variabel dependen, output/kriteria/ konsekuen/endogen/.
– Variabel Kontrol
Merupakan variabel yang tidak dapat dimanipulasi dan digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengontrol, meminimalkan, atau menetralkan pengaruh aspek tersebut.
– Variabel Extraneous
Merupakan variabel di luar variabel yang diteliti dan mempengaruhi variabel terikat. Jadi
dapat disimpulkan variabel extraneous adalah variabel bebas yang tidak dikontrol.
– Variabel antara
Dalam posisinya variabel antara terletak dalam rentang variabel bebas dan variabel terikat,
tetapi tidak sama dengan variabel extraneous. Variabel antara terjadi dan berlangsung
sebagai akibat adanya variabel bebas dan merupakan sebab utama terjadinya perubahan
pada variabel terikat, namun kadang-kadang hubungan atau pengaruh variabel bebas
tehadap variabel terikat bisa secara langsung kalau akibat variabel bebas yang dipilih tidak
membutuhkan kegiatan perantara dalam mempengaruhi variabel terikat. Sesuai dengan
pendapat Trucman (1988) bahwa variabel antara merupakan variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak
langsung dan tidak dapat diamati atau diukur.
– Variabel Anteceden
Secara teoritis fungsi variabel anteceden dalam penelitian sama dengan variabel antara yaitu
untuk melacak hasil yang lebih baik dan tepat dalam rangkaian hubungan sebab akibat di
antara variabel yang diteliti. Letak perbedaannya menurut Rosenberg (1968) yaitu variabel
antara berada di antara variabel bebas dan variabel terikat dalam suatu urutan sebab
akibat, sedangkan variabel anteceden mendahului variabel bebas.
– Variabel Penekan
Apabila dari hasil analisa awal disimpulkan tidak ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat, tetapi ketika variabel ketiga dimasukkan ternyata hubungan itu menjadi
tampak. Dalam kasus ini variabel ketiga tersebut menjadi penekan (supprissor variable).
– Variabel Penganggu
Merupakan kebalikan dari variabel penekan, apabila dalam analisis awal menunjukkan ada
hubungan positif antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi apabila dimasuk variabel
ketiga ternyata hubungan antara dua variabel tersebut menjadi tidak nampak atau
hubungannya menjadi negatif. Dalam kes ini variabel ketiga tersebut menjadi
pengganggu (distorter variable).
Daftar Pustaka
A. Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.