Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis
bias menyelesaikan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dilaksanakan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera
sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan
sertifikat magang.
Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk menambah pemahaman, wawasan, dan pengalaman untuk ke
depannya nanti. Dengan begitu penulis jadi tahu bagaimana lingkup kerja, aturan, dan tatakrama dalam bekerja
tersebut. Selama 3 bulan kegiatan magang penulis berkesempatan untuk melakukan pengamatan dan pekerjaan di
BPS Provinsi SumSel.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis tidak lepas dari bantuan dan bimbingan pihak-pihak yang terkait,
baik pihak orang tua, guru, pegawai untuk itu penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. ALLAH SWT yang santiasa memberikan berkat dan pengetahuan kepada penulis
2. Orang tua dan keluarga yang selalu setia mendo’akan penulis
3. Ibu Fatimah,S.Sos selaku pembimbing dari perusahaan
4. Bu Eka selaku guru pembimbing dari sekolah
5. Seluruh staf dan pegawai yang bertugas di BPS Provinsi Sumatera Selatan
Sekali lagi penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, semoga
ALLAH SWT membalas semua kebaikan kalian.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………...........3
1.2 Batasan Masalah…………………………………………………………………………………………4
1.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………………….…………4
1.4 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik…………………………………………………………..…………....5
1.4.1 Tujuan Kerja Praktik…………………………………………………………………………………....5
1.4.2 Manfaat Kerja Praktik…………………………………………………………………………..............5
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanan Kerja Praktik………………………………………….............................6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………...…………………………………………………………………………………....
4.2 Saran…………………………………..…………………………………………………………………....
Lampiran………………………………………………………….…………………………………………....
Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bertanggung jawab
langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik yang dibentuk berdasarkan
UU Nomor 6 tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai
pengganti kedua UU tersebut di tetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik berdasarkan UU ini
yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya secara formal nama Biro Pusat Statistik
diganti menjadi Badan Pusat Statistik.
Pembanguanan infrastruktur teknologi imformasi di BPS di dasarkan pada tujuan yang ingin
dicapai yaitu mengikuti perkembangan permintaan dan kebutuhan dalam mengelolah data statistik
melakukan pembaruan inovasi dalam hal metode kerja yang lebih baIk serta memberikan kemudahan
kepada survei dalam mendapatkan informasi statistik.
Sebagai lembaga Non Dapertemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden guna
menyediahkan kebutuhan data bagi pemerintah dann masyarakat. Sebagaimana data ini di dapatkan dari
survey atau sensus. Maka dari itu mendapatkan data tersebut pegai diminta untuk melakukan perjalanan
dinas ke suatu tempat tertentu untuk melakukan survey atau sensus. Ataupun untuk melakukan kegiatan
yang lainya seperti mengikuti pelatihan tertentu untuk mempelajari bahan survey atau sensus yang akan di
jalankan. Oleh sebab itu banyak pegawai yang malakukan kegiatan di luar kanto untuk itu perlu adanya
data status harian bagi pegawai baik yang melakukan dinas luar, mengikuti pelatihan, cuti atau kegiatan
lainnya. Sehingga dapat diketahui keberadaan seseorang pegawai pada hari kerja tersebut dengan
mengetahui status harian dari pegawzai tersebut.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, untuk dapat membantu dalam mendaatkan data
status harian pegawai di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, maka penulis membahas
tentang pelayanan Statistik Terpandu untuk membantu mendapatkan data statistic yang membantu
pemerintah dan masyarakat yang berjudul “LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA”.
Penulis melaporkan tentang kegiatan yang penulis lakukan selama kegiatan Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) di kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan:
Untuk menghindari pembahasaan yang terlalu luas penulis membatasi pembahsan laporan pendidikan
system ganda ini hanya pada kegiatan tentang pngenalan dan pelatihan tentang BPS Provinsi Sumatera
Selatan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulids dalam kerja praktik system ganda ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
Obsevasi merupakan proses pengamatan dan pencatatan suatu peristiwa atau gejala dan segala hal yang
berhubungan dengan objek penelitian secara sistematis. Hasil observasi akan disusun menjadi sebuah
laporan berdasarkan aturan terentu.
2. Kepustakaan
Kepustakaan adalah metode yang dilakukan untuk mandapatkan berbagai macam data yang bersumber
dari internet. Di internet kita dapat dengan mudah mendapatkan berbagai imformasi.
a. Sebagai tambahan mengenai perkembangan imformasi yang dapat digunakan oleh pihak-
pihak yang memerlukan.
b. Membina kerja sama yang baik antara lingkuan akademis dengan lingkungan kerja.
Hasil analisis dan penelitian yang dilakukan selama kerja praktik dapat menjadi bahan masukan
bagi pihak perusahaan untuk menentukan kebijaksaan perusahaan di masa yang akan datang khususnya di
bidang Pelayanan Statistik Terpandu.
GAMBARAN PERUSAHAN
Kegiatan statistic di indonesia sudah dilaksanakan sejak msa pemerintaha belanda oleh suatu
lembaga yang didirikan oleh Direktur pertanian. Kerajinan dan perdagangan (Directuer Van Landbouw
Nijverheld en Hade) di Bogor, pada februari 1920. Lembaga tersebut bertugas mengelolah dan
mempublikasikan data statistic. Pada 24 september1942, kegiatan statistic pindah ke Jakarta dengan nama
Central Kantoor Voor De Statistic (CKS) dan melaksanakan sensus pendududk petama di Indonesia pada
tahun 1942-1945, CKS berubah nama menjadi shomubu Chosasitsu Gunseikambu degan kegiatan
memenuhi kebutuhan perang.
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diproklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945,
lembaga tersebut di nasionalisasikan dengan nama kantor penyelidikan perangkat umum Republik
Indonesia (KAPPURI) dan di pimpin oleh Mr. Abdul Karim Pringgodigdo. Setelah adanya surat edaran
kementrian kemakmuran tanggal 12 juni 1950 Nomor 219/s.c lembaga KAPPURI dan CKS dilembur
menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dibawah tangung jawab mentri kemakmuran.
Berdasarkan Surat Tugas Keputusan Perekonomian Nomor P/44,KPS bertanggung jawab kepada
Mentri Perekonomian Selanjutnya, melalui SK Mentri Perekonomian tanggal 24 desember 1953 No,or
1B.99/M kegiatan KPS di bagi dalam dua bagian yaitu Afdeling A (Bagian riset) dan Afeling B (bagian
penyelenggaraan dan tata usaha). Berdasarkan Keppres X No.172 tanggal 1 juni 1957, KPS berubah
menjadi Biro Pusat Statistik dan bertanggung jawab langsung kepada perdana mentri.
Sesuai dengan UU No. 6/1960 tentang Sensus, BPS menyelenggaraan Sensus Penduduk serentak
pada taun 1961. Sensus peduduk tersebut merupakan sensus pertama setelah Indonesia merdeka. Sensus
pendududk di tingkat kabupaten/ Kotamadya dilaksanakan oleh kantor Bupati/Walikota, sedangkan pada
tingkat kecamatan dibentuk bagian yang melaksanakan sensus penduduk. Selanjutnya penyelenggaraan
sensus di kantor Gubernur dan kantor Bupati/Walikota ditetapkan menjadi kantor sensus dan statistik
daerah berdasarkan keputusan presidium kabinet nomor Aa/C/9 tahun 1965.
Pada tanggal 26 septembe 1997 ditetapkan UU nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, dimana
Biro Pusat Statistik di ubah menjadi “ Badan Pusat Statistik” , dan sekaligus menetapkan tanggal tersebut
sebagai “Hari Statistik”. Pada keputusan presiden No.86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik,
menetapkan bahwa perwakilan BPS Provinsi, BPS Kabupaten, BPS Kotamadya. Serta pada tanggal 26
mei 1999, ditetapkan PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di Indonesia.
Badan Pusat Statisik adalah Lebaga Pemerintahan Non Kementrian yag bertanggung jawab
langsung kepada presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang di bentuk berdasarkan
UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor 7 tahun 1960 tentang statistic. Sebagai
pengganti ke dua UU ditetapkan UU Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik Berdasarkan UU ini yang di
tindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik di ganti
menjadi Badan Pusat Statistik.
Jenis statistic berdasarkan tujuan pemanfaatanya tediri atas statistik dasar yang sepenuhnya
diselenggarakan oleh BPS, statistic sektoral yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan secara
mandiri atau bersama dengan BPS, serta satistik khusus yang diselengarakan oleh lembaga,
organisasi, perorangan, dan survai masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.
Hasil statistic yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam berita resmi statistic (BPS)
secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan
data yang diperlukan
System statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien
Dibentuknya forum masyarakat statistik sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat
statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada BPS
Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus dijalankan oleh
BPS adalah sebagai berikut:
Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapat dari sensus atau
survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya
sebagai data sekunder
Membantu kegiatan statistik di kementrian, lembaga pemerintah atau institusi lainnya, dalam
membangun servei perstastikan nasional
Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik dan menyediakan
pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik
Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan servei lain untuk kepentingan
perkembangan statistik Indonesia
Berdasarkan peraturan presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistk dan
peraturan kepala Badan Pusat Statistic Nomor 116 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Usaha Kerja
Badan Pusat Statistik
1. Kepala;
2. Sekretris utama
3. Depati bidang metodologi dan imformatka statistic
4. Depati bidang statistic social
5. Depati bidang statistic produksi
6. Depati bidang statistic distribusi dan jasa
7. Depati bidang neraca dan analisis statistik
8. Inspektorat utama
9. Pusat pendidikan dan pelatihan
Tugas, Fungsi dan Wewenang BPS telah di tetapkan berdasarkan peraturan presiden Nomor 86
Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organiasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
2.3.1 Tugas
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistic sesuai peraturan perundang- undangan.
2.3.2 Fungsi
2.4 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Selatan
2.4.1 Visi
Pelopor data satistik terpercaya untuk semua (The agent of trutwortny statistical dat for all)
2.4.2 Misi
1. Meyediahkan data statistik berkualitas melalu kegiatan statistic yang terintegritas dan
berstandar nasional dan internasional
2. Memperkuat system statistic nasional yang berkesinabunga melalui pembinaan dan
koordinsi dibidang statistik
3. Membangun insan statistic yang frofesional, berintegritas dan amanah utuk kemajuan
perstatistikan.
Tabel 2.1 Arti Logo Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Selatan
Melambngkan kegiatan sensus penduduk yang dilakukan
sepuluh tahun sekali pada setiap tahun yang berakhiran
WARNA BIRU dengan angka 0 (nol)
2.6.1 Sarana
1. Computer
2. Printer
3. Kursi
4. Meja
5. Lemari sebagai tempat penyimpanan berkas dan buku
6. Perlengkapan alat tuis yang disediahkan oleh instans masing-masing
2.6.2 Prasarana
Selama melakukan praktik kerja, kegiatan yang dilakukan di tempat praktik meliputi
kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal berikut, seperti :
1. Foto copy
2. Absen selesai senam
3. Meminta map dan amplop
4. Mengisi nomor surat
5. Scan data
6. Mengoreksi rekap absen
7. Mengecap surat tugas
8. Meminta tanda tangan
9. Meminta ATK
10. Mengantar berkas ke setiap bidang
11. Meminta nomor surat keluar
12. Mengantar dufak
13. Merekap berkas
14. Mengambil berkas digudang
1. Fotocopy
2. Mengantar berkas ke setiap bidang
3. Membeli materai
4. Memgeprin berkas
5. Scan data
6. Membungkus barang
7. Mengirim fie
8. Bajar pajak ke bank
9. Merapikan SKJ 2017
10. Meminta tanda tangan
1. Foto copy
2. Menyusun kartu persedian
3. Mengecek barang ATK
4. Memeriksa BA OPNAME
5. Mengeprint berkas
6. Menyusun SK dinas
7. Meminta tanda tangan
8. Scan data
9. Mengantar berkas
10. Menghitung buku agenda
11. Bayar pajak ke bank
12. Menghitung buku daftar triwulan tahunan dan dokumen
13. Pembelian ATK diluar kantor
1. Mengantar berkas
2. Scan data
3. Foto copy
4. Meminta tanda tangan
5. Mengeprint tugas
6. Mengecap berkas
7. Menerima telpon
8. Meminta ATK
1. Foo copy
2. Scan data
3. Mengantar berkas ke setiap ruangan
4. Meminta tanda tangan
5. Mengecap berkas
6. Mengeprint
7. Meminta nmor surat
8. Menerima telpon
9. Memasukan surat ke dalam amplop
10. Mencuci foto
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Penulis ingin mengucapan banyak terima kash kepada yang telah mengizinka SMK Pembina 1
Palembang untuk melaksanaan proses pendidikan dan pelatihan praktik system ganda yang berkualitas
dan professional serta mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja.
Dari pengalaman yang di dapat oleh penulis di Badan Pusat Statistik (BPS) penulis dapat
memahai dan penyerap ilmu-ilmu pengetahuan serta wawasan yang didapat selama melakukan
pendidikan system ganda di BPS.
4.2 saran
4.2.1 Saran bgi penyelenggara pendidikan system ganda
Penulis memberi saran kepada genarasi SMK Pembina 1 Palembang berikutnya untuk benar-
benar mampu menguasai di dunia usaha/industri. Hal ini berdasarkan pengalaman yang pernah di dapat
oleh penulis dan penulis sangat mengharapkan siswa SMK Pembina 1 mampu menjadi generasi Pembina
1 Palembang berkualitas dan profesional.
Demikian isi ringkas kesimpulan dan saran yang mampu penulis cantumkan pada
halaman ini. Saya penulis laporkan hasil praktik ini meminta maaf apabila ada
kesalahan pengetikan Kata dan Gelar.