2 Tahun 2006
Praptisih, Kamtono dan Kresna Tri Dewi, Stratigrafi dan Sedimentasi Endapan
Kuarter Daerah Puring dan Sekitarnya, Gombong Selatan, RISET – Geologi dan
Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006, hal., 35-48 9 gambar. 2 tabel.
Abstract: Field work and laboratory analyses were employed to study the stratigraphy
and sedimentation of Quaternary deposits in the Puring area and vicinity. Field work
comprised the drilling of three shlallow holes, while laboratory work included
paleontologic and granolometric analyses.Stratigraphic analyses of sediment samples
recovered from shallow drill holes has established four lithological units, which are from
bottom to top respectively : sand-clay unit, sand unit I, clay unit and sand unit II. Grain
size analyses sugest that sand unit I and sand unit II presumably represent beach ridge,
which have been deposited in shore environment with fluviatile influence. Based on
paleontological analyses the depositional environment of the sad-clay unit and the clay
unit was a shallow marine environment.
Sari: Penelitian lapangan dan laboratorium telah dilakukan untuk mempelajari stratigrafi
dan sedimentasi endapan Kuarter di daerah Puring, Gombong Selatan. Penelitian lapangan
dilakukan dengan pemboran inti, sedangkan laboratorium terdiri dari paleontologi dan
granulometri.Hasil analisa stratigrafi menunjukkan bahwa sedimen Kuarter diendapkan
diatas endapan Tersier Formasi Halang yang dapat dibedakan menjadi 4 satuan litologi
dari bawah keatas yaitu satuan pasir- lempung, satuan pasir I, satuan lempung dan satuan
pasir II.Hasil analisis granulometri menunjukkan bahwa satuan pasir I dan II diperkirakan
sebagai pematang pantai, yang diendapkan pada lingkungan pantai yang dipengaruhi oleh
sungai. Berdasarkan analisa paleontologi satuan pasir lempung dan satuan lempung
diendapkan pada lingkungan laut dangkal.
_______________________
* Pusat Penelitian Geoteknologi - LIPI .
** Pusat Penelitian Geologi Kelautan
35
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
Progo, yang diisi oleh endapan sedimen disusun secara baik oleh Asikin, 1992
(Suyanto dan Roskamil, 1975, Gambar 1). (Gambar 2, 3) dari tua ke muda sebagai
Geologi dan stratigrafi daerah penelitian telah berikut :
36
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
Gambar 3. Peta geologi daerah Puring, Gombong Selatan, Jawa Tengah (Asikin, 1992)
37
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
besar, karbonan. Paling atas diendapkan 14 meter. Satuan ini terdiri dari pasir dengan
soil, abu-abu kehitaman dengan campuran warna abu-abu kehitaman, agak padat sampai
akar. lepas, ukuran butir sedang sampai kasar,
membulat-membulat tanggung, pemilahan
PRG II baik sampai sedang. Dijumpai campuran
cangkang yang berukuran kecil dengan jumlah
Terletak di desa Tambakmulyo,
sedikit pada kedalaman 13-14 meter.
Kecamatan Puring (Gambar 4b) yang disusun
oleh satuan pasir II dengan ketebalan hingga
Ke No
Dlm Lito
Conto Diskripsi Satuan
an logi
G1.14
G1.14 abu-abu kehijauan, camp cangkang halus
Lempung,
G1.15
G1.16
G1.17
G1.18 Pasir, abu-abu kehitaman, lepas, butiran halus
sampai sedang
G1.19
G1.20
G1.21 Pasir, abu-abu kehitaman, lepas, butiran halus
G1.22 sampai sedang
G1.23 Pasir
G1.24
Sisipan lempung, abu-abu kehijauan
G1.25
G1.26
G1.27
Pasir, abu-abu kehitaman, lepas, butiran halus
G1.28
sampai sedang
Keterangan :
Analisis Fosil
Analisis Granulometri
38
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
Ke
Dlm Lito No Diskripsi Satuan
an logi Conto
0m G2.1
Keterangan :
Analisis Granulometri
pasir I pada pemboran PRG I diambil 13 conto kedalaman 22,5 – 24,5 meter. Analisa besar
pasir pada kedalaman 24,4 – 34,6 meter, butir ini dilakukan untuk mengetahui
satuan pasir II pada pemboran PRG II karakteristik batupasir dan lingkungan
sebanyak 14 conto pasir pada kedalaman 0,6 – pengendapan sehingga diharapkan dapat
13,3 meter dan satuan pasir I pada pemboran menunjang analisa-analisa sedimen yang lain.
PRG III sebanyak 3 conto pasir pada
Ke Satuan
Dlm Lito No Diskripsi
logi Conto Formasi
an
G3.12
G3.13 Lempung, abu-abu kehijauan
20m G3.14
G3.15 Pasir
Pasir, abu-abu kehitaman, lepas, butiran halus sampai
G3.16 sedang
G3.17
G3.18 Lempung, abu-abu kecoklatan
G3.19
Pasir, abu-abu kehitaman, lepas, butiran halus sampai
G3.20 sedang
Pasir-
G3.21 Lempung
G3.22 Ketidakselarasan
30m Batulempung, abu-abu kecoklatan, kompak
G3.23 Batupasir, abu-abu kehitaman, keras, butiran hls-sd,
G3.24 struktur sedimen laminasi sejajar
G3.25 Formasi
G3.26 Batulempung, abu-abu kecoklatan, kompak
Halang
G3.27
G3.28 Batupasir, abu-abu kehitaman, keras, butiran hls-sd,
struktur sedimen paralel laminasi
Keterangan :
Analisis Fosil
Analisis Granulometri
40
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
Dalam pengolahan analisa besar butir sampai –2,39, Stadard Deviation sebesar
dipergunakan perhitungan parameter statistik 0,53-1,64. Plot bivariant antara skweness
yang dilakukan dengan metode Moment. terhadap standard deviation pada model yang
Parameter yang dihitung adalah skewness dan dibuat oleh Friedman 1967 didapatkan 7 titik
Standard Deviasi. Dalam penafsiran pengeplotan (Gambar 5), sedang 6 titik
lingkungan pengendapan penulis melakukan terdapat diluar area karena mempunyai nilai
dengan menggunakan model dari Friedman skweness > -0,5 dan nilai standard deviation
(1967). >1,20. Hasil pengeplotan model tersebut
Hasil perhitungan parameter statistik menunjukkan satuan pasir I pada PRG I
dengan metode moment pada pemboran PRG diendapkan pada lingkungan pantai dan
I menunjukkan Skweness berkisar –0,01 sungai.
+0.4
River
Skweness
+0.2
Beach
+0.0 G1.22
G1.24 G1.25 G1.23
-0.2
G1.18
G1.27 G1.26
G1.28
-0.4
pada kedalaman 5,4 – 19,6 meter dengan kedalaman 12,6-12,5 meter hanya sedikit
interval 1 meter (Tabel 1). Pada kedalaman mengandung ostracoda yang terdiri dari
19,6-18,7 meter tidak mengandung fosil Phyctenophora orientalis. Pada kedalaman
ostracoda (barren). Pada kedalaman 17,6-16,7 11,4-6,7 meter kandungan ostracoda
meter hanya sedikit mengandung ostracoda melimpah, terdiri dari Neomonoceratina
(miskin), terdiri dari Neomonoceratina bataviana, Neomonoceratina delicata,
bataviana, Ceratina bataviana, Miociprideis Miociprideis sp., Phyctenophora orientalis,
sp dan Caudites sp. Pada kedalaman 15,5-13,4 Tanella gracilis dan Caudites sp.
meter tidak mengandung ostracoda. Pada
+0.4
River
Skweness
+0.2
Beach G2.1 G2.2
+0.0
G2.9 G2.4 G2.5
G2.6 G2.13
-0.2
G2.3
-0.4
G2.14
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20
Standart Deviation
Gambar 7. Hasil analisis granulometri pada pemboran PRG III, Meles Puring
42
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
OSTRACODA
Neomonoceratina bataviana
FORAMINIFERA
Miliolinella lakemacquariensis
Neomonoceratina delicata
Quinqueloculina poeyana
Ammonia beccarii Linne
Miliolinella lsubrotunda
Phlyctenophora orientalis
Cribrononion simplex
Miocoprideis sp.
Tanella gracilis
Foram plangton
Caudites sp.
Kedalaman
No. Conto
G1.1 5.4-5.5 - - - - - - - 5 0 0 0 0 -
G1.2 6.7-6.8 16 - - - - - - 295 1 4 0 0 -
G1.3 7.55-7.6 20 - 2 - - - - 295 3 0 0 2 -
G1.4 8.7-8.8 31 1 3 - - - - 273 4 10 3 10 -
G1.5 9.6-9.7 20 - 2 3 - - - 269 8 12 4 7 -
G1.6 10.4-10.5 45 - 6 - 1 - - 268 8 7 7 10 -
G1.7 11.3-11.4 5 - 4 1 - 2 - 268 2 9 8 10 -
G1.8 12.5-12.6 - - - 1 - - - 173 1 12 10 103 -
G1.9 13.4-13.5 - - - - - - - - - - - - -
G1.10 14.5-14.6 - - - - - - - - - - - - -
G1.11 15.4-15.5 - - - - - - - 156 2 20 15 105 -
G1.12 16.7-16.8 1 - 1 - - - - 168 0 1 8 122 -
G1.13 17.5-17.6 - - 1 - - - 1 186 5 15 10 83 -
G1.14 18.7-18,8 - - - - - - - 206 13 17 1 63 -
G1.15 19.5-19.6 - - - - - - - 273 15 0 0 11 -
Keterangan
3 : Jumlah Fosil
43
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
FORAMINIFERA
Neomonoceratina bataviana
OSTRACODA
Neomonoceratina delicata
Phlyctenophora orientalis
Quinqueloculina poeyana
Keijella kloempritensis
Cribrononion simplex
Spiroloculina sp.
Leptocythere sp.
Foram plangton
Miociprideis sp.
Tanella gracilis
Ammonia beccarii
Triloculina sp.
Cytherella sp.
No. Conto
Kedalaman
Keijella sp.
Krithe?
G3.1 4.4-4.5 - - - - - - - - - -
G3.2 5.3-5.4 - - - - - - - - - -
G3.3 6.0-6.1 - - - - - - - - - -
G3.4 7.3-7.4 - - - - - - - - - -
G3.5 8.3-8.5 - - - - - - - - - -
G3.6 9.4-9.5 - - - - - - - - - -
G3.7 10.5-10.6 - - - - - - - - - -
G3.8 11.6-11.7 - 1 - - - - - - - B
G3.9 12.3-12.4 - - - - - - - - - - M
G3.10 13.4-13.5 - - - - - - - - - - M
G3.11 14.3-14.4 - - - - - - - - - - M
G3.12 15.4-15.5 - - - - - - - - - - M
G3.13 16.8-16.9 5 - 2 - 4 - - - - -
G3.14 17.4-17.5 - - - - - - - - - -
G3.15 18.3-18.4 - - - - - - - - - -
G3.16 19.4-19.6 - - - - - - - - - -
G3.17 20.3-20.4 - - - - - - - - - -
G3.18 21.4-21.5 - - - - - - - - - -
G3.19 25.4-25.5 - - - - - - - - - -
G3.20 26.3-26.4 33 - - - 2 1 30 - - 2 M B S
G3.21 27.4-27.5 23 - 3 2 1 3 3 3 2 2
G3.22 28.5-28.6 45 - 5 1 1 16 - - - -
G3.23 29.8-29.9 35 - - 26 1 7 16 - - - M
G3.24 30.3-30.4 M
G3.25 31.4-31.5 M
G3.26 32.5-32.6 M
G3.27 32.6-32.7 M
G3.28 34.2-34.3 M
Keterangan
3 : Jumlah Fosil
M : Melimpah
B : Banyak
S : Sedikit
44
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
45
RISET – Geologi dan Pertambangan Jilid 16 No.2 Tahun 2006
Satuan lempung
kandungan fauna
Ostracoda dan
Ammonia beccarii Satuan lempung
Lingkungan kandungan fauna Ostracoda dan
laut dangkal Ammonia beccarii
Lingkungan laut dangkal ?
?
Satuan Pasir I
Satuan Pasir I
Endapan Pematang
Endapan Pematang
Pantai I
Pantai I
(beach ridgeI)
(beach ridge I)
S
Li atu
ng an
ku lem
ng p
an un
En la g -
ut Pa
Fo da da si
rm a p ng r
as n T ka
i H er l
al sie
an r
g ?
Gambar 8. Korelasi litologi data bor PRG III, PRG I, dan PRG II di daerah Puring,
Gombong Selatan
(beach rigde I). Selanjutnya terjadi transgresi Pada saat pengendapan satuan pasir II terjadi
sehingga mengakibatkan kondisi muka laut 3 regresi pada kondisi muka laut 4. Satuan pasir
dan terjadi pengendapan satuan lempung yang II ini diperkirakan sebagai pematang pantai II
diendapkan pada lingkungan laut dangkal. (beach rigde II).
U Beach ridge II S
Sugihwaras Tambakmulyo
Meles
Muka laut 4
si
gre
Re
Kondisi muka laut 4
Muka laut 3 diendapan pasir sebagai endapan
pematang pantai II (beach ridge)
Kondisi muka laut 3 diendapan lempung
i
Beach ridge I resdengan kandungan fauna Ostracoda dan
ng
T ra Ammonia beccarii dalam lingkungan laut dangkal
Muka laut 2
Muka laut 1
PUSTAKA
Asikin, S, Handoyo, A, Prastistho, B and
Gafoer, S, 1992, Peta geologi lembar
Banyumas, Jawa, Dep. Pertambangan
and Energi, Bandung.
Friedman, G.M., 1967, Dynamic processes
and statistical parameters compared
for size frequency distribution of beach
and river sands : Juor.sed.Petrology,
v.37, 42, p.327-354.
Sujanto F.X. and Roskamil, 1975, The
Geology and hydrocarbon Aspects of
the South Central Java, Prosiding
Pertemuan IAGI, Bandung, Desember
1975.
Yassini, I & Jones, B.G, 1995, Foraminifera
and ostracoda from Estuarine and
Shelf Environments on the Southern
coast of A ustralia, The University of
Wollongong Press, Wollongong,
Australia : 486 hal.
48