Pemodelan Premi Asuransi Mikro Keluarga Tani Berdasarkan Pendekatan Portofolio Dan EVT (Extreme Value Theory)
Pemodelan Premi Asuransi Mikro Keluarga Tani Berdasarkan Pendekatan Portofolio Dan EVT (Extreme Value Theory)
Tri Jayanto
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Kampus Dramaga Bogor 16680
e-mail: tri_jayanto@apps.ipb.ac.id
Budi Purwanto
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Kampus Dramaga Bogor 16680
e-mail: budipurwanto@apps.ipb.ac.id
ABSTRACT
The micro insurance currently is only for one type of risk. As a result insurance for agricultural
households becomes expensive because agricultural activity includes many type of risk. The objective of
this research is to create insurance models intended for agricultural households with portofolio theory
approach to assess relevant risk into a risk assessment package. The specific objective of estimating the
risk of claims, providing an overview of the value of micro insurance premiums from several risks and
testing trial prototype as well as providing alternatives to suppress premiums value. Data used in this
research are primary and secondary data. Data analysis method used are descriptive analysis, Extreme
Value Theory, portfolio theory and insurance premium calculation. The result of this research showed
that farm households want micro insurance that can guarantee some low premium risk. Based on the
portfolio calculation to reduce the premium, The micro insurance keluarga tani premium is Rp39.574-
Rp46.941. Product prototypen trial test shows that 82% of respondents are insterested in this insurance
product.
Keywords: Deskriptive Analysis, Extreme Value Theory, Insurance Premium, Portfolio
ABSTRAK
Asuransi mikro yang beredar saat ini hanya diperuntukan bagi satu jenis risiko. Akibatnya berasuransi
bagi rumah tangga pertanian menjadi mahal karena dalam kegiatan pertanian mencakup banyak jenis
risiko. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan asuransi yang diperuntukan bagi rumah tangga
pertanian dengan pendekatan teori portofolio yaitu menilai beberapa risiko yang relevan menjadi satu
paket penilaian risiko. Tujuan khususnya mengestimasikan risiko klaim, memberikan gambaran nilai
premi asuransi mikro dari beberapa risiko dan uji coba purwarupa produk serta memberikan alternatif
lain untuk menekan nilai premi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan
sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, Extreme Value Theory, teori
portofolio dan perhitungan premi asuransi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rumah tangga
pertanian menginginkan asuransi mikro yang dapat menjamin beberapa risiko dengan premi yang
rendah. Berdasarkan perhitungan portofolio dalam memperkecil premi, premi asuransi mikro keluarga
tani sebesar Rp39.574-Rp46.941. Uji coba purwarupa produk menunjukan bahwa 82% responden
berminat terhadap produk asuransi ini.
Kata kunci: Analisis Deskriptif, Extreme Value Theory, Portofolio, Premi Asuransi
2
I. Pendahuluan
Sektor perasuransian merupakan sektor jasa keuangan di Indonesia yang memiliki
peranan strategis menciptakan kestabilan perekonomian melalui pengelolaan risiko.
Risiko perekonomian Indonesia yang tidak dikendalikan berdampak pada
ketidaksetabilan bahkan menghancurkan pelaku ekonomi di tingkat mikro (Setiawan
2013). Otoritas Jasa Keuangan melalui beberapa kebijakannya menggencarkan produk
asuransi mikro untuk pelaku ekonomi ditingkat mikro. Asuransi mikro diharapkan
dapat menjaga dan menstabilkan perekonomian di Indonesia. Pengembangan asuransi
mikro dapat menjadi salah satu pilar untuk meningkatkan inklusi keuangan di
Indonesia (OJK 2016).
Asuransi mikro merupakan produk asuransi yang diperuntukan untuk masyarakat
berpenghasilan rendah dengan fitur dan administrasi yang sederhana, mudah
didapatkan, harga ekonomis serta segera dalam penyelesaian pemberian santunannya
(OJK 2016). Pengguna asuransi mikro di Indonesia meningkat setiap tahunnya, pada
tahun 2017 pengguna asuransi mikro naik 20.2% dibandingkan tahun 2015. Produk
asuransi mikro juga mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari perusahaan
asuransi yang mulai menerbitkan produk asuransi mikro. Perkembangan produk
asuransi mikro dapat dilihat dan diproyeksikan dari perkembangan jumlah industri
asuransi di Indonesia (Setiawan 2013).
Pertumbuhan asuransi mikro di Indonesia belum sejalan dengan visi utamanya yaitu
menargetkan masyarakat penghasilan rendah, akan tetapi pada praktiknya pengguna
asuransi mikro lebih ke masyarakat berpenghailsan menengah. Masyarakat
berpenghasilan rendah masih banyak yang tidak mengerti asuransi bahkkan asuransi
mikro. Menurut data Bank Dunia tahun 2011, sepertiga atau kurang lebih 77 juta
penduduk Indonesia tidak memiliki perlindungan asuransi dan dana simpanan untuk
menanggulangi risiko. Penyebab utama masyarakat Indonesia tidak mempunyai
asuransi yaitu sekitar 29% menyatakan tidak mempunyai informasi sedangkan sisanya
tidak memiliki dana (OJK 2015). Dari total penduduk miskin 59.36 % merupakan
keluarga tani atau biasa disebut anggota rumah tangga petani beras (BPS 2017).
Keluarga tani atau rumah tangga petani beras adalah rumah tangga yang satu atau
lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian beras baik usaha milik
sendiri maupun usaha milik orang lain.
OJK (2016) membagi risiko menjadi tiga yaitu risiko yang menimpa diri pribadi, risiko
yang menimpa harta benda dan risiko yang menimpa kegiatan usaha. Kegiatan usaha
pertanian dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang tinggi. Risiko yang sering
dihadapi rumah tangga petani dalam kegiatan pertanian yaitu risiko gagal panen yang
disebabkan kekeringan, kebanjiran dan serangan hama organisme penyerang
tumbuhan (OPT), risiko kesehatan anggota keluarga dan risiko kecelakaan.
Ketahanan pangan nasional merupakan salah satu tujuan pembangunan di
Indoneisa. Ketidakpastian dan risiko yang tinggi akan mempengaruhi produktivitas
hasil pertanian. Hal tersebut akan berdampak terhadap kestabilan ketahanan pangan
nasional, khususnya produksi dan ketersediaan bahan pangan pokok beras bagi
penduduk Indonesia. Rumah tangga petani beras yang merupakan faktor utama
ketahanan pangan harus dilindungi dari risiko yang mungkin terjadi melalui asuransi
mikro pertanian.
3
Risiko yang dikelola asuransi mikro saat ini masih sangatlah spesifik dan individual
risk yang hanya terpaku pada satu risiko, misalkan asuransi gagal panen yang hanya
menjamin risiko gagal panen. Rumah tangga petani harus membeli beberapa asuransi
mikro untuk dapat menekan setiap risiko yang mungkin terjadi kepada setiap anggota
rumah tangga petani sehingga asuransi mikro dianggap mahal. Rumah tangga petani
masih menganggap asuransi pertanian mahal karena setiap asuransi hanya mencakup
salah satu risiko saja. Portofolio asuransi dapat mencakup beberapa risiko kedalam
satu asuransi dengan premi yang rendah. Selain itu dengan premi yang rendah serta
mencakup beberapa risiko diharapkan dapat menarik rumah tangga petani untuk
membeli asuransi pertanian.
Risiko gagal panen, risiko kesehatan dan risiko kecelakaan untuk rumah tangga
petani merupakan kejadian-kejadian yang jarang terjadi akan tetapi memiliki dampak
yang sangat besar untuk rumah tangga petani. Risiko pada kegiatan pertanian yang
merupakan data ekstrim tidak dapat dimodelkan menggunakan pendekatan biasa
karena distribusi ynag tidak normal. Menurut Hubert 2012, model matematika yang
saat ini banyak digunkan pada manajemen risiko yaitu Extreme Value Theory (EVT).
Extreme Value Theory (EVT) memberikan model pehitungan secara statistik prilaku
stokastik dari risiko kegiatan pertanian.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: (1) Bagaimana potensi klaim yang terkandung dalam produk asuransi
mikro keluarga tani?; (2) Berapa estimasi harga premi berdasarkan risiko yang
terkadung dalam produk asuransi mikro keluarga tani?; (3) Bagaimana uji coba
purwarupa produk asuransi mikro keluarga tani?; (4) Apakah pemodelan asuransi
portofolio dapat digunakan untuk menekan nilai premi asuransi mikro? Adakah
alternatif yang lain untuk menekan premi asuransi mikro keluarga tani?
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi risiko klaim yang terdapat
pada produk asuransi mikro keluarga tani, mengekstimasikan nilai premi produk
asuransi mikro keluarga tani hasil portofolio risiko dan memberikan gambaran
mengenai uji coba purwarupa produk asuransi mikro keluarga tani serta memberikan
alternatif lain untuk menekan nilai premi sehingga anggota rumah tangga pertanian
dapat mengakses asuransi mikro.
tani akan din uji coba purwarupa yang meliputi karakteristik reesponden, literasi
asuransi, karakteristik produk dan preferensi harga.
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan untuk perusahaan asuransi dalam
menentukan premi asuransi serta pemerintah untuk mempertimbangkan produk
asuransi mikro pertanian sesuai kebutuhan masyarakat. Kerangka penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1.
Asuransi Mikro
Praktik Portofolio
Risiko Risiko
Karakteristik Responden
Literasi Asuransi
Uji Coba
Karakteristik Produk Purwarupa
Preferensi
sedangkan data sekunder berasal dari data statistika, serta studi literatur berupa buku,
skripsi, jurnal nasional maupun internasional.
Penelitian menggunakan convenience sampling dalam teknik pengambilan contoh.
Populasi penelitian ini merupakan petani di Kabupaten Purworejo yang mendapatkan
subsidi pupuk melalui kartu tani. Jumlah penerima kartu tani di Kabupaten Purworejo
sebanyak 81.576 orang.Berdasarkan rumus Slovin jumlah responden penelitian ini,
yaitu 100 responden.
Metode pengolahan dan analisis pada penelitian ini menggunakan beberapa
metode seperti deskriptif, extreme value theory, portofolio dan perhitungan premi
asuransi.
Analisis deskriptif merupakan metode penganalisisan yang paling mendasar dalam
menggambarkan sebuah keadaan dari data secara umum (Nazir 2005). Pada penelitian
menggunakan analisis deskriptif statistik yang digunakan untuk menggambarkan hasil
dari kuisioner.
Menurut Djuraidah et al. 2011 perhitungan EVT merupakan perhitungan risiko
operasional suatu kerugian yang terjadi dengan tingkat kepercayaan tertentu. Proses
perhitungan EVT diperlukan MEBoot data kerugian setiap risiko hingga membentuk
distribusi GDP selanjutnya batas bawah dari 10% data teratas akan menjadi threshold.
Melakukan pendugaan parameter GDP yakni parameter bentuk dan parameter skala
dan perhitungan OpVar dengan menggunakan nilai penduga parameter yang telah
diperoleh. OpVar pada penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95%, 99% dan
99,99 % sebagai pembanding.
Perhitungan portofolio pada penelitian ini merupakan perhitungan portofolio dari
risiko-risiko yang terjadi, adapun tahapan perhitungan portofolio yaitu menghitung
bobot dari masing-masing risiko dan menghitung expected claim portofolio (E(Rp)).
Portofolio asuransi digunakan untuk meminimalkan risiko klaim yang terjadi. OpVar
pada portofolio diharapkan akan lebih kecil dari penjumlahan OpVar dari setiap risiko.
Pada penelitian ini menggunakan model portofolio Markowitz akan tetapi tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) diganti dengan tingkat klaim yang
diharapkan (expected claim).
Perhitungan premi asuransi dilakukan setelah diketahui besaran OpVar dari
portofolio risiko. Perhitungan premi asuransi menyesuaikan hasil wawancara dengan
salah satu perusahaan asuransi multinasional berasal dari luar negeri yang telah go
public mengenai aturan dalam perhitungan premi.
premi pada tahun 2017 yang mencapai Rp278.2 miliar naik 80% dari tahun 2015.
Jumlah pengguna premi asuransi mikro pada tahun 2017 sebesar 19.4 juta peserta. Hal
tersebut juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 yaitu sebesar 20.2% .
Asuransi mikro yang berkembang saat ini merupakan representasi secara umum
dari asuransi secara umum yang diperkecil nilai premi dan jumlah klaim. Premi
asuransi mikro yang rendah masih dianggap mahal oleh masyarakat menengah
kebawah. Hal tersebut dikarenakan asuransi mikro menggunakan specific
risk/individual risk dimana masyarakat berpenghasilan rendah membeli lebih dari satu
asuransi untuk dapat menjamin seluruh anggota keluarganya.
Tabel 1. Statistika deskriptif data kerugian gagal panen, kesehatan dan kecelakaan
Statistik Gagal Panen Kesehatan Kecelakaan
Skewness 0,504 1,838 0,524
Kurtosis -0,521 4,064 -1,324
Sumber: Data diolah (2017)
metode bootstraping pada data time series yang bersifat dependent (Vinod dan Lacalle
2009). MEBoot dilakukan menggunakan software R Studio. Pada data ini diperlukan
resampling data sehingga data sampai mendekati asumsi GDP. Diperlukan pegulangan
100 kali pada data gagal panen, 98 kali pada data kesehatan dan 100 kali pada data
kecelakaan untuk dapat memenuhi asumsi menyebar secara GDP. Pegujian sebaran
data dapat dilihat menggunakan plot kuantil-kuantil (QQ Plot) seperti pada Gambar 2.
Tabel 2. Ulangan, Jumlah Data, Data Ekstrim dan Threshold setelah MEBoot
Tipe Kejadian Ulangan Jumlah data Data ekstrim Threshold (Rp)
Gagal Panen 100 1600 160 483.665.689.758
Kesehatan 98 1470 147 5.776.174.000.000
Kecelakaan 100 1600 160 258.499.252.966
Sumber: Data diolah (2017)
Pendugaan parameter GDP seperti parameter skala dan parameter bentuk harus
dicari terlebih dahulu sebelum mencari besaran potensi klaim yang mungkin
ditimbulkan. Penduga parameter juga berguna sebagai alat analisis apakah data telah
menyebar GDP atau belum. Dugaan parameter skala dan bentuk dari data gagal panen,
kesehatan dan kecelakaan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 menunjukan bahwa data telah menyebar sesuai asumsi GDP karena
parameter bentuk yang lebih besar dari nol (𝜉> 0). Data kerugian gagal panen,
kesehatan dan kecelakaan telah terdistribusi pareto. Hasil OpVar dari data kejadian
gagal panen, kesehatan dan kecelakaan dengan tingkat kepercayaan 95%, 99% dan
99.9% diajabarkan pada Tabel 4.
2. Portofolio Risiko
OpVar dari hasil perhitungan relatif tinggi. OpVar yang tinggi akan menghasilkan
premi yang tinggi, sehingga dibutuhkan mitigasi risiko untuk dapat menurunkan OpVar
dari perhitungan sebelumnya. Pada penelitian ini digunakan metode portofolio risiko
dalam perhitungan OpVar (expected claim) karena dapat mengurangi risiko
unsystematic yang terdapat pada masing-masing risiko. Hasil dari perhitungan
portofolio dapat dilihat pada Tabel 5.
2. Literasi Asuransi
Berdasarkan hasil survei 100 anggota rumah tangga pertanian berpenghasilan
rendah terdapat 58% yang tidak tahu asuransi dan 42% tahu ansuransi. Rumah tangga
yang telah mengerti asuransi tidak semuanya telah menggunakan asuransi hanya 33%
yang memiliki asuransi sedangkan 67% tidak menggunakan asuransi.
Responden yang tahu apa itu asuransi dan cara menggunakannya akan tetapi tidak
memilikinya sebagian besar beranggapan bahwa asuransi merugikan jika tidak terjadi
klaim, harga yang mahal serta klaim yang susah didapat karena proses pelengkapan
data klaim yang rumit. Semua responden tidak memiliki informasi dan pengetahuan
10
mengenai asuransi mikron kurangnya literasi baik asuransi umum maupun asuransi
mikro menjadi faktor penyebab hal tersebut.
3. Karaketristik Produk
Karakteristik utama dari asuransi mikro keluarga tani yaitu produk asuransi yang
dapat mencover risiko gagal panen, kesehatan dan kecelakaan dengan tingkat premi
yang rendah. Berdasarkan hasil survei 82% responden berminat untuk memiliki
asuransi yang dapat mencover ketiga risiko dengan harga yang terjangkau.
Karakteristik lain yang dimiliki produk asuransi mikro yaitu integarasi antara kartu tani
terhadap produk asuransi mikro, serta karakteristik asuransi mikro SMES (Sederhana
tanpa proses administrasi dalam mendapatkan asuransi, Mudah didapat, Ekonomis
dengan harga yang bersaing serta relatif lebih murah dibanding asuransi lainnya dan
Segera dalam proses mendapatkan klaim setelah melengkapi berkas) juga diterapkan
dalam asuransi mikro keluarga tani ini. Semua pemegang kartu tani setuju dengan
peggunaan kartu tani idak hanya untuk subsidi pupuk saja akan tetapi sebagai akses
untuk asuransi mikro, penggunaan asuransi dianggap dapat mempermudah akses
antara petani dengan produk asuransi baik dalam pembayaran premi atau penerimaan
klaim yang saling terintegrasi. Harga produk asuransi mikro keluarga tani berdasarkan
hasil survei yaitu Rp10.001-Rp50.000.
4. Preferensi
Harga produk berdasarkan penelitian yaitu 65% rumah tangga pertanian berminat
membeli produk dengan harga Rp10.001-Rp50.000 dan 95% sanggup membayar premi
asuransi mikro keluarga taniingkat kesanggupan dihitung berdasarkan pendapatan dan
pengeluaran rumah tangga pertanian). Perhitungan premi asuransi mikro keluarga tani
menggunakan data nasional sehingga pengujian produk juga melihat perbandingan
antara data nasional dengan data hasil survei. Perbandingan dilakukan untuk melihat
apakah produk dapat disesuaikan dengan tempat survei. Berdasarkan survei
perbandingan risiko data nasional dan data hasil survei pada Tabel 8.
Berdasarkan Tabel 8, rata-rata frekuensi setiap orang antara data nasional dengan
data survei berbeda sangat signifikan pada kesehatan dan kecelakaan. Perbedaan yang
signifikan ini menunjukan bahwa frekuensi data nasional kurang tepat untuk diuji pada
daerah survei. Akan tetapi kisaran harga produk purwarupa dapat diterima di daerah
survei.
11
III.4.Implikasi Manajerial
Sebelum penerapan produk asuransi mikro keluarga tani, beberapa strategi yang
dapat dipertimbangkan pemerintah atau perusahaan asuransi yaitu:
1. Penetapan harga premi
Perbandingan estimasi harga premi asuransi mikro keluarga tani dengan total premi
asuransi dari masing-masing risiko serta survei dapat dilihat pada Gambar 3.
Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa total premi jika rumah tangga pertanian
harus membeli asuransi tiap risiko lebih besar dibandingkan perhitungan premi hasil
portofolio. Perhitungan premi portofolio juga masih masuk dalam batasan yang
ditetapkan oleh OJK yaitu dibawah Rp50.000. Diperlukannya peran pemerintah
melalui kebijakannya berupa subsidi untuk memperkecil premi asuransi mikro
keluarga tani jika dirasa oleh rumah tangga pertanian masih terlalu mahal untuk
mendapatkannya.
2. Jenis jaminan (risiko yang ditanggung) dan bentuk produk
Penetapan jenis jaminan produk juga harus diperhitungkan. Jenis jaminan pada
produk asuransi keluarga tani yaitu jaminan akan gagal panen puso, gagal panen
sebagian, kesehatan inap kelas III, pemeriksaan kesehatan dan kecelakaan. Untuk
jumlah klaim dibedakan setiap jaminannya, hal tersebut disesuaikan dengan
perundang-undangan yang berlaku. Klaim maksimal pada gagal panen Rp6.000.000,
kesehatan Rp4.500.000 dan kecelakaan Rp10.000.000. Bentuk produk dari asuransi
mikro keluarga tani yaitu sebuah produk asuransi yang terintegrasi terhadap kartu
tani dalam registrasi, pembayaran premi rutin, pemprosesan berkas klaim serta
pencairan klaim.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemodelan premi asuransi mikro keluarga
tani dapat disimpulkan bahwa:
1. Risiko yang dihadapi rumah tangga petani meliputi risiko gagal panen, risiko
kesehatan dan risiko kecelakaan. Berdasarkan hasil EVT dan perhitungan portofolio
risiko potensi klaim yang terdapat pada produk asuransi mikro keluarga tani adalah
dengan tingkat kepercayaan 95% yaitu Rp5.054.826.252.726, tingkat kepercayaan
99% yaitu Rp5.288.011.125.744 dan tingkat kepercayaan 99,9% yaitu
Rp5.995.805.691.431.
2. Harga premi untuk asuransi mikro keluarga tani adalah Rp39.574 untuk tingkat
kepercayaan 95%, Rp41.400 untuk tingkat kepercayaan 99% dan Rp46.941 untuk
tingkat kepercayaan 99.9%.
12
3. Hasil uji coba purwarupa produk menunjukan bahwa 82% rumah tangga petani
berminat memiliki produk asuransi mikro keluarga tani dengan kisaran harga yang
telah ditentukan. Karakteristik produk asuransi mikro yang dibutuhkan oleh rumah
tangga petani merupakan produk asuransi yang dapat menjamin risiko gagal panen,
kesehatan dan kecelakaan dalam satu produk, mudah dalam pembayaran premi
dan pencairan klaim serta memiliki premi Rp10.001-Rp50.000.
4. Portofolio dapat menekan premi karena perhitungan risiko dalam satu paket
perhitungan dan memperkecil OpVaR dari setiap risiko. Alternatif lainnya dalam
menekan premi yaitu penggunaan data severitas sesuai dengan daerahnya, pada
penelitian ini daerah survei memiliki severitas yang rendah sehingga dapat
memperkecil risiko klaim.
V. Daftar Pustaka
[BPS] Badan Pusat Statitika. 2017. Jumlah Kecelakaan, Korban Mati, Luka Berat, Luka
Ringan dan Kerugian yang Diderita Tahun 1992-2015. [Diunduh 2017 November
2]. Tersedia pada: http://www. bps.go.id/linkTabelDinamis /view/id/1134.
[BPS] Badan Pusat Statitika. 2017. Jumlah Penduduk Miskin, Persentase Penduduk
Miskin dan Garis Kemiskinan 1970-2017. [Diunduh 2017 Oktober 16]. Tersedia
pada: http://www. bps.go.id/link/TabelStatis /view/id/1494.
Djuraidah A, Silviani P, Yaman A. 2011. Analisis Risiko Operasional Bank XXX dengan
Metode Nilai Ekstrim. Jurnal Statistika. 11(2):115-126.
Fahmi I. 2014. Manajemen Risiko: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung (ID): Alfabeta.
Hubbert S. 2012. Essential Mathematics for Market Risk Management. Hoboken (NJ):
John Wiley & Sons Inc.
[KEMENKES] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Profil Kesehatan
Indonesia. Jakarta (ID): Kementrian Kesehatan RI.
Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Statistik Perasuransian 2015. Jakarta (ID): Otoritas
Jasa Keuangan Indonesia.
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016.
[Diunduh 2017 Oktober 2]. Tersedia pada:http://ojk.go.id/id/berita
dankegiatan/siaranpers/Documentasi/Pages/SiaranPersOJKIndeksdanInklusiKeua
nganMeningkat/17.01.23%20Tayangan%20%20Presscon%20%20nett.compresse
d.pdf
Setiawan S. 2013. Prospek dan Daya Saing Sektor Perasuransian Indonesia di Tengah
Tantangan Integritas Jasa Keuangan ASEAN. Analisis Kebijakan Fiskal. 81-106.
Vinod HD, Lacalle LJ. 2009. Maximum Entropy Bootstrap for Time Series: The MEBoot R
Package. Journal of Statistical Software. [2017 Desember 18]. 29(5):1-19.
Tersedia pada: http://www.jstatsoft.org/.