Abstrak
Kurangnya sosialisasi tentang program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat
menyebabkan banyak perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya sebagai peserta
program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, perusahaan yang tidak
mengikutsertakan pekerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan sama artinya
mengabaikan aturan hukum sekaligus melanggar hak asasi manusia. Banyak pekerja
informal yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan karena mereka tidak paham
manfaatnya. Sehingga disinilah BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat memberikan
sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan tentang manfaat dari jaminan sosial untuk
perlindungan sosial jangka panjang dari segala resiko akibat terhentinya pendapatan
perbulan ataupun resiko lainnya. Perancangan media komunikasi visual menjadi cara untuk
sosialisasi kepada masyarakat. Dalam merancangnya dilakukan pengumpulan data melalui
proses wawancara, kepustakaan, dokumentasi dan internet. Dari data-data yang diperoleh
kemudian dianalisa menggunakan metode kualitatif. Dari hasil analisa dihasilkan media
lini atas dan media lini bawah. Melalui media komunikasi visual yang dirancang dalam hal
ini melalui poster, billboard, kalender, x-banner, brosur, kaos, mug tumbler, sticker
branding, paper bag, jam dinding, topi dan spanduk. Diharapkan masyarakat semakin
paham tentang program BPJS Ketenagakerjaan serta manfaatnya.
benefits of social security for long-term social protection from any risk due to the cessation
of monthly income or other hazards. Design of visual communications media becomes a way
to disseminate to the public. In design it is done collecting data through interviews,
literature, documentation and internet. From the data obtained were then analyzed using
qualitative methods. From the analysis of media generated top-line and bottom-line media.
Through the medium of visual communication that is designed in this case through posters,
billboards, calendars, x-banner, brochures, T-shirts, mugs, tumbler, branding sticker, paper
bag, wall clocks, hats and banners. Expected public is increasingly aware of the program
and its benefits Employment BPJS
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara berkembang salah satu indikator dari negara
berkembang adalah lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan
ekonomi. Beberapa sektor yang menjadi pusat perhatian pendekatan ini mencakup
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial. Sebagai pihak yang paling
bertanggung jawab dalam rangka memberikan jaminan sosial kepada rakyat, pemerintah
mengambil kebijakan radikal berupa memobilisasi dana jangka panjang dalam jumlah yang
cukup besar secara bertahap kepada empat badan penyelenggara jaminan nasional. Badan
penyelenggara Jaminan nasional tersebut Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun.
Dalam hal ini diambil alih oleh BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan satu bentuk
sistem perlindungan sosial terpadu untuk melindungi individu, keluarga, atau komunitas
dari berbagai resiko kehidupan sehari-hari yang mungkin terjadi atau untuk mengatasi
berbagai dampak guncangan ekonomi. Hingga kini masih banyak perusahaan dan pekerja
informal yang tidak mendaftarkan sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan
demikian, perusahaan yang tidak mengikutsertakan pekerja dalam program BPJS
Ketenagakerjaan sama artinya mengabaikan aturan hukum sekaligus melanggar hak asasi
manusia.
Sehingga disinilah BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat memberikan sosialisasi
kepada masyarakat dan perusahaan tentang manfaat dari jaminan sosial untuk perlindungan
sosial jangka panjang dari segala resiko akibat terhentinya pendapatan perbulan ataupun
resiko lainnya.dekat.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini menggunakan metode
kualitatif. Metode penelitian kualitatif lebih menekankan pada aspek pemahaman secara
mendalam terhadap suatu permasalahan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Penelitian
3|
dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkungan alami, bukan pada teori. Sumber
data didapatkan dari hasil pengamatan langsung dan interview di lapangan. Dengan
mempelajari literature atau referensi lain yang berhubungan dengan pokok pembahasan
sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan dan dasar analisis untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
Metode analisa data yang digunakan dalam laporan ini adalah analisis SWOT.
SWOT adalah (Strenghts) kekuatan, (Weakness) kelemahan, (Opportunities) peluang, dan
(Threats) ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan. Analisis SWOT menggunakan
teknik atau alat yang disebut Matriks SWOT untuk menilai sebuah organisasi beserta
lingkungannya. Dalam menyusun Matriks SWOT, penulis meletakkan fokus pada
masalah-masalah utama, kemudian merumuskan perencanaan strategi.
4|
OPPORTUNITY THREATS
Perancangan Media Komunikasi 1) Peluang bisnis asuransi 1) Globalisasi, masuknya
Visual Sebagai Sarana jaminan sosial di Indonesia asuransi lokal maupun
Pemasaran Produk BPJS menjadi keunggulan karena luar negeri yang memiliki
Ketenagakerjaan Semarang dapat meningkatan kapital besar dan
Majapahit. kesejahteraan dan pelindung teknologi yang lebih
bagi tenaga kerja. tinggi sehingga membuat
premi asuransi yang lebih
murah.
2) Meningkatnya kesadaran 2) Pemahaman masyarakat
masyarakat di wilayah di wilayah BPJS
Semarang Majapahit tentang Ketenagakerjaan
pentingnya asuransi sebagai Semarang Majapahit
proteksi & investasi bagi tentang jaminan sosial
keluarga. masih sangat terbatas.
3) Memberikan rasa aman 3) Meminimalkan angka
terhadap masyarakat karena kecelakaan kerja hingga
BPJS Ketenagakerjaan zero accident untuk
merupakan badan hukum menekan biaya klaim
milik pemerintah jaminan kecelakaan kerja
dan perlindungan
terhadap pekerja.
4) BPJS Ketenagakerjaan
memberikan jaminan sosial
kepada semua kalangan
pekerja baik formal dan
informal.
STRENGTH O-S STRATEGIES T-S STRATEGIES
1) BPJS Ketenagakerjaan satu- 1) Meningkatnya kesadaran 1) Keterbatasan pemahaman
satunya badan usaha milik pentingnya asuransi sebagai masyarakat tentang
negara yang berbadan hukum proteksi dan investasi di jaminan sosial menjadi
publik dengan bertujuan untuk wilayah Semarang peluang untuk
melindungi kesejahteraan Majapahit menjadi modal memberikan sosialisasi
pekerja. BPJS Ketenagakerjaaan program manfaat dari
untuk memperkenalkan BPJS
program manfaat jaminan Ketenagakerjaan.(T2:S2)
sosialnya. (S2:O2)
2) BPJS Ketenagakerjaan 2) Memberikan rasa aman 2) Menggunakan prinsip
menjadi sebuah asuransi sosial terhadap masyarakat karena subsidi silang sehingga
dengan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan telah dapat menekan biaya
jaminan kematian, kecelakaan berpengalaman selama 38 premi untuk
kerja, hari tua dan pensiun tahun sebagai asuransi milik mengimbangi persaingan
serta memiliki sifat pemerintah. (S4:O3) di era globalisasi.(T1:S3)
kepesertaan yang WAJIB
6|
Gambar 2. Media utamanya billboard Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun, Jaminan
Kematian dan Jaminan Hari Tua.
8|
Gambar 3. Media Pendukung kalender, X-Banner, Brosur, Kaos, Mug tumbler, Sticker
branding, Paper bag, Jam dinding, Topi dan Spanduk.
4. KESIMPULAN
1. BPJS Ketenagakerjaan badan penyelenggara jaminan sosial milik pemerintah dengan
Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
Program Jaminan Kematian (JKM), Program Jaminan Pensiun.
2. Sosialisasi terhadap pekerja/masyarakat tentang program BPJS Ketenagakerjaan
diperlukan untuk mengantisipasi kecurangan yang dilakukan para pemilik pelaku
usaha dengan tidak membayarkan iuran wajib sebagai hak para pekerja. Sosialisasi
dilakukan melalui media diantaranya poster, billboard, Kalender, X-Banner, Brosur,
Kaos, Mug tumbler, Sticker branding, Paper bag, Jam dinding, Topi dan Spanduk.
5. SARAN
1. Pembuatan media promosi sebaiknya menggunakan media yang lebih mudah
dipahami ketika seseorang membacanya serta mengadakan acara sosialisasi di tempat
yang ramai pengunjungnya karena pada dasarnya BPJS Ketenagakerjaan dapat diikuti
oleh semua kalangan pekerja baik personal atau perusahaan.
9|
DAFTAR PUSTAKA
Buku
[1]Bovee, Courtland L, dan Arens, William F, Irwin Homewood. Illionis. 1992
Contemporary Advertising
[2]Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996
[3]Dharmesta, Basu Swastha. 1999. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
[4]Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di Indonesia.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
[5]Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.
Pusaka Utama.
[6]Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT.
Gramedia Pusaka Utama
[7]Rustan, Surianto. 2011. Huruf Font Tipografi. Jakarta : PT Gramedia
[8]Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga.
[9]Sulastomo. 2011. Sistem Jaminan Nasional. Jakarta : Kompas.
10 |
[10]Yustisia, Tim Visi. 2014. Panduan Resmi Memperoleh Jaminan Sosial BPJS
Ketenagakerjaan. Jakarta : Visimedia
Internet
[11]Anonym. 2014. Program dan Manfaat Jiwasraya. Diakses dari https://jiwasraya.co.id/,
pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 17.00.
[12]Anonym. 2013. Manfaat dan Premi Prudential. Diakses dari
http://www.prudential.co.id/, pada tanggal 16 Mei 2016 pukul 21.00.
[13]Anonym. 2014. Petunjuk Teknis BPJS Ketenagakerjaan. Diakses dari
http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/, pada tanggal 05 Mei 2016 pukul 19.18.
[14]Riadi, Muchlisin. 2012. Teori Pemasaran. Diakses dari
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/teori-pemasaran.html,pada tanggal 8
Oktober 2015 pukul 21.08.
Narasumber
[15]Budi Santoso. Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit.
Jl. Arteri Soekarno Hatta No. 72 A Semarang.
[16]Lungguh Udi Cahyono. Kepala Bidang Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan
Semarang Majapahit. Jl. Brigjend Sudiarto No. 4 Plamongansari Majapahit