Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

ANALISIS MODEL RISIKO KOLEKTIF PADA ASURANSI


JIWA KREDIT MENGGUNAKAN MODEL KLAIM
AGREGASI

Riaman, Yusup Supena, Eman Lesmana, F. Sukono, Ridhan Firdaus

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor

ABSTRAK

ANALISIS MODEL RISIKO KOLEKTIF PADA ASURANSI JIWA KREDIT


MENGGUNAKAN MODEL KLAIM AGREGASI. Dalam asuransi jiwa kredit, apabila debitur
meninggal dunia, maka akan dijamin oleh perusahaan asuransi untuk pengembalian sisa kredit yang
belum terlunasi yang telah dikeluarkan oleh bank. Perusahaan asuransi yang menjamin kredit debitur
bank harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh risiko yang muncul dari pihak bank selama
periode asuransi karena jika tidak akan menimbulkan risiko kerugian. Pada paper ini, digunakan
Model Risiko Kolektif untuk mengukur risiko perusahaan asuransi dengan cara membentuk model klaim
agregasi dari data besar klaim individual dan jumlah klaim yang terjadi. Kemudian model risiko
kolektif diterapkan pada perusahaan asuransi jiwa dan diperoleh hasil bahwa model klaim agregasi
asuransi jiwa kredit berdistribusi binomial negatif kumpulan. Besarnya risiko yang ditanggung oleh
perusahaan asuransi tergantung pada besarnya klaim individual dan jumlah klaim yang terjadi selama
periode asuransi.

Kata Kunci : asuransi jiwa kredit, risiko, klaim, klaim agregasi, model risiko kolektif

ABSTRACT

COLLECTIVE RISK MODEL ANALYSIS ON CREDIT LIFE INSURANCE USE


AGGREGATION CLAIMED MODEL. In the credit life insurance, Insurance company ensuring that
will be refund the reamaining credit that has been issued by bank if the debitor was died. Insurance
company in ensuring that debitor credit this bank must be keep a close check on risk came out of bank
authority during insurance period because if do nothing it will be raised amount of loss. In this paper,
the Collective Risk Model is used to measure the risk of insurance companies with claims by forming
model claim agregation from individual claim amount and number of claim occurence. Then the
application of the collective risk model conducted in insurance life company Bumiputera and the results
concluded that the aggregate claims model of credit life insurance distributed compound negative
binomial. The amount of risk responsible by the insurance company determinated by individual claim
value and amount of claim during insurance period.

Keywords : credit life insurance, risk, claims, claims aggregation, collective risk model.

1. PENDAHULUAN kegiatan perkreditan. Satu kondisi yang


tidak dapat dipungkiri dan selalu melekat
Kegiatan usaha perbankan secara terus dalam pemberian kredit adalah adanya
menerus selalu berhubungan dengan risiko, sehingga pemberian kredit disebut
berbagai bentuk risiko termasuk dalam juga sebagai penanaman dana dalam bentuk

634
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

risk assets [10]. Atas pertimbangan itu, klaim-klaim individual selama satu periode
Bank berusaha semaksimal mungkin untuk asuransi disebut sebagai klaim agregasi.
memperkecil atau mengurangi risiko dalam Model distribusi klaim agregasi dapat
setiap pemberian kredit. Salah satu usaha dibentuk dari model besar dan jumlah klaim
bank untuk memperkecil atau mengurangi individual, sehingga untuk membentuk
risiko adalah dengan cara mengalihkan model distribusi klaim agregasi terlebih
resiko tersebut pada pihak lain yaitu dahulu harus ditentukan model distribusi
perusahaan asuransi. besar dan jumlah klaim individual [7].
Salah satu produk asuransi yang Penelitian mengenai model risiko
ditawarkan oleh perusahaan asuransi untuk kolektif telah banyak dilakuakan antara lain
menangani risiko yang terjadi dalam aplikasi teori risiko kolektif untuk
pemberian kredit adalah asuransi jiwa kredit mengestimasi variabilitas dalam
[8]. Asuransi jiwa kredit adalah asuransi menentukan cadang kerugian [11], model
yang menjamin pengembalian pinjaman risiko kolektif untuk distribusi cadangan
kredit yang telah dikeluarkan oleh para klaim [5], model risiko kolektif untuk
kreditur yang umumnya adalah bank, distribusi outstanding cadangan klaim [11]
apabila para debitur tersebut mengalami dan analisis data total klaim untuk
musibah meninggal dunia. Perusahaan menghitung pure premium asuransi mobil
asuransi akan membayar sisa kredit yang [6].
ada setelah debitur meninggal dunia sesuai Berdasarkan uraian di atas, dalam
dengan manfaat asuransi yang diterima [9]. penelitian ini penulis mencoba
Pada asuransi jiwa kredit tugas mengaplikasikan model risiko kolektif
perusahaan asuransi adalah mananggung untuk menentukan dan menganalisis
beban risiko yang dipindahkan oleh bank besarnya risiko yang ditanggung oleh
kepada perusahaan asuransi berupa perusahaan asuransi di mana objeknya
pengembalian pinjaman yang dikeluarkan adalah asuransi jiwa kredit. Data total klaim
oleh bank jika debiturnya meninggal dunia. dari perusahaan asuransi jiwa kredit
Dalam suatu sistem asuransi terjadinya dianalisis untuk membentuk model
risiko dari tertanggung dapat memunculkan distribusi besar dan jumlah klaim individual
klaim. Klaim adalah ganti rugi atas suatu yang selanjutnya akan digunakan dalam
risiko kerugian. membentuk model klaim agregasi.
Sebagai lembaga pengambil alih dan
penerima risiko, perusahaan asuransi
tentunya harus bisa mengantisipasi risiko 2. MODEL RISIKO ASURANSI
jika terjadi banyak klaim, karena jika tidak
akan menimbulkan kerugian yang bisa Pada awal periode asuransi
membuat perusahaan asuransi tersebut perlindungan, insurer tidak mengetahui
bangkrut.Dalam pengelolaan risiko, berapa banyak klaim yang akan terjadi, dan
perusahaan asuransi harus mengetahui jika klaim terjadi, berapa jumlah dari klaim
karakter dari risiko tersebut untuk tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan untuk
memprediksi kerugian yang akan terjadi di membangun suatu model yang memuat
masa yang akan datang. Karakter risiko perhitungan dari dua sumber variabilitas.
tersebut dapat dipelajari dalam suatu model Untuk model risiko yang bersifat
distribusi klaim [7]. Terdapat dua kolektif, dapat digunakan suatu asumsi
pendekatan standar untuk membentuk proses acak yang klaimnya berkelanjutan
model distribusi klaim selama periode pada portofolio polis asuransi. Secara
asuransi, yaitu model risiko kolektif dan umum dapat diformulasikan dengan :
model risiko individual. Misalkan N sebagai jumlah klaim yang
Dalam model risiko kolektif, klaim dihasilkan dari portofolio polis yang
yang muncul setiap terjadi risiko disebut diberikan dalam periode waktu tertentu dan
dengan klaim individual, akumulasi dari dinotasikan sebagai besar klaim ke 1,

635
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

besar klaim ke 2 dan seterusnya, sehingga r : banyaknya parameter


besar klaim kumpulan hanyalah n : besar sampel
penjumlahan dari besar klaim individual,
maka dapat dituliskan sebagai berikut Selanjutnya NLL (Negative Log
Likelihood ) dari setiap fungsi densitas
yang diuji ditambahkan dengan penalty-nya
masing-masing. Fungsi densitas yang
Persamaan (1) merepresentasikan mempunyai score paling kecil adalah fungsi
agregat klaim yang dihasilkan oleh densitas yang dipilih.
portofolio dari periode tersebut.
Nomor/angka klaim N adalah variabel acak
2.1 Transformasi Variabel Acak
dan merupakan kumpulan dari frekuensi
Kontinu dengan Jacobian
klaim. Jumlah individual klaim
adalah variabel acak dan disebut measure Misalkan X adalah variabel acak pada
the severity of claims.[3] ruang sampel  dengan ruang dari X
Dalam membangun suatu model, harus
adalah x.Dengan demikian, fungsi
diawali dengan dua asumsi yang berharga real Y = g(X) yang merupakan
fundamental, yaitu :
fungsi dari X dapat dicari distribusinya
1) variabel acak yang dengan beberapa cara, salah satunya adalah
berdistribusi identik, melalui transformasi variabel acak dengan
2) Variabel acak saling Jacobian [5].
bebas.
Teorema 2.2 :
Alat dasar untuk mengembangkan teori
ini adalah fungsi pembangkit momen [1]. Variabel acak X kontinu pada x
Pada awal periode asuransi dengan fungsi kepadatan peluang di
perlindungan, insurer tidak mengetahui mana . Jika diambil
berapa banyak klaim yang akan terjadi, dan transformasi pada x yang
jika klaim terjadi, berapa jumlah dari klaim bersifat 1-ke-1, maka fungsi kepadatan
tersebut.[2] Oleh karena itu, dibutuhkan peluang variabel Y dapat diperoleh dengan
untuk membangun suatu model yang cara :
memuat perhitungan dari dua sumber
variabilitas.
Untuk model risiko yang bersifat  1  dg 1 ( y ) 
kolektif, dapat digunakan suatu asumsi  f [ g ( y )] , y   Y
f Y ( y)   X  dy 
proses acak yang klaimnya berkelanjutan  0, y yang lainnya
pada portofolio polis asuransi. 
Pengujian dengan Ratio Likelihood
tidak cukup untuk menentukan model (3)
distribusi mana yang paling baik. NLL
setiap fungsi densitas yang diuji harus y = { y, y = g(x) untuk x x }
ditambahkan dengan penalty kemudian
membandingkannya. Metode ini dikenal
dengan Metode Schwartz Bayesian Jika fungsi Y = g(X) tidak bersifat 1-ke-
Criterion (SBC) [4]. 1, maka daerah dungsi Y = g(x) dapat
dipartisi sedemikian sehingga setiap partisi
Besarnya penalty adalah akan tetap berisfat 1-ke-1. Dengan demikian
fungsi kepadatan peluang dari variabel Y
diperoleh dengan cara :

Di mana:

636
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

  penelitian ini adalah data klaim asuransi


 dgj 1 ( y)  
 1
 , y  Y jiwa kredit perusahaan Asuransi Jiwa
fY ( y)  
 f X [g j ( y)]
 dy  Bumiputera dengan periode waktu 1 Januari
j 1   
  2009 sampai dengan 31 Desember 2011.
 0, y yanglainnya Data klaim asuransi tersebut selanjutnya
(4) dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu data
jumlah terjadinya klaim dan data besarnya
y = { y, y = g(x) untuk x x } nilai klaim. Tabel 1 berikut memaparkan
jumlah terjadinya klaim dan besarnya nilai
klaim yang terjadi, selama periode waktu 1
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Januari 2009 sampai dengan 31 Desember
2011.
Data penelitian yang digunakan dalam

Selanjutnya dari data jumlah klaim dan 5.5diperoleh 5 kandidat model distribusi
data besarnya klaim tersebut akan dicari fit yang cocok untuk data klaim individual
distribution atau model distribusi yang yaitu distribusi Burr, Pearson 6(4P),
paling cocok dengan menggunakan Pearson 6, Log Logistic (3P) dan Pareto 2.
software EasyFit 5.5. dan diuji secara Kandidat-kandidat yang masuk seleksi akan
statistik dengan menggunakan uji goodness ditentukan taksiran parameternya secara
of fit. parametrik, yaitu dengan menggunakan
Hasil pencocokan kurva disajikan pada metode maksimum likelihood. Taksiran
Gambar 1. Hasil dari pencocokan kurva parameter untuk distribusi yang masuk
dengan menggunakan software EasyFit seleksi disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1. Jumlah Klaim dan Besarnya Klaim Perusahaan Asuransi Jiwa

Tahun Jumlah Klaim Besar Klaim


2009 158 Rp 1.142.932.205,00
2010 237 Rp 572.191.865,00
2011 69 Rp 587.424.411,00

Gambar 1. Perbandingan histogram fungsi densitas dari data klaim dengan kurva
fungsi densitas dari distribusi standar.

637
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tabel 2. Taksiran Parameter 5 Kandidat Distribusi Besar Klaim

No Distribusi Taksiran Parameter


=0,34388
1 Burr q=1,3301
b=14306,0
q1=29,531
q2=0,46089
2 Pearson 6 (4P)
b =403,01
g =-2521,4
q1=1,4928
3 Pearson 6 q2=0,48207
b =10998,0
q =0,70744
4 Log Logistic (3P) b =70897,0
g =354
q =0,50031
5 Pareto 2
b =21448,0

Dari kelima kandidat distribusi tersebut ditentukan. Transformasi yang lazim


selanjutnya akan dibentuk satu distribusi digunakan dalam data jumlah klaim
yang paling cocok untuk besar klaim individual adalah fungsi logaritma natural
agregate. Dalam menganalisis risiko dengan karena data jumlah klaim individual
sebuah model distribusi, bisa dilakukan tidak mungkin negatif. Hasil dari analisis
melalui fungsi kepadatan peluang (fkp), data selanjutnya ditansformasikan kembali
fungsi distribusi komulatif, ekspektasi, dan ke data awal.
variansi dari distribusi tersebut, sehingga Setelah data ditransformasikan dengan
taksiran parameter dari distribusi yang menggunakan fungsi ln, selanjutnya
terpilih harus sesuai dengan persyaratan histogram fungsi densitas data hasil
secara teoritik. Melihat taksiran parameter transformasi akan dicocokan dengan kurva
dari Tabel 2 semua distribusi yang terpilih fungsi densitas dari distribusi standard.
memiliki taksiran parameter yang tidak Hasil pencocokan kurva dengan
sesuai dengan persyaratan secara teoritik menggunakan software EasyFit 5.5
khususnya dalam menentukan ekspektasi disajikan Gambar 2.
dan variansi. Sebagai contoh, distribusi Hasil dari pencocokan kurva diperoleh
Pareto 2, ekspektasi distribusi Pareto 2 ada 8 kandidat model distribusi yang cocok
hanya untuk , dan variansinya ada dengan data transformasi klaim individual,
hanya untuk , sedangkan hasil yaitu distribusi Beta, Burr, Dagum, Gen.
penaksiran sehingga tidak bisa Ekstreme Value, Gen.Logistic, Log-
ditentukan nilai ekspektasi dan variansinya. Gamma, Log-Logistic dan Lognormal.
Oleh karena itu, diperlukan teknik statistika Selanjutnya model distribusi yang masuk
untuk menganalisis data klaim individual seleksi akan ditentukan taksiran
tersebut. Teknik statistika yang digunakan parameternya secara parametrik, yaitu
yaitu, transformasi data. dengan menggunakan metode maksimum
Transformasi terhadap suatu data likelihood. Taksiran parameter untuk
biasanya dilakukan agar data empirik yang distribusi yang masuk seleksi disajikan pada
diperoleh dari lapangan sesuai dengan Tabel 3.
distribusi teoritik yang ditentukan. Dengan
kata lain, data tersebut memenuhi
persyaratan dari distribusi teoritik yang

638
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

Gambar 2. Perbandingan histogram fungsi densitas hasil transformasi data klaim


dengan kurvafungsi densitas dari distribusi standar.

Tabel 3 Taksiran Parameter 8 Kandidat Distribusi Transformasi Data Klaim


Individual
No Distribusi Taksiran Parameter
q1=7,4925
q2=1,1366E+7
1 Beta
a=1,9816
b =4,5154E+6
= 0,59842
2 Burr q =10,858
b = 10,203
k =0,19227
3 Gen. Logistic s =1,272
m =10,986
k =1,5848
4 Dagum q=7,5995
b =10,165
k =0,03447
5 Gen. Extreme Value s =0,8202
m =4,4513
q =55,42
6 Log-Gamma
b =0,02846
q =8,3415
7 Log-Logistic
b =4,8358
s =0,21163
8 Lognormal
m =1,5772

Penentuan model distribusi yang paling ratio likelihood untuk menentukan model
cocok untuk besar klaim individual, untuk distribusi yang paling baik. Berdasarkan
menentukan pilihan fungsi densitas yang nilai NLL, untuk model distribusi dengan 2
paling tepat dari 8 kandidat tersebut parameter dipilih distribusi Log-Logistic
digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji dan untuk model distribusi dengan 3

639
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

parameter dipilih distribusi Burr. Agar Berdasarkan hasil tersebut maka nilai
model yang dipilih akurat harus ekspektasi dan variansi untuk besar klaim
ditambahkan penalty untuk kedua distribusi individual adalah sebagai berikut :
tersebut, kemudian memban-dingkannya.
Besarnya penalty adalah , dimana
adalah banyaknya parameter dan adalah
Sedangkan jumlah klaim yang terjadi
besar sample. Model distribusi dengan
dalam suatu sistem asuransi merupakan
score yang paling kecillah yang paling
peristiwa acak yang dapat diprediksikan
cocok dengan data klaim individual yang
melalui distribusi jumlah klaim. Distribusi
ditransformasi. Berdasarkan hasil
jumlah klaim ini ditentukan melalui fungsi
transformasi variabel dengan metode
densitas probabilitas dan fungsi densitas
Jacobian diperoleh model yang paling
kumulatif. Penentuan model distribusi
cocok untuk data klaim individual adalah
jumlah klaim dilihat dari banyaknya klaim
model distribusi Burr, dengan parameter =
yang terjadi selama tiga tahun terakhir.
0,59842,  = 10,858 =10,203. Jumlah klaim yang terjadi selama tiga
Nilai ekspektasi dan variansi untuk tahun, yaitu klaim yang terjadi pada tahun
distribusi besar klaim individual dapat 2009 - 2011dapat dilihat pada Tabel 4.
diperoleh dengan cara mengeksponenkan Selanjutnya penentuan model distribusi
nilai dari ekspektasi dan variansi distribusi jumlah klaim dilakukan dengan
data besar klaim individual yang menggunakan software EasyFit 5.5. Hasil
ditransformasi karena data besar klaim dari pencocokan kurva dapat dilihat pada
individual ditransformasikan dengan fungsi Gambar 3. Berdasarkan hasil pencocokan
ln. Nilai ekspektasi dan variansi dari kurva dengan menggunakan software
distribusi besar klaim individual yang EasyFit 5.5 diperoleh 2 kandidat model
ditransformasi dapat diperoleh sebagai distribusi yang cocok untuk jumlah klaim
berikut: yaitu distribusi Poisson dan distribusi
Binomial Negatif. Taksiran parameter
dengan menggunakan metode maksimum
likelihood untuk kedua kandidat tersebut
disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 4. Jumlah Klaim Tahun 2009-2011

Tahun Bulan Frekuensi


2009-2011 1 40
2 30
3 28
4 36
5 38
6 78
7 45
8 40
9 31
10 36
11 32
12 30
Jumlah 464

640
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tabel 5. Taksiran Parameter 2 Kandidat Distribusi Jumlah Klaim

No Distribusi Taksiran Parameter


1 Poisson
k = 11
2 Binomial Negatif
p = 0,23521

Gambar 3 Perbandingan histogram fungsi distribusi komulatif dari data klaim


dengan kurva fungsi distribusi komulatif dari distribusi standar.

Tabel 6. Nilai Penalty dan Negative Log Likelihood 2 Kandidat Distribusi


Jumlah Klaim Terpilih

Model NLL Penalty Score


Poisson 54,0411 0,646627165 54,68773
Binomial Negatif 47,2259 1,29325433 41,51919

Dalam penentuan model distribusi yang paling kecil. Jadi, dapat diambil kesimpulan
paling cocok untuk jumlah klaim, dilakukan bahwa model yang paling cocok untuk
dengan uji Kolmogorof-Smirnov dan uji jumlah klaim adalah model distribusi
Ratio Likelihood yang akan digunakan Binomial Negatif dengan parameter k = 11
dalam analisis statistik dengan melakukan dan p = 0,23521.
uji Goodness Of Fit. Selanjutnya Berdasarkan hasil pengolahan data,
dilakukan uji Ratio Likelihood dan jumlah terjadinya klaim berdistribusi
ditambahkan dengan penalty score binomial negatif, sehingga model
untuk melihat distribusi mana yang distribusi untuk klaim agregate berdistribusi
paling cocok untuk jumlah klaim, yang binomial negatif kumpulan.
hasilnya disajikan pada tabel berikut ini. Besarnya risiko dengan model risiko
Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa kolektif dalam asuransi dapat dilihat dari
distribusi Binomial Negatif merupakan ekspektasi dan variansi klaim agregate.
model distribusi yang memiliki score yang Untuk menghitung ekspektasi dan variansi

641
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

klaim agregate yang merupakan risiko dalam menentukan cadangan premi,


asuransi jiwa kredit dengan memasukan cadangan klaim pada perusahaan reasuransi.
nilai serta parameter k =
11 dan p = 0,23521 yang telah ditaksir
sebelumnya, sehingga diperoleh nilai 5. DAFTAR PUSTAKA
sebagai berikut :
1. BOWERS, N., GERBER, H.,
HICKMAN, J., JONES, D., dan
NESBITT, C. 1997. Actuarial
Mathematics. Schaumburg, IL: Society
of Actuaries.
maka nilai ekspektasi dari klaim agregasi 2. DICKSON, DAVID C.M. 2005.
adalah 3.267.240,95 dan Insurence Risk and Ruin. Cambridge :
Cambridge University Press.
3. HAYNE, R. M. 1985. Aplication of
collective risk theory to estimate
variability in loss reserves (online),
(http://www.casact.org/pubs/dpp/dpp88
sehingga diperoleh nilai variansi dari klaim /88dpp275.pdf, diakses 24 Juli 2012)
agregasi adalah: 4. HOGG, R.V, McKEAN, J.W, dan
CRAIG, A.T. 1995. Introduction to
. Mathematical Statistics Sixth Edition,
New Jersey: Percentile Hall.
Berdasarkan nilai tersebut maka dapat 5. IDROES, FERRY N. 2008.
diambil kesimpulan, selama periode Manajemen Risiko Perbankan :
asuransi, rata-rata terjadinya klaim agregasi Pemahaman Pendekatan 3 Pilar
adalah sebesar Rp 3.267.240,95 dengan Kesepakatan Basel II terkait Aplikasi
variansi sebesar Rp . Nilai Regulasi dan Pelaksanaannya di
dari rata-rata dan variansiklaim agregasi ini Indonesia. Jakarta : PT RajaGrafindo
dapat digunakan oleh perusahaan asuransi Persada.
sebagai acuan dalam menentukan cadangan 6. KLUGMAN, S. A., PANJER, H. H.,
premi, cadangan klaim pada perusahaan WILLMOT, G., E. 1990. Loss Models
reasuransi. : from data to decisions. New York :
John Wiley & Sons.
7. MANURUNG, TOHAP. 2011.
4. KESIMPULAN Analisis Data Total Klaim Untuk
Menghitung Pure Premium Asuransi
Berdasarkan hasil pengolahan data, Mobil. Jurnal Ilmiah Vol. 11 No.2.
model klaim agregasi yang terbentuk dari Oktober 2011
distribusi besar klaim individual 8. MUJAHID, ABU. 2007. Pengertian
berdistribusi Burr, sedangkan jumlah klaim Kredit (Online),
individu berdistribusi binomial negative dan (http://isbs.wordpress.com
agregatenya berdistribusi binomial negative /2007/11/13/anuitas-angsuran-
kumpulan. Berdasarkan hasil pengolahan tetap/,diakses 12 Februari 2012)
data besarnya ekspektasi klaim agregasi 9. PRAMESTI, GETUT. 2011.
yang terjadi pada perusahaan asuransi jiwa Distribusi Rayleigh Untuk Klaim
kredit adalah sebesar Rp 3.267.240,95 Agregasi. Media Statistika Vol. 4, No.
dengan variansi sebesar Rp 2. Desember 2011 : 105-112.
. Nilai dari rata-rata dan 10. RAHMAN, HASANUDIN. 1998.
Aspek-Aspek Pemberian Kredit
variansi klaim agregasi ini dapat digunakan
Perbankan Indonesia. Bandung : Citra
oleh perusahaan asuransi sebagai acuan

642
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema: Pemanfaatan Sains dan Teknologi Nuklir serta
PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 2013 peranan MIPA di Bidang Kesehatan, Lingkungan dan
Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan

Adtya Bakti. (online).


11. SAVELLI, N., CLEMENTE, G. P. (http://www.ica2010.com/docs/176_PP
2010. A Collective risk model for T_ Savelli. pdf, diakses 24 Juli 2012)
outstanding claims reserve distribution

643

Anda mungkin juga menyukai