Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN 4
1. Perlunya Asuransi Mikro di Indonesia 4
2. Peluang Asuransi Mikro 5
3. Bentuk-bentuk Asuransi Mikro 5

B. KARAKTERISTIK DAN DEFINISI ASURANSI MIKRO INDONESIA 6


1. Karakteristik Asuransi Mikro Indonesia 6
2. Definisi Asuransi Mikro 7
3. Batasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah 7

C. KERANGKA PENGATURAN ASURANSI MIKRO INDONESIA 7


1. Penanggung / Pengelola Risiko Pada Asuransi Mikro 7
2. Penyalur Produk Asuransi Mikro Indonesia 8
3. Fitur Produk Asuransi Mikro 9
a. Objek dan Risiko yang Diasuransikan 9
b. Uang Pertanggungan 9
c. Penetapan Nilai Premi (Pricing) 9
d. Cara Pembayaran Premi 10
e. Underwriting 11
f. Polis 11
g. Klaim 11
h. Periode Asuransi 12
i. Masa tenggang (grace period) pembayaran premi 12
4. Pelaporan Produk Asuransi Mikro 12
5. Pelayanan Nasabah 13
6. Penyelesaian Perselisihan 13
7. Pemantauan Kinerja 14

D. STRATEGI PENGEMBANGAN ASURANSI MIKRO 14


1. Pengembangan Kapasitas Asuransi Mikro 14
a.Ruang Lingkup dan Tujuan 14
b.Tahapan dan Bentuk Peningkatan Kapasitas 15
2. Edukasi dan Sosialisasi Asuransi Mikro Indonesia 16
a. Kampanye nasional pengenalan asuransi mikro 16
b. Penggunaan moto, logo, jingle dan sarana pengenal 17
program asuransi mikro
A. PENDAHULUAN

Dokumen ini adalah Grand Design yang menyisihkan uang dengan menabung,
Pengembangan Asuransi Mikro Indonesia apalagi membayar premi asuransi. Survei
yang dihasilkan oleh Tim Pengembangan keuangan yang dilakukan Bank Dunia tahun
Asuransi Mikro Otoritas Jasa Keuangan (Tim), 2009 menunjukkan bahwa 32 % orang
sebuah tim yang dibentuk untuk mengkaji, Indonesia tidak memiliki simpanan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan berjaga-jaga jika sesuatu yang buruk terjadi
asuransi mikro dan asuransi mikro syariah di pada mereka, apalagi perlindungan asuransi.
Indonesia. Anggota tim dimaksud berasal dari
Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi Asuransi Dalam situasi ini, dapat dibayangkan
Asuransi Umum Indonesia, Asosiasi Asuransi konsekuensi terjadinya hal yang buruk atau
Jiwa Indonesia, dan Asosiasi Asuransi Syariah bencana,misalnya:
Indonesia. (1) kematian pencari nafkah sebuah keluarga
miskin;
Dokumen Grand Design Pengembangan
Asuransi Mikro Indonesia ditujukan (2) saat anak dari rumah tangga miskin jatuh
untuk memberikan acuan bagi Tim, OJK, sakit dan memerlukan biaya untuk rumah
asosiasi dan para pelaku industri dalam sakit;
upaya mengembangkan dan mendukung (3) kebakaran yang menghanguskan rumah
implementasi asuransi mikro dan asuransi keluarga miskin;
mikro syariah di Indonesia.
(4) gagal panen karena cuaca buruk,
Di dalam masyarakat saat ini terdapat kekeringan atau banjir.
lembaga atau komunitas yang menjalankan Bencana tersebut mengancam kelangsungan
program yang menjanjikan jaminan atau hidup rumah tangga miskin, dan dapat
manfaat dalam hal terjadi kejadian tertentu, menyebabkan mereka menjadi lebih miskin
dengan syarat, kondisi dan nilai santunan yang dari sebelumnya. Saat ini, sepertiga penduduk
dapat disamakan dengan program asuransi Indonesia, atau sekitar 77 juta orang, belum
mikro. Cakupan Asuransi Mikro Indonesia memiliki simpanan ataupun asuransi sebagai
dalam dokumen ini tidak termasuk program- perlindungan jika sesuatu yang buruk
program tersebut. menimpa mereka. Untuk kasus-kasus di atas,
penggunaan asuransi mikro dapat menjadi
1. Perlunya Asuransi Mikro di jawaban yang tepat.
Indonesia
Saat sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup, 2. Peluang Asuransi Mikro
sebagian orang memiliki tabungan atau Asuransi mikro dapat membantu keluarga
perlindungan asuransi sebagai dukungan berpenghasilan rendah menghadapi dan pulih
untuk memulihkan kondisi keuangan paska dari berbagai risiko serta mencegah mereka
kejadian. Faktanya, hanya sebagian kecil orang jatuh ke jurang kemiskinan yang lebih dalam.

2 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

Dalam kasus Indonesia, target pasar utama asuransi yang dapat dijangkau oleh kalangan
asuransi mikro adalah masyarakat pedesaan masyarakat berpenghasilan rendah.
dan perkotaan dengan penghasilan rendah,
seperti buruh tani, nelayan, buruh pabrik, 3. Bentuk-bentuk Asuransi Mikro
pramuniaga, pembantu rumah tangga, sopir,
dan pedagang kecil. Jumlah masyarakat pada Asuransi mikro bukanlah lini produk tertentu
segmen tersebut di Indonesia cukup besar atau terbatas pada jenis penyedia jasa
dan memiliki keterbatasan akses terhadap asuransi tertentu, tetapi lebih kepada target
produk asuransi. pasarnya, yaitu masyarakat berpenghasilan
rendah. Asuransi mikro dapat ditawarkan
Saat ini perusahaan asuransi mulai tertarik dalam berbagai bentuk, misalnya:
menggarap pasar ini dan mengembangkan
produk yang sesuai. Namun, terdapat (1) Asuransi jiwa dengan manfaat antara
beberapa faktor yang menghalangi lain santunan biaya pemakaman yang
perkembangan asuransi mikro di Indonesia, biasanya menelan biaya cukup tinggi
baik dari sisi permintaan maupun penawaran. dan pembayaran sisa pinjaman kepada
Di sisi penawaran, ada pekerjaan rumah lembaga keuangan penyedia pinjaman;
yang harus diselesaikan para penyedia jasa (2) Asuransi kerugian dengan manfaat antara
asuransi mikro, yaitu membedah produk lain santunan untuk pembangunan rumah
dan jasa mereka, termasuk mengembangkan pasca bencana alam/kebakaran dan
produk yang sesuai kebutuhan dan dapat penggantian kerugian akibat gagal panen
dijangkau masyarakat berpenghasilan yang disebabkan oleh bencana alam; dan
rendah, menyederhanakan syarat dan
kondisi polis agar lebih mudah dipahami, (3) Asuransi kesehatan dengan manfaat
menyederhanakan dan mempercepat proses antara lain pembayaran biaya rumah sakit
klaim. Selain itu, perusahaan asuransi juga dan santunan tunai sebagai pengganti
harus melakukan inovasi untuk memilih penghasilan akibat peserta sakit atau
saluran distribusi yang tepat. Penggunaan merawat anggota keluarga yang sakit.
saluran distribusi yang ada pada saat Yang terpenting, produk asuransi mikro harus
ini seperti pialang asuransi, agen, dan dapat dijalankan dengan biaya distribusi dan
kantor cabang perusahaan asuransi (direct operasional rendah dan proses penyelesaian
selling) kurang dapat diimplementasikan klaim yang efisien karena produk ini harus bisa
karena memerlukan biaya besar sehingga menjangkau pasar berpenghasilan rendah.
mengakibatkan premi tidak dapat dijangkau
oleh segmen masyarakat berpenghasilan Polis asuransi mikro harus sederhana, lugas,
rendah. mudah dipahami oleh masyarakat yang relatif
berpendidikan rendah, serta dengan sedikit
Sementara itu, di sisi permintaan, kesadaran pengecualian.
dan kemampuan di kalangan penduduk
berpenghasilan rendah terhadap manfaat Produk asuransi mikro juga harus dapat
asuransi mikro masih kurang. Kesadaran memberi perlindungan terhadap risiko
berasuransi mikro perlu ditangani melalui kerugian atau kehilangan atas aset bernilai
pendidikan dan kampanye untuk memberi relatif rendah dalam jangka waktu yang
informasi yang tepat kepada publik. Adanya singkat. Sebagai contoh, penyedia jasa
persepsi bahwa produk asuransi itu mahal dan asuransi harus mampu menyediakan produk
proses klaim merepotkan juga perlu diatasi untuk memberi perlindungan terhadap satu
dengan perluasan pengetahuan mengenai siklus penanaman padi yang mungkin hanya
asuransi mikro. Dalam konteks kemampuan berlaku dalam empat bulan saja.
finansial, perlu adanya produk-produk

OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro 3


B. KARAKTERISTIK DAN DEFINISI
ASURANSI MIKRO
INDONESIA

1. Karakteristik Asuransi Mikro sangat efisien.


Indonesia (4) Segera proses pembayaran klaim
Pengembangan asuransi mikro ditujukan harus segera dilakukan setelah
agar masyarakat berpenghasilan rendah terjadinya risiko, jauh lebih cepat
dapat memiliki asuransi sebagai mekanisme dari proses pembayaran asuransi
perlindungan atas risiko keuangan yang konvensional. Hal ini disebabkan
dihadapi. Oleh karena itu, asuransi mikro masyarakat berpenghasilan rendah
memiliki karakteristik yang sesuai dengan biasanya tidak memiliki tabungan yang
kebutuhan dan kemampuan masyarakat cukup dan sangat membutuhkan dana
berpenghasilan rendah, yaitu sederhana, untuk menghadapi dampak keuangan
mudah, ekonomis, dan segera (SMES). dari musibah yang terjadi.

(1) Sederhana Produk asuransi mikro 2. Definisi Asuransi Mikro


memberikan manfaat perlindungan dasar Berdasarkan karakteristik asuransi mikro
atas risiko yang sangat umum dihadapi dimaksud, asuransi mikro indonesia
oleh masyarakat berpenghasilan rendah. didefinisikan sebagai berikut:
Selain itu, produk asuransi mikro memiliki
polis, fitur dan proses administrasi yang Asuransi Mikro Indonesia adalah produk
sederhana dan mudah dipahami oleh asuransi yang diperuntukkan bagi
semua masyarakat. masyarakat berpenghasilan rendah yang
(2) Mudah didapat produk asuransi sederhana fitur dan administrasinya,
mikro dapat diperoleh di lingkungan mudah didapat, ekonomis harganya serta
masyarakat umum khususnya masyarakat segera dalam penyelesaian pemberian
berpenghasilan rendah, seperti di kantor santunannya
pos, outlet pegadaian, minimarket,
supermarket dan dan lembaga keuangan 3. Batasan Masyarakat
dan non keuangan lainnya. Berpenghasilan Rendah
(3) Ekonomis premi yang ditetapkan untuk Target utama pemasaran produk asuransi
produk asuransi mikro harus terjangkau mikro adalah masyarakat berpenghasilan
oleh masyarakat berpenghasilan rendah rendah. Dalam Grand Design Asuransi Mikro
dengan manfaat asuransi yang optimal. Indonesia, masyarakat berpenghasilan
Untuk itu, biaya pemasaran dan biaya rendah adalah masyarakat dengan
operasional produk asuransi mikro harus penghasilan per bulan tidak lebih dari Rp
2.500.000,00.

4 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro


C. KERANGKA PENGATURAN
ASURANSI MIKRO
INDONESIA

Peraturan tentang Asuransi Mikro Indonesia dengan asuransi jiwa, atau antara
ditetapkan OJK dalam bentuk Peraturan asuransi umum syariah dengan asuransi
OJK (POJK) atau Surat Edaran OJK (SEOJK) jiwa syariah.
yang mengikat keluar, baik dalam peraturan Di dalam polis asuransi bersama harus
tersendiri maupun peraturan bersama dengan dinyatakan secara jelas perusahaan asuransi
produk asuransi non mikro yang mengatur yang menanggung/mengelola risiko,
mengenai perijinan dan penyelenggaraan alamat pengajuan klaim dan komplain, dan
usaha. perusahaan yang menerima pembayaran
premi dari peserta asuransi.
1. Penanggung / Pengelola Risiko
Pada Asuransi Mikro 2. Penyalur Produk Asuransi
Penanggung risiko pada asuransi mikro adalah Mikro Indonesia
perusahaan asuransi, sedangkan pengelola Pengalaman internasional menunjukkan
risiko pada asuransi mikro syariah adalah bahwa asuransi mikro paling efektif ketika
perusahaan asuransi yang menyelenggarakan melibatkan komunitas masyarakat sebagai
seluruh atau sebagian usahanya dengan jalur distribusi. Mengingat Indonesia sebagai
prinsip syariah. Perusahaan asuransi atau negara kepulauan yang luas, jalur distribusi
perusahaan asuransi syariah dimaksud menggunakan kelompok atau komunitas
memperoleh izin usaha dari OJK sesuai tertentu bisa jadi pilihan yang tepat. Contoh
dengan peraturan perundangan yang berlaku termudah adalah menggunakan lembaga
mengenai usaha perasuransian. keuangan mikro (LKM) seperti koperasi, atau
memanfaatkan program pemerintah yang
Perusahaan asuransi dapat melakukan
tersedia dalam bentuk penguatan ekonomi
kerjasama untuk memberikan produk asuransi
berbasis komunitas.
mikro yang memberikan perlindungan atas
kombinasi dari beberapa risiko dalam bentuk Distribusi penjualan asuransi mikro dapat
produk asuransi bersama. dilakukan secara langsung oleh perusahaan
Asuransi atau melalui pihak perantara dengan
Pihak yang melakukan kerjasama memasarkan
tidak menambah biaya akuisisi yang akan
atau menanggung risiko di dalam produk
membebani tertanggung.
asuransi bersama yaitu:
Saluran distribusi penjualan asuransi mikro
1. sesama asuransi umum atau sesama
dapat berupa badan usaha maupun lembaga
asuransi jiwa atau sesama asuransi
atau perkumpulan non profit.
umum syariah atau asuransi jiwa syariah,
atau Saluran distribusi yang bekerjasama dengan
2. beberapa perusahaan asuransi yang perusahaan asuransi harus memiliki
berbeda, yaitu: antara asuransi umum pengetahuan yang cukup terhadap produk

OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro 5


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

asuransi mikro yang dijual, serta dapat Sertifikasi Keagenan Khusus Asuransi
menjadi tempat pengumpulan premi maupun Mikro atau Asuransi Mikro Syariah.
pembayaran klaim. 2. Materi pelatihan meliputi paling kurang
dasar-dasar asuransi atau asuransi
Dengan tetap memperhatikan karakteristik syariah dan pengetahuan produk.
produk asuransi mikro, dalam hal ini 3. Perusahaan asuransi yang akan
ekonomis, produk asuransi mikro dapat menyelenggarakan sertifikasi keagenan
khusus asuransi mikro harus terlebih
dipasarkan oleh:
dahulu melaporkan kepada Otorias Jasa
1. Pialang Asuransi; Keuangan mengenai silabus pelatihan
2. Agen asuransi, termasuk perusahaan agen dan kualifikasi pelatih.
asuransi atau agen asuransi individu; dan
3. Lembaga selain perusahaan perasuransian 3. Fitur Produk Asuransi Mikro
seperti lembaga keuangan mikro, a. Objek dan Risiko yang
koperasi, perbankan, retailer, organisasi Diasuransikan
berbasis komunitas, dan lembaga
swadaya masyarakat. Obyek yang dapat diasuransikan dalam
OJK akan mengatur mengenai pemasaran program asuransi mikro adalah harta, jiwa
produk asuransi oleh pihak selain perusahaan dan kepentingan peserta. Risiko yang dapat
perasuransian. diasuransikan adalah kerugian keuangan
akibat rusak atau hilangnya harta, sakit, cacat,
Pihak yang menjual asuransi mikro wajib meninggal dunia dan hilangnya kepentingan
memenuhi persyaratan sebagai berikut: peserta akibat risiko yang dijamin dalam
1. Penjual individu produk asuransi mikro polis asuransi. Produk asuransi mikro dapat
memiliki Sertifikat Keagenan Khusus memberikan perlindungan atas satu jenis
Asuransi Mikro / Asuransi Mikro syariah. risiko atau kombinasi beberapa jenis risiko.
Apabila individu tersebut telah memiliki
Sertifikat Keagenan Asuransi / Asuransi Secara umum, hampir seluruh jenis produk
Syariah maka tidak perlu lagi memiliki asuransi konvensional maupun asuransi
Sertifikat Keagenan Khusus Asuransi syariah dapat menjadi produk asuransi mikro
Mikro atau Asuransi Mikro syariah. maupun asuransi mikro syariah, sepanjang
2. Untuk penjual berupa badan hukum memenuhi karakteristik asuransi mikro, yaitu
atau organisasi kemasyarakatan atau SMES.
komunitas, di setiap kantor pusat atau
di setiap kantor cabang atau disetiap b. Uang Pertanggungan
kota tempat dimana badan hukum atau
komunitas tersebut beroperasi, terdapat Nilai pertanggungan bersifat santunan,
paling sedikit satu orang yang memiliki yaitu besar nilai klaim sudah ditetapkan
Sertifikasi Keagenan Khusus Asuransi sejak awal secara pasti (umumnya dengan
Mikro/ Asuransi Mikro syariah. Perusahaan nilai klaim yang lebih kecil dari kerugian
perasuransian termasuk karyawan yang sebenarnya) dengan maksud mempercepat
menjadi tanggungjawabnya, tidak wajib proses pengambilan keputusan dalam analisa
memiliki Sertifikat Keagenan Khusus. klaim. Nilai santunan tidak mencerminkan
Sertifikasi keagenan khusus asuransi mikro nilai sesungguhnya atau nilai pasar (market
atau asuransi mikro syariah dilaksanakan price).
dengan ketentuan:
1. Sertifikasi dapat dilakukan oleh Manfaat produk asuransi mikro dimungkinkan
perusahaan asuransi yang mendapatkan dalam bentuk indemnity / ganti rugi sepanjang
izin produk asuransi mikro/asuransi mikro memenuhi karakteristik asuransi mikro.
syariah melalui pelatihan dilanjutkan
dengan evaluasi kepada seluruh peserta Nilai pertanggungan produk asuransi mikro
ditetapkan tidak terlalu besar dan pada
6 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro
Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

prinsipnya menjadi retensi perusahaan bahwa premi bruto asuransi mikro saat ini
asuransi. setinggi tingginya Rp. 50.000,00 (lima puluh
ribu rupiah).
Dengan memperhatikan kebutuhan
asuransi oleh masyarakat berpenghasilan Premi asuransi mikro yang harus dibayar
rendah, dalam dokumen Grand Design peserta asuransi sebagai kewajiban, misalnya
Pengembangan Asuransi Mikro Indonesia, terkait pinjaman kredit mikro atau terkait
Tim berpendapat menetapkan nilai kebijakan organisasi atau komunitas atau
pertanggungan produk asuransi mikro tidak lainnya, harus diinformasikan dengan jelas
lebih dari Rp.50.000.000. kepada calon peserta asuransi dan disetujui
calon peserta dimaksud.
c. Penetapan Nilai Premi (Pricing)
Biaya pemasaran dan penjualan seperti
Dalam menetapkan premi untuk produk komisi, diskon, handling fee, success fee atau
asuransi mikro, perusahaan harus brokerage fee seharusnya ditekan serendah
mempertimbangkan proporsi yang lebih mungkin mengingat komponen komisi
untuk penutupan risiko murni dan mengurangi atau diskon ini dibebankan kepada peserta
porsi biaya serta sasaran keuntungan. asuransi yang berpenghasilan rendah. Biaya
administrasi dapat ditekan semurah mungkin
Penetapan premi produk asuransi jiwa mikro
sehingga peserta asuransi tidak perlu
harus ekonomis namun tetap menggunakan
membayar biaya administrasi / biaya polis /
asumsi-asumsi yang wajar dan lazim digunakan
biaya servis yang berlebihan.
sesuai dengan risiko yang dipertanggungkan.
Salah satu cara untuk mendukung biaya
Untuk produk asuransi mikro yang memiliki
administrasi yang murah adalah dengan
tabel referensi sesuai ketentuan OJK (saat ini
memangkas tahap kerja (SOP) dan
adalah untuk lini usaha asuransi kendaraan
menggunakan aplikasi teknologi informasi
bermotor), perusahaan asuransi harus tetap
bekerjasama dengan industri telekomunikasi
tunduk pada ketentuan mengenai penerapan
dan informatika, misal: provider telepon
premi murni dalam Peraturan OJK dimaksud.
selular, internet, dan lainnya.
Untuk produk asuransi mikro yang belum
Premi untuk produk bersama akan menjadi
ada statistik rasio klaim yang memadai, maka
hak masing-masing perusahaan asuransi, dan
perusahaan asuransi dapat menggunakan:
proses pendistribusian premi dilaksanakan
1. Data berupa catatan musibah sebagai sesuai kesepakatan bersama.
data pendukung dalam menghitung
premi asuransi, atau d. Cara Pembayaran Premi
2. Data produk sejenis yang dimiliki Sesuai dengan tujuan untuk memberikan
perancang produk atau perusahaan kemudahan berasuransi kepada seluruh
asuransi tersebut atau statistik dari masyarakat, premi asuransi mikro harus
perusahaan asuransi lainnya. terjangkau baik dari segi harga maupun cara
Harga atau premi bruto asuransi ditetapkan pembayaran. Premi yang harus dibayarkan
berdasarkan kemampuan pemegang polis calon pemegang polis asuransi mikro harus
dalam membayar premi setelah biaya murah, sesuai dengan produk asuransi mikro
kebutuhan hidupnya terpenuhi. Besarnya yang ditawarkan, sehingga dapat dibeli
premi berkisar sebesar biaya untuk membeli semua lapisan masyarakat. Pola pembayaran
barang atau jasa yang bersifat konsumtif. premi juga harus fleksibel, misalnya sekaligus,
Dengan memperhatikan kondisi masyarakat bulanan, tiga bulanan, semesteran, atau
berpenghasilan rendah, Tim berpendapat tahunan.

OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro 7


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

Untuk dapat menjangkau seluruh lapisan Untuk lebih memperjelas isi polis,
masyarakat, termasuk mereka yang tinggal dimungkinkan syarat ketentuan asuransi
jauh dari perkotaan atau kantor cabang divisualisasikan dalam format tulisan yang
perusahaan asuransi, maka premi dapat dikombinasikan dengan gambar untuk
dibayarkan langsung ke penanggung atau memperjelas isi polis atau diberikan contoh-
melalui broker atau melalui perantara contoh dalam bentuk tulisan.
lainnya.
OJK akan mengatur hal-hal yang harus
e. Underwriting dicantumkan di dalam polis asuransi mikro.
Underwriting dilakukan dengan g. Klaim
memperhatikan karakteristik asuransi mikro
(Sederhana, Mudah, Ekonomis, dan Segera). Dokumen klaim dipersyaratkan tidak lebih dari
Underwriting dapat dilakukan secara 4 (empat) jenis, sebatas untuk membuktikan
kelompok. secara administratif bahwa peserta asuransi
telah memiliki polis asuransi mikro dan telah
f. Polis terjadi risiko sesuai yang dijanjikan.
Polis asuransi mikro berbentuk ringkas, ditulis Dokumen dimaksud meliputi dokumen terkait
dalam bahasa Indonesia yang jelas dan dapat dengan data diri sebagai peserta asuransi
dipahami oleh masyarakat awam, dan tidak (yang berhak menerima manfaat) dan bukti
menimbulkan multi tafsir. tertulis terkait dengan risiko yang dijamin.
Dalam polis kumpulan, perusahaan harus Pembayaran klaim diupayakan dalam waktu
tetap menerbitkan tanda kepesertaan bagi selambat lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja
masing-masing peserta, misalnya dalam sejak pengajuan semua dokumen klaim
bentuk sertifikat polis. diterima oleh perusahaan asuransi.
Pada polis dapat digunakan istilah yang Pelaporan klaim pertama kali dapat dilakukan
awam sebagai pengganti istilah-istilah teknis oleh peserta asuransi atau ahli warisnya
asuransi dengan maksud agar polis dimaksud melalui semua sarana dan prasarana yang
dapat lebih mudah dipahami, antara lain: ada, baik secara manual atau pun melalui
1. Mengganti istilah polis dengan bukti teknologi komunikasi dan informatika.
kepesertaan.
Perusahaan asuransi pemilik produk asuransi
2. Mengganti istilah tertanggung dengan
mikro dapat menunjuk pihak lain untuk
istilah peserta asuransi.
mendukung proses survey klaim dan atau
3. Mengganti istilah penanggung dengan pengumpulan dokumen klaim dan atau
nama perusahaan asuransi
pembayaran klaim, sehingga proses analisa
4. Mengganti istilah uang pertangggungan klaim dapat berjalan secepatnya. Pihak
dengan santunan atau nilai lain yang dimaksud adalah perusahaan
penggantian. perasuransian yang setuju melakukan
Mengganti istilah pengecualian dengan kerjasama dalam hal penyelesaian klaim,
hal-hal yang tidak dijamin. Ukuran huruf atau pihak lain yang ditunjuk langsung oleh
(font) setara dengan arial minimal 10 dengan perusahaan asuransi tersebut.
jumlah halaman tidak lebih dari 2 halaman
kuarto. Pembayaran klaim dapat dilakukan langsung
ke peserta asuransi atau ahli warisnya yang
sah atau pemegang polis, melalui sarana

8 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

tercepat dan biaya administrasi yang timbul 1. Perusahaan dengan jelas menuliskan
dalam proses pembayaran klaim menjadi kode Asuransi Mikro atau Asuransi
beban perusahaan asuransi sepenuhnya, Mikro syariah sebagai bagian dari
sehingga peserta asuransi atau ahli warisnya nama produk yang disampaikan untuk
akan menerima uang klaim secara penuh. dipasarkan. Pelaporan produk asuransi
mikro dilakukan oleh perusahaan asuransi
Untuk menghindari pencitraan yang kurang kepada OJK dengan melampirkan cek-list
baik di mata masyarakat mengenai asuransi kelengkapan dokumen.
mikro secara umum, maka apabila terjadi
perselisihan atau perbedaan pendapat antara 2. Pelaporan produk asuransi dikategorikan
perusahaan asuransi dengan peserta asuransi menjadi:
atau ahli warisnya, maka perusahaan asuransi
memprioritaskan penyelesaian perselisihan a. Pelaporan Produk Baru, yaitu
secara musyawarah untuk menghindari pelaporan produk yang sama sekali
biaya klaim yang besar. Apabila musyawarah belum pernah dipasarkan oleh
tidak berhasil dilakukan maka penyelesaian perusahaan.
perselisihan dapat dilakukan melalui Badan
Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) atau b. Pelaporan Perubahan Spesifikasi
Basyarnas. Produk, yaitu pelaporan atas produk
yang telah dilaporkan dan dicatat
h. Periode Asuransi oleh OJK yang diubah beberapa
spesifikasi dasar yang bersifat
Periode asuransi dapat bervariasi, mulai materiil, seperti perubahan rumusan
dari beberapa jam hingga beberapa tahun, perhitungan rate premi, nilai uang
sesuai dengan karakteristik / jenis produk pertanggungan, penambahan benefit
asuransinya. yang tidak terkait dengan produk
asuransi dan perubahan beberapa
i. Masa tenggang (grace period) syarat ketentuan yang mengatur
pembayaran premi klaim.
Masa tenggang (grace period) pembayaran
premi maksimum 15 hari. Apabila premi tidak c. Pelaporan Perubahan Produk, yaitu
dibayar setelah melalui masa tenggang, maka pelaporan atas perubahan atas
jaminan dinyatakan tidak berlaku. produk yang telah dilaporkan dan
dicatat oleh OJK yang tidak bersifat
mendasar. Perubahan dimaksud
4. Pelaporan Produk Asuransi adalah perubahan yang tidak
Mikro bersifat materil dan tidak terkait
Perusahaan asuransi yang akan memasarkan kepada spesifikasi, syarat ketentuan
produk asuransi mikro terlebih dahulu dan kualitas layanan kepada peserta
melaporkan produknya kepada OJK, sebelum asuransi. Contoh perubahan
produk itu dijual dan dipasarkan. Tata cara yang tidak mendasar antara lain
dan persyaratan pelaporan produk asuransi perubahan nama produk, perubahan
mikro akan diatur di dalam peraturan logo perusahaan, nomor telepon
mengenai asuransi mikro. atau hal lain sejenisnya.

Pelaporan produk asuransi mikro dilakukan 3. Perusahaan harus mencantumkan


dengan ketentuan sebagai berikut: dengan jelas kategori pelaporan.

4. Dalam hal produk asuransi mikro


termasuk produk bersama, maka

OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro 9


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

pelaporan produk dapat diajukan dalam pengajuan keluhan secara mudah dan
satu berkas yang ditandatangani oleh langsung.
semua perusahaan asuransi yang terlibat
dalam pembuatan produk asuransi Untuk memudahkan nasabah memperoleh
bersama, dengan penjelasan perihal informasi, perusahaan asuransi harus memiliki
hak dan tanggung jawab masing-masing prosedur standar pelayanan nasabah serta
pihak. menyediakan pelayanan nasabah melalui
unit-unit kerja yang dimiliki, contact center
OJK mencatat produk asuransi mikro yang dan/atau website perusahaan.
dilaporkan perusahaan selambat lambatnya
14 (empat belas) hari kerja setelah
6. Penyelesaian Perselisihan
diterimanya dokumen secara lengkap. Apabila
setelah 14 (empat belas) hari kerja sejak Penyelesaian perselisihan pada asuransi
berkas pelaporan produk diterima secara mikro diupayakan dengan cepat, murah, adil,
lengkap, OJK tidak memberikan tanggapan, dan efisien. Oleh karena itu, penyelesaian
Perusahaan asuransi dapat memasarkan perselisihan dapat dilakukan melalui mediasi,
produk tersebut. Meskipun demikian, ajudikasi dan arbitrase, misalnya melalui
perusahaan wajib memperbaiki produk BMAI atau Basyarnas. Sedapat mungkin,
asuransi tersebut apabila dikemudian hari penyelesaian perselisihan tidak dilakukan di
diketahui produk dimaksud belum memenuhi pengadilan.
ketentuan yang berlaku.
7. Pemantauan Kinerja
5. Pelayanan Nasabah Perusahaan asuransi harus melakukan
Tertanggung mendapatkan informasi evaluasi kinerja asuransi mikro secara berkala.
mengenai fitur produk, tempat pembelian OJK akan menetapkan pedoman mengenai
produk, proses pembayaran premi serta pemantauan kinerja asuransi mikro.

10 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro


10 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro
D. STRATEGI PENGEMBANGAN
ASURANSI MIKRO

1. Pengembangan Kapasitas 1. Untuk Pemerintah:


Asuransi Mikro a. Meningkatkan pengetahuan
Pengembangan asuransi mikro yang inovatif mengenai asuransi mikro dan seluruh
dan berkelanjutan untuk memberikan aspeknya.
customer value yang maksimal kepada b. Memberikan pemahaman mengenai
masyarakat berpenghasilan rendah, regulasi asuransi mikro dan
memerlukan kapasitas yang cukup dari para penerapannya.
pelakunya terutama dalam hal pengetahuan,
kemampuan dan sumber daya. Untuk c. Meningkatkan pengetahuan dan
memberikan dukungan kepada pihak-pihak kemampuan pengawasan terhadap
yang terkait dalam penyelenggaraan asuransi penyelenggaraan asuransi mikro.
mikro maka perlu disusun sebuah strategi d. Meningkatkan kapasitas koordinasi
pengembangan kapasitas. antar-stakeholder.

Pengembangan kapasitas yang efektif akan e. Memberikan ketrampilan


sangat tergantung pada keakuratan studi pengukuran dampak sosial asuransi
dan evaluasi atas berbagai isu termasuk infra mikro.
struktur, kondisi pasar hingga kesadaran 2. Untuk industri asuransi dan saluran
masyarakat secara umum terhadap asuransi. distribusi:
a. Memberikan pengetahuan mengenai
a. Ruang Lingkup dan Tujuan
penyusunan rencana bisnis asuransi
Dari seluruh stakeholder yang terkait mikro.
dengan asuransi mikro, pemerintah, industri
b. Memberikan kemampuan
asuransi dan saluran distribusi adalah para
pengembangan produk yang sesuai
pelaku utama yang akan menjadi sasaran
dengan prinsip asuransi mikro .
pengembangan kapasitas. Dengan demikian,
maka pengembangan kapasitas asuransi c. Meningkatkan pengetahuan
mikro adalah upaya untuk menaikkan tingkat dan ketrampilan distribusi dan
pengetahuan dan kemampuan sumber daya pemasaran yang efisien.
di kalangan Pemerintah, industri asuransi dan d. Memberikan pemahaman mengenai
saluran distribusi dalam penyelenggaraan perlindungan Konsumen.
asuransi mikro di Indonesia.
b. Tahapan dan Bentuk Peningkatan
Secara lebih khusus, tujuan pengembangan
Kapasitas
kapasitas asuransi mikro bagi pemerintah,
industri asuransi dan saluran distribusi adalah Pengembangan kapasitas Pemerintah, industri
sebagai berikut: asuransi dan saluran distribusi terkait dengan

OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro 11


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

pengembangan asuransi mikro dilakukan b. Training


dengan tahapan sebagai berikut: 1) Menyiapkan trainer yang
1. Initial Assessment merupakan perwakilan dari
setiap stakeholders.
2. Penyusunan Detil Rencana
Pengembangan Kapasitas 2) Melakukan Training to Trainer
yang dilakukan oleh regulator ,
3. Pelaksanaan Pengembangan Kapasitas
asosiasi dan pihak terkait yang
Adapun bentuk-bentuk pengembangan bekerjasama.
kapasitas bagi Pemerintah, industri asuransi 3) Menyiapkan module training,
dan saluran distribusi adalah sebagai materi training dan training
berikut: guideline.
1. Untuk Pemerintah: 4) Menyiapkan printed materi
a. workshop/ conference bertema training dan tool kit.
asuransi mikro untuk meningkatkan 5) Buku panduan dan buku saku
awareness terhadap program untuk didistribusikan kepada
asuransi mikro stakeholders, khususnya
b. Sosialisasi kepada semua instansi distributor dan target market.
pemerintah yang terkait mengenai
grand design asuransi mikro, 2. Edukasi dan Sosialisasi
termasuk di antaranya POJK serta Asuransi Mikro Indonesia
semua perangkat aturan yang terkait
apabila ada. Asuransi mikro perlu diperkenalkan kepada
seluruh pemangku kepentingan melalui
c. Pengawasan dan evaluasi dampak sosialisasi/edukasi agar tumbuh pemahaman
asuransi mikro baik secara finansial dan kesadaran berasuransi. Edukasi/sosialisasi
maupun social. paling kurang mencakup tiga hal, yaitu
d. Rating asuransi mikro. manfaat asuransi mikro, cara memperoleh
produk asuransi, dan cara pembayaran
2. Untuk industri asuransi dan saluran
premi dan klaim. Dengan memahami hal-
distribusi:
hal dimaksud, diharapkan masyarakat
a. Workshop/ conference bertema berpenghasilan rendah dapat memanfaatkan
asuransi mikro dengan topik spesifik: produk asuransi mikro secara tepat sesuai
1) Perencanaan bisnis asuransi dengan kebutuhannya.
mikro.
Kegiatan edukasi dilakukan secara
2) Pengembangan produk asuransi komprehensif dan terintegrasi, meliputi below
mikro. the line dan above the line atau off line dan
3) Penyelenggaraan distribusi dan on line. Kegiatan edukasi dimaksud dilakukan
operasional yang sederhana, berkerjasama dengan media massa, asosiasi-
cepat, efisien dan berbiaya asosiasi terkait, lembaga pendidikan, instansi/
rendah. lembaga pemerintah pusat dan daerah,
lembaga keuangan dan non keuangan, LSM,
4) Penggunaan teknologi dalam donor dan lembaga intermediasi lainnya yang
asuransi mikro. terkait dengan upaya untuk mensejahterakan
5) Memaksimalkan customer value. masyarakat berpenghasilan rendah.

12 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

Untuk dapat melaksanakan sosialisasi dan Kelautan, Kementerian Pertanian,


secara tepat guna, kegiatan sosialisasi harus dan Kehutanan.
didahului dengan persiapan yang baik, paling 4) Melakukan kegiatan promosi di media
kurang mencakup: (1) observasi/pengenalan massa dan ruang terbuka sebagai
masyarakat, (2) pelaksanaan evaluasi berikut:
atas hasil observasi, serta (3) penyusunan Pemasangan iklan cetak dan
strategi dan alat sosialisasi yang sesuai elektronik secara berkala,
dengan karakteristik masing-masing segmen baik skala nasional maupun
masyarakat. Pengenalan masyarakat dapat lokal. Penggunaan media lokal
dilakukan dengan mempelajari dokumen diperlukan mengingat target
maupun diskusi/wawancara dengan beberapa pasar asuransi mikro mencakup
pihak. Diskusi / wawancara dapat dilakukan wilayah yang sangat luas dengan
terhadap pejabat pemerintah seperti pemda, karakteristik masyarakat yang
kecamatan, dan desa. Selain itu, diskusi / berbeda-beda.
wawancara juga perlu dilakukan dengan tokoh Pemasangan billboard, poster,
masyarakat / pimpinan kelompok nonformal, spanduk dan umbul-umbul di
seperti kelompok kesenian, kelompok arisan, ruang publik.
kelompok tani, karang taruna, wanita tani, Distribusi poster, spanduk, brosur
dan kelompok keagamaan. di lembaga atau institusi yang
menjadi pusat informasi dan
Beberapa bentuk edukasi yang perlu dilakukan distributor asuransi mikro.
meliputi:
Press release di media massa.
a. Kampanye nasional pengenalan 5) Kegiatan kampanye kepada target
asuransi mikro masyarakat tertentu, misalnya:
1) Penetapan hari Asuransi Mikro Seminar di daerah-daerah.
Indonesia yang diperingati setiap
tahun. Tanggal 17 Oktober sebagai Penyelenggaraan baksos dan
hari peluncuran (launching) asuransi gerak jalan santai.
mikro diusulkan untuk ditetapkan Pelatihan kepada para
sebagai Hari Asuransi Mikro Indonesia wartawan untuk membantu
yang diperingati oleh regulator, mengkomunikasikan asuransi
industri dan masyarakat luas. mikro kepada masyarakat secara
2) Dalam jangka menengah dan cepat, benar dan tepat.
panjang, dengan bekerja sama Berpartisipasi dalam event-event
dengan kementerian yang menangani nasional dan internasional.
pendidikan dan pihak terkait lainnya,
pengetahuan mengenai asuransi b. Penggunaan moto, logo, jingle dan
mikro akan dimasukkan kedalam sarana pengenal program asuransi
kurikulum pendidikan. mikro
3) Melakukan sinergi dengan 1) Moto
program kerja kementerian/
lembaga pemerintah dalam Untuk memudahkan pengenalan
rangka peningkatan kesejahteraan dan sosialisasi asuransi mikro serta
masyarakat, misalnya Kementerian menumbuhkan kesadaran asuransi
Koperasi dan UKM, Kementerian mikro di kalangan masyarakat perlu
Peranan Wanita, Kementerian dibuatkan tag line atau slogan
Kesejahteraan Rakyat, Kementerian asuransi mikro yang simple, singkat
Tenaga Kerja, Kementerian Perikanan dan mudah dipahami. Moto dari

OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro 13


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

asuransi mikro adalah AMAN DAN Sebagai alat pengenal program


SEJAHTERA. asuransi mikro, logo Asuransi Mikro
Indonesia dicantumkan dalam setiap
2) Logo
bentuk komunikasi asuransi mikro
Agar asuransi mikro mudah dikenal oleh regulator, para penyedia asuransi
masyarakat luas, perlu dibuat mikro dan seluruh stakeholder
logo khusus yang disebut logo asuransi mikro misalkan pada leaflet
Asuransi Mikro Indonesia. Logo ini produk, pada banner dan backdrop
mencerminkan upaya pencapaian acara, tayangan iklan dan sebagainya.
kesejahteraan di masa depan dan
Logo Asuransi Mikro Indonesia adalah
merefleksikan target pasar program
sebagai berikut:
asuransi mikro yaitu kalangan
masyarakat berpenghasilan rendah.

Adapun makna dari logo asuransi mikro dan asuransi mikro syariah dimaksud dapat
diuraikan sebagai berikut:
Acungan jempol menunjukkan program asuransi mikro yang aman dan terjamin
Senyum menandakan kepuasan layanan
Orang berpeci dan berbaju batik menunjukkan jati diri bangsa Indonesia
Lingkaran merah memutar sebagai simbol inklusifitas

14 OJK |Tim Pengembangan Asuransi Mikro


Oktober 17, 2013
GRAND DESIGN ASURANSI MIKRO INDONESIA

3) Kode Nama Produk adalah orang, umumnya adalah tokoh


masyarakat yang memiliki kepedulian
Untuk memudahkan masyarakat
terhadap masyarakat berpenghasilan
mengenal dan mengetahui produk
rendah dan asuransi mikro, yang
asuransi mikro yang dipasarkan
ditunjuk untuk mempromosikan
oleh penyedia jasa, nama produk
asuransi mikro. Duta Asuransi
harus memiliki kode khusus. Kode
Mikro Indonesia dengan pengaruh
khsusus untuk penamaan produk
dan modal sosial yang dimilikinya
asuransi mikro adalah Asuransi Mikro
berperan untuk menyebarluaskan
(disingkat AM) dan Asuransi Mikro
informasi mengenai asuransi mikro
Syariah (AMS). Sebagai contoh adalah
dalam kesempatan-kesempatan
produk AM Sejahtera.
workshop dan acara asuransi mikro di
4) Jingle tanah air.
Jingle adalah lagu pendek mengenai 6) Website (bilingual)
asuransi mikro yang dibuat untuk
Karena internet saat ini sudah
materi sosialisasi dan promosi
mencapai seluruh pelosok nusantara
dimedia elektronik baik media radio,
dan dapat diakses dengan mudah dan
televisi, dan kegiatan sosialisasi atau
cepat, maka perlu dibuatkan website
promosi dalam dan luar ruang.
Asuransi Mikro atau menambahkan
Jingle Asuransi Mikro Indonesia informasi Asuransi Mikro pada
dikemas untuk memberikan website yang ada.
penekanan mengenai program
7) Pusat Layanan
asuransi mikro dan ditujukan untuk
menarik minat masyarakat luas Membuat kontak atau hot line
mengenai asuransi mikro ini. center khusus Asuransi Mikro
untuk memudahkan stakeholders
5) Duta/Ambasador
mendapatkan informasi, memberi
Duta Asuransi Mikro Indonesia respon dan tanya jawab.

Anda mungkin juga menyukai