Anda di halaman 1dari 2

PERTUNJUKAN RAMPAK BEDUG

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhi


Saya Naufal Riandi, saya berkuliah di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di Fakultas Teknik Mesin dan
Dirgantara. Saya bertempat tinggal di Provinsi Banten. saya pernah bersekolah di SMAN Cahaya Madani
Banten Boarding School. Di provinsiku ada suatu pertunjukan musik yang terkenal yaitu rampak bedug.
Rampak Bedug merupakan budaya asli dari Banten.
Rampak bedug adalah salah satu kesenian memainkan alat musik khas dari provinsi banten, tepatya
kabupaten pandeglang. Kesenian ini mengkombinasikan antar kekompakan pemain bedug dalam
memukul bedug dan para penari yang sangat atraktif. Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran,
Ruwatan, Marhabaan, Shalawatan (Shalawat Badar), dan lagu-lagu bernuansa religi lainnya.
Sejarah Rampak Bedug
Tahun 1950-an merupakan awal mula diadakannya pentas rampak bedug. Pada waktu itu, di Kecamatan
Pandeglang pada khususnya, sudah diadakan pertandingan antar kampung. Sampai tahun 1960 rampak
bedug masih merupakan hiburan rakyat, persis ngabedug. Awalnya rampak bedug berdiri di Kecamatan
Pandeglang. Kemudian seni ini menyebar ke daerah-daerah sekitarnya hingga ke Kabupaten Serang.
Kemudian antara tahun 1960-1970 Haji Ilen menciptakan suatu tarian kreatif dalam seni rampak bedug.
Rampak bedug yang berkembang saat ini dapat dikatakan sebagai hasil kreasi Haji Ilen. Rampak bedug
kemudian dikembangkan oleh berempat yaitu : Haji Ilen, Burhata, Juju, dan Rahmat. Dengan demikian
Haji Ilen beserta ketiga bersahabat itulah yang dapat dikatakan sebagai tokoh seni Rampak bedug. Dari
mereka berempat itulah seni rampak bedug menyebar. Hingga akhir tahun 2002 ini sudah banyak
kelompok-kelompok pemain rampak bedug.
Awalnya bedug digunakan untuk menandakan waktu shalat telah tiba untuk umat islam, dan pada bulan
Ramadhan, bedug dijadikan alat untuk memeriahkan bulan Ramadhan. Dikarenakan suara yang
dihasilkan dari bedug sangat indah, maka bedug dijadikan sebagai alat musik pertunjukan. Oleh karena
itu, rampak bedug menjadi kegiatan rutin yang diadakan di kabupaten pandeglang dalam setiap acara
kebudayaan. Rampak bedug bukan hanya dimainkan di bulan Ramadhan, tapi dimainkan juga secara
profesional pada acara-acara hajatan (hitanan, pernikahan) dan hari-hari peringatan kedaerahan bahkan
nasional.
Pertunjukan Rampak Bedug
Pada awalnya pertunjukan rampak bedug dimainkan oleh laki-laki saja. Tapi sekarang rampak beduga
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mungkin demikian karena seni rampak bedug mempertunjukkan
tarian-tarian yang terlihat indah jika ditampilkan oleh perempuan (selain tentunya laki-laki). Jumlah
pemain sekitar 10 orang, laki-laki 5 orang dan perempuan 5 orang. Namun ada juga beberapa
penampilan rampak bedug yang lebih dari 10 pemain, tergantung kreativitas dan penyajian mereka
Adapn fungsi masing-masing pemain adalah sebagai berikut pemain laki-laki sebagai penabuh bedug
dan sekaligus kendang sedangkan pemain perempuan sebagai penabuh bedug juga, baik pemain laki-laki
maupun perempuan sekaligus juga sebagai penari. Pertunjukan rampak bedug tidak ada ketentuan
tertentu, penyajiannya sesuai dengan kreativitas kelompok masing-masing
Busana pemain rampak bedug
Kostum pemain rampak bedug memakai busana muslim untuk laki-laki dan busana muslimah untuk
perempuan. Pemain laki-laki misalnya mengenakan pakaian model pesilat lengkap dengan sorban khas
Banten, tapi warna-warninya menggambarkan kemoderenan: hijau, ungu, merah, dan lain-lain (bukan
hitam atau putih saja). Adapun pemain perempuan mengenakan pakaian khas tari-tari tradisional, tapi
bercorak kemoderenan dan relatif religious.

#OSKMITB2018

Anda mungkin juga menyukai