Anda di halaman 1dari 37

SISTEM RUJUKAN

Bidang Penjaminan Manfaat


BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto

1
Rujukan Online
Sistem Rujukan Online

1. Implementasi rujukan online di FKRTL akan dilaksanakan mulai tanggal 1


(satu) Agustus 2018.
2. Dalam implementasi rujukan online di FKRTL pelayanan kesehatan
Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) di Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (FKRTL) menggunakan rujukan online dengan data
Peserta diinput ke dalam Aplikasi Primary Care (Pcare) BPJS Kesehatan.
3. Peserta membawa rujukan dan kartu JKN-KIS digital melalui Aplikasi
Mobile JKN karena data rujukan akan diakomodir pada Aplikasi Vclaim
BPJS Kesehatan dan berlaku maksimal 90 (sembilan puluh)
4. Penggunaan kartu JKN-KIS atau kartu JKN-KIS digital dilakukan dengan
verifikasi yaitu membandingkan kesesuaian data KIS digital dengan
identitas pendukung Peserta berupa NIK yang akan mengakses
pelayanan kesehatan.
5. Surat Eligibilitas Peserta (SEP) tidak dapat diterbitkan tanpa adanya
nomor rujukan untuk kunjungan RJTL pertama atau nomor surat kontrol
untuk kunjungan RJTL berikutnya di FKRTL.

3
Sistem Rujukan Online

6. Surat kontrol diberikan apabila Peserta masih memerlukan perawatan di


FKRTL tersebut. Peserta dapat langsung datang ke FKRTL (tanpa harus
ke FKTP terlebih dahulu) dengan membawa surat kontrol dari dokter
tersebut. Surat kontrol berlaku 1 (satu) kali untuk kunjungan berikutnya
kecuali untuk Poliklinik Hemodialisa, Kemoterapi dan Rehabilitasi Medik
dapat menggunakan nomor surat keterangan (surat kontrol) yang sama
selama satu bulan.
7. Surat kontrol hanya dapat dipergunakan dan diinput pada Aplikasi Vclaim
BPJS Kesehatan apabila mempunyai nomor numerik. Ketentuan tentang
surat kontrol mengacu pada surat Deputi Direksi Bidang JPKR nomor
7319/III.2/0618 tanggal 8 Juni 2018 tentang persiapan implementasi
rujukan online dan kelola kasus kontrol di FKRTL.
8. Apabila dokter spesialis/subspesialis tidak memberikan surat kontrol,
maka pada kunjungan berikutnya pasien harus melalui FKTP.
9. Dalam hal peserta membutuhkan pemeriksaan dari dokter spesialis/sub-
spesialis lainnya, maka dokter spesialis/sub-spesialis dapat
mengeluarkan surat konsultasi internal.

4
Profil Data Faskes

FKTP
Profiling Faskes

• Tenaga medis
• Profil kepemilikan
• Jam Pelayanan
• Berkas Persyaratan Mutlak
• Sarana Prasarana
• Titik Koordinat

FKRTL
Data Profil yang dibutuhkan oleh Aplikasi
Pcare:
1. Kompetensi dari FKRTL (Kompetensi
Tenaga Medis dan Jam Pelayanan)
• Tenaga medis dan kompetensinya
• Profil kepemilikan
2. Titik Koordinat FKTP dan FKRTL
• Jam Pelayanan
• Sarana Prasarana Ketepatan data dan tujuan rujukan Pcare
• Titik Koordinat
• Berkas Persyaratan Mutlak
dipengaruhi ketepatan Faskes dalam
mengisi HFIS termasuk titik koordinat.
Sistem Rujukan Online
Rujuk Balik
 Surat Rujuk balik
 Kartu JKN-KIS / Kartu Digital Mobile JKN
 Resep Obat PRB
Rujukan Antar RS
Aplikasi Vclaim

Kontak Pertama
Aplikasi P-Care
 Surat Rujukan / Kartu JKN-KIS /
 Data Peserta diinput ke dalam Aplikasi Pcare Kartu Digital Mobile JKN
 Surat Rujukan dapat dicetak  Bukti Identitas Tambahan
 Key : Edukasi Peserta JKN-KIS
terhadap tindak lanjut perawatan Masuk rawat inap
Pulang dan butuh kontrol ulang

Kontak Kedua dst Rawat Inap


Kontrol Ulang
Kontrol 1X  Surat Perintah Rawat Inap
 Surat Kontrol  Kartu JKN-KIS / Kartu Digital
 Surat Rujukan / Kartu JKN-KIS / Mobile JKN
Kartu Digital Mobile JKN  Bukti Identitas Tambahan
 Bukti Identitas Tambahan

Alur RJTL Alur RITL Alur Rujuk Balik


Evaluasi Pemanfaatan Aplikasi PCare
Progress Rujukan Online
Kuantitas Entry PCare 8%
Jumlah FKTP Kerja Sama
Bulan Juli 2018 = 168
14
Jumlah FKTP Entri P Care
Jumlah FKTP tidak entri Pcare
Juni
92% 2018
154

2%

Jumlah FKTP Entri P Care


Jumlah FKTP tidak entri Pcare

164
FKTP yang belum memanfaatkan P
Care
98% Juli
NO NamaPPK 2018
1 Klinik Sabilillah Mitra 45 Data Transaksi
2 NURANI KARTIKA LESTARI Pcare Tanggal
3 DRG. DIANA ROOSSUMANTRI 23 Juli 2018
4 SIKES SATRAD 222 JOMBANG

7
Rujukan Berbasis Kompetensi dan
Terintegrasi Sistem Informasi
Landasan Hukum
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), BPJS Kesehatan sebagai
Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia dapat mengembangkan Teknis
operasionalisasi sistem pelayanan kesehatan. Sistem kendali
mutu pelayanan dan Sistem pembayaran pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Perpres nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas
peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan
kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1 tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program JKN
LATAR BELAKANG

 Implementasi pelaksanaan rujukan berjenjang di masing-masing


daerah merujuk kepada Peraturan Daerah, dimana peserta yang
tinggal pada daerah perbatasan tidak dapat mengakses faskes
terdekat apabila tidak sesuai dengan pengaturan Pemerintah
Daerah terkait pengaturan rujukan berjenjang di wilayah setempat.
 Peserta yang dirujuk ke fasilitas penerima rujukan, tidak
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan akibat keterbatasan
informasi terkait kebutuhan medis, sarana prasarana dan SDM
sehingga menyebabkan peserta harus kembali dirujuk ke fasilitas
kesehatan lainnya
 Antrian yang menumpuk pada Rumah Sakit akibat menjadi
tumpuan rujukan pada sebuah daerah
 Belum ada sistem informasi yang dapat mengatur pelaksanaan
rujukan secara online dan real time
TUJUAN

PESERTA
 Membantu peserta mendapatkan pelayanan dengan kompetensi
yang dibutuhkan dengan jarak yang terjangkau

 Membantu peserta mendapatkan fasilitas kesehatan penerima


rujukan yang sesuai dengan kompetensi dan pemenuhan sarana
prasarana yang dibutuhkan sehingga meminimalisir adanya
rujukan berulang kepada peserta dengan alasan tidak adanya
SDM dan sarana yang dibutuhkan.

 Mengurai antrian yang menumpuk pada fasilitas kesehatan


penerima rujukan dengan memberikan beberapa opsi tujuan
kepada peserta (dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan
sarana prasarana serta kompetensi SDM)
TUJUAN

FASILITAS KESEHATAN

 Membantu Fasilitas Kesehatan dalam melakukan rujukan yang tepat


sesuai dengan kompetensi dan pemenuhan sarana prasarana yang
dibutuhkan.

 Memberikan rujukan secara real time dan online dengan data pada
faskes perujuk yang langsung terkoneksi ke faskes penerima
rujukan (Digital Documentation)

 Mengurai antrian yang menumpuk pada fasilitas kesehatan penerima


rujukan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1 tahun
2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan
oleh
dokter dan dokter gigi di puskesmas,
puskesmas perawatan, tempat
TINGKAT I praktik perorangan, klinik pratama, klinik
umum di balai/lembaga
pelayanan kesehatan, dan rumah sakit
pratama.
Pelayanan kesehatan spesialistik yang
dilakukan oleh
dokter spesialis atau dokter gigi
TINGKAT II spesialis yang menggunakan
FASILITAS KESEHATAN pengetahuan
dan teknologi kesehatan spesialistik.
Pelayanan kesehatan sub spesialistik
yang dilakukan
TINGKAT III oleh dokter sub spesialis atau dokter
gigi sub spesialis yang menggunakan
pengetahuan dan teknologi kesehatan
sub spesialistik.
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1 tahun
2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan

Sistem Rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan


kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal

RUJUKAN

RUJUKAN

TINGKAT III
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat
diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan
tingkat kedua
TINGKAT II
Pelayanan kesehatan tingkat kedua *dikecualikan pada keadaan gawat
hanya dapat diberikan atas rujukan darurat, bencana, kekhususan
TINGKAT I dari pelayanan kesehatan tingkat permasalahan kesehatan pasien,
pertama dan pertimbangan geografis
RUJUKAN BERJENJANG BERBASIS KOMPETENSI
MELALUI INTEGRASI SISTEM INFORMASI
(FASKES PRIMER DAN FASKES RUJUKAN)
RUJUKAN BERJENJANG BERBASIS
KOMPETENSI DENGAN INTEGRASI SISTEM
INFORMASI
FASKES TK.I
Input dalam aplikasi
Terdapat daftar Faskes Tk II yang dapat dipilih sesuai
eligibilitas di Faskes Tk
dengan kriteria yang ditentukan
I sesuai kriteria
kebutuhan kompetensi
SDM dan
SDsarana/prasarana
Dokter umum melakukan
pemeriksaan dan
memberikan penilaian
kebutuhan rujukan
pasien
Informasi tampilan:
1. Nama faskes penerima rujukan dengan kelas
ketetapan Kemenkes
Kasus yang 2. Jumlah rujukan yang ditujukan pada faskes tsb
dikecualikan: (dalam pengembangan)
(dalam pengembangan) 3. Kapasitas pelayanan di faskes (dengan
• Thalassemia pertimbangan jumlah ketersediaan dokter per
• Hemofilia poli) (dalam pengembangan)
• Kanker 4. Jadwal praktek poli
Pemetaan Fasilitas 5. Keterangan jarak faskes tujuan rujukan
• HD
Kesehatan
mempertimbangkan
• Jantung
*dengan kriteria
kebutuhan faskes tertentu FASKES TK.III
pada daerah FASKES TK.II
perbatasan Pada aplikasi
eligibilitas di
Faskes Tk II dapat
dilakukan rujukan
Horizontal/Vertikal
RUJUKAN BERJENJANG BERBASIS
KOMPETENSI DENGAN INTEGRASI SISTEM
INFORMASI

INTEGRASI SISTEM INFORMASI

 Mapping keahlian dokter


spesialis/subspesialis
 Mapping pemeriksaan
P-Cares penunjang (lab/radiologi)
 Ketersediaan tempat
tidur (ICU,HCU,kamar
rawat kelas)
Vclaim
 Mapping jam pelayanan
poli
 Mapping kelas RS
HFIS-Aplicares
 Mapping jarak
berdasarkan koordinat
GPS
 Masa berlaku kerjasama
FKRTL
 Masa berlaku SIP
(legalitas pembayaran
klaim)
Ketentuan Penyelenggaraan Rujukan
di Fasilitas Kesehatan Perujuk

Kasus yang
PESERTA FASKES PERUJUK dikecualikan:
• Thalassemia
• Hemofilia
• Kanker
Peserta datang • HD
• Jantung
*dengan kriteria
tertentu

APLIKASI P-CARE Rujukan Khusus


 Tampil data RS yang sesuai
Perlu di rujuk sesuai kompetensi dibutuhkan
indikasi medis Dokter Fasilitas
 Memilih nama RS dengan Kesehatan TK III
melakukan
mempertimbangkan jam
pemeriksaan Nomor
praktek poli F
rujukan
 Jarak
 Klasifikasi RS Fasilitas
Perujuk FKTP Kesehatan TK II
Peserta
mengurus rujukan
Perujuk FKRTL APLIKASI VCLAIM
 Faskes memilih
Faskes perujuk wajib spesialis/subspesialis yang Fasilitas
komunikasi dengan Faskes dibutuhkan Kesehatan TK III
penerima rujukan utk  Faskes memilih pemeriksaan
Nomor
Penunjang Radiologi dan/atau
memastikan bahwa penerima rujukan
laboratorium yang dibutuhkan Fasilitas
rujukan dapat menerima  Memilih nama RS dengan Kesehatan TK II
pasien dalam hal keadaan mempertimbangkan jam lainnya
pasien gawat darurat praktek poli, ketersediaan
Rujukan Horisontal
tempat tidur
Penyelenggaraan Rujukan di Fasilitas
Kesehatan Penerima Rujukan

FASKES PENERIMA
FASKES PERUJUK RUJUKAN

Penerima rujukan wajib melakukan verifikasi kebenaran identitas


Peserta:
1) Membandingkan data pada kartu JKN/ KIS Digital Mobile
dengan data identitas lain yang dimiliki peserta
Mendapatkan informasi dari
Fasilitas kesehatan Penerima 2) Memastikan kesesuaian pasien melalui pengecekan identitas
rujukan ttg ketersediaan sarana atau dengan identifikasi sidik jari
dan prasarana serta kompetensi 3) Mengidentifikasi penggunaan layanan JKN oleh peserta pada
dan ketersediaan tenaga kesehatan; aplikasi eligibilitas yang dikeluarkan BPJS Kesehatan dalam hal
dan menerima pertimbangan medis penerima rujukan adalah FKRTL dan atau melalui bantuan care
atas kondisi pasien
center BPJS Kesehatan 1500400

Faskes perujuk tidak


diperkenankan meminta
pasien/keluarga untuk mencari
rujukan sendiri dengan
mendatangi fasilitas kesehatan
penerima rujukan
Penyelenggaraan Rujukan di Fasilitas
Kesehatan Penerima Rujukan

FASKES PENERIMA
FASKES PERUJUK
RUJUKAN

Memasukan informasi keterangan asal rujukan pada


kolom asal rujukan berupa nomor rujukan yang
dikeluarkan fasilitas kesehatan perujuk

Memasukkan informasi pada kolom keterangan


berupa indikasi medis dilakukan rujukan pada kasus
rujukan dari fasilitas kesehatan lain

Pasien tidak memerlukan


Pasien masih memerlukan perawatan lanjutan di perawatan lanjutan dari
faskes penerima rujukan faskes penerima rujukan dan
dapat ditangani oleh faskes
Diberikan surat kontrol oleh DPJP perujuk dikembalikan ke
faskes perujuk

Maksimal 3 bulan sejak tanggal


rujukan dibuat harus kembali ke
FKTP
KONTIGENSI PLAN
Jika PCARE OFFLINE

A. BAGI FKTP NON JARKOMDAT


 Pada Aplikasi HFIS, Profil FKTP agar diisikan dengan FKTP non jarkomdat
 Rujukan dibuat manual
 Pencetakan SEP dipanggil berdasarkan nomor kartu, bukan nomor rujukan

B. BAGI FKTP JARKOMDAT


 Agar FKTP melaporkan ke Bidang PMP Kantor Cabang bahwa Pcare sedang Offline
 Bidang PMP mengupdate pada HFIS bahwa Jarkomdat sedang Offline (otomatis
berlaku hanya sampai dengan pukul 00.00, karena pada pukul 00.01 dianggap pcare
di FKTP tersebut telah normal kembali, kecuali FKTP melapor kembali)
 Rujukan dibuat manual  namun setelah online agar tetap dibuatkan nomor rujukan di
Pcare
 Pencetakan SEP dipanggil berdasarkan nomor kartu dan tetap dicetakkan SEP.
FKTP dengan Jarkomdat wajib menggunakan Aplikasi P Care saat melakukan Rujukan
per 1 Agustus 2018
• SEP hanya dapat dikeluarkan dengan mengakses data dari aplikasi P Care (nomor rujukan yang
dikeluarkan dari Aplikasi P Care)
FKTP non jarkomdat telah ter-flagging pada sistem, sehingga FKTP tersebut dapat
melakukan rujukan secara manual dimana SEP dapat diterbitkan di FKRTL melalui
Aplikasi VClaim tanpa mengakses data pada Aplikasi Pcare .
Dalam hal terjadi kendala jarkomdat di FKTP sehingga tidak ada jaringan internet yang
sifatnya sementara, maka penanganan terhadap resiko yang mungkin terjadi adalah
sebagai berikut:
• FKTP wajib melapor ke Kantor Cabang setempat bahwa FKTP tersebut sedang ada gangguan
jarkomdat sehingga tidak dapat menggunakan Aplikasi PCare.
• Kantor Cabang melakukan flagging melalui Aplikasi HFIS, bahwa FKTP tersebut mengalami
kendala jarkomdat. Pada kondisi ini, FKTP tersebut akan berstatus non jarkomdat, sehingga
dapat menerbitkan surat rujukan manual. Setelah jarkomdat FKTP kembali normal maka FKTP
wajib melakukan pengentrian data rujukan manual yang telah diterbitkan sebelumnya pada
Aplikasi Pcare.
• Flagging bersifat sementara, yaitu berlaku sampai dengan pukul 23:59 waktu setempat. Pada
pukul 00.01 hari berikutnya secara otomatis sistem akan mengembalikan FKTP pada status
FKTP dengan jarkomdat. Apabila kendala jarkomdat tersebut masih terjadi hingga melewati
pukul 00.01, maka FKTP tersebut harus melapor kembali ke Kantor Cabang
Kendala Jarkomdat pada satu Kota/Kabupaten
• Jika kendala jarkomdat terjadi pada daerah tertentu, misalnya
pada wilayah Kabupaten/Kota yang letaknya berbeda dengan
lokasi Kantor Cabang, maka flagging non jarkomdat pada
Aplikasi HFIS dapat dilakukan oleh Kantor Cabang.
• Jika kendala jarkomdat terjadi pada wilayah Kabupaten/Kota
yang letaknya sama dengan lokasi Kantor Cabang, maka Kantor
Cabang dapat melaporkan kepada Kedeputian Wilayah untuk
melakukan flagging non jarkomdat

Kendala Jarkomdat Nasional


• Apabila terjadi gangguan sistem secara nasional, maka akan ada
pemberitahuan dari Kedeputian Bidang OTI beserta
tindaklanjutnya.
Pencetakan SEP di rumah sakit hanya dapat dikeluarkan dari
Aplikasi VClaim dengan mengakses data dari Aplikasi PCare,
apabila terjadi kelalaian dari FKTP dalam melakukan input data
rujukan online secara realtime, hal tersebut akan berdampak pada
keluhan peserta (peserta mengalami kendala di FKRTL).

Apabila terjadi kondisi dimana FKTP belum melakukan input


rujukan online secara realtime namun pasien telah datang ke
FKRTL, maka langkah yang harus dilakukan untuk menangani hal
tersebut adalah:

• FKRTL segera melakukan komunikasi langsung dengan FKTP perujuk/Kantor Cabang


• FKTP segera melakukan input rujukan online dalam Aplikasi PCare pada
kesempatan pertama
Ketentuan Implementasi Rujukan Online :
1. Pelayanan Poliklinik di FKRTL menggunakan
rujukan online Pcare (dikecualikan untuk FKTP
non Jarkomdat)
2. Peserta dapat dilayani dengan membawa
rujukan dan kartu JKN-KIS digital melalui
Aplikasi Mobile JKN
3. Data rujukan diakomodir pada aplikasi
Vclaim
4. Rujukan berlaku max 90 hari, digunakan
pada kunjungan pertama ke Poliklinik di 1. Menertibkan surat rujukan FKTP
FKRTL
melalui P Care
5. Dalam hal dokter memberikan surat kontrol
bahwa pasien masih memerlukan perawatan 2. Menertibkan surat Kontrol di FKRTL
di FKRTL, kunjungan berikutnya pasien
langsung ke FKRTL dengan membawa surat
kontrol
6. SEP tidak dapat terbit tanpa adanya no
rujukan untuk kunjungan pertama atau no
surat kontrol untuk kunjungan berikutnya di
FKRTL Output :
7. Surat kontrol berlaku 1 kali kecuali untuk 1. Tidak menjamin rujukan manual
poliklinik Hemodialisa, Kemoterapi dan
Rehabilitasi Medik dapat menggunakan 2. Penurunan fragmentasi yang berasal
nomor surat yang sama selama 1 bulan dari kasus kontrol
Sistem Penomoran Surat Kontrol FKRTL
surat JPKR Nomor 7319/III.2/0618

Hal yang harus menjadi perhatian dalam penomoran surat kontrol


adalah sebagai berikut :

Untuk FKRTL yang belum memiliki sistem penomoran rujukan


internal/kontrol/surat pengantar rawat inap , diharapkan dapat membuat
penomoran baik melalui aplikasi tertentu maupun secara manual

Jika dalam kasus rujukan internal terdapat kondisi 1 (satu) pasien dikonsulkan
lebih dari 1 (satu) poli rujukan maka jumlah penomoran rujukannya adalah
sebanyak jumlah surat rujukan internal pada setiap poli yang dituju
Pointer FKTP
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Komunikasi
Wajib Online Realtime Entry Aktif Dengan
FKRTL

Langsung Input
Internet On Pada Kesempatan
Pertama

Lapor Jika Ada


Kendala
PELAYANAN HAJI
Pelayanan Haji
Pelayanan Haji

Ketentuan pelayanan jamaah haji peserta JKN-KIS sebagai berikut :

• Pelayanan kesehatan di Embarkasi/Debarkasi dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah


Haji (PPIH)
• Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Klinik Embarkasi/Debarkasi bukan merupakan biaya
yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan (dibiayai oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah)
• Apabila atas indikasi medis, Jemaah Haji memerlukan pemeriksaan atau penunjang diagnostik
di FKRTL, maka mekanisme rujukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Program JKN
• Dalam rangka memfasilitasi pelayanan rujukan bagi peserta JKN, Klinik Embarkasi/Debarkasi
dapat membentuk kerjasama dengan FKTP berkerjasama dengan BPJS Kesehatan
• Kantor Cabang menunjuk FKTP untuk berafiliasi dengan Klinik Embarkasi/Debarkasi dalam
rangka memfasilitasi pelayanan rujukan bagi peserta JKN
• Namun dalam kondisi emergensi, Jemaah Haji yang membutuhkan penanganan lebih lanjut ke
Dokter Spesialis di FKRTL maka dokter ppih di Embarkasi/Debarkasi dapat langsung merujuk
Peserta ke FKRTL terdekat dengan membawa surat pengantas rujukan manual dari Dokter PPIH
Embarkasi, disertai kartu identitas JKN
Pelayanan Haji
Hal yang harus menjadi perhatian dalam pelayanan kesehatan
adalah sebagai berikut :

Penjaminan pelayanan kesehatan kepada Jemaah Haji sesuai dengan


cakupan pelayanan dan mekanisme penjaminan dan sistem rujukan
yang berlaku pada program Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan tidak menjamin pelayanan kesehatan yang berupa


Medical Check Up, vaksin dan hal lain yang termasuk dalam hal-hal
yang tidak dijamin dalam program JKN

Maksimal peresepan obat bagi Jemaah Haji Peserta PRB atau


menderita penyakit kronos yaitu paling banyak untuk pemberian 30
(tiga puluh) hari
APOTEK ONLINE
Pendahuluan

Latar Belakang Penyusunan Aplikasi:

• Pembaharuan Aplikasi Apotek Desktop Versi 05.05.10.02


• Perubahan e-Katalog yang dinamis sehingga menyebabkan BPJS
Kesehatan harus selalu melakukan updating tabel refferensi
Apotek
• Pencegahan fraud dalam pelayanan obat luar paket.

Tujuan Penyusunan Aplikasi

• SIM Penagihan Obat Luar Paket


• SIM yang menggambarkan riwayat pelayanan obat setiap
Peserta JKN secara realtime online
• Pelaporan Keluhan Ketersediaan Obat secara Online
Keunggulan
• Bagi Faskes :
• Mempercepat proses penagihan klaim obat luar paket
• Mempercepat updating perubahan harga obat e-katalog
• Data utilisasi obat luar paket yang lebih akurat;
• Pelaporan keluhan ketersediaan obat real time dan tidak manual
• Bagi BPJS Kesehatan:
• Dapat mencegah “potensi fraud pasien belanja obat”;
• Mendukung proses Vedika;
• Bagi Peserta: Peserta dapat mengambil obat di Apotek mana saja
yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan

Keterbatasan
• Berbasis Web dilakukan dengan memanfaatkan Infrastruktur
Jaringan Internet
ALUR APLIKASI

APOTEK ONLINE

Resep Input Resep Input Obat Verifikasi


BOA
Cetak
Pengajuan
FPK/Hapus
Klaim
FPK
Mulai
1 Agustus 2018

1. IFRS dan Apotek harus menyediakan jaringan


internet
2. FKTP wajib melakukan entri kunjungan P Care secara
realtime
3. IFRS dan Apotek wajib melakukan entri resep secara
realtime
Output :
1. Implementasi PRB
2. Menghilangkan belanja obat Pasien antar FKRTL
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

Download Aplikasi Mobile JKN

www.bpjs-kesehatan.go.id

Anda mungkin juga menyukai