Lap. Penyelam Setan
Lap. Penyelam Setan
PENYELAM SETAN
Dosen : Drs. Allesius Maryanto M.Pd
Disusun Oleh :
PENDIDIKAN IPA
2019
A. JUDUL
Penyelam Setan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui pengaruh tekanan fluida terhadap posisi benda
C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Berikut adalah daftar alat dan bahan :
1. Botol Aqua 600 ml
2. Tabung reaksi berukuran kecil
3. Air
1. Desain Percobaan
2. Prosedur Percobaan
Membalik tabung reaksi yang berisi air tersebut ke dalam botol yang berisi
air dan dijaga agar tetap tegak terapung dan tidak tumpah
Menutup botol plastik tersebut dengan rapat
G. KONSEP FISIKA
1. Yang disebut dengan terapung adalah kondisi benda dalam zat cair bilamana sebagian
dari benda di permukaan zat cair dan bagian lainnya tidak ada yang bersinggungan
dengan wadahnya.
2. Penyebab benda terapung adalah gaya keatas terhadap benda dari zat cair hanya berupa
sebagian dari berat volume benda yang tercelup didalam zat cair dapat mengibangi
berat benda.
3. Untuk membuat benda dalam kondisi biasa tenggelam menjadi terapung yaitu dengan
membuat rongga didalam benda atau membuat cekungan pada bagian atas dari benda.
4. Yang disebut melayang adalah kondisi benda dalam zat cair bila seluruh tubuh benda
berada diantara dasar dan permukaan zat cair.
5. Penyebab benda melayang adalah berat benda dapat diimbangi oleh gaya keatas yang
besarnya seluruh berat volume zat cair yang diisisikan benda.
6. Yang disebut dengan tenggelam adalah kondisi benda dalam zat cair dimana benda
berada menempel erat pada dasar wadah zat cair.
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul “Penyelam Setan” memiliki tujuan yaitu mengetahui
pengaruh tekanan fluida terhadap posisi benda. Berdasarkan percobaan yang kami lakukan
pada hari Senin, 8 April 2019 pukul 09.20-11.00 WIB di Laboratorium IPA 2 FMIPA
UNY. Dari hasil kami praktikum yaitu menyusun rangkaian penyelam setan diamana yang
dimksudkan pada percobaan ini yaitu percobaan Hukum archimedes dimana Menurut
Bambang (2010 : 87) bahwa “Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda
tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat
cair yang dipindahkannya” didapatkan hasil dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Pada botol bekas
Pada botol gelas A ini saat dilakukan percobaan dengan seperti prosedur diatas
dengan perlakuan tanpa memberi pijatan/tekanan pada gelas benda terlihat
sebagian berada dipermukaan dan sebagian tidak menempel pada dasar botol,
ini biasa disebut dengan terapung sesuai dengan konsep fisika Menurut
Halliday (2010 : 141) bahwa :
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul
dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair.
Benda Terapung
Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan
seimbang maka :
W=F a
ρ .V .g=ρ .V .g
b b ZC 2
ρ .V =ρ .V
b b ZC 2
Sehingga dapat dilihat ketika ρ benda lebih kecil daripada ρ air maka benda
akan terapung. Dalam hal ini juga dijelaskan menurut Hukum Archimedes. Hal
ini sudah sesuai menurut konsep maupun percobaan sehingga sudah terbukti.
2. Pada botol bekas B
Pada botol gelas B ini saat dilakukan percobaan dengan seperti prosedur diatas
dengan perlakuan memberi pijatan/tekanan pada sisi atas dan bawah secara
beramaan gelas benda terlihat tidak ada yang muncul dipermukaan dan tidak
ada yang menempel pada dasar, ini biasanya disebut dengan melayang. Hal ini
sesuai dengan menurut Halliday (2010: 143) bahwa :
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat
cair dan di atas dasar tempat zat cair berada.
Benda Melayang
Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan seimbang
maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρzc
Sehingga dapat dilihat ketika ρ benda sama dengan ρ air maka benda akan
melayang. Dalam hal ini juga dijelaskan menurut Hukum Archimedes. Hal ini
sudah sesuai menurut konsep maupun percobaan sehingga sudah terbukti.
3. Pada botol bekas C
Pada botol gelas C ini saat dilakukan percobaan dengan seperti prosedur diatas
dengan perlakuan memberi pijatan/tekanan pada sisi bawah botol sehingga
gelas benda terlihat menempel pada dasar botol, ini biasanya disebut dengan
tenggelam. Hal ini sesuai dengan menurut Halliday (2010: 144) bahwa :
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak
pada dasar tempat zat cair berada.
Benda Tenggelam
Sehingga dapat dilihat ketika ρ lebih besar ρ air maka benda akan tenggelam.
Dalam hal ini juga dijelaskan menurut Hukum Archimedes. Hal ini sudah sesuai
menurut konsep maupun percobaan sehingga sudah terbukti.
I. KESIMPULAN
Tekanan sangat berpengaruh terhadap fluida suatu benda, dapat dibuktikan pada
percobaan ini ketika air dalam botol yang berisi suatu benda diberi 3 perlakuan tekanan
yang berbeda maka benda akan bergerak sesuai tekanan yang diberikan seperti terapung,
melayang, dan tenggelam.
J. DAFTAR PUSTAKA
Halliday, David. 2010. Fisika Dasar Jilid 7. Jakarta : Erlangga.
Murdaka, Bambang. 2010. Fisika Dasar. Yogyakarta : CV Andi Offset
K. LAMPIRAN