Anda di halaman 1dari 8

PENGOPERASIAN WATER TREATMENT PLANT

DI PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON


Nurmiati Pasra1, Faisol Hakim2
Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik - PLN
nurmi.pasra@gmail.com1, faisolhakim58@gmail.com2

Abstrak

Air merupakan produk utama dan kebutuhan pokok dalam proses menghasilkan energi listrik di
PLTU. Perlu dilakukan tahap-tahap proses untuk menghasilkan air dengan conductifity dan ph
yang di ijinkan. Pada PLTU Paiton 2 x 400 MW memiliki 2 unit Water Treatment Plant dengan
menghasil water deminerale dengan kapasitas flow 2 x 108 m³/ jam. Proses Filling PLTU dimulai
dari pengisian hotwell Condensor dari tangki Condensate Storage Tank (CST), selanjutnya air
dipompa dengan condensate Pump menuju Deaerator, kemudian pengisian drum dengan pompa
Boiler Feed Pump (BFP), Pada drum terjadi pemisahan fase uap dan air. Uap basah yang
bertekanan di panaskan menggunakan superheater hingga menjadi uap kering dan dialirkan
menuju ke Turbin dengan pengaturan pada Main Stop Valve. Karena generator seporos dengan
turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Hal ini menyebabkan kelebihan air pada saat
pengisian air di Condensate Storage Tank. Karenakan pengoprasian secara manual dapat
berakibat terbuangnya air demineral. sehingga terjadi kerugian dan kurang efisien dalam
pengoperasiannya. Dengan penambahan sensor level pada tangki Condensate Storage Tank
untuk mengurangi terluapnya air pada saat pengisian air demineraleral pada tangki.

Kata Kunci : Sensor Level, Water Treatment Plant

Abstract

Water is the main products and basic necessities in the process of generating electrical energy in a
steam power plant. Several processes are needed to produce water with permitted conductivity and
PH. Steam Power Plant Paiton 2 x 400 MW has two water treatment plant unit with
demineraleralized water products flow 2 x 108 m³/ jam. Filling process of steam power plant is
started by charging Hotwell condensor of Condensate Storage Tank (CST). By using condensate
pump, water is pumped into the Deaerator, then fill the drum with pump Boiler Feed Pump (BFP). In
the drum, separation of water and vapor phase will occur. Pressurized wet steam is heated using
steam superheater to produce dry steam and supplied to the turbine by settings via Main Stop
Valve. Because the generator and turbine are in the same axis, generator is now able to produce
electricity. There will be excess water in the Condensate Storage Tank in charging state due.
Manual operation which can waste demineraleralized water which furthermore can cause losses
and decrease efficiency in the operation system. With the addition of the level sensor in the
Condensate Storage Tank, overflowing water in demineraleralized water filling the tank can be
avoided.

Keywords: Level Sensors, Water Treatment Plant

1. PENDAHULUAN ke turbin. Untuk memutar turbin diperlukan


energi kinetik dari uap panas atau kering.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan
adalah pembangkit yang menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu-
energi kinetik dari uap untuk menghasilkan bara, minyak bakar dan MFO untuk start awal.
energi listrik. Bentuk utama pembangkit listrik Pada PLTU, air sebagai produk utama
jenis ini adalah generator yang di hubungkan telah melalui beberapa proses untuk menjaga

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015 | 41


keandalan peralatan-peralatan pembangkit. 2. SIKLUS RANKINE
Persyaratan air yang di gunakan untuk produk
di boiler adalah air tawar. Di beberapa Siklus Rankine merupakan siklus tenaga
pembangkit PLTU kebanyakan bersumber dari uap paling sederhana yang merupakan
air laut. Untuk itu perlu diubah terlebih dahulu modifikasi dari siklus Carnot, di mana proses
menjadi air tawar dengan menggunakan pemanasan dan pendinginan pada siklus ini
proses Desalination plant atau Reverse terjadi pada tekanan yang tetap. Siklus
Osmosis (RO). Hal ini dilakukan karena Rankine ideal digambarkan paad gamabr 1.
kandungan Conductivity air masih tinggi
yaitu sekitar 20-40 μs, sehingga perlu
dilakukan proses lagi .
Unit Pembangkitan Paiton Unit 1 & 2
mempunyai kapasitas pembangkitan 2 X 400
MW yang produksi listriknya disalurkan ke
sistem jaringan 500 KV yang terhubung
dengan sistim kelistrikan Jawa - Madura dan
Bali (JAMALI). Unit Pembangkit ini Gambar 1. Siklus Rankine
menggunakan bahan bakar batu bara
sebagai bahan bakar utama dan bahan Siklus Rankine ideal tidak melibatkan
bakar minyak (HSD) sebagai bahan bakar irreversibel internal dan terdiri dari 4 tahapan
untuk start up. Bahan bakar batu bara proses sebagai berikut :
dipasok dengan kebutuhan batubara a. Tahap 1 (proses 1 - 2), merupakan proses
sebanyak rata-rata 1.500 Ton per hari. kompresi isentropik dalam kompressor,
Di PLTU PAITON unit 1 dan 2 bahan baku kondisi 1 adalah udara atmosfer dimana
air berasal dari air tawar yang berjarak ± 10 temperatur udara adalah hasil kompresi
KM dari lokasi PLTU. Dari sumber air dipompa (proses pengisian drum)
ke lokasi PLTU dimasukan ke tangki b. Tahap 2 (proses 2 - 3), merupakan proses
penampung air sumber (Well Water Tank/ penambahan panas pada tekanan
WWT) dengan kapasitas 5000 m3. Setelah itu konstan dalam ruang bakar dimana
dilakukan proses pemurnian hingga menjadi panas yang ditambahkan dalam ruang
air demineral di Water Treatment untuk bakar (proses pembakaran dalam boiler)
menghasilkan air make up sebagai pengisi c. Tahap 3 (proses 3 - 4), merupakan proses
hot well yang akan di proses di dalam boiler. ekspansi isentropik dalam turbin.,
Dari semua proses ini, merupakan proses selanjutnya temperatur gas keluaran
yang penting dalam rangka mendukung pada proses extraksi steam dari turbin
proses terjadinya produksi uap dalam boiler. d. Tahap 4 (proses 4 - 1), merupakan proses
Water Treatment plant merupakan proses pelepasan kalor (heat rejection) ke
pengolahan air baku menjadi air proses lingkungan pada tekanan konstan
(bebas mineral/demineral). Air demineral (proses di dalam condenser)
digunakan untuk memproduksi uap
penggerak turbin uap. Air demineral pada Air yang masuk ke pompa pada kondisi 1
siklus PLTU berfungsi sebagai media transfer sebagai cairan jenuh dan dikompresi sampai
energi yang terkandung dalam bahan bakar tekanan operasi boiler. Temperatur air akan
sampai dengan energi listrik yang dihasilkan meningkat selama kompresi isentropik melalui
oleh generator. Siklus ini bekerja pada kondisi sedikit pengurangan dari volume spesifik air.
tekanan dan temperatur yang tinggi pada Pada gambar 1, jarak vertikal antara 1 – 2
peralatan yang presisi dan sistem yang pada diagram T – s biasanya dilebihkan untuk
sangat kompleks. Oleh karena itu air menjaga agar proses lebih aman. Air yang
demineral harus diolah mengikuti prosedur memasuki boiler sebagai cairan terkompresi
dan persyaratan yang sesuai dengan kriteria. pada kondisi 2 dan akan menjadi uap
Di Water Treatment Plant conductivity air superheated pada kondisi 3. Dimana panas
diturunkan menjadi < 1 μs , hal ini dilakukan yang diberikan oleh boiler ke air pada
agar daya hantar listrik yang terkandung temperatur yang tetap.
dalam air tersebut sangat kecil. Boiler dan seluruh bagian yang
menghasilkan uap ini disebut sebagai
generator uap. Uap superheated pada kondisi
3 kemudian akan memasuki turbin untuk

42 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015


diekspansi secara isentropik dan akan 3. Proses Operasi Water Treatment Plant
menghasilkan kerja untuk memutar shaft yang Secara umum fungsi dari Water
terhubung dengan generator listrik sehingga Treatment Plant (WTP) pada PLTU Paiton
dihasilkanlah listrik. P dan T dari uap akan adalah mengolah air baku menjadi air
turun selama proses ini menuju keadaan 4 demineral yang mana air demineral
dimana uap akan masuk kondensor dan digunakan untuk memproduksi uap yang
biasanya sudah berupa uap jenuh. Uap ini bertekanan sebagai penggerak turbin uap
akan dicairkan pada P konstan didalam Proses dari pada pengolahan WTP hingga
kondensor dan akan meninggalkan kondensor menghasilkan air demineral pada PLTU paiton
sebagai cairan jenuh yang akan masuk secara garis besar yaitu dengan mengambil
pompa untuk melengkapi siklus ini. air dari sumber air, yang dipompa dan
Sehingga data dibawah kurva proses ditampung didalam WWT kemudian dipompa
pada diagram T – s menunjukkan transfer dengan Well Water Transfer Pump menuju ke
panas untuk proses reversibel internal. Area service water tank. Air dari service water tank
dibawah kurva proses 2 – 3 menunjukkan dialirkan dengan memanfaatkan gaya
panas yang ditransfer ke boiler dan area grafitasi menuju ke peralatan pre treatment
dibawah kurva proses 4 – 1 menunjukkan sehingga dari proses pre treatment air baku
panas yang dilepaskan di kondensor. digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
Perbedaan dari kedua aliran ini adalah kerja bahan baku untuk diproses lagi di dalam
netto yang dihasilkan selama siklus. cation exchanger, decarbonator tank,
kemudian anion exchanger dan Mix bed untuk
diturunkan conductivity < 1μs /cm² dengan
kandungan silica < 500 ppb sehingga
menghasilkan air demineral untuk air
penambah didalam hotwell condenser.

Gambar 2 Lay out khusus Siklus Rankine.

  DIAGRAM ALIR WATER TREATMENT PLANT


PORTABLE
TANK
Sumber Air Tawar SERVICE WATER
FIRE PROTECTION

Desa Klontong TANK Coal & Ash Hanling


12000 KL

INJECTION PEMAKAIAN AIR


ALUM SUFATE UNTUK SANITARY
dan
Kolam FERIC CHLORIDE
Penampungan PORTABLE
CLASIFIER TRANSFER PUMP
WELL WATER
TANK Created By :
5000 KL
SAND FILTER Suherman Staf OC

WELL WATER
TRANSFER PUMP
POMPA KLONTONG
CLEAR WELL

FILTERED
TRANSFER PUMP
TURBINE
CONDENSER

CONDENSATE
WATER TANK DEMINERALISED
725 KL WATER TANK
1800 KL

HOT WELL
DECARBONATOR

CONDENSATE MIX BED ION ANION CATION


DEMIN
TRANSFER PUMP EXCHANGERS EXCHANGERS EXCHANGERS
TRANSFER PUMP

DECARBONATOR
DECARBONATOR
BOOSTER PUMP BLOWER

Gambar 2 Diagram Alir Water Treatment Plant

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015 | 43


Air demineral pada siklus PLTU berfungsi h. Air baku masuk ke dalam bejana penukar
sebagai media transfer energi yang kation maka akan terjadi proses
terkandung dalam bahan bakar sampai penukaran kation oleh resin
dengan energi listrik yang dihasilkan oleh i. Air keluar dari bejana Kation kemudian
generator yang seporos dengan turbin. Siklus masuk ke dekarbonator tank. Alat ini
ini bekerja pada kondisi tekanan dan berfungsi untuk menghilangkan gas CO2.
temperatur yang tinggi. Oleh karena itu air Dengan menyepraikan air baku di dalam
demineraleral harus diolah mengikuti Dekarbonator Tank sehingga gas
prosedur dan persyaratan yang sesuai terpisah dan dibantu dengan hembusan
dengan kriteria. Secara umum Water Treat- udara dari Decarbonator Blower dan
ment Plant terbagi menjadi 2 (dua) sistem, dibuang ke atmosfer.
yaitu Sistem Pre Water Treatment dan Sistem j. Air keluar dari decarbonator kemudian
Demineraleral Plant. masuk ke bejana penukar anion dengan
Proses Water Treatment Plant sebagai bantuan Decarbonator Boster Pump, Di
berikut : dalam Anion Exchanger akan terjadi
a. Bahan baku air tawar yang berasal dari proses penukaran ion, dimana ion negatif
sumber yang berjarak ± 10 KM dari (X-) yang terkandung dalam air akan
lokasi PLTU. Dari sumber air dipompa ke diserap oleh resin anion. Out put yang
lokasi PLTU dimasukkan ke tangki dihasilkan diharapkan conductivity air <
penampung air sumber (Well Water Tank 20μs/cm² dengan kandungan silica < 500
/ WWT ) dengan kapasitas 5000 m³. ppb.
b. Dari tangki penampung well water, air k. Air keluar dari bejana anion kemudian
dipompakan dan dimasukan ke tangki masuk kedalam bejana mixbed. Alat ini
service yang berlokasi pada bagian atas adalah berfungsi ganda sebagai
dengan ketinggian ± 10 m dari level campuran antara fungsi penukar kation
tanah PLTU. Selanjutnya air dialirkan ke dan penukar anion. Diharapkan kwalitas
Clarifier tanpa menggunakan pompa/ air dengan PH : 6,5 - 7, conductivity
cukup dengan gaya gravitasi. <1μs / cm, dan kandungan Silica < 10
c. Didalam Clarifier akan terjadi proses ppb.
koagulasi sehingga terjadi pemisahan l. Air baku setelah keluar dari mixbed
antara air jernih dengan gumpalan- dinamakan air demineral. Air ini dialirkan
gumpalan zat padat. Air jernih akan menuju demineral water tank kapasitas
mengumpul pada bagian samping 1800 kl kemudian dipompa menggunakan
sedangkan endapan akan mengumpul demineral transfer pump dialirkan menuju
pada bagian tengah bawah. Air jernih ke Condensate Storage Tank dan di
dikeluarkan lewat pengumpul air di alirkan menuju Hot Well Condensor
bagian samping dari dinding Clarifier sebagai air produk boiler.
dan endapan dikeluarkan dari bagian
bawah tangki Clarifier. 3.1 Pre Water Treatment
d. Air jernih keluar dari clarifier masuk ke Pada Sistem Pre Water Treatment air dari
dalam Gravity Filter yang berisi saringan sumber desa klontong yang masih terdapat
pasir. Air yang keluar dari saringan ini partikel-partikel lumpur dijernihkan dengan
merupakan air yang sudah jernih, bebas melalui beberapa tahapan penyaringan, agar
dari sisa-sisa gumpalan endapan yang air tersebut tidak menghambat pada proses
terbentuk pada clarifier. pengolahan air murni (demineral) yang akan
e. Sebagai penampung akhir dari produksi dilakukan. Sistem ini terdiri dari peralatan-
Pre Water Treatment ini adalah Bak peralatan sebagai berikut (1) Clarifier
Penampung Air Jernih (Water Treatment berfungsi untuk memisahkan antara air jernih
Clear Well siap untuk diolah lebih lanjut dengan gumpalan-gumpalan zat padat. Disini
pada sitem Demineraleral Plant. terjadi proses koogulasi sehingga air jernih
f. Air jernih (Clear Well) hasil pengolahan akan mengumpul pada bagian samping
Pre Water Treatment selain sebagai sedangkan endapan akan mengumpul pada
bahan baku pembuatan air bebas bagian tengah bawah. (2) Gravity sand filter
mineral juga sebagian dipakai sebagai adalah tangki yang berisi saringan pasir. Air
air untuk kebutuhan sanitary. yang keluar dari saringan ini merupakan air
g. Untuk kebutuhan sanitary ini air dari clear yang sudah jernih, bebas dari sisa-sisa
well dipompa ke portable water tank. gumpalan endapan yang terbentuk pada

44 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015


clarifier. (3) Perlengkapan injeksi kimia, ini ion Hydrogen (H+) yang berasal dari resin
bisa tidak dilakukan kalau kualitas air dari kation. (3) Decarbonator Tower berfungsi
sumber air yang sangat bagus. untuk menghilangkan gas CO2 yang sebagian
terbentuk dari peruraian Asam Carbonat
3.2 Demineral Plant (H2CO3) yang terbentuk dari timbulnya asam
Demineraleral Plant adalah sebagai mineral (HX) pada bejana kation, H2CO3 -----Æ
pengolah air baku yang dihasilkan oleh H2O + CO3. (4) Anion exchanger adalah
prewater treatment untuk menghasilkan air tangki penukar anion, dimana ion negatif (X-)
bebas mineral (Demineraleralized Water) yang terkandung dalam air akan diserap oleh
sehingga memenuhi syarat sebagai air make- resin anion dan ditukar dengan ion (OH-) yang
up untuk keperluan air pengisi didalam boiler berasal dari resin anion. (5) Mix Bed
pada PLTU. Prinsip kerja Demineral Plant Exchanger adalah berfungsi ganda sebagai
adalah teknik penukar ion, dimana ion yang campuran antara fungsi penukar kation dan
terkandung dalam air baku/ air tawar ditukar penukar anion. Mineral yang lolos dari
dengan ion yang terkandung didalam resin. bejana kation dan anion akan ditangkap
Apabila resin telah melaksanakan operasi pada bejana mixbed ini sehingga daya kerja
dalam jangka waktu tertentu maka resin akan Demineraleral Plant akan lebih baik. (6)
mengalami kejenuhan sehingga perlu Demineral Water Storage Tank berfungsi
dilaksanakan regenerasi untuk mengembali- sebagai tanki penampung Air Demineral yang
kan resin kedalam kondisi siap operasi. sesuai dengan syarat konduktivity yang
prinsip regenerasi dengan mengaktifkan resin kurang dari 1 μs dan di gunakan sebagai air
Anion dan Cation dengan menginjeksi Kimia make up pengisi di Hot well condenser .Air ini
NaOH dan HCL pada Anion Exchanger dan selanjutnya di tampung pada Condensate
Cation Exchanger dengan bantuan Hotwater Storage Tank (CST). (7) Demineral Water
saat proses regenerasi. Out put conductivity Transfer Pump adalah pompa yang berfungsi
sekitar 100 μs, kemudian air menuju mix bed untuk mentransfer air demineral dari
untuk disaring kembali sehinga output Demineral Storage Tank menuju ke
conductivity dibawah 1μs/cm². Setelah Condensate Storage Tank. Pompa ini
conductivity kurang dari 1 μs kemudian di cek beroprasi secara manual dengan kapasitas 60
menggunakan conductivity meter untuk m³/jam. (8) Condensate Storage Tank
memastikan nilai tersebut baik dari merupakan tangki penampung air demineral
laboratorium maupun dari operasi. Baru air di yang kemudian dipompa menuju hot well
transfer dengan pompa menuju Deminerale condenser.
Storage Tank.
Dalam melakukan regenerasi perlu
melakukan monitoring yang rutin hal ini 4. ANALISA PENGOPTIMALAN WATER
dikarenakan terkadang conductivity masih TREATMENT PLANT
tinggi diatas 100μs/cm², bisa jadi resin pada
Anion dan Cation Excanger sudah jenuh a. Permasalahan Water Treatment Plant
sehingga perlu dilakukan penggantian resin, Terdapat beberapa permasalahan yang
atau bisa jadi akibat dari injeksi kimia yang ada pada Watertreatment Plant diantaranya
kurang sempurna. 1) Settingan Control Valve discharge
Sistem ini terdiri dari peralatan-peralatan Decarbonator WTP train B kurang pas,
utama, antara lain (1) Filtered Water Transfer sehingga menyebabkan level Decar-
Pump adalah pompa yang berfungsi untuk bonator High / Low dengan cepat,
mentransfer air dari clear well menuju ke sehingga menyebabkan tripnya Filter
Cation Exchanger. Interlock kerjanya yaitu Transfer Pump ataupun Decarbonator
saat decarbunator A/B kosong maka pompa Booster Pump. Jika Decarbonator level
ini akan bekerja. Sedangkan Decarbonator high, maka Filter Water Transfer Pump trip
Boster Pump akan mati saat kondisi begitu pula sebaliknya, jika Decarbonator
decarbonator kosong, demikian sebaliknya level low maka Decarbonator Booster
jika decarbonator level high,maka Filtered Pump trip, sehingga mengganggu
Water Transfer Pump akan auto mati. (2) operasinya train dan jam operasi train
Cation Exchanger berfungsi sebagai penukar Water Treatment Plant.
kation (ion muatan positif) dimana kation 2) Grafity Sand Filter level high, sehingga
(M+) yang terkandung didalam air akan flow yang mengalir ke Clear Well tidak
diserap oleh resin kation dan ditukar dengan normal.

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015 | 45


3) Terjadi kelebihan air saat pengisian di operasikan secara auto dan manual.
Condensate Storage Tank, dikarenakan Level minimal pada CST sekitar 6 m
pengoprasian secara manual. Hal ini sehingga setelah 6 m , pompa Demineral
dapat berakibat terbuangnya air Water transfer pump harus ON secara
demineral yang akan menyebabkan auto. Saat level mencapai 8,5 m pompa
terjadi kerugian dan kurang efisiennya tersebut dapat OFF.
dalam pengoprasian.
c. Inovasi Pada Water Treatment Plant
b. Penanganan Masalah pada Water Ada banyak permasalahan-permasalah-
Treatment an yang terdapat pada WTP, hal ini perlu
1) Penanganan pada masalah pertama : dilakukan pembenahan minimal mengurangi
dengan meng-ajust blok valve, jika kerugian yang timbul dari sistem. Misalnya
Decarbonator levelnya naik dengan pada Pengisian Tangki Condensate Storage
cepat maka di buka blok valvenya sedikit Tank (CST) sering terjadi luapan air yang
dan jika level Decarbonator low dengan mana sangat merugikan dari segi air yang
cepat dapat ditutup sedikit blok valvenya. terbuang sia-sia. Atau bisa jadi terjadi
Mengatur sampai settingannya pas / kekosongan pada tanki sehingga
sampai flow presisi (± 100 m3/jam). mengakibatkan 2 Unit PLTU trip akibat tidak
2) Penanganan pada masalah ke dua yaitu adanya atau kurangnya suplay air make-up
dengan melakukan backwash, agar flow dari CST.
yang mengalir ke clear well sehingga Hal ini perlu sedikit pembenahan yaitu
normal kembali . dengan menambah sensor level air pada CST
3) Masalah yang ke tiga merupakan sehingga Demineral Water Transfer Pump
masalah yang timbul saat pola operasi, (DWTP) bekerja secara Auto ataupun Manual.
hal ini perlu dilakukan penambahan Jika terjadi kerusakan pada system Auto maka
sensor level air. Dimana dapat di bisa dioprasikan secara manual.

Gambar 3 Alur Flow Demineral Water dari CSTpada kondisi awal sebelum inovasi

46 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015


Gambar 4. Alur Flow Demineral Water dari CST paad kondisi sesudah Inovasi

Air Yang berasal dari Demineral Storage kerugian perbulan diperkirakan 10.000
Tank di pompa dengan Demineral WTP liter x Rp 200,- = Rp 2.000.000,-/ bulan.
menuju ke Condensate Storage Tank. Saat 2) Jika dilakukan inovasi pada tangki CST
level air mencapai level 8.5 m, maka pompa dengan menambah sensor level ditangki,
berhenti karena sensor level high bekerja maka akan menghindari terjadinya
sehingga memerintahkan pompa untuk terbuangnya air demineral pada tengki
berhenti. Sedangkan pada saat terjadi CST dikarenakan level High.
pemakaian dan level air mencapai level 6 m, 3) Membantu Operator Local untuk
maka sensor level low bekerja dan mengantisipasi terjadinya level Low
memerintahkan pompa DWTP untuk bekerja, tangki CST sehingga dapat terhindar dari
sehingga kembali mengisi demikian trip unit PLTU.
seterusnya. Untuk rangkaian control pompa
secara Direct On Line dengan tegangan DC
110 V . 5. SIMPULAN

d. Keuntungan Dari Inovasi a. PLTU Paiton Unit 1 dan 2 menggunakan


Ada beberapa keuntungan dari air tawar sebagai produk boiler dari
pemberian sensor level pada tangki CST sumber air di Desa Klontong yang
diantaranya : kemudian dilakukan proses Pre Treatment
1) Dari segi biaya pembuatan murah dari dan Demineraleral Treatment.
pada rugi dalam pembuangan air b. Water Treatment Plant merupakan system
Demineral secara sia-sia. pengolahan air dengan cara menghilang-
Diasumsikan harga air bersih ( PDAM kan kandungan silica didalam air
Kota Probolinggo )=Rp 2000,- / m³. dengan proses penangkapan ion meng-
Rp 2000,-/m³ = Rp 200,-/liter. Dengan gunakan resin Anion dan Cation di dalam
kapasitas Tangki Condensate Storage tangki sehingga di dapat counductivity di
Tank (CST)= 725.000 liter. Misalnya rata- bawah 1μs/cm³.Air kemudian digunakan
rata diperkirakan air yang terbuang di untuk produk didalam boiler.
tangki CST rata-rata = 10 Ton/bulan (10 c. Sistem pengoprasian Water Treatment
Ton = 10.000 liter). Jadi besarnya Plant harus sesuai SOP yang ada dan
saat resin anion dan kation didalam

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015 | 47


tangki penukar ion sudah jenuh maka DAFTAR PUSTAKA
dilakukan proses regenerasi. Pada
regenerasi terdapat beberapa step-step 1. “_________”, PT. (PLN) Pembangkitan
operasi sistem sehingga setelah selesai Tenaga Listrik Jawa Bali II, Unit
dilakukan regenerasi di cek dengan Pembangkitan Paiton, Water Treatment
menggunakan conductivitymeter baik Plant Manual Book, 1991..
dari labouratorium maupun dari operator 2. “_________”, PT. (PLN) Pembangkitan
sendiri hasilnya akan direkomendasikan Tenaga Listrik Jawa Bali II , Unit
untuk dialirkan dan ditampung didalam Pembangkit Paiton 1 & 2, Operating and
Demineraleral Tank. Maintenance Water Treatment Plant
d. Penambahan sensor level pada tangki Paiton, 1991
Condensate Storage Tank (CST) dimak- 3. “_________”, Perusahaan Umum Listrik
sudkan untuk mengurangi terluapnya air Negara, Steam Power Plant Unit 1& 2 for
pada saat pengisian air demineral pada Water Treatment Plant book 5, 1995
tangki. 4. “_________”, http:// ilmu pembangkit
e. Air Produk merupakan Hal yang paling .wordpress.com “Siklus Rankine “
penting dan utama yang perlu di 1. “____________”, www.satuenergi.com ” Teori
perhatikan baik dari sisi syarat air yang Dasar PLTU Batubara. “
diperbolehkan untuk digunakan sesui
SOP Hal ini dikarenakan jika terdapat
keteledoran maka akan berakibat fatal
khususnya di dalam pipa –pipa boier dan
jika terjadi kekurangan air produk maka
akan mengakibatkan unit trip dan akan
mengalami kerugian yang sangat besar
di system pembangkit listrik interkoneksi
jawa bali.

48 | JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 7 NO. 1, JANUARI - MEI 2015

Anda mungkin juga menyukai