Anda di halaman 1dari 24

SOP

PEMERIKSAAN GLUKOSA,
PROTEIN, PH URINE
METODE COMBUR TES
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016
Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001

Pengertian Suatu senyawa protein dalam sel darah merah, berfungsi sebagai
pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan mengambil karbon
dioksida menuju ke paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan hemoglobin (Hb)


untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja di puskesmas

Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.


2. Masukkan HCl 0,1 n ke dalam tabung pengencer hemometer sampai
tanda 2.
3. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan kapas
alkohol.
4. Pegang bagian yang akan ditusuk lalu tusuk dengan lanset steril.
5. Masukkan darah dalam pipet dengan cara pipet disimpan dibawah
aliran darah sehingga darahnya langsung masuk tnpa dihisap. Darah
diambil sampai tanda 20 ul.
6. Segera alirkan darah kedalam tabung pengencer yang berisi HCl dan
tunggu sampai membentuk asam hematin (-+ 5 Menit )
7. Tambahkan air setetes demi setetes sambil diaduk sampai warna
menyamai dengan standar. Baca hasilnya dan dinyatakan dalam gr
%.
8. Nilai normal HB Perempuan 12 – 14 gr% dan Laki – laki 14 – 16 gr%.
SOP
PEMERIKSAAN GLUKOSA,
PROTEIN, PH URINE
METODE COMBUR TES
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016
Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001

Pengertian -

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan glukosa,


protein, ph urine untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat melalui peningkatan kinerja di puskesmas
Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.


2. Disiapkan wadah urine yang bersih, steril dan kering.
3. Pasien diminta untuk ke wc dan menampung urine di wadah yang
telah disediakan
4. Letakan wadah yang berisi urine di tempat yang datar
5. Masukan Stik kedalam urine sampai semua indikator terendam,
dibiarkan selama 1 menit, kemudian diangkat.
Dibandingkan dengan standar warna/table pembacaan.
SOP
PEMERIKSAAN GLUKOSA,
PROTEIN, PH URINE
METODE COMBUR TES
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016
Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001

Pengertian HCG merupakan hormon yang diproduksi oleh plasenta begitu embrio mulai
menempel pada dinding rahim. Hormon sebagian dikeluarkan melalui air
seni ibu yang sedang hamil.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan HCG tes


(kehamilan) untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat melalui peningkatan kinerja di puskesmas

Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.


2. Disiapkan wadah urine yang bersih, steril dan kering
3. Pasien diminta untuk ke wc dan menampung urine di wadah yang
telah disediakan
4. Letakan wadah yang berisi urine di tempat yang datar
5. Masukan ujung Stik HCG tes kedalam urine sampai dibawah batas
indikator terendam, dibiarkan selama 1 menit, kemudian diangkat.
6. Di lihat hasil tes dan bandingkan dengan table pembacaan.
7. Bila yang terlihat ada satu garis hasilnya negatif
8. Bila yang terlihat ada dua garis hasilnya positif
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS KESEHATAN
SOP
PEMERIKSAAN GLUKOSA,
PROTEIN, PH URINE
METODE COMBUR TES
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016
Halaman :1
PUSKESMAS
MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI
TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001

Pengertian Terdapat dua golongan darah yang penting yaitu sistem ABO dan Rhesus.
Golongan darah ABO yaitu A, B, AB atau O, sedangkan golongan darah
Rhesus yaitu Rhesus negatif atau Rhesus positif. Golongan darah seseorang
diperoleh secara genetik dan tidak akan berubah seumur hidup kecuali
terjadi pada kondisi tertentu. Penting diketahui terutama untuk keperluan
transfusi darah dan kehamilan

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Golongan Darah


untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja di puskesmas

Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

Prosedur 1. Persilahkan pasien utuk duduk dengan nyaman


2. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.
3. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan kapas alkohol.
4. Pegang bagian yang akan ditusuk lalu tusuk dengan lanset steril.
5. Teteskan darah ke atas kartu golongan darah pada empat bagian yang
akan di tes golongannya
6. Teteskan anti A, B, AB dan Rhesus ke setiap tetesan darah sesuai
dengan jenis golongannya yag tertera pada kartu golongan darah
7. Aduk perlahan dengan menggunakan ujung objek glas yang berbeda
untuk setiap bagian.
8. Lihat hasil reaksinya, ada tidaknya aglutinasi (gumpalan)
Nilai Rujukan : terjadi aglutinasi: (+), tidak terjadi aglutinasi : (-)
Anti A Anti B Anti AB Golongan Darah
(+) (–) (+) A
(–) (+) (+) B
(+) (+) (+) AB
(–) (–) (–) O
Anti D (+) : Rhesus positif
Anti D (-) : Rhesus negatif
SOP
PEMERIKSAAN GLUKOSA,
PROTEIN, PH URINE
METODE COMBUR TES
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016
Halaman :1
PUSKESMAS
MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI
TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001

Pengertian -

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Gula Darah, untuk


meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja di puskesmas

Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium
1. Siapkan peralatan yang butuhkan, yaitu: Easy touch meter, alkohol,
Prosedur
kasa/kapas, jarum penusuk (lancet) dan alat penusuk ( lancing device) dan
test strip.
2. Cuci dan keringkan kedua tangan sebelum pengambilan sampel untuk
menghindari kontaminasi.
3. Masukkan jarum penusuk ( lancet) di alatnya (lancing device). Pastikan
bahwa jarum yang di pakai masih baru dan steril. Jarum penusuk hanya
digunakan untuk sekali pakai.
4. Letakkan ujung jari pasien yang akan ditusuk. Sebaiknya menggunakan
ujung jari berbeda-beda agar tidak menimbulkan pengerasan kulit. Jempol
dan kelingking sebaiknya tidak digunakan untuk pengambilan sampel
(gunakan jari tengah, jari manis atau telunjuk).
5. Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kasa atau kapas beralkohol
untuk menghindari infeksi.
6. Tusukkan jarum ke ujung jari pasien. Lap darah pertama yang keluar
dengan kapas dan biarkan bulatan kecil darah terbentuk di ujung jari. Tekan
dengan pelan jari pasien untuk membantu mengeluarkan darah, tapi jangan
terlalu kuat agar sampel tidak bercampur dengan cairan otot sehingga
mengacaukan hasil pengukuran.
7. Bila darah tidak cukup keluar, tusukkan jarum di jari kedua.
8. Masukkan test strip ke alat pengukur. Pastikan bahwa test strip yang
digunakan belum kedaluwarsa. Setiap strip memiliki tanggal kedaluwarsa
sendiri yang bila terlewati akan membuat hasil pengukuran tidak akurat.
9. Tempelkan ujung test strip ke bulatan darah sampai terbasahi merata
bagian untuk sampelnya. Jangan meneteskan darah ke strip dan jangan
terlalu keras menempelkan test strip. Bila sampel darah sudah memadai
maka alat akan mulai mengukur (waktu pengukuran terlihat di display
dalam hitungan mundur).
10. Tempelkan kasa atau kapas beralkohol ke ujung jari yang tertusuk untuk
menghentikan perdarahan.
11. Lihat hasil pengukuran di Easy touch meter:
a. 4 s.d. 7 mmol/l atau 72 s.d. 126 mg/dl (puasa)
b. kurang dari 10 mmol/l atau 180 mg/dl (90 menit setelah makan)

c. sekitar 8 mmol/l atau 144 mg/dl (malam hari)


PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MEKARWANGI
Jalan Raya Mekarwangi No.274 Telp. 02328882484 KUNINGAN 45574
PEMERIKSAAN BTA ( Ziehl Neelsen)
Nomor Dokumen : Noomor Revisi : Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Kepala UPTD Puskesmas Mekarwangi

02 Januari 2016
Standar Operasional Prosedur

TATA TARYONO , SKM. MM


NIP.19650223 198512 1 001
Pengertian Sputum dibuat sediaan pada objek. Sediaan yang sudah kering difiksasi dan
dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen. Pewarnaan Ziehl Neelsen akan
menampakkan bakteri tahan asam yang berwarna merah dengan latar
berwarna biru. Hasil yang didapat adalah terdapatnya bakteri tahan asam

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan BTA metode Ziehl


Neelsen, untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat
melalui peningkatan kinerja di puskesmas

Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Prosedur A. Alat yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :


1) Ose
2) Kaca preparat
3) Bunsen
4) Pipet tetes
5) Mikroskop
(Depkes RI, 2007).
B. Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :
1) Sputum
2) Larutan basic fuchsin
3) Asam alkohol
4) Methylen blue
5) Oil imersi
(Depkes, RI, 2007).
C. Cara kerja
1) Sputum di ambil dengan ose dan dibuat sediaan dengan bentuk sesuai
pola dengan ukuran 2 x 3..
2) Buat kuil kuil kecil mengelilingi olesan agar dahak menyebar secara
merata.
3) Preparat dikeringkan
4) Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan.
5) Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.
6) Panasi sediaan dengan api bunsen disetiap sediaan sampai keluar uap
jangan sampai mendidih.
7) Diamkan 5 menit.
8) Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir.
9) Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah
carbol fuchsin.
10) Genangi permukaan sediaan dengan methylen blue selama 20-30 detik.
11) Bilas sediaan dengan air mengalir.
12) Keringkan sediaan di udara
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MEKARWANGI
Jalan Raya Mekarwangi No.274 Telp. 02328882484 KUNINGAN 45574
PEMERIKSAAN BTA ( Ziehl Neelsen)
Nomor Dokumen : Noomor Revisi : Halaman
2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Kepala UPTD Puskesmas Mekarwangi

02 Januari 2016
Standar Operasional Prosedur

TATA TARYONO , SKM. MM


NIP.19650223 198512 1 001
Prosedur 13) Nyalakan Mikroskop
14) Sediaan diberi oil imersi
15) Baca hasil dengan lensa objecktif 100 x.
c. Interprestasi hasil
Pembaacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan
menggunakan skala IUATLD sebagai berikut (Depkes, 2002) :
a. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif.
b. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan.
c. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).
d. Ditemukan 1-20 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau (2+),
minimal dibaca 50 lapang pandang.
e. Ditemukan >10 BTA BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau (3+),
minimal dibaca 20 lapang pandang.
SOP
PEMERIKSAAN
HEMAGLOBIN (HB)
METODE SAHLI
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016

Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001
Suatu senyawa protein dalam sel darah merah, berfungsi sebagai
Pengertian
pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan mengambil karbon
dioksida menuju ke paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan hemoglobin (Hb)
Tujuan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja di puskesmas
Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA
Unit terkait

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di pakai
2. Masukkan HCl 0,1 n ke dalam tabung pengencer hemometer sampai
tanda 2
3. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan kapas
alkohol.
4. Pegang bagian yang akan ditusuk lalu tusuk dengan lanset steril.
5. Masukkan darah dalam pipet dengan cara pipet disimpan dibawah
aliran darah sehingga darahnya langsung masuk tnpa dihisap. Darah
diambil sampai tanda 20 ul.
6. Segera alirkan darah kedalam tabung pengencer yang berisi HCl dan
tunggu sampai membentuk asam hematin (-+ 5 Menit )
7. Tambahkan air setetes demi setetes sambil diaduk sampai warna
menyamai dengan standar. Baca hasilnya dan dinyatakan dalam gr %.
8. Nilai normal HB Perempuan 12 – 14 gr% dan Laki – laki 14 – 16 gr%.
SOP
PEMERIKSAAN GLUKOSA,
PROTEIN, PH URINE
METODE COMBUR TES
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016
Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001

Pengertian -

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan glukosa,


protein, ph urine untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat melalui peningkatan kinerja di puskesmas
Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.


2. Disiapkan wadah urine yang bersih, steril dan kering.
3. Pasien diminta untuk ke wc dan menampung urine di wadah yang
telah disediakan
4. Letakan wadah yang berisi urine di tempat yang datar
5. Masukan Stik kedalam urine sampai semua indikator terendam,
dibiarkan selama 1 menit, kemudian diangkat.
6. Dibandingkan dengan standar warna/table pembacaan.
SOP
PEMERIKSAAN HCG TES
( KEHAMILAN )
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016
Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001
HCG merupakan hormon yang diproduksi oleh plasenta begitu embrio
Pengertian
mulai menempel pada dinding rahim. Hormon sebagian dikeluarkan
melalui air seni ibu yang sedang hamil.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan HCG tes
Tujuan
(kehamilan) untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat melalui peningkatan kinerja di puskesmas
Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA
Unit terkait

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

Prosedur 1. diminta untuk ke wc dan menampung urine di wadah yang telah


disediakan
2.Letakan wadah yang berisi urine di tempat yang datar
3. Masukan ujung Stik HCG tes kedalam urine sampai dibawah batas
indikator terendam, dibiarkan selama 1 menit, kemudian diangkat.
4.Di lihat hasil tes dan bandingkan dengan table pembacaan.
5.Bila yang terlihat Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.
6.Disiapkan wadah urine yang bersih, steril dan kering
7.Pasien ada satu garis hasilnya negatif
8.Bila yang terlihat ada dua garis hasilnya positif

SOP
PEMERIKSAAN GOLONGAN
DARAH
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016

Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001
Terdapat dua golongan darah yang penting yaitu sistem ABO dan Rhesus.
Pengertian
Golongan darah ABO yaitu A, B, AB atau O, sedangkan golongan darah
Rhesus yaitu Rhesus negatif atau Rhesus positif. Golongan darah
seseorang diperoleh secara genetik dan tidak akan berubah seumur hidup
kecuali terjadi pada kondisi tertentu. Penting diketahui terutama untuk
keperluan transfusi darah dan kehamilan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Golongan Darah
Tujuan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja di puskesmas
Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA
Unit terkait

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium

1. Persilahkan pasien utuk duduk dengan nyaman


2. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.
3. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan kapas
alkohol.
4. Pegang bagian yang akan ditusuk lalu tusuk dengan lanset steril.
5. Teteskan darah ke atas kartu golongan darah pada empat bagian
yang akan di tes golongannya
6. Teteskan anti A, B, AB dan Rhesus ke setiap tetesan darah sesuai
dengan jenis golongannya yag tertera pada kartu golongan darah
7. Aduk perlahan dengan menggunakan ujung objek glas yang berbeda
Prosedur untuk setiap bagian.
8. Lihat hasil reaksinya, ada tidaknya aglutinasi (gumpalan)
Nilai Rujukan : terjadi aglutinasi: (+), tidak terjadi aglutinasi : (-)
Anti A Anti B Anti AB Golongan Darah
(+) (–) (+) A
(–) (+) (+) B
( + ) ( + ) ( + ) AB
(–) (–) (–) O
Anti D (+) : Rhesus positif
Anti D (-) : Rhesus negatif

SOP
PEMERIKSAAN GOLONGAN
DARAH
No. Dokumen : SOP / / UKP
No.Revisi : 00
TanggalTerbit :Juni 2016

Halaman :1

PUSKESMAS MEKARWANGI
KECAMATAN LEBAKWANGI TATA TARYONO , SKM. MM
KAB.KUNINGAN NIP.19650223 198512 1 001

Pengertian
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Gula Darah,
Tujuan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja di puskesmas
Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA
Unit terkait

Admiinistratif 1. Status Pasien


2. Register Laboratorium
3. Siapkan peralatan yang butuhkan, yaitu: Easy touch meter, alkohol,
Prosedur
kasa/kapas, jarum penusuk ( lancet) dan alat penusuk (lancing device)
dan test strip.
4. Cuci dan keringkan kedua tangan sebelum pengambilan sampel untuk
menghindari kontaminasi.
5. Masukkan jarum penusuk ( lancet) di alatnya (lancing device). Pastikan
bahwa jarum yang di pakai masih baru dan steril. Jarum penusuk
hanya digunakan untuk sekali pakai.
6. Letakkan ujung jari pasien yang akan ditusuk. Sebaiknya
menggunakan ujung jari berbeda-beda agar tidak menimbulkan
pengerasan kulit. Jempol dan kelingking sebaiknya tidak digunakan
untuk pengambilan sampel (gunakan jari tengah, jari manis atau
telunjuk).
7. Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kasa atau kapas
beralkohol untuk menghindari infeksi.
8. Tusukkan jarum ke ujung jari pasien. Lap darah pertama yang keluar
dengan kapas dan biarkan bulatan kecil darah terbentuk di ujung jari.
Tekan dengan pelan jari pasien untuk membantu mengeluarkan darah,
tapi jangan terlalu kuat agar sampel tidak bercampur dengan cairan
otot sehingga mengacaukan hasil pengukuran.
9. Bila darah tidak cukup keluar, tusukkan jarum di jari kedua.
10. Masukkan test strip ke alat pengukur. Pastikan bahwa test strip yang
digunakan belum kedaluwarsa. Setiap strip memiliki tanggal
kedaluwarsa sendiri yang bila terlewati akan membuat hasil
pengukuran tidak akurat.
11. Tempelkan ujung test strip ke bulatan darah sampai terbasahi merata
bagian untuk sampelnya. Jangan meneteskan darah ke strip dan
jangan terlalu keras menempelkan test strip. Bila sampel darah sudah
memadai maka alat akan mulai mengukur (waktu pengukuran terlihat
di display dalam hitungan mundur).
12. Tempelkan kasa atau kapas beralkohol ke ujung jari yang tertusuk
untuk menghentikan perdarahan.
13. Lihat hasil pengukuran di Easy touch meter:
a. 4 s.d. 7 mmol/l atau 72 s.d. 126 mg/dl (puasa)
b. kurang dari 10 mmol/l atau 180 mg/dl (90 menit setelah makan)

c. sekitar 8 mmol/l atau 144 mg/dl (malam hari)


PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MEKARWANGI
Jalan Raya Mekarwangi No.274 Telp. 02328882484 KUNINGAN 45574
PEMERIKSAAN BTA ( Ziehl Neelsen)
Nomor Dokumen : Noomor Revisi : Halaman
1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Kepala UPTD Puskesmas Mekarwangi

Standar Operasional 02 Januari 2016


Prosedur

TATA TARYONO , SKM. MM


NIP.19650223 198512 1 001
Pengertian Sputum dibuat sediaan pada objek. Sediaan yang sudah kering difiksasi dan
dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen. Pewarnaan Ziehl Neelsen akan
menampakkan bakteri tahan asam yang berwarna merah dengan latar berwarna
biru. Hasil yang didapat adalah terdapatnya bakteri tahan asam

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan BTA metode Ziehl


Neelsen, untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui
peningkatan kinerja di puskesmas

Unit terkait Laboratorium, BP umum, BP Gigi, KIA

Prosedur D. Alat yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :


1) Ose
2) Kaca preparat
3) Bunsen
4) Pipet tetes
5) Mikroskop
(Depkes RI, 2007).
E. Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :
1) Sputum
2) Larutan basic fuchsin
3) Asam alkohol
4) Methylen blue
5) Oil imersi
(Depkes, RI, 2007).
F. Cara kerja
1) Sputum di ambil dengan ose dan dibuat sediaan dengan bentuk sesuai pola
dengan ukuran 2 x 3..
2) Buat kuil kuil kecil mengelilingi olesan agar dahak menyebar secara merata.
3) Preparat dikeringkan
4) Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan.
5) Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.
6) Panasi sediaan dengan api bunsen disetiap sediaan sampai keluar uap
jangan sampai mendidih.
7) Diamkan 5 menit.
8) Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir.
9) Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah carbol
fuchsin.
10) Genangi permukaan sediaan dengan methylen blue selama 20-30 detik.
11) Bilas sediaan dengan air mengalir.
12) Keringkan sediaan di udara
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MEKARWANGI
Jalan Raya Mekarwangi No.274 Telp. 02328882484 KUNINGAN 45574
PEMERIKSAAN BTA ( Ziehl Neelsen)
Nomor Dokumen : Noomor Revisi : Halaman
2/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Kepala UPTD Puskesmas Mekarwangi

Standar Operasional 02 Januari 2016


Prosedur

TATA TARYONO , SKM. MM


NIP.19650223 198512 1 001
Prosedur 13) Nyalakan Mikroskop
14) Sediaan diberi oil imersi
15) Baca hasil dengan lensa objecktif 100 x.
c. Interprestasi hasil
Pembaacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan
menggunakan skala IUATLD sebagai berikut (Depkes, 2002) :
a. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif.
b. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan.
c. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).
d. Ditemukan 1-20 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau (2+), minimal
dibaca 50 lapang pandang.
e. Ditemukan >10 BTA BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau (3+),
minimal dibaca 20 lapang pandang.

Anda mungkin juga menyukai