Anda di halaman 1dari 2

III.

3 PEMBAHASAN

Pada praktikum ini kita melakukan percobaan tentang sistem saraf


otonom. Dimana sistem saraf otonom merupakan sistem saraf tak sadar
yang tidak dapat di kendalikan. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan
untuk mengetahui efek farmakologi dari obat-obat sistem saraf otonom.

Pada percobaan kali ini akan dilihat bagaimana efek yang


ditimbulkan oleh beberapa obat seperti propanolol, pilokarpin dan atropin
serta aqua pro injeksi(API) terhadap hewan coba mencit (Mus musculus).

Propanolol merupakan obat β-bloker selektif yaitu hanya


menghambat pada reseptor β tidak pada reseptor α. Propanolol
merupakan penghambat reseptor β1 dan β2. Propanolol menghambat
agonis β secara kompetitif dan berikatan dengan reseptor β 1 dan β2,
sehingga efek kronotropik, inotropik, dan respon vasodilator dari stimun β-
adrenergik menuru. Mekanisme kerja dari propanolol yaitu menghambat
kerja dari epinefrin atau adrenalin, yaitu zat daalam tubuh yang dapat
menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan denyut jantung dan
sebgainya. Setelah mencit diberikan propanolol sesuai dosis yang
diinginkan, yang terjadi pada mencit adalah grooming. Hal ini terjadi akibat
sekresi air liur dirangsang oleh saraf simpatis maupun parasimpatis. Ini
sesuai dengan literatur, sebab propanolol merupakan obat antagonis
adrenergik yang bekerja menghalangi perangsangan adrenergik.

Pilokarpin merupakan golongan obat agonis kolinergik yang bekerja


secara langsung pada reseptor muskarinik. Pilokarpin akan berikatan
dengan reseptor muskarinik sehingga saraf parasimpatis akan bekerja.
Oleh sebab itu pilokarpin dapat memberikan efek diuresis dan
menghambat efek grooming pada hewan coba mencit. Setelah mencit
diberikan pilokarpin sesuai dosis yang diinginkan, yang terjadi adalah
diuresis pada menit 0-15, dan defekasi di menit 16-30. Hal ini sesuai
dengan literatur, sebab pilokarpin merupakan obat pendukung dari efek
parasimpatis seperti diuresis.

Atropin merupakan golongan obat antagonis


kolinergik(parasimpatolitik), yaitu obat yang menghambat efek simpatis
parasimpatis. Atropin memiliki afinitas yang kuat terhadap reseptor
muskarinik, tempat obat ini berikatan secara kompetitif sehongga
mencegah asetilkolin terikat pada lokasi tersebut. Setelah mencit
diberikan atropin, groomingnya menurun karena produksi kelenjar
salivanya menurun. Sedangkan, defekasi dan diuresis tidak terjadi sama
sekali karena atropin digunakan untuk mengurangi hipermotilitas kandung
kemih dan mengurangi aktivitas saluran cerna. Hal ini terjadi karena
adanya respon dari saraf simpatis.

Aqua Pro Injeksi(API) dalam praktikum ini diberikan pada mencit


sebagai kontrol negatif agar dapat melihat perbedaan efek obat pada
mencit yang diberikan obat atropin, pilokarpin, dan propanolol.

Anda mungkin juga menyukai