Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN KEKUATAN OTOT DAN FLEKSIBILITAS SENDI

EKSTREMITAS ATAS DAN EKSTREMITAS BAWAH


PADA SISWA/I SMKN 3 MANADO

Damajanty H. C. Pangemanan,
Joice N. A. Engka,
Siantan Supit

Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


Email: yantipangemanan@yahoo.com

Abstract: This study aimed to reveal an overview of muscle strength and joint flexibility of
the upper and lower limbs of the students of SMKN 3 Manado. This was a simple descriptive
study with a cross-sectional design. In this study, muscle strength of the right and left hands
was measured by using a grip strength dynamometer and of the limb muscles by using a leg
dynamometer. Respondents who met the inclusion criteria were 53 people composed of 22
males and 31 females. The results showed that the upper and lower limb muscle strength were
lower than normal, and none were categorized as good muscle strength. Flexibility of lower
limb joints generally had a normal range of motion (ROM) value. Conclusion: Most students
of SMKN 3 Manado had very low upper and lower limb muscle strength. The evaluation of
lower limb joint flexibility showed normal ROM value.
Keywords: muscle strength,joints flexibility.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kekuatan otot dan fleksibilitas
sendi ekstremitas atas dan bawah pada pelajar SMKN 3 Manado. Penelitian menggunakan
model survey deskriptif potong lintang dengan mengukur kekuatan otot ektremitas kiri dan
kanan menggunakan alat pengukur khusus pada tangan dan kaki. Responden yang memenuhi
kriteria inklusi terdiri dari 53 orang yang terbagi 22 orang pria dan 31 orang perempuan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot ekstremitas atas (kekuatan otot genggam tangan
kanan dan kiri) dan kekuatan otot ekstremitas bawah (kekuatan otot tungkai) umumnya
mempunyai kekuatan otot yang kurang sekali dan tidak ada yang masuk kategori baik
Fleksibilitas sendi ekstremitas bawah umumnya mempunyai nilai range of motion (ROM)
normal. Simpulan: Sebagian besar siswa/i SMKN 3 Manado mempunyai kekuatan otot
ekstremitas atas dan bawah tergolong kategori kurang sekali. Penilaian fleksibilitas sendi-
sendi ekstremitas bawah umumnya memperlihatkan ROM yang normal.
Kata kunci: kekuatan otot, fleksibilitas sendi.

Serat/sel otot berkemampuan untuk ber- sampai 50% berat tubuh, dan sebagian
kontraksi, memendek, dan menghasilkan besar tersusun dari sel-sel kontraktil yang
tegangan, yang memungkinkan terjadinya disebut serat otot. Manusia mempunyai
gerakan yang dibutuhkan untuk melakukan sekitar 650 otot tubuh, berarti 650 motor
kerja. Sebagai respons terhadap sinyal yang memberikan kemampuan untuk
listrik, serat otot mengubah energi kimia bergerak. Bila otot-otot ini tidak digunakan
ATP menjadi energi mekanis yang maka otot tersebut akan kehilangan
berperan dalam kontraksi otot.1,2 kemampuannya untuk berkontraksi dan
Jaringan otot rangka mencapai 40% berkurang ukurannya. Bila otot tidak aktif

S109
S110 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S109-118

untuk jangka waktu yang cukup lama, Fleksibilitas merupakan kemampuan sistem
maka fungsinya akan terhenti; oleh karena neuromuskular untuk mengikuti suatu seri
itu, gerak badan merupakan hal yang gerakan yang tepat dari sebuah sendi secara
berperan penting dalam memper-tahankan keseluruhan tanpa terjadi pengurangan
fungsi otot dalam tubuh.3,4 dengan melakukan lingkup gerak sendi
Kekuatan otot ialah kemampuan otot yang bebas nyeri. Fleksibilitas dipengaruhi
atau kelompok otot untuk melakukan kerja oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
dengan menahan beban yang diangkatnya. paling umum yang membatasi fleksibilitas
Otot yang kuat akan membuat kerja otot ialah struktur tulang, massa otot, jaringan
sehari-hari efisien dan akan membuat lemak yang berlebih, jaringan ikat, luka
bentuk tubuh menjadi lebih baik. Otot-otot fisik, atau cacat.8 Range of Motion (ROM)
yang tidak terlatih karena sesuatu sebab, atau lingkup gerak setiap sendi berbeda-
misalnya kecelakaan, akan menjadi lemah beda karena komponen penyusunnya yang
oleh karena serat-seratnya mengecil bermacam-macam. Umumnya pengukuran
(atrofi); dan bila hal ini dibiarkan maka ROM dilakukan dengan alat pengukur
kondisi tersebut dapat mengakibatkan sudut goniometer.13-15
kelumpuhan otot.5,6 Menurut studi yang diterbitkan dalam
Tubuh manusia terancang sedemikian Clinical Journal of Sport Medicine,
rupa untuk beraktivitas dan beristirahat. stretching/peregangan bukan hanya untuk
Kemajuan dunia teknologi cenderung meningkatkan kelenturan otot kaki yang
memudahkan semua kegiatan sehari-hari kencang, tetapi juga untuk membangun
yang menyebabkan manusia kurang kekuatan otot. Tiga puluh orang dewasa
bergerak (hipokinetik), seperti peng-gunaan dengan otot kaki yang kencang melakukan
remote control, komputer, lift, dan serangkaian peregangan lima kali seminggu
eskalator, tanpa diimbangi oleh aktivitas selama enam minggu. Para peneliti meng-
fisik yang memadai. Penggunaan komputer ukur fleksibilitas dan kekuatan otot paha
dan internet telah menyebabkan aktivitas pada awal dan akhir studi. Semua
motorik tubuh manusia semakin kurang peregang-an yang dilakukan dapat
dibutuhkan. Selain itu, makin langkanya mengendurkan otot yang kencang dan
ruang terbuka bagi anak-anak untuk ber- meningkatkan lingkup gerakan.16
main dan bagi orang-orang dewasa untuk Oleh karena latihan fisik berpengaruh
dapat bergerak dengan leluasa dan me- pada kekuatan dan massa otot, serta
luangkan waktu untuk kebugaran tubuhnya fleksibilitas sendi, maka untuk melakukan
sudah merupakan ciri umum kota-kota latihan fisik yang baik diperlukan
masa kini.7-10 pemeriksaan kekuatan otot dan fleksibilitas
Siswa yang terlatih dalam berolahraga sendi. Berdasarkan latar belakang tersebut,
akan memiliki kemampuan atau kekuatan maka dilakukan penelitian pada siswa/i
otot jauh lebih baik dibanding siswa yang SMKN 3 Manado yang bertujuan untuk
jarang melakukan aktifitas olahraga. Mela- mendapatkan gambaran kekuatan otot dan
lui olahraga yang teratur, terprogram, dan fleksibilitas sendi ekstremitas atas dan
terencana dengan baik, para siswa akan ekstremitas bawah.
mampu memelihara kondisi fisik yang
baik, menjaga kebugaran, mempertahankan
OTOT
kesehatan fisik dan mental, dan mem-
bangun otot. Melakukan olahraga berarti Otot merupakan organ yang melalui
menanamkan modal bagi tubuh, usia yang kerja kontraksi menghasilkan gerakan pada
lebih panjang, kesehatan yang lebih baik, tubuh. Otot merupakan kelompok jaringan
hidup yang lebih bergairah, dan kebahagia- terbesar dalam tubuh, dan membentuk
an yang berkesinambungan.6,11,12 sekitar setengah berat tubuh. Ditinjau dari
Fleksibilitas dibutuhkan oleh sendi- aspek fisiologik, otot merupakan jaringan
sendi umumnya untuk dapat bergerak. kenyal di tubuh manusia dan hewan yang
Pangemanan, Engka, Supit; Gambaran Kekuatan Otot dan Fleksibilitas Sendi... S111

berfungsi sebagai motor untuk menggerak- babkan retikulum sarkoplasmik me-


kan setiap bagian tubuh.1,2,4 lepaskan sejumlah besar ion kalsium,
yang telah disimpan di dalam
Anatomi dan fisiologik otot rangka retikulum ke dalam miofibril.
Otot rangka dihubungkan ke tulang 7. Ion-ion kalsium menimbulkan kekuat-
melalui tendon. Tendon menggerakkan tu- an menarik antara filamen aktin dan
lang melalui kontraksi otot-otot rangka, miosin, yang menyebabkannya berge-
yang dikontrol oleh neuron motorik medula rak bersama-sama, dan menghasilkan
spinalis. Satu neuron motorik dapat proses kontraksi.
mempersarafi beberapa serat otot. Neuron 8. Setelah kurang dari satu detik, ion kal-
motorik dan seluruh serat otot yang sium dipompa kembali ke dalam reti-
dipersarafinya disebut unit motorik. Secara kulum sarkoplasma dimana ion-ion ini
umum, otot yang memiliki kontrol halus disimpan sampai potensial aksi otot
hanya memiliki sedikit serat otot yang yang baru terjadi lagi. Pengeluaran ion
dipersarafi oleh neuron motorik tunggal. kalsium dari miofibril akan menyebab-
Otot yang tidak memerlukan kontrol halus kan kontraksi otot terhenti.2
(yaitu otot yang menunjang punggung)
terdiri atas banyak serat otot per neuron Mekanisme kontraksi otot rangka
motorik.5 Setiap motoneuron yang meninggalkan
medula spinalis akan mempersarafi banyak
Mekanisme kontraksi otot macam serat otot, jumlahnya bergantung
Mekanisme umum kontraksi otot pada jenis otot. Semua serat otot yang di-
persarafi oleh satu serat saraf motor disebut
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot unit motor. Pada umumnya, otot-otot kecil
terjadi dalam urutan tahap-tahap berikut:
yang bereaksi dengan cepat dan yang
1. Suatu potensial aksi berjalan di se-
pengaturannya harus cepat dan tepat mem-
panjang sebuah saraf motorik sampai
punyai sedikit serat otot dalam setiap unit
ke ujungnya pada serat otot.
motor. Sebaliknya, otot besar yang tidak
2. Pada setiap ujung saraf terjadi sekresi
memerlukan pengaturan teliti (seperti otot
substansi neurotransmiter, yaitu asetil-
soleus) mungkin mempunyai beberapa
kolin, dalam jumlah sedikit.
3. Asetilkolin bekerja pada area setempat ratus serat otot dalam satu unit motor.
pada membran serat otot untuk mem- Gambaran umum untuk semua otot tubuh
buka banyak saluran bergerbang masih dipertanyakan, tetapi dugaan kuat
asetilkolin melalui molekul-molekul sekitar 100 serat otot untuk satu unit
protein dalam membran serat otot. motor.2
4. Terbukanya saluran asetilkolin me- Bila sebuah otot mulai berkontraksi
mungkinkan sejumlah besar ion sesudah lama beristirahat, kekuatan kon-
natrium untuk mengalir ke bagian traksi permulaannya mungkin separuh ke-
dalam membran serat otot pada titik kuatan 10-50 kedutan ototnya kemudian.
terminal saraf. Peristiwa ini akan Artinya, kekuatan kontraksi meningkat
menimbulkan suatu potensial aksi hingga garis mendatar, yaitu suatu feno-
dalam serat otot. mena yang disebut efek tangga atau treppe.2
5. Potensial aksi akan berjalan di sepan- Meskipun berbagai kemungkinan pe-
jang membran serat otot dalam cara nyebab efek tangga ini belum diketahui,
yang sama seperti potensial aksi ber- diduga penyebab utamanya ialah pening-
jalan di sepanjang membran saraf. katan ion kalsium dalam sitosol akibat pe-
6. Potensial aksi akan menimbulkan de- lepasan ion yang semakin banyak dari reti-
polarisasi membran serat otot, dan kulum sarkoplasmik pada setiap potensial
juga berjalan di dalam serat otot pada aksi otot, dan kegagalan untuk menangkap
tempat dimana potensial aksi menye- kembali ion-ion dengan segera. 2
S112 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S109-118

Kekuatan otot sendi pinggul, sendi lutut, dan sendi


pergelangan kaki.20
Kekuatan dari sebuah otot umumnya
diperlukan dalam melakukan aktifitas. Se- Sendi pinggul mempunyai jenis
mua gerakan merupakan hasil dari adanya persendian enartrodial dimana bagian
peningkatan tegangan otot sebagai respon kepala tulang femur yang berbentuk bola
motorik.18 Kekuatan otot dapat digambar- bergerak dalam asetabulum tulang pinggul
kan sebagai kemampuan otot menahan yang berbentuk seperti cangkir. Pergerak-
an sendi ini sangat luas dengan jarak leher
beban berupa beban eksternal (external
force) maupan beban internal (internal femur dan bagian badan dari tulang ini
membentuk inklinasi. Inklinasi ini dapat
force). Kekuatan otot sangat berhubungan
dengan sistem neuromuskuler yaitu sebera- mengubah sudut gerakan saat melakukan
fleksi, ekstensi, aduksi, abduksi, rotasi
pa besar kemampuan sistem saraf meng-
internal, maupun rotasi eksternal.22,23
aktifasi otot untuk melakukan kontraksi,
Sendi lutut digambarkan sebagai sendi
sehingga semakin banyak serat otot yang
engsel, namun sebenarnya dibentuk dari
teraktifasi, maka semakin besar pula keku-
hubungan antara salah satu kondilus femur
atan yang dihasilkan otot tersebut.18
Kekuatan otot dari kaki, lutut, serta bersama dengan meniskus serta kondilus
tibia, dan hubungan yang ketiga terbentuk
pinggul harus adekuat untuk mempertahan-
kan keseimbangan tubuh saat adanya gaya antara patela dan femur. Gerakan yang ter-
dari luar. Kekuatan otot tersebut berhu- jadi pada sendi lutut ialah fleksi, ekstensi,
dan pada posisi tertentu dapat terjadi
bungan langsung dengan kemampuan otot
untuk melawan gaya gravitasi serta beban gerakan internal dan eksternal rotasi.20
Jenis persendian pada pergelangan
eksternal lainnya yang secara terus-
menerus memengaruhi posisi tubuh.18 kaki ialah sendi engsel. Struktur yang
termasuk dalam formasi persendian ini
Dinamometer ialah sebuah alat untuk
adalah bagian akhir terbawah dari tibia dan
mengukur kekuatan kontraksi otot. Dina-
maleolus fibula serta ligamen transversal
mometer medis juga disebut ergometer.
yang secara bersamaan terhubung dengan
Selain untuk analisis kekuatan otot,
permukaan cembung bagian teratas dari
dinamometer medis juga digunakan untuk
talus sehingga terbentuk persambungan
mengevaluasi kapasitas fungsi otot dan
antara tibia, fibula, dan talus. Gerakan
untuk kebutuhan rehabilitasi. Alat di-
yang terjadi pada sendi pergelangan kaki
namometer ini sangat diperlukan karena
ialah dorsofleksi, plantarfleksi, inverse, dan
alat ini ideal untuk pemeriksaan rutin
eversi.14,20
kekuatan awal dan evaluasi yang terus-
menerus pada kasus trauma dan adanya
disfungsi anggota gerak.12,19 Fleksibilitas sendi
Fleksibilitas merupakan kemampuan
dari sistem neuromuskular untuk meng-
SENDI
ikuti suatu seri gerakan sendi. Hasil ge-
Sendi adalah semua persambungan rakan sendi tersebut harus tepat dan me-
tulang, baik yang memungkinkan tulang- nyeluruh, tanpa terjadi pengurangan jarak.
tulang tersebut dapat bergerak maupun Gerak yang dilakukan pun harus terbebas
tidak dapat bergerak satu dengan yang dari rasa nyeri sendi.14 Fleksibilitas pada
lain. Secara anatomi, sendi dibagi atas satu bagian dari sendi tidak berarti bahwa
tiga jenis menurut gerakan yang dapat seluruh sendi memiliki fleksibilitas yang
terjadi, yaitu: sinartrosis, amfiartosis, dan sama. Fleksibilitas pada ekstermitas atas
diartrosis.6 bukan berarti seseorang juga fleksibel pada
Pada ekstremitas bawah terdapat tiga ekstermitas bawah. Fleksibilitas dalam
sendi utama dengan komponen penyusun melakukan gerakan pada suatu sendi juga
serta jenis persendian yang berbeda yaitu: bersifat spesifik, misalnya kemampuan
Pangemanan, Engka, Supit; Gambaran Kekuatan Otot dan Fleksibilitas Sendi... S113

untuk melakukan split ke depan tidak Kota Manado Sulawesi Utara


berarti bisa melakukan split ke samping
walaupun kedua aksi tersebut terjadi pada Populasi dan sampel
pinggul.14 Fleksibilitas dari sebuah sendi
Populasi penelitian ialah seluruh
dapat dipengaruhi oleh faktor internal,
siswa/i di SMKN 3 Manado.
yaitu antara lain jenis persendian, struktur
Sampel penelitian ialah sebagian dari
tulang yang menyebabkan batasan dari
populasi yang ditentukan berdasarkan
pergerakan, serta elastisitas dari jaringan
kriteria inklusi, yaitu: siswa/i berusia 15-18
otot, tendon, ligamen, dan kulit. Kemam-
tahun, sehat fisik, bukan atlit, kurang
puan kontraksi dan relaksasi otot, dan suhu
melakukan aktivitas fisik, dan bersedia
dari sendi serta jaringan di sekitarnya juga
menjadi subjek penelitian.
dapat memengaruhi fleksibilitas sendi.
Terdapat faktor eksternal yang tidak Alat penelitian
kalah penting pengaruhnya pada flek-
sibilitas sendi, yaitu antara lain: suhu Alat penelitian yang digunakan dalam
tempat latihan, waktu tertentu dalam satu penelitian ini ialah: grip strength
hari, tingkatan dalam proses penyembuhan dynamometer untuk mengukur kekuatan
sendi setelah cedera, usia, jenis kelamin, otot peras tangan kanan dan kiri
olah raga, dan keterbatasan karena pakaian (ekstremitas atas); leg dynamometer untuk
atau penggunaan peralatan lain pada sendi. mengukur kekuatan tungkai (ekstremitas
bawah); goniometer; dan kuesioner.
Range of motion sendi ekstremitas ba-
wah Variabel penelitian dan definisi
operasional
Range of motion (ROM) atau Lingkup
Gerak Sendi adalah istilah yang digunakan Variabel bebas ialah usia dan jenis
untuk menjelaskan jauhnya jangkauan dari kelamin, sedangkan variabel tergantung
gerak sendi. Nilai ROM berbeda pada ialah kekuatan otot ekstremitas atas dan
setiap sendi. Sebagai contoh, bahu dapat bawah, serta fleksibilitas sendi ekstremitas
bergerak lebih leluasa dari pada sendi yang atas dan bawah
lain dalam tubuh. ROM gerak bahu normal
memungkinkan orang untuk meng-angkat Definisi operasional
tangan di atas kepala mereka se-hingga
tangan dapat menyentuh telinga; hal ini Kekuatan otot ekstremitas atas ialah
berbeda dengan sendi lutut yang hanya kemampuan otot pada ekstremitas atas
memungkinkan melakukan gerakan fleksi, (yang merupakan organ pergerakan manual
ekstensi dan sedikit rotasi bersama dengan atau dapat bergerak bebas terutama tangan)
pinggul. Terdapat dua jenis ROM ber- untuk mengadakan penyesuaian sewaktu
dasarkan ada-tidaknya kontraksi otot, yaitu menggenggam dan memanipulasi agar
ROM aktif bila otot berkontraksi dan ROM dapat mengatasi tekanan atau beban dalam
pasif bila sendi digerakkan tanpa kontraksi aktivitas. Ekstremitas atas dibagi atas
otot.14 daerah bahu (hubungan antara lengan dan
badan), lengan atas, lengan bawah, dan
tangan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian Kekuatan otot ekstremitas bawah ialah
kemampuan otot pada ekstremitas bawah
Jenis penelitian yang dilakukan ialah untuk melakukan fungsinya yaitu antara
survei deskriptif sederhana dengan ran- lain: lokomosi (daya berpindah dari tempat
cangan penelitian cross sectional study. ke tempat), penopangan beban berat, dan
menjadi tumpuan yang stabil sewaktu
Lokasi penelitian berdiri, serta berjalan dan berlari (memper-
Tempat penelitian yaitu SMKN 3 di tahankan keseimbangan). Ekstremitas
S114 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S109-118

bawah terdiri dari tungkai atas dan tungkai tegangan otot sebagai respon motorik.19
bawah yang dapat dibagi dalam ruang- Kekuatan otot dapat digambarkan
ruang; masing-masing ruang mempunyai sebagai kemampuan otot menahan beban
otot-otot dengan fungsi tertentu. baik berupa beban eksternal (external
Fleksibilitas sendi ialah kemampuan force) maupun beban internal (internal
sendi untuk digerakan atau direnggangkan force). Kekuatan otot sangat berhubungan
sesuai dengan ROM rata-rata sendi yang dengan sistem neuromuskuler yaitu
normal. Sendi ekstremitas bawah yang seberapa besar kemampuan sistem saraf
akan diteliti ialah sendi pinggul, sendi lutut, mengaktivasi otot untuk melakukan kon-
dan sendi pergelangan kaki. traksi. Semakin banyak serat otot yang
teraktivasi, maka semakin besar pula
HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN kekuatan yang dihasilkan otot tersebut.17
Kekuatan otot dari kaki, lutut serta
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 3 pinggul harus adekuat untuk memper-
Tikala Manado, Sulawesi Utara. Respon- tahankan keseimbangan tubuh saat adanya
den yang memenuhi kriteria inklusi dan gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut
bersedia menjadi subjek penelitian seba-
berhubungan langsung dengan kemampuan
nyak 53 orang, terdiri atas 22 orang laki-
otot untuk melawan gaya gravitasi serta
laki dan 31 orang perempuan. (Tabel 2).
beban eksternal lainnya yang secara terus-
menerus memengaruhi posisi tubuh.
Tabel 2. Gambaran responden berdasarkan usia Tabel 3 dan 4 memperlihatkan gam-
dan jenis kelamin. baran kekuatan otot ekstremitas atas khu-
susnya pada kekuatan otot genggam tangan
Usia Perem- kanan dan kiri (handgrip kanan dan kiri)
Laki-laki Total
(Tahun) puan
dari responden perempuan dan laki-laki.
n % n % n %
Hasil yang diperoleh memperlihatkan
15-16 17 32,1 27 50,9 44 83,0
>16-17 5 9,4 4 7,6 9 17,0 bahwa sebagian besar responden tergolong
>17-18 0 0 0 0 0 0 kategori kurang sekali.
Total 22 41,5 31 58,5 53 100 Hasil penelitian yang diperoleh mem-
perlihatkan bahwa kekuatan otot dari
siswa/i responden penelitian di SMKN 3
Manado tidak ada yang masuk kategori
Kekuatan otot baik; hal ini mungkin disebabkan oleh
Kekuatan otot umumnya diperlukan kurangnya aktivitas fisik dari para siswa/i
dalam melakukan aktivitas. Semua gerakan sehingga sebagian besar responden
merupakan hasil dari adanya peningkatan memiliki kekuatan otot yang kurang.

Tabel 3. Gambaran kekuatan otot ekstremitas atas (handgrip strength kanan dan kiri/kekuatan otot
genggam tangan kanan dan kiri) pada responden perempuan
Kekuatan otot Kekuatan otot
Kategori Grip Grip
n % n %
kanan kiri
Baik Sekali >41 0 0 >37 0 0
Baik 38-40 0 0 34-36 0 0
Cukup 25-37 9 29,0 22-33 9 29,0
Kurang 22-34 3 9,7 18-21 6 19,5
Kurang sekali <22 19 61,3 <18 16 51,5
Total 31 100 31 100
Pangemanan, Engka, Supit; Gambaran Kekuatan Otot dan Fleksibilitas Sendi... S115

Tabel 4. Gambaran kekuatan otot ekstremitas atas (handgrip strength kanan dan kiri/kekuatan otot
genggam tangan kanan dan kiri) pada responden laki-laki.

Kekuatan otot Kekuatan otot


Kategori
Grip kanan n % Grip kiri n %
Baik Sekali >70 0 0 >68 0 0
Baik 62-69 0 0 56-67 0 0
Cukup 48-61 5 22,8 43-55 6 27,3
Kurang 41-47 3 13,6 39-42 3 13,6
Kurang Sekali <41 14 63,6 <39 13 59,1
Total 22 100 22 100

Tabel 5. Gambaran kekuatan otot ekstremitas bawah (leg strength/kekuatan otot tungkai) pada
responden perempuan dan laki-laki.
Kekuatan otot Kekuatan otot
Kategori perempuan laki-laki
Tungkai n % Tungkai n %

Baik Sekali >136 0 0 >241 0 0


Baik 114-135 0 0 214-240 0 0
Cukup 66-113 0 0 160-213 3 13,6
Kurang 49-65 0 0 137-159 0 0
Kurang Sekali <49 31 100 <137 19 86,4
Total 31 100 22 100

Simon (2007) meneliti siswa laki-laki faktor biomekanika, usia, kebugaran fisik,
20 orang dan perempuan 20 orang di jenis kelamin, faktor psikologis, dan faktor
Bandung dan memperoleh hasil kategori genetik. Aktivitas fisik bisa menjaga
derajat kebugaran jasmani siswa/i terhadap kondisi tubuh tetap sehat, di antaranya ialah
kekuatan otot rata-rata termasuk kurang. meningkatkan kelenturan otot serta
Kekuatan otot sangat dipengaruhi oleh menguatkan dan memperpanjang daya
besar kecilnya otot tersebut. Semakin besar tahan otot. Aktivitas yang banyak
otot seseorang, semakin kuat pula otot menggunakan otot lengan dan paha
tersebut. Faktor ukuran baik besar maupun (aerobic) akan membuat kerja jantung lebih
panjang otot sangat dipengaruhi oleh efisien, baik saat olah-raga maupun saat
pembawaan dan keturunan; hal ini yang istirahat. Untuk meningkatkan kekuatan/
mungkin menyebabkan pada penelitian ini daya tahan otot diperlukan latihan fisik
terdapat beberapa responden yang memiliki teratur, terukur, dan terprogram dengan
kekuatan otot cukup. Walaupun terdapat memperhatikan kualitas dan kuantitas
bukti bahwa latihan kekuatan otot dapat latihan.3
menambah jumlah serat otot, namun para
ahli fisiologi cenderung berpendapat bahwa
Fleksibilitas sendi
pembesaran otot itu disebabkan oleh
bertambah luasnya serat otot akibat suatu Fleksibilitas merupakan hal yang pen-
latihan.4 ting bagi suatu sendi agar dapat bergerak
Kekuatan otot merupakan suatu dengan baik. Pada penelitian ini fleksibili-
konsep yang kompleks, dan dipengaruhi tas sendi diuji dengan melakukan beberapa
oleh beberapa factor, yaitu antara lain:11 gerakan dasar, yaitu: pada sendi pinggul
S116 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S109-118

berupa gerakan fleksi, ekstensi, adduksi, Tabel 10. Distribusi responden berdasarkan
abduksi, internal rotasi, dan eksternal fleksibilitas sendi pinggul pada gerakan internal
rotasi; pada sendi lutut diuji gerakan fleksi; rotasi dengan ROM normal 450.
dan pada pergelangan kaki diuji gerakan ROM(0) KIRI KANAN
plantarfleksi dan dorsofleksi.13 Hasil peng- n % n %
ukuran dapat dilihat pada Tabel 6-14. <45 0 0 0 0
45 53 100 53 100
>45 0 0 0 0
Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan Total 53 100 53 100
fleksibilitas sendi pinggul kiri dan kanan pada
gerakan fleksi dengan ROM normal 1200.
Tabel 11. Distribusi responden berdasarkan
ROM(0) KIRI KANAN fleksibilitas sendi pinggul pada gerakan
n % n % eksternal rotasi dengan ROM normal 450.
<120 0 0 0 0 ROM(0) KIRI KANAN
120 53 100 53 100 N % n %
>120 0 0 0 0 <45 0 0 0 0
Total 53 100 53 100 45 53 100 53 100
>45 0 0 0 0
Total 53 100 53 100
Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan
fleksibilitas sendi pinggul pada gerakan
ekstensi dengan ROM normal 300. Tabel 12. Distribusi responden berdasarkan
fleksibilitas sendi lutut pada gerakan fleksi
ROM(0) KIRI KANAN dengan ROM normal 1350.
n % n %
<30 0 0 0 0 ROM(0) KIRI KANAN
30 53 100 53 100 N % n %
>30 0 0 0 0 <135 0 0 0 0
135 53 100 53 100
Total 53 100 53 100
>135 0 0 0 0
Total 53 100 53 100

Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan


fleksibilitas sendi pinggul pada gerakan Tabel 13. Distribusi sampel berdasarkan
adduksi dengan ROM normal 350. fleksibilitas sendi pergelangan kaki pada
ROM(0) KIRI KANAN gerakan plantarfleksi dengan ROM normal 500.
n % n % ROM(0) KIRI KANAN
<35 2 3,7 1 1,9 N % n %
35 51 96,3 52 98,1 <50 0 0 0 0
>35 0 0 0 0 50 53 100 53 100
Total 53 100 53 100 >50 0 0 0 0
Total 53 100 53 100

Tabel 9. Distribusi responden berdasarkan Tabel 14. Distribusi responden berdasarkan


fleksibilitas sendi pinggul pada gerakan fleksibilitas sendi pergelangan kaki pada
abduksi dengan ROM normal 400. gerakan dosrofleksi dengan ROM normal 150.
ROM(0) KIRI KANAN ROM(0) KIRI KANAN
n % n % N % N %
<40 0 0 0 0 <15 0 0 0 0
40 53 100 53 100 15 53 100 53 100
>40 0 0 0 0 >15 0 0 0 0
Total 53 100 53 100 Total 53 100 53 100
Pangemanan, Engka, Supit; Gambaran Kekuatan Otot dan Fleksibilitas Sendi... S117

Hampir semua responden pada pe- DAFTAR PUSTAKA


nelitian ini memiliki nilai ROM yang nor- 1. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke
mal saat melakukan gerakan untuk eks- Sistem (Edisi Kedua). Jakarta: EGC,
tremitas bawah. Selain itu, juga ditemukan 2001.
adanya perbedaan nilai ROM pada 2. Ganong WF. Jaringan Peka Rangsang: Otot.
pengukuran fleksibilitas sendi pinggul pada Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi
gerakan aduksi, dimana terdapat beberapa Keduapuluhdua), Jakarta: EGC, 2008.
siswa yang nilai ROMnya dibawah normal. 3. Dorland WA. Kamus Kedokteran Dorland
Nilai ROM normal disebabkan oleh (Edisi Keduapuluhsembilan). Jakarta:
pemakaian sendi tersebut dalam kegiatan Penerbit Buku Kedokteran, 2002.
sehari-hari seperti berjalan, sedangkan 4. Profil Kekuatan Otot Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Jasmani [homepage on the
penurunan nilai normal ROM pada sendi
Internet]. Nodate [cited 2011 Mei 19].
pinggul, lutut, dan pergelangan kaki dapat Available from: http://digilib.unnes.
menggambarkan terjadinya penurunan flek- ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HAS
sibilitas pada sendi-sendi tersebut. Pada H019b/540b051b.dir/doc.pdf.
penelitian ini nilai ROM yang normal pada 5. American College of Sport Medicine.
tiap responden sangat terlihat jelas pada ACSM’S guderlines for exercise testing
berbagai gerakan dari sendi pinggul dan and prescription (Seventh Edition).
lutut.20,21 Williams and Wilkims Lipincott, 2004.
Terdapat banyak faktor yang dapat 6. Hairy J, Sajoto M. Fisiologi Olahraga dan
mempengaruhi fleksibilitas sendi, antara Pembinaan Kondisi Fisik dalam
lain pengaruh genetik, bentuk anatomi tu- Olahraga. Jakarta;2002:67.
7. Maccadanza R. Work Out Your Abs me-
lang dan struktur yang membentuk suatu
latih otot perut anda. Bandung: Pionir
sendi, usia, pengaruh suhu, pakaian yang Jaya, 2006.
dikenakan, dan jumlah perbandingan antara 8. Anderson B. Stretching in the Office.
sampel yang mengalami overweight dan Jakarta: Serambi, 2011.
obesitas. Pada penelitian ini hampir semua 9. Wons H [homepage on the Internet]. 2009
responden memiliki nilai ROM normal.22 [cited 2011 Mei 20]. Available from:
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/
11/keuntungan-latihan-fisik.html.
SIMPULAN 10. Naoline P. Interrater Reliability of Students
Dari hasil penelitian ini dapat disim- Using Hand Dynamometer [homepage
pulkan bahwa kekuatan otot ekstremitas a- on the Internet]. Nodate [cited 2011
tas (kekuatan otot genggam tangan kanan Aug 2]. Available from: http://www.
freeonlinelibrary.com.
dan kiri) dan kekuatan otot ekstremitas ba-
11. Badan Pelatihan dan Pengembangan Kese-
wah (kekuatan otot tungkai) umumnya mem- hatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan
punyai kekuatan otot yang kurang sekali. Dasar RISKESDAS Provinsi Sulawesi
Fleksibilitas sendi ekstremitas bawah u- Utara Tahun 2007. Departemen Kese-
mumnya mempunyai nilai ROM normal. hatan RI; 2008.
12. Matthew T. Guide to grip strength
[homepage on the Internet]. Nodate
SARAN
[cited 2011 Aug 2]. Available from:
Disarankan untuk melakukan latihan http://www.notsoboringlife.com.
fisik yang teratur untuk memperkuat otot. 13. Sumaryono, Wijaya LK. Buku Ajar Ilmu
Hal ini berperan penting pada kesehatan Penyakit Dalam Jilid II (Edisi
jangka panjang dan kerja otot yang efisien. Keempat). Jakarta: Pusat Penerbitan
Khusus bagi para siswa/i supaya Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia,
melakukan aktivitas fisik secara teratur
2007; 262:1085-92.
agar memiliki kekuatan otot yang baik dan 14. Prentice W. Rehabilitation Techniques for
efektif serta memiliki tingkat kebugaran Sports Medicine and Athletics Training.
tubuh yang baik. (Fourth Edition). New York:
S118 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S109-118

McGrawHill. 2004; 6: 121-137. 4]. Available from: http://sekolah


15. Pedretti LW. Occupational Therapy perawat.wordpress.com/2009/03/24/ost
(Fourth Edition). Missouri: Mosby, eomiologi.
1996; p.8:79-107. 20. Appleton B. Extension and flexibility
16. Hardyal S. Cara menggunakan gonio- [homepage on the Internet]. Nodate
meter [homepage on the Internet]. [cited 2011 Mei 21]. Available from:
Nodate [cited 2011 May 14]. Available http://www.cmcrossroads.com/bradapp/
from: http://www.ehow.com/how_ docs/rec/stretching/stretching_3.html.
4545664 _ use-goniometer.html. 21. Norman W. Joint of the lower limb
17. Muscle [homepage on the Internet]. Nodate [homepage on the Internet]. Nodate [ci-
[cited 2011 Aug 4]. Available from: ted 2011 Jun 5]. Available from: http://
http://www.wikipedia.com. home.comcast.net/~wnor/llbones.htm.
18. Wongkar D. Ekstremitas Inferior. Manado: 22. Human Anatomy. Coxal articulation
Bagian Anatomi Histologi Fakultas [homepage on the Internet]. Nodate
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, [cited 2011 Aug 14]. Available from:
2006. http:www.theodora.com/anatomy/
19. Nenicahyani. Osteomiologi [homepage on coxal_articulation_or_hip_joint.html.
the Internet]. Nodate [cited 2011 Aug

Anda mungkin juga menyukai