Anda di halaman 1dari 76

Maria Erry Susianti: Koran Bungkus Cabai Pengantar Karya Terlaris

Pendidikan

Keluarga
edisi 6 l tahun kedua l agustus 2017

Lipu
Khu tan
Sekolah sus
Opti
sahabat keluarga m
Peng alisasi
SMP Negeri 1 Kara uatan
kter
Karawang Barat: Prest
asi A dan
Bersinergi dengan nak
Orang Tua Siswa
Menata Sekolah
Darius Sinathrya-
Donna Agnesia
Memberi
Kebebasan
Sekaligus
Batasan

d i g i t a l
a s i
L iter a n
k e m a j u
un tu k
ba n g s a
Sahabat Keluarga
Informasi Pendidikan Keluarga di Ujung Jari Anda

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Republik indonesia

P erp u st a k a a n
KELUARGA
Ayah Bunda, kita semua tahu Aktivitas
bahwa buku adalah jendela perpustakaan
Tidak harus menyediakan dunia. Namun sadarkah
• Dorong anak untuk
ruangan khusus jika minat baca anak-anak menceritakan kembali
Indonesia rendah? Yuk buku yang sudah
• Cukup dengan meletakkan tingkatkan budaya baca dibacanya
rak-rak buku di sudut
ruangan pada anak dengan membuat • Sediakan alat tulis
perpustakaan keluarga. sehingga anak bisa
• Upayakan ruangan ini menulis, menggambar
memiliki sirkulasi udara dan atau mendesain cerita
tata cahaya yang baik sendiri dari buku yang
• Ajak anak untuk sudah dibacanya
menentukan desain dan • Sesekali bisa mengajak
penataan ruang keluarga lain untuk
• Suasana ruangan idealnya berkunjung atau
jauh dari ruang-ruang yang bertukar koleksi buku
menimbulkan suara bising,
seperti dapur dan garasi
• Letakkan buku dalam Pengembangan koleksi perpustakaan
jangkauan, gunakan rak
• Tidak harus dengan membeli buku baru, tapi
yang rendah sehingga anak
bisa dimulai dari koleksi buku yang sudah kita
bisa memilih buku sendiri
miliki
• Sesuaikan bahan bacaan dengan usia anak
• Koleksinya tidak hanya buku, bisa dalam
bentuk audio-visual, seperti DVD, VCD
atau flashdisk yang berisi cerita fiksi dan
pengetahuan.
• Libatkan anak ketika menambah koleksi baru
• Klasifikasikan buku menurut jenis dan isinya

http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/
Sahabat Keluarga @ShbKeluarga sahabatkeluargabindikkel
sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id
salam
keluarga

Empat program Keterlibatan


keluarga di Sekolah
Salah satu program utama Direktorat Pem- tang pola pengasuhan anak, seperti pengasuhan
binaan Pendidikan Keluarga adalah penguatan positif dan mendidik anak di era digital. Materi
pelibatan keluarga dan masyarakat dalam mendu- lain dapat disesuaikan dengan kesepakatan ma-
kung pendidikan anak di satuan pendidikan dan di sing-masing paguyuban orang tua. Waktu dan
rumah untuk penguatan pendidikan karakter dan tempat pelaksanaan disepakati bersama oleh pa-
budaya prestasi anak. guyuban kelas.
Hal ini didasari oleh beberapa kajian dalam dan Ketiga adalah kelas inspirasi dengan mengha-
luar negeri, bahwa keterlibatan orang tua di sekolah dirkan nara sumber dari orang tua terpilih, alumni,
mendukung terbentuknya perilaku positif dan pres- tokoh masyarakat, pengusaha/pedagang/petani
tasi anak. Untuk itu, Direktorat Pembinaan Pendi- sukses, anak berprestasi baik secara akademik
dikan Keluarga merancang, melaksanakan dan me- maupun nin akademik atau berbagai profesi lain-
lakukan evaluasi atas empat program keterlibatan nya. Tujuan kelas inspirasi adalah memberikan
orang tua di sekolah. inspirasi, motivasi, atau pengenalan profesi kepada
Pertama adalah pertemuan orang tua siswa. Kelas inspirasi ini dapat dilaksanakan de-
dengan wali kelas minimal dua kali da- ngan memanfaatkan waktu saat upacara
lam satu semester. Pertemuan per- bendera atau waktu lain minimal se-
tama dilakukan pada hari pertama bulan sekali.
sekolah. Pada pertemuan itu, Keempat adalah pen-
orang tua dapat berkenalan de- tas kelas akhir tahun aja-
ngan lingkungan sekolah, gu- ran. Acara ini diselenggara-
ru-guru dan sesama orang kan oleh paguyuban orang tua
tua serta saling tukar bersama dengan komite sekolah
nomor telepon. Orang tua dengan memanfaatkan waktu se-
juga dapat memahami program telah ujian akhir semester sebelum
dan tata tertib sekolah, menyepakati penerimaan rapor kenaikan kelas.
cara berkomunikasi dengan pihak sekolah, Pentas kelas akhir tahun itu tidak
dan membentuk paguyuban orang tua guna saling diartikan pentas di panggung yang megah,
berkomunikasi dan wadah kepentingan bersama. tapi juga bisa diselenggarakan di aula seko-
Pada pertemuan itu juga disepakati kegiatan dan lah dengan tetap menggunakan seragam sekolah.
jadwal kelas orang tua, kelas inspirasi, pentas Juga bisa bisa semacam pameran yang menam-
akhir tahun, dan kegiatan lain untuk mendukung pilkan hasil karya dan prestasi yang dicapai siswa
kemajuan sekolah. Pertemuan berikutnya bisa selama satu tahun. Setiap kelas diminta pentas
dilakukan pada tengah dan akhir semester saat secara bergilir disaksikan oleh para orang tua, un-
pembagian raport. dangan, dan siswa kelas lainnya. Acara diakhiri
Kedua adalah diadakannya kelas orang tua dengan pemberian penghargaan dari komite seko-
yang dilaksanakan oleh paguyuban orang tua. Ke- lah pada orang tua atau sekolah kepada orang tua,
las orang tua dapat menghadirkan narasumber guru, dan siswa atas prestasi non akademik yang
pakar psikologi atau pendidik dan membahas ten- dicapai atau perilaku baik yang patut diteladani. l
sapa redaksi

Budaya Literasi Kementerian Pendidikan

untuk Menumbuhkan
dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat

Karakter Bangsa
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

susunan redaksi

PEMBINA
Ir Harris Iskandar, Ph.D.
Direktur Jenderal PAUD dan DIKMAS
Budaya literasi menjadi salah satu persoalan yang diperhatikan secara harris.iskandar@kemdikbud.go.id

serius oleh pemerintahan Joko Widodo. Wujudnya dengan dicanang­kannya PENANGGUNG JAWAB
Dr.Sukiman, M.Pd.
Program atau Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang lantas diturunkan da- Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga
lam Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Keluarga (GLK), dan sukiman@kemdikbud.go.id

Gerakan Literasi Masyarakat (GLM). Ada enam jenis literasi yang menjadi PENGARAH
Warisno, S.Sos., M.Pd.
prioritas, yakni literasi bahasa dan sastra, literasi sains, literasi digital, lite­ warisno@kemdikbud.go.id
rasi finansial, literasi budaya, dan literasi kewarganegaraan. Dra.Palupi Raraswati, MAP.
palupi.raraswati@kemdikbud.go.id
Inti dari semua gerakan ini, pemerintah mendorong, menghimbau dan Nani Suwaryani, Ph.D.
sekaligus memfasilitasi segala upaya agar masyarakat di semua lapisan dan suwaryani@kemdikbud.go.id.
Eko Budi Hartono, SE., MM.
semua jenjang pendidikan memiliki kebiasaan membaca dalam kesehari-
eko.budi@kemdikbud.go.id.
annya.
PEMIMPIN REDAKSI
Mendukung upaya pemerintah itu, Majalah Pendidikan Keluarga edisi Edy, SS.,
ke-6 periode Mei-Agustus 2017 ini mencoba menyajikan Sajian Utama de- edy.bindikel@kemdikbud.go.id

ngan fokus pada literasi. Melalui tulisan di Sajian Utama ini, pembaca ber- PENULIS NASKAH
Drs. Yanuar Jatnika
harap tergugah kesadarannya, bahwa kebiasaan membaca secara rutin bisa yanuarjat@gmail.com
mengubah hidup seseorang dan suatu bangsa. Bunga Kusumadewi, SS
bunganyata@gmail.com
Seperti edisi sebelumnya, terkait Sajian Utama tersebut, juga ditam- Sri Lestari Yuniati
pilkan profil Maria Erry Susianti. Yang mampu menciptakan pembiasaan lestariyuniardi@gmail.com

membaca di keluarganya. Hasilnya, dua orang anaknya kini berhasil men- EDITOR
HN Purwanto
jadi penulis dengan karya-karya fenomenalnya. Kedua orang itu yakni
Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia.
DESAIN dan TATA LETAK
Di luar persoalan literasi, seperti edisi sebelumnya, pada edisi ini juga Dhoni Nurcahyo
ditampilkan beberapa pihak yang punya kepedulian terhadap keterlibatan FOTOGRAFER
orang tua dalam proses pendidikan anak. Profil-profil mereka itu terang- Fuji Rachman Nugroho

kum dalam rubrik Keluarga Hebat, Sekolah Keren, Pemda Peduli, dan Ko- SEKRETARIAT
Meitina Ventini, SE., Diah Kas Budiarti, SS.,
munitas Peduli Keluarga. Memet Casmat, MT.,
Selain itu, kami tampilkan juga beberapa program yang telah dan akan
PENERBIT
dilaksanakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, seperti model Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS
penyelenggaraan pendidikan keluarga berupa ‘Sekolah Ibu’. Model ini akan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menjadi salah satu model penyelenggaraan pendidikan keluarga yang bisa
diaplikasikan semua pihak. Selain itu, juga ada hasil supervisi terhadap pe-
ALAMAT REDAKSI
nyelenggaraan Hari Pertama Sekolah (HPS) dan masa Pengenalan Ling- Kompleks Kemdikbud, Gedung C. Lt. 13
kungan Sekolah (PLS) di beberapa propinsi pada tanggal 17-19 Juli lalu. Jl. Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta Pusat, 10270
Melalui Majalah Pendidikan Keluarga ini, diharapkan para pembaca Telp. 021-5737930
Email : sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id
terbuka dan tergugah pemikiran dan perasaannya, bahwa betapa penting- http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
nya keluarga dalam menumbuhkan karakter atau budi pekerti dan budaya
prestasi anak. Semoga!!

2 pendidikan keluarga l Agustus 2017


daftar isi

4
Literasi
digital untuk
kemajuan
bangsa
20 Ajarkan Anak Beretika
di Medsos 8

Orang tua Bijak, Kendalikan


Konten Anak 10

Ubah Hidupmu
14
dengan Membaca!

liputan khusus
Berbagai pihak penyelenggaraan pendidikan keluarga selama ini masih
72 berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya karjasama. Untuk itulah sinergi mulai
dibangun untuk mengoptimalkan penguatan karakter dan prestasi anak.

Optimalisasi Penguatan
Karakter dan Prestasi Anak
36
Kader PKK Bisa
Segera Bergerak
40
42
sekolah Sahabat keluarga
SMP Negeri 1 Karawang Barat:
Bersinergi dengan Orang Tua Siswa Menata Sekolah
46
SLB Negeri B Kabupaten Garut:
52
Membangun Jiwa Siswa dengan Dukungan OrangTua

Darius Sinathrya-Donna Agnesia: 64


Memberi Kebebasan Sekaligus Batasan

Upaya Aktifkan Trisentra Pendidikan 70

pendidikan keluarga l agustus 2017 3


Sajian utama

Literasi
digital
untuk
kemajuan
bangsa
Di balik manfaatnya, dunia digital membuat orang lebih
berani bersuara lantang lewat media sosial atau medsos
namun mengabaikan tanggung jawab. Ujaran kebencian,
penyebaran informasi hoax dan radikalisme termasuk
sebagian di antaranya.

L
Yanuar Jatnika

iterasi digital dasar yang harus dikuasai setiap


giat dikampa- orang di zaman teknologi infor-
nyekan peme- masi seperti sekarang ini. Literasi
rintah melalui digital itu melengkapi lima literasi
Kementerian lainnya, yakni literasi bahasa dan
Pendidikan sastra, literasi sains, literasi finan-
dan Kebuda- sial, literasi kewarganegaraan, dan
yaan sejak tahun 2014 lalu. Lite­ literasi budaya.
rasi digital merupakan salah satu Sejak awal tahun 2017, Kemen-
komponen dari enam literasi terian Pendidikan dan Kebuda-

4 pendidikan keluarga l Agustus 2017


yaan (Kemdikbud) bekerja sama
dengan Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kemkominfo)
”Terutama remaja, kita hati-hati buat
status. Apakah menyinggung orang lain, gencar meningkatkan literasi digi-
apakah menyebabkan sakit hati orang tal kepada masyarakat agar meng-
lain. Apalagi niatnya langsung mencela, gunakan media sosial secara benar
mencemooh. Itu jangan.” dan bermartabat.
”Kami sedang melakukan ge-
rakan dengan Pak Menkominfo
yang namanya literasi digital. Jadi

pendidikan keluarga l agustus 2017 5


Sajian utama

nantinya termasuk bagaimana


menggunakan media sosial secara
benar dan secara bermartabat se-
suai bentuk prinsip literasi itu,”
kata Menteri Pendidikan dan Ke-
budayaan Muhadjir Effendy.
Muhadjir mengatakan, fokus
gerakan literasi digital tidak se-
kadar penguasaan teknologi ma-
syarakat, namun lebih pada etika
penggunaannya.
Mendikbud menambahkan,
meskipun Kemdikbud dan Kem-
kominfo menjadi penggagas ge-
rakan tersebut, namun pelaksa-
naannya harus dilakukan seluruh
elemen masyarakat. ”Gerakan
ini tidak mungkin sepihak, harus
frontal terhadap seluruh elemen
masyarakat dan terus melakukan
penyadaran besar-besaran ten-
tang prinsip etika tentang penggu-
naan media sosial,” katanya.
Terkait perkembangan dunia
digital ini, Presiden Joko Widodo
mengingatkan para generasi muda
untuk berhati-hati dalam menggu-
nakan media sosial. Salah satunya, Presiden menegaskan, masya- terkontaminasi pengaruh buruk
jangan sampai generasi muda mem- rakat Indonesia merupakan satu media sosial (medsos).
buat status di media sosial yang me- bangsa dan satu tanah air. Untuk ”Jangan sampai anak-anak kita
nyinggung perasaan orang lain. itu, unggahan yang mencemooh dididik oleh medsos. Jangan sampai
”Terutama remaja, kita ha- dan menyinggung perasaan orang anak-anak kita dididik oleh peru-
ti-hati buat status. Apakah me- lain di media sosial seharusnya ti- bahan yang merusak karakter kita.
nyinggung orang lain, apakah me- dak dilakukan. ”Saya ingatkan, kita Hati-hati, semuanya harus mem-
nyebabkan sakit hati orang lain. ini saudara sebangsa dan setanah persiapkan ini,” kata Presiden.
Apalagi niatnya langsung mencela, air. Jangan lakukan itu,” katanya. Menurut Presiden, perubahan
mencemooh. Itu jangan,” kata Soal kehati-hatian dalam peng- tidak akan bisa ditolak, sehingga
Jokowi dalam sambutan peres- gunaan media sosial ini merupa- antisipasi yang tepat dapat men-
mian acara Pembukaan Pasanggiri kan yang kesekian kali diungkap- jaga anak-anak dari arus global-
Nasional Tingkat Remaja Pergu- kan Presiden. Pada 22 Juli lalu, isasi. ”Bagaimana kita menganti-
ruan Pencak Silat Nasional (Persi- saat membuka Rakorpimnas PGRI sipasi agar perubahan itu bisa
nas) ASAD 2017 di Pondok Pesan- di Yogyakarta, Presiden Joko kita kendalikan, bisa kita kontrol,
tren Minhaajurrosyidin, Lubang Widodo meminta para guru agar dan menangkan dengan mengisi
Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 8 peserta didik mendapatkan pen- anak-anak kita dengan hal-hal ter-
Agustus 2017 lalu. didikan karakter sehingga tidak utama yang berkaitan dengan ka-

6 pendidikan keluarga l Agustus 2017


”Kami sedang melakukan gerakan dengan
Pak Menkominfo yang namanya literasi
digital. Jadi nantinya termasuk bagaimana
menggunakan media sosial secara benar dan
secara bermartabat sesuai bentuk prinsip
literasi itu.”

ini, banyak kasus yang menjerat Kasus lain, juga dimuat di


generasi muda terkait penggunaan merdeka.com, terjadi pada 19
medsos. Juli 2013 lalu. Edy Syahputra
Kasus terakhir, Muhammad (20), warga Desa Boyan, Ke-
Farhan Balatif (18), seorang pelajar camatan Batang Serangan, di-
SMK di Medan, Sumatera Utara, laporkan pacarnya SR (16), ke
diciduk kepolisian medan pada 18 Polres Langkat. Dia dilaporkan
Agustus lalu karena dugaan peng- dengan tuduhan telah melaku-
hinaan terhadap Presiden Joko kan perbuatan tidak menye-
Widodo dan Kapolri Jenderal Tito nangkan terhadap SR melalui
Karnavian, yang jadi viral di media statusnya di facebook.
sosial. Pelaku dengan nama akun SR mengaku kecewa dan me-
Ringgo Abdullah itu dijerat de- rasa dipermalukan lantaran Edy
ngan Undang-Undang Informasi mengungkapkan kisah asmara an-
dan Transaksi Elektronik (ITE). tara mereka di facebook. Pasalnya,
rakter,” katanya. Kasus penghinaan terhadap dalam status-statusnya di FB, Edy
Ditegaskan Presiden, pendi- seseorang melalui media sosial se- juga mengungkapkan pernah ber-
dikan memegang peran vital da- betulnya sudah berlangsung sejak hubungan intim sehingga SR kini
lam membentuk karakter anak lama. Survei yang dilakukan se- tengah hamil.
bangsa. Siswa harus memiliki fon- buah media daring menyebutkan, Perempuan yang masih duduk
dasi karakter yang kuat sehingga sejak tahun 2009 sampai 2016, ada di bangku kelas 2 SMA ini bertam-
tidak tergerus arus perubahan za- 26 kasus hukum yang diawali de- bah emosi karena status si pacar di
man. ngan tulisan di media sosial. FB dibaca oleh teman sekolah dan
”Pendidikan adalah jalan pan- Salah satunya, seperti dilapor- saudaranya. SR muntab melihat
jang sebuah bangsa untuk men- kan portal berita merdeka.com, status itu, lalu memilih melapor-
jawab tantangan-tantangan yang Nur Arafah atau Farah, seorang kan pacarnya ke polisi.
ada dalam membangun martabat pelajar SMA asal Bogor, divonis Dari berbagai kasus di atas itu-
bangsa ini,” imbuh dia. 2 bulan 15 hari dengan masa per- lah Presiden mengingatkan per-
cobaan 5 bulan lantaran terbukti lunya digalakkan literasi digital di
Contoh Kasus menghina Felly Fandani mela- masyarakat. Terutama anak-anak
Permintaan dan juga peringatan lui facebook. Dia dijerat Pasal 310 dan remaja, dua kelompok umur
Presiden itu bukan tanpa alasan. dan 311 KUHP dan UU ITE, Pasal yang merupakan mayoritas peng-
Dalam beberapa tahun terakhir 27 ayat 3. guna media sosial. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 7


Sajian utama

Ajarkan Anak
Beretika
di Medsos
Punya beberapa sisi
positif, namun belakangan
media sosial atau medsos
kembali bikin resah karena
banyaknya peredaran
ujaran kebencian.
Tak sedikit anak-anak
terpengaruh dan ikut-
ikutan mengumbar
kata kasar dan penuh
kebencian.
Christina

Akibat mengunggah pernyataan di media sosial se- ”Sudahkah kita sebagai orangtua memaknai arti
orang remaja menjadi korban persekusi. Ia didatangi keberagaman dalam kehidupan sehari hari?” tanya Li-
sejumlah anggota sebuah organisasi yang merasa di­ zie mengajak merenung.
lecehkan oleh pernyataannya di facebook. Lizie lantas merangkum beberapa trik bagi para
Mewakili Komnas Anak Indonesia, Juni lalu Eliza- orang tua untuk menangkal radikalisme dan intole­
beth Santosa melakukan pendampingan psikologis ransi SARA (suku, agama, ras, antar golongan) pada
terhadap korban di sebuah Rumah Aman.  anak dan remaja. Berikut di antaranya:
Kisah ini membuat Lizie, demikian ia disapa, kian • Mengizinkan dan membuka topik mengenai
prihatin dengan perpecahan dan intoleransi yang SARA dan toleransi dalam diskusi  dalam ru-
belakangan merebak bahkan hingga ke banyak seko- mah sehari-hari.
lah di Indonesia. ”Anak anak tidak lagi paham makna • Mendidik anak untuk mengenal etika dalam
keindahan dari keberagaman ras, suku, agama, ke- mengungkapkan pendapat dan berkomentar to-
yakinan, cara pandang dan status sosial di muka bumi pik SARA di media sosial yang berpeluang me-
ini,” sesalnya. nimbulkan kesalahpahaman dan perseteruan.

8 pendidikan keluarga l Agustus 2017


• Ekspos pemahaman anak mengenai budaya landaskan kepada rasa hormat kepada Sang Pencipta.
dengan mengunjungi pameran atau even yang Oleh sebab itu, anak-anak dapat dididik untuk memu-
bertemakan budaya sebagai aktivitas rekreasi lai aktivitas sehari-hari di sekolah dengan berdoa se-
keluarga. suai agamanya masing-masing.
• Buka diskusi kepada anak mengenai dampak Sila ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab.
radikalisme terhadap SARA yang terjadi di In- Anak-anak dapat diajarkan mengenai konsep ”adil”
donesia. Latih anak berpikir kritis dan tekankan dan ”sama rata” melalui metode pengajaran matema-
penanaman solusi yang terbaik dalam menghadapi tika mengenai besaran dan proporsi atau melalui me-
perbedaan pandangan terhadap SARA. tode bermain lainnya yang mengedapankan nilai ke-
• Rayakan hari besar budaya dan agama yang adilan.
dianut. Selain mendidik anak bertoleransi, Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Anak-anak da-
identitas budaya dan agama masing-masing pat diajarkan konsep teamwork untuk mencapai
perlu dihormati dan rasa syukur. Dalam momen tujuan. Anak dapat bermain dalam kelompok yang
spesial ini, anak dapat diajarkan nilai nilai luhur telah dibagi masing-masing dan diberi waktu untuk
dari aktvitas perayaan hari besar agama dan et- menentukan strategi terbaik agar misi tercapai. Da-
nis yang dianutnya. Begitupun anak perlu untuk lam hal permainan kelompok, ada banyak hal yang
menghormati hari besar budaya dan agama lain dapat dipelajari oleh anak seperti mengidentifikasi
dapat membuat aktivitas prakarya kartu ucapan kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota,
untuk diberikan kepada teman yang sedang me- bertukar pikiran dan pendapat, menghargai kepu-
rayakan. tusan yang diambil oleh mayoritas anggota dan te-
• Take action. Khusus usia remaja, anak dapat di- tap sportif.
berikan kesempatan untuk mengambil peran da- Sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hik-
lam implementasi konsep toleransi SARA. Semisal mat kebijaksanaan dalam permusyawaratan per-
mendesain atau menggambar poster, menulis ar- wakilan. Anak-anak dapat diajarkan mengenai
tikel opini untuk dikirimkan ke penerbit, meng- konsep kepemimpinan (leadership) dimana dalam
ungkapkan pendapatnya saat acara keluarga dan posisi tersebut terdapat tanggung jawab yang wajib
lain sebagainya. dipenuhi.
• Menanamkan nilai kebhinekaan kepada anak Misalnya dalam pemilihan ketua kelas dilakukan
anak sebagai sesuatu kekuatan bangsa Indo- bergantian secara regular. Semisal dirotasi satu kali
nesia di mata dunia. Contoh: Memperkenalkan sebulan atau dwi-mingguan. Dalam hal ini, setiap
kekayaan budaya di negara Indonesia, adat isti- anak dapat ”merasakan” pengalaman menjadi pemim-
adat, karakteristik agama yang dianut, busana dae- pin, memahami hak dan kewajibannya.
rah, bahasa daerah, rumah adat, dan sebabagainya. Sila ke-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat In-
Tekankan landasan Bhineka Tunggal Ika sebagai donesia. Dalam implementasi sila ke-5 anak anak da-
media persatuan berbagai budaya dalam memben- pat belajar mengenai konsep ”keadilan sosial”.
tuk negara Indonesia. Anak-anak dapat diajarkan untuk bersedekah de-
• Menanamkan nilai Pancasila dalam aktivitas ngan cara menyisihkan uang jajan dalam kurun waktu
sehari-hari. Orangtua perlu mengidentifikasi dan sebulan agar hasilnya dapat dikumpulkan untuk
memahami nilai-nilai Pancasila dan secara kre- membeli keperluan sekolah salah satu teman sekelas
atif mengimplementasikannya dalam kehidupan yang kurang mampu secara materi.
sehari-hari anak. Kegiatan bakti sosial secara reguler baik pembe-
rian materi, pemberian pendampingan belajar atapun
Contoh: sekadar berkunjung dan menghibur komunitas lansia
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Segala se- atau anak-anak yang kurang mampu dapat menum-
suatu yang bekerja di dalam lingkup masyarakat di- buhkan sikap tolong-menolong dalam diri anak. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 9


Sajian utama

Anak dan Media Sosial:


Orang tua Bijak,
Kendalikan Konten Anak
Belum ada data pasti, namun banyak berita beredar tentang
kejahatan dan efek buruk yang mengintai anak dan remaja
melalui jaringan media sosial yang tanpa batas. Apa solusinya?

Christina

Media sosial umumnya mensyaratkan penggunanya Dampaknya beragam. Yang patut diperhatikan
berusia di atas 13 tahun. Namun dalam praktiknya, be- tentu efek negatifnya. Melarang anak-anak begitu saja
gitu banyak anak berusia di bawahnya yang telah aktif tidak menyelesaikan masalah. Lantas, apa yang harus
menggunakan media sosial. diperbuat orang tua?

10 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Berikut perbincangan dengan Elizabeth Santosa, sebaya. Ini merupakan risiko terbesar bagi remaja
M.Psi, Psi, SFP, ACC, Komisioner Komnas Perlin- saat aktif di jejaring sosial media.
dungan Anak Indonesia yang kerap menjadi pembicara Pelecehan secara online dapat mengakibatkan
di berbagai seminar pola asuh anak dan remaja. gangguan psikis pada remaja yang menjadi korban.
Sebutlah depresi, gangguan kecemasan atau
Secara umum, bagaimana pengaruh media sosial ketakutan berlebih, mengisolasi diri dari lingkungan
di kalangan anak dan remaja masa kini? dan yang paling tragis bunuh diri.
Media sosial seperti facebook, instagram hingga
snapchat pada umumnya mensyaratkan para Nah, soal sexting?
penggunanya berusia di atas 13 tahun. Pasti ada Sexting adalah perilaku mengirim, menerima atau
alasannya. meneruskan pesan dan gambar berkonten seksual
Secara emosional, kemampuan kontrol diri melalui telepon genggam, komputer dan alat digital
pada anak dan remaja memanglah belum optimal. lainnya. Fenomena ini muncul di kalangan remaja.
Pra remaja (usia 9-12 tahun) dan remaja (usia 12-16 Sebuah survei menyatakan bahwa 20% populasi
tahun) mudah terpengaruh tekanan teman sebaya. remaja pernah mengirimkan atau mengunggah foto
Sungguh berisiko saat mereka bereksperimen dengan atau video mulai dari semi terbuka hingga tanpa
media sosial. Misalnya dapat muncul perilaku berbusana. Bahkan beberapa remaja dan para orang
cyberbully, geng (berkelompok), perilaku seksual, tua dari sekolah terkemuka di Jakarta mengakuinya.
sexting (mengirim pesan dengan konten seksual), Mereka bercerita, umumnya dalam satu kelas
kecanduan internet, berkurangnya waktu tidur dan terdapat remaja yang pernah mengirimkan foto tak
beristirahat hingga ada istilah depresi facebook. berbusana dirinya kepada teman sekelasnya. Foto itu
kemudian disebarluaskan lagi oleh teman-temannya.
Depresi Facebook? Apa itu? Terkejutnya saya, fenomena ini tidak hanya
Depresi facebook adalah karakteristik depresi yang terjadi di sekolah publik menengah atas, namun juga
muncul saat remaja menghabiskan waktu berlebih sekolah berlatar agamis. Namun anehnya, sebagai
pada situs media sosial seperti facebook, path, pembicara seminar pola asuh anak dan remaja, saya
instagram atau twitter. jarang mendengar permintaan topik sexting dari
Pada masa remaja, sebuah penerimaan dan pihak sekolah.
pengakuan teman sebaya merupakan elemen penting
agar mereka merasa bahagia. Intensitas yang terlalu Apakah media sosial sama sekali tak ada
tinggi di dunia maya menjadi faktor utama yang manfaatnya?’
memicu depresi bagi beberapa remaja. Wah, sebenarnya banyak.
Dalam keadaan depresi tidak jarang remaja
mencari jawaban dan bantuan melalui situs internet. Apa saja?
Hal ini berisiko karena internet mempertemukan Pertama, kesempatan bagi remaja untuk terlibat
remaja dengan predator yang mempromosikan dalam komunitas yang bersifat positif. Misalnya
penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti narkoba, mengikuti program amal untuk panti asuhan dan
perilaku seksual bebas serta agresivitas atau perilaku kegiatan sosial lain yang diumumkan melalui media
merusak diri. sosial.
Kedua dapat menjadi media pengayaan
Bagaimana dengan cyber bully? kompetensi remaja dan kreativitas yang terbentuk
Cyber bully atau pelecehan secara online adalah atas berbagi informasi, misalnya di bidang musik dan
penggunaan media digital untuk mengomunikasikan kesenian.
informasi yang salah, mempermalukan dan Ketiga, banyak inspirasi yang bisa menambah ide
mengintimidasi orang lain. Umumnya antar teman untuk penulisan blog atau membuat dan mengunggah

pendidikan keluarga l agustus 2017 11


Sajian utama

video musik atau tarian dan kreasi lainnya.


Keempat, para remaja dapat tergabung dalam
koneksi jaringan komunitas yang berbagi minat
sama, namun memiliki anggota lain dengan latar
belakang budaya yang berbeda. Dalam hal ini remaja
mendapatkan kesempatan untuk mempelajari
perbedaan gaya komunikasi, perspektif yang berbeda
dengan dirinya. Hal ini juga berpeluang untuk
meningkatkan kemampuan saling menghargai,
toleransi dan adaptasi.

Nah, bagaimana supaya anak tidak terseret arus


negatif sosial media?
Pertama, sekali lagi ingat aturan dasarnya,
penggunaan media sosial tidak diperuntukkan bagi Elizabeth Santosa

anak di bawah usia 13 tahun!


Jadi pastikan anak tidak memiliki akun media
sosial sebelum usia tersebut. Selanjutnya, pastikan Saya pribadi tidak menyarankan penggunaan
kesiapan mental dan tanggung jawab anak saat laptop di kamar untuk anak di bawah usia 14 tahun.
memutuskan anak boleh menggunakan media sosial Sebaiknya fasilitas laptop atau komputer digunakan
atau tidak. di ruang keluarga, di mana orang dewasa bisa turut
Kedua, buat aturan dasarnya dan pastikan memonitor kegiatan anak. Jika pun memang harus
dipatuhi. Misalnya soal pengaturan privasi dalam memberikan laptop karena alasan tertentu, tidak boleh
media sosial. Orang tua wajib mengaktifkan privasi ada privasi antara orang tua dan remaja. Maksudnya,
pada internet serta media sosial seperti facebook dan orang tua dapat mengakses histori, dokumentasi,
instagram dalam pengaturan yang ketat. Dimulai gambar atau file apapun dalam laptop tersebut.
dengan selektif memilih pertemanan, selanjutnya
gunakan setingan ’private’ supaya tak semua orang Ada lagi?
dapat melihat postingan anak. Artinya orang tua Tak perlu memata-matai segala aktivitas online anak
harus berperan aktif melindungi anak-anak dari setiap saat namun jelilah. Perhatikan situs-situs
incaran predator di luar sana. yang sering ia kunjungi dan orang-orang yang sering
Ketiga, gunakan perangkat lunak yang dapat berkomunikasi dengannya. Sama halnya saat orang
menyaring website (filtering software). Ini dapat tua mengenal teman-teman sekolah, orang tua perlu
diterapkan oleh orang tua yang masih menyediakan juga mengenal teman-teman online anaknya.
PC (personal computer) di rumah. Ada banyak aplikasi Walau anak sudah legal memiliki akun media
software yang cocok untuk memonitor aktivitas di sosial, buatlah syarat orang tua diizinkan kapan
internet oleh anak. Beberapa di antaranya dapat saja melihat akses penuh akun anak, setidaknya
memunculkan topik yang ditelusuri anak saat online hingga mereka berusia 17 tahun. Waspadai trik
dan aktivitas lain secara umum. Salah satu program anak membuat akun bayangan di media sosial demi
populer adalah ’Net Nanny’ dan ’PureSight PC’. Ini mengelabui orang tua.
akan memudahkan Anda untuk memonitor situs Oya, selalu ingatkan anak untuk menghindari
media sosial dan memblokir chat room yang tidak pengisian kuesioner atau survei dengan penawaran
sesuai untuk anak. Apalagi sekarang ini media sosial hadiah menarik, gratis ataupun berbagai jenis kontes.
banyak digunakan untuk mempromosikan tautan Katakanlah berhadiah gadget ternama.
tertentu. Remaja biasanya mudah terpengaruh dengan

12 pendidikan keluarga l Agustus 2017


tawaran ini. Jadi cegahlah supaya dia tidak jatuh Satu lagi, ingatkan anak untuk menghindari
dalam perangkap demikian. Sebab dengan memasuki penggunaan fasilitas check in yang menunjukkan
beberapa link tersebut dapat membuat seseorang di mana lokasi anak pada saat tertentu. Ini
mengakses informasi pribadi anak. memudahkan predator untuk mengincar mereka.

Bagaimana dengan ponsel pintar? Tentunya orang tua juga harus menaati aturan
Batasi penggunaannya! Sama seperti Anda yang sama?
membatasi penggunaan komputer, laptop, televisi Tepat sekali! Agar adil, orang tua harus membiasakan
atau games, orang tua juga perlu membatasi anak disiplin yang sama: menjauhkan telepon genggam
dengan telepon genggamnya. pada jam tertentu.
Pada tahun 2010 muncul fenomena nomophobia Begitupun dalam penggunaan media sosial.
(no mobile phone phobia). Ini merupakan gangguan Sekarang ini dengan alasan menyesuaikan diri
psikis dengan gejala kecemasan yang muncul dengan pergaulan anak tak sedikit orang tua yang
saat seseorang tidak menggenggam ponselnya. memiliki media sosial. Pastinya sebagai orang tua
Gangguan kecemasan ini disebabkan pola kebiasaan wajib mencontohkan perilaku teladan. Sebab anak
membawa smartphone kemanapun pergi, sehingga adalah peniru ulung.
ketergantungan. Jadi perhatikan kembali saat Anda mem-post
Studi yang dilakukan pemerintah Inggris melalui status, meng-update foto atau berkomentar di
yougov.co.uk membuktikan 53% pengguna internet berbagai jenis media sosial.
dan media sosial mengalami gangguan kecemasan Apakah konten atau komentar tersebut dapat
nomophobia dalam level sedang. Untuk menghindari melukai atau mempermalukan orang lain? Apakah
gejala ini, orang tua sebaiknya menetapkan peraturan melanggar etika bersosialiasi? Atau apakah Anda
gadget. Misalnya larangan penggunaan ponsel pada jam- mengekspos kehidupan pribadi terlalu vulgar kepada
jam tertentu, apalagi saat tugas sekolah belum selesai. publik? l

pendidikan keluarga l agustus 2017 13


parenting

Ubah
Hidupmu
dengan
Membaca!
Kebiasaan membaca berdampak luar biasa
bagi seseorang maupun sebuah bangsa.
Terbukti, begitu banyak tokoh sukses
dan panutan adalah orang yang suka
membaca. Termasuk kemajuan sebuah
bangsa, tak lepas dari budaya membaca
masyarakaatnya.

Yanuar Jatnika

Lima orang terkaya sejagat ter- membaca 500 halaman buku se-
nyata punya kebiasaan membaca tiap hari.
yang menjadi kunci kesuksesan- Dia mengaku, sebanyak 80%
nya itu. Yang pertama adalah waktunya di kantor dihabiskan-
Warren Edward Buffet, pimpinan nya dengan membaca laporan,
dan CEO Berkshire Hathway. Pe- sementara di rumah, Buffet mem-
milik kekayaan Rp 807,6 triliun baca koran dan buku-buku. Buffet
ini mengatakan, rahasia orang melakukan ini agar dirinya selalu
sukses berpikir cerdas dan meng- bisa mengikuti perkembangan
ambil keputusan tepat adalah tren dunia bisnis yang terjadi.

14 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Dari sinilah biasanya dia bisa
membuat perencanaan bisnis
yang lebih matang lagi.
Di Indonesia, tokoh-tokoh bangsa yang
dikenal gemar membaca buku antara lain Kedua adalah pembuat pro-
Presiden RI ke-4 KH Abdurachman Wahid atau gram microsoft dan sekaligus
Gus Dur. Kegemaran beliau dalam membaca pimpinan Microsoft Corporation,
buku terdokumentasi dalam sebuah buku yang yakni Bill Gates, pria yang selama
berjudul “Gus Gerr: Bapak Pluralisme dan Guru 10 tahun terakhir ini dinobatkan
Bangsa” karangan M. Hamid.
sebagai pengusaha terkaya seja-
gat. Pria dengan kekayaan sekitar

pendidikan keluarga l agustus 2017 15


parenting

Rp 996,3 triliun itu menyatakan


bahwa dirinya harus dipaksa un-
tuk menuntaskan satu buku se-
tiap minggunya. Dia membaca
berbagai buku ekonomi yang di-
anggap berguna untuk menam-
bah insight-nya sebagai seorang
pebisnis. Selain itu bos Microsoft
ini membaca aneka surat kabar
untuk mengikuti perkembangan
bisnis dunia terkini.
Ketiga adalah Carlos Slim,
CEO perusahaan bidang teleko- Di Finlandia kebiasaan ibu membacakan cerita kepada anak-anak sudah menjadi budaya.
munikasi di Meksiko, yakni Teléfo-
nos de México, Telcel dan América
Móvil. Dengan kekayaan sekitar Rp membaca buku bisa mengetahui tokoh kemerdekaan Indonesia di-
664,25 triliun, dia memiliki kebia- banyak hal baru di budaya dan aga­ ketahui memiliki satu kegemaran
saan membaca sejak muda. Kebia- ma yang berbeda. yang sama, yakni membaca buku.
saan ini memperluas wawasan dan Di Indonesia, tokoh-tokoh Begitu dahsyatnya pengaruh
pengetahuannya terutama dalam bangsa yang dikenal gemar mem- buku atau tepatnya membaca ter-
bidang bisnis. Pengetahuan luas ini, baca buku antara lain Presiden hadap intelektualitas dan peru-
dimanfaatkannya untuk mengelola RI ke-4 KH Abdurachman Wahid bahan hidup seorang manusia.
bisnis, saham, serta keuangannya. atau Gus Dur. Kegemaran beliau
Keempat yakni Elon Musk, dalam membaca buku terdoku- Pemicu Kemajuan Bangsa
CEO sekaligus pendiri SpaceX, mentasi dalam sebuah buku yang Dahsyatnya dampak membaca
CEO Tesla Motors dan salah satu berjudul Gus Gerr: Bapak Plural- juga sangat berkaitan dengan ke-
pendiri PayPal. Dia memiliki ke- isme dan Guru Bangsa karangan majuan suatu bangsa. Amar­ tya
biasaan membaca sejak kecil, yaitu M. Hamid. Sen, pemikir India yang meraih
mampu menghabiskan waktu 5 Sejak kecil Gus Dur telah mela- Nobel Ekonomi tahun 1998 me-
jam per hari untuk membaca. Ke- hap Das Kapital (versi bahasa Ing- nyoroti kebangkitan Jepang dari
biasaan ini masih dilakukannya gris), karya agung Karl Marx yang perspektif literasi atau keaksara-
hingga sekarang, sehingga mampu dinilai oleh banyak orang sebagai an. Amartya Sen melihat Jepang
membuatnya menjadi seorang je- karya yang sangat sulit dipahami, yang bangkit pada pertengahan
nius dan berwawasan luas. buku filsafat Plato, Fiksi karangan abad ke-19 dengan restorasi Meiji-
Berikutnya, nomor lima, ada- Tolstoy, Dostoyevsky, Andre Mal- nya—ketika itu Jepang memulai
lah Mark Zuckerberg, pendiri raux dan buku-buku kaliber dunia kebangkitannya dengan memba-
media sosial facebook. Memiliki lainnya. ngun manusianya melalui pembe-
kekayaan sekitar Rp 592,5 triliun, Di samping Gus Dur, banyak rantasan buta huruf.
dia mengatakan, salah satu kunci pula tokoh terkemuka di Indo- Pada saat itu Jepang telah me-
suksesnya adalah pada kebiasaan- nesia yang terkenal gemar mem- miliki tingkat keberaksaraan yang
nya membaca buku. Zuckerberg baca, seperti Tan Malaka-seorang lebih tinggi daripada Eropa. Bah-
pun kemudian menggencarkan pejuang revolusioner, Presiden RI kan pada 1913, meski Jepang se-
kampanye membaca buku melalui ke-1 Soekarno, Wakil Presiden RI cara ekonomi belum berkembang,
facebook lewat halaman yang ber- ke-1 Mohammad Hatta dan lain se- negara ini telah menjadi salah satu
judul A Year of Book. Menurutnya, bagainya. Bahkan, sebagian besar produsen buku terbesar di dunia—

16 pendidikan keluarga l Agustus 2017


menerbitkan lebih banyak buku
dibandingkan Amerika Serikat.
Negara lain yang dikenal dengan Masyarakat Finlandia menyadari betul bahwa
tradisi membacanya adalah Fin- apa yang diperlukan bayi tak hanya pakaian,
landia, sebuah negara Skandinavia selimut hangat dan mainan, tapi juga perlu
di Eropa Utara yang sampai saat ini kasih sayang dan buku sebagai ’nutrisi’ bagi
dikenal dengan sistem pendidikan perkembangan otak dan perilakunya kelak.
terbaiknya sejagat. Sebuah pene-
litian bertajuk The World’s Most
Literate Nations (WMLN) yang di- umum selalu tinggi. Finlandia menghimbau masyarakat untuk
lakukan Jhon W. Miller, Presiden menerbitkan lebih banyak buku menanamkan kebiasaan mem-
Central Connecticut State Univer- anak-anak daripada negara lain- baca di keluarganya. Diawali Pro-
sity, New Britain menyebutkan Fin- nya, sehingga stok buku-buku gram Gerakan Literasi Nasional
landia sebagai negara paling literat baru yang sesuai dengan rentang (GLN) 2016-2019, berikutnya
atau terpelajar di dunia. usia selalu tersedia. lebih difokuskan pada Gerakan
Apa yang membuat Finladia Ketiga, program televisi asing Literasi Sekolah, Gerakan Lite­
bisa menjadi negara gemar memba- tidak pernah menggunakan dubber rasi Keluarga, Gerakan Literasi
ca urutan pertama dunia? Pertama, (penyulih suara), tapi mengguna- Bangsa, dan Gerakan Literasi Ma-
setiap ada bayi yang baru lahir, kan teks terjemahan. Di Finlandia, syarakat.
sudah tradisi bila semua kerabat mereka lebih memilih mencantum- Sementara itu, Kementerian
orang tua akan memasukkan buku kan subtitles atau teks terjemahan Pendidikan dan Kebudayaanjuga
ke dalam daftar maternity package. di tayangan asing yang tampil di TV. menerbitkan penerbitan Per-
Masyarakat Finlandia menyadari Tujuannya adalah meningkatkan aturan Menteri Pendidikan dan
betul bahwa apa yang diperlukan kebiasaan membaca pada anak. kebudayaan Nomor 23 tahun 2015
bayi tak hanya pakaian, selimut ha- Jika mereka ingin mengetahui ke- lalu tentang penumbuhan budi
ngat dan mainan, tapi juga perlu lanjutan kisah superhero favorit me- pekerti yang lantas diintegrasikan
kasih sayang dan buku sebagai ’nu- reka, tentunya mereka harus bisa dengan Gerakan Indonesia Mem-
trisi’ bagi perkembangan otak dan membaca dengan cepat. baca (GIM) yang sudah dicanang-
perilakunya kelak. ”Aku rela dipenjara asalkan ber- kan Kemendikbud.
Setiap ibu akan menggunakan sama buku, karena dengan buku Literasi apa yang hendak ditu-
buku-buku itu untuk meningkat- aku bebas.” Kutipan dari Prokla- mbuhkan melalui berbagai gerakan
kan wawasan bagi dirinya, serta mator Kemerdekaan Indonesia, literasi tersebut? Mengacu pada
untuk membacakan beragam ce- Mohammad Hatta atau Bung Hatta definisi UNESCO, literasi merupa-
rita yang baik kepada buah ha- ini memberi ilham bahwa buku me kan kemampuan mengidentifikasi,
tinya. Terlebih, status sosial ibu miliki peran penting dalam menen- memahami, menafsirkan, men-
sebagai teladan pendidikan di- tukan masa depan seseorang, masa ciptakan, mengomunikasikan, dan
pandang amat penting di negeri depan keluarga, bahkan masa de- kemampuan berhitung melalui
berjuluk seribu danau itu. Bahkan pan sebuah bangsa. materi-materi tertulis dan varian-
demi kedekatan dan pengetahuan, nya. Koiichiro Matsuura, Direktur
dongeng sebelum tidur jadi tradisi Gerakan Literasi Nasional jenderal UNESCO, menjelaskan,
penting dalam keluarga Menyadari bahwa kebiasaan literasi bukan hanya membaca
Kedua, perpustakaan adalah membaca memiliki dampak dah- dan menulis, tetapi mencakup ba-
institusi budaya yang jadi kebang- syat bagi perubahan hidup se- gaimana berkomunikasi dalam
gaan. Setiap tahun, jumlah buku seorang dan suatu bangsa, pe- masyarakat, terkait dengan penge-
yang dipinjam dari perpustakaan merintah terus mendorong dan tahuan, bahasa dan budaya. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 17


parenting

Mulailah Kebiasaan
Membaca dari Keluarga!
Gerakan Literasi Nasional dan Gerakan Literasi Sekolah
tidak akan berhasil tanpa dukungan publik, terutama
orang tua. Di banyak negara maju membuktikan
reformasi pendidikan yang hanya mengintervensi siswa
dan sekolah tidak akan berlanjut dalam jangka panjang.

Yanuar Jatnika

Orang tua atau tepatnya keluarga sebagai guru


utama dan pertama seorang anak, merupakan salah
satu kunci sukses GLN dan GLS. Karena itu, setelah
GLS dicanangkan, juga dicanangkan Gerakan Liter-
asi Keluarga (GLK), yakni menjadikan keluarga se-
bagai motor utama dalam menanamkan kebiasaan
membaca pada peserta didik.

18 pendidikan keluarga l Agustus 2017


cara-cara Menanamkan
Kebiasaan Membaca di Rumah

M
enurut Mohammad Fauzil Adhim, pakar ini bisa sekaligus untuk rekreasi sekeluarga, dan tentunya
dan penulis buku-buku parenting, dalam semakin mengakrabkan anggota keluarga. Bisa juga ke
buku Membuat Anak Gila Membaca terbitan perpustakaan umum, bagian anak-anak. Selain membuat
Al Bayan, Bandung (2004), ada 9 langkah orang tua hemat, karena tidak perlu membeli buku, tetapi
keluarga dalam menanamkan kebiasaan membaca: pengadaan buku untuk kegiatan anak membaca tetap
tersedia.
Bacakan buku sejak anak baru lahir
Secara psikologis anak sudah dapat diajak berkomunikasi Ajak anak pergi ke pameran buku
sejak lahir, bahkan sejak di dalam kandungan. Maka Ajaklah anak pergi ke pameran buku dan biarkan mereka
kenalkanlah anak dengan buku sejak dini. memilih buku yang ingin dibeli. Dengan begitu dia akan
membaca buku tersebut karena dia sendiri yang memilih.
Biasakan membaca di depan anak Jangan lupa mintalah anak menceritakan kembali isi buku
Anak-anak biasanya meniru apa yang dilakukan orang-orang tersebut. Bersikaplah seolah-olah Anda adalah orang yang
di sekitarnya, istilah psikologinya adalah imprinting: mencetak. tidak tahu apa-apa, biarkan anak mengajari Anda.
Jadi, orang tua dan orang-orang yang berada di sekitar anak
dapat membiasakan membaca di depan anak-anak. Buatlah jam wajib baca
Buatlah kesepakatan dalam keluarga mengenai jam wajib
Membacakan cerita untuk anak baca. Misalnya setiap hari jam 18.00-19.30. Pada jam
Membacakancerita/dongeng dapat merangsang imajinasi tersebut, seluruh anggota keluarga wajib berkumpul dan
anak. Hal ini membuat anak semakin kreatif. membaca.

Rekreasi ke toko buku Biasakan memberi buku sebagai hadiah untuk anak
Ajaklah anak rekreasi ke toko buku. Agendakan misalnya Jika anak meraih prestasi di sekolah atau prestasi apapun
tiap hari Minggu. yang cukup membanggakan, berilah hadiah buku. Hal
ini membuat anak akan mengerti betapa berharganya
Ajak anak mengunjungi perpustakaan buku (bukua dalah ’harta’ yang tak ternilai). Jangan
Ajaklah anak rutin mengunjungi perpustakaan. Misalnya ke sekali-kali memberikan hadiah lainnya, karena anak akan
perpustakaan kebun binatang untuk mengetahui hewan. Hal membandingkan benda-benda yang lainnya.

Salah satu alasan penguatan telah mencapai kemampuan ber- berkaitan dengan konvensi atau
budaya literasi dengan pem- pikir logis dari berbagai gagasan aturan tak tertulis yang harus dila-
biasaan membaca di rumah ada- yang abstrak. kukan dalam berinteraksi dengan
lah pandangan dari perspektif Usia SMP/ MTs juga disebut dengan orang lain.
perkembangan kognitif menurut sebagai usia seseorang meng- Hal lain yang menonjol dalam
teori Piaget. Dikatakan, pada usia alami perkembangan penalaran usia remaja adalah berkurangnya
remaja (12–17 tahun) seorang anak moral (moral development) yang durasi waktu berinteraksi dengan

pendidikan keluarga l agustus 2017 19


parenting

Jauhkan anak dari televisi, gawai atau play station. (misal bentuk segitiga, segiempat, lingkaran dan lain-lain)
Jane M. Healy, Ph.D mengemukakan, anak yang terbiasa dan menggambar. Kegiatan menggambar akan memotivasi
menonton televisi otaknya cenderung ’banyak istirahat’. Otak anak untuk meniru sebuah bentuk.
anak cenderung malas karena terbiasa menangkap saja. Maria
Conroy (1993) menyerukan orang tua melarang atau sekurang- Ajarkan anak untuk peka pada bunyi
kurangnya membatasi anak menonton televisi dan komputer Asah otak anak dengan mendengarkan lagu untuk melatih
yang difungsikan sebagai video game karena keduanya kepekaannya terhadap silabel atau kata-kata yang runtut.
membuat anak menjadi pasif. Padahal untuk mengembangkan
kualitas diri dan kepribadiannya, anak harus aktif. Ajarkan anak kepekaan pada gambar
Anak-anak umumnya punya imajinasi sendiri tentang
Sementara itu Maya Lestari, seorang novelis, penulis, gambar-gambar yang mereka lihat di sebuah buku. Biarkan
instruktur menulis, yang juga penggagas Kelas Kreatif dia menceritakan gambar-gambar di buku ceritanya untuk
Indonesia di Sumatra Barat, mengatakan, agar anak- Anda atau minta dia menceritakan gambar yang dia buat.
anak tertarik membaca sedini mungkin anak-anak harus
mempelajari kemampuan pramembaca dan pramenulis Ajaklah anak-anak bicara setiap menemukan sesuatu yang
terlebih dahulu. menarik.
Cara mengasahnya, menurut Maya adalah: Hal ini untuk melatih dia memperhatikan sesuatu. Ajaklah
Ajarkan anak untuk bicara, mendengarkan dan memahami anak bercerita tentang apa saja. Tentang baju yang Anda
Orang tua membacakan cerita secara rutin, mengajak anak kenakan, buku-buku di toko buku, cuaca, makanan dan
bercerita, menyimak ia bicara dan mengajarkan anak untuk lain-lain. Minta pendapatnya tentang sesuatu. Misal, ketika
menyimak perkataan orang lain anda hendak membeli sepatu, minta pendapatnya mengenai
sepatu pilihan Anda. Ini untuk melatih dia berpikir dan
Ajarkan anak mengenal bentuk mengemukakan pendapat.
Orang tua mengenalkan anak pada berbagai bentuk objek Yanuar Jatnika

orang tua dan lebih banyak meng- cinta baca. Jika membaca sudah verbal dalam mengulas infor-
gunakan waktunya untuk ber- menjadi sebuah budaya keluarga, masi yang telah didapat dari
interaksi dengan dunia luas. Oleh kecerdasan anak pun terbentuk. bacaan;
sebab itu, pembiasaan membaca di Tujuan Gerakan Literasi Ke- d. Mempererat ikatan dan hu-
rumah ini diharapkan dapat diba- luarga melalui pembiasaan mem- bungan personal dalam ke-
ngun hubungan komunikasi yang baca di rumah antara lain: luarga inti;
lebih baik di dalam keluarga seba- a. Meningkatkan rasa cinta mem- e. Menciptakan budaya literasi
gai upaya pengembangan budaya baca di lingkungan keluarga; di lingkungan keluarga yang
literasi di rumah. b. Meningkatkan kemampuan diharapkan akan membawa
Setiap keluarga perlu menjadi- memahami bacaan dan berpi- dampak positif bagi pening-
kan membaca sebagai sebuah bu- kir kritis; katan prestasi peserta didik;
daya keluarga. Anak-anak perlu di- c. Meningkatkan kemampuan f. Mengembangkan kearifan lo-
bentuk agar menjadi generasi yang menganalisis dan kemampuan kal, nasional, dan global. l

20 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Opini
Asef Umar Fakhruddin

Dari Literasi dalam Keluarga,


Untuk Peradaban Manusia
Jika waktu itu ibunda Thomas Alva Edison tidak rensi dalam interaksi kita di dalam keluarga.
tegar dalam menghadapi perundungan terhadap sang Fenomena anak merokok di dalam kelas saat guru
anak, maka bola lampu mungkin belum ditemukan. Di mengajar, anak menonton film porno saat tiada guru
kemudian hari, inovasi terhadap bola lampu pun terus di kelas, dan anak yang menuntut orantuanya di peng-
bermunculan. Masih sangat banyak pula kisah “keku- adilan, menjadi bahan evaluasi penting untuk kita
atan” keluarga yang kemudian membentuk karakter para orangtua: sudahkah kegiatan literasi kita laksa-
pribadi di dalamnya, khususnya yang berhubungan nakan di rumah, di keluarga kita?
dengan literasi keluarga. Literasi penting, tetapi apabila diinternalisasikan
Tatkala spirit literasi mengkristal dalam keluarga, di dalam keluarga, maka energinya menjadi lebih be-
maka dari keluarga tersebut akan bermunculan visi, sar. Orang tua yang senantiasa menampilkan sikap
kreasi, dan inovasi. Kenapa demikian? Sebab literasi yang baik, mengajak anak berdiskusi dan bersosialisa-
sebenarnya tidak hanya tentang kegiatan atau ranah si, dan memberikan ruang kepada anak untuk meng-
membaca dan menulis, melainkan juga tentang re- ekspresikan diri, merupakan di antara implementasi
spon terhadap kehidupan. Literasi tidak hanya ten- makna literasi.
tang aksara, Tatkala anak-anak kita mendapatkan asupan be-
tetapi juga ten- rupa konsep literasi yang bagus, mereka akan ber-
tang persepsi kembang menjadi yang santun, kritis, tenang, ber-
terhadap semesta. pandangan luas dan terbuka, dan berbakti kepada
Maka dari itu, literasi dalam ke- orangtua.
luarga sangat penting dan begitu fun- Peradaban manusia ditentukan oleh sikap orang-
damental. Kita sebagai orangtua perlu tua dalam mendidik anak-anaknya. Makna literasi
mengikuti perkembangan dan pergerakan pun harus senantiasa dikristalisasikan dalam diri kita
zaman. Hal ini agar kita bisa memetik ulir para orangtua. Apabila selama ini kita menjadi “pem-
indah dari perkembangan tersebut, seka- baca-penulis” tunggal di dalam keluarga, mari saatnya
ligus mengantisipasi elemen negatif dari kita mengajak anak-anak kita berperan serta, sekali-
pergerakan tersebut. Agar anak-anak kita gus kita bekerja sama dengan anak-anak kita.
berkembang menjadi pribadi unggul dan Praktik dan kegiatan literasi di dalam keluarga ti-
penuh kemanfaatan. dak perlu menunggu diwajibkan oleh pemerintah,
Media sosial, misalnya, bisa ber- atau imbauan dari tokoh masyarakat. Sudah waktunya
dampak baik dan juga sebaliknya kita menjadi “faktor” di dalam keluarga; sebagai istri
untuk perkembangan anak kita. dan suami. Anak-anak kita kemudian akan menjadi
Saat kita menguasai, atau se- nirmala bagi kehidupan.
tidaknya mengetahui, maka Peradaban manusia ditentukan oleh keluarga yang
kita bisa mengontrolnya. hebat, yang baik, yang penuh perhatian dan kasih sa­
Kita dituntut untuk belajar yang, dan penuh implementasi dari praktik literasi.
dan mengkaji apa yang ter- Selamat datang peradaban indah berbasis literasi dari
jadi. Hal ini sebagai refe- dan dalam keluarga. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 21


keluarga
hebat

Maria Erry Susianti

Koran Bungkus
Cabai Pengantar
Karya terlaris
Serba kekurangan membuat Maria Erry Susianti membawa
pulang koran bekas pembungkus untuk bahan bacaan
untuk anak-anaknya. Hasilnya, tak hanya suka membaca,
mereka menjadi penulis produktif yang karyanya terlaris dan
diterjemahkan ke berbagai bahasa asing.
Bunga Kusuma Dewi

22 pendidikan keluarga l Agustus 2017


su Aeron Tomino. Ketiga anaknya sering memperhatikan ibunya
membaca dan sering bertanya-tanya kenapa suka membaca dan
apa pentingnya membaca. Pertanyaan polos dari anak-anak ter-
sebut selalu dijawab Maria sangat antusias.

R
”Saya bilang pada mereka, saya selalu mengintip dunia dari
dalam buku. Mereka tertawa-tawa dan jadi ingin juga mengintip
dan ’pergi’ ke dunia yang ada dalam buku. Karena saya menja-
laninya dengan riang, anak-anak berpikir, saya bertambah baha-
gia setiap membaca sebuah buku. Saya juga yakinkan, buku bisa
membuat pembacanya bertambah pintar,” jelas Maria
Selain membaca, Maria juga rutin membacakan dongeng. Me-
nurutnya, membacakan dongeng berarti membuka kesempatan
untuk bisa lebih dekat dengan ketiga anaknya. Selain itu, dengan
Ratusan buku telah tercipta dari kakak mendongeng, ia bisa memberi arahan, mengajarkan keteladanan
beradik Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia. dan hikmah yang terkandung dalam sebuah cerita tanpa mereka
Beberapa karya novel mereka mencapai merasa digurui.
penjualan terbaik, bahkan beberapa telah Maria selalu antusias ketika mendongeng karena anak-anak
diangkat dalam film layar lebar dan me- selalu senang mendengarnya. Selesai mendongeng, dia mengajak
nembus box office. berdiskusi mengenai jalan cerita dongeng untuk memetik pela-
Kesuksesan Helvy dan Asma tak lepas jaran dari cerita tersebut.
dari peran ibunya, Maria Erry Susianti. Di ”Saya suka lihat binar mata anak-anak kalau saya dongeng.
tengah keterbatasan hidup di tepi rel kere- Apalagi kalau saya peragakan. Saking seringnya saya mendo-
ta api di kawasan Gunung Sahari, Jakarta ngeng, anak-anak terbiasa dan belajar juga untuk mendongeng.
Pusat, Maria memuaskan minat baca anak- Jadi biasanya sesudah saya mendongeng, anak-anak rebutan i-
anaknya dengan mengumpulkan kertas- ngin mendongeng,” kenang Maria.
kertas bekas bungkus cabai sebagai bahan Lucunya, dongeng yang anak-anak ceritakan sering spontan
bacaan anaknya. dan tak terduga. Apalagi saat itu mereka belum bisa membaca.
Saat anak-anak kecil, Maria tinggal tak ”Di situlah selain melatih anak-anak untuk belajar menyimak, se-
jauh dari tepi rel kereta api di Gunung Sa- benarnya tanpa saya sadari, saya telah melatih mereka kecakapan
hari. Tak lama pindah ke Kebon Kosong berbicara,” tambah Maria.
Kemayoran Gang 8, Jakarta Pusat. Di gang
sempit dan tak dapat dilalui mobil itu, Ma- Mengasah Jiwa
ria membantu perekonomian suaminya, Selain membaca dan mendongeng, Maria juga menunjukkan se-
Amin Usman, dengan cara berjualan keli- mangat menulis. Hampir setiap hari dia menulis di buku harian.
ling dagangan seprai milik kakaknya. Aktivitas itu sering kali dilihat anak-anaknya. Kadang Maria men-
”Meski kehidupan kami sederhana, tapi ulis sambil tersenyum atau kadang sedih. Hal itu membuat pe-
kami selalu riang gembira dan bahagia. Tak
pernah ada kata menyerah. Yang terpen-
ting, anak-anak tetap bisa sekolah,” kata
Maria kepada Sahabat Keluarga.
Di sela-sela menjalankan peran sebagai ”Saya suka lihat binar mata anak-anak kalau
ibu rumah tangga, Maria meluangan waktu saya dongeng. Apalagi kalau saya peragakan.
untuk membaca. Buku apapun yang dite- Saking seringnya saya mendongeng, anak-
anak terbiasa dan belajar juga untuk
muinya dia baca.
mendongeng. Jadi biasanya sesudah saya
Aktivitas tersebut terekam dengan baik mendongeng, anak-anak rebutan ingin
oleh tiga anaknya, Helvy, Asma dan si bung- mendongeng,”

pendidikan keluarga l agustus 2017 23


keluarga
hebat
nasaran anak-anak dan bertanya-tanya tentang aktivitas ibunya. Namun, Maria harus berjuang keras
”Saya tak pernah menyuruh mereka. Saya hanya melakukan, untuk mewujudkan minat anak-anak pada
mencontohkan mereka. Saat mereka penasaran dan bertanya, membaca dan menulis. Kehidupan mereka
baru saya ceritakan bahwa nanti kalau saya sudah tidak ada, saya ketika itu sangat sederhana. Kebutuhan
ingin apa yang saya alami mereka ketahui dari buku catatan ha- ekonomi cukup untuk makan dan biaya se-
rian itu,” kata Maria. kolah. ”Untuk membeli sebuah buku cerita
Maria juga menjelaskan kepada anak-anaknya, menulis bisa tipis sekalipun susah sekali,” ujarnya de-
membuat jejak manusia di dunia jadi abadi. ”Lagi pula asyik ka- ngan mata menerawang.
rena kita bisa menulis apa saja, suka-suka kita di catatan harian Pada masa itu belum banyak per-
sendiri. Semua kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, keindahan pustakaan dan taman bacaan di sekitar
bisa kita tuliskan. Akhirnya anak-anak merasakan juga asyiknya rumah. Kalaupun ada tempat penye-
dan terbiasa menulis catatan harian,” tambahnya. waan komik, Maria dan anak-anaknya tak
Maria percaya tingkat peradaban suatu negara akan tinggi mampu menyewa. ”Anak-anak sering diu-
bila semakin banyak orang yang membaca dan menulis di negeri sir dari sana, padahal cuma dengan riang
itu. Membaca akan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, kagum lihat-lihat buku,” kenangnya sedih.
menulis membuat kita berbagi pikiran hingga perasaan pada Untuk mengganti bahan bacaan
orang lain. anak-anak, Maria terpaksa memberikan
Membaca dan menulis menjadikan kita lebih berani. Hanya kertas bekas bungkus cabai atau bawang
mereka yang berani yang selalu ingin menambah wawasan. Ha- sepulangnya dari pasar. Meski koran bekas,
nya orang-orang hebat yang berani mengungkapkan gagasan, anak-anak sangat antusias dan berebutan
buah pikirnya pada masyarakat. Membaca dan menulis bukan membacanya.
hanya menambah pengetahuan, tapi mengasah jiwa yang berani ”Saya sedih melihatnya. Tapi setiap kali
berbagi dan peduli. ke pasar, saya minta bungkus korannya
Dengan banyak alasan tersebut di atas, Maria merasa sangat dibanyakin agar anak-anak bisa membaca
perlu menularkan minat baca dan menulis pada ketiga anaknya, lebih panjang. Saya juga sering jalan kaki
Helvy, Asma dan Aeron. Hasilnya sangat mengagumkan, saat ini kemana-mana agar bisa menghemat ong-
dua anak perempuannya menjadi novelis dengan karya best seller. kos dan uangnya bisa sekadar beli sebuah
”Saya menanamkan pada anak-anak, apapun profesi mereka buku yang tipis atau majalah bekas,” ke-
kelak, membaca dan menulis harus menjadi keterampilan me- nang Maria.
reka dalam menghadapi kehidupan ini,” ungkap Maria.
Maria melihat minat anak-anak membaca dan menulis su- Mengamen di Bus
dah muncul sejak mereka balita. ”Mungkin karena mereka sering Selain mengumpulkan kertas bekas, Maria
melihat saya tiap hari membaca dan menulis, maka mereka ’ikut- juga mencari cara untuk memenuhi minat
ikutan’ dan lama-lama jadi kebiasaan. Jadi budaya di rumah,” baca anaknya. Sambil membawa barang
tuturnya. dagangan seprai ke kawan-kawan, biasanya
dia bercerita kalau anaknya suka membaca
namun tidak memiliki buku.
Maria memberanikan diri memin-
jam buku-buku cerita milik anak-anak te-
”Alhamdulillah setiap hari saya bisa membawa mannya dan berjanji pada mengembalikan
5-10 buku untuk dibaca anak-anak. Wah buku dalam keadaan baik dan tidak rusak.
mereka bahagia bukan kepalang. Tapi saya
Bahkan dia juga berjanji untuk menyam-
minta mereka berjanji tidak boleh rusak,
bahkan tidak boleh ada bagian halaman yang pulnya.
dilipat agar orang tidak kapok meminjami ”Alhamdulillah setiap hari saya
buku lagi.” bisa membawa 5-10 buku untuk dibaca

24 pendidikan keluarga l Agustus 2017


ngeng yang mereka ceritakan sendiri.
Maria juga memotivasi anak-anaknya menulis catatan harian
setiap hari meski hanya satu atau bahkan seperempat halaman.
Salah satu cerita pilu yang dialami anak-anak ketika mereka
duduk di bangku SD ingin menulis untuk majalah dan koran, na-
mun mereka tidak memiliki mesin ketik. Anak-anak tidak putus
asa, mereka tetap menulis dengan tulisan tangan dan mengirim-
kannya.
Sayang, tulisan tangan tersebut selalu dikembalikan, tidak
bisa dimuat. Maria akhirnya meminjam sebuah mesin ketik dari
tetangganya. Anak-anak menuliskan ulang cerita yang sudah di-
buat menggunakan mesin ketik, lalu mengirim kembali ke ma-
jalah dan koran. Tak berapa lama cerita tersebut diterima dan
dimuat.
”Saya bertekad suatu hari nanti bisa membelikan mereka me-
sin ketik. Tapi kelak mereka bisa membeli mesin ketik dari uang
hasil mereka menulis saat remaja. Namun saat mereka berhasil
membeli mesin ketik, orang-orang sudah memiliki komputer, he-
hehehe,” ujar Maria sembari tertawa.
Helvy dan Asma sendiri menyadari pentingnya mesin ketik
untuk menyalurkan minat menulis. Untuk itu mereka bertekad
mencari uang sendiri dengan jalan mengamen di bus tanpa
sepengetahuan ibunya untuk membeli mesin ketik.
Maria Erry Susianti dan putra-putrinya saat masih muda.
”Mereka tidak memberitahu saya, mungkin karena tidak mau
saya sedih. Tapi akhirnya saya tahu juga. Saya tidak marah, tapi
menasihati mereka untuk rajin menabung dan terus menulis,”
anak-anak. Wah mereka bahagia bukan kata Maria.
kepalang. Tapi saya minta mereka berjanji Maria berpesan kepada anak-anaknya agar tidak lagi menga-
tidak boleh rusak, bahkan tidak boleh ada men di bus kota karena masih kecil dan khawatir jatuh atau di-
bagian halaman yang dilipat agar orang jahati orang di jalan raya. Dia lantas mengarahkan anak-anak un-
tidak kapok meminjami buku lagi,” kata tuk ikut lomba menulis, puisi dan bercerita.
Maria. ”Nah mereka mulai memenangkan lomba-lomba ini dan
Begitu juga dalam hal menulis. Saat akhirnya bisa membeli buku dan perlengkapan sekolah, serta
anak-anak menulis, Maria selalu antusias menabung,” kenang Maria.
membacanya. ”Saya tidak pernah meng-
hina, tapi selalu menyemangati dan me- Tak Mengejar Ranking
nunjukkan rasa bangga saya akan kegiatan Buku-buku cerita yang dibeli anak-anak tidak hanya memuaskan
mereka,” tuturnya. minat baca tapi juga dimanfaatkan dengan baik oleh mereka. Di-
Beberapa hal dilakukan Maria untuk ceritakan Maria, dari hasil menabung, anak-anak bisa membeli
menambah kosa kata anak-anaknya yang buku, namun hanya 10 eksemplar saja.
ketika itu masih duduk dibangku Sekolah Namun, dari 10 buku itu, Helvy yang ketika itu duduk di bang-
Dasar. Antara lain melalukan permainan ku kelas 3 SD dan Asma yang duduk dibangku kelas 1 SD sudah
teka-teki silang, scrabble, permainan Pan- berani menyewakannya dengan cara menggelarnya di atas meja
casila 5 Dasar, tebak kata, bermain sinon- kayu di depan rumah kontrakan. ”Kalau mereka melihat ada anak
im-antonim kata, hingga merekam do- kecil yang hanya memandang dan tidak punya uang seperti me-

pendidikan keluarga l agustus 2017 25


keluarga
hebat
reka, maka anak itu dipinjamkan gratis asal menjadi
sahabat mereka,” kenang Maria. ”Kebenaran
Maria juga membangun perpustakaan mini
di rumahnya. Tapi jangan membayangkan per- Tidak Datang
dari Satu
pustakaan dalam arti sebenarnya. Anak-anak me-
naruh rak buku di kamar mereka dan menyebutnya
perpustakaan.
”Padahal isinya hanya beberapa buku, kebanyakan
buku bekas, tapi anak-anak bangga. Saat itu saya ha-
Arah”
nya bisa mendoakan kelak semua rumah anak saya ada
perpustakaan,” kenang Maria.

K
Doa ibu terkabul, bukan hanya perpustakaan esuksesan Helvy Tiana Rosa dan Asma
di rumah, tapi Helvy dan Asma bisa membuat per- Nadia menjadi penulis novel tak hanya
pustakaan umum. Helvy dengan Forum Lingkar Pena berasal dari ibunya, Maria Erry Susianti. Ada
membangun Rumah Cahaya (Rumah baca dan Hasil- juga peran besar dari ayahnya, Amin Usman.
kan Karya) di berbagai daerah di Indonesia, sedang- Sebagai musisi yang melahirkan banyak karya,
kan Asma membangun lebih dari 300 rumah baca di suami Maria termasuk sosok yang sibuk. Namun,
seluruh Indonesia. ayah dari tiga anak itu tidak pernah absen untuk
Lalu bagaimana pola pendidikan yang diterapkan memantau perkembangan putra-putrinya. Mereka
Maria pada anak-anaknya? Prioritas utamanya ada- saling berdiskusi mengenai pendidikan anak-anak.
lah menjadikan mereka cerdas dan berahlak mulia. Usman juga suka bercerita dan berdiskusi dengan
”Meski tidak paham teori, saya yakin kecerdasan anak anak-anak terkait apapun.
bermacam-macam. Tidak semua harus jago matema- ”Semua dilatih untuk terbiasa mengemukakan
tika, misalnya. Saya juga ingin menjadikan anak-anak pendapat. Kebenaran tidak datang dari satu arah,
saya orang yang selalu punya empati tinggi terhadap yaitu orang tua. Kami belajar menjadi orang tua yang
orang lain,” kata Maria. bahagia mendengar ragam kisah, pengetahuan, bahkan
”Mungkin kami susah, tapi banyak orang lain le- mungkin kritik dari anak-anak kami,” beber Maria.
bih susah. ’Apa yang bisa kita bantu, ayo kita bantu!’ Usman juga kerap melibatkan anak-anak
Itu yang saya ajarkan pada anak-anak. Saya juga se- dalam hal pekerjaannya. Dikisahkan Maria, begitu
lalu menanamkan rasa syukur. Rasa syukur itu harus mengetahui anak-anak suka menulis dan bercerita,
menuntun kita menjadi hamba Allah yang baik,” tam- suaminya lantas melibatkan anak-anak dan berdiskusi
bah Maria. dengan mereka saat menciptakan lagu.
Karena itulah Maria tidak pernah memaksakan
ketiga anaknya belajar akademik secara keras. Me-
nurutnya, proses belajar seseorang tidak hanya dari
guru di depan kelas tapi dari semua orang dan alam se-
mesta. ”Belajar adalah hidup itu sendiri. Setiap gerak relevansinya bagi kehidupan. Itulah yang membuat
kita adalah proses belajar,” katanya. anak-anak suka diskusi,” jelasnya.
Dengan pola seperti itu Maria melihat anak- Maria bersama suami juga tidak pernah memaksa
anaknya lebih nyaman belajar dengan cara diskusi. anak-anaknya harus menjadi juara kelas, meskipun
Baik antar kakak adik maupun dengan orang tua. kenyataannya ketiganya merupakan juara kelas. Dia
”Kami tidak pernah mengharuskan belajar 2 jam se- juga tidak pernah memaksa menentukan jurusan pen-
hari, tapi anak-anak dengan kesadaran sendiri meng- didikan anak.
ulang dan membaca kembali pelajaran sekolah di Misalnya, Maria ingin agar Helvy menjadi dokter
rumah dan saya coba sampaikan pada mereka apa karena kemampuannya cukup baik untuk kuliah ke-

26 pendidikan keluarga l Agustus 2017


”Salsa membentangkan makalahnya
sampai ke LonDon tentang
persoalan hukum. Nadya yang baru
berumur 10 tahun bilang pada saya,
’Oma, membaca dan menulis bagiku
adalah kebutuhan, seperti aku
butuh makan, minum dan bernapas.
Saya kaget dan sangat bahagia.”

”Suami saya akan bertanya ke anak-anak, ‘Bagaimana international. Mereka juga tercatat sebagai 1 dari 500 tokoh
syair lagu ini menurut kalian?’ Atau, ’Papa punya nada lagu muslim paling berpengaruuh di dunia versi RISCC, sebuah
baru nih, coba kita semua bikin syairnya yuk!’,” kenang Maria. lembaga riset di Jordan.
Kolaborasi baik antara ayah dan ibu dalam mendidik Sedangkan si bungsu, Aeron Tomino, yang juga
anak-anak yang diterapkan Maria dan Usman nyatanya telah menggeluti bidang membaca dan menulis. Dia membantu
melahirkan dua sosok hebat di bidang literasi. Semuanya usaha sang kakak di bidang penerbitan.
tentu tidak instan dan proses yang dilalui pun tidak mudah. Tak hanya tiga anaknya, kebiasaan membaca dan menulis
Helvy kini penulis 55 buku, dosen sastra dan penulisan juga turun pada cucu-cucu Maria. ”Faiz dan Salsa merupakan
kreatif, juga produser film. Lewat Forum Lingkar Pena yang salah satu pelopor seri KKPK Mizan. Mereka masing-masing
ada di 150 kota, dia dan kawan-kawannya berkomitmen menulis lebih dari 10 buku. Ada cucu saya, Adam, pemain bola
membidani kelahiran banyak penulis baru di Indonesia dan di Spanyol, tapi ia juga penulis. Ia bahkan menulis buku antologi
mancanegara. Asma telah menulis 80 buku, membangun cerpen bersama saat ia baru berusia 5 tahun,” bebernya.
lebih dari 300 rumah baca di seluruh Indonesia dan diundang ”Salsa membentangkan makalahnya sampai ke London
ke lebih dari 60 negara. tentang persoalan hukum. Nadya yang baru berumur 10 tahun
Karya-karya Helvy dan Asma juga telah diterjemahkan bilang pada saya, ’Oma, membaca dan menulis bagiku adalah
ke dalam bahasa Inggris, Jerman, India, Prancis, Arab, kebutuhan, seperti aku butuh makan, minum dan bernapas.
Swedia dan Korea serta diangkat menjadi film layar lebar dan Saya kaget dan sangat bahagia,” lanjut nenek 6 cucu ini.
sinetron. Maria bangga terhadap anak-anaknya bukan karena
Jutaan orang telah mengikuti berbagai workshop menulis prestasi pribadi mereka, tapi karena dengan prestasi itu telah
yang sering mereka adakan di berbagai Indonesia. Helvy dan peduli dan berbagi inspirasi dengan banyak orang. l
Asma juga sering mendapat penghargaan baik nasional dan Bunga Kusuma Dewi

dokteran. Tapi, Helvy memilih masuk fakultas sastra.


Dia pun mendukung keputusan tersebut karena tahu
”Meski tidak paham teori, saya sejak kecil anak sulungnya itu memiliki minat besar
yakin kecerdasan anak bermacam- pada sastra.
macam. Tidak semua harus jago ”Kebersamaan yang berkualitas bersama
matematika, misalnya. Saya juga
anak-anak membuat kita tahu apa yang mereka ingin-
ingin menjadikan anak-anak saya
orang yang selalu punya empati kan, apa yang mereka sukai dan kuasai. Saya dan sua-
tinggi terhadap orang lain.” mi mencermati dan mendorong mereka ke arah itu,”
tegas Maria. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 27


keluarga
hebat

Di balik Kejeniusan
George Saa

T
George Saa adalah mahasiswa asal
Papua dengan prestasi luar biasa.
Ia memenangkan First Step to Nobel Tahun 2004 lalu, seorang siswa SMA
Prize bidang Fisika saat masih asal Papua Barat bernama Septinus
menjadi pelajar SMU di Jayapura. George Saa mengguncangkan dunia.
Melalui temuannya berjudul  Infi-
Ia pun mendapat beasiswa kuliah
nite Triangle and Hexagonal Lattice
jenjang S1 di Amerika Serikat dan Networks of Identical Resisto, George
saat ini sedang melanjutkan studi memenangkan lomba First Step to
S2 di Inggris. Kesuksesan tersebut Nobel Prize in Physics. George meng-
berkat hasil didikan orang tuanya. ungguli ratusan paper dari 73 negara
yang masuk ke meja juri.
Atas prestasinya yang sangat men-
Yanuar Jatnika/Yohan Rubiantoro
cengangkan itu, George memperoleh

28 pendidikan keluarga l Agustus 2017


beasiswa dari Freedom Insitute milik Aburizal Bak- Ibu Seribu Rupiah
rie untuk melanjutkan studi S1 di jurusan Aerospace Nelce Wofam, ibunda George, menyebutkan, nyaris se-
Engineering, Florida Institute of Technology, Florida, tiap hari kekurangan uang untuk ongkos anak-anaknya
Amerika Serikat, pada tahun 2006. Hanya membutuh- sekolah. Ia terpaksa gali lubang tutup lubang.
kan waktu sekitar 3,5 tahun bagi pemuda kelahiran ”Oleh orang sekitar kami, saya sering disebut ibu se-
Manokwari pada 22 september 1986 ini untuk menun- ribu rupiah. Mengapa? Karena dulu, waktu anak-anak
taskan pendidikan S1 nya. masih sekolah di SD sampai SMA di Jayapura, mereka
Lulus tahun 2009, George sempat menjalani masa masing-masing hanya diberi uang Rp 1000 untuk ong-
bekerja di sebuah perusahaan pertambangan di Bintu- kos taksi (angkot) pulang pergi, sekitar tahun 1990-an,”
ni, Papua Barat. Tahun 2015 lalu, George melanjutkan kenangnya saat ditemui Sahabat Keluarga di rumahn-
S2 di bidang teknik material Universitas Birmingham, ya, di Komplek Kehutanan Lama ’Dwikora’ Kelurahan
Inggris. Kaibus, Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat.
Keenceran otak George terpantau Yohanes seja- Uang itu diperoleh Nelce dengan berbagai cara,
tinya saat tahun 2001. Waktu itu ia menjuarai lomba salah satunya meminjam uang ke bendahara kantor
olimpiade kimia tingkat Provinsi Papua. Karena pres- suaminya. ”Saya sering ke kantor suami untuk me-
tasinya itu, melalui beasiswa dari Pemerintah Provinsi minjam uang yang dibayar dengan memotong uang
Papua, George memperoleh gemblengan di Surya In- perjalanan Bapak,” tuturnya.
stitute milik Yohanes Surya di Karawaci, Tangerang. Cara lain, mereka mengolah lahan milik masyara-
George merupakan bungsu dari lima bersaudara kat adat di pinggiran Jayapura. Keluarga Silas mena-
dan dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, ada- nam berbagai macam sayuran, sebagian dikonsumsi,
lah Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Sela- sisanya dijual ke pedagang.
tan, Papua Barat, periode 2003-2008.  Jangan bayang- ”Setiap saya dapat uang, entah pinjam atau dari ha-
kan hidup Goerge sekeluarga berkecukupan dengan sil jual sayur, harus dibagi-bagi secara ketat kepada ke-
jabatan ayahnya itu. Saat ayahnya menjabat kepala lima anak selain untuk beli buat makan,” ungkap Nelce.
dinas itu, George sudah kelas 2 di SMA Negeri 3 Buper Nelce mengenang, setelah lewat tanggal 15 setiap
Jayapura dan lantas kuliah di Amerika Serikat, semen- bulan, anak-anaknya diingatkan untuk siap-siap ha-
tara kakak-kakaknya sudah ada yang selesai kuliah. nya makan tahu, tempe atau sayur dan menunda dulu
Sebelumnya, saat George di bangku SD sampai SMP, keinginan untuk makan ikan apalagi daging.
kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Ayahnya se- Beruntung, Silas Saa punya kegemaran berburu
bagai kepala seksi dengan jabatan eselon 4 di Jayapura. ikan di sungai dan laut, sehingga sering membawa pu-
Sebagai pegawai negeri, gaji ayahnya tidak memadai un- lang ikan untuk dimakan. ”Mungkin itu, secara tidak
tuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan lima sadar, mengonsumsi ikan itulah yang mungkin mem-
orang anak yang semuanya sekolah dan kuliah.
Kakak George, anak keempat Silas, Agustinus, me-
nuturkan, ayahnya hanya berperan mencari nafkah
dan memutuskan hal-hal yang besar dalam urusan ke-
luarga. ”Untuk urusan pengelolaan keseharian, Mama
paling berperan. Saya tidak bisa bayangkan. Bagai-
mana keberlangsungan pendidikan kami bila tidak
ada Mama,” katanya.
Saat itu gaji Silas hanya cukup untuk biaya pendi-
dikan dan biaya hidup kira-kira setengah bulan. ”Baru
sejak jadi kepala Dinas, ada tunjangan ini dan itu, serta
fasilitas lainnya. Sebelumnya hanya mengandalkan
gaji saja,” ungkap Agustinus.

pendidikan keluarga l agustus 2017 29


keluarga
hebat
buat anak-anak pintar, padahal kesehariannya, sama
saja makanan di rumah,” katanya. 
Semangat
Dari perbincangan dengan kedua orang tua
George, nampak peran kuat Silas dalam membentuk
’Anu Beta
prestasi dan karakter anak-anaknya. Kelima anaknya Tubat’ untuk
meraih gelar sarjana.
Apulena Saa, puteri sulung Silas, mengikuti jejak Kemajuan
ayahnya. Ia adalah Sarjana Kehutanan lulusan Uni-
versitas Cendrawasih. Franky Albert Saa, putera ke-
Papua
dua, lulusan Magister Manajemen pada Universitas
Cendrawasih. Yopi Saa, putera ketiga, adalah Sarjana George Saa, si jenius dari Papua, mengakui,
Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. prestasi yang diraihnya selama ini tak lepas
Agustinus Saa, putera keempat, lulusan Fakultas Ke- dari peran kuat ayahnya, Silas Saa, serta
hutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari. ibunya, Nelce Wafom.

M
Memberi kesadaran enurut George, ayahnya selalu menekankan
Memberi kesadaran bukan intervensi apalagi memaksa. pentingnya pendidikan kepada seluruh
Itulah konsep atau pola asuh yang diterapkan Silas Saa. anak-anaknya. Ayahnya selalu menyemangati
”Saya memberi pengarahan atau kesadaran kepada putra-putrinya untuk sekolah. Padahal
lima anak saya, kalau kita punya biji, kita semaikan, menurut George, penghasilan ayahnya sebagai pegawai
akan menghasilkan seperti apa. Saya tidak memaksa. negeri sipil di Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan,
Kalau kamu sekolah baik, akan kamu nikmati seperti Papua Barat, tidak selalu mencukupi kebutuhan sekolah
ini dan itu,” kata Silas. anak-anaknya.
Namun diakui Silas, ada pola kedinasan yang ia George malah lebih senang menyebut ayahnya petani
terapkan dalam hal mengasuh dan mendidik anak. ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan
Pola itu, berupa dibuatnya matrik atau semacam lem- hidup sehari-hari, ayah dan ibunya dan dibantu kelima
bar perencanaan dan evaluasi tahunan terhadap ke- anak mereka, harus mengolah ladang, menanam umbi-
lima anaknya. umbian untuk menambah penghasilan keluarga.
”Setiap bulan Desember, semua anak saya kumpul- Namun mereka tidak pernah patah semangat. ”Makan
kan, saya evaluasi apa yang sudah dilakukan selama se- tidak makan, yang penting kamu sekolah,” kenangnya.
tahun, rencana apa yang sudah dipenuhi dan apa yang
belum. Selanjutnya, saya buat rencana untuk tahun
berikutnya. Semuanya saya cetak dan masing-masing
memegang perencanaan selama setahun kedepan un- Desember tahun berikutnya dievaluasi, mana yang
tuk dievaluasi pada Desember tahun depan,” jelasnya. sudah terlaksana dan mana yang masih kurang, dan
Lembaran yang berisi rencana masing-masing mana yang belum,” kata Agustinus.
anak selama setahun itu dibawa kemanapun mereka Ditegaskan Silas, arahan atau pemberian ke-
pergi sebagai pedoman. sadaran itu diberikan pada anak-anaknya dengan
Agustinus Saa, anak keempat Silas, menambahkan, mengambil hikmah atas pengalaman hidupnya, ber-
perencanaan itu dibuat oleh ayahnya sebagai bentuk pindah-pindah kantor karena penugasan, sejak dari
pengharapan terhadap anak-anaknya selama setahun. Sorong, Biak, Merouke, Jayapura dan terakhir di So-
”Semacam nasihat, misalkan saya, selama setahun ha- rong Selatan.
rus selesaikan studi, jaga keselamatan, tidak boleh ini Dari pengalaman hidup keluarganya, Silas mem-
dan itu, itu saja, tergantung Bapak. Saya bawa, saya buat motto ”Lama hidup, manis pahit dirasakan,
simpan, saya baca dan saya ingatkan selama setahun. jauh berjalan banyak melihat.” Dari motto itu, ia lan-

30 pendidikan keluarga l Agustus 2017


dunia pada tahun 2004 lalu dengan memenangkan lomba 
lomba First Step to Nobel Prize in Physics di Polandia.
Atas prestasinya saat ini, George mengatakan, sejak kecil,
ia tidak pernah menyangka bisa mengikuti kompetisi fisika
tingkat dunia. Anak-anak seusianya di Papua biasanya tidak
berani punya mimpi besar. ”Dulu anak Papua itu cita-citanya
kalau tidak jadi tentara, ya PNS,” ujarnya sembari tertawa.
Namun, diakui George, semangat kedua orang tuanya George mengaku, semula merasakan beban yang sangat
menyekolahkan putra-putri mereka hingga jenjang sarjana berat. Sebab, ia tidak hanya harus menjalani pelatihan yang
didorong oleh budaya Maybrat yang kokoh. Maybrat super padat untuk mengikuti kompetisi dunia, namun ia juga
merupakan suku di Papua yang kini menjadi salah satu membawa ’nasib’ masa depan pendidikan di Papua. Karena ia
Kabupaten di Papua Barat. adalah angkatan pertama pelajar papua yang dilatih. Jadi ia
Budaya itu, kata George disebut dengan istilah anu beta harus membuktikan bahwa anak Papua juga bisa menjadi juara
tubat yang artinya Bersama Kita Mengangkat. ”Ini semacam kompetisi dunia. ”Kalau kamu gagal, adik-adik kelasmu, para
budaya gotong royong dalam hal pendidikan. Apabila ada pelajar di Papua akan susah sekolah. Kamu harus bisa menjadi
seorang anak di Maybrat yang ingin sekolah, maka seluruh inspirasi buat mereka,” ujar George mengenang pesan Prof.
keluarga dan para saudara akan bergotong royong untuk Yohanes Surya kepadanya.
membiayai anak tersebut. Semangat ini membuat Maybrat George ingin sekolah dan universitas di Papua mempunyai
memiliki banyak anak yang bersekolah hingga sarjana, “ ujar kualitas yang sama dengan sekolah dan universitas di pulau
George. Jawa. Sehingga anak-anak asli Papua dapat bersekolah
Menurut George, sejak kecil, dirinya terkenal sebagai anak setinggi mungkin di tanah kelahiran mereka. ”Saya ingin anak-
yang aktif. Ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sejak sekolah anak Papua menjadi insinyur, sehingga bisa membangun tanah
dasar. ”Saudara-saudara bilang saya tukang nanya sejak kecil,” kelahiran mereka sendiri,” katanya.   
ujar bungsu dari lima bersaudara ini tertawa. Tahun depan George akan lulus dari Inggris dan kembali
George saat ini melanjutkan pendidikan S2 di Universitas ke Indonesia. Ia siap untuk meraih mimpinya memajukan
Birmingham, Inggris, melalui beasiswa LPDP. Sebelumnya, ia pendidikan di Papua. ”Kelak, apabila Presiden membutuhkan
menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Aerospace Engineering, putra daerah Papua menjadi bagian penting di kabinetnya,
Florida Institute of Technology, Florida, Amerika Serikat, pada saya siap!” ujar George menutup perbincangan dengan
tahun 2006 dengan beasiswa dari Freedom Institute. Kedua Sahabat Keluarga. l Yohan Rubiantoro/Staf Kemendikbud yang sedang
beasiswa itu tak lepas dari prestasinya yang mencengangkan menempuh S2 di Universitas Birmingham, Inggris.

tas menegaskan visi dan misinya dalam  pendidikan dan diparaf. Dari catatan itu saya bisa tahu apa yang
anak, yakni membangun SDM dulu baru memba- sudah dilakukan selama sehari,” terangnya.
ngun fisik. Silas juga menegaskan pada anak-anaknya un-
”Maksud saya, orang tua  itu membangun jiwa dan tuk tidak mengonsumsi minuman keras dan mero-
kesadaran anak-anak lebih dahulu. Kalau itu sudah di- kok. ”Saya tekankan, semuanya itu untuk masa depan
lakukan, hasilnya nanti anak bisa membangun rumah anak-anak sendiri, bukan untuk orang tua,” katanya.
sendiri, mobil atau apapun,” tegas Silas. Yang juga ditekankan Silas, anak-anaknya minimal
Dalam hal pergaulan, Silas membebaskan anaknya meraih gelar sarjana. ”Saya ini kan sarjana muda. Saya
tapi tetap terkontrol. Metodenya, di rumah dipasang bisa dikatakan orang tua berhasil bila anak-anak saya
whiteboard. Di situ, setiap anak menulis kegiatan ha- meraih gelar minimal sarjana penuh. Jangan sama
rian, seperti pergi jam berapa, keperluan apa, dengan apalagi di bawah, tapi harus lebih tinggi dari orang
siapa dan pulang jam berapa. ”Ditulis masing-masing tuanya. Itu saya tanamkan,” tandasnya. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 31


keluarga
hebat

Janu, Anak Tukang


Sayur yang Kuliah
S2 di Inggris
Meskipun bapaknya tidak tamat
SD, semangat Janu Muhammad
untuk kuliah di luar negeri tidak
pernah pupus. Anak tukang sayur
tersebut meraih IPK tertinggi di
jurusan Pendidikan Geografi UNY
tahun 2015. Kini ia melanjutkan
kuliah S2 di Inggris.

H
Hari masih teramat pagi saat pasangan Ngadiyo dan
Lasiyem menyiapkan sayur mayur untuk dijajakan di
pasar Sleman, Yogyakarta. Sejak pukul tiga dini hari,
rumah yang mereka huni bersama dua anak sudah
riuh.
Ngadiyo dan Lasiyem bahu membahu memberes-
kan sayur mayur yang siap dibawa ke pasar. Mengen­
darai motor bebek, pasangan setengah baya ini me-
Di pasar, mereka berbagi tugas. Ngadiyo mengangkat
sayur-sayuran yang berat, sedangkan Lasiyem menata
sayur mayur tersebut dengan rapi dan menarik pembeli.
Kesibukan Ngadiyo dan Lasiyem tak berhenti
hingga matahari terbit. Saat pembeli berdatangan,
mereka saling membahu melayani.
Menjelang siang seiring mulai berkurangnya pem-
beli, kesibukan Ngadiyo dan Lasiyem menurun. Be-
nembus dinginnya pagi. gitu azan Zuhur berkumandang, mereka bergegas

32 pendidikan keluarga l Agustus 2017


merapikan dagangannya. Beberapa sayuran dibawa harap hasil risetnya dapat diterapkan untuk menata
pulang, sebagian lagi disimpan dalam kios di pasar. kota di Indonesia menjadi lebih baik.
Kegiatan tersebut rutin dilakukan Ngadiyo dan Janu menilai, pemuda Indonesia yang mempelaja-
Lasiyem sejak dua anaknya masih kecil. ”Sejak meng- ri Geografi masih jarang. Padahal, ilmu ini dibutuhkan
alami kecelakaan, Bapak berhenti menjadi kuli ba- dalam penataan kota.
ngunan, lalu membantu Ibu berjualan sayur. Jadi se- Di konferensi geografi internasional, Janu jarang
jak kecil saya sudah terbiasa beraktivitas sejak pagi,” bertemu orang Indonesia. Ia lebih banyak bersua pe-
ungkap Janu Muhammad mengenang. neliti dari Amerika dan Eropa. ”Saya ingin sekali ada
Dari berjualan sayur mayur itu, Ngadiyo dan Lasi- wakil Indonesia di forum internasional geografi. Oleh
yem membiayai pendidikan anak-anaknya. Anak per- karena itu saya mendaftar sebagai geografer muda di
tamanya, Janu Muhammad, saat ini sedang menem- beberapa asosiasi geografi internasional,” urainya.
puh pendidikan di Inggris, sementara adiknya, Isti,
bersekolah di SMA Negeri Sleman. Aktif Berorganisasi
Keberhasilan Janu menempuh pendidikan luar Kecintaan Janu berorganisasi dimulai sejak SMA. Ia
negeri sangat spesial. Ia peraih Indeks Prestasi Kumu- aktif di tujuh organisasi sekaligus, salah satunya se-
latif (IPK) tertinggi di jurusan Pendidikan Geografi bagai Ketua Kelompok Ilmiah Remaja SMA 2 Yog-
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2015 yakarta. Aktivitas berorganisasi dibarengi prestasi
dan saat ini menempuh studi MSc Research in Human akademik di sekolah. Tak heran, kedua hal ini meng-
Geography di University of Birmingham, Inggris ber- antarkannya kuliah S1 Pendidikan Geografi UNY me-
bekal beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendi- lalui jalur undangan alias tanpa tes.
dikan (LPDP). Pria berusia 24 tahun ini adalah contoh Kegemarannya berorganisasi pun berlanjut di
mahasiswa sederhana dengan prestasi berderet. bangku kuliah. Sejak tahun pertama, Janu aktif di be-
Janu terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar ragam organisasi kemahasiswaan. Antara lain Him-
dan Masyarakat Indonesia Birmingham 2016-2017. Ia punan Mahasiswa Pendidikan Geografi, Unit Kegiatan
juga menjadi Student Representatives College of Life Mahasiswa bidang Penelitian, kepala relawan maha-
and Enviromental Science. Posisi ini menjadikannya siswa UNY untuk konferensi internasional, Center for
sebagai satu-satunya wakil mahasiswa se Asia Pasifik Excellence Student Yogyakarta dan beberapa organi-
di kampusnya. sasi kampus lainnya. Saat menjadi mahasiswa di Yog-
Tak hanya itu, pria yang pernah terpilih sebagai sa- yakarta, bersama kawan-kawan, ia menginisiasi kon-
lah satu Calon Pemimpin Muda Potensial Indonesia ferensi mahasiswa geografi tingkat ASEAN.
versi Mckinsey ini juga getol tampil di beragam konfe- Aktivitasnya ini mengantarkan Janu meraih peng-
rensi geografi internasional. hargaan Aktivis Terbaik di kampusnya. Ia pun meraih
Sulung dari dua bersaudara ini anggota pene- beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dari Direk-
liti muda di Internasional Geographical Union, Royal torat Jenderal Pendidikan Tinggi. ”Alhamdulillah,
Geographical Society dan Regional Studies Associa- saya tidak minta uang kepada orang tua lagi sejak ta-
tion. Ketiganya organisasi internasional yang fokus hun kedua kuliah di UNY,” ucapnya sumringah.
pada kajian riset di bidang geografi dan studi kawasan. Prestasi akademik di kampus juga membawa Janu
”Saya menyukai Geografi sejak SMA,” kenang alum- mendapatkan kesempatan summer school di Utrech,
nus SMA 2 Yogyakarta itu. Belanda dan pertukaran mahasiswa ke Australia. Ia
Sepanjang menuntut ilmu di Inggris, Janu telah pun pernah mendapatkan beasiswa singkat untuk
menghadiri konferensi internasional di Paris, India, mengikuti pelatihan calon pemimpin muda di Arizona
Cardiff, Cambridge, dan beberapa kota di Inggris. Di se- State University, Amerika Serikat.
bagian konferensi tersebut, ia tampil sebagai pembicara. Kunci sukses Janu berorganisasi tanpa mengu-
Kini, Janu sedang meneliti regenerasi kota atau rangi prestasi akademiknya adalah mengatur waktu
urban studies renewal di Rotterdam, Belanda. Ia ber- sebaik-baiknya. Ia selalu membuat jadwal kegiatan

pendidikan keluarga l agustus 2017 33


keluarga
hebat
harian secara tertulis dan membuat target bulanan di
buku saku. ”Kebiasaan ini terbawa hingga sekarang.
Lasiyem,
Saya selalu membawa buku saku kemana-mana,” ujar- ibunda Janu:
Jangan Pernah
nya tersenyum.
Selain itu, pesan orang tuanya sejak kuliah di Jogja
selalu membekas. ”Meskipun kamu aktif di kampus,
nilai kuliah harus bagus,” ucap Janu mengenang nasi- Mencontek!
hat orang tuanya.
Jerih payah orang tuanya pun terbayar saat Janu Ibunda Janu, Lasiyem, punya cara sendiri
mengantongi IPK 3,7, yang tertinggi di jurusan Pen- dalam melatih kreatifitas dan kemandirian
didikan Geografi UNY. Sebagai bentuk penghargaan, putranya. Sejak sudah bisa berjalan, ia
nama orang tua Janu disebut saat wisuda. ”Momen ini membiasakan anak sulungnya membantu
yang paling membahagiakan buat saya,” ucapnya. pekerjaan rumah.
Selain aktif di kampus, Janu mengikuti kegiatan

S
sosial di masyarakat. Salah satunya menjadi Sekreta- aat Janu berusia 3 tahun, Lasiyem sudah
ris Karang Taruna Ngemplak, Sleman. Bersama para memberikan sapu kepada putranya untuk
pemuda desa lainnya, ia mendirikan taman bacaan belajar membersihkan rumah. ”Bukan berarti
gratis untuk anak-anak, Karung Goni Learning Centre saya suruh kerja beneran. Saya ajarin dia biar
pada tahun 2014. kreatif. Janu senang pegang sapu, jadi saya biarkan
Kegiatan Karung Goni Learning Centre memikat menyapu rumah meskipun nggak terlalu bersih,” tuturnya
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Mereka ditemui di kediamannya, di Sleman, Yogyakarta.
mengunjungi lokasi taman baca tersebut. Sejak kecil, Janu banyak mengikuti aktivitas orang
Kepedulian Janu dalam meningkatkan kualitas tuanya. Sebelum berjualan di pasar, Lasiyem berjualan
pendidikan di Sleman melalui gerakan literasi digan- ayam kampung milik tetangganya. Jika musim panen tiba,
jar penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Bidang Pen- ia beralih berjualan cabai ke pedagang di pasar.
didikan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Lasiyem, Janu kecil anak penurut. Ketika
Ia juga terpilih sebagai Young Leaders for Indonesia
dari McKinsey&Company, sebuah konsultan manaje-
men tersohor dari Amerika Serikat.
Usai lulus dari UNY, Janu sempat bekerja selama
dua bulan di ruangguru.com, perusahan startup di SMA hanya berujung menjadi buruh pabrik tekstil.
bidang pendidikan dan teknologi. Ia menjabat seba- Semangat Janu menempuh pendidikan tinggi
gai staf hubungan pemerintah pada tahun 2016. Pada menggugah teman-temannya di Sleman. Kini, tiga
tahun yang sama, ia mendapatkan beasiswa LPDP ke orang kawannya yang juga mengelola taman baca Ka-
Inggris untuk melanjutkan S2. rung Goni berkuliah di Yogyakarta. ”Saya percaya tiap
Keinginan Janu sangat kuat untuk belajar ke luar orang punya potensi dan kesempatan, meskipun me-
negeri karena ingin mengubah nasib keluarganya. Ia reka tinggal di desa. Selama berusaha keras kita bisa
sangat yakin dapat meningkatkan kualitas hidup ke- kuliah, bahkan di luar negeri,” ujarnya yakin.
dua orangtuanya melalui pendidikan. Ia juga ingin
mendapatkan pengalaman dan wawasan di negeri Teladan Orang Tua
Ratu Elizabeth. Sejak Janu kecil orang tuanya selalu mengajarkan ke-
Selain itu ada hasrat tersirat, Janu ingin membuka mandirian. Mulai kelas satu SD ia sudah dibiasakan
jalan baru bagi teman-teman dan adiknya di Dusun mencuci baju dan menyiapkan makanan sendiri.
Ngemplak, Sleman. Ia ingin menghapuskan anggapan Ayahnya, Ngadiyo, juga selalu menekankan kejujuran
bahwa anak-anak di desanya setelah lulus SMP atau dan tanggung jawab.

34 pendidikan keluarga l Agustus 2017


SMP 1 Sleman. Meski tak selalu juara kelas, tapi peringkat
Janu tak pernah jauh dari 3 besar. Ia lantas diterima di SMA 2
Yogyakarta, salah satu SMA favorit di Yogyakarta.
Lasiyem bangga anaknya bisa sekolah di Kota Yogyakarta,
tapi ada satu hal yang membuat ia sangat berat. Uang SPP
Janu per bulan sebesar Rp 200 ribu membuatnya harus
bekerja makin keras.
”Saya nabung, setiap hari walaupun dapat atau nggak
dapat, pasti saya sisihkan. Kalau nggak gitu, bagaimana bisa
bayaran Janu,” kenang Lasiyem yang menyisihkan Rp 20 ribu
setiap hari.
Janu dan ibunda Beruntung, ditingkat akhir SMA, prestasi Janu tetap
bertahan dan mendapatkan beasiswa dari sekolah. Hal itu
dipesan agar tidak main-main jauh dari rumah, ia selalu cukup meringankan Lasiyem.
menurut. Di tengah keterbatasan itu, Lasiyem tetap memberikan
Sejak TK Janu sudah tumbuh menjadi anak yang tertib. yang terbaik untuk anaknya. Salah satunya adalah
Pulang sekolah, dia makan, tidur, bangun sore, kemudian membawakan bekal setiap hari. Ia menyempatkan diri
mengaji. Aktivitas itu berlanjut hingga SD. Tak heran jika nilai memasak di sela berjualan sayur. Hal itu dia lakukan agar Janu
prestasinya cukup bagus, selalu menjadi juara 1 di kelasnya. tidak banyak jajan di sekolah.
Seperti apa sistem belajar yang diterapkan Janu? Menurut ”Saya hanya kasih uang Rp 5 ribu setiap hari. Kasihan
Lasiyem, dia tidak pernah mengajari Janu belajar. sampai sore pasti tidak cukup. Uang segitu hanya untuk jajan
”Janu belajar sendiri, saya tidak pernah mengajari, saya sekali saja, makanya setiap hari pasti bawa bekal,” kata Lasiyem
hanya menemaninya sampai selesai belajar. Saya suruh Janu yang sering membawakan tempe, makanan kesukaan Janu.
tanya ke tetangga kalau tidak mengerti, tapi Janu tidak mau. Ia Selain itu, ibunya selalu mengingatkan tentang kejujuran.
hanya belajar sendiri,” kata Lasiyem. ”Biarpun hasilnya jelek, yang penting hasil sendiri, jadi jangan
Prestasi Janu terus bertahan hingga duduk di bangku pernah mencontek,” kata Lasiyem. l Bunga Kusuma Dewi

Meskipun hanya mengenyam pendidikan hingga Janu pun ikut membantu membungkus sayur-sayur
kelas 3 SD, Ngadiyo sangat memerhatikan pendidikan yang dijajakan orang tuanya. ”Ibu saya selalu jujur ke-
kedua putranya. ”Kalau sedang ujian sekolah, TV harus pada pembelinya. Kalau dirasa barang dagangannya su-
mati. Saya dan adik tidak boleh nonton,” kenangnya. dah busuk, dia akan bilang apa adanya dan dijual murah.
Semula Ngadiyo bekerja sebagai kuli bangunan di Kalau pembeli mau, ya silakan, kalau nggak mau biasa-
Sleman. Namun, ia mengalami kecelakaan saat men- nya sama ibu dikasihkan ke yang mau,” ungkapnya.
gendarai motor. Kondisinya semakin sulit setelah be- Meskipun orang tuanya tidak tamat SD, menu-
berapa waktu kemudian terjatuh dari tangga saat be- rut Janu, mereka berhasil mendidik secara luar biasa.
kerja. Misalnya dalam hal pendidikan agama, bapaknya tidak
Ngadiyo pun berhenti menjadi kuli bangunan dan sekadar menyuruhnya mengaji, tetapi mengajaknya
ikut membantu istrinya, Lasiyem, berjualan ayam mengaji bersama. ”Bapak dan Ibu saya adalah ’Profe-
di pasar. Namun usaha mereka meredup, permin- sor’ terhebat yang memotivasi saya. Bapak langsung
taan menurun tajam lantaran makin banyak pesaing. memberi contoh, memberi teladan,” ucapnya bangga. l
Orang tua Janu pun banting setir berdagang sayur dan Yohan Rubiyantoro, Pegawai Kemendikbud, sedang
cabai, hingga kini. melaksanakan tugas belajar di Inggris

pendidikan keluarga l agustus 2017 35


laporan
khusus

Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga:

Optimalisasi
Penguatan Karakter
dan Prestasi Anak
Berbagai pihak penyelenggaraan pendidikan keluarga
selama ini masih berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya
kerjasama. Untuk itulah sinergi mulai dibangun untuk
mengoptimalkan penguatan karakter dan prestasi anak.
Yanuar Jatnika

36 pendidikan keluarga l Agustus 2017


lam memodifikasi dan menginisiasi pendidikan usia
dini,” kata Muhadjir.
Diakui Muhadjir, secara kultural, pembentukan ka-
rakter dan peningkatan prestasi anak-anak  lebih ba-
nyak dilakukan oleh keluarga dan masyarakat. Salah
satu indikatornya, di jenjang pendidikan anak usia dini
atau PAUD, dari sekitar 192 ribu lembaga PAUD, hanya
sekitar 4000 yang dikelola pemerintah, dalam hal ini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sisanya,
sebagian besar dikelola oleh masyarakat, salah satunya
masyarakat yang tergabung di bawah payung kelem-
bagaan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga).
”Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pen-
didikan dan Kebudayaan harus diakui tidak banyak
terlibat,” terang Muhadjir pada pembukaan seminar
tersebut.

”Kita ingin bergandengan tangan.


Saya kira ibu-ibu di Tim penggerak
PKK dipastikan lebih luwes dalam
memodifikasi dan menginisiasi
pendidikan usia dini.”

Kerjasama sinergis antara Direktorat Pembinaan


Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ke-
menterian Pendidikan dan Kebudayaan dengan or-
ganisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
mulai terjalin. Mengawali kerjasama tersebut, kedua
lembaga tersebut menggelar Seminar Nasional Pen-
didikan Keluarga di Hotel Sunan, Surakarta, Jawa Te-
ngah, pada 21-23 Mei 2017 lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir
Effendy mengapresiasi kerjasama tersebut. Ia ber-
harap melalui kerjasama tersebut bisa menghasilkan
pandangan dan wawasan yang bisa menggerakkan ja-
jaran tim Penggerak PKK di seluruh Indonesia untuk 
menyelenggarakan pembinaan keluarga di seluruh
Indonesia, terutama pendidikan anak usia dini di ling-
kungan keluarga.
”Kita ingin bergandengan tangan. Saya kira ibu- Muhadjir Effendy
Menteri Pendidikan
ibu di Tim penggerak PKK dipastikan lebih luwes da- dan Kebudayaan

pendidikan keluarga l agustus 2017 37


laporan
khusus
Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Erni untuk memperkuat program Pendidikan Keluarga
Guntarti Tjahjo Kumolo mengatakan, pembinaan yang telah diselenggarakan melalui satuan pendi-
pendidikan dan pemberdayaan keluarga secara na- dikan sejak jenjang TK/PAUD sampai SMA/SMK dan
sional, terutama dalam hal penerapan pola asuh anak SLB serta PNF. Sejak dibentuk tahun 2015, program
dan remaja, memang akan sangat optimal bila terjadi telah diimplementasikan di 12.000 satuan pendidikan
kerjasama yang sinergis antara semua pihak yang ter- di 34 provinsi dan 240 kabupaten/kota.
kait dengan pembinaan keluarga. Seperti Tim Peng- ”Kemitraan dengan Tim Penggerak PKK ini me-
gerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (Tp-PKK), rupakan usaha bersama dalam meningkatkan kom-
Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan petensi keluarga untuk menumbuhkan karakter dan
Keluarga Berencana (BKKBN) dan Kementerian Pen- budaya prestasi putra/putri kita,” terang Direktur
didikan dan Kebudayaan. Jenderal PAUD dan Dikmas Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
”Sinergitas pola asuh anak dan remaja dapat di- Seminar yang berlangsung selama tiga hari tersebut
laksanakan dengan semua sektor yang mempunyai dihadiri sekitar 350 penggerak PKK propinsi dan kabu-
visi dan misi yang sama baik dengan kementrian atau paten/kota dari seluruh propinsi di Indonesia.
pemda, ormas atau CSR atau lembaga lainnya,” kata
istri Menteri Dalam Negeri tersebut. Melalui Pokja
Erni berharap, melalui kerjasama tersebut, bisa Menurut Erni, sebenarnya kegiatan pendidikan ke-
terbangun kesepahaman tentang bagaimana peran luarga sudah dilakukan kader-kader PKK sejak lama,
keluarga dalam menumbuhkan karakter dan budaya yakni melalui adalah Pokja 1 dengan program ung-
prestasi anak. ”Seminar ini sangat bernilai dan ber- gulannya adalah pola asuh anak dan remaja dengan
penuh cinta dan kasih sayang. ”Program unggulan
itu dalam rangka meningkatkan pendidikan karakter
keluarga melalui upaya peningkatan pengetahuan, si-
kap dan keterampilan keluarga yang penuh cinta dan
”Sinergitas pola asuh anak dan remaja kasih sayang,” paparnya.
dapat dilaksanakan dengan semua sektor
Dikatakannya, sejak 2015, organisasi PKK telah
yang mempunyai visi dan misi yang sama
baik dengan kementrian atau pemda, melaksanakan program keorangtuaan atau parenting
ormas atau CSR atau lembaga lainnya.” di berbagai daerah, seperti Jakarta, Aceh, Lombok,
dan Solo.
Tak hanya menyasar keluarga, menurut Erni, orga-
makna bagi gerakan PKK, kita menyakini gerakan nisasi PKK juga menyasar anak muda yang akan segera
PKK tidak hanya kekuatan kelembagaan, tetapi perlu menikah atau calon orang tua. Tujuannya, agar saat me-
kesinambungan dan kualitas program-programnya, reka menikah dan punya anak, sudah dibekali penge-
termasuk program pendidikan keluarga. Kerjasama tahuan dan pemahaman dalam hal mengasuh anak.
ini penting sebagai pilar utama pemberdayaan ke- Dasarnya, ungkap Erni, pembentukan karakter
luarga,” katanya. anak itu dimulai dan bahkan sangat penting saat anak
Menurut Erni, kerjasama tersebut bertujuan agar masih dalam usia dini, yakni usia 0-5 tahun. Atas dasar
setiap keluarga semakin berdaya dan mampu melaku- itu pula, PKK sangat komitmen untuk mendirikan
kan banyak hal sesuai kapasitas dan porsinya. ”Kerja- lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di ber-
sama ini akan memperkuat ketahanan keluarga yang bagai daerah. ”Kami juga menginstruksikan kepada
pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada kualitas penggerak PKK daerah untuk ikut membantu meng-
pemerintahan dan pembangunan nasional umum- awasi PAUD di daerahnya masing-masing,” katanya.
nya,” tuturnya. ”Kita butuh PAUD yang berkualitas, bukan PAUD
Upaya menjalin kemitraan dengan TP PKK ini di- yang asal-asalan. Kalau guru-guru PAUD asal-asalan,
lakukan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga tidak tahu cara mendidik anak, karakter anak juga

38 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat

akan terbentuk dengan tidak baik, bahkan menurun-


kan motivasi anak untuk berprestasi di kemudian
hari,” tegas Erni. ”Seminar ini sangat bernilai dan
Menurut Erni, program lain PKK adalah mengajak bermakna bagi gerakan PKK, kita
penggerak PKK untuk memikirkan pemberian pela- menyakini gerakan PKK tidak hanya
tihan pada asisten rumah tangga dan babysitter. Hal itu kekuatan kelembagaan, tetapi perlu
kesinambungan dan kualitas program-
dilatarbelakangi kian banyaknya pasangan suami istri
programnya, termasui program
yang bekerja sehingga pola asuh anak diserahkan ke- pendidikan keluarga. Kerjasama
pada asisten rumah tangga atau babysitter di rumah. ini penting sebagai pilar utama
Dalam kesempatan itu, Erni juga mengingatkan, pemberdayaan keluarga.”
orang tua punya kewajiban memberikan keteladanan,
kemandirian dan kreatifitas pada anak-anak. Selain itu,
orang tua juga wajib memberikan kasih sayang, gizi yang
seimbang, stimulasi dini dan perawatan kesehatan. nya, kalau semua pihak yang peduli pada pendidikan
Wuri, perwakilan dari tim penggerak PKK DI Yog- karakter generasi muda saling bergandengan tangan,
yakarta mengakui, selama ini belum ada sinergitas an- apapu tujuan akan terlaksana dengan baik.
tara sektor-sektor terkait pendidikan keluarga, seperti Salah satunya adalah terbentuknya PAUD yang
Kemendikbud, Kemenag dan PKK.  ”Masing-masing berkualitas di setiap desa. ”Saat ini begitu banyak
sudah bekerja tapi belum ada sinergitas di antara PAUD di setiap desa, tetapi kualitasnya banyak yang
semuanya. Marilah kita sama-sama bekerja dengan meragukan. Melalui kerjasama ini, diharapkan bisa
sasaran akhir anak-anak yang berkualitas untuk jadi segera dibuat kriteria atau standar dalam pendirian
pemimpin di masa yang akan datang,” katanya. PAUD,” kata Anneke.
Ia berharap, melalui kerjasama antara PKK dengan Melalui kerjasama antara PKK dengan Direktorat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, keluarga Pembinaan Pendidikan Keluarga,  Aneke berharap,
sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama bagi akan ada sinergitas antara penyuluh keluarga beren-
anak-anak itu akan memiliki karakter dan budaya cana, Posyandu, PAUD untuk mendukung program
prestasi. ”Setidaknya, anak-anak di masa depan akan 1000 hari pertama kehidupan.
berani mengatakan  say no to drug, say no to  free sex, Ia juga mengusulkan, kerjasama tersebut bisa
dan say no to kenakalan remaja lainnya,” tegas Wuri. menghasilkan aksi mempersiapkan dan merencana-
Hal senada diungkapkan Anneke Dwikora Siaila kan pendidikan pra nikah bagi anak-anak muda yang
dari penggerak PKK Kota Ambon, Maluku. Menurut- akan memasuki jenjang pernikahan. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 39


laporan
khusus

Sukiman, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (tengah) saat mengisi sesion di
Seminar Nasional Pendidikan Keluarga di Hotel Sunan, Surakarta, Jawa Tengah, pada 21-23 Mei 2017 lalu.

Kader PKK Bisa


Segera Bergerak
Menyusul kerjasama yang terjalin antara Direk- Sebetulnya pelibatan keluarga di lembaga PAUD re-
torat Pembinaan Pendidikan Keluarga dengan Tim latif sudah cukup bagus karena umumnya anak-anak
Penggerak Pembinaan kesejahteraan Keluarga (PKK) PAUD masih diantar sehingga mudah orang tuanya
dalam hal Pendidikan, Pembinaan dan Pemberdayaan dilibatkan lebih dari sekadar mengantar. Tetapi untuk 
Keluarga, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, untuk yang 1000 hari pertama kehidupan itu, banyak
Ditjen PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan yang belum melakukan,” jelas Sukiman.
dan Kebudayaan Sukiman berharap, agar para kader Soal gagasan agar kader PKK menggelar perte-
PKK dan jajaran di  Kementerian Pendidikan dan Ke- muan sebulan sekali dengan para orang tua, Sukiman
budayaan mulai melaksanakan aksi-aksi sebagai tin- mengapresiasinya. Menurutnya, sebagai kader PKK,
dak lanjut kerjasama itu. fungsinya bukan hanya sebagai penggerak. Tetapi tidak
Diakui Sukiman, saat ini baru tahap sosialisasi ke menutup kemungkinan juga bertindak selaku nara-
seluruh dinas pendidikan dan kader-kader PKK di se- sumber. Kemungkinan lain, adalah mengajak orang tua
luruh Indonesia. atau tokoh masyarakat untuk menjadi narasumber.
”Tidak perlu kaku di lapangan, tetapi bagaimana ”Intinya, mulailah dengan program yang sederha-
kita fokus pada 1000 hari pertama kehidupan tadi. na. Tidak perlu menunggu komplet dulu, apa yang bisa

40 pendidikan keluarga l Agustus 2017


kita sampaikan pada orang tua sekiranya dibutuhkan, pokja saling terkait dan saling membutuhkan, saling
sampaikan,” harap Sukiman. berhubungan,” katanya.
Namun Sukiman menegaskan, apa yang dilakukan Ia juga sepaham dengan Sukiman, sejak saat ini,
kader PKK bukan diformalkan. ”Pendidikan yang di- para kader PKK sudah bisa mulai melakukan kegiatan
selenggarakan lingkungan ini menurut UU  masuk ka- pendidikan keluarga ini, tidak harus menunggu mo­
tegori pendidikan informal, tidak perlu berizin. Yang dul, aturan atau hal lain yang baku, tapi mulai lakukan
perlu berizin itu pendidikan nonformal dan formal,” hal yang sederhana.
katanya.
Saat ini, menurut Sukiman, sudah terbentuk ke- Sudah Dilakukan PKK
lompok kerja (Pokja) pendidkan keluarga di semua Sebenarnya program pendidikan keluarga sudah dila-
dinas pendidikan kabupaten/kota. Anggota Pokja kukan organisasi PKK sejak lama. Bahkan Tim Peng-
tersebut adalah lintas bidang, salah satunya yang di- gerak PKK sudah menyusun Pedoman Simulasi Pola
harapkan terlibat adalah PKK. ”Pokja ini dibentuk Asuh Anak Dalam Keluarga.
untuk mengatur strategi tentang bagaimana program Melalui pedoman tersebut, para kader PKK di se-
pendidikan keluarga diselenggarakan di wilayah ma- luruh sudah mulai menyelenggarakan berbagai ke-
sing-masing,” jelasnya. giatan. Sebagai contoh, Tim Penggerak (TP) PKK
Sukiman juga setuju segera digelarnya pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Maret 2017
pra nikah untuk pemuda dan pemudi yang akan me- lalu, menyelenggarakan pelatihan pendidikan ke-
masuki jenjang pernikahan. Misalnya dengan materi luarga bagi pengurus TP PKK Kecamatan.
bagaimana menstimuli bayi dalam kandungan, ke- Pada pelatihan ini menghadirkan berbagai nara-
sehatan reproduksi dan sebagainya. sumber antara lain Ir Dr Rahayu Budi Saptono, SE
Sekretaris Umum Tim Penggerak PKK Pusat Rossi MSi dengan materi Pengasuhan Positif, Ina Yukawa-
Anton Apriyantono menjelaskan, program pendi- ti dengan materi Mendidik Anak di Era Digital, Ny
dikan keluarga telah dilakukan organisasi PKK me- Rhode Slamet Samiono dengan materi Menjadi Orang
lalui Pokja 3 dan 4. Walaupun begitu, pokja-pokja Tua Hebat dan APE Kreatif disampaikan Ny Endang
lainnya juga terkait pendidikan keluarga itu, seperti dari Himpaudi.
Pokja 1 terkait pendidikan karakter dan Pokja 2 terkait Contoh lain, Tim Penggerak PKK Kabupaten
PAUD. ”Kita sebetulnya tidak terkotak-kotak, semua Kapuas, Kalimantan Tengah melalui Pokja 2 me-
laksanakan acara Pelatihan Pendidikan Kecakapan
Keorangtuaan pada Agustus 2015 lalu. Materi yang di-
berikan dalam pelatihan antara lain pendidikan anak
dan keluarga, pencegahan KDRT dan pernikahan dini,
pola asuh anak remaja dan dewasa, gizi seimbang dan
jajanan sehat anak dan keluarga dan pencegahan pe-
nyebaran HIV/AIDS dan narkoba di wilayah Kabu-
paten Kapuas.
Sementara, pada Maret 2016 lalu, Pokja 1 Tim
Penggerak PKK Kota Tangerang Selatan, Banten,
menggelar simulasi tentang pola asuh anak. Simu-
lasi tersebut dilaksanakan dalam rangka persiapan
lomba tingkat Provinsi Banten mengenai pola asuh
anak.
Secara nasional, TP PKK juga menggelar Jambore
Kader PKK yang salah satu agendanya adalah lomba
Simulasi pola asuh anak. penyuluhan PA2K (pola asuh anak dalam keluarga). l

pendidikan keluarga l agustus 2017 41


Komunitas

Merangkul Keluarga
demi Masa Depan
Anak dan Bangsa
Menjadi orang tua adalah peran yang istimewa. Bukan hanya
untuk keluarga sendiri, sebagai orang tua, kita bisa berperan
aktif untuk saling mendukung orang tua di sekitar untuk terus
belajar. Seperti kiprah orang tua yang bergabung dalam
Yayasan Rangkul Keluarga Kita.
Yanuar Jatnika

42 pendidikan keluarga l Agustus 2017


5 Prinsip CINTA
1. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan CARI CARA sepanjang masa.
Tantangan hadir setiap hari, dan setiap keluarga tak henti belajar untuk selalu mencari cara terbaik untuk
menemukan jalan keluar dari berbagai tantangan tersebut.

2. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan INGAT IMPIAN TINGGI.


Pengasuhan adalah perjalanan panjang, dan berpegangan pada tujuan pengasuhan di akhir akan mencegah
kita untuk mengambil jalan pintas, seperti melalukan kekerasan, ancaman dan cara tidak efektif lainnya yang
berdampak negatif pada anak.

3. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan me-NERIMA TANPA DRAMA.


Setiap anak terlahir dengan keunikannya, menerima hal-hal terbaik dari anak juga menerima anak di saat
sulit tanpa syarat adalah salah satu kunci keberhasilan pengasuhan.

4. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan TIDAK TAKUT SALAH.


Kesalahan adalah kesempatan belajar, dan dari keluarga yang mencontohkan dengan baik
penerapan prinsip ini akan menumbuhkan anak yang bahagia, mandiri dan cerdas.

5. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan ASYIK BERMAIN


BERSAMA.
Interaksi positif dan menyenangkan dapat dilakukan semua
keluarga, tanpa batas sosial ekonomi, ruang dan
waktu. Anak yang tumbuh dalam keluarga
dengan interaksi yang baik, akan dapat
menularkan hal-hal positif pada
lingkungan di sekitarnya.  

Banyak yang perlu diperjuangkan di negeri tercinta


kita: Indonesia yang demokratis dan anti korupsi, ke-
luarga yang terus belajar dan berdaya, anak yang baha-
gia, mandiri dan cerdas.
Tak sedikit jalan untuk berkontribusi dalam me-
wujudkan cita-cita di atas. Contohnya Yayasan Rang- ”Perjalanan keluarga memang berbeda-
kul Keluarga Kita atau sebagai organisasi lebih populer beda tapi berbagi cerita jadi salah satu
kebiasaan yang harus kita lakukan
dengan sebutan ’Keluarga Kita’ memilih pendidikan,
bersama. Tidak ada sekolah jadi orang
dalam hal ini khususnya pendidikan keluarga. tua, karenanya pelajaran satu keluarga
’Keluarga Kita’ percaya bahwa keluarga adalah adalah refleksi dan inspirasi yang tak
pendidik pertama dan utama karena dari keluarga ternilai bagi keluarga lainnya.”

pendidikan keluarga l agustus 2017 43


Komunitas

anak belajar berbagai keterampilan dasar untuk kelak


memberdayakan dirinya dan menjadi yang terbaik
bagi dunianya. Tak hanya itu, semua hal dilakukan
dalam keluarga memiliki tanggung jawab sosial, tidak
hanya akan memengaruhi anak dan anggota keluarga
tersebut, namun juga berdampak pada anak dan ke-
luarga lain.
’Keluarga Kita’ didirikan pada 2012 dan diselengga-
rakan berdasar pengalaman sebagai orang tua, dikurasi
oleh pakar, didasari riset dan praktik baik di bidang
pendidikan serta psikologi anak. Tujuan ’Keluarga Kita’
adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
dengan melibatkan semua orang sebagai pendidik dan
menjadi bagian dari pendidikan keluarga.
Wujud nyatanya adalah program pemberdayaan
keluarga yang dinamai Rangkul (Relawan Keluarga
Kita). Rangkul adalah kumpulan orangtua dan tak
sedikit juga yang belum menjadi orangtua yang ber-
gabung dengan program ini, yang dalam satu tahun
menyebar di 39 Kabupaten/Kota di berbagai wilayah Orang Tua Realistis
Indonesia. Slogan utama ’Keluarga Kita’ adalah ’Mencintai de-
Rangkul adalah mereka yang telah mendapat pem- ngan Lebih Baik’ dan para Rangkul menjalankan
bekalan materi kurikulum pengasuhan yang disusun perannya berpegangan pada 5 Prinsip CINTA (lihat
’Keluarga Kita’. Ada tiga kurikulum yang disusun ber- infografis)
dasar data, riset dan bukti, yaitu Hubungan Reflektif, Rangkul bukanlah orang tua yang sempurna, na-
Disiplin Positif dan Belajar Efektif. Tiga kurikulum mun orang tua yang realistis yang terus berusaha
ini berisi pemahaman dan keterampilan dasar yang menerapkan prinsip-prinsip di atas, terlepas dan ber-
diperlukan orangtua untuk dapat menjalankan peran- bagai kekurangan dan kegagalan yang dihadapi. Men-
nya dengan baik dalam tumbuh kembang anak. Penje- jadi orang tua adalah peran yang istimewa, bukan ha-
lasan lengkap tentang tiga kurikulum tersebut dapat nya berkontribusi dalam keluarga masing-masing,
dilihat di situs resmi: www.keluargakita.com. dengan menjadi Rangkul maka juga berperan aktif un-
Setelah Rangkul mendapatkan pembekalan atas tuk saling mendukung orang tua di sekitarnya untuk
Kurikulum ’Keluarga Kita’ dan keterampilan untuk terus belajar.
menjadi fasilitator, mereka dapat menjalankan sesi Berikut ini adalah beberapa cerita dari Rangkul
’Berbagi Cerita Rangkul’ yaitu sesi parenting yang uta- yang tersebar di berbagai wilayah.
manya adalah berbagi pengalaman menghadapi per- ”Rangkul itu menjawab mimpi saya untuk ber-
masalahan sehari-hari berdasarkan panduan materi sama berbagi praktik baik pengasuhan,” kata Tyas,
dari Keluarga Kita. pemerhati anak, Rangkul Yogyakarta.
”Perjalanan keluarga memang berbeda-beda tapi ”Karena belajarnya berkelanjutan, lebih termoti-
berbagi cerita jadi salah satu kebiasaan yang harus vasi untuk menjadi individu dan keluarga yang lebih
kita lakukan bersama. Tidak ada sekolah jadi orang dan bermanfaat untuk keluarga lain juga,” cerita Syah-
tua, karenanya pelajaran satu keluarga adalah refleksi ri, yang berprofesi sebagai Sales Marketing dan aktif
dan inspirasi yang tak ternilai bagi keluarga lainnya,” menjadi Rangkul di Sukabumi, berpasangan dengan
papar Najelaa Shihab, psikolog dan pendidik, pendiri istrinya Widdy yang juga menjadi Rangkul di Jakarta
’Keluarga Kita’. Timur.

44 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Dhila, seorang Ibu Rumah Tangga di Sorowako,
Sulawesi Selatan mengatakan, ”Sejak menjadi Rang-
Berbagai macam kegiatan Rangkul untuk berperan aktif untuk kul, saya jadi ibu yang lebih rileks.”
saling mendukung orang tua di sekitarnya untuk terus belajar.
”Setiap selesai mengadakan sesi Berbagi Cerita
Rangkul, rasanya ingin segera mengadakan sesi lagi,”
Vivi yang sehari-hari bekerja sebagai manajemen se-
buah sekolah, aktif mengadakan sesi sebagai Rangkul
Pekanbaru dan sesekali di Bandung, kota lain tempat-
”Rangkul itu menjawab mimpi saya nya beraktivitas.
untuk bersama berbagi praktik baik Semoga Rangkul dapat menjadi bagian dari peru-
pengasuhan.”
bahan pendidikan Indonesia menuju kualitas yang
lebih baik dan dapat menjadi teman seperjalanan ke-
luarga Indonesia. l
 

pendidikan keluarga l agustus 2017 45


sekolah
sahabat keluarga

SMP Negeri 1 Karawang Barat:

Bersinergi dengan
Orang Tua Siswa
Menata Sekolah
Kerjasama yang baik antara sekolah dengan
orang tua siswa berdampak positif. Seperti yang
dilakukan SMP Negeri 1 Karawang Barat.

Yanuar Jatnika

46 pendidikan keluarga l Agustus 2017


H
awang Amid Mulyana. Selain itu, juga ha-
dir beberapa anggota Dewan Pendidikan
Kabupaten Karawang, dan beberapa kepala
sekolah di Kabupaten Karawang.
Menurut Rukmana, Kepala Sekolah
SMP Negeri 1 Karawang Barat, yang diper-
lombakan ada sekitar 31 kelas, yakni kelas
7 dan kelas 8. ”Lomba ini diikuti  siswa dan
siswi, orang tua, bahkan anggota keluarga
lain para siswa,” katanya, Kamis, 20 April
2017.
Sekitar tiga hari sebelum penilaian,
siang dan malam, paguyuban orang tua
pada kelas-kelas itu membantu anak-
anaknya  bahu membahu memperindah
kelas. Baik dari sisi interior, alat pembela-
jaran, furnitur maupun bahan bacaan. Se-
bagian besar kelas juga menata taman yang
ada di depan kelas.
Hari itu suasana SMP Negeri 1 Karawang
Barat sangat berbeda. Di lapangan yang
berada di tengah komplek persekolahan
nampak panggung dan tenda besar de- ”Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Cianjur
ngan ratusan kursi. Di sebelah kanannya, malam-malam datang ke sini, dalam kondisi hujan,
berbagai stand menampilkan aneka hasil pakai kantong kresek membuat taman bersama
anggota komite sekolah dan hadir protokoler
karya siswa.
pemerintah Kabupaten Karawang turun tangan.
SMP favorit warga Karawang itu te- Kalau sudah barengan dengan anaknya, mereka
ngah menggelar Lomba Kelas Anyanang lupa jabatan, lupa pekerjaan, itu yang kami
atau kelas aman, nyaman dan menyenang- manfaatkan.”
kan. Lomba yang digelar pertama kali itu
memperebutkan piala Direktorat Pembi-
naan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD
dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, untuk juara I, II, dan III. Se-
lain itu, piala untuk Juara Harapan I-III
dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang
Karawang Barat.
Hadir dalam acara Lomba Kelas Anya­
nang itu antara lain Staf Ahli Mendikbud
Bidang Inovasi dan Daya Saing Ananto Ku-
suma Seta, Kasubdit Pendidikan Anak dan
Remaja Direktorat Pembinaan Pendidikan
Keluarga Nanik Suwaryani dan Kepala Bi-
dang PNFI Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kar-

pendidikan keluarga l agustus 2017 47


sekolah
sahabat keluarga
Dewan juri lomba terdiri dari Direktorat Pembinaan Pendi- misalnya sepulang kerja, menyempatkan
dikan Keluarga, Dewan Pendidikan dan Dinas pendidikan Kabu- diri mampir ke sekolah.
paten Karawang. Ada 25 item yang dinilai, termasuk kreativitas Sri, wali murid dari kelas 8-C, menam-
siswa dan orang tua mereka dalam mendesain dinding dengan bahkan, semua kelas punya paguyuban orang
aneka lukisan atau hiasan, melengkapi foto-foto, jadwal pelajaran tua. Keberadaan paguyuban kelas sudah ada
dan kata-kata motivasi. sejak kepala sekolah SMPN 1 dijabat Cucu
Apapun yang dilakukan di kelas itu, yang paling utama dalam Sumaryani. Namun waktu itu belum begitu
penilaian itu adalah bagaimana pola dan intensitas kerjasama aktif dan hanya beberapa kelas yang punya.
siswa dan orang tua dalam penataan kelas yang aman, nyaman ”Dengan paguyuban itu, kita  ng-
dan menyenangkan itu.    gak perlu door to door ke rumah orang, cu-
Untuk kelas 7, Juara I diraih oleh kelas 7-B, Juara 2 Kelas 7-A kup lewat grup whatsapp saja, orang tua
dan Juara 3 diraih kelas 7-I. Sedangkan untuk kelas 8, Juara 1 di- pada mengerti. Semua kelas punya grup
raih kelas 8-H, Juara 2 kelas 8-G, dan Juara 3 diperoleh kelas 8-A. WA untuk saling berkomunikasi dan peng-
awasan anak,” jelas Sri.
Orang Tua Aktif Keberadaan paguyuban orang tua itu di-
Sita, Ketua Paguyuban Kelas 7 B, menjelaskan, Lomba Kelas Any- respons positif bahkan didorong oleh guru.
anang ini diberitahukan pihak sekolah pada akhir Maret lalu. Ia Melalui paguyuban itu ada komunikasi dua
mengapresiasi kegiatan itu karena kelas menjadi bagus, mem-
buat terjalinnya kekompakan antara siswa dengan ibu dan bapak.
”Beberapa, termasuk saya, sampai malam dan ada yang me-
nginap karena pulang agak jauh. Saya senang, tidak ada keter-
paksaan. Hasilnya untuk anak-anak kita sendiri agar nyaman dan ”Manajemen, keuangan dan
senang belajar, akhirnya prestasinya Insya Allah bisa mening- sebagainya dikelola sendiri,
kat,” tutur Sita.  termasuk tempatnya juga di
Keterlibatan orang tua dalam Lomba Kelas Anyanang di luar sekolah dengan pelatih
SMPN I Karawang Barat hanyalah salah satu bentuk kegiatan pa-
dari luar sekolah dan guru. Saat
lomba, clubbing membawa nama
guyuban kelas. Sebelumnya, orang tua telah terlibat dalam proses sekolah dan sekolah membantu
pembelajaran di sekolah. dari sisi pendanaan. Para orang
Seperti dikatakan Neni Sumarni, wali murid di kelas 8-A, se- tua rela membayar Rp 25 ribu
mester lalu, dr Ade, salah seorang dokter anak di Karawang yang sampai Rp 35 ribu sebulan.”
juga salah seorang wali murid, memberikan motivasi pada siswa
dan siswi dalam kelas inspirasi. ”Beliau menceritakan proses be-
lajarnya hingga berhasil meraih gelar dokter anak,” terangnya. arah antara guru dengan orang tua. Manfa-
Untuk semester ini, paguyuban kelas Neni berencana meng- atnya, bila ada masalah dengan anak, seko-
gelar kegiatan sharing pengalaman sebagai ibu dengan semua lah bisa dengan mudah menyampaikan pada
orang tua. ”Setiap anak kan beda-beda karakter dan kemampuan- orang tuanya.
nya sehingga orang tua pun berbeda perlakuannya,” jelasnya. ”Kita kan nggak mau anak kita sepe-
Pertemuan antara guru dan orang tua sendiri dilaksanakan nuhnya diserahkan ke sekolah. Orang tua
dua kali dalam setiap semester. Yakni saat bagi raport atau in- tetap harus membantu. Makanya, kerja-
sidentil saat ada masalah atau kegiatan yang melibatkan orang sama orang tua dengan sekolah sangat ba-
tua. ”Pihak sekolah juga selalu mengundang orang tua bila ada gus,” kata Sri.
anaknya yang bermasalah atau ada yang perlu didiskusikan,” kata
Neni. Mengajak Lewat Anak
Hampir 70 persen orang tua, terutama di kelas anak Neni, Salah satu kendala bagi satuan pendidikan
aktif. Meskipun ada yang bekerja, tapi setiap ada waktu luang, dalam pelaksanaan pendidikan keluarga

48 pendidikan keluarga l Agustus 2017


adalah mengajak atau mengundang orang Contoh lain, pengembangan potensi siswa di luar akademik,
tua datang ke sekolah dan terlibat dalam seperti seni, olahraga, keterampilan dan sebagainya. Sebetulnya
proses pembelajaran serta kemajuan seko- sudah ada sebanyak 26 kegiatan ekstra kurikuler. Masalahnya,
lah. Strategi yang dilakukan Rukmana, Ke- karena mengetahui ada dana BOS atau bantuan operasional se-
pala sekolah SMP Negeri 1 Karawang Barat, kolah, orang tua cenderung tidak berinisiatif membantu penda-
adalah menggunakan pendekatan melalui naan. ”Padahal besaran dana BOS tak seberapa dibanding jumlah
anak. ekskul yang kita punya,” kata Rukmana.
”Sekolah nggak mungkin atau sulitlah Karena itu, dibentuk klub, yakni sarana bagi siswa me-
meminta langsung ke orang tua. Tapi kalau ngembangkan potensinya tapi dengan manajemen di luar se-
anaknya yang minta, saya pastikan mereka kolah. ”Manajemen, keuangan dan sebagainya dikelola sen-
siap menyanggupinya,” kata Rukmana. diri, termasuk tempatnya juga di luar sekolah dengan pelatih
Rukmana lantas mencontohkan saat dari luar sekolah dan guru. Saat lomba, klub membawa nama
digelar program Lomba Kelas Anyanang. sekolah dan sekolah membantu dari sisi pendanaan. Para
”Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) orang tua rela membayar Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu sebu-
Cianjur malam-malam datang ke sini, da- lan,” jelasnya.
lam kondisi hujan, pakai kantong kresek Saat ini baru ada dua ekstra kurikuler yang dibuat klub. Tar-
membuat taman bersama anggota komite getnya semua, kecuali Paskibra, PMR dan Pramuka.
sekolah dan hadir protokoler pemerintah ”Kalau ingin anak berhasil, tidak bisa sekolah saja yang ber-
Kabupaten Karawang turun tangan. Kalau peran. Kami ingin mengetuk kembali bahwa pendidikan pertama
sudah barengan dengan anaknya, mereka itu dari keluarga, 2/3 hari di keluarga, 1/3 di sekolah. Alham­
lupa jabatan, lupa pekerjaan, itu yang kami dulillah, saat ini sudah terbentuk 45 paguyuban kelas,” tandas
manfaatkan,” jelasnya. Rukmana.

pendidikan keluarga l agustus 2017 49


sekolah
sahabat keluarga

Bersama
Orang Tua
Siswa Bikin
Buku Tata
Krama
Salah satu upaya yang
dilakukan SMP Negeri
Rukmana, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karawang Barat, 1 Karawang Barat
dalam membentuk
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan karakter pesertas didik
Nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah, paguyuban kelas adalah dibuatnya Buku
lantas membentuk komite sekolah. ”Jadi kita balik, kita bentuk Penghubung atau
dulu paguyuban kelas, lantas dari situ dibentuk komite seko- Buku Tata Krama. Buku
lah yang anggotanya terdiri dari anggota paguyuban kelas yang tersebut disusun bersama
potensial ditambah tokoh masyarakat di sekitar sekolah,” jelas orang tua siswa.
Rukmana.

T
Hingga kini SMPN 1 sudah menggelar dua kali kelas inspirasi. eti Tresnawati, Koordinator
Pertama menghadirkan Amid Mulyana, Kepala Bidang PNFI Di- Bimbingan dan Konseling
nas Pendidikan Kabupaten Karawang. Kedua menampilkan Ke- SMPN 1 Karawang Barat,
pala Satuan Lalu-Lintas Polres Kabupaten Karawang. ”Mereka mengatakan, pembuatan
berbicara tentang pengalamannya saat sekolah dulu, bagaimana buku Tata Krama dirintis kepala
cara belajar, bagaimana meniti karier dan bagaimana sukses di sekolah SMPN 1 sebelumnya, Cucu
kehidupan. Mereka memotivasi siswa untuk mempunyai cita- Sumaryani. ”Buku penghubung
cita dan upaya mencapainya. Rencananya setiap bulan ada orang atau yang disebut Buku Tata Krama
tua yang tampil,” jelas Rukmana. itu dibuat bersama antara orang tua
Upaya menarik lain yang dilakukan SMPN 1 Karawang Barat dengan guru dan siswa,” katanya.
dalam melibatkan Endang, orang tua siswa, terkait bank sampah. Dalam Buku Tata Krama itu ada
Dia berprofesi sebagai pengumpul sampah sekaligus pengelola berbagai indikator pelanggaran dan
sampah. sanksi. Antara lain ketahuan merokok,
Sampah di sekolah dikumpulan OSIS melalui kantong besar, terlambat masuk sekolah, tidak masuk
lantas dibawa ke lokasi penampungan sampah milik sekolah. Se- kelas, berpakaian tidak sesuai aturan
minggu sekali ditimbang, sampah plastik dan kertas jadi uang. dan tidak pantas dan sebagainya.
Rukmana menyatakan, sekolah sangat terbuka dalam beker- Juga ada indikator perilaku baik
jasama dengan para orang tua siswa. Menurutnya, bantuan yang dan penghargaan yang diberikan.
diberikan orang tua itu bisa bermacam-macam, mulai dari dana,
barang bekas, barang baru, atau cukup tenaga dan pikiran. l

50 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Seperti menjaga kebersihan, membantu ketertiban Dengan Buku Tata Krama itu, selain komunikasi
sekolah, membantu sesama teman dan sebagainya. melalui WA, orang tua bisa mengetahui perkembangan
Kedua hal itu diamati dan dinilai guru dan anaknya di sekolah dan secepatnya mengantisipasi bila
staf tata usaha. Bila seorang anak melakukan ada hal-hal yang tidak diinginkan. ”Bila pelanggaran
pelanggaran, ada poin minus 1-100. Sebaliknya, bila mencapai minus 50 misalnya, orang tua kita undang
berperilaku baik, ada poin plus 1-100. ”Kalau poin untuk mencari solusinya,” terang Teti.
pelanggaran mencapai minus 100 dan tidak ada Sri, salah seorang wali murid mengaku anaknya
upaya menyeimbangkan dengan perilaku baik, anak sempat memperoleh minus 50. Namun, melalui
disarankan mencari sekolah lain,” jelas Teti. kerjasama dengan sekolah, terutama guru, pihaknya
Bila siswa ketahuan melanggar, maka yang turun tangan membantu memperbaiki perilaku
bersangkutan bisa memperbaikinya dengan anaknya itu.
melakukan perilaku baik. ”Pelanggaran tetap terjadi ”Dulu, anak saya paksa untuk mandiri dengan
dan tetap diberi poin minus, tidak dihilangkan. nyuci dan nyetrika baju sendiri, hasilnya pakaiannya
Tapi dengan melakukan perilaku baik dan dapat kerap kusut. Sekarang saya turun tangan ikut
poin plus, diseimbangkan sehingga sekolah akan membantu mencuci dan menyetrika. Akhirnya saya
mempertimbangkan dalam pemberian sanksi,” bisa lebih dekat dengan anak,” ujar Sri tersenyum. l
jelasnya. Yanuar Jatnika

pendidikan keluarga l agustus 2017 51


sekolah
sahabat keluarga

SLB Negeri B Kabupaten Garut:

Membangun Jiwa
Siswa dengan
Dukungan
Orang Tua
Sinergi antara sekolah dan orang tua memberikan
dampak luar biasa bagi siswa. SLB Negeri B
Kabupaten Garut telah membuktikannya.

Yanuar Jatnika

52 pendidikan keluarga l Agustus 2017


N
nya, pergi dan pulang sekolah, ia sudah berani naik ojek
sendiri, tanpa dikawal ibunya. Nabil juga sudah mulai
mengenal uang dan sedang belajar belanja sendiri. ”Ia
sudah tahu, kalau uang segini, belanja ini, kembalian-
nya segini, ia sudah mulai berpikir,” ungkap Popi.
Nabil juga sudah diajarkan cara membuka kompu-
ter dan mengetik. ”Ia sudah bisa membedakan, mana
file punya ayahnya, mana punya kakaknya dan mana
punya dirinya,” tambah Popi.
Kuncinya, lanjut Popi, pertama, rajin berkomu-
nikasi dan berdialog dengan guru di sekolah. Dalam
pertemuan itu, dibahas perkembangan kognitif, afek-
tif, dan psikomotorik anak. Bila sudah teridentifikasi,
orang tua dan guru sepakat memberikan perlakuan
yang sama antara di sekolah dan di rumah.
Selain itu, kedua pihak juga sepakat untuk mem-
Nabil Dhiya Ulhaq A’isy (16) nampak rapi de- beri stimulus secara terus menerus pada si anak agar
ngan seragam putih biru celana panjangnya. Gayanya kognitif, afektif, dan psikomotoriknya berkembang.
cuek namun gerak-geriknya nampak gesit, cekatan Mulyawati, Kepala Sekolah SLB Negeri B Kabu-
dan penuh inisiatif. Siswa kelas 9 SMP Luar Biasa Ne- paten Garut menuturkan, sejak lama sekolahnya men-
geri B Kabupaten Garut itu terlahir dengan down syn- jalin kemitraan dengan orang tua siswa. Menurutnya,
drome. kerjasama dengan orang tua siswa di sekolah luar bi-
Beruntung, ibunya, Popi Wargani pernah mempe- asa atau sekolah buat anak-anak berkebutuhan khu-
lajari gejala-gejala down syndrome, sehingga, walau- sus sebenarnya suatu keniscayaan.
pun sempat sedih dan stres, ia dan suami, Hendri Hen- ”Anak-anak berkebutuhan khusus kan bisa dikata-
darsah, segera mempelajari segala hal terkait down kan tergantung pada orang lain, bahkan untuk tindak-
syndrome. Terutama bagaimana memperlakukannya, tanduk yang sederhana sekalipun. Untuk itu orang tua
memberikan pengajaran dan pendidikan, dan bagai- harus berperan aktif,” kata Mulyawati.
mana melatihnya agar bisa hidup mandiri.
Saat usia Nabil mencapai 7 tahun, Popi mencari se-
kolah luar biasa yang menurutnya baik. Sekolah yang
punya komitmen kuat untuk mengajar dan mendidik
anak-anak berkebutuhan khusus sehingga saat lulus
bisa mandiri, setidaknya untuk rutinitas keseharian.
Popi pun akhirnya menemukan SLB Negeri B Kabu-
paten Garut.
”Saya melihat, SLB Negeri B ini punya komitmen
kuat untuk memberi pelajaran dan pendidikan pada
siswa-siswanya. Salah satu yang saya apresiasi dan
menjadi dasar bagi saya untuk menentukan pilihan
pada sekolah ini adalah kerjasama yang intensif antara
pihak sekolah dan orang tua siswa,” tutur Popi saat di-
temui beberapa waktu lalu di ruang tamu sekolah itu.
Anak kedua dari 3 bersaudara ini (namun adiknya
sudah meninggal), saat ini sudah bisa mandiri. Contoh-

pendidikan keluarga l agustus 2017 53


sekolah
sahabat keluarga
Peran aktif orang tua siswa, dimulai sejak anak di- ada pula yang harus belajar dari nol,” katanya.
daftarkan. Diawali dengan digelarnya assessment test Di SLB yang berlokasi di Jalan RSU No 62 Kelu-
untuk menilai kemampuan calon siswa, lantas dilaku- rahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabu-
kan dialog antara guru dengan orang tua siswa untuk paten Garut itu sendiri ada sekitar 120 siswa mulai
lebih memahami profil calon siswa dan bagaimana jenjang SD sampai SMA yang terdiri dari tunarungu,
perlakuannya secara tepat. tunagrahita, tunadaksa dan penyandang autisme.
”Meskipun ada dua orang yang memiliki ke-
terbatasan yang sama, namun kadar atau tingkat Paguyuban Orang Tua
keterbatasannya berbeda-beda. Hal itu akan membe- Kemitraan antara orang tua siswa dengan pihak se-
dakan perlakuan dari guru dan bagaimana mengha- kolah sudah terjalin jauh-jauh sebelumnya di SLB
dapinya,” jelas Mulyawati. Negeri B Kabupaten Garut. Setiap harinya, beberapa
Dari hasil assessment test itulah segera dibentuk orang tua siswa menunggu anak-anaknya. Meman-
rombongan belajar (rombel) yang masing-masing faatkan keberadaan para orang tua itu, pihak sekolah
berisi maksimal 5 orang siswa dengan satu orang guru. lantas mengajak para orang tua berdiskusi tentang hal
Kecuali untuk siswa yang mengidap penyandang au- ihwal pengasuhan anak.
tisme, dalam satu rombel hanya ada satu siswa, satu Undangan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan
guru, dan satu guru pembantu. Keluarga Ditjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendi-
Dari kelima siswa dalam satu rombel itu, menu- dikan dan Kebudayaan lebih memperkuat kemitraan itu.
rut Mulyawati, masing-masing mempunyai kemam- Tatiek, salah seorang guru senior, mengatakan,
puan yang berbeda. ”Keterbatasan yang sama, namun sekolahnya sudah menerima dua jenis bantuan, yakni
tingkatannya berbeda. Misalnya, sama-sama tuna­ru­ penyelenggaraan pendidikan keluarga dan penguatan.
ngu, namun ada yang sudah mampu merespons isya- Salah satu hasilnya yaitu sebuah ruangan seukuran
rat tangan dengan mudah, ada yang agak susah dan sekitar 3x3 meter di halaman depan sekolah disulap

54 pendidikan keluarga l Agustus 2017


menjadi ruang paguyuban orang tua. Di ruangan itu, Paguyuban orang tua juga beberapa waktu lalu
nampak buku-buku parenting, foto-foto dokumen- menggelar deklarasi Sekolah Ramah Anak, lomba gigi
tasi, dan berbagai produk kerajinan buatan siswa. Pa- sehat bekerjasama dengan Puskesmas setempat dan
guyuban orang tua itupun diberi nama ’Motekar’ yang menggelar pemberdayaan orang tua bersama komu-
diambil dari bahasa Sunda yang maknanya kira-kira nitas Kerlip.
kreatif, gigih, berusaha memperbaiki nasib. Banjir yang melanda Kota Garut pada September
Bila diperlukan, beberapa orang tua juga diminta 2016 lalu juga menjadi indikasi guyubnya ’Motekar.’
bantuannya untuk membantu para siswa dalam pe- Saat itu, kompleks persekolahan yang lokasinya te-
ningkatan keterampilan yang sudah jadi program se- pat di samping Kali Cimanuk termasuk yang paling
kolah, yakni tata boga, tata busana, dan tata rias. ”Se- parah diterjang air bah dengan ketinggian air men-
ring sekali orang tua yang memiliki kemahiran dalam capai antara 1 sampai 2 meter. Tak ayal, ratusan buku
tata boga, tata busana atau tata rias, menjadi instruk- pelajaran, furniture, perlengkapan sekolah lainnya
tur atau tutor bagi siswa,” kata Tatiek. kini menjadi bangkai yang siap dibuang. Usai banjir
Hasilnya, untuk penyediaan seragam, baik sera- melanda, semua orang tua siswa dibantu para guru de-
gam sekolah, seragam upacara atau seragam kegiatan ngan dukungan beberapa komunitas bisnis setempat
lainnya, pihak sekolah tak pernah lagi memesan ke bahu membahu merenovasi gedung sekolah.
pihak lain, sebab para siswa dibantu orang tua sudah Tak salah kiranya, dengan model kerjasama antara
bisa membuat sendiri secara bersama-sama. Dalam sekolah dengan orang tua itu membuat SLB Negeri B
keterampilan tata boga, siswa SLB dibantu para orang Kabupaten Garut menjadi Resource Center sekaligus
tua berhasil membuat dan memasarkan penganan Pimpinan Gugus 21 SLB-SLB di wilayah Garut dan
khas Garut, yakni Burayot. sekitarnya.l

pendidikan keluarga l agustus 2017 55


sekolah
sahabat keluarga

Surat Cinta
Kepala Sekolah
SD mutiara Persada
untuk Orang Tua
Secarik surat dari seorang Kepala Sekolah di
Bantul beredar di beberapa grup media sosial.
Isinya yang begitu positif dan menyentuh
membuatnya menjadi viral.

bunga kusuma

56 pendidikan keluarga l Agustus 2017


S
Tak lama kemudian, Suwarsana melihat kata-kata
yang ada dalam surat tersebut sangat tepat dengan
suasana hatinya ketika itu. Dia terinspirasi untuk
menulis dan ditambahi kata-kata sesuai dengan kon-
disi orang tua di sekolah yang dipimpinnya.
Suwarsana menegaskan, yang dia lakukan bukan
untuk mencari perhatian publik, tapi hanya sebagai
bentuk perhatian kepada orang tua/wali murid. Bu-
kan kali itu saja dia memberi perhatian. Sepuluh hari
sebelum siswa menjalankan ujian, Suwarsana me-
ngumpulkan orang tua/wali murid di sekolah.
Kepada orang tua/wali Suwarsana menyampaikan
bahwa sebelum ujian sudah banyak yang dilakukan se-
kolah untuk mendukung kesuksesan anak saat ujian.
”Sekolah sudah berusaha mendatangkan tambahan
Surat tersebut ditulis Kepala Sekolah Dasar Muti- belajar, ada juga try out sebelum ujian,” katanya.
ara Persada, Bantul Suwarsana, M.Pd dan dibagikan Suwarsana memberikan motivasi kepada orang
sendiri kepada orang tua murid saat memberikan ha- tua dan mendorong mereka untuk mendampingi
sil pengumuman ujian nasional beberapa waktu lalu. anaknya belajar. ”Dalam 10 hari itu orang tua masih
Menjadi viral karena pesan yang disampaikan dalam bisa berdoa, mengajari anak, memberikan tambahan
surat tersebut sangat menyentuh hati orang tua. ilmu, memberikan gizi terbaik, memberikan kasih
Menurut Suwarsana, isi surat tersebut sebenarnya sayang yang baik. Banyak yang bisa dilakukan orang
bukan murni tulisannya. Dia mengambil sebagian pe- tua,” katanya.
san berantai yang pernah dibaca dari grup whatsapp.
”Rasanya sangat tepat disampaikan kepada orang tua
di saat pengumuman hasil ujian,” terangnya saat dite-
mui di SD Mutiara Persada, Bantul.
Surat resmi yang dinamakan ’Surat Cinta’ ter-
sebut menjadi salah satu bentuk perhatian sekolah
kepada orang tua. ”Saya ingin berkomunikasi dan
bersilaturah­mi pada orang tua. Ini bentuk tanggung
jawab sekolah terhadap orang tua tentang hasil ujian.
Saya mengajak orang tua, apapun hasilnya, anak su-
dah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasil-
kan nilai yang terbaik,” katanya.
Suwarsana mengakui, tahun ini nilai kelulusan
siswa kelas 6 SD Mutiara Persada lebih rendah dari ta-
hun sebelumnya. Bukan hanya terjadi di SD yang dia
pimpin, tapi juga sebagian besar wilayah Bantul, Yog-
yakarta.
Bapak tiga anak ini mengaku sempat kecewa de-
ngan hasil anak didiknya. ”Saya seperti orang tua
lainnya, pengin anaknya dapat nilai lebih. Saya tidak
marah, tapi terlihat dari wajah saya kalau saya kecewa
dengan nilai itu,” tuturnya.

pendidikan keluarga l agustus 2017 57


sekolah
sahabat keluarga
Pada hari pelaksanaan ujian, Suwarsana meyakin- Budaya dan Karakter
kan orang tua agar terus mendoakan putra-putrinya Tentang keterlibatan orang tua di SD Mutiara Persa-
dan menghargai perjuangan yang sudah dilakukan da, Suwarsana bersyukur berlangsung dengan sangat
anak. Begitu pula ketika hasilnya tidak sesuai harapan, baik. Mereka rutin melakukan pertemuan lewat ko-
dia merasa perlu memberikan motivasi kembali ke- mite sekolah. Orang tua juga aktif dalam membantu
pada orang tua agar tidak kecewa. kebutuhan sekolah. Seperti misalnya saat perpisahan
”Saya ingin mengajak orang tua dapat merubah sekolah, hampir sebagian besar kebutuhan panggung
pandangannya untuk tidak fokus pada nilai ujian saja. disanggupi oleh komite sekolah.
Belum tepat rasanya nilai ujian menjadi tolok ukur ke- Fokus utama lainnya di sekolah tersebut yakni
berhasilan anak usia kelas 6 SD,” beber Suwarsana. pendidikan budaya dan karakter bangsa. SD Mutiara
Kepada orang tua, Suwarsana menyampaikan, Persada menerapkan kurikulum international plus.
prestasi anak memang penting, tapi menghargai karya ”Sudah tiga tahun belakangan ini ada kelas internasio-
anak itu jauh lebih penting. ”Saya ingin menumbuh-
kan kepekaan agar orang tua tetap menyayangi anak
meskipun nilainya jelek,” katanya.
Suwarsana bersyukur ’surat cinta’ yang disampai-
kan kepada orang tua bisa viral dan dapat turut me-
nyadarkan untuk tidak terfokus pada hasil, tapi lebih
pada perjuangan anak.

”Saya ingin mengajak orang tua dapat


merubah pandangannya untuk tidak
fokus pada nilai ujian saja. Belum tepat
rasanya nilai ujian menjadi tolok ukur
keberhasilan anak usia kelas 6 SD.”

58 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Tidak hanya mengembangkan akademis, SD Muti-
ara Persada juga mengembangkan ekstrakulikuler yang
jumlahnya cukup banyak, seperti karate, renang, bulu
tangkis, taekwondo, dance, robotic dan masih banyak
agi. Beberapa dari ekstrakulikler tersebut bahkan me-
raih prestasi tingkat nasional dan international.
SD Mutiara Persada juga fokus pada perkem-
bangan teknologi dan informasi. Karena itu, mereka
juga menyiapkan ruangan untuk mendukung kegiat-
an-kegiatan untuk siswa.
Hal tersebut sesuai dengan isi surat yang ditulis
Suwarsana. Berikut isinya:
Dengan hormat,
Suwarsana Bersyukur melalui surat ini kami menjumpai Bpk/
Ibu/Sdr, Orang tua/wali terbaik yang terus mendu-
kung putra/putri meraih prestasi, bersinergi bersama
kami di Mutiara Persada.
”Anak sekarang susah sekali menghargai Bersama surat ini kami sampaikan bahwa Ujian
orang tua, karena itu kita menekankan anak Anda telah selesai. Saya tahu Anda cemas dan
pada guru untuk mengajarkan bagaimana
berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya. Tapi,
anak bisa menghargai orang tua dengan
baik, salah satunya dengan bersalaman mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang
dengan guru.” menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak
perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha,
yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada
nal khusus. Kita juga berstandar internasional dengan calon musisi, yang nilai Kimia-nya tidak akan berarti.
memberikan pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik
Mandarin,” urai Suwarsana. daripada Fisika di sekolah. Ada calon Photografer yang
Pendidikan budaya dan karakter diawali dengan lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda
ajaran sopan santun yang wajib dilakukan siswa saat yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.
baru tiba di sekolah. Rutinitas pagi hari, guru-guru Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas,
menyambut siswa di depan gerbang, kemudian siswa hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa per-
datang bersalaman dengan semua guru. caya diri dan harga diri mereka. Katakan saja: “Tidak
”Anak sekarang susah sekali menghargai orang tua, apa-apa, itu hanya sekedar ujian.” Anak-anak itu dicip-
karena itu kita menekankan pada guru untuk menga- takan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup
jarkan bagaimana anak bisa menghargai orang tua de- ini.
ngan baik, salah satunya dengan bersalaman dengan Katakan pada mereka, tidak penting berapapun
guru,” jelas Suwarsana. nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak
Selain itu, SD Mutiara Persana juga mengedepan- akan menghakimi mereka. Lakukanlah ini, dan di saat
kan tentang kebersihan sekolah. ”Biasanya mereka di itu, lihatlah anak Anda menakhlukkan dunia. Sebuah
rumah punya pembantu banyak, jadi bisa seenaknya. ujian atau nilai rendah takkan mencabut impian dan
Disini kan nggak bisa begitu. Kalau ada yang menyim­ bakat mereka. Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa
pang dengan kebersihan, harus segera diberitahu oleh hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.
guru. Bagaimana mereka beradab di lingkungan se- Semoga surat ini bermanfaat dan dapat menyadarkan
kolah, kamar mandi dan tempat lainnya,” tambah Su- kita tentang sudut pandang terhadap anak-anak kita.
warsana. Amin. Mohon maaf apabila kurang berkenan. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 59


ruang
keluarga

’Sekolah Ibu’:
Ibu Berdaya,
Anak
Berprestasi
Para ibu diharapkan mempunyai
keterampilan dan metode
pendidikan cara mengasuh
anak secara baik dan efektif.
Para ibu juga bisa menambah
wawasan, dan pengalaman
tentang tumbuh kembang anak,
memotivasi anak lebih rajin Orang tua siswa baru TK Pembina Pangkalpinang saat

belajar serta mengembangkan menerima penjelasan di pengenalan lingkungan sekolah.

pendidikan anak yang tepat


dan dapat dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari Melalui kegiatan itu, para ibu yang men-
jadi peserta diharapkan mempunyai kete-
rampilan dan metode pendidikan cara meng-
Yanuar Jatnika
asuh anak secara baik dan efektif. Para ibu
juga bisa menambah wawasan, tambah peng-
Mari kita bayangkan, para ibu yang memiliki anak-anak usia dini alaman, tambah ilmu, mengetahui tumbuh
berada di sebuah kelas di lembaga PAUD, kelompok bermain, tem- kembang anak, memotivasi anak lebih rajin
pat penitipan anak atau satuan pendidikan sejenis. Bukan sekedar belajar serta mengembangkan pendidikan
bersenda-gurau, tapi mendapatkan materi-materi pengasuhan, anak yang tepat dan dapat dipraktikkan da-
seperti pengetahuan tumbuh kembang anak, kesehatan anak, pola lam kehidupan sehari-hari. Karena menjadi-
asuh sehat di rumah, cara mendidik kemandirian pada anak, toilet kan para ibu sebagai peserta didik, maka ke-
training, dan jenis-jenis pola asuh lainnya. giatan ini dinamakan ‘Sekolah Ibu’.
Para ibu itu tidak setiap hari ber’sekolah’ seperti itu, tapi Model ‘Sekolah Ibu’ seperti itulah yang
mungkin hanya sekitar sebulan sekali selama 6 bulan. Setiap kali akan menjadi salah satu model penyeleng-
pertemuan berlangsung sore hari selama 2 sampai 3 jam yang garaan pendidikan keluarga yang akan di-
waktunya dirancang bersamaan dengan kegiatan anak-anak di kembangkan Direktorat Pembinaan Pendi-
PAUD, kelompok bermain atau tempat penitipan anak (TPA). dikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas,
Yang menjadi ‘guru’ atau narasumber adalah guru-guru pendi- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
dikan anak usia dini atau bisa juga dilakukan dialog atau sharing Direktorat yang baru dibentuk tahun
antara orang tua dalam hal mendidik anak. 2015 lalu ini memang mempunyai tugas

60 pendidikan keluarga l Agustus 2017


utama, salah satunya adalah penguatan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menilai hasil pene-
pelibatan keluarga dan masyarakat dalam litian itu layak untuk dijadikan salah satu model penyelenggaraan
mendukung pendidikan anak di satuan pen- pendidikan keluarga dan menyesuaikannya dengan visi dan misi
didikan dan di rumah untuk penguatan pen- serta tugas utama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga.
didikan karakter dan budaya prestasi anak. “Sekolah Ibu” ini memiliki dua sasaran yaitu ibu dan anak se-
Nah, agar tugas utama tersebut dapat cara berjenjang. Artinya, ibunya didik terlebih dahulu kemudian
dilaksanakan, Direktorat mengembang- ibu mendidik anaknya. Artinya pula, proses pembelajaran di “Se-
kan model penyelenggaraan pendidikan kolah Ibu” ini dirancang dalam dua metode, untuk orang dewasa,
keluarga sebagai pedoman pelaksanaan. walaupun pada proses selanjutnya, dengan materi yang sama,
Model tersebut akan diimplementasikan di orang tua melanjutkannya kepada anak-anaknya. Artinya, di “Se-
semua satuan pendidikan, baik di jenjang kolah Ibu” itu, materi disajikan dalam bentuk modul pembelaja-
PAUD, sekolah dasar, sampai jenjang SMA/ ran yang dirancang untuk orang dewasa atau orang tua dan anak
SMK, dan satuan pendidikan nonformal. dengan cara atau metode yang berbeda.
Model tersebut dapat dikembangkan oleh Materi-materi yang diberikan di ‘Sekolah Ibu” itu secara
Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah, se- umum terkait pola pengasuhan anak. Materi bisa ditentukan pi-
perti Pusat dan Balai Pengembangan PAUD hak penyelenggara atau diusulkan oleh para ibu yang disepakati
dan DIKMAS. Namun, Direktorat juga bisa bersama dengan tetap mengacu pada standar yang ditetapkan
mengkaji model-model yang dikembangkan Kementerian pendidikan dan kebudayaan. Standar itu meliputi,
pihak lain, seperti dari kalangan akademisi dipunyainya Indikator capaian perkembangan sosial, emosional,
atau lembaga penelitian untuk diusulkan moral, kognitif dan psikomotorik para peserta didik.
sebagai referensi bagi satuan pendidikan da- Selain itu, penyaji atau narasumber di “Sekolah Ibu” itu mem-
lam mengembangkan model pendidikan ke- punyai tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, pelatihan yang
luarga. diikuti dan kegiatan penunjang lainnya yang terkait pendidikan
Darimana pun asalnya, model tersebut keluarga dan atau pendidikan anak.
menunjukan kuatnya pelibatan orang tua Standar yang harus dipenuhi juga terkait proses pelatihan,
di satuan pendidikan dalam mengembang- seperti bagaimana pendidik melakukan proses pembelajaran
kan karakter dan budaya prestasi anak. dimulai dari aktivitas pembukaan, inti dan penutup. Terakhir
adalah standar sarana dan prasarana, seperti umlah ruangan, ke-
Sasaran berjenjang nyamanan ruangan, ketersediaan alat permainan edukatif, APE
“Sekolah Ibu” sejatinya merupakan hasil luar, kamar mandi dan saran prasarana minimal yang harus ada
penelitian yang dilakukan Yoyon Suryono, dalam setiap pelayanan PAUD.
dan Puji Yanti Fauziah, dua orang maha- Tempat pembelajaran ‘Sekolah Ibu” ini bisa bergilir meman-
siswa S2 di Universitas Negeri Yogyakarta. faatkan bangunan PAUD, kelompok bermain atau TPA yang ada di
Hasil penelitian itu dimuat di Jurnal Pene- wilayah tersebut yang ditetapkan sebagai satuan PNF yang meng-
litian dan Evaluasi Pendidikan, Volume 19 ikuti kegiatan uji model. Agar model ‘Sekolah Ibu” ini terlaksana,
No. 2 , Desember 2015, Universitas Negeri tentunya memerlukan dukungan pihak kelurahan, bahkan keca-
Yogyakarta berjudul “Model pendidikan ka- matan, pengelola PAUD, KB, TPA serta juga didukung Himpunan
rakter bagi anak melalui “Sekolah Ibu” non- Pendidik dan Tenaga Kependididikan Anak Usia Dini (HIMPAU-
formal di pedesaan”. DI) setempat.
Keduanya melakukan penelitian di Ke- Namun yang perlu dipahami, “Sekolah Ibu” ini merupakan
camatan Pajangan Kabupaten Bantul, Yog- pengembangan program yang bersifat tentatif. Artinya, bila pe-
yakarta terhadap 11 kelompok bermain dan ngelola PAUD, KB atau TPA mempunyai model lain yang lebih
11 Satuan pendidikan sejenis dengan res- baik, lebih tepat dan sesuai dengan kondisi setempat, dimung-
ponden orang tua sebanyak 60 orang. kinkan untuk menggunakan model lain itu. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 61


ruang
keluarga

Orang Tua
Antusias
Menyambut
Hari Pertama
Sekolah
Hari Pertama Sekolah (HPS) merupakan
momentum baik bagi orang tua untuk
dapat menjalin hubungan baik dengan sama-sama mendukung kegiatan di sekolah
para pendidik di sekolah. anak-anaknya. Salah satunya, aktif mengha-
diri dan mendukung kegiatan pertemuan de-
ngan wali kelas, baik di awal tahun pelajaran,
pertengahan, maupun akhir tahun pelajaran.
Yanuar Jatnika
”Pertemuan orang tua/wali dengan
wali kelas ini penting agar terjadi komu-
Hubungan baik antara orang tua dan guru di sekolah penting nikasi dan interaksi terkait  berbagai per-
untuk menumbuhkan karakter dan prestasi anak didik. Ter- masalahan yang timbul dalam hal proses
utama karena orang tua atau keluarga adalah pendidik pertama pembelajaran anak di sekolah dan di rumah,
dan utama. serta prestasi yang dicapai anak didik,” kata
”Hendaknya sekolah, rumah dan masyarakat bersinergi men- Sukiman di hadapan ratusan siswa baru
ciptakan ekosistem pendidikan yang dapat mendukung gerakan pada hari pertama sekolah (HPS) di SMP
pendidikan karakter,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Negeri 1 Karawang Barat, Jawa Barat.
Muhadjir Effendy saat memimpin apel Anak Cerdas Berkarakter Didampingi Kepala Sekolah SMPN 1
yang bersamaan dengan pelaksanaan HPS dan masa pengenalan Karawang Barat Rukmana dan Kepala Bi-
lingkungan sekolah (MPLS) di Sekolah Menengah Pertama dang PNFI Dinas Pendidikan Kabupaten
(SMP) Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), 17 Karawang Amid Mulyana, Sukiman me-
Juli 2017 lalu. negaskan, melalui kolaborasi antara orang
Ditegaskan Muhadjir, melalui diterbitkan Peraturan Menteri tua dengan pihak sekolah, semua kegiatan
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun anak-anak didik akan terpantau, tidak saja
2016 Tentang Komite Sekolah, masyarakat dapat berkolaborasi oleh sekolah tetapi juga oleh orang tua.
dengan Komite sekolah dapat mendorong perbaikan di tingkat ”Nanti di setiap kelas akan dibentuk
satuan pendidikan. paguyuban orang tua sebagai wahana sa-
Sementara itu, di hari yang sama di Karawang, Jawa Barat, Di- ling berkomunikasi dengan sesama orang
rektur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dik- tua dan memberikan ide-ide kepada seko-
mas, Kemdikbud, Sukiman, mengajak para orang tua untuk ber- lah demi kemajuan sekolah anak-anak di-

62 pendidikan keluarga l Agustus 2017


dan monitoring terhadap puluhan satuan pendidikan mulai jen-
jang PAUD sampai SMA dan SMK di 27 provinsi.

Antusiasme orang tua


Sebagian besar orang tua terlihat menyadari pentingnya meng-
antar anak di hari pertama sekolah. Di seluruh satuan pendi-
dikan, di hari pertama sekolah itu, para orang tua terlihat meme-
nuhi halaman sekolah anak-anaknya.
Mereka nampak antusias mengantar anaknya sekolah, ter-
utama anaknya yang baru pertama menginjak bangku SD, SMP
atau SMA. Tidak sekadar mengantar, para orang tua juga ber-
interaksi dengan para guru, berkenalan dengan sesama orang tua
dan mengenali fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah.
Di SMPN 1 Karawang Barat, acara HPS dimulai dengan halal
bihalal diikuti oleh seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9. Selesai halal bi-
halal kelas 8 dan 9 diminta belajar di rumah. Sedangkan siswa ke-
las 7 mengikuti MPLS selama 3 hari, dimulai dengan lesehan di
diknya,” jelas Sukiman. lapangan dengan menyaksikan atraksi angklung dan taekwondo,
Sukiman juga mendorong para siswa dua kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah tersebut.
didik untuk berprestasi, tidak hanya da- Selesai menyaksikan atraksi, para siswa dan orang tua masuk
lam bidang akademik, tetapi juga non aka- ke ruang kelas untuk memperoleh penjelasan dari wali kelas ten-
demik. Untuk itu sekolah didorong selalu tang tujuan dan proses MPLS, info fasilitas sekolah, sistem pem-
memberikan apresiasi atas setiap prestasi belajaran, jenis-jenis kegiatan ekstra kurikuler, tata tertib seko-
apapun yang diraih anak didik. lah serta pentingnya komunikasi dan kerjasama antara sekolah
”Contohnya, kalau anak didik memper- dan orang tua.
oleh nilai-nilai bagus atau meraih prestasi ”Orang tua diminta membentuk paguyuban orang tua di kelas
dalam bidang olahraga, kesenian atau ke- anak-anaknya guna saling berkomunikasi untuk kemajuan seko-
giatan ilmiah, guru tidak segan-segan me- lah,” kata kepala SMP 1 Karawang Barat Rukmana.
ngabarkan dan mengucapkan selamat pada Lain lagi di Sekolah Dasar Islam Terpadu Karimun, Riau. Di se-
orang tua,  sehingga kemajuan anak didik kolah tersebut, para siswa kelas 1 yang baru masuk disambut oleh
tidak hanya kebanggaan sekolah, tapi juga beberapa badut dengan karakter-karakter lucu dan lagu Hari Per-
orang tua,” tambah Sukiman. tama Masuk Sekolah. Sedangkan di SMP Negeri 2 Sungai Penuh,
Pada 17 Juli itu sebagian besar peserta Jambi, para siswa baru diajak melakukan berbagai permainan tra-
didik, mulai jenjang PAUD, SD sampai SMA disional untuk menjalin keakraban dengan siswa lainnya.
dan SMK mulai melakukan aktifitas pem- Sementara di SMA Negeri 2 Kediri, Jawa Timur, langsung di-
belajaran dengan menggelar program Hari gelar Kelas Inspirasi bertajuk Eksekutif Mengajar. Yang tampil di
Pertama Sekolah serta Masa Pengenalan hari pertama MPLS adalah Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Lingkungan Sekolah (MPLS) sesuai Per- Di hadapan 360 siswa-siswi baru, walikota yang akrab disapa
aturan Menteri Pendidikan dan Kebuda- Mas Abu ini menekankan agar generasi muda memiliki cita-cita
yaan Nomor 18 tahun 2016 Tentang Hari tinggi dan memiliki daya saing. Serta tidak mengikuti tren yang
Pertama sekolah Bagi Siswa Baru. kurang baik.
Menyambut HPS dan MPLS tersebut, ”Kalau punya cita-cita yang tinggi sekalian. Jadi anak muda
sekitar 35 orang staf Direktorat Pembinaan jangan lebay. Karena lebay itu tren yang kurang baik,” tandas Mas
Pendidikan Keluarga melakukan supervisi Abu.l

pendidikan keluarga l agustus 2017 63


apa siapa?

Darius Sinathrya-Donna Agnesia

Memberi Kebebasan
Sekaligus Batasan
Darius Sinathrya dan Donna Agnesia
memiliki cara khusus dalam mengasuh
ketiga buaah hatinya. Memberikan
kebebasan sekaligus batasan.

64 pendidikan keluarga l Agustus 2017


S
Untuk mencapai tujuan, orang tua memberikan fasi-
litas. Namun, orang tua juga memberi peringatan ter-
hadap hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Umumnya,
orang tua dan anak telah memiliki kesepakatan menge-
nai hukuman jika peraturan yang dibuat dilanggar.
”Kami tipe parent yang lebih ingin jadi partner
buat anak-anak, baik menyusun dan merencanakan
pendidikan maupun sehari-hari. Kami memberi kele-
luasaan juga batasan, mana yang baik dan tidak. Yang
menjadi hobi kami bebaskan,” urai Darius.
Sampai saat ini Darius Sinathrya dan Donna Agnesia Donna dan Darius juga menerapkan disiplin ke-
merupakan salah satu pasangan yang harmonis dan pada mereka sejak usia dini. Salah satunya dalam
jauh dari gosip negatif. Satu hal lagi, mereka selalu i- aturan jam tidur malam. ”Untungnya aku dan Dari-
ngin menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya. us kalau sedang di rumah bukan tipe yang suka be-
Darius dan Donna yang menikah tahun 2006 lalu gadang. Jadi kami punya waktu tidur yang ideal dan
itu, kini dikaruniai tiga anak, yaitu Lionel Nathan anak-anak bisa mencontoh kami sebagai orangtua,”
Sinathrya Kartoprawiro yang lahir pada tanggal 28 kata Donna.
Juni 2007, Diego Andres Sinathrya lahir pada tanggal Dan menjelang tidur, Donna pun sudah melatih
5 Mei 2009 dan si bungsu Quinesha Sabrina Sinatri- ketiga anaknya untuk secara mandiri mengganti pa-
ya pada 1 Mei 2011.  kaian tidur, membersihkan diri dan gosok gigi. ”Ka-
Bagaimana cara pola asuh dan pola didik pasangan
yang bisa dikatakan sibuk di dunia entertainment ini?
Dikutip dari beberapa media, Darius dan Donna me-
milih memposisikan diri sebagai teman dalam mendi-
dik anak-anaknya. ”Kami tipe orang tua yang memberikan
”Kami tipe orang tua yang memberikan keleluasa­ keleluasaan, tetapi juga ada batasan.
an, tetapi juga ada batasan. Kita kasih tahu mana yang Kita kasih tahu mana yang baik dan
baik dan mana yang tidak. Apa yang menjadi hobi me- mana yang tidak. Apa yang menjadi
reka, kami bebaskan, kami beri fasilitas, dan motivasi. hobi mereka, kami bebaskan, kami
Tapi kami ingatkan mereka juga ketika salah,” kata
beri fasilitas, dan motivasi. Tapi kami
ingatkan mereka juga ketika salah.”
Donna.
Dalam ilmu psikologi keluarga, apa yang diterapkan
Donna dan Darius itu mirip metode pengasuhan Si- lau Darius sedang keluar kota, aku pasti tidur ber-
lent Achiever. Orang tua dengan tipe ini sangat pro- sama ketiga anakku. Soalnya aku juga takut tidur
aktif serta ambius untuk mendorong keberhasilan sendiri. Ha ha ha.. Jadinya tempat tidur aku ramai se-
anaknya, namun tetap memberikan kesempatan pada kali,” ujar wanita yang pernah memandu acara Piala
sang anak untuk mengungkapkan pendapatnya. De- Dunia 2016 ini.
ngan kata lain, tipe orang tua ini mendorong anak de-
ngan cara yang tidak memaksa dan cenderung secara Siap Hadapi Dunia Digital
diam-diam. Menariknya, walaupun Darius dan Donna berkecim-
Orang tua dengan tipe ini biasanya akan meng- pung di dunia entertainment, mereka sangat mengon-
awasi anaknya, namun tidak terlalu melibatkan diri trol anak-anaknya dalam menonton televisi, terutama
terlalu dalam tentang anaknya. Dalam bahasa lain, sinteron dan film. ”Sinetron mereka nggak nonton,
orang tua tipe ini berfokus pada pencapaian dan tin- paling kartun. Itu pun masih ada yang berbahaya, ke-
dakan yang dilakukan anak. kerasan dan sebagainya,” kata Darius.

pendidikan keluarga l agustus 2017 65


apa siapa?

Jika anak-anak menirukan adegan kekerasan se- masuk anak-anak mengakses berbagai informasi me-
perti memukul, Darius tak segan-segan menghukum- lalui gawai.
nya. ”Boleh nonton, tapi nggak boleh meniru. Kalau Darius mengaku, tak mudah untuk mengikuti per-
meniru, nggak boleh nonton. Pernah kejadian, akhir- kembangan dunia digital. Tapi setidaknya, mereka ha-
nya mereka nggak boleh nonton TV selama seminggu. rus tetap bisa memberi kontrol kepada anak-anaknya.
Masih meniru lagi, nggak boleh nonton selama se- ”Tantangan memang makin berat, orangtua tapi ja-
minggu lagi,” kata artis yang juga aktif di olahraga fut- ngan dibawa stres, harus diikuti. Digital sekarang juga
sal dan kuliner ini. menuntut orangtua untuk harus lebih pintar,” katanya.
Darius menampik untuk disebut orang tua yang Mereka tetap memberikan kepercayaan kepada
otoriter. Ia hanya ingin mengajarkan disiplin pada anak-anaknya untuk menggunakan gawai, walaupun
anak-anaknya. Ia juga berharap ketiga anaknya bisa tak bisa dipungkiri ada rasa khawatir putra-putri me-
komitmen dan bertanggung jawab terhadap apapun reka mengakses informasi yang kurang baik.
pilihan mereka. ”Kita bebaskan mereka, asal tetap di ”Mau nggak mau mereka ikut juga biar nggak
jalur yang benar,” jelas pria kelahiran Kloten, Swiss, gaptek, tapi kita harus tetap mengawasi. Kami biasa-
pada 1985 itu. nya pilih program-program di gawai mereka, kontrol
Salah satu yang membuat risau Darius dan Donna tapi bukan berarti stalking. Kita temani saja, men-
adalah munculnya era digital saat ini yang ditandai dampingi ketika mereka mengakses internet,” tutur
dengan kian mudahnya setiap orang, bahkan ter- Donna.

66 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Terlepas dari soal gawai, Dairius dan Donna ber-
komitmen mengarahkan anak-anaknya untuk siap
menghadapi dunia global. Salah satunya, dengan
mengikutsertakan anak-anaknya dalam kursus ba-
hasa Inggris.
”Leo itu ikut kursus bahasa Inggris, Diego juga, ka-
lau Sabrina awalnya nggak mau tapi ikut juga. Mereka
sekarang aktif, bahkan lebih lebay. Sekarang mereka
sudah banyak bicara bahasa Inggris sama kita,” kata
Donna.
Namun, dikatakan Donna, anak-anaknya tidak ada
yang dimasukkan ke sekolah internasional. Donna pu-
nya alasan khusus tak menyekolahkan anak-anaknya
di sekolah internasional. Menurutnya, pelajaran ber-
basis agama juga sangat penting.
”Itu yang paling penting, pendidikan karakter itu
berawal dari rumah. Nilai-nilai yang diajarkan tidak

”Hal itu sangat kita jaga sekali. Kalau


temannya mau menginap di sini, nggak
masalah, tapi kalau Kay yang nginep,
kalau bisa jangan. Alasannya, karena
kita punya rumah sendiri, peraturan
setiap rumah berbeda-beda, dan tidak
bagus kalau anak perempuan nginap
di rumah temannya.”

berbeda dengan yang kami ajarkan di rumah. Pendi- keduanya, Diego, lebih apik. Sementara si bungsu,
dikan utama adalah agama, itu yang mendasari kami Sabrina, memiliki sifat yang lebih dewasa ketimbang
tapi ada tambahan les bahasa Inggris,” tukas Darius. kedua kakak lelakinya. ”Iya, kadang aku suka heran
sendiri, walaupun keluar dari satu perut, tapi ketiga
Repot tapi Seru anakku punya sifat yang beda-beda banget. Ha... ha...
Ditanya soal suka dukanya memiliki tiga anak yang ha..,” selorohnya sambil tertawa.
tentunya berbeda kebiasaan, minat, dan karakter, Namun Donna mengatakan, kendati memiliki sifat
Donna mengaku kerap merasa kerepotan. Akan te- yang berbeda-beda, ketiga anaknya tetap kompak dan
tapi, di balik kerepotannya itu ada pula keseruan- saling menyayangi satu sama lain. ”Anakku yang laki-
nya. ”Kalau aku shooting seharian, aku pasti kangen laki kadang suka berantem juga, misalnya saat rebu-
anak-anak. Apalagi Darius yang sering syuting ke luar tan mainan. Tapi berantemnya nggak lama, setelah
kota, pasti kangen anak-anak. Apalagi ketiga anakku itu bisa main bareng lagi. Yang penting, sih, aku beri
punya sifat beda-beda, jadinya seru,” katanya. pengertian kepada anak-anak untuk bisa berbagai,
Menurut Donna, anak pertamanya, Lionel, cende- termasuk soal mainan,” tutupnya. l
rung memiliki sifat yang lebih cuek, sementara anak Yanuar Jatnika/Dari berbagai sumber

pendidikan keluarga l agustus 2017 67


Dongeng

Belajar pada Bapak


Seperti biasa, setiap hari Minggu, Bagus ikut Yogyakarta. Bapaknya biasa membuka lapak
bapaknya berjualan suvenir di Malioboro. Malioboro dagangan pukul sembilan pagi. Jika hari Minggu
adalah salah satu tujuan wisata yang ramai didatangi pengunjung memang lumayan ramai. Seperti hari itu.
wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Di sana
terkenal sebagai tempat pusat oleh-oleh dengan ***
harga murah. Bahkan seringkali pembeli bisa
menawar harga barang sampai separuh harga yang Bagus memang belum sepandai bapak yang
ditawarkan oleh penjual. sudah belasan tahun berdagang. Ia sekadar
Bapak Bagus berjualan macam-macam barang. membantu merapikan dagangan, karena biasanya
Mulai dari gantungan kunci, pajangan dinding, setelah pengunjung selesai memilih-milih barang,
miniatur wayang kulit, sampai celana batik khas susunannya menjadi tidak lagi rapi. Bagus juga

68 pendidikan keluarga l Agustus 2017


berusaha ramah pada para pembeli. Setiap ada yang Hitung-hitung menambahi untung Bapak, gitu lho!”
lewat dan menengok dagangan bapaknya, Bagus protesnya.
tak segan menyapa dan mempersilahkan mereka Bapak tertawa sambil geleng-geleng kepala,
memilih. Tak jarang calon pembeli memujinya. “Oalah, Cah Bagus! Kamu itu, hebat ya, kecil-kecil
“Wah, kecil-kecil sudah jadi bos Malioboro,” puji sudah paham untung-rugi,”
seorang pembeli muda. Bagus tersenyum bangga mendengar pujian dari
“Wah, rajin, ya, bantu berjualan bapaknya,” puji Bapak.
seorang ibu. “Aku sudah besar kok, Pak. Sudah kelas 5 SD,”
Bagus tersipu jika ada yang memujinya begitu. timpal Bagus lagi.
Bapak membelai kepalanya. “Iya, iya, Ngger. Tapi bukan begitu cara
menghitung untung-rugi yang benar,”
*** “Memangnya yang benar bagaimana, Pak?” tanya
Bagus penasaran.
Siang itu ada seorang pembeli yang memborong “Pembeli tadi kan sudah sepakat dengan Bapak:
cukup banyak suvenir. Totalnya hampir lima ratus berapa harga barang dan berapa total yang harus
ribu rupiah. Bagus kagum melihat bapaknya yang dibayar untuk jumlah barang yang dibelinya. Ya tho?”
cekatan sekali melayani pembeli. Mulai dari nego Bagus mengangguk.
harga, menjumlah pembelian tanpa kalkulator, “Nah, harga yang mereka bayarkan, ya itu sudah
sampai mengepaknya. Pembeli pun telihat puas. untung dagang. Kalau pembeli bayar lebih, ya harus
Tak berapa lama ketika pembeli tadi meninggalkan kamu kembalikan. Bapak tidak setuju, kalau kamu
lapak, bapak menghitung lagi uang pembayarannya. mengambil keuntungan dari kelalaian orang lain. Itu
Keningnya berkerut. Jari-jari tangannya namanya tidak jujur. Sifat tidak jujur bukan sifatnya
direntangkan, seperti sedang menghitung sesuatu. ksatria,” kata Bapak menjelaskan.
“Jaga lapak sebentar, yo, Ngger,” perintah Bagus tertegun pada ucapan bapaknya. Ia jadi
bapaknya tiba-tiba. Ketika Bagus belum sempat tersenyum malu, kemudian mengangguk.
menjawab, bapaknya sudah dulu pergi. Bapak “Kamu tahu apa yang diucapkan pembeli tadi
memang lebih sering memanggilnya Ngger, waktu bapak mengembalikan uangnya yang lebih?”
kepanjangan dari Angger yang dalam bahasa Jawa Bagus menggeleng.
artinya sapaan sayang untuk anak laki-laki. Cara “Selain mengucap terima kasih, dia juga
mengucapkan ‘e’ pada kata Angger sama dengan mendoakan kesuksesan kita. Dan kamu tahu, Ngger?
ketika kita mengucapkan kata ‘enak’. Dia janji, kalau nanti pergi ke mari lagi, dia akan beli di
lapak kita, karena dia percaya pada bapak,” ucap bapak.
*** “Tidak hanya berdagang, Ngger. Lakukan semua
hal dengan jujur, nanti hidupmu berkah,” pesan
“Bapak dari mana tho? Kok tadi buru-buru sekali,” bapaknya lagi.
tanya Bagus pada Bapaknya yang baru saja kembali “Iya, Pak, sekarang Bagus ngerti,” katanya.
“Uang pembeli tadi kurang, ya, Pak?” Diam-diam ia memandang Bapaknya. Bagus tahu,
“Justru lebih, Ngger,” hari itu ia tambah mengidolakan Bapaknya. Ternyata
“Lebih berapa?” selama ini, selain tidak pernah mengeluh, Bapaknya
“Lima belas ribu,” selalu berdagang dengan jujur. Dalam hati Bagus
Bagus menggaruk-garuk kepalanya yang tidak berjanji, ia akan patuhi nasehat bapaknya tadi: Jujur
gatal. dalam setiap hal yang dilakukannya. l
“Kenapa dikembalikan sih, Pak? Lha wong hanya Endah Kusumaningrum
lima belas ribu. Pembeli tadi pasti juga tidak tahu. Pegiat literasi di Kampung Literasi Wadas Kelir

pendidikan keluarga l agustus 2017 69


pemda peduli

Gong Belajar NTT :

Upaya Aktifkan
Trisentra Pendidikan
Upaya meningkatkan disiplin dan kualitas pendidikan,
Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya mencanangkan
program Gong Belajar. Tak hanya untuk siswa dan guru,
program ini melibatkan orang tua dan masyarakat.

Gagasan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Gong Belajar itu,
Drs. Frans Lebu Raya dalam melibatkan orang tua dan Frans Lebu Raya mengajak siswa serta menyadarkan
seluruh komponen masyarakat dalam meningkatkan orang tua atau keluarga dan masyarakat agar lebih ak-
prestasi anak di sekolah layak dicontoh. tif melibatkan diri bersama sekolah dan pemerintah
Tahun 2011 lalu, Pemerintah Provinsi NTT men- dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di NTT.
canangkan Program Gong Belajar. Melalui program Aksi nyata Gong Belajar berkiblat pada tiga hal, yakni
yang dipayungi Peraturan Gubernur NTT Nomor 9 pengendalian jam belajar pada pukul 07.00 – 13.00 oleh

70 pendidikan keluarga l Agustus 2017


para guru dan pukul 17.00 – 19.00 oleh orang tua di ru- contoh di SD Inpres Holoriang, Kecamatan Ileape,
mah, pemondokan siswa siap ujian nasional terutama Kabupaten Lembata, sekelompok anak usia sekolah
pada saat menjelang pelaksanaan ujian nasional serta yang tadinya bermain lompat tali di halaman sebuah
pemberian reward kepada guru yang berprestasi is- rumah bergegas pergi ketika mendengar lonceng se-
timewa dengan indikator antara lain siswa didik di bi- kolah itu dibunyikan.
dang studi mendapat prestasi istimewa. Pemandangan yang sama terlihat pula pada se-
Menurut Frans aspek pengendalian jam belajar kelompok anak laki-laki yang bermain gasing di ha-
siswa menjadi salah satu program penting dalam ge- laman rumah sebelahnya. Beberapa lama kemudian,
rakan Gong Belajar. Fakta menunjukkan bahwa para anak-anak itu terlihat kembali berkumpul di salah
siswa belum sepenuhnya memiliki disiplin belajar satu rumah. Mereka datang membawa perlengkap­
yang baik. Hal itu diperparah oleh kurangnya peng- an sekolah, mulai dari buku pelajaran, mistar, pena,
awasan dan pengendalian dari orangtua dan ling- hingga karet penghapus pun tak ketinggalan. 
kungan. Akibatnya  peserta didik memilih perilaku Di rumah itu, beralaskan tikar yang dianyam dari
instan untuk mencapai kesuksesan seperti belajar ’ke- daun lontar, mereka duduk bersila membentuk ling-
but semalam’ atau mencontek. karan. Seorang dari mereka mengeluarkan buku dari
Akhir tahun 2015 lalu program tersebut direvital- dalam tas, mendekatkan lampu pelita ke hadapannya
isasi berdasarkan Peraturan Gubernur NTT Nomor dan mulai membaca setiap pertanyaan untuk dijawab
15 Tahun 2015. Melalui revitalisasi tersebut ada bebe- oleh masing-masing anak secara bergilir. Bila ada per-
rapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain membangun tanyaan yang di jawab salah, akan digilir kepada yang
kesadaran bersama masyarakat bahwa pengelolaan lain di sebelahnya. Begitu seterusnya hingga semua
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama pe- soal habis dibacakan.
merintah, sekolah, orang tua dan masyarakat, serta me- Setelah itu mereka akan mengerjakan pekerjaan
ngembangkan model pembelajaran aktif, inovatif, kre- rumah bila ada penugasan dari guru di sekolah. Bila ti-
atif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) di sekolah. dak, akan dilanjutkan dengan belajar mata pelajaran
Melalui revitalisasi itu, Frans meminta semua lainnya yang diajarkan di sekolah keesokan harinya
kepala daerah kabupaten/kota se-NTT dan jajaran hingga pukul 19.00 WITA, yang telah disepakati seba-
hingga para lurah, RT/RW, para tokoh agama, ma- gai batas akhir jam belajar.
syarakat dan pemuda untuk bersama mendukung Polykarpus Kuya, Kepala Desa Beutaran, Keca-
anak-anak untuk mengikuti pendidikan. Ia berharap, matan Ileape, Kabupaten Lembata menjelaskan, pro-
semua elemen bisa memberi kesempatan kepada anak gram ini menggerakan kesadaran setiap komponen
untuk belajar dengan menciptakan suasana belajar masyarakat mulai dari orang tua, pemerintah dari
yang kondusif,  terutama meningkatkan mutu lulusan. tingkatan paling bawah dan semua komponen lainnya
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Ke- untuk memberikan pengawasan kepada siswa pada
budayaan Provinsi NTT Drs. Sinun Petrus Manuk jam belajar yang sudah ditentukan.
mengatakan, sebelumnya gerakan Gong Belajar ha- ”Meski menggunakan penerangan seadanya di
nya melibatkan para guru dan orangtua dalam upaya malam hari, semangat belajar anak-anak sangat tinggi
peningkatan kualitas pendidikan di NTT. Pemerin- ketika program ’Gong Belajar’ diluncurkan 2011 lalu.
tah lantas melakukan revitalisasi dengan melibatkan Bagi yang tidak belajar kelompok, mereka belajar
berbagai pihak antara lain para tokoh agama, tokoh mandiri di rumah dalam pengawasan orang tua. Se-
masyarakat dan aparat pemerintahan hingga tingkat mentara ada juga yang belajar kelompok terpusat di
RT/RW. Artinya, semua pihak harus bersama-sama sekolah dan masing-masing anak menanggung pe-
berjuang untuk peningkatan pendidikan di daerah ini. nerangan secara bergilir setiap malam. Penerangan
Melalui  Program Gong Belajar itu siswa-siswa menggunakan lampu gas,” jelas Kuya. l 
dari semua jenjang pendidikan tak lagi berkeliaran Yanuar Jatnika/Sumber:  www.nttsatu.com

di luar rumah pada pukul 17.00-19.00 WITA. Sebagai dan http://www.cakrawalantt.com

pendidikan keluarga l agustus 2017 71


kilas

Kegiatan Apresiasi Pendidikan Keluarga 2017


Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menggelar acara Apresiasi Pendidikan Keluarga 2017 pada 9 Agustus 2017. Acara
yang digelar di Gedung Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta ini memberikan penghargaan pada 10 0rang tua hebat,
21 sekolah keren, dan para pemenang Lomba Jurnalistik. Acara yang mengangkat tema ‘Gerakan Pendidikan Keluarga untuk
Mengembangkan Karakter dan Budaya Prestasi Anak’, ini, bertujuan untuk menyebarluaskan pentingnya pelibatan keluarga di
satuan pendidikan dalam menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik.

Penandatanganan Kesepahaman Bersama


program perlindungan anak melalui konsep
Sekolah Ramah Anak di SMPN 1 Beringin
Kabupaten Deli Serdang. Penandatanganan
dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Ketua
Pokja Pendidikan Keluarga, Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah san disaksikan pegiat
perlindungan anak Arist Merdeka Sirait.

Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Sukiman,


bertatap muka dengan siswa baru dan orang tuanya di
salah satu kelas di SMP Negeri 1 Karawang Barat pada Hari
Pertama Sekolah (HPS) tanggal 17 Juli lalu.

72 pendidikan keluarga l Agustus 2017


Sahabat Keluarga
Informasi Pendidikan Keluarga di Ujung Jari Anda

id ika n
m a ja la h p e n d
l u a r g a d a p a t d iu n d u h d i:
ke o.i d /
.ke m d ik b u d .g
tke lu a rg a
h tt p ://s a h a b a

Sahabat Keluarga

@ShbKeluarga
sahabatkeluargabindikkel
sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id

ALAMAT REDAKSI
Kompleks Kemdikbud, Gedung C. Lt. 13
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat, 10270
Telp. 021-5737930
SUKSES
SUKSES

1. ke
rja ke
Beker
ja
sungg secara ber
r as
uh, se s
penuh kuat t ungguh-
s e naga,
panta emangat,
ng me
nyera
h.
dan
a s an
rdif denategi i
g

Ce t tr a
rea an s ncap ik.
j a sec p car tuk sil te
k
ara a d me rba
r ekerjagena un ha
2. ke
B se

3. kerja tuntas
, sehingga
Bekerja secara tuntas
memberi manfaat se
suai
as pi juga
tujuan dari pekerja an .
l eta
i khtugas, utntuk
ja emataibadahi.
r kan s dari n Ilah
. ke
4 eke ai ke
r j
u n
a b agia idho
b r
a

B ag pat
b
se nda
me

Semoga kita
bisa menjalankan...

Sahabat Keluarga
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai