2. Kapak Lonjong
Kapak satu ini adalah kapak yang terbuat dari batuan nefrit yang di haluskan.
Kapak ini tergolong dan menjadi salah satu ikon Zaman Neolitikum. Dari kehalusan
dan tekstur dari kapak lonjong ini menunjukan kemajuan yang pesat zaman batu
berada di zaman neolitikum. Kapak lonjong menjadi sangat modern pada masa itu
dari pada kapak lainnya, Kapak genggam, dan lainnya. Kapak ini di sebut kapak
lonjong sebab, bentuk dari kapak ini sendiri lonjong hampir ke arah oval.
3. Gerabah
4. Pakaian
Pada masa Batu muda (Neolitikum) ini telah di kenalnya pakaian. Pakaian
yang manusia purba tersebut gunakan adalah berbahan dasar serat kayu. Mereka
mulai mengenal pakaian ini sebab mereka akan merasa dingin ketika malam telah
tiba. Mereka menggunakan kapak persegi dan kapak lonjong untuk memotong dan
menghaluskan serat kayu tersebut sehingga layak di pakai.
5. Perhiasan
Manusia hidup tak luput dari yang namanya keindahan. Perhiasan adalah
salah satu cara manusia untuk mempercantik diri mereka. Tak terkecuali manusia
purba, mereka memiliki perasaan untuk memperindah diri mereka sehingga
mereka membuat perhiasan sendiri. Arkeolog yang meneliti, sering kali
menemukan perhiasan ini yang di percaya muncul pada zaman Neolitikum. Dari
model pembuatannya, bisa di perkirakan bagaimana mereka membuat perhiasan
tersebut.
Dalam membuat Gelang, pertama – tama bahan dasar yang berasal dari batu
tersebut di tipiskan dengan cara di pukul – pukul. Bentuk yang di inginkan adalah
bulat dan gepeng. Mereka banyak menggunakan teknik menggosok dan
mengasah. Mereka akan berusaha membuat perhiasan tersebut mengkilap dengan
cara menggosok tersebut. Gelang dan temuan tahapan ini dapat di temukan ketika
arkeolog melakukan penelitian di daerah Tasikmalaya. Terdapat banyak sekali sisa
– sisa peninggalan perhiasan ini. Perhiasan yang berasal dari Tasikmalaya ini
terdiri dari beberapa macam batuan, antara lain; Batu Agate, Kalsedon, Jaspis
dengan aneka warna (Hitam, Kuning, Putih, Coklat, Merah, Hijau).
7. Anyaman – anyaman
8. Kapak Bahu
Kapak yang satu ini tidak jauh berbeda model dengan kapak persegi. Yang
membedakan kapak persegi dan kapak bahu sendiri adalah bagian yang akan di
ikatkan pada tangkainya. Kapak Bahu tidak di temukan di Indonesia.
Persebarannya sendiri adalah dari Jepang, ke Philipina hingga sampai ke
Malaysia. Itu adalah batas akhir dari persebaran Kapak bahu ini. Di Indonesia ada
penemuan beberapa buah kapak Bahu pada daerah Minahasa.
9. Tembikar