Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SEJARAH

KELOMPOK 3 : • MELANY
• ESTOMIHI RAJA PANI
• MUTI ALFI RAJASMI
• ANDRY FREIZAS
• SRI AYUNI S.
• M.HAIDAR

Materi : Zaman Batu Muda

Pengertian
Zaman Batu Muda atau Neolitikum adalah fase atau tingkat kebudayaan pada zaman
prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu
yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar. Fase ini dimulai pada
sekitar Milenium ke-10 sebelum masehi.
Sekitar 12000 tahun yang lalu, kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta keterampilan
manusia purba sudah mulai memungkinkan mereka untuk mengolah batu-batuan dengan
baik serta hidup menetap.
Zaman batu muda terjadi setelah zaman batu madya, atau mesolitikum. Pada saat ini,
manusia sudah mulai hidup menetap dalam tempat tinggal permanen/semi-permanen. Selain
itu, manusia juga mulai melakukan aktivitas bercocok tanam serta peternakan yang sangat
sederhana.
Manusia purba pada zaman ini menanam beberapa tanaman tertentu seperti keladi, labu air,
padi, sukun, pisang, serta ubi rambat.
Karena sudah melakukan proses pertanian dan peternakan sederhana, maka kebudayaan
manusia berubah dari berburu dan meramu untuk mencari makan (Food gathering) menjadi
memproduksi makanan (Food producing).
Pada zaman ini telah hidup manusia purba jenis Homo Sapiens yang mendukung terjadinya
revolusi kebudayaan.
Manusia pendukung kebudayaan Neolitikum adalah manusia Proto Melayu yang hidup
pada 2000 SM, seperti Suku Nias, Toraja, Dayak, dan Sasak.
Ciri-ciri Masa Neolitikum

Yaitu sebagai berikut :


• Sudah mempunyai hunian yang sifatnya permanen.
• Sistem Food Gathering berubah menjadi Food Producing.
• Melakukan kegiatan bercocok tanam dan juga memelihara hewan ternak.
• Sudah memakai pakaian yang dibuat dari kulit kayu dan juga hewan.
• Sudah adanya kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
Apa itu kepercayaan Animisme dan Dinamisme ?
Kepercayaan Animisme adalah kepercayaan yang memuja roh nenek moyang, sedangkan
kepercayaan dinamisme adalah kepercayaan kepada benda benda gaib atau ajaib.
• Berbagai macam peralatan yang dipakai sudah mulai di haluskan dengan cara diasah,
seperti kapak persegi dan lonjong.
• Adanya perhiasan yang dihasilkan dari sampah kulit kerang, terakota, dan juga batu.
• Masih dilaksanakannya kegiatan berburu hewan liar.

Peninggalan Kebudayaan Masa Neolitikum

1. Kapak Persegi

Peninggalan Zaman Neolitikum yang pertama adalah kapak persegi. Kapak persegi ini
sendiri terbentuk dari bahan dasar batu yang berbentuk persegi. Berbeda dengan jenis kapak
yang berada pada zaman Mesolitikum dan Paleothikum, Kapak ini berfungsi sebagai alat
cangkul dan pacul dalam bercocok tanam dan alat untuk memahat kayu. Bercocok tanam
sendiri adalah salah satu cara mereka untuk bertahan hidup setiap hari. Kayu yang di pahat
dan dipukul tersebut di gunakan untuk membuat baju, di ketahui jika pakaian pada zaman
tersebut terbentuk dan terbuat dari serat kayu yang dipukul dan di pahat menggunakan kapak
persegi ini. Kapak persegi banyak di temukan di wilayah Sumatera, Bali, Nusa tenggara,
Jawa dan sekitarnya.

2. Kapak Lonjong

Kapak satu ini adalah kapak yang terbuat dari batuan nefrit yang di haluskan.
Kapak ini tergolong dan menjadi salah satu ikon Zaman Neolitikum. Dari kehalusan dan
tekstur dari kapak lonjong ini menunjukan kemajuan yang pesat zaman batu berada di zaman
neolitikum. Kapak lonjong menjadi sangat modern pada masa itu dari pada kapak lainnya,
Kapak genggam, dan lainnya. Kapak ini di sebut kapak lonjong sebab, bentuk dari kapak ini
sendiri lonjong hampir ke arah oval.

Walaupun kapak lonjong memiliki kemiripan dengan kapak persegi, namun tetap memiliki
perbedaan. Perbedaannya adalah pada kapak lonjong ada salah satu sisi bagian yang lebih
meruncing dan tajam. Ketajaman ini membuat perbedaan pada kapak persegi gimana kapak
persegi memiliki semua sisi yang sama rata, tidak ada bagian yang lebih lonjong. Kapak
lonjong tidak hanya ditemukan di wilayah Indonesia saja, namun ada di temukan di luar
negeri, antara lain; Filipina, Cina, Vietnam, dan negara asia lainnya.

3. Gerabah
Peninggalan zaman Neolitikum selanjutnya ialah gerabah. Gerabah ialah kerajinan dari
pasir dan tanah liat yang proses pembuatannya menggunakan tangan. Tanah liat tersebut
diaduk dan ditumbuk sampai membentuk tekstur yang padat. Setelah itu dirapikan dan
dihaluskan menggunakan batu. Gerabah pada masa Neolitikum berguga untuk alat minum
dan makan sehari hari karena bentuknya yang menyerupai wadah kecil. Manusia pada
zaman Neolitikum telah mengalami kemajuan dalam hal kreativitas meskipun hasil
gerabahnya masih kasar.

4. Pakaian

Pakaian Zaman Neolitikum

Peninggalan pada masa Neolitikum selanjutnya ialah pakaian. Manusia purba pada masa
Neolitikum menggunakan pakaian yang berasal dari serat kayu. Pengenalan pakaian ini
bermula ketika mereka merasa kedinginan saat malam hari tiba. Mereka menggunakan
kapak persegi untuk memotong kayu dan menghaluskannya dengan kapak lonjong hingga
menjadi sebuah baju yang layak untuk dipakai.
5. Perhiasan

Manusia purba pada masa zaman tersebut ingin memperindah dirinya dengan
membuat perhiasan. Penemuan perhiasan ini diteliti oleh para Arkeolog dan dapat
diperkirakan bahwa berasal dari Zaman Neolitikum. Salah satu bentuk perhiasannya
ialah gelang yang berasal dari batu yang dipukul pukul sampai tipis. Kemudian
bentuk gelang tersebut dibuat gepeng dan bulat. Bahkan mereka juga mengasah dan
menggosoknya sampai menjadi mengkilap.

6. Perahu

Perahu pada zaman Neolitikum berasal dari batang pohon yang dibuat sebagai tiang
layar perahu dan badan perahu. Perahu ini dibuat secara sederhana dengan menganut
paham Dinamisme dan Animisme. Sebelum menjadi perahu, pohon tersebut didoakan
terlebih dahulu dan pemotongannya menggunakan ritual tertentu. Teknik pembuatan
perahu ini dimulai dari sisi luarnya terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan ke sisi
dalamnya. Setelah itu dipasangkan dengan katik agar perahu seimbang dan tidak terbalik.
Perahu buatan manusia purba tersebut juga ditambahkan dengan layar yang
pembuatannya menggunakan teknik pembuatan pakaan. Layar perahu pada masa
Neolitikum sering disebut sebagai layar Sudu.

7. Anyaman

8. Tembikar

9. Kapak Bahu

10. Penguburan Mayat

Peninggalan zaman Neolitikum yang terakhir ialah penguburan mayat. Jenis penguburan
mayat pada zaman Neolitikum tersebut dilakukan dengan cara penguburan tidak
langsung maupun penguburan langsung. Untuk posisi mayatnya juga dapat dilakukan
dengan cara posisi merungkup ataupun dilipat. Penguburan langsung pada masa
Neolitikum dilakukan dengan upacara kebudayaan selayaknya penguburan mayat biasa
yang diletakkan didalam tanah. Arah penguburan tersebut menghadap kepegunungan
yang dipercaya sebagai tempat arwah para leluhur. Mayat tersebut dibekali dengan
manik manik, ayam dan sebagainya yang dipercaya digunakan sebagai transportasi dan
bekal ketika sudah meninggal.

Peninggalan zaman Neolitikum seperti penguburan tidak langsung dilakukan dengan


menguburkan mayat tersebut kemudian digali lagi jika tubuhnya sudah mengering.
Mereka percaya bahwa arwah tersebut ditempatkan sesuai besar upacara yang dilakukan
dan perbuatan mereka dikala masih hidup. Mayat yang sudah digali tersebut diambil
tulang tulangnya untuk diawetkan dan disimpan di tempat tempayan.

Anda mungkin juga menyukai