Anda di halaman 1dari 96

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan tinggi yang terwakili

oleh bentuk institusi atau kampus seperti universitas, institut maupun sekolah

tinggi. Di dalam pendidikan tinggi memiliki sebuah sistem yang diharapkan

bisa berperan penting dalam menghasilkan para intelektul muda yang akan

menjadi penerus bangsa. Pendidikan tinggi juga mempunyai kesempatan dan

peranan yang strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia. Dalam

hal ini yang menjadi Sasaran utama dalam pendidikan diperguruan tinggi

ialah mahasiswa.
Berdasarkan undang-undang RI nomor 2 tahun 1989 pasal 16 ayat (1)

pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat

menerapkkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau kesenian.1


Pendidikan didalam perguruan tinggi harus dilaksanakan sebaik-

baiknya untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa. Hal ini sesuai

dengan amanah yang tertera dalam undang-undang bahwa mahasiswa harus

aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya salah satunya adalah dengan

pembelajaran dan pencarian kebenaran secara ilmiah. Skripsi adalah mata

1 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 16 Ayat (1)


2

kuliah yang menggabungkan diantara keduanya. Tidak hanya belajar secara

teoritis, namun juga belajar mencari kebenaran melalui kegiatan penelitian.2


Skripsi adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang memuat

serangkaian hasil pemikiran yang peroleh secara ilmiah yang sesuai dengan

sifat keilmuannya. Skripsi sebagai wadah baru bagi mahsiswa untuk

mengksplorasi dan mengkomunikasikan idea atau gagasan melalui informasi-

informasi atau temuan baru, yang kemudian hasil penelitian tersebut disusun

dalam bentuk skripsi guna memperoleh gelar keserjanaan (S-1).3


Dalam perguruan tinggi, diasumsikan bahwa mahasiswa yang akan

menyusun skripsi telah memiliki kemampuan secara teoritik serta memiliki

sikap ilmiah yang kuat guna melaksanakan penelitian baik itu dilembaga

pendidikan pada khususnya maupun masyarakat luas pada umumnya.4

Penulisan skripsi dapat menjadi salah satu jawaban yang tepat terhadap

persoalan peningkatan latihan berpikir dan bekerja ilmiah dikalangan

mahasiswa. Melalui penulisan skripsi, mahasiswa secara terbimbing mampu

belajar menyusun konsep penelitian secara ilmiah dan sistematis. 5


Namun ketika mahasiswa melakukan penyusunan skripsi, Masalah-

masalah umum yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi

kerapkali terjadi seperti: kesulitan mahasiswa dalam mencari literatur dan

bahan bacaan, kesulitan dalam memahami tentang metode penelitian,

kemampuan akademis yang kurang memadai, kurang terbiasa dengan

2 Tim revisi, Buku Pedoman Akademik. (Mataram : IAIN Mataram. 2015).h. 33-34

3 Supardi, Bacaaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta, 2010), h. 1

4 Ibid, h. 2

5 Wasty Soemanto, Pedoman Teknik Penulisan Skripsi : Karya Ilmiah (Jakarta: Bumi
Aksara.2009),h. 6
3

bimbingan yang terjadwal dan masalah komunikasi dengan dosen

pembimbing.6
Berdasarkan wawancara awal, pada tanggal 29 November 2016,

dengan beberapa mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi semester akhir

angkatan tahun 2012, menerangkan bahwa dalam menyusun skripsi

mahasiswa seringkali mendapatkan kesulitan dan hambatan, baik itu tentang

kurang paham tentang metode penelitian, masalah dosen yang jarang ditemui

serta rasa malas yang sering dialami. 7


Tidak hanya itu juga, mahasiswa sering berasumsi bahwa

penyelesaian skripsi merupakan suatu tugas yang cukup rumit dan memilki

tingkat kesulitan yang tinggi. Apabila masalah-masalah tersebut dapat

memyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka terdapat adanya

stres dalam diri mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.


Stres adalah suatu kondisi atau reaksi tubuh yang menimbulkan

tekanan, perubahan dan tegangan emosi yang dipengaruhi oleh tuntutan

dalam diri dan lingkungan. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa

seseorang dapat dikatakan mengalami stres, ketika seseorang mengalami

suatu tekanan secara fisik dan psikis akibat adanya tuntutan dalam diri dan

lingkungan. Tidak hanya itu, stres juga merupakan keadaan yang membuat

tegang akibat dari seseorang mendapatkan masalah atau tantangan dan belum

mempunyai jalan keluarnya. Stres tidak selalu berdampak negative terhadap

individu. Akantetapi, ada juga yang berdampak positif. Stres yang berdampak

positif dan dapat mendorong seseorang untuk lebih produktif serta memicu

6 Kinansih, Skripsi Kelar Dalam 30 Hari (Klaten: Galmas Publisher, 2011), h.5.

7 Mahasiswa angkatan 2012, Wawancara, IAIN Mataram: Jurusan IPS ekonomi. Tgl, 29
November 2016. Jam. 09.30 WITA
4

perkembangan disebut eustress. Sedangkan, stres yang berdampak negatif dan

dapat menghambat kinerja dan perkembangan disebut distress. Respon stres

setiap mahasiswa itu berbeda. stres akan menjadi respon tubuh yang positif

atau negative tergantung karakteristik individu bagaimana menanggapi serta

mengatasinya.8
Ketika mahasiswa mengalami stres yang negatif dan berlebihan,

berbagai perubahan yang terjadi dalam tubuh dan pikirannya sehingga stres

akan berdampak pula pada tingkat konsentasi dan prestasi belajar

mahasiswa.9 Selain itu juga, stres yang dialami mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi berpengaruh juga terhadap fisik, perilaku, emosional dan

kognitif. Diasumsikan juga bahwa Salah satu faktor yang berpengaruh pada

stres yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dari faktor

dosen pembimbing adalah hubungan interpersonal yang negatif yang

berkaitan dengan komunikasi karena salah satu penentu positif dan

negatifnya suatu hubungan adalah komunikasi.


Komunikasi merupakan suatu proses pemindahan dan penerimaan

lambang-lambang yang mengandung makna. Komunikasi mengandung

makna menyebarkan informasi pesan, berita, pengetahuan dan norma/nilai-

nilai dengan tujuan untuk menggugah partisipasi agar yang di beritahukan

menjadi milik dan tanggungjawab bersama antara komunikator dengan

komunikan. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan (ide, gagasan,

8 Sumiati Dkk, Penanganan Stres Pada Penyakit Jantung Koroner (Jakarta: Trans Info Media,
2010). h, 77

9 Dadang Hawari, Manajemen Stres, Cemas Dan Depresi, (Jakarta: FKUI,2011). h. 48


5

materi pelajaran) dari satu pihak kepihak lain agar terjadi saling

mempengaruhi antara keduanya. 10


Dalam praktiknya, komunikasi yang berhasil adalah komunikasi yang

mampu mengubah pola pikir serta membuka wawasan baru dari yang negatif

menjadi positif dan apa yang disampaikan komunikor tersampaikan atau

dapat diinterpretasi oleh komunikan dengan makna yang sama dengan apa

yang disampaikan komunikator. 11


Sesuai dengan pernyataan tersebut, komunikasi interpersonal

dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang

menyenangkan bagi komunikan sehingga terdorongnya sikap terbuka.

Dengan demikian, komunikasi pun berlangsung lebih santai, gembira, dan

terbuka. Sebaliknya, apabila komunikasi tidak efektif maka dapat

menyebabkan ketegangan, resah, tidak enak dan cepat akan menutupi diri

serta mengindari komunikasi.12


Hal demikian kerapkali juga terjadi pada mahasiswa dengan dosen

pembimbing. hubungan komunikasi diantara keduanya tidak efektif atau

mahasiswa seringkali tidak mampu menginterpretasikan pesan yang

dikomunikasikan oleh dosen pembimbing, sehingga apa yang menjadi tujuan

dari komunikasi itu akan sulit terealisasi, bahkan diantara keduanya bersikap

tegang ataupun tidak nyaman dan ini adalah sebagian dari gejala stress.
Jadi, Salah satu penentu positif atau negatifnya hubungan adalah

komunikasi, karena komunikasi adalah komponen pembentuk hubungan

10 Rusman, Kurniawan Deni dan Cepi Riana. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan
Komunikasi: Mengembangakan Professional Guru (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011) h.
80-81

11 Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi. (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 34.

12 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.116


6

interpersonal.13 Hubungan antara sesama (perorangan atau individu) yang

tidak baik dapat merupakan sumber dari stres serta yang bersangkutan dapat

mengalami depresi dan kecemasan.14


Perilaku komunikasi dan reaksi telah lama dianggap sebagai

konsekunsi keadaan yang penuh stres. Dengan kata lain, cara orang

berkomunikasi boleh jadi menimbulkan stres pada diri mereka dan orang lain.

stres juga kemungkinan besar mempengaruhi cara orang berkomunikasi.

Jadi, komunikasi itu menimbulkan stres dan juga merupakan respon stres 15.
Dengan demikian, penting bagi mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi untuk memperbaiki komunikasi interpersonal dengan dosen

pembimbing sehingga akan terdorongnya sikap terbuka antara pelaku

komunikasi dan akan dapat menurunkan stres yang dialami mahasiswa yang

sedang menyusun skripsi.


Berdasarkan uraian di tersebut maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Efektivitas Komunikasi Dosen Terhadap

Stres mahasiswa Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Jurusan Pendidikan

IPS Ekonomi Tahun 2016/2017.

13Sarlito wirawan Sarwono, Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial (Jakarta:
Balai Pustaka, 2012),h. 193

14 Sumiati Dkk, Penanganan Stress. h, 83

15 R Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, ter. Deddy Maulana (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), h. 342.
7

B. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH


1. RUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut:

“Apakah ada pengaruh efektivitas komunikasi dosen dengan stres

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi pada Jurusan Pendidikan IPS

Ekonomi tahun 2016/2017 ? ”


2. BATASAN MASALAH
Pembatasan ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk membatasi

penelitian yang dibahas dan memperlancar proses pelaksanaan penelitian,

batasan masalah pada penelitian sebagai berikut:


a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi

IAIN Mataram.
b. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan

2012 yang sedang menyusun skripsi


c. Obyek Penelitian
1) Efektivitas komunikasi dosen
Komunikasi adalah sebuah proses penerimaan atau

pengiriman berita dari satu individu ke individu lainnya.

Komunikasi yang efektif adalah jika pesan yang disampaikan

oleh komunikator dapat diterima dan diinterpretasi oleh

komunikan.
2) Stres mahasiswa menyusun skripsi.
Stres adalah suatu kondisi adanya tekanan secara fisik dan

psikis akibat adanya tuntutan dalam diri dan lingkungan

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi sehingga berpengaruh

juga terhadap fisik, prilaku, emosional dan kognitif.


C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
8

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

efektivitas komunikasi dosen terhadap stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi pada jurusan pendidikan IPS ekonomi IAIN

mataram tahun 2016/2017.”.


2. Manfaat
a. Secara Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan berguna dan dapat dijadikan

sebagai tambahan wawasan bagi insan akademik, dengan

memberikan data hasil penelitian mengenai efektivitas komunikasi

dosen dengan stres dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa.


b. Secara Praktis
1) Bagi dosen
Dari hasil penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi yang

positif kepada para dosen dalam upaya membimbing dan

memotivasi mahasiswa dan diharapkan dapat mempertahankan

keefektivitasan komunikasi yang telah terjalin dengan mahasiswa

bimbingannya serta dosen pembimbing dapat kooperatif terhadap

mahasiswa yang menyampaikan aspirasi, keluh-kesah melalui

dialog akademik sehingga mahasiswa terhindar dari stres dalam

menyelesaikan skripsi.
2) Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pemahaman

tentang pentingnya terjalin komunikasi yang efektif dengan

dosen pembimbing sehingga terhindar dari stres dalam

menyelesaikan skripsi.
3) Bagi Peneliti selanjutnya,
9

Diharapkan dapat lebih disempurnakan dari sisi metodologi dan

semakin memperbanyak referensinya dan menambah atau

mengganti dengan variabel lain yang dapat mempengaruhi stres.


10

D. TELAAH PUSTAKA
Telah pustaka adalah salah satu penyandaran terhadap studi atau

karya-karya terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Adapun tujuan dari telaah pustaka ini adalah untuk menegaskan kekinian,

orisinalitas dan urgensi penelitian bagi pengembangan keilmuan serta

menghindari duplikasi, flagiasi, dan menjamin keabsahaan penelitian yang

dilakukanan.
Adapun beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini antara

lain:
1. Skripsi: Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dosen

Pembimbing Mahasiswa Dan Problem Focused Coping Dengan Stres

Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa FKIP Bimbingan Dan Konseling

Universiras Muria Kudus.


Penelitian yang dilakukan oleh Faela Hanik Ahroza. Penelitian ini

bertujuan menguji secara empirik hubungan antara komunikasi

interpersonal dosen pembimbing mahasiswa dan problem focused coping

dengan stres menyusun skripsi pada mahasiswa FKIP bimbingan dan

konseling universiras muria kudus.


Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara

komunikasi interpersonal dosen pembimbing mahasiswa dan problem

focused coping dengan stres menyusun skripsi yang ditunjukan oleh

hipotesis mayor diperoleh sebesar rx12y = 0,738 =0,00 (p<0,01) dengan

sumbangan efektif 5,45%, sedangkan hipotesis minor pertama diperoleh

rx1y=-580; p= 0,00 (p<0,01) berarti ada hubungan negative yang sangat


11

signifikan komunikasi interpersonal dosen pembimbing dengan stres

menyusun skripsi dengan sumbangan efektif 33,7%. .


Hipotesis minor kedua diperoleh rx2y = -0,737 ; p=0,00 (p<0,01), berarti

ada hubungan signifikan problem focused coping dengan stres menyusun

skripsi dengan sumbangan efektif 54,4%.16


2. Jurnal penelitian: Hubungan Komunikasi antara mahasiswa dan

Dosen pembimbing skripsi utama dengan Stres Dalam Menyusun

Skripsi Pada Mahasiswa S1 keperawatan stikes ranah minang tahun

2015. Penelitian yang dilakukan oleh rina julianti dan aida yulia

menggunakan penelitian anlitik dengan melihat kejadin yang diteliti

dengan desain cross sectional.


Hasil penelitian menunjukan 80 mahasiswa yang menjasdi responden 52

(65%) mahasiswa mengalami stes menyusun skripsi dan sekitar 36 (45%)

mahasiswa komunikasi anatar pembimbingnya tidak baik. Hasil uji

statistic menggunakan chi square dipeoleh p value = 0,016 ( p<0,05 ),

maka dapat dikatakan terdapat hubungan yang bermakna Komunikasi

antara mahasiswa dan Dosen pembimbing skripsi utama dengan Stres

Dalam Menyusun Skripsi.17


3. Jurnal penelitian : hubungan antara komunikasi interpersonal dan

strategi coping dengan stres pada mahasiswa psikologi yang sedang

menyusun skripsi Pada tahun 2016.

16 Faela Hanik Ahroza, Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dosen Pembimbing


Mahasiswa Dan Problem Focused Coping Dengan Stres Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa
FKIP Bimbingan Dan Konseling Universiras Muria Kudus.( Universiras Muria Kudus: skripsi.
Tidak diterbitkan).

17 Rina Julianti dan Aida Yulia, Hubungan Komunikasi antara mahasiswa dan Dosen
pembimbing skripsi utama dengan Stres Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa S1
keperawatan stikes ranah minang tahun 2015, ( jurnal ilmiah ilmu pendidikan volume XV no. 2
november 2015). h, 57
12

Peneltian ini dilakukan oleh Sri Wahyuni. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dan strategi

coping dengan stres pada mahasiswa psikologi yang sedang menyusun

skripsi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif.


Hasil analisis pertama menunjukkan ada hubungan antara komunikasi

interpersonal dengan stres pada mahasiswa psikologi yang sedang

menyusun skripsi, nilai yang diperoleh adalah T hitung > Ttabel (Thitung

= -6,221) dengan p < 0.05 (p = 0,000). Hasil analisis kedua menunjukkan

tidak ada hubungan antara strategi coping dengan stres pada mahasiswa

psikologi yang sedang menyusun skripsi, nilai yang diperoleh adalah T

hitung < T tabel (Thitung = -0,213) dengan p > 0.05 (p = 0,832). Hasil

analisis ketiga menunjukkan ada hubungan antara komunikasi

interpersonal dan strategi coping dengan stres pada mahasiswa psikologi

yang sedang menyusun skripsi, nilai yang diperoleh adalah F hitung > F

tabel (F hitung = 19,357) dengan Adjusted R Square = 0,373 dan p <

0.05 (p = 0,000).18

18 Sri Wahyuningsih, Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dan Strategi Coping Dengan
Stres Pada Mahasiswa Psikologi Yang Sedang Menyusun Skripsi Pada Tahun 2016 (Jurnal
Psikoborneo, 2016,4(3):621–630 ISSN 2477-2674), Diunduh pada Ejournal. Psikologi. Fisip-
Unmul.Ac.Tgl, 30 November 2015).
13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. DESKRIPSI TEORITIK
1. Efektivitas Komunikasi Dosen
a. Pengertian efektivitas komunikasi antar pribadi (interpersonal

communication)
Komunikasi adalah sebuah proses penerimaan atau pengiriman

berita dari satu individu ke individu lainnya. Komunikasi dapat dilihat

dari berbagai bentuk yaitu percakapan antara dua orang, pidato, berita

yang dibacakan penyiar serta berkomunikasi melalui media sosial.


Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang

secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap

reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun

nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah

komunikasi diadik yang dimana melibatkan dua orang seperti guru-

murid, dosen-mahasiswa dan ibu-bapak.


Menurut Kathelen S. Verderber dalam Budyana dan Leila,

“mendifinisikan komunikasi antarpribadi merupakan proses melalui

mana orang menciptakan dan mengelola hubungan mereka

melaksanakan tanggung jawab secara timbal balik dalam menciptakan

makna”. 19
Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta

komunikasi. Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi

akan tercermin pada jenis-jenis pesan dan respons nonverbal mereka

19 Muhammad Budyana dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta: PT
Kencana Prenada Media Group, 2012), h.14.
14

seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang

sangat dekat. Meskipun dalam komunikasi setiap orang berhak

mengubah topic perbincangan, kenyataan komunikasi antarpribadi

bisa saja didominasi oleh suatu pihak. Minsalnya komunikasi

mahasiswa dengan dosen oleh dosen.

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) jelas


sangat berpotensial untuk mempengaruhi dan membujuk orang lain
karena kita dapat menggunakan kelima alat indra kita untuk
mempertinggi daya bujuk kita. Komunikasi interpersonal juga sebagai
komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi
interpersonal berperan penting hingga kapan pun, selama manusia
masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini
membuat manusia lebih akrab dengan sesamanya. 20
Jadi, keefektifan komunikasi dengan orang lain tergantung

kepada sejauh mana pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator

bisa tersampaikan dan diinterpretasi oleh penerima pesan (komunikan)


b. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi.
Menurut Ishak yang dikutip oleh Yudin Citriadin, menyebutkan

beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi, antara

lain:
1) Kemampuan komunikasi penyampai pesan kepada
penerima pesan seperti kemampuan bertutur, berbahasa dan
menulis. Sedangakan faktor penerima pesan diantaranya;
mendengar, melihat dan menginterpretasi pesan
2) Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima
pesan dan sebaliknya. Jika diantara keduanya memiliki rasa benci,
prasangka negative akan menyebabkan kurang respons terhadap
apa yang disampaikan.
3) Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai
pesan. Sumber pesan yang kurang memahami informasi yang
ingin dicapai akan mempengaruhi gaya dan sikap dalam prose
penyampaian pesan.

20 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset,
2008), h.81
15

4) Latar belakang sosial budaya dan ekonomi penyampai


pesan serta penerima pesan. Ketanggapan seseornag itu
tergantung dengan siapa ia berbicara. 21
c. Unsur-unsur dalam komunikasi
Adapun unsur-unsur dalam komunikasi adalah sebagai berikut :
1) Adanya pengiriman berita,
2) Penerima berita
3) Adanya berita yang dikirim
4) Ada media atau alat pengiraman berita,
5) Ada system symbol yang digunaan untuk menyatakan

berita.
d. Sebab-sebab kesalahan dalam komunikasi
Pada umumnya sebab-sebab kesalahan dalam komunikasi

sebagai berikut:
1) Terbatasnya perbendaharaan kata atau system symbol.

Sering kali apa yang kita rasakan dan kita pikirkan tidak dapat

kita ungkapkan secara sempurna karena tidak ada symbol atau

kata yang tepat.


2) Terbatasnya daya ingat.
Jika sesuatu yang baru dikomunikasikan setelah beberapa lama

terlewatkan seringkali penggambaran kita tidak sempurna.


3) Gangguan pada media komunikasi
Minsalnya gangguan pada alat pendengaran atau media yang

digunakan lainnya. 22
e. Aspek-aspek efektivitas komunikasi dosen
Menurut Daryanto, aspek-aspek komunikasi yang efektif

meliputi:
1) Kejelasan (clarity)
2) Ketepatan
3) Konteks
4) Alur yang runtut
5) Perhatikan budaya yang berlaku.

21 Yudin Citridin, Belajar dan Pembelajaran (Tidak Ada Penerbit, 2011), h. 115-116

22 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta, PT Rajagrafindo Persada,


2010), h.185-186
16

Menurut De Vito dan Kumar yang dikutip Pieter,

mengemukakan bahwa “Komunikasi interpersonal dikatakan menjadi

efektif bila mana salah satu dari pelaku komunikasi berhasil dalam

membujuk lawan bicara serta dapat langsung melihat reaksi lawan

bicaranya”. Adapun aspek-aspek efektivitas komunikasi interpersonal

diantaranya:
1) Keterbukaan (openness)
Keterbukaan adalah kemauan seseorang menanggapi

dengan senang hati informasi yang diterima dalam menghadapi

hubungan interpersonal. Keterbukaan mahasiswa dengan dosen

pembimbing mengenai masalah diri sendiri dan kebebasan dalam

mengungkapakan perasaan dan pikiran.


2) Empati (emphaty)
Komunikasi interpersonal dapat langsung kondusif apabila

komunikator (pengirim pesan) menunjukan rasa empati pada

komunikan (penerima pesan). Empati menggambarkan

sejauhmana seseorang ikut merasakan apa yang dirasakan orang

lain.23
Rogers dan Bhownik yang dikutip Effendi.O.U,

“Mendefenisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk

memproyeksikan dirinya pada peranan orang lain apabila

komunikator atau komunikan mempunyai kemampuan untuk

melakukan empatinya satu dengan lainnya kemugkinan besar

akan terdapat komunikasi yang efektif”.24


3) Dukungan (supportiveness)

23 Herri Zan Pieter, Pengantar Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktek Kebidanan
( Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 101-103
17

Dukungan merupakan pemberian dorongan atau

pengobaran semangat kepada orang lain. Dalam komunikasi

interpersonal diperlukan sikap memberi dukungan dari pihak

komunikator agar komunikan mau berpartisipasi dalam

komunikasi.

4) Rasa positif (positiveness)


Rasa positif merupakan kecendrungan seseorang untuk

mampu bertindak berdasarkan penilaian baik tanpa merasa

bersalah berlebihan. Menurut Rakhmat dalam Pieter, suksesnya

komunikasi interpersonal sangat tergantung pada kualitas

pandangan, perasaan diri positif dan negative.


5) Kesetaraan atau kesamaan (equality)
Kesetaraan adalah perasaan sama dengan orang lain,

sebagai manusia tidak tinggi atau rendah. Menurut Rakhmat

dalam Pieter mengatakan bahwa “kesetaraan adalah sikap

memperlakukan orang lain secara horizontal dan demokratis,

tidak menunjukan diri sendiri lebih tinggi atau lebih baik dari

orang lain”.25
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka yang menjadi

indikator komunikasi interpersonal adalah sesuai dengan pendapat

Pieter meliputi keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif dan

Kesetaraan atau kesamaan (equality).

24 Onong Uchjana Efenddy, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi. (Bandung: PT Citra Aditya
2007), h, 69.

25 Pieter, Pengantar Komunikasi, h. 104-105


18

2. Stres mahasiswa dalam menyusun skripsi.


a. Pengertian stres
Stres dalam kamus besar bahasa Indonesia ada dua pengertian

stres:
1) Gangguan atau kekacauan mental dan emosional.
2) Tekanan
Stres adalah kelebihan beban tubuh baik psikis maupun fisik

sampai melampaui daya tahan. Dengan kata lain, segala sesuatu yang

memiliki sifat fisik dan psikologis yang menimbulkan ketertekanan

dalam atau pada tubuh.26


Menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
1) Menurut Hans Selye yang dikutip oleh Dadang Hawari
mengemukakan bahwa “stres adalah resons tubuh yang sifatnya
non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya”. 27
2) Menurut Hartono dan Boy Soedarmadji mengemukakan
bahwa “stres adalah suatu bentuk gangguan emosi yang
disebabkan adanya tekanan yang tidak adapat di atasi oleh
individu”. 28
3) Menurut WHO yang dikutip oleh Priyoto mengemukakan
bahwa “stres adalah reaksi/respon tubuh terhadap stresor
psikososial (tekanan mental/beban kehidupan)”.29
4) Menurut R Wayne Pace dan Don F. Faules, Stres juga dapat
diartikan sebagai sebuah penderitaan jasmani, mental, atau
emosional yang diakibatkan interpretasi atau peristiwa sebagai
suatu ancaman bagi agenda pribadi seorang individu.30

26 Andi Mappiare A.T, Kamus Istilah Konsling Dan Terapi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2006) h.318

27 Hawari, Manajemen Stres,h. 17.

28 Hartono Dan Boy Soedarmadji, Psikologi Konsling (Jakarta, PT Prenada Media Group, 2013),
h.86

29 Priyoto, Konsep Manajemen Stres (Yogyakarta: Nuha Medika, 2014).h,2.

30 R Wayne Pace Dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, ter. Deddy maulana (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), h. 343.
19

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa stres

merupakan suatu keadaan atau tekanan secara fisik maupun psikis

individu yang disebabkan tuntutan-tuntutan lingkungan maupun beban

pribadi sehingga terancam kesejahteraannya.


Stres sering terjadi pada siswa dan mahasiswa yang ditekan

terus menerus untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam waktu yang

semakin sedikit. Stres yang berkelanjutan dapat menimbulkan

gangguan emosi yang menyakitkan seperti kecemasan dan depresi.


b. Sumber-sumber stres
Kondisi stres dapat disebabkan oleh berbagai penyebab atau

sumber atau istilah umum disebut sressor antara lain sebagai berikut:
1) Stresor fisik (Dalam diri individu)
Kadang-kadang sumber stres itu ada dalam diri sendiri.

Tingkatannya tergantung pada keadaan rasa sakit dan umur

seseorang. Biasanya seperti suhu panas dingin, suara bising,

polusi udara dan keracunan obat-obatan.


2) Stresor sosial
a) Stresor sosial ekonomi dan politik, minsalnya:

tingkat inflasi yang tinggi, perubahan teknologi yang cepat,

dan kejahatan.
b) Keluarga
Stres itu dapat terjadi akibat dari interaksi antara anggota

keluarga. Minsalnya: iri, cemburu, masalah keuangan, gaya

hidup.31
c) Pekerjaan dan jabatan
faktor yang seringkali menyebabkan orang stres minsalnya,

kompetensi dengan teman, hubungan yang kurang baik

dengan atasan atau sejawat, pelatihan dan aturan kerja


d) Hubungan interpersonal dan lingkungan.
31 Priyoto, Konsep Manajemen, h. 2
20

Harapan sosial yang terlalu tinggi, pelayanan yang buruk,

hubungan sosial yang buruk.32


3) Stresor psikologis
a) Frustasi
Frustasi yaitu tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena

ada hambatan.
b) Ketidakpastian
Apabila seseorang sering berada dalam keraguan atau

ketidakpastian mengenai masa depan atau merasa bingung,

tertekan, rasa bersalah dan rasa khawatir.


c. Gejala-gejala stres
Menurut Priyoto, Adapun Gejala stres secara umum dapat dibagi

menjadi 2 gejala:
1) Gejala fisik
Beberapa ganguan fisik yang sering muncul pada stres

adalah diare, sakit kepala, mual, jantung berdebar, lelah dan sukar

tidur.
2) Gejala psikis
Gangguan psikis yang sering terjadi adalah cepat marah

ingatan melemah, tak mampu berkonsentrasi, tidak mampu

menyelesaikan tugas, reaksi berlebihan terhadap hal sepele, daya

kemampuan berkurang tidak mampu santai pada saat yang tepat

dan emosi tidak terkendali.33 Adapun yang tergolong gejala psikis

yaitu:
a) Gejala kognitif
Diantara sebagian besar yang sering dialami oleh orang

yang stres adalah kehilangan motivasi dan konsentrasi

didalam menyelesaikan tugas dengan baik. Gejala lainnya

32 Ibid, h. 3

33 Ibid, h. 3
21

adalah kecemasan yang berlebihan, kehilangan ingatan,

lemah dalam mengambil keputusan dan kurangnya

produktivitas.
b) Gejala emosi
Orang yang mengalami stres pasti secara emosi tidak

stabil. Sebagian besar orang yang mengalami stres adalah

kecemasan, ketakutan, cepat marah, frustasi, perasaaan yang

tidak menentu dan tidak memiliki gairah, tidak sabar serta

mudah emosi.
c) Gejala perilaku
Ini sering terjadi pada orang yang mengalami stres

seperti: melakukan penundaan pekerjaan, menutupi diri,

melalaikan tanggungjawab, penurunan produktifitas dalam

diri, banyak berdiam diri (melamun) dan menghindar dari

orang lain. 34
d. Dampak stres
1) Dampak fisiologis
Secara umum orang yang mengalami stres mengalami

sejumlah gangguan antara lain: mudah masuk angin, kejang otot,

mengalami kegemukan dan kekurusan yang tidak dapat dijelaskan

serta hypertensi.
2) Dampak psikologis
Secara umum dampak psikologis orang mengalami stres

yaitu: keletihan emosi, kejenuhan, kewalahan, pencapaian pribadi

yang bersangkutan menurun sehingga penurunan rasa sukses.


3) Dampak prilaku
Menurut Priyoto, Adapun dampak yang berpengaruh

terhadap prilaku antara lain:


34 Yekti Mumpuni dan Ari Wulandari, Cara Jitu Mengatasi Stres (Yogjakarta, CV. Andi Offset,
2010), h. 46-50.
22

a.) Manakala stres menjadi distress, prestasi belajar


menurun dan sering terjadi penyimpangan sosial
b.) Level stres yang tinggi dapat berdampak negative
terhadap kemampuan mengingat informasi, mengambil
keputrusan, mengambil langkah tepat
c.) Stres yang berat seringkali banyak membolos atau
tidak aktif dalam pembelajaran.35

3. Pengaruh efektivitas komunikasi dosen terhadap stres

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.


Komunikasi adalah sebuah proses penerimaan atau pengiriman

berita dari satu individu ke individu lainnya. Tujuan dari komunikasi itu

adalah saling memahami sehingga dengan terjalinnya komunikasi terjadi

suatu perubahan sikap, pendapat dan perilaku ataupun perubahan secara

sosial. Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bilamana ada

pertemuan antara komunikator dan komunikan dalam membangun

kepentingan bersama, dalam situasi komunikasi yang interaktif dan

menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh keabsahan

informasi dan kecerdasan pelaku komunikasi didalam mencari ide dan

gagasan secara bersama.36 keberhasilan sebuah komunikasi itu menjadi

tanggung jawab pelaku komunikasi. 37


Selain itu juga, komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila

pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi

komunikan sehingga terdorongnya sikap terbuka. Dengan demikian,

komunikasi pun berlangsung lebih santai, gembira, dan terbuka.


35 Priyoto, Manajemen Stress, h.10-11

36 Pieter, Pengantar Komunikasi, h. 92

37 Mulyana, Ilmu Komunikasi, h. 81.


23

Sebaliknya, apabila komunikasi tidak efektif maka dapat menyebabkan

ketegangan, resah, tidak enak dan cepat akan menutupi diri serta

mengindari komunikasi.38
Oleh karena itu, perilaku komunikasi dan reaksi telah lama

dianggap sebagai konsekuensi keadaan yang penuh stres. Dengan kata

lain, cara orang berkomunikasi boleh jadi menimbulkan stres pada diri

mereka dan orang lain dan stres juga kemungkinan besar mempengaruhi

cara orang berkomunikasi. Jadi, komunikasi itu menimbulkan stres dan

juga merupakan respon stres39.


B. KERANGKA BERFIKIR
Komunikasi interpersonal adalah komunkasi antara orang-orang

secara tatap muka yang melibatkan paling sedikit dua orang yang memiliki

sifat, nilai, pemahaman, pendapat, pikiran, dan perilaku yang khas dan

berbeda-beda. Selain itu juga, komunikasi interpersonal juga menuntut

adanya timbal-balik atau saling memberi dan menerima informasi diantara

perilaku yang terlibat komunikasi.


Komunikasi interpersonal dikatakan menjadi efektif bila mana salah

satu dari pelaku komunikasi berhasil dalam hal membujuk lawan bicara dan

merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan sehingga terdorongnya

sikap terbuka. Dengan demikian, komunikasi pun berlangsung lebih santai,

gembira, dan terbuka. Sebaliknya, apabila komunikasi tidak efektif maka

dapat menyebabkan ketegangan, resah, tidak enak dan cepat akan menutupi

diri serta mengindari komunikasi.40

38 Rahmat, Psikologi Komunikasi,h. 116

39 Wayne dan Faules, Komunikasi Organisasi, h. 342.

40Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),h.116


24

Kegagalan komunikasi menyebabkan terjadi perselisihan pendapat

yang terjadi akibat kesalahan dalam menginterpretasi atau mengkaji suatu

informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Komunikasi

yang tidak terjalin secara baik dapat menyebabkan seorang metutupi diri dari

komunikasi yang dijalani. Menutupi diri atau menarik diri merupakan salah

satu wujud ketidaksenangan dalam berkomunikasi. Sikap ketidaksenangan

dapat menyebabkan terjadi ketegangan pada individu. Ketegangan terjadi

secara terus menurus dapat berkembang menjadi stres.


Jadi, cara orang berkomunikasi boleh jadi menimbulkan stres pada diri

mereka dan orang lain dan stres juga kemungkinan besar mempengaruhi cara

orang berkomunikasi. Jadi, komunikasi itu menimbulkan stres dan juga

merupakan respon stres. Berdasarkan kerangka pikir di tersebut maka diduga

ada pengaruh Efektivitas Komunikasi Dosen Dengan Stres Dalam

Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi

Tahun 2016/2017.” Dari kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan

bagan dibawah ini:

Gambar 2.1

Efektivitas komunikasi dosen Stres mahasiswa dalam menyusun skripsi

Keterangan:
X = efektivitas komunikasi dosen
Y = stres mahasiswa dalam menyusun skripsi
25

C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul.41 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.42


Bertolak dari pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa hipotesis

adalah jawaban sementara dari permaslahan yang diteliti yang perlu

dijabarkan dari landasan teori serta dibuktikan kebenarannya. Adapun

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:


Hipotesis alternatif (Ha) yaitu: Ada terdapat pengaruh efektivitas komunikasi

dosen terhadap stres mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi pada jurusan

pendidikan IPS ekonomi tahun 2016/2017.”

41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:PT.Rineka


Cipta,2008 ), h.110

42 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D


(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 96
26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain dan Pendekatan Penelitian


Rancangan (desain) pada dasarnya merupakan keseluruhan proses

pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan. Ia

merupakan landasan berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penilaian baik

oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian. 43

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa desain penelitian

adalah sebuah rancangan awal untuk memulai penelitian dimana seorang

peneliti mempersiapkan segala sesuata yang berkaitan dengan penelitian.


Adapaun Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ex post facto.

Penelitian ex post facto adalah penelitian dimana variabel-variabel bebas telah

terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu

penelitian. Dalam penelitian ex post facto peneliti tidak memberikan

perlakuan terhadap subjek penelitian.44


Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan Kuantitatif . Pendekatan kuantitatif merupakan

suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data yang berupa

angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin

diketahui.45

B. Populasi dan Sampel

43Margono, Metodologi Penelitian Pendidian (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) h. 100.

44 Etta Mamang Sangadji Dan Sapoah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian ( Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), h. 24

45 Ibid, h. 105.
27

1. Populasi
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.46 Sedangkan menurut Arikunto, populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Apabila seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya juga

disebut populasi. 47
Dari pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud

dengan populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang akan dikenai

penelitian yang nantinya akan dikenai generalisasi. Sehubungan dengan

penelitian ini maka yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa

angkatan tahun 2012 yang sedang menyusun skripsi yang berjumlah 91

mahasiswa dengan karaktersistik sebagai berikut :

1) Judul yang diajukan telah diterima di jurusan IPS ekonomi

mulai penerimaan dari gelombang 1-6 yaitu terhitung dari bulan

oktober 2015 sampai dengan april 2016.

2) Telah mulai bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi.

Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah efektivitas

komunikasi dosen dan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi.

2. Sampel

46Sugiyono, Metode Penelitian, h. 80.

47 Ibid,h. 80
28

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan

karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel

yang diambil harus betul-betul refresentatif (mewakili).48


Untuk memperoleh data dari populasi yang ada, peneliti

menggunakan Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana)

karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 49 Peneliti

menggunakan Simple Random Sampling karena ingin memberikan

kesempatan yang sama kepada setiap unsur dari keseluruhan populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jadi peneliti terlepas dari perasaan

ingin mengistimewakan subyek-subyek tertentu untuk dijadikan sampel

dalam penelitian ini.


Zuriah dalam bukunya mengemukakan bahwa “mengenai

penetapan suatu besar kecilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang

mutlak, artinya tidak ada suatu ketetepan berapa persen suatu sampel

harus diambil. Sesuatu yang perlu diperhatikan adalah popoulasi yang

relatif homogen. 50
Menurut Roscoe dalam buku Research Method For Business yang

dikutip oleh Sugiyono menyatakan bahwa “ukuran sampel yang layak

48 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 81

49 Ibid, h.84

50 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2009). h. 120
29

dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 51 Sedangkan

menurut Emzir menyatakan bahwa “sampel untuk studi korelasional

dipilih dengan metode sampling yang dapat diterima dan 30 subjek

dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima”. 52


Sehubungan dengan pendapat di atas maka ukuran sampel yang

akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil dari

anggota populasi. Hal ini juga didasarkan dari kemampuan peneliti dilihat

dari waktu, tenaga dan dana serta kemampuan mempelajarinya. Tingkat

kepercayaan sampel terhadap populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah 95%. Sedangkan untuk mahasiswa lainnya dijadikan sebagai

sampel uji coba.

51 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D


(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 131

52 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada, 2010), h. 41
30

C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematik sehingga lebih

mudah diolah.53 Untuk mengukur penelitian menggunakan istilah instrumen,

tetapi arti konsep instrumen dalam penelitian adalah alat ukur, karena pada

prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur

yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

penelitian.54
Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:


1. Instrumen Untuk Metode Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.55 Angket adalah sejumlah

pertanyaan tetulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti lapangan pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.56


Instrumen angket terdiri dari dua macam yaitu angket untuk

memperoleh data tentang efektivitas komunikasi dosen dan angket untuk

memperoleh data stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. Dalam

penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket

53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek ,(Jakarta: Rineka Cipta,


2010) h. 203

54 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 102

55 Ibid. h. 142.

56Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian, h. 194


31

tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa yang

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.57

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen angket

No
Varabel Indikator Deskriptor
item
Efektivitas 1. Keterbukaan 1.1. Dapat Mengungkapkan 1
komunkasi mengenai diri pribadi
dosen 1.2. dapat menerima segala
bentuk kritikan dan saran 2
1.3. mampu berinteraksi dengan
baik dengan sesama
3
mahasiswa maupun dosen
1.4. mampu mengungkapkan
segala bentuk gagasan atau 4
pendapat kepada dosen
pembimbing dalam proses
bimbingan. 5
1.5. Ketersediaan untuk bereaksi
secara jujur.

2. Empati 2.1. memiliki rasa peduli 6


terhadap pekerjaan atau
tugas yang sedang
dikerjakan.
2.2. Memiliki rasa pengertian 7
terhadap apa yang dirasakan
lawan bicara baik itu secara
emosional dan intelektual. 8
2.3. Dapat saling memberikan
nasehat dan motivasi
9
2.4. Memperhatikan setiap
informasi atau pesan yang
disampaikan lawan bicara.
3. Dukungan 3.1. memberikan 10
kesempatan kepada lawan
bicara

57 Ibid,h. 195
32

3.2. bekerja sama 11


dalam memecahkan
masalah. 12
3.3. Memberikan
bimbingan dengan 13
profesional.
3.4. Tidak malu dalam 14
bertanya terkait kesulitan
yang dihadapi 15
3.5. Tidak merasa
menjadi bahan kritikan.
3.6. Menerima
pandangan orang lain.
4. Rasa 4.1. Adanya kejelasan 16
positif dan kepuasan dalam proses
komunukasi.
4.2. Dapat 17
memaksimalkan waktu
dengan baik. 18
4.3. Bekerja sama dan
berinteraksi dengan orang
lain. 19
4.4. Mampu
mengintropeksi diri jika
20
mengalami kegagalan.
4.5. Mampu
menanamkan sikap kerja
21
keras dalam diri pribadi.
4.6. Mampu menjaga
tutur kata sehingga tidak
menyinggung perasaan
orang lain. 22
4.7. Menanamkan
sikap lapang dada atas saran
dan keritikan
5. Kesetaraa 5.1. Adanya rasa 23
33

n atau saling menghormati dengan


kesamaan. orang lain.
5.2. Memandang
objektif lawan bicara 24
5.3. Perasaan senang
dan Tidak ada rasa segan
satu dengan yang lain.
25
Stres mahasiswa 1. Ge 1.1 mengalami sakit 1
yang menyusun jala fisik kepala (pusing)
skripsi 1.2 sulit tidur
1.3 keadaan fisik 2
yang lemah
1.4 terjadi 3
4
ketegangan otot (kram)
1.5 cepat merasa
pegal-pegal. 5
1.6 Berkeringat
dingin 6
2. Ge 2.1 daya ingat 7
jala semakin melemah
kognisi 2.2 tidak mampu
8
berkonsentasi dengan baik
2.3 tidak mampu
menyelesaikan tugas 9
dengan baik
2.4 Sulit mengambil
keputusan
2.5 kehilangan
34

motivasi dalam 10
menyelesaikan
11
tugas/pekerjaan
2.6 Merasa jenuh

12
3. gej 3.1 mudah marah 13
ala emosi 3.2 kecemasan yang
berlebihan atas segala 14
sesuatu
3.3 merasa sedih dan
15
depresi.
3.4 Perasaan tidak
16
menentu (gelisah)
3.5 Kehilangan 17
semangat dalam
menyelesaikan tugas.
3.6 Tidak sabar. 18

4. Ge 4.1 Mudah 19
jala menyalahkan orang lain
tingkah 4.2 gugup
35

laku 4.3 melamun 20


4.4 Menarik diri dari
teman dan keluarga atau 21
orang terdekat.
4.5 melakukan 22

penundaan pekerjaan
4.6 menggerutu
23
4.7 Malas untuk
belajar.
24

25

2. Instrumen Untuk Metode Dokumentasi


Dokumentasi digunakan peneliti untuk menyelidiki benda-benda

tertulis, tempat atau kertas atau orang. Instrumen untuk metode

dokumentasi yakni peneliti gunakan sebagai alat untuk memperoleh data

tentang struktur organisasi jurusan IPS ekonomi, keadaaan, keadaan sarana

dan prasarana IPS ekonomi, keadaan dosen, dan keadaan mahasiswa.

Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan:


a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori

yang akan dicari datanya.


b. Check-list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.

Dalam hl ini peneliti tinggal memberikan tanda disetiap pemuncu lan

gejala. 58
Dalam hal ini, maka peneliti menggunakan pedoman dokumentasi

yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.

D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen


1. Validitas Instrumen

58 Ibid, h. 202
36

Menurut Sugiyono, validitas adalah instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

mengukur apa yang hendak diukur.59


Menurut Arikunto, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument

dikatakan memiliki validitas tinggi jika mempunyai kesahihan atau

kevalidan. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. 60
Butir soal dikatakan valid jika dapat mengukur secara tepat apa

yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal digunakan

teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√( N ∑ X −(∑ X ) )( N ∑ Y −( ∑ Y ) )
2 2 2 2

Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y


XY : Product dari X kali Y
N : Banyaknya responden (Sampel)
X : Variabel X
Y : Variabel Y
X2 : Kuadrat dari X.
Y2 : Kuadrat dari y61

59 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 348.

60 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 211

61 Ibid, h. 213
37

Kesesuaian harga r yang diperoleh dari perhitungan dengan

menggunakan rumus di atas dikonsultasikan dengan tabel r kritik product

moment dengan kaidah keputusan apabila r hitung > r tabel, maka

instrumen dikatakan valid. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel, maka

instrument dikatakan tidak valid dan tidak layak untuk pengambilan data.

Setelah diperoleh nilai kemudian dicocokkan dengan tabel r product

moment dengan interval kepercayaan 95% jika rxy ≥ rtabel maka soal

tersebut dikatakan valid.


2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat di percaya untuk mengumpulkan data karena

instrument tersebut sudah baik. Selain itu juga, Reliabel itu menyangkut
62
ketepatan alat ukur atau dapat diandalkan dan tidak berubah-ubah.

Menurut Susan Stainback dalam Sugiyono, menyatakan bahwa reliabilitas

itu berkenaan dengan stabilitas data atau temuan. 63


Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa, suatu data

dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama

menghasilkan data yang sama atau apabila dipecahakan tidak

menghasilkan data yang tidak berbeda.


Adapun rumus yang digunakan untuk mencari koefesien

realibilitas adalah dengan rumus Alpha cronbache yaitu:

r 2

)( )
n ∑σ b
(
1 1=
( n −1 )
1− 2
σt

Keterangan:

62Moh. Nazir, Metode Penelitian ( Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),h. 133.

63 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 268


38

r1 1 : Reliabilitas instrumen.

n : Banyaknya butir pertanyaan atau item.


2
∑ σb : Jumlah varians butir.

σ 2t : varians total.64

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Metode Angket

Angket adalah merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan

cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara

tertulis juga oleh responden.65 Angket (Kuesioner) merupakan teknik

pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau Pernyataan tertulis kepada responden untuk di

jawabnya.66
Angket/Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,

tergantung pada sudut pandang:


a) Dipandang dari cara menjawabnya maka:
1) Kuisioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada

responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.


2) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih.


b) Dipandang dari jawaban yang diberikan.
1) Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya.
2) Kuesioner tidak langsung jika menjawab tentang dirinya.67

64 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 239.

65 Supardi, Bacaan Cerdas h.122.

66 Sugiyono,Metode Penelitian, h.142.


39

Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket

tertutup, dimana angket tertutup sudah disediakan jawabannya dan

responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.

Angket dalam penelitian ini berjumlah 25 butir pernyataan yang akan

diberikan kepada mahasiswa IPS ekonomi IAIN mataram sejumlah

sampel yang telah ditentukan.


Pernyataan dalam angket tersebut berjumlah 25 butir soal untuk

efektivitas komunikasi dosen dan 25 butir soal untuk stres mahasiswa

yang menyusun skripsi yang terdiri dari 4 option atau pilihan. Untuk

menentukan skor masing-masing alternatif jawaban pada setiap

pertanyaan yang diajukan peneliti menggunakan Skala Likert.


Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Bentuk pertanyaan ada dua

jenis yaitu pertanyaan positif dan negatif. Skor untuk masing-masing

alternatif jawaban pertanyaan positif


a) Jawaban sangat setuju diberi skor 4
b) Jawaban setuju diberi skor 3
c) Jawaban tidak setuju diberi skor 2
d) Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1
Sedangkan skor masing-masing jawaban pertanyaan negatif adalah

sebagai berikut:
a) Jawaban sangat setuju diberi skor 1
b) Jawaban setuju diberi skor 2
c) Jawaban tidak setuju diberi skor 3
d) Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 4

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat ,

67 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 195


40

agenda dan sebagainya.68 Metode dokumentasi ini digunakan untuk

memperoleh data tentang:

1) profil Jurusan IPS ekonomi fakultas ilmu tarbiyah dan

keguruan IAIN mataram.

2) Keadaan dosen dan mahasiswa jurusan IPS ekonomi

fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan IAIN mataram.

F. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independent dan satu

variabel dependent. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis statistik dengan rumus regresi linier sederhana untuk

menganalisis dan membuktikan ada tidaknya hubungan kausal varibel X

terhadap variabel Y yaitu antara efektivitas komunikasi dosen terhadap stres

dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi tahun 2016/2017.


Maka untuk menganalisis data, peneliti menggunakan rumus regresi

linier sederhana dengan rumus sebagai berikut:


Y = a + bX

Keterangan:

Y = subjek dalam Variabel Terikat (dependen) yang diprediksi.

a = harga Y ( stress) bila X (komunikasi dosen )= 0

b = angka arah atau Nilai Koefisien regresi bila (+) naik, bila (-) menurun .

X = subjek pada Variabel Bebas (independen) yang punya nilai tertentu. 69

68 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 274

69 Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistic Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial Ekonomi,
Komunikasi dan Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 97
41

Untuk mencari nilai b (koefisien) digunakan rumus:

Xi
Yi
∑¿
¿
¿
¿
∑ X i ¿2
¿
X i2 −¿
∑ ¿¿
X i Y i−¿
n∑ ¿
b=¿

Untuk mencari nilai a (konstanta) digunakan rumus:

Y
∑ ¿−b (∑ X )
¿
¿
a=¿

Langkah selanjutnya adalah uji normalitas yaitu menguji apakah data

pada masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Kriteria

penerimaan normalitas adalah jika nilai signifikansi hasil perhitungan lebih

besar dari α = 0.05 maka distribusi dikatakan normal. Sebaliknya jika lebih

kecil dari α = 0.05 maka distribusi dikatakan tidak normal. Uji asumsi

normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov.


Kemudian langkah selanjutnya adalah uji linearitas, dengan maksud

apakah garis regresi antara variabel X dan Y membentuk garis linear atau

tidak. Jika tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Untuk

menghitung uji linearitas digunakan uji F dengan ketentuan Ho: regresi linear

dan Ha: regresi non-linear dibandingkan dengan F tabel dk pembilang (k-2)

dan dk penyebut (n-k).


42

Keputusan pengujian hipotesis : jika F hitung ≤ f tabel maka tolak ho

artinya data berpola linier. Sebaliknya, jika f hitung ≥ f tabel maka terima Ho

artinya data berpola tidak linier. Mencari nilai f hitung dengan rumus sebagai

berikut :
R JK T C
F hitung =
R JK E
Langkah selanjutnya menggunakan perhitungan statistik uji F untuk

menguji signifikansi dalam penelitian ini dengan rumus:70

b
R JK R eg ( )
a
F h itung=
R JK R es
Langkah terakhir melakukan perhitungan besarnya kontribusi atau

pengaruh variabel X dengan variabel Y dengan rumus korelasi product

moment, yakni sebagai berikut:

N ∑ xy −( ∑ x )( ∑ y )
r xy =
√[ N ∑ x −(∑ x ) ][ N ∑ Y −(∑ Y ) ]
2 2 2 2

Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y
Xy = Hasil perkalian antara x dan y
X = Varibel efektivitas komunikasi dosen
Y = Varibel stres mahasiswa dalam menyusun skripsi
N = Jumlah subyek penelitian
= Sigma.71
∑¿
¿

70 Ibid, h. 98

71 Ibid, h. 80
43

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Validitas dan Reliabilitas instrumen


1. Validitas Instrumen
Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu efektivitas

kominikasi dosen (X) dan satu variabel terikat yaitu stress mahasiswa

dalam menyelesaikan skripsi (Y). Adapun variabel bebas (efektivitas

kominikasi dosen) dan variabel terikat (stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi) datanya sama-sama didapatkan dari angket.


Suatu Instrumen dikatakan baik, jika instrumen tersebut absah

(valid) dan dipercaya (reliabel). Oleh karena itu, perlu untuk menguji

validitas dan reliabilitas instrumen. Valid atau tidaknya suatu instrumen

bisa kita ketahui dengan mengkonsultasikan nilai r yang diperoleh ke

Tabel r-Product Moment atau dengan cara yang lebih sederhana yaitu

menggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, di

mana interpretasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Interpretasi Nilai r:72

R Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah (tidak
berkorelasi)

72 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,h. 309


44

Untuk menguji tingkat validitas instrument, terlebih dahulu

mencobakan instrument tersebut pada sasaran dalam penelitian atau

disebut dengan kegiatan uji coba (try out) instrument. Apabila data yang

didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka

berarti bahwa instrumennya sudah baik atau sudah valid. Untuk

mengetahui ketepatan data ini peneliti telah melakukan uji validitas.

Pada dasarnya kuesioner (angket) yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini yakni berjumlah dua angket untuk masing-masing variabel

penelitian, adapun angket yang pertama untuk efektivitas kominikasi

dosen (X), sedangkan angket yang kedua untuk stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi (Y).

a. Validitas Angket Efektivitas komunikasi dosen


Jumlah dari angket X dan angket Y yang diajukan peneliti

sama-sama berjumlah 25 butir pertanyaan kemudian peneliti

membagikan kedua angket tersebut kepada responden yang telah

ditentukan sebelumnya yakni berjumlah 20 orang mahasiswa, sehingga

untuk satu responden memiliki dua angket sekaligus.


Selanjutnya, dari pengujian validitas instrument yang dihitung

oleh peneliti diperoleh angket efektivitas komunuikasi dosen sejumlah

24 butir pernyataan yang valid (1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25) dan 1 pernyataan tidak valid

nomor (16). Adapun hasil yang didapatkan angket efektivitas

kominikasi dosen yang tertera pada tabel dibawah ini:


Tabel. 4.2 hasil validitas angket efektivitas komunikasi dosen (x)

No Butir Item Koefesien rtabel Keputusa


45

Pertanyaan Korelasi
n
(rhitung)
1. 0.612 0,444 Valid
2. 0,575 0,444 Valid
3. 0,493 0,444 Valid
4. 0,574 0,444 Valid
5. 0,659 0,444 Valid
6. 0,621 0,444 Valid
7. 0,530 0,444 Valid
8. 0,280 0,444 Invalid
9. 0,664 0,444 Valid
10. 0,499 0,444 Valid
11. 0,523 0,444 Valid
12. 0,546 0,444 Valid
13. 0,552 0,444 Valid
14. 0,515 0,444 Valid
15. 0,542 0,444 Valid
16. 0,582 0,444 Valid
17. 0,507 0,444 Valid
18. 0,535 0,444 Valid
19. 0,458 0,444 Valid
20. 0,574 0,444 Valid
21. 0,534 0,444 Valid
22. 0,649 0,444 Valid
23. 0,525 0,444 Valid
24. 0,778 0,444 Valid
25. 0,851 0,444 Valid

b. Validitas stress mahasiswa menyelesaikan skripsi


Pada waktu yang sama peneliti membagikan angket stress

mahasiswa menyelesaikan skripsi, kepada responden yang sama pula

yakni berjumlah 25 orang mahasiswa. Pada perhitungan validitas

angket stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi ini diajukan

sebanyak 25 butir pernyataan dan hasilnya terdapat 23 pernyataan

valid dan 2 butir pernyataan tidak valid. ini terbukti dari hasil

perhitungan dengan menggunakan rumus product moment yang tertera

pada tabel dibawah ini:


Tabel. 4.3 hasil validitas angket stress mahasiswa (Y)

No Butir Item Koefesien rtabel Keputus


46

Pertanyaan Korelasi
an
(rhitung)
1. 0.513 0,444 Valid
2. 0,501 0,444 Valid
3. 0,470 0,444 Valid
4. 0,486 0,444 Valid
5. 0,516 0,444 Valid
6. 0,688 0,444 Valid
7. 0,527 0,444 Valid
8. 0,546 0,444 Valid
9. 0,574 0,444 valid
10. 0,258 0,444 invalid
11. 0,482 0,444 Valid
12. 0,554 0,444 Valid
13. 0,540 0,444 Valid
14. 0,501 0,444 Valid
15. 0,552 0,444 Valid
16. 0,277 0,444 inValid
17. 0,469 0,444 Valid
18. 0,525 0,444 Valid
19. 0,534 0,444 Valid
20. 0,526 0,444 Valid
21. 0,524 0,444 Valid
22. 0,542 0,444 Valid
23. 0,612 0,444 Valid
24. 0,465 0,444 Valid
25. 0,513 0,444 Valid

Suatu butir item pertayaan dikatakan valid jika nilai koefisien

korelasi antara variabel XY (rxy) lebih besar dari pada korelasi product

moment pada tabel (rxy > r tabel) dengan n = 20 pada taraf kesalahan

5% dengan nilai 0,444. Begitu juga untuk menghitung validitas stress

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

2. Reliabilitas Instrumen
Untuk mengukur tingkat kepercayaan, keterandalan, dan

terukurnya instrument angket yang digunakan dalam penelitian ini,

peneliti selanjutnya menguji reliabilitas soal angket yang digunakan dalam


47

penelitian ini, yakni dengan menggunakan rumus-rumus berikut sesuai

dengan langkah-langkah yang sistematis.

Tabel 4.4 Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi73

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah


0.20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0.599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Reliabilitas dihitung berdasarkan banyak soal yang valid

sedangkan jumlah soal yang tidak valid tidak dihitung reliabilitasnya.


a. Menghitung Varians Butir dengan rumus berikut:
2

( ∑ X )− ∑N ( )
X 2

r 2=
b N
b. Menghitung Varians Total dengan rumus berikut

r b = r (1 ) + r (2 ) + r (3 ) + r ( 4) + . ... .... ..r (n)


2 2 2 2 2 2

2
2 (∑ Y )
∑Y − N
r 2=
t N

c. Kemudian menghitung Tingkat Reliabel Angket menggunakan

rumus Alpha. Dari hasil perhitungan varians total di atas selanjutnya

diteruskan dengan menghitung tingkat reliabel menggunakan rumus

Alpha sebagai berikut:

∑ rb
r 11 = ( K
K −1 )
x 1−
(
rt 2
2

)
73 Ibid., h. 231
48

Keterangan:
r1 1 : Reliabelitas instrumen.
k : Banyaknya butir pertayaan atau item.
2
∑ σb : Jumlah varians butir.
σ 2t : varians total

Berdasarkan perhitungan reliabilitas seperti yang tertera pada

lampiran dengan menggunakan rumus di atas maka terdapat hasil

reliabilitas untuk efektivitas komunikasi dosen (0,916) sedangkan hasil

reliabilitas untuk stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi

mahasiswa adalah (0,875), maka dapat disimpulkan bahwa nilai r-hitung

tergolong dalam rentangan “ sangat kuat” atau instrument soal yang

digunakan dalam penelitian ini reliabel. Untuk hasil uji reliabilitas dan

cara-cara penghitungannya lebih jelasnya lihat lampiran 04.

B. Pengumpulan Dan Penyajian Data


1. Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di jurusan pendidikan IPS ekonomi IAIN

Mataram tanggal 1 april– 20 April 2017 pada mahasiswa angkatan 2012

yang sedang menyelesaikan skripsi dengan jumlah sampel 30 orang

mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan metode angket dan

dokumentasi, yaitu sebagai berikut:


a. Metode kuesioner (angket)
Metode angket dalam penelitian ini digunakan sebagai metode

utama untuk memperoleh data tentang pengaruh efektivitas komunikasi

dosen terhadap stress mahasiswa pada jurusan pendidikan IPS ekonomi

IAIN Mataram. Angket dalam penelitian ini merupakan satu-satunya

instrumen yang digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh

efektivitas komunikasi dosen terhadap stress mahasiswa. Pengedaran


49

angket yang berjumlah 47 soal yang terdiri dari 24 untuk soal

efektivitas komunikasi dosen dan 23 untuk stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi dengan jumlah responden 30 orang dan

menghitung tingkat kevalidannya.


Adapun angket ini peneliti sebarkan pada tanggal 1 april 2017

sampai 18 april pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi di

jurusan pendidikan IPS ekonomi. Angket yang digunakan dalam

penelitian ini angket tertutup dimana responden tinggal memilih

jawaban sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak

setuju = 1, dan jumlah item pertanyaan yakni 47 item dengan jabaran 24

pertanyaan tentang aspek efektivitas komunikasi dosen dan 23

pertanyaan tentang aspek stress mahasiswa dalam menyelesaikan

skripsi yang item pertanyaannya berupa pertanyaan positif dan

negative.
b. Metode dokumentasi
Tahap pengumpulan data yang terakhir adalah yaitu dengan

dokumentasi yang dilakukan pada tanggal 16 April 2017. Pada tahap

dokumentasi peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen, keadaan

dosen-dosen, keadaan mahasiswa dan hal-hal lain yang terkait dengan

jurusan pendidikan IPS ekonomi.


2. Penyajian Data
Setelah data tentang pengaruh efektivitas komunikasi dosen

dengan stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi sudah terkumpul,

kemudian data tersebut disajikan. Penyajian data dalam penelitian ini

sangat penting dilakukan karena merupakan salah bukti bahwa peneliti

sudah melakukan penelitian.


50

a. Angket Efektivitas Komunikasi Dosen dan angket stress

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi Pada Mahasiswa Di Jurusan

IPS Ekonomi
Pengambilan data tentang efektivitas komunikasi dosen dan

stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah bagaimana mendapatkan data tersebut dengan

cara memberikan angket kepada mahasiswa kemudian angket tersebut

dijawab oleh mahasiswa Jurusan IPS ekonomi secara bersamaan.

Untuk lebih jelasnya data hasil angket tentang pengaruh efektivitas

komunikasi dosen dengan stress mahasiswa dalam menyelesaikan

skripsi dapat dilihat pada lampiran: 8 untuk efektivitas komunikasi

dosen dan lampiran 9 untuk variabel stres mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi.
b. Dokumentasi
Mengenai hasil dokumentasi akan dijabarkan pada bab V mengenai

deskriptif lokasi dan hasil.


c. Pengaruh efektivitas komunikasi dosen terhadap Stress mahasiswa

dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Jurusan IPS Ekonomi

tahun pelajaran 2016/2017


Untuk mengetahui pengaruh efektivitas komunikasi dosen

terhadap stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi pada

mahasiswa Jurusan IPS Ekonomi Tahun Pelajaran 2016/2017, peneliti

telah melakukan penyebaran angket ketika peneliti menemukan para

mahasiswa. Untuk membuktikan keterangan di atas, peneliti telah

mengambil langkah-langkah dengan teknik pengambilan angket. Hasil


51

pengedaran angket tersebut terdapat dalam tabel koefisien product

moment, dapat dilihat pada analisis data.


C. Analisis Data
1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif mengemukakan tentang frekuensi dari data di

atas yang terdiri dari mean, median, mode, standar deviasi, nilai

maksimum dan minimum serta nilai kuartil dari kedua variabel yaitu

variabel efektivitas komunikasi dosen dan stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi. Analisis ini dilakukan dengan bantuan program

SPSS version 16.0 for windows. Adapun hasil perhitungannya sebagai

berikut :

Tabel 4.5
Hasil frekuensi data efektivitas komunikasi dosen (X)
Dan stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi (Y)

Statistics

X Y

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 77.50 57.23

Std. Error of Mean .868 .916

Median 77.00 58.50

Mode 75 60

Std. Deviation 4.754 5.015

Variance 22.603 25.151

Skewness .800 -1.202

Std. Error of Skewness .427 .427

Kurtosis .420 1.268

Std. Error of Kurtosis .833 .833

Range 17 20
52

Minimum 71 44

Maximum 88 64

Sum 2325 1717

Tabel 4.6 Data tentang respon responden


terhadap angket efektivitas komunikasi dosen (X)

OPTION JAWABAN
No
PERNYATAAN SS S TS STS
JS % JS % JS % JS %
1 Dapat 6 20.00 10 33.33 14 46.67 0
Mengungkapkan
mengenai diri
pribadi
2 dapat menerima 14 46.67 16 53.33 0 0
segala bentuk
kritikan dan
saran
3 mampuberintera 10 33.33 20 66.67 0 0
ksi dengan baik
dengan sesama
mahasiswa
maupun dosen
4 mampu 6 20.00 24 80.00 0 0
mengungkapkan
segala bentuk
gagasan atau
pendapat kepada
dosen
pembimbing
dalam proses
bimbingan.
5 Ketersediaan 8 26.67 22 73.33 0 0
untuk bereaksi
secara jujur
6 memiliki rasa 9 30.00 20 66.67 1 3.33 0
peduli terhadap
pekerjaan atau
tugas yang
sedang
53

dikerjakan.
7 Memiliki rasa 7 23.33 21 70.00 2 6.67 0
pengertian
terhadap apa
yang dirasakan
lawan bicara
baik itu secara
emosional dan
intelektual.

8 Memperhatikan 14 46, 67 16 53.33 0 0


setiap informasi
atau pesan yang
disampaikan
lawan bicara.
9 memberikan 10 33.33 20 66.67 0 0
kesempatan
kepada lawan
bicara
10 bekerja sama 15 50.00 15 50.00 0 0
dalam
memecahkan
masalah
11 Memberikan 14 46.67 16 53.33 0 0
bimbingan
dengan
professional
12 Tidak malu 2 6.67 18 60.00 7 23.33 3 10.00
dalam bertanya
terkait kesulitan
yang dihadapi
13 merasa menjadi 2 6.67 8 26.67 18 60.00 2 6.67
bahan kritikan
14 Menerima 7 23.33 23 76.67 0 0
pandangan
orang lain.
15 Adanya 6 20.00 22 73.33 2 6.67 0
kepuasan dalam
proses
komunukasi
16 Dapat 7 23.33 22 73.33 0 1 3.33
54

memaksimalkan
waktu dengan
baik
17 Bekerja sama 10 33.33 19 63.33 0 1 3.33
dan berinteraksi
dengan orang
lain.
18 Mampu 10 33.33 20 66.67 0 0
mengintropeksi
diri jika
mengalami
kegagalan
19 Mampu 15 50.00 14 46.67 1 3.33 0
menanamkan
sikap kerja keras
dalam diri
pribadi
20 Mampu menjaga 14 46.67 15 50.00 1 3.33 0
tutur kata
sehingga tidak
menyinggung
perasaan orang
lain
21 Menanamkan 11 36.67 18 60.00 0 1 3.33
sikap lapang
dada atas saran
dan keritikan
22 Adanya rasa 12 40.00 17 56.67 1 3.33 0
saling
menghormati
dengan orang
lain.

23 Memandang 8 26.67 21 70.00 0 1 3.33


objektif lawan
bicara
24 Perasaan senang 6 20.00 19 63.33 4 13.33 1 3.33
dan Tidak ada
rasa segan satu
dengan yang
lain
55

Pada butir angket nomor 1 tentang keterbukaan mengenai diri

pribadi. Pada dasarnya didalam komunikasi keterbukaan atau perkenalan

mengenai pribadi mutlak dilakukan untuk melakukan proses komunikasi

yang lebih lanjut terlebih lagi pada mahasiswa dengan dosen pembimbing

dalm proses bimbingan skripsi. Dilihat dari respon mahasiswa ada

beberapa yang memilih memperkenalkan diri dan sebagian dari itu ada

yang belum terbuka sepenuhnya memperkenalkan diri sebelumnya

kepada dosen pembimbing. Hal ini dapat dilihat dari jumlah presentase

respon yaitu sangat setuju sebesar 20%, setuju, 33.33% dan yang tidak

setuju sebesar 46.67%

Pada butir angket nomor 2 tentang dapat menerima segala bentuk

kritik dan saran. Pada dasarnya setiap komunikasi yang terjalin tidak lebas

dari kriti, masukan ataupun saran dengan tujuan mengubah dan

memperbaiki setiap kesalahan atau kekeliruan untuk lebih baik. Terlebih

lagi seorang mahaiswa harus bisa menerima dan menangkap jelas segala

bentuk kritikan dan saran guna perbaikan dalam penyusunan skripsi. Dari

hasil respon mahasiswa dapat dilihat bahwa mahasiswa jurusan pendidikan

IPS ekonomi menerima kritikan dan saran dengan baik, ini dilihat dari

presentase respon yaitu sangat setuju 46.67% dan setuju sebesar 53,33%.

Pada butir nomor 3 tentang mampu berinteraksi dengan baik

dengan sesama mahasiswa maupun dosen. Dalam hal ini respon

mahasiswa yag memilih sangat setuju 33.33% dan setuju 66,67%. Hal ini
56

membuktikan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi masih

dikatan terbuka dan menjalin hubungan interpersonal baik itu sesame

mahasiswa dan dosen. Dengan menjalin komunikasi dengan baik maka

akan mudah saling berdiskusi dan berbagi informasi tentang skripsi.

Pada butir nomor 4 tentang mampu mengungkapkan segala bentuk

gagasan atau pendapat kepada dosen pembimbing dalam proses

bimbingan. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dimana

terdapat timbal balik atara kedua pelaku komunikasi. Mahasiswa dalam

hal ini memperoleh bimbingan skripsi dari dosen pembimbing yang

dimana mahasiswa diberikan kese mpatan untuk mengungkapkan gagasan,

ide dan pendapat guna memahami isi dan bentuk pemikiran yang

dituangkan dalam skripsi. Hal ini terbukti dari respon mahasiswa yang

dimana yang memilih sangat setuju 20.00% dan setuju 80.00%.

Pada butir nomor 5 ketersediaan untuk berprilaku jujur. dalam

komunikasi yang dilakukan mahasiswa dengan dosen pembimbing unutuk

keakuratan informasi perlu adanya kejujuran yang diberikan oleh

mahasiswa guana membenahi disetiap keliruan dalam penyusunan skrispi.

Adapun respon mahaiswa dengan memilih sangat setuju sebesar 26.67% ,

setuju 73,33% dan yang memilih tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak

ada. Artinya mahasiswa IPS ekonomi masih bersedia untuk melakukan

kejujuran terhadap dosen pembimbing.

Pada butir nomor 6 memiliki rasa peduli terhadap pekerjaan atau

tugas yang sedang dikerjakan. Presentase Respon mahasiswa memilih


57

sangat setuju 30.00%, setuju sebanyak 66,67 dan tidak setuju sebesar

3.33%. hal ini menggambarkan mahasiswa memiliki rasa terhadap skripsi

yang sedang dikerjaakan.

Pada butir nomor 7 Memiliki rasa pengertian terhadap apa yang

dirasakan lawan bicara baik itu secara emosional dan intelektual.

Presentase Respon mahasiswa memilih sangat setuju 23.33%, setuju

sebanyak 70.00 dan tidak setuju sebesar 6.66%%. hal ini menggambarkan

mahasiswa dengan dosen pembimbing sama-sama memiliki rasa

kepedulian satu sama lain dalam proses menyusun skripsi meskipun ada

beberapa mahasiswa yang tidak memperdulikan keadaaan emosi dosen

pembimbingnya.

Pada butir nomor 8 tentang Memperhatikan setiap informasi atau

pesan yang disampaikan lawan bicara. Presentase respon untuk pilihan

sangat setuju 46.67% dan setuju sebesar 53.33%. hal ini menggambarkan

bahwa disetiap bimbingan yang dilakukan mahasiswa dengan dosen

pembimbing pesan yang disampaikan oleh dosen pembiming terkait

dengan skripsi yang disusun, mahasiswa memperhatian setiap masukan

atau pesan guena perbaikan dalam skripsi.

Pada butir nomor 9 tentang member kesempatan pada lawan

bicara. Presentase respon yang memimilih sangat setuju 33.33% dan

setuju sebesar 66.67%. ini artinya bahwa disetiap bimbingan dosen juga

memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengungkapakan segala

bentuk kesulitan dan pendapat terkait dengan penyusunan skripsi.


58

Pada butir nomor 10 tentang bekerja sama dalam memecahkan

masalah. Respon mahasiswa yang memilih sangat setuju 50.00% dan

setuju 50.00%. ini menggambarkan bahwa mahasiswa dengan dosen

pembimbing salaing berdiskusi guna memecahkan masalah atau kesulitan

dalam penyusunan skripsi.

Pada butir nomor 11 tentang Memberikan bimbingan dengan

profesional. Respon mahasiswa yang memilih sangat setuju 46.67% dan

setuju sebesar 53.33%. ini artinya adalah mahasiswa mendapatkan

pelayanan yang baik dalam proses bimbingan skripsi dan dosen

pembimbing sudah melakukan tugasnya sesuai dengan tuntunan institusi

kampus.

Pada butir nomor 12 tentang malu dalam bertanya terkait kesulitan

yang dihadapi. Ini adalah pernyataan yang berbentuk negatif yang

diajukan peneliti. Adapun yang memilih sangat setuju sebesar 6.67, setuju

sebesar 60.00%, tidak setuju sebesar 23.33 dan sangat tidak setuju sebesar

10.00%. ini menggambarkan bahwa sebagaian besar mahasiswa masih

malu berhadapan langusng dengan dosen pembimbing, baik itu malu

bertanya, berpendapat dan bahkan malu untuk bertemu.

Pada butir nomor 13 tentang merasa menjadi bahan kritikan.

Adapaun respon mahasiswa yang memilih sangat setuju sebesar 6.66%,

setuju sebesar 26.67%, tidak setuju 60.00 dan sangat tidak setuju 6.67%.

hal ini menggambarkan bahwa mahasiswa yang sedang menyelesaikan

skripsi memiliki rasa positif terhadap dosen pembimbing dan dosen


59

pembimbing juga memberikan perlakuan yang baik terhadap mahasiswa

bimbingannya. Meskipun ada beberapa mahasiswa tidak mendapatkan rsa

yang sama.

Pada butir nomor 14 tentang Menerima pandangan orang lain.

Adapun respon mahasiswa yang memilih sangat setuju sebesar 23.33%

dan setuju sebesar 76.67%. hdilihat dari respon tersebut artinya adalah

mahasiswa masih mau menerima masukan dari orang lain termasuk

masukan dari dosen pembimbing.

Pada butir nomor 15 tentang Adanya kepuasan dalam proses

komunikasi. Respon mahasiwa dalam hal ini yang memilih sangat setuju

20.00%, setuju sebesar 73.33%, dan tidak setuju sebesar 6.67%. hal ini

menggambarkan bahwa mahasiswa dalam berkomunikasi dengan dosen

pembimbing skripsi sudah baik dan apa yang disampaikan dosen juga

memiliki respon yang baik bagi mahasiswa.

Pada butir nomor 16 tentang dapat memaksimalkan waktu dengan

baik. Respon mahasiswa yang memilih sangat setuju sebesar 23.33%,

setuju seesar 73.33% dan sangat tidak setuju 3.33%. artinya sebagian besar

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi sudah baik dalam menggunakan

waktu.

Pada butir nomor 17 tentang bekerja sama dan berinteraksi dengan

orang lain. Respon mahasiswa yang memilih sangat setuju 33.33%, setuju

63. 33 dan sangat tidak setuju 3.33%. hal ini menggambarkan bahwa
60

sebagian besar mahasiswa masih ingin saling bekerjasama dan berinteraksi

dengan orang lain baik itu dalam terkait dengan skripsi atau yang lain.

Pada butir nomor 18 tentang mampu mengintropeksi diri jika

mengalami kegagalan. Adapun respon mahasiswa yang memilih sangat

setuju sebesar 33.33% dan setuju sebesar 66.67%. hal ini menggambarkan

bahwa dalam menyelesaikan skripsi jika ada sebuah kekeliruan atau

kesalahan dalam penyusunan mahasiswa jurusan IPS ekonomi selalu

berupaya memperbaiki setiap kekeliruan yang dilakukan.

Pada butir nomor 19 tentang Mampu menanamkan sikap kerja

keras dalam diri pribadi. Adapun respon mahasiswa yaitu yang memilih

sangat setuju sebesar 50.00%, setuju sebesar 46.67% dan tidak setuju

3.33%. hal ini menggambarkan ada kerja keras yang dilakukan mahasiswa

untuk segera menyelesaikan skripsinya.

Pada butir nomor 20 tentang mampu menjaga tutur kata sehingga

tidak menyinggung perasaan orang lain. Adapun respon mahasiswa yaitu

yang memilih sangat setuju sebesar 46.67%, setuju sebesar 50.00% dan

tidak setuju 3.33%. hal ini menggambarkan bahwa mahasiswa jurusan IPS

ekonomi menjaga baik setiap perkataan agar tidak menyinggung perasaan

dosen pembimbing dalam prose bimbingan skripsi.

Pada butir nomor 21 tentang menanamkan sikap lapang dada atas

saran dan kritikan. Adapun respon mahasiswa yaitu yang memilih sangat

setuju sebesar 36.67%, setuju sebesar 56.67% dan sangat tidak setuju

3.33%. hal ini menggambarkan bahwa mahasiswa jurusan IPS ekonomi


61

cukup baik dalam menerima setiap keputusan yang diberikan dosen

pembimbing terkait skripsi yang sedang dikerjakan.

Pada butir nomor 22 tentang Adanya rasa saling menghormati

dengan orang lain. Adapun respon mahasiswa yaitu yang memilih sangat

setuju sebesar 40.00%, setuju sebesar 60.00% dan sangat tidak setuju

3.33%. hal ini menggambarkan bahwa baik mahasiswa maupun dosen

jurusan IPS ekonomi harus memiliki rasa kesetaraan guna mencapai

sebuah komunikasi yang efektif dengan saling menghormati. Dilihat dari

respon responden antara pelaku komunikasi sudah cukup baik dalam

menjalankan proses komunikasi.

Pada butir nomor 23 tentang memandang objektif lawan bicara.

Adapun respon mahasiswa yaitu yang memilih sangat setuju sebesar

426.67%, setuju sebesar 70.00% dan sangat tidak setuju 3.33%. hal ini

menggambarkan bahwa dosen jurusan IPS sudah baik memperlakukan

setiap mahasiswa bimbingannya. Pada dasarnya dosen harus memiliki

objektivitas yang tinggi terhadap siapa saja yang menjadi mahasiswa

bimbingannya guna tidak ada kecemburuan sosial antara mahasiswa satu

dengan yang lain karena pembedaan perlakuan. Hal ini mutlak dilakukan

guna mencapai sebuah komunikasi yang efektif.

Pada butir nomor 24 tentang perasaan senang dan tidak ada rasa

segan satu dengan yang lain. Adapun respon mahasiswa yaitu yang

memilih sangat setuju sebesar 20.00%, setuju sebesar 63.33%, tidak

setuju 13,33% dan sangat tidak setuju 3.33%. hal ini menggambarkan
62

bahwa mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi cukup baik dalam

berkomunikasi dengan dosen pembimbing, akan tetapi rsa segan dan malu

sering kali terjadi pada mahasiswa bimbingan skripsi . Jadi, hal seperti

demikian ini mutlak dilakukan guna mencapai sebuah komunikasi yang

efektif.

Tabel 4.7 Data tentang respon responden


terhadap angket stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi (Y)

OPTION JAWABAN
No
PERNYATAAN SS S TS STS
JS % JS % JS % JS %
1 mengalami sakit 7 23.33 15 50.00 6 20.00 2 6.67
kepala (pusing)
2 sulit tidur 6 20.00 21 70.00 3 10.00 0 0
3 keadaan fisik yang 3 10.00 16 53.33 9 30.00 2 6.67
lemah
4 3 10.00 25 83.33 2 6.67
terjadi ketegangan
otot (kram
5 cepat merasa pegal- 3 10.00 21 70.00 6 20.00
pegal.
6 Berkeringat dingin. 4 13.33 8 26.67 18 60.00 0
7 daya ingat semakin 4 13.33 20 66.67 6 20.00 0
melemah

8 tidak mampu 8 26.67 19 63.33 2 6.67 1 3.33


berkonsentasi
dengan baik
9 tidak mampu 3 10.00 23 76.67 5 16.67 0
menyelesaikan
tugas dengan baik
10 kehilangan 0 0 8 26.67 22 73.33
motivasi dalam
menyelesaikan
tugas/pekerjaan
11 Merasa jenuh 3 10.00 5 16.67 21 70.00 1 3.33
12 mudah marah 3 10.00 12 40.00 15 50.00 0
63

13 kecemasan yang 10 33.33 20 66.67 0 0


berlebihan atas
segala sesuatu

14 merasa sedih 8 26.67 21 70.00 1 3.33


15 Kehilangan 1 3.33 15 50.00 14 46.67
semangat dalam
menyelesaikan
tugas
16 Tidak sabar. 0 1 3.33 17 56.67 12 40.00
17 Mudah 3 10.00 5 16.67 15 50.00 7 23,33
menyalahkan orang
lain
18 Gugup 2 6.67 21 70.00 7 23.33
19 Melamun 9 30.00 19 63.33 2 6.67
20 Menarik diri dari 1 3.33 17 56.67 12 40.00
teman dan keluarga
atau orang terdekat
21 Tidak melakukan 0 2 6.67 16 53.33 12 40.00
penundaan
pekerjaan
22 Menggerutu 2 6.67 13 43.33 15 50.00 0
23 Malas untuk belajar 1 3,33 17 56.67 12 40.00

Pada butir nomor 1 tentang mengalami sakit kepala (pusing).

Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 23. 33%,

setuju sebesar 15.00%, tidak setuju 20.00% dan sangat tidak setuju 6.66%.

hal ini menggambarkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi sebagian besar mengalami pusing-pusing baik itu karena prihal

judul skripsi ditolak atau kesulitan dalam mengerjakan skripsi .

Pada butir nomor 2 tentang sulit tidur . Adapun respon mahasiswa

yaitu memilih sangat setuju sebesar 20. 00%, setuju sebesar 70.00%,

tidak setuju 10.00% dan sangat tidak setuju tidak ada. hal ini

menggambarkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi


64

sebagian besar mengalami susah tidur karena terlalu memikirkan atau

khawatir disalahkan dosen pembimbing skripsi ketika skripsi akan

dikonsultasikan.

Pada butir nomor 3 tentang keadaan fisik yang lemah. Adapun

respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 10. 00%, setuju

sebesar 53.33.00%, tidak setuju 30.00% dan sangat tidak setuju 6.66%. hal

ini menggambarkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi

sebagian besar memiliki keadaan stamina yang lemah. Stamina yang

lemah disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap pola makan serta

tidur yang tidak teratur

Pada butir nomor 4 tentang terjadi ketegangan otot (kram).

Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 10. 00%,

setuju sebesar 83.33%, tidak setuju 6.67% dan sangat tidak setuju tidak

ada. hal ini menandakan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi sering mengalami ketegangan pada otot karena disebabkan oleh

terlalu lama duduk sampai berlarut-larut malam disertai banyak pikiran

mengenai skripsi yang dibuat dan tidak diimbangi dengan istirahat yang

cukup.

Pada butir nomor 5 tentang cepat merasa pegal-pegal. Adapun

respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 10. 00%, setuju

sebesar 70.00%, tidak setuju 20.00% dan sangat tidak setuju tidak ada.

Karena rasa stress yang berlebihan kadangkali menyebabkan stamina tidak

baik sehingga berdampak pula terhadap kekuatan tubuh. hal ini yang
65

kemudian menyebabkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi sebagian besar cepat mengalami pegal-pegal pada sekujur tubuh

dalam proses penyusunan skripsi.

Pada butir nomor 8 tentang Berkeringat dingin. Adapun respon

mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 13. 33%, setuju sebesar

26.67%, tidak setuju 60.00% dan sangat tidak setuju tidak ada. Karena

rasa stress yang berlebihan dan rasa takut mendapatkan kritikan dan

disalahkan skripsinya. Sebagian mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi seringkali berkeringat dingin pada saat proses bimbingan skripsi

berlangsung.

Pada butir nomor 7 tentang daya ingat semakin melemah. Adapun

respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 13. 33%, setuju

sebesar 66.67%, tidak setuju 20.00% dan sangat tidak setuju tidak ada.

Karena rasa stres yang berlebihan sangat berpengaruh terhadap kognitif

seseorang baik itu daya serap maupun daya ingatan. Sebagian mahasiswa

jurusan pendidikan IPS ekonomi memiliki daya ingat yang lemah sehingga

menyebabkan penyususnan skripsi semakin sulit dilakukan dan akhirnya

mahasiswa juga banyak melakukan kesalahan dalam hal pengetikan dan

dalam menggunakan bahasa penulisan yang baik dalam skripsi.

Pada butir nomor 8 tentang tidak mampu berkonsentasi dengan

baik. Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar

26.67%, setuju sebesar 63.33%, tidak setuju sebesar 6.67% dan sangat

tidak setuju 3.33%. hal ini menandakan sebagian mahasiswa jurusan


66

pendidikan IPS ekonomi tidak memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi

sehingga berdampak pada terjadinya banyak kesalahan dalam penyusunan

skripsi dan banyak mendapatkan revisi oleh dosen pembimbing.

Pada butir nomor 9 tentang tidak mampu menyelesaikan tugas

dengan baik. Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju

sebesar 10.00%, setuju sebesar 76.67%, tidak setuju sebesar 16.67% dan

sangat tidak setuju tidak ada. hal ini menandakan sebagian besar

mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan

skripsi mengalami prestasi yang menurun disebabkan oleh rasa stress

akibat dari tuntutan lingkungan dan tekanan dalm diri. Hal ini juga

berdampak pada tidak tercapainya target atau tidak terselesaikannya tugas

akhir (skripsi) sesuai rencana.

Pada butir nomor 10 tentang kehilangan motivasi dalam

menyelesaikan tugas/pekerjaan . Adapun respon mahasiswa yaitu memilih

sangat setuju dan setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 26.67% dan

sangat tidak setuju sebesar 73.33. hal ini menandakan sebagian besar

mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan

skripsi masih memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan skripsi

sesuai rencana. terlebih lagi apabila motivasi itu datang dari dosen

pembimbing, hal ini diyakini memicu semangat para mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi.

Pada butir nomor 11 tentang Merasa jenuh . Adapun respon

mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 10.00 dan setuju


67

sebesar16.00%, tidak setuju sebesar 70.00% dan sangat tidak setuju

sebesar 3.33%. hal ini menandakan sebagian besar mahasiswa jurusan

pendidikan IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan skripsi tidak merasa

jenuh dalm mengerjakan skripsi atau tugas akhir.

Pada butir nomor 12 tentang mudah marah. Adapun respon

mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 10.00%, setuju sebesar

40.00%, tidak setuju sebesar 50.00% dan sangat tidak setuju tidak ada.

hal ini mengambarkan sebagian mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami emosi yang tidak

stabil artinya mereka mudah marah pada hal-hal sepele sekalipun akibat

dari skripsi tidak kunjung-kunjung di-Acc dosen pembimbing.

Pada butir nomor 13 tentang kecemasan yang berlebihan atas

segala sesuatu. Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju

sebesar 33.33%, setuju sebesar 66.67%, yang memilih tidak setuju dan

sangat tidak setuju tidak ada. hal ini mengambarkan secara keseluruhan

mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan

skripsi memiliki tingak kecemasan yang tinggi terhadap segala sesuatu

yang mengancam kesejahtraannya termasuk kecemasan terhadap skrispi

yang belum di Acc serta kecemasan apabila teman seangkatan sudah

melakukan ujian atau seminar proposal.

Pada butir nomor 14 tentang merasa sedih. Adapun respon

mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 26. 67%, setuju sebesar

70.00%, yang memilih tidak setuju sebesar 3.33 dan sangat tidak setuju
68

tidak ada. hal ini mengambarkan mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi yang sedang menyelesaikan skripsi sring mengalami kesedihan

terlebih lagi apabila buku referensi yang dibutukan sesuai dengan kotek

penelitiannya tidak ditemukan. Hal demikaian juga menjadi sebuah

tekanan karena bisa memperlambat dalam mengerjakan skripsi.

Pada butir nomor 15 tentang Kehilangan semangat dalam

menyelesaikan tugas. Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat

setuju sebesar 0% setuju sebesar 3.33%, yang memilih tidak setuju

sebesar 50.00 dan sangat tidak setuju sebesar 46.67%. hal ini

mengambarkan mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi yang sedang

menyelesaikan skripsi sering masih memiliki semangat untuk

menyelesaikan studi dengan terus bersemangat dalam menyelesaikan

skripsi yang disusun .

Pada butir nomor 16 tentang Tidak sabar.. Adapun respon

mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 0% setuju sebesar

3.33%, yang memilih tidak setuju sebesar 56.67% dan sangat tidak setuju

sebesar 40.00%. hal ini mengambarkan mahasiswa jurusan pendidikan IPS

ekonomi yang sedang menyelesaikan skripsi memiliki tingkat kesabaran

yang tinggi baik itu sabar dalam menghadapi dosen pembimbing atau pun

sabar dalam menunggu lama dosen pembimbing.

Pada butir nomor 17 tentang Mudah menyalahkan orang lain.

Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 10.00%

setuju sebesar 16.67%, yang memilih tidak setuju sebesar 50.00% dan
69

sangat tidak setuju sebesar 23.33%. hal ini mengambarkan mahasiswa

jurusan pendidikan IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan skripsi

apabila mengalami kesulitan ataupun skrispi belom di Acc dosen

pembimbing sebagian besar mahasiswa bisa menahan emosi atau tidak

mencari masalah baru dengan menyalahkan orang lain dan sebagian yang

lainnya mudah menyalahkan orang lain.

Pada butir nomor 18 tentang gugup. Adapun respon mahasiswa

yaitu memilih sangat setuju sebesar 6.67%, setuju sebesar 70.00%, yang

memilih tidak setuju sebesar 23.33% dan sangat tidak setuju tidak ada. hal

ini mengambarkan mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi yang

sedang menyelesaikan skripsi sering mengalami kegugupan apabila

berhadapan dengan dosen pembimbing baik itu gugup dalam menjelaskan

isi skripsi yang dibuat atau gugup dalam mengeluarkan pendapat serta

gagasan.

Pada butir nomor 19 tentang melamun. Adapun respon mahasiswa

yaitu memilih sangat setuju sebesar 30.00%, setuju sebesar 63.33%,

yang memilih tidak setuju sebesar 6.67% dan sangat tidak setuju tidak

ada. Hal ini mengambarkan mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi

yang sedang menyelesaikan skripsi sering melamunkan skripsi yang

dikerjakan apakah akan selesai sesuai rencana apa tidak dan selain itu

terlalu melamunkan apakah skrispi yang buat disalahkan atau dibenarkan

oleh dosen pembimbing.


70

Pada butir nomor 20 tentang Menarik diri dari teman dan keluarga

atau orang terdekat. Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat

setuju sebesar 3.33%, setuju sebesar 0.00%, yang memilih tidak setuju

sebesar 56.67% dan sangat tidak setuju sebesar 40.00%. Hal ini

mengambarkan mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi yang sedang

menyelesaikan skripsi tidak larut dalam kesendirian atau meratapi skripsi

yang belum terselesaikan. Dengan demikian, dapat dikatakan mahasiswa

dapat saling terbuka dan bergaul serta berdiskusi lebih lanjut terkait

masalah atau kesulitan yang dihadapi dalam memcahkan masalah.

Pada butir nomor 21 tentang Tidak melakukan penundaan

pekerjaan. Adapun respon mahasiswa yaitu memilih sangat setuju

sebesar 0.00%, setuju sebesar 6.67%, yang memilih tidak setuju sebesar

53.33% dan sangat tidak setuju sebesar 40.00%. Hal ini mengambarkan

mahasiswa jurusan pendidikan IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan

skripsi tidak melakukan penundaan dalam hal mengerjakan skripsi.

Pada butir nomor 22 tentang menggerutu. Adapun respon

mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 6.67%, setuju sebesar

43,33%, yang memilih tidak setuju sebesar 50.00% dan sangat tidak

setuju sebesar 0.00%. Hal ini mengambarkan mahasiswa jurusan

pendidikan IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan skripsi sebagian

mahasiswa sering menggerutu atau marah-marah sendiri apabila skripsi

belum di Acc dan sebagian lainnya tidak.


71

Pada butir nomor 23 tentang Malas untuk belajar. Adapun respon

mahasiswa yaitu memilih sangat setuju sebesar 0.00%, setuju sebesar

3,33%, yang memilih tidak setuju sebesar 56.00% dan sangat tidak setuju

sebesar4 0.00%. Hal ini mengambarkan mahasiswa jurusan pendidikan

IPS ekonomi yang sedang menyelesaikan skripsi secara keseluruhan rajin

dalam membaca buku guna menambah wawasan dan lebih mamahami

skripsi yang dibuatnya.

2. Uji prasyarat
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang jadi

inputan atau kedua objek penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini

dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.

Criteria penerimaan Apabila nilai signifikan hitung lebih besar dari

0,05 (Sig hitung > 0,05) maka data tersebut berdistribusi normal dan

apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (Sig hitung < 0,05) maka data

tersebut tidak berdistribusi normal.74 Uji normalitas dalam penelitian

ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows

dengan hasil sebagai berikut:


Tabel 4.8
Hasil perhitungan uji normlitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 30 30

Normal Parametersa Mean 77.50 57.23

74 Ali Muhson, Materi Pelatihan Analisis Statistic Dengan SPSS (Yogjakarta: Fakultas Ekonomi
UNY, 2012), h. 20-21
72

Std. Deviation 4.754 5.015

Most Extreme Absolute .100 .161


Differences Positive .100 .093

Negative -.086 -.161

Kolmogorov-Smirnov Z .550 .880

Asymp. Sig. (2-tailed) .922 .420

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel data di atas menunjukan data-data sebagai berikut:


1) Variabel efektivitas komunikasi dosen (X), Nilai sig =

0,922 (nilai sig > α =0,05). Hasil perhitungan kolmogorov-

smirnov Z = 0,550. Hasil ini menunjukan bahwa data berdistribusi

normal
2) Variabel stres mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi (Y),

nilai sig. = 0,420 ( nilai sig > α = 0,05). Hasil perhitungan

kolmogorov-smirnov Z = 0,880. Perolehan Hasil ini menunjukan

bahwa data berdistribusi normal.


b. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

menjadi inputan atau kedua objek penelitian bersifat homogen yaitu

memiliki kesamaan varian atau tidak. Adapun kaidah penetapan suatu

data dikatakan homogen yaitu apabila nilai signifikan lebih besar dari

0,05 (sig> 0,05) maka data tersebut dinyatakan homogen. Namun jika

nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (sig< 0,05) maka data tersebut

tidak berasal dari data yang homogen. Uji homogenitas pada data

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for

windows dengan hasil sebagi berikut:


Tabel 4.9
73

Hasil perhitungan uji homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

KOMUNIKASI Based on Mean .332 1 28 .569

Based on Median .229 1 28 .636

Based on Median and


.229 1 27.852 .636
with adjusted df

Based on trimmed
.319 1 28 .577
mean

STRES Based on Mean 2.514 1 28 .124

Based on Median 2.689 1 28 .112

Based on Median and


2.689 1 27.982 .112
with adjusted df

Based on trimmed
2.684 1 28 .113
mean

Berdasarkan output tabel SPSS tersebut untuk melihat data

penelitian tersebut homogen (sama) atau tidak, maka yang harus

diperhatikan adalah nilai signifikan dari Based on Mean dari data

tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilas based

on mean dari efektivitas komunikasi dosen sebesar 0,569. Nilai

tersebut lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan homogen. Sedangkan

based on mean dari stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi

sebesar 0,124 yang lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan homogen.

Jadi berdasarkan hasil analisis dan perhitungan terebut dapat


74

dipastikan kedua data tersebut memiliki kesaamaan atau bersifat

homogen. 75
c. Uji linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk apakah dua variabel tersebut

memiliki hubungan yang linear atau tidak. Kaidah yang digunakan

untuk mengetahui linier atau tidaknya sebaran adalah jika nilai

signifikan hitung lebeih kecil dari 0,05 (sig< 0,05) maka sebaran

dinyatakan tidak linier dan jika nilai signifikan hitung lebih besar dari

0,05 (sig> 0,05) maka sebaran dinyatakan linier. Pengujian linieritas

menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows dengan

hasil sebagai berikut:76

Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Y*X Betwee (Combined) 315.000 12 26.250 1.077 .433


n
Linearity 173.770 1 173.770 7.129 .016
Groups
Deviation 141.230 11 12.839 .527 .859
from
Linearity

75 Syaharuddin, Petunjuk Praktikum SPSS (Mataram: Lab.Matematika FITK IAIN Mataram,


2014), h.10

76 Ali muhson, Materi Pelatihan, h. 22-23


75

Within Groups 414.367 17 24.375

Total 729.367 29

Dalam penentuan keputasan suatu variabel memiliki hubungan

variabel lainnya termasuk data linier atau tidak linier yang harus

diperhatikan adalah nilai signifikan hitung dari Deviation from

Linearity Berdasarkan hasil perhitungan output dari SPSS diperoleh

nilai signifikan pada baris deviation of linearity sebesar 0,859. Nilai

tersebut lebih besar dari 0,05 maka kedua data tersebut dinyatakan

linier. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dipastikan data variabel

X dengan Variabel Y memiliki garis linear atau memiliki garis

hubungan yang berpola linier.


3. Analisis regresi linier sederhana

Analisis regresi digunakan mengetahui bagaimana variabel

dependent (terikat) dapat diprediksi melalui variabel independent (terikat)

baik secara parsial atau bersama-sama (simultan). Pengujian terhadap

hipotesis variabel bebas efektivitas komunikasi dosen dengan variabel

terikat stress mahasiswa dalm menyelesaikan skripsi dilakukan dengan

menggunakan teknik regression., adapun analisis atau uji yang digunakan

antara lain:.77

Tabel 4.11
Hasil uji anova efektivitas komunikasi dosen terhadap stress
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

ANOVAb

77 Ridwan dan sunarto, pengantar statistika, h. 293.


76

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 173.770 1 173.770 8.757 .006a

Residual 555.597 28 19.843

Total
729.367 29

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Hasil dari uji anova, pada bagian ini ditampilkan hasil yang

diperoleh adalah nilai F = 8,757 dengan tingkat probabilitas sig. 0,006.

Oleh karena probabilitas (0,006) jauh lebih kecil dari pada 0,05. Maka,

model regresi bisa dipakai untuk memprediksi stress.

Table : 4.12
Hasil coefficients efektivitas komunikasi dosen terhadap stress
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 97.136 13.508 7.191 .000

X -.515 .174 -.488 -2.959 .006

a. Dependent Variable: Y

Hasil dari uji coefficients, pada bagian ini dikemukaakan nilai

konstanta (a) = 97,136 dan beta = -0,515 serta harga T hitung dan tingkat

signifikansi = 0,006.

Tabel coefficient diperoleh variabel efektivitas komunikasi dosen

dan stress mahasiswa nilai sig. 0,006, kemudian dibandingkan dengan


77

probabilitas 0,05. Ternyata nilai probabilitas 0,05 > sig. 0,006. Sesuai

kaidah penentuan keputusan, maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya

signifikan. Terbukti bahwa effektivitas komunkasi dosen berpengaruh

signifikan terhadap stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

Dari tabel di atas juga diperoleh persamaan perhitungannya

adalah :Y= 97,136 – 0, 515X. Tanda (-) menyatakan arah negatif. Dapat

diprediksi setiap kenaikan 1 satuan poin efektivitas komunikasi dosen,

maka stress mahasiswa akan menurun sebesar 0,515 poin. Sebaliknya, jika

efektivitas komunikasi dosen turun sebesar 1 poin, maka stress mahasiswa

dalam menyelesaikan skripsi akan mengalami peningkatan sebesar 0,515

poin.

Table : 4.13
Hasil analisis regresi sederhana

Model Summary

Change Statistics

Adjuste Std. Error R


R dR of the Square Sig. F
Model R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Change

1 .488a .238 .211 4.455 .238 8.757 1 28 .006

a. Predictors: (Constant), X

Hasil dari tabel model summary, pada bagian ini ditampilkan nilai

R = 0,488 dan koefisien determinasi ( Rsquere) sebesar 0,2381 (adalah

pengkuadratan dari koefosien korelasi dikalikan 100%) = 23,81. Hal ini

menunjukan pengertian bahwa stress mahasiswa dalam menyelesaikan

skripsi (Y) dipengaruhi sebesar 23,81%oleh efektivitas komunikasi dosen


78

(X), sedangkan sisanya 76,19% disebabkan oleh factor-faktor lain yang

tidak disebutkan dalam penelitia ini. Rsquere berkisar pada angka 0 sampai

1, dengan catatan semakin kecil angka R squere, semakin lemah hubungan

kedua variabel. Adapun harga r apabila dikonsultasikan dengan tabel

interpretasi nilai r maka r = 0,488 menunjukan hubungan yang cukup kuat

antara kedua variabel.

Tabel : 4.14
Hasil analisis Uji correlations

Correlations

X Y

X Pearson Correlation 1 -.488**

Sig. (2-tailed) .006

N 30 30

Y Pearson Correlation -.488** 1

Sig. (2-tailed) .006

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil correlations ini antara variabel X dengan Y menunjukan

koefisien diperoleh sebesar -0,488 dengan tingkat sig. 0,006 ( sig.<0,01).

Hal ini menunjukan korelasi negatif sangat signifikan antara efektivitas

komunikasi dosen dengan stres dalam menyelesaikan skripsi. Artinya

semakin tinggi efektivitas komunikasi dosen pembimbing maka semakin

rendah tingkat stres dalam menyelesaikan skripsi, dan sebaliknya semakin

rendah efektivitas komunikasi dosen pembimbing maka semakin tinggi

stres dalam menyelesaikan skripsi.


79

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi


Jurusan pendidikan IPS ekonomi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

IAIN mataram diselenggarakan berdasarkan keputusan direktur jenderal

pembinaan agama islam nomor: E/123/2001 tentang penyelenggaraan

program studi pada sekolah tinggi agama islam ( STAIN) Mataram tertanggal

15/mei/2001 yang pada saat itu bernama program studi tadris ips yang

bernaung dibawah jurusan fakultas tarbiyah. Izin penyelenggaraannya,

selanjutnya diperpanjang berdasarkan keputusan direktur jenderal pendidikan

islam nomor: DJ.I/221/2007 tentang perpanjangan izin penyelenggaraan

program studi jenjang strata 1 (S1) pada institute agama islam negeri (IAIN)

mataram tertanggal 29 mei 2007. Terjadi perubahan nama yang semula

program studi IPS menjadi jurusan pendidikan IPS ekonomi, untuk

selanjutnya bernaung dibawah fakultas tarbiyah yang sekarang berubah nama

menjadi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan (FITK) IAIN mataram yang

bertempat di jalan gajah mada no.100, kelurahan jempong baru, kota

mataram, provinsi nusa tenggara barat (NTB).


Program ini dikelola oleh ketua jurusan dan sekretaris jurusan didukung

oleh unsur pelaksana administrasi akademik, laboratorium, perpustakaan dan

unsur-unsur pelaksana administrasi penyelenggaraan jurusan ini mengacu

kepada visi, misi, sasaran dan tujuan sebagai berikut:

Visi Jurusan :
80

Visi jurusan adalah “terkemuka dalam pengembangan ilmu

pengetahuan Sosial (IPS-ekonomi ) berbasis keislaman, keindonesiaan, dan

kemanusiaan”.
Misi Jurusan :
Berdasarkan visi maka misi jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS-Ekonomi) :
1) Menyelenggarakan ilmu pengetahuan Sosial (IPS-Ekonomi)

berbasis kemanusiaan, ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni ), dan

keindonesiaan.
2) Mengembangkan budaya penelitian dalam bidang ilmu

pengetahuan sosial (IPS-ekonomi) berbasis keislaman dan kemanusiaan.


3) Meningkatkan pengabdian masyarakat terutama dalam bidang ilmu

pengetahuan Sosial (IPS) berbasis keislaman dan kemanusiaan.


4) Meingkatkan kerjasama dengan berbagai pihak sebagai

perwujudan dari tridarma perguruan tinggi, terutama dibidang ilmu

oengetahuan Sosial (IPS-Ekonomi) berbasis keislaman dan kemanusiaan.

Tujuan Jurusan :

Tujuan diselenggarakan jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

(Ekonomi) adalah :
1) Menghasilkan tenaga pendidik untuk menjadi guru dalam ilmu

pengetahuan Sosial (IPS-Ekonomi) yang professional pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah.


2) Menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi dan

kompetensi sebagai guru mata pelajaran ekonomi dan ilmu pengetahuan

Sosial pda jenis pendidikan formal dan informal pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah.


81

3) Menghasilkan tenaga nonkependidikan dibidang dunia usaha

(entrepreneur muslim) yang kreatif dan inovatif yang memiliki

kompetensi tambahan dalam merencanakan, mengelola, dan

mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM), baik secara mandiri

maupun secara bersama-sama dengan lembaga usaha yang lain.


4) Menghasilkan temuan-temuan yang ilmiah yang berkualitas dalam

bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan Sosial (IPS-Ekonomi) yang

bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat luas.


5) Menghasilakan calon-calon ilmuan yang memiliki kesempatan

untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang tinggi (S2).78


B. Keadaan dosen-dosen tetap Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi
Dosen atau staf pengajar merupakan salah satu pelaku yang paling

penting dalam lembaga pendidikan tinggi. Keberadaan dosen dalam

pelaksanaan proses pembelajaran dan bimbingan akademik sangat diperlukan.

Setiap institusi atau kampus tentunya memerlukan dosen dan atau staf

pengajar untuk melaksanakan peran-peran tertentu, baik itu pembelajaran,

pelayanan dan bimbingan akademik lainnya. Adapun Keadaan dosen di

jurusan pendidikan IPS ekonomi IAIN Mataram yaitu terdiri dari 10 doktor

(S3) dan 17 dosen berpendidikan S2.


C. Pengujian hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi: Terdapat

pengaruh efektivitas komunikasi dosen terhadap stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi di jurusan IPS ekonomi tahun 2016/2017.


Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data menggunakan program

SPSS ditampilkan pada tabel summary dengan nilai R = 0,448 dan koefisien

determinasi ( Rsquere) sebesar 0,2381 (adalah pengkuadratan dari koefosien

78 Dokumentasi, Pedoman Akademik Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi, tanggal 17 april 2017.
82

korelasi dikalikan 100%) = 23,81. Hal ini menunjukan pengertian bahwa

stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi (Y) dipengaruhi sebesar

23,81%oleh efektivitas komunikasi dosen (X), sedangkan sisanya 76,19%

disebabkan oleh factor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.

Adapun efektifitas komunikasi dosen dan stress mahasiswa nilai probabilitas

signifikansi sebesar 0,006, kemudian dibandingkan dengan nilai probabilitas

0,05. Karena nilai probabilitas (0,05 ≥ sig 0,006) seperti yang terdapat di

kaidah keputusan penarikan kesimpulan maka Ho ditolak dan Ha diterima

artinya signifikan. Adapun dari persamaan hasil perhitungan regresi linear

sederhana diperoleh Y= 97,136 – 0, 515X. Tanda (-) menyatakan arah negatif.

Jadi, dapat diprediksi setiap kenaikan 1 satuan poin efektivitas komunikasi

dosen, maka stress mahasiswa akan menurun sebesar 0,515 poin. Sebaliknya,

jika efektivitas komunikasi dosen turun sebesar 1 satuan poin, maka stress

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi akan mengalami peningkatan

sebesar 0,515 poin.


Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “Terdapat pengaruh

efektivitas komunikasi dosen terhadap stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi di jurusan IPS ekonomi tahun 2016/2017”. Artinya

Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi, terbukti bahwa terdapat pengaruh

efektivitas komunikasi dosen terhadap stress mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi di jurusan pendidikan IPS Ekonomi tahun 2016/2017.


D. Pembahasan
komunikasi adalah hal yang sangat fundamental didalam kehidupan,

baik itu dilakukan oleh individu dengan individu, kelompok dengan

kelompok, ataupun komunikasi antarbudaya. Pada dasarnya setiap


83

komunikasi yang dilakukan oleh para pelaku komunikasi tidak lain

tujuannnya adalah menyampaikan suatu pesan atau informasi hingga pesan

serta maksud dari pesan itu dapat diterima oleh komunikan (pendengar)

sehingga dapat diinterpretasi dan dikaji untuk menjadi informasi yang baik.
Dalam konteks penelitian ini yang dimaksudkan adalah komunikasi

antar pribadi (interpersonal) yang terjalin antara dosen dengan mahasiswa

dalam proses bimbingan skripsi secara tatap muka. Tujuan dari pada

komunikasi yang terjalin oleh mahasiswa dengan dosen pembimbing adalah

untuk membantu mahasiswa didalam membuat kerangka berpikir yang akan

dituangkan dalam sebuah hasil penelitian (skripsi) dan dalam pengambilan

keputusan oleh mahasiswa atas masalah-masalah yang dihadapi saat dalam

penyususnan skripsi.
komunikasi yang berhasil adalah komunikasi yang mampu mengubah

pola pikir serta membuka wawasan baru dari yang negatif menjadi positif dan

apa yang disampaikan komunikor tersampaikan atau dapat diinterpretasi oleh

komunikan dengan makna yang sama dengan apa yang disampaikan

komunikator. 79
Berdasarkan jawaban responden tentang efektivitas komunikasi dosen

pembimbing skripsi, dapat diketahui bahwa mahasiswa memiliki keterbukaan

yang baik, dari prihal menerima kritikan atau masukan, mencerikan kendala-

kendala dalam penyusunan skripsi dan para mahasiswa juga jujur dalam

mengungkapkan pendapatnya serta mampu berinteraksi dengan baik dengan

dosen pembimbing skripsi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase

respon mahasiswa yaitu sebesar 29,33% memilih setuju dan setuju 61.26%.

79 Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi. (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 34.


84

artinya sekitar 90,59% responden memiliki keterbukaan yang baik terhadap

dosen pembimbing. Sebagian kecil mahaiswa dalam proses bimbingan skripsi

mahasiswa belum maksimal sepenuhnya terbuka dalam hal mengungkapkan

diri pribadinya atau mahasiswa kurang bisa mengakrabkan diri. Hal ini dapat

dilihat dari rata-rata persentase respon mahasiswa yaitu sebesar 9,33% yang

memilih tidak setuju.


Dalam proses bimbingan tidak hanya dibutuhkan keterbukaan saja akan

tetapi rasa peduli atau empati juga sangat penting terutama dalam menyusun

skripsi, baik itu peduli terhadap pekerjaan yang dilakukan atau peduli

terhadap keadaaan lawan bicara baik itu secara emosional atau intelektual.

Dalam hal ini sebagaian besar mahasiswa pendidikan IPS ekonomi memiliki

rasa empati yang kuat terhadap dosen pembimbing, ini dapat dilihat dari rata-

rata persentase respon yaitu yang memilih Sangat setuju 33.33% dan setuju

63,33%. Namun disisi lain, para dosen pembimbing memiliki banyak

kesibukan sehingga kerapkali skripsi mahasiswa diabaikan, terlambat

diperiksa dan akhirnya menyebabkan penundaan dalam mengerjakan skripsi

oleh mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase respon

mahasiswa pada indikator empati yaitu sekitar 3,33 memilih tidak setuju.

Artinya ada sebagaian kecil mahaisswa tidak memiliki rasa empati yang kuat

terhadap dosen pembimbingnya.


Bagi mahasiswa dukungan baik itu motivasi, kesempatan dan

bimbingan yang baik adalah bagian terpenting dalam proses penyusunan

skripsi, mereka merasa akan lebih bersemangat dalam pengerjaan skripsi

apabila dukungan itu diberikan langsung oleh orang-orang terdekat.


85

Sebagaimana dosen yang layaknya seperti orang tua, sangat dianjurkan

memberikan motivasi kepada mahasiswa agar bersemangat dalam pengerjaan

skripsi. hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase respon mahasiswa

mengenai dukungan yaitu sangat setuju 28,33% dan setuju 55.00%. akan tapi

sebagian kecil lainnya yaitu sekitar 16,67% dari mereka merasa tidak

diperhatikan (kurang dukungan) oleh dosen pembimbing skripsinya dan

sebagian dari mahasiswa cenderung merasa dirinya menjadi bahan kritikan

dan bahkan mereka malu menanyakan kembali materi yang belum dimengerti

dan meminta solusi dari kesulitan yang diterima.


. kesulitan dalam menerima dan menghadapi kendala-kendala yang ada

dalam penyususnan skripsi adalah hal yang lumrah terjadi pada diri

mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, baik itu kendala dalam

mencari literatur, metode penelitian atau kesulitan mahasiswa dalam

menginterpretasikan hasil koreksian dosen pembimbing skripsi. Disini

sebagian mahasiwa seringkali malu menanyakan kembali kepada dosen

pembimbing dari setiap kesulitan yang mereka dapatkan.


Komunikasi interpersonal dosen dengan mahasiswa yang berhasil juga

ditandai oleh rasa positif dan kesetaraan artinya dalam proses bimbingan ini

merupakan sebuah kewajiban dan tugas bersam untuk diselesaikan dengan

rasa postif dan kesetaraan harus ada dan nnyata dilakukan baik itu dosen

pembimbing dan mahasiswa. Karena apabila komunikasi yang terjalin tidak

berjalan dengan baik maka menyebabkan timbulnya perasaan tegang yang

dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada proses bimbingan.


Dalam penelitian ini gejala stres yang diteliti adalah gejala stres yang

dialami oleh para mahasiswa tingkat akhir pada jurusan pendidikan IPS
86

ekonomi. Menurut kamus istilah konseling, Stres adalah kelebihan beban

tubuh baik psikis maupun fisik sampai melampaui daya tahan. Dengan kata

lain, segala sesuatu yang memiliki sifat fisik dan psikologis yang

menimbulkan ketertekanan dalam atau pada tubuh, membuat individu melihat

adanya ketidaksepadanan, antara keadaan atau kondisi dan sistem sumber

daya biologis, psikis dan sosial yang ada pada diri individu yang ditandai

dengan gejala gangguan fisik, gangguan emosional, gangguan kognitif dan

gangguan tingkah laku.


Dalam penelitian ini, Stres mahasiswa yang tengah menyusun skripsi

mengacu kepada stress yang berarti keadaan negative (distress). Stres

mahasiswa pada jurusan pendidikan IPS ekonomi cukup terlihat yaitu sebesar

23,81% yang dipengaruhi oleh efektivitas komunikasi dosen, baik itu gejala

fisik mahasiswa yang mengalami gangguan tidur, pusing, ketegangan otot,

berkeringat dingin ketika konsultasi dengan dosen pembimbing. gejala

psikologis seperti gangguan kognitif yaitu daya ingat semakin melemah, tidak

mampu berkonsentrasi dengan baik, tidak produktif, kesulitan mengambil

keputusan dan kehilangan motivasi dan gejala emosi seperti merasa jenuh,

mudah marah, kecemasan yang berlebihan, merasa sedih, tidak sabar serta

gejala tingkah laku yang mempengaruhi sikap mahasiswa seperti mudah

menyalahkan orang lain, gugup, melamun, menggerutu, malas dan menarik

diri dari pergaulan.


Untuk menemukan gejala stres yang dimaksud di atas pada mahasiswa

jurusan pendidikan IPS ekonomi, peneliti telah menyebarkan kuesioner dan

memperoleh hasil bahwa 5 responden (16,67%) mengalami gejala stres yang


87

sangat tinggi, 22 responden (73,33%) masuk dalam kategori gejala stress

yang sedang, dan 3 responden (10%) lainnya menunjukkan gejala stress yang

rendah.
. Berdasarkan hasil penelitian gejala-gejala tersebut timbul diakibatkan

oleh kritikan yang mereka terima, ketidakmampuan memecahkan masalah

skripsi, kesulitan dalam mencari literature dan kesulitan bertemu dengan

dosen pembimbing dan pada akhirnya, mahasiwa mengalami kecemasan,

depresi, kehilangan semangat, melamun dan bahkan kehilangan kesabaran.


Sesuai pendapat rakhmat bahwa komunikasi interpersonal dinyatakan

efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi

komunikan sehingga terdorongnya sikap terbuka. Dengan demikian,

komunikasi pun berlangsung lebih santai, gembira, dan terbuka. Sebaliknya,

apabila komunikasi tidak efektif maka dapat menyebabkan ketegangan, resah,

tidak enak dan cepat akan menutupi diri serta mengindari komunikasi.80
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh rina julianti

dan aida yulia yang berjudul “Hubungan Komunikasi antara mahasiswa dan

Dosen pembimbing skripsi utama dengan Stres Dalam Menyusun Skripsi

Pada Mahasiswa S1 keperawatan stikes ranah minang tahun 2015”. Hasil

penelitian menunjukan 80 mahasiswa yang menjasdi responden 52 (65%)

mahasiswa mengalami stes menyusun skripsi dan sekitar 36 (45%)

mahasiswa komunikasi anatar pembimbingnya tidak baik. Dapat dikatakan

terdapat hubungan yang bermakna Komunikasi antara mahasiswa dan Dosen

pembimbing skripsi utama dengan Stres Dalam Menyusun Skripsi.


Diperkuat dengan pendapat Wayne Face dan Don F. Faules

menyatakan bahwa “Perilaku komunikasi dan reaksi telah lama dianggap


80 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.116
88

sebagai konsekunsi keadaan yang penuh stress”. Dengan kata lain, cara orang

berkomunikasi boleh jadi menimbulkan stres pada diri mereka dan orang lain.

stres juga kemungkinan besar mempengaruhi cara orang berkomunikasi.

Jadi, komunikasi itu menimbulkan stres dan juga merupakan respon stres 81.

Hal tersebut kerapkali terjadi pada mahasiswa dan dosen pembimbing

sehingga apa yang menjadi tujuan dari komunikasi itu akan sulit terealisasi,

bahkan diantara keduanya bersikap tegang ataupun tidak nyaman dan ini

adalah bagian dari gejala stress.


Adapun untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen

terhadap variabel dependen atau koefisien determinasinya (r2) dengan cara

mengkuadratkan hasil dari rxy sehingga diperoleh besarnya koefisien

determinasinya sebesar 0,2381. Hal ini berarti bahwa besarnya pengaruh atau

kontribusi variabel independen (efektivitas komunikasi dosen) terhadap

variabel dependen (stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi) adalah

23,81% dan sisanya yakni sebesar 76,18% dipengaruhi oleh faktor lain.
Adapun persamaan regresi yang didapatkan adalah Y = 97,1 - 0,51X.

Dengan demikian, efektivitas komunikasi dosen (X) memiliki pengaruh

terhadap stress mahasiwa dalam menyelesaikan skripsi (Y). Artinya apabila

setiap kenaikan 1 poin variabel independen (efektivitas komunikasi dosen)

akan maka stress mahasiswa akan menurun sebesar 0,515 poin. Sebaliknya,

jika efektivitas komunikasi dosen turun sebesar 1 poin, maka stress

mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi akan mengalami peningkatan

sebesar 0,515 poin.

81 R Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, ter. Deddy Maulana (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), h. 342.
89

Jika dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini,

yakni Hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: “Terdapat pengaruh efektivitas

komunikasi dosen terhadap stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi

2016/2017”, maka hipotesis ini dapat diterima sesuai dengan data-data hasil

penelitian dan perhitungan.


90

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data yang dilakukan maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa “terdapat pengaruh efektivitas komunikasi

dosen terhadap stres mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi di jurusan

pendidikan IPS ekonomi tahun 2016/2017. Adapun arah hubungannya

bersifat negatif, artinya semakin baik komunikasi dosen maka semakin

rendah tingkat stress mahasiswa dalam menylesaikan skripsi. Sebaliknya, jika

semakin rendah efektivitas komunikasi dosen, maka diprediksikan akan

semakin tinggi tingkat stres mahasiwa dalam menylesaikan skripsi.


B. SARAN-SARAN
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa untuk dapat mempertahankan

komunikasi yang efektif dengan dosen pembimbing. Cara yang dapat

ditempuh oleh mahasiswa agar tercapai efektivitas komunukasi dengan

dosen pembimbing adalah menjalin kedekatan dengan dosen

pembimbing, membangun persepsi yang positif dan kepercayaan terhadap

dosen pembimbing, membuka diri serta berlaku jujur terhadap dosen

pembimbing. sehingga, tujuan dari komunikasi itu tercapai dan proses

dalam bimbingan dan penulisan skripsi menjadi lancer dan sesuai dengan

harapan dan tujuan.

2. Bagi dosen
Dosen pembimbing diharapkan dapat membangun dan

mempertahankan keefektivitasan dalam komunkasi yang terjalin bersama


91

dengan mahasiswa bimbingannya. Dosen pembimbing juga diharapkan

dapat kooperatif terhadap mahasiwa bimbingannya yang menyampaikan

aspirasi, kesulitan dan keluhan dalam diaolog akademik guna

memperlancar dalam penyusunan skripsi dan mahasiswa terhindar dari

stress yang dapat menghambat penyelesaian skripsi.


3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti pengaruh efektifitas

komunikasi dosen terhadap stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi

agar tidak meninjau dari sudut pandang mahasiswa akan tetapi sudut

pandang dosen juga serta disarankan agar memperhatikan faktor-faktor lain

yang dapat menyebabkan stres dalam menyususn skripsi pada mahasiswa

yang sedang menyelesaikan.


92

LAMPIRAN- LAMPIRAN
93

Lampiran 1

ANGKET EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DOSEN

I. Identitas
Nama :
Kelas :
NIM :
No. HP :
II. Petunjuk
a. Tulislah identitas anda pada bagian atas !
b. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan anda.
c. Usahakan semua nomor jawaban terisi dan tidak terlewatkan.
d. Anda diminta untuk menjawab dengan memberikan tanda
centang (√) pada salah satu kolom sesuai dengan jawaban anda:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju.
e. identitas dan jawaban anda dirahasiakan.
f. Selamat menjawab dan terima kasih.

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya mengungkapkan informasi mengenai
diri pribadi kepada dosen pembimbing.
2 Saya terbuka terhadap kritik dan saran dari
dosen pembimbing demi perbaikan dalam
penyusunan skripsi
3 Saya siap menerima segala bentuk reaksi
yang diberika oleh dosen bimbingan ketika
proses bimbingan.
4 Saya mengungkapkan gagasan, ide atau
pendapat kepada dosen pembimbing
dalam proses bimbingan skripsi
5 Saya menjawab dengan jujur setiap
pertanyaan dari dosen pembimbing
6 Saya peduli terhadap hasil penyusunan
skripsi.
7 Ketika sedang konsultasi skripsi, saya
pengertian terhadap kondisi dosen
pembimbing baik itu secara emosional
maupun intelektual.
8 Saya memperhatikan pesan atau informasi
yang disampaikan dosen pembimbing.
9 Saya diberikan kesempatan oleh dosen
untuk berbicara.
94

10 Ketika ada kesulitan yang didapatkan


dalam penyusunan skripsi. Saya bersama
dengan dosen pembimbing bekerjasama
memecahkan masalah atau kesulitan yang
ada.
11 Saya menerima bimbingan dengan baik
dari dosen pembimbing.
12 Saya malu bertanya apabila saya
mendapatkan kesulitan dalam penyusunan
skripsi
13 Setiap melakukan proses bimbingan, Saya
merasa menjadi bahan kritikian oleh dosen
pembimbing.
14 Saya menerima dengan senang hati
pandangan yang diberikan oleh dosen
pembimbing.
15 Setiap kali konsultasi skripsi, saya puas
dengan pesan atau informasi yang
disampaikan dosen pembimbing.
16 Dalam penyusunan skripsi, saya
memaksimal waktu dengan baik.
17 Meski skripsi belum terselesaikan, saya
berintraksi dan bekerjasama dengan orang
lain.
18 Saya mengintropeksi diri jika mengalami
kegagalan dalam penyusunan skripsi.
19 Saya bekerja keras untuk menyelesaikan
Skripsi ini dengan baik
20 Ketika berbicara dengan dosen
pembimbing, saya menjaga ucapan atau
tutur kata supaya dosen pembimbing tidak
tersinggung.
21 Setiap nasehat dan saran yang diberikan
dosen pembimbing saya menerima dengan
lapang dada untuk ditindaklanjuti.
22 Saya menghormati setiap keputusan dosen
pembimbing.
23 Saya menerima perlakuan yang sama
dengan teman-teman yang lain dari dosen
pembimbing ketika proses bimbingan.
24 Saya tidak segan apabila berbicara dengan
dosen pembimbing.
95

ANGKET STRES MAHASISWA

DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya pusing karena judul skripsi ditolak
dosen
2 Saya susah tidur karena memikirkan
skripsi yang disalahkan dosen
pembimbing
3 Saya tidak menjaga stamina dengan baik
sehingga cepat lelah dalam mengerjakan
skripsi.
4 Saya mengalami ketegangan pada otot-
otot karena sering duduk dalam waktu
yang cukup lama ketika menyusun skripsi
5 Saya pegal-pegal karena merasa duduk
terlalu lama dalam menyusun skripsi.
6 Saya berkeringat dingin ketika
berhadapan dengan dosen pembimbing
7 Saya lupa dengan penjelasan dosen ketika
revisi terlalu banyak pada skripsi
8 Akibat, tidak berkonsentrasi dengan baik.
saya melakukan banyak kesalahan dalam
pengetikan skripsi.
9 Dalam penyusunan skrispi, saya
mendapatkan banyak revisi skripsi oleh
dosen pembimbing.
10 Saya kehilangan semangat ketika tidak
ada motivasi dari dosen pembimbing
untuk segera menyelesaikan skripsi.
11 Saya jenuh mengerjakan skripsi karena
banyak revisi oleh dosen pembimbing.
12 Saya marah dengan hal-hal sepele
sekalipun. Ketika skripsi saya tidak
kunjung-kunjung di ACC dosen
pembimbing.
13 Saya cemas ketika mengetahui sudah
banyak teman-teman lain yang akan
menyelesaikan skripsinya.
96

14 Saya bersedih ketika referensi yang dicari


tidak ditemukan.
15 Saya merasa pesimis untuk bisa
menyelesaikan skripsi sesuai rencana.
16 Saya tidak sabar menunggu lama dosen
pembimbing.
17 Akibat dari tidak terselesaikannya skripsi,
saya menyalahkan orang lain.
18 Saya gugup menjelaskan materi skripsi
kepada dosen pembimbing
19 Saya melamun memikirkan skripsi yang
belum terselesaikan.
20 Karena skripsi belum terselesaikan. Untuk
sementara waktu Saya tidak menjalin
hubungan dengan teman-teman.
21 Saya melakukan penundaan ketika ada
revisi skripsi dari dosen pembimbing.
22 Saya menggerutu jika banyak revisi pada
skrispi oleh dosen pembimbing.
23 Saya malas dalam membaca buku.

Anda mungkin juga menyukai