Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah yang mahakuasa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dari kelompok 8 dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul “LORDOSIS” dengan
tujuan untuk memenuhi tugas

Kami dari kelompok 8 menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori
sempurna,oleh karena itu kami dari kelompok 8 dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan dating

Selanjutnya dalam kesempatan ini kami dari kelompok 8 tidak lupa untuk
menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak yang telah memberikan
bantuan moral dan spiritual langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini.semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Kelompok 8,agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 “PENDAHULUAN”

A.LATAR BELAKANG

B.TUJUAN

C.MANFAAT TUJUAN

BAB 2 “TINJAUAN PUSTAKA”

BAB 3 “PEMBAHASAN”

BAB 4 “KESIMPULAN DAN SARAN”

BAB 5 “DAFTAR PUSTAKA/CATATAN KAKI”


BAB 1 “PENDAHULUAN”

A.LATAR BELAKANG

Kesehatan dan postur yang normal adalah hal yang paling penting bagi setiap orang yang hidup di
dunia ini , karena kesehatan yang baiklah kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan menikmati
indahnya alam semesta ini. Jadi, salah satu kelainan bentuk tulang belakang seperti kifosis sangatlah
mengganggu seseorang dalam melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga darinya, dan
penyakit kifosis juga mempengaruhi postur seseorang sehingga menyebabkan ketidakpercayaan diri
saat berada di publik atau moment –moment tertentu yang membutuhkan performa darinya dan minder
ketika berinteraksi dengan oramg-orang disekitarnya yang pada akhirnya menjadi sebuah karakter
yang inperioritas yang menganggap dirinya terlalu rendah dimata orang lain. Dan dengan ini kita coba
untuk menggali fenomena ini. Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kuliah dan sebagai wawasan bagi kami di dalam melakukan deteksi dini pada Lordosis Serta
penyebab,gejala ,dan upaya penanganannya.

B.TUJUAN

Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu lordosis dan gejala-gejala lordosis dan serta cara
penanganannya agar tidak banyak manusia yang mengalami lordosis kembali.

C.MANFAAT TUJUAN

Agar kita lebih mengetahhui apa itu lordosis, dan bagaimana cara pencegahannya maupun cara
penyembuhannya dengan benar dan baik
BAB 2 “TINJAUAN PUSTAKA”

Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat diatas bokong melengkung
ke dalam. sedikit kelengkungan lordotik adalah normal. terlalu banyak kelengkungan lordotik disebut
lordosis. lordosis adalah kebalikan dari kifosis. tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang
akan tampak lurus. lain hal nya pada tulang belakang penderita lordosis,akan tampak bengkok
terutama di punggung bagian bawah.

Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling sering
adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya
seperti

distrofi muskuler,gangguan perkembangan paha, dan gangguan Neoromuskuler. Nyeri punggung, nyeri
yang menjalar ke tungkai dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada
lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini,dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter atau ahli terapis
tulang belakang yang berpengalaman . Selain itu, gejala lordosis juga sering kali menyerupai gejala
gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya , atau dapat di akibatkan oleh infeksi atau cedera
tulang belakang. Penyebab lordosis adalah :
1. Lower Crossed Syndrome.

2. Tidak seimbang antara otot dengan panjangnya otot ( lemahnya otot hamstring dn tegangan otot
fleksor punggung ).

3. Tegangnya otot punggung bawah.

4. Kehamilan.

5. Sikap tubuh yang buruk.

Congenital lordosis sering terjadi pada anak perempuan. Obesitas, osteoporosis,


archrondroplasia, spondyloslithosis dan diskitis dapat menyebabkan lordosis. Pada tulang belakang
penderita lordosis, akan tampak bengkong terutama dibagian pinggang bagian bawah, penonjolan
bokong.

Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling
sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang
menyertainya seperti

distrofi muskuler,gangguan perkembangan paha, dan gangguan Neoromuskuler. Nyeri


punggung, nyeri yang menjalar ke tungkai dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil
dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini,dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh
dokter atau ahli terapis tulang belakang yang berpengalaman . Selain itu, gejala lordosis juga sering
kali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya , atau dapat di akibatkan
oleh infeksi atau cedera tulang belakang.

1.1Data subjektif Lordosis merupakan bentuk kelainan tulang punggung dimana punggung
seharusnya berbentuk dan simetris antara kiri dan kanan ternyata melengkung ke belakang.

1.2Data Objektif 1. Pemeriksaan fisik, mencakup : a. Posisi Berdiri Lakukan inspeksi melalui
sudut pandang secara : anterior, laterla, dan posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala
tegak dan mata urus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak
sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentiikasikan bahwa ada gangguan pada otot
dan tulang pasien. b. Posisi Duduk Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan memiliki
keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan
vertebra columna serta telapak kaki harus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal
akan mengalami kelemahan otot dan pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf). c. Posisi
Berbaring Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari
tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dengan vertebra harus lurus dengan
alas yang ada. Apabila dijumpai kelaian pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan. d. Cara Berjalan Pasien diminta berjalan 10 langkah
kemudian yang harus diperhatikan adalah hal-hal berikut : i. Kepala tegak, pandangan lurus kedepan,
dan punggung tegak. ii. Tumit menyentuh lantai terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki. iii. Langkah
lembut, terkoordinasi dan ritmik. iv. Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan. v. Jumlah langkah
permenit (pace) 70-100 x/menit, kecuali pada orang tua mungkin 40x/menit 2. Pemeriksaan umum,
meliputi :

a. Sinar x, Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta
sudutnya . b. Magnetic resonance imaging (MRI) c. Computedtomography scan (CT Scan) d.
Pemeriksaan darah

1.3 Diagnosa Keperawatan a. Nyeri berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring
yang salah akibat pemakaian gips pada daerah ekstrimitas. b. Gangguan mobilitas berhubungan
dengan droop foot lutut akibat kontraktur. c. Risiko cedera berhubungan dengan gangguan
keseimbangan yang disertai kelemahan otot.
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
Nyeri berhubung an dengan Pantau atau catat karateristik nyeri, Variasi penampilan dan prilaku pasien
posisi duduk, berdiri dan catat laporan verbal, petunjuk non karena nyeri terjadi sebagai temuan
1 berbaring yang salah akibat verbal, dan respon hemodinamik. pengkajian.
pemakaian gips pada daerah Ambil gambaran lengkap terhadap Nyeri sebagai pengalaman subjektif
ekstrimitas nyeri dari pasien termasuk lokasi dan harus digambarkan oleh pasien.
intensitas (1-10), lama, kualitas, dan Penundaan pelaporan dengan
penyebaran. segera.
Anjurkan pasien untuk melaporkan Berikan lingkungan yang tenang.
nyeridengan segera.
Berikan lingkungan yang tenang.
Risiko cedera berhubunga n Berikan materi edukasi yang Mengembangkan dan memberikan
dengan gangguan keseimbang berhubungan dengan strategi dan bimbingan dan pengalaman belajar
an yang disertai kelemahan tindakan untuk mencegah cedera. untuk memfasilitasi adaptasi secara
2 otot. Dorong latihan rentang gerak dan sadar perilaku yang kondusif untuk
aktivitas fisik teratur dengan kesehatan individu, keluarga, kelompok
keseimbangan antara aktivitas dan dan komunitas.
istirahat. Mencegah demineralisasi tulang dan
dapat menurunkan resiko fraktur
BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat
diatas bokong melengkung ke dalam. sedikit kelengkungan lordotik adalah normal. terlalu banyak
kelengkungan lordotik disebut lordosis. lordosis adalah kebalikan dari kifosis. tulang belakang yang
normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. lain hal nya pada tulang belakang penderita
lordosis,akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah.

2. Saran Perawat hendaknya melakukan tindakan hendaknya melakukan tindakan keperawatan


menggunakan proses keperawatan yang koprehensif agar asuhan keperawatan yang bermutu sesuai
dangan apa yang di harapkan dan selalu mendokumentasikan setiap melakukan tindakan. Dalam
pembutan makalah ini perawat juga harus mengetahui langkah-langkah asuhan keperawatan agar
makalah yang dibut dapat

sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat berguna bagi mahasiswa lain untuk masa
kedepannya.
BAB V

Anda mungkin juga menyukai