Anda di halaman 1dari 1

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001:
60).

Menurut Margono (2004: 27) menyatakan bahwa dalam teknik ini pengambilan
sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit
sampling yang ditemui. Misalnya penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu
dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling.
Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap orang dewasa yang dijumpainya, sampai
jumlah yang diharapkan terpenuhi.

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu


siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.

Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu.
Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.

Contoh sampling aksidental:

1. Contoh penggunan metode ini yaitu peneliti ingin meneliti tentang penyakit Steven
Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat
reaksi tubuh terhadap antibiotik. Kasus Steven Johnson Syndrome ini cukup langka dan sulit
sekali menemukan kasus tersebut. Dengan demikian, peneliti mengambil sampel saat itu juga,
saat menemukan kasus tersebut. Kemudian peneliti melanjutkan pencarian sampel hingga
periode tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti.

2. Teknik pengambilan sampel dengan cara ini juga cocok untuk penelitian yang
bersifat umum, misalnya seorang peneliti yang ingin meneliti kebersihan Kota Bandung.
Selanjutnya dia menanyakan tentang kebersihan Kota Bandung pada warga Bandung yang
dia temui saat itu.

3. Misalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan Mall A. Sampel


ditentukan berdasarkan ciri-ciri usia di atas 15 tahun dan baru pernah ke Mall A tersebut,
maka siapa saja yang kebetulan bertemu di depan Mall A dengan peneliti (yang berusia di
atas 15 tahun) akan dijadikan sampel.

Anda mungkin juga menyukai