Anda di halaman 1dari 21

Panduan Penyusunan Profil KPI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Reformasi Kebijakan Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi yang dilaksanakan
secara Partisipatif melalui paradigma baru di dalam pelaksanaan pembangunannya, akan
berimplikasi pada pola pendekatan yang akan melibatkan masyarakat petani secara penuh,
di mana pola pendekatan ini akan selalu mengedepankan pada kebutuhan nyata yang
dihadapi oleh masyarakat petani, melalui proses bottom up.

Reformasi kebijakan Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi yang dikembangkan saat ini di
Indonesia dikemas dalam 5 (lima) butir kebijakan, yang mana satu dengan yang lain saling
ada keterkaitan, butir-butir kebijakan tersebut adalah sebagai berikut ;
1. Redefinisi Tugas, kewenangan, dan tanggung jawab Kelembagaan Pengelolaan Irigasi
(KPI)
2. Pemberdayaan Masyarakat Petanigasi melalui organisasi Perkumpulan Masyarakat
Petani (P3A)
3. Pengelolaan Irigasi Partisipatif
4. Pengaturan pembiayaan pengelolaan irigasi
5. Keberlanjutan Sistem Irigasi

Ke lima butir kebijakan tersebut merupakan refleksi dari tuntutan masyarakat terhadap
pembaharuan di dalam pengelolaan irigasi yang lebih mengedepankan partisipasi masyarakat
di dalam pelaksanaan seluruh program pengembangan dan pengelolaan irigasi.

Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia dalam rangka membantu terealisasinya


pelaksanaan program Pengembangan dan Pengelolaan System Irigasi secara Partisipatif
(PPSIP), maka pemerintah Indonesia melalui Loan 4711-IND dan Credit No 3807-IND telah
dikembangkan dan dilaksanakanWater Resources and Irrigation Sector Management Program
(WISMP), dalam rangka memberikan data/informasi yang terkait dengan hasil dari
pelaksanaan kegiatan WISMP 2 sebagai proses pembelajaran sekaligus pengalaman yang
berharga bagi semua pihak yang terkait dengan pengembangan dan pengelolaan irigasi,
khususnya bagi instansi yang membidangi irigasi dan umumnya instansi terkait dengan
pembangunan masyarakat petani, maka data/informasi tersebut akan dituangkan ke dalam
bentuk Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi (Profil KPI) WISMP 2.

Penyampaian data/informasi yang dituangkan dalam bentuk Profil KPI ini sekaligus bahan
laporan yang terkait dengan rencana dan realisasi pelaksanaan program WISMP 2. Adapun
data/informasi yang dimaksud tentunya hal-hal yang terkait dengan realisasi pelaksanaan
kegiatan program WISMP 2, baik data/informasi mengenai pelaksanaan non fisik maupun
pelaksanaan fisik (rehabilitasi/pembangunan jaringan irigasi) yang dilaksanakan dimasing-
masing wilayah WISMP 2 (Provinsi dan Kabupaten).

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Panduan Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi ini adalah untuk
membantu pihak daerah dalam menyediakan informasi berkaitan dengan penyusunan
gambaran kemajuan yang dicapai dalam program WISMP 2 di setiap daerah.

Sementara tujuan penyusunan Panduan Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi ini adalah :
1 Memberikan gambaran dan informasi komprehensif antara kegiatan di Pusat dan di
Daerah terkait dengan pelaksanaan kegiatan WISMP 2.
2 Menghasilkan dokumen pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai dalam
program WISMP 2 di Daerah.

3 Mendapatkan gambaran perubahan yang dicapai dalam setiap komponen kegiatan


Program WISMP 2 di Daerah.

4 Memberikan informasi tentang keberhasilan, kendala, serta permasalahan terkait


dengan program WISMP 2.

1.3 Keluaran
Keluaran yang ingin dicapai dari pembuatan panduan penyusunan
profilini adalah tersusunnya acuan untuk menyusun dokumen ProfilKelembagaan Pengelolaan
Irigasi di daerah pada setiap pengelola program sebagai gambaran hasil pelaksanaan
kegiatan dan hasil yang dicapai.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penyusunan Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi iniadalah :

 PENDAHULUAN
 Penjelasan Umum Program

 Maksud dan Tujuan


 Target Keluaran

 Komponen Program/Kegiatan

 Struktur Organisasi elaksana WISMP 2

 Lokasi dan Sumber Pendanaan

 Dasar Hukum Kebijakan PPSIP

 DESKRIPSI UMUM LOKASI PROGRAM

 Letak Geografis

 Demografi/Kependudukan

 Struktur Lahan Pertanian

 Pendapatan Per kapita/Daerah

 Mata Pencaharian Penduduk

 Tipolodi Daerah Irigasi

 PERENCANAAN DAN PENCAPAIAN TARGET PROGRAM

 Perencanaan Program

 Pencapaian Target Program

o Penyadaran Publik

o Penyusunan Kebijakan Daerah

o Pemberdayaan KPI

o PSETK

o Pendampingan Masyarakat Petani

o Pertanian Lahan Beririgasi

 Pencapaian Kemajuan Anggaran Kegiatan


 MANFAAT DAN DAMPAK
 Program PPSIP di Daerah
 Partisipasi Petani

 Peningkatan Partisipasi Wanita Tani/Gender

 Peningkatan Kondisi Fisik dan Fungsi Jaringan Irigasi

 Peningkatan O & P Partisipatif.

 Peningkatan Kondisi Pertanian

 Peningkatan Koordinasi Pihak Terkait


 PENUTUP
 Permasalahan dan Pengalaman Pembelajaran

 Tindakan dan Rekomendasi.

BAB II
PRINSIP DAN METODOLOGI PENYUSUNAN PROFIL KPI

2.1. Prinsip Penyusunan Profil KPI


- Profil harus benar dan efektif
Profil tidak dibuat-buat dan datanya harus lengkap, relevan, akurat, dan tidak direkayasa.
- Profil harus menggunakan kalimat sederhana, tidak berbelit-belit, harus menggunakan
istilah yang benar dan populer, menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar, kalimat
tidak bersifat politis dan puitis.
- Profil harus lengkap dan sebaiknya disertai data pendukung seperti dokumentasi, grafik,
tabel, statistik, dll.
- Profil harus tegas dan konsisten tidak kontroversi antar bagian yang satu dengan yang
lainnya, profil harus terfokus dan mengerucut pada pokok bahasan.

2.2. Metodologi Penyusunan Profil KPI


2.2.1. Penyusunan Profil PLKSDA-BM
Dokumen Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi WISMP 2 disusun disetiap provinsi dan
kabupaten/kota dengan volume laporan disesuaikan dengan kebutuhan, minimal 3 (tiga)
buah dokumen Profil KPI.
2.2.2. Unsur Pelaksana Kegiatan
Penyusunan Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi dilaksanakan oleh setiap pengelola
program diprovinsi dan kabupaten/kota dibawah koordinasi Bappeda, serta dibantu oleh
Konsultan TA IDPIM 2.

2.2.3. Waktu Penyusunan


Penyusunan Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi dilakukan pada setiap akhir tahun
program yang datanya diupdate setiap tahun.

2.2.4. Pembiayaan
Pembiayaan penyusunan Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi menggunakan anggaran
dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota.

2.2.5. Legalitas
Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi ditandatangani oleh kepala daerah
(Gubernur/Bupati).

2.2.6. Metode Penyusunan


Metode penyusunan profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi ini melalui Study Pustaka,
Wawancara, Focus Group Disscussion (FGD), dan Observasi dilapangan.

BAB III
MEKANISME PENYUSUNAN PROFIL KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
IRIGASI

3.1. Tahapan Penyusunan Profil KPI


3.1.1. Persiapan
Pertemuan persiapan
Tim penyusun melakukan pertemuan awal dibawah koordinasi Bappeda selaku KPMU dalam
rangka membahas persiapan dan pembahasan outline profil sehingga profil kelembagaan
pengelolaan irigasi tersusun secara komprehensif dengan memuat semua tahapan kegiatan
dari awal sampai akhir program.
3.1.2.Pembagian Tugas
Konsolidasi tim penyusun diperlukan agar terjalin komunikasi atas tanggung jawab pembagian
peran sehingga Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi secara kualitas dapat dipertanggung
jawabkan datanya. Pembagian peran ini sangat penting agar penyusunan Profil dapat
diselesaikan tepat waktu. Mekanisme pembagian tugas tim penyusun profil diserahkan
kepada daerah masing-masing.

3.1.3.Inventarisasi dan Analisis data


- Kegiatan ini adalah menghimpun data dan informasi awal yang akan memberikan
gambaran secara umum mengenai kegiatan program WISMP 2 dari tahun 2011 - 2015.
- Menghimpun seluruh data yang diperoleh dan penjelasan pelaksanaan pekerjaan serta
pengamatanorientasi lapangan .
- Kompilasi data, pemilihan data yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan studi
berupa data primer maupun sekunder baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Data
ditampilkan dalam bentuk deskripsi secara konprehensif, matrik, dan peta.
- Analisis data, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi.

3.1.4. Penyusunan Draft Profil KPI


Penyusunan Draft Profil KPI merupakan langkah selanjutnya setelah data dan
informasi dianalisis dan dibahas. Laporan harus memberikan pemaknaan yang benar
sehingga informasi yang disajikan dapat dipahami semua pihak.

3.1.5. Pertemuan Koordinasi Pembahasan Draft Dokumen Profil KPI


Pertemuan kordinasi ini pada prinsipnya membahas, draft buku profil Kelembagaan
Pengelolaan Irigasi (KPI), dihadiri oleh seluruh anggota tim yang terlibat didalam penyusunan
profil KPI tersebut, dibawah koordinasi Bappeda selaku ketua tim penyusun.

3.1.6. Percetakan dan Publikasi


Buku Profil KPI tersebut setelah diselesaikan penyusunannya terus dilanjutkan dengan
mencetaknya sebanyak 5 buku untuk didistribusikan ke Pusat, Provinsi dan Kabupaten itu
sendiri. Kemudian Buku Profi KPI tersebut dipublikasikan ke masing-masing pihak yang
berkepentingan.
3.2. Sistematika Penyusunan Profil KPI
Salah satu unsur penting dalam penyusunan Profil Kelembagaan Pengelolaan
Irigasi adalah perlunya kerangka yang jelas agar profil mampu menggambarkan secara utuh
hasil dari seluruh kegiatan.

Kerangka penyusunan profil dapat dibagi tiga bagian, yaitu:

1) Bagian muka
COVER PROFIL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

2) Bagian Isi/ Substansi


B I. PENDAHULUAN
1.1 Penjelasan Umum Program

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Target Keluaran

1.4 Komponen Program/Kegiatan

1.5 Struktur Organisasi elaksana WISMP 2

1.6 Lokasi dan Sumber Pendanaan

1.7 Dasar Hukum Kebijakan PPSIP

B II. DESKRIPSI UMUM LOKASI PROGRAM

1.1 Letak Geografis

1.2 Demografi/Kependudukan

1.3 Struktur Lahan Pertanian

1.4 Pendapatan Per kapita/Daerah

1.5 Mata Pencaharian Penduduk

1.6 Tipolodi Daerah Irigasi


B III. PERENCANAAN DAN PENCAPAIAN TARGET PROGRAM

3.1 Perencanaan Program

3.2 Pencapaian Target Program

3.2.1 Penyadaran Publik

3.2.2 Penyusunan Kebijakan Daerah

3.2.3 Pemberdayaan KPI

3.2.4 PSETK

3.2.5 Pendampingan Masyarakat Petani

3.2.6 Pertanian Lahan Beririgasi

3.3 Pencapaian Kemajuan Anggaran Kegiatan

B IV. MANFAAT DAN DAMPAK


4.1 Program PPSIP di Daerah

4.2 Partisipasi Petani

4.3 Peningkatan Partisipasi Wanita Tani/Gender

4.4 Peningkatan Kondisi Fisik dan Fungsi Jaringan Irigasi

4.5 Peningkatan O & P Partisipatif.

4.6. Peningkatan Kondisi Pertanian

4.7. Peningkatan Koordinasi Pihak Terkait

B V. PENUTUP
5.1 Permasalahan dan Pengalaman Pembelajaran

5.2 Tindakan dan Rekomendasi


3) Bagian kelengkapan/ dokumentasi

BAB IV
PENJELASAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROFIL KPI

4.1. Bagian Muka Profil KPI

1. Cover
Cover menggunakan logo Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan logo Ditjen
Bina Bangda Kemendagri dengan dasar cover putih

2. Kata Pengantar
Memuat tentang pengantar pembuatan Profil Kelembagaan Pengelolaan Irigasi yang dibagian
akhir (bawah) ditandatangani oleh kepala pemerintahan (Kabupaten/Kota oleh
Bupati/Walikota dan Provinsi oleh Gubernur)

3. Daftar Isi
Memuat bab/sub bab yang menjadi bagian isi profil kelembagaan pengelolaan irigasi

4. Daftar Tabel
Memuat tentang nomor tabel dan judul tabel yang menjadi bagian isi profil kelembagaan
pengelolaan irigasi

5. Daftar Gambar
Memuat tentang nomor gambar dan judul gambar yang menjadi bagian isi profil kelembagaan
pengelolaan irigasi

4.2. Bagian Isi/Substansi Profil KPI

BAB I. PENDAHULUAN:

1.1. Penjelasan Umum Program


Penjelasan ini berisikan tentang:

- Latar belakang reformasi kebijakan pengelolaan irigasi (PPSIP) dalam konteks otonomi
daerah dan desentralisasi fiskal,
- Uraian singkat tentang substansi program dalam mendukung reformasi PPSIP,
- Durasi waktu pelaksanaan program kegiatan (“lamanya proyek”),
- Sinkronisasi dan keterpaduan program dalam aspek penguatan kelembagaan pengelolaan
irigasi, dan pengelolaan petanian beririgasi di daerah,
- Tingkat kepentingan adanya Profil KPI di daerah terkait dengan implementasi kebijakan
PPSIP melalui program WISMP.

Sumber data/informasi:
- Kebijakan dan peraturan perundangan terkait PPSIP
- PIP, PMM WISMP 2.

1.2. Maksud dan Tujuan


Penjelasan ini berkaitan dengan maksud dan tujuan dari adanya Profil KPI sebagai hasil dari implementasi program WISMP 2 di daerah.

a. Maksud
Penjelasan tentang maksud program disusun melalui suatu pernyataan dalam satu kalimat
utuh yang berkaitan dengan niat/pengharapan (sesuatu yang diinginkan) dari pelaksanaan
program WISMP 2.

b. Tujuan
Penjelasan tentang tujuan program disusun melalui suatu pernyataan yang berkaitan dengan
apa yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program kegiatan WISMP 2. Deskripsikan satu per
satu hal-hal apa saja yang ingin dicapai tersebut.

Sumber data/informasi:
- Kebijakan dan peraturan perundangan terkait PPSIP
- PIP, PMM WISMP 2.
- Laporan Tahunan PPMU /KPMU/PPIU/KPIU

1.3. Target Keluaran


Penjelasan ini berisikan tentang target keluaran program di setiap daerah melalui
penghitungan target yang didasarkan pada pertimbangan target nasional yang sudah
ditetapkan dalam proses perencanaan.

Sumber data/informasi:
- PIP & PMM WISMP 2

1.4. Komponen Program/Kegiatan


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Komponen kegiatan (sebutkan bidang kegiatannya);
- Selain itu disampaikan juga secara ringkas tentang matrik pembagian peran (role
sharing) pelaksanaan program WISMP 2.

Sumber data/informasi:
- PIP & PMM WISMP 2
- Annual Work Plan.

1.5. Struktur Organisasi


Penjelasan ini berisikan:
- Bagan Struktur Organisasi SKPD di Provinsi/Kabupaten
- Bagan struktur kelembagaan proyek dan uraian tugas setiap substruktur.

Sumber data/informasi:
- Perda SOTK
- PIP & PMM WISMP 2

1.6. Lokasi dan Sumber Pendanaan


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Lokasi peserta program secara keseluruhan (Provinsi/kabupaten/luas areal), termasuk
kecamatan dan desa lokasi program.
- Sumber dan jumlah pendanaan, mekanisme pendanaan secara singkat.
- Skema perencanaan pendanaan program kegiatan setiap tahun (annual work budget plan)

Sumber data/informasi:
- PIP & PMM WISMP 2
- Annual Work PLan

1.7. Dasar Hukum


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Beberapa dasar hukum yang terkait dengan Program WISMP 2

Sumber data/informasi:
- Kebijakan dan peraturan perundangan yang terkait dengan SDA dan Irigasi.
BAB II. DESKRIPSI UMUM LOKASI PROGRAM
Pada Bab II ini dijelaskan tentang deskripsi secara umum kondisi wilayah lokasi partisipan
program (Provinsi/Kabupaten) yang bersangkutan. Kondisi umum lokasi program
tergambarkan potensi dan peluang dalam penanganan lahan kritis dengan melihat dari sisi
geografis, kependudukan, mata pencaharian, pendidikan, tipe kekritisan lokasi, luas lahan
pertanian, pendapatan per kapita penduduk dan lain-lain di setiap daerah.

Sumber data ini dapat diperoleh Data Profil Provinsi & Kabupaten yang diterbitkan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS) setempat atau kantor lainnya yang memiliki data dan validitasnya dapat
dipertanggungjawabkan.

2.1. Letak Geografis


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Letak geografis Provinsi/ Kabupaten secara umum;
- Keadaan tofografi (berbukit, datar, pengunungan dan lainnya),
- Jenis tanah, luas wilayah, tingkat kesuburan tanah dan lain-lain.
Sumber data/informasi:
- Data Profil Provinsi/Kabupaten Dalam Angka yang diterbitkan oleh BPS.
- Renstrada
- Dokumen tata ruang daerah, dan lain-lain.

2.2. Demografi/Kependudukan
Penjelasan ini berisikan tentang:
- Kondisi kependudukan secara umum
- Jumlah penduduk menurut jenis kelamin,
- Jumlah penduduk menurut pendidikan,
- Jumlah penduduk menurut mata pencaharian,
- Jumlah penduduk miskin,
- Jumlah penduduk produktif dan non produktif,
- Struktur usia penduduk dan lain-lain.

Sumber data/informasi:
- Data Profil Provinsi/Kabupateni Dalam Angka yang diterbitkan oleh BPS.
- Renstrada
- Dokumen tata ruang daerah, dan lain-lain.

2.3. Struktur Lahan Pertanian


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Luas lahan pertanian dan non pertanian,
- Luas lahan pertanian tadah hujan dan lain-lain.
- Luas lahan kritis.
- Luas alih fungsi lahan.
- Man land rasio (rasio antara lahan dengan penduduk) kaitannya dengan terjadinya alih
fungsi lahan terutama lahan pertanian.
Sumber data/informasi:
- Data Profil Provinsi/Kabupaten Dalam Angka yang diterbitkan oleh BPS.
- Renstrada
- Dokumen tata ruang daerah, dan lain-lain.

2.4. Pendapatan Per kapita/Daerah


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Jumlah pendapatan perkapita penduduk (berdasarkan data PDRB dan jumlah penduduk
Provinsi/Kabupaten dapat diperoleh data tentang pendapatan per kapita pada beberapa tahun
terakhir sehingga akan terlihat trendnya setiap tahun). Data memiliki relevansi dengan angka
kemiskinan penduduk di daerah yang bersangkutan.
- Jumlah pendapatan daerah selama beberapa tahun sehingga akan diperoleh trend
pendapatan daerah yang bersangkutan.

Sumber data/informasi:
- Data Profil Provinsi/Kabupaten Dalam Angka yang diterbitkan oleh BPS.
- Dokumen PDRB, dan lain-lain.

2.5. Mata Pencaharian Penduduk


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Uraian mata pendaharian penduduk secara umum
- Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian
Gambaran informasi ini dapat menunjukkan arah pengembangan struktur ekonomi daerah
berbasis potensi lokal baik prioritas pertanian, industri, perdagangan atau sektor lainnya.

Sumber data/informasi:
- Data Profil Provinsi/Kabupaten Dalam Angka yang diterbitkan oleh BPS.
- Dokumen terkait lainnya.

2.6. Gambaran Umum Lokasi Program WISMP 2


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Uraian Lokasi Program WISMP 2 (Kabupaten, Kecamatan, Daerah Irigasi, Luas Areal, dll)
- Uraian Model kelembagaan yang ada di program WISMP 2 di Kabupaten.
Gambaran informasi ini dapat menunjukkan Kabupaten, Kecamatan, Desa, Daerah
Irigasi berikut luasan areal yang menjadi sasaran program WISMP, sertakondisi
kelembagaan di tingkat daerah irigasinya..

BAB III. PERENCANAAN DAN PENCAPAIAN TARGET PROGRAM


Pada Bab III ini ada tiga subbab besar yaitu terdiri dari perencanaan program dan
pencapaian target program serta pencapaian kemajuan anggaran kegiatan. Melalui sub bab
ini diharapkan akan diperoleh informasi tentang bagaimana relevansi antara perencanaan
program dengan realisasi capaian program termasuk kemajuan penyerapan anggaran di
daerah yang bersangkutan.

3.1. Perencanaan Program


Penjelasan ini berisikan tentang:
- Perencanaan program secara umum
- Penjelasan bagan perencanaan program berdasarkan fungsi waktu
- Proses konsolidasi AWP di daerah (pra AWP, finalisasi AWP, penyusunan LK dan RAB)
setiap tahun anggaran
- Skema program kegiatan yang sudah direncanakan dan dilaksanakan selama tahun 2012,
2013, 2014, 2015.

Sumber data/informasi:
- PIP dan PMM WISMP 2
- Panduan penyusunan AWP
- AWP WISMP 2
- Dokumen terkait lainnya.

3.2. Pencapaian Target Program


Penjelasan ini berisikan tentang capaian pelaksanaan program setiap tahunya. Dalam sub
bab ini dijelaskan enam sub bab sebagai berikut :

3.2.1. Penyadaran Publik


Penjelasan ini berisikan tentang:
• Program penyadaran publik secara umum
• Program kegiatan penyadaran publik sejak tahun 2011 – 2015
• Proses pelaksanaan penyadaran publik, sasaran penyadaran publik, jumlah sasaran,
materi penyadaran publik, metode penyadaran publik dan hasil apa yang telah diperoleh dari
penyadaran publik yang telah dilaksanakan di daerah
• Proses evaluasi hasil penyadaran publik (analisis materi penyadaran publik)
Sumber data/informasi:
- PIP dan PMM WISMP 2
- Laporan Kegiatan Penyadaran Publik di Provinsi dan Kabupaten
- AWP WISMP 2
- Dokumen terkait lainnya.
.

3.2.2. Pembentukan Kebijakan Daerah


Penjelasan ini berisikan tentang:
• Program pembentukan kebijakan daerah secara umum
• Program kegiatan pembentukan kebijakan daerah (2006 – 2009)
• Proses Pembentukan Perda (penyusunan materi, konsultasi publik, penetapan perda dan
sosialisasi perda)  analisis materi perda
• Proses Pembentukan Komisi irigasi (penyusunan materi, pembentukan, penyusunan
program kerja, dan rapat koordinasi) analisis materi komir
• Penetapan dan sosialisasi SK Bupati tentang Redefinisi tugas KPI (penyusunan materi,
konsultasi publik, penetapan SK Redefinisi dan sosialisasi SK Redefinisi)  analisis materi
perda
• PerGub/Perbup Pencegahan alih fungsi lahan pertanian beririgasi
• Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I).

Sumber data/informasi:

- PIP dan PMM WISMP 2


- Laporan Kegiatan di PPMU/PPIU & KPMU/KPIU
- AWP WISMP 2
- Dokumen terkait lainnya.

3.1.3. Pemberdayaan KPI


Penjelasan mengenai pemberdayaan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi (KPI) ini pada
prinsipnyaberisikan tentang:
 Program pemberdayaan KPI (SKPD, Komir, dan P3A/GP3A/IP3A) secara umum
 Program kegiatan pemberdayaan KPI baik pada tingkat SKPD, Komisi Irigasi maupun
P3A/GP3A/IP3A, yang dilaksanakan selama WISMP 2
 Proses pemberdayaan KPI, perlu dijelaskan kegiatan pemberdayaan seperti apa saja yang
sudah direncanakan dan dilaksanakan, seperti pendidikan dan pelatihan (TOT dan Pelatihan),
magang, lokakarya, SK penugasan personil SKPD dalam KPI, rapat komisi irigasi,
rekomendasi yang dihasilkan Komir, jumlah P3A/GP3A/IP3A yang direvitalisasi, dibentuk,
memiliki AD/ART, dilegalisasi (SK Bupati, Berbadan Hukum/notaris, Pengadilan Negeri),
memiliki NPWP dan nomor rekening
 Evaluasi pemberdayaan KPI (analisis kegiatan pemberdayaan KPI).
Sumber data/informasi:

- PIP dan PMM WISMP 2


- Laporan Kegiatan di PPMU/PPIU & KPMU/KPIU
- AWP WISMP 2
- Dokumen terkait lainnya.

3.1.4. Pendampingan Masyarakat Petani


Penjelasan ini berisikan tentang:
 Program pendampingan secara umum oleh KTPM/TPM
 Program kegiatan pendampingan KTPM/TPM, yang dilaksanakan selama WISMP 2
 Proses pelaksanaan kegiatan pendampingan (pengadaan TPM/KTPM, proses seleksi, Kriteria
TPM/KTPM, pelatihan TPM/KTPM, mobilisasi TPM/KTPM, pelaksanaan pendampingan,
monitoring dan evaluasi program pendampingan, jumlah TPM/KTPM yang telah direkrut dan
dimobilisasi setiap tahun dengan lamanya kontrak mulai tahun awal program PISP hingga
tahun terakhir/tahun berjalan, jumlah dan jenis kelamin TPM/KTPM, Jumlah Daerah Irigasi
dan luas daerah irigasi yang menjadi wilayah kerja TPM/KTPM, serta berbagai pemasalahan
program pendampingan dan solusi pemecahannya.
 Evaluasi kinerja pendampingan oleh KTPM/TPM (analisis program pendampingan)

Sumber data/informasi:

- PIP dan PMM WISMP 2


- Laporan Kegiatan Pendampingan TPM/KTPM di Provinsi dan Kabupaten.
- Laporan TPM/KTPM
- Dokumen terkait lainnya.

3.1.5. PSETK
Penjelasan ini berisikan tentang:
 Program PSETK secara umum
 Program kegiatan PSETK yang dilaksanakan selama WISMP 2
 Proses pelaksanaan penyusunan PSETK melalui penelusuran jaringan irigasi, mulai siapa
yang terlibat, jumlah yang terlibat, berapa lama pelaksanaan penyusunan PSETK, berapa
jumlah DI dan luas areal yang sudah PSETK, yang dilaksanakan selama WISMP 2,
 Adakah sisa Daerah Irigasi yang harus diPSETK, siapa pelaksana PSETK untuk DI
kewenangan Pusat dan Provinsi dan darimana sumber pendanaannya, berapa total sisa
Daerah Irigasi dan luas areal DI yang harus dilaksanakan PSETK. Kendala dan permasalahan
apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan PSETK dan solusi apa yang telah dilaksanakan
untuk mencapaian kemajuan program PSETK di daerah yang bersangkutan.
 Evaluasi pelaksanaan PSETK (analisis pelaksanaan kegiatan PSETK).
Sumber data/informasi:
- PIP dan PMM WISMP 2
- Laporan Kegiatan PSETK di Provinsi dan Kabupaten
- Dokumen terkait lainnya.

3.1.6. Pertanian Lahan Beririgasi


Penjelasan ini berisikan tentang:
 Program disain/SID secara umum
 Program kegiatan disain/SID, yang dilaksanakan selama WISMP 2,
 Proses pelaksanaan kegiatan pertanian di lahan beririgasi (hubungan kerja antara
P3A/GP3A dengan Kelompok Tani yang terjalin selama ini, program demonstrasi dan
pelatihan pertanian, dan lain-lain).
 Evaluasi pelaksanaan kegiatan pertanian di lahan beririgasi (analisis pelaksanaan
kegiatan pertanian di lahan beririgasi).
Sumber data/informasi:
- PIP dan PMM WISMP 2
- Laporan Kegiatan di PPMU/PPIU & KPMU/KPIU
- Laporan Kegiatan di PIU Pertanian dan PIU PU/SDA
- Dokumen terkait lainnya.

3.3. Pencapaian Kemajuan Anggaran Kegiatan


Penjelasan ini berisikan tentang pencapaian kemajuan anggaran kegiatanpelaksanaan
program setiap tahunnya. Dalam subbab ini dijelaskan tentang:
 Realisasi anggaran program tahunan yaitu membandingkan antara rencana anggaran
(sesuai dengan DIPA/AWP) denganrealisasi anggaran yang telah terserap, penjelasan untuk
ini ditampilkan selama pelaksanaan program WISMP 2
 Kendala dalam penyerapan anggaran program PISP dan solusi yang dilaksanakan
dalam mengatasi masalah tersebut.
 Evaluasi anggaran kegiatan (analisis rasio program kegiatan dan fungsi
penganggaran, termasuk satuan unit cost untuk setiap kegiatan).

Sumber data/informasi:
- PIP dan PMM WISMP 2
- Laporan Realisasi Keuangan di PPMU/PPIU & KPMU/KPIU
- AWP WISMP 2
- Dokumen terkait lainnya.
BAB IV. MANFAAT DAN DAMPAK
Pada bab IV, ini pada dasarnya akan menjelaskan/menguraikan tentang sampai sejauh mana
manfaat dan dampak yang telah ditimbulkan selama kurun waktu pelaksanaan program
WISMP 2, oleh karena itu bab IV ini akan dibagi menjadi 7 subbab bahasan yaitu sebagai
berikut:

4.1. Program PPSIP di Daerah


Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat yang diperoleh melalui output kegiatan penyadaran publik dan
pembentukan kebijakan daerah
 Manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan KPI secara
umum di daerah (secara kognitif, afektive, psikomotorik, dan perilaku)
 Manfaat bagi SKPD, Komir, P3A/GP3A/IP3A (misalnya peningkatan pengetahuan
dan keterampilan baik secara administratif, teknis, maupun kelembagaan).
 Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan program pendampingan
masyarakat oleh KTPM/TPM
 Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan PSETK
 Dampak yang ditimbulkan terhadap peningkatan kinerja apaartur dalam pelayanan
publik di bidang irigasi dan pertanian beririgasi, perencanaan strategis daerah dalam PPSIP
dan penguatan kapasitas dan kemampuan KPI, keberlanjutan PPSIP di daerah.

4.2. Partisipasi Petani


Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat yang diperoleh secara umum terhadap partisipati petani dalam PPSIP
(misalnya dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian, dan evaluasi
kegiatan)
 Kontribusi petani dalam IPI, O&P, dan Rehabilitasi jaringan irigasi
 Bentuk partisipasi masyarakat dalam O&P, dan rehabilitasi jaringan irigasi
 Kontribusi P3A/GP3A/IP3A terhadap sistem utama (sekunder dan primer)
 Dampak yang ditimbulkan (jaminan ketersediaan air untuk pertanian beririgasi,
motivasi petani pemakai air, kerjasama antarpetani:seperti gotong royong,
kohesivitas/minimalisasi konflik, sosiabilitas, dll.)

4.3. Penyadaran Gender dan Peningkatan Partisipasi Wanita


Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap proses penyadaran gender di pedesaan dalam PPSIP
 Manfaat terhadap peningkatan partisipasi kaum wanita (termasuk wanita tani).
Informasi ini dapat disampaikan secar kualitatif maupun kuantitatif (% keterlibatan wanita tani,
jumlah wanita tani dalam aktivitas PPSIP dan lain-lain).
 Dampak yang ditimbulkan (aktivitas dan peran petani wanita dalam kegiatan
organisasi P3A/GP3A/IP3A baik sebagai pengurus maupun anggota).
4.4. Peningkatan Kondisi Fisik dan Fungsi Jaringan Irigasi
Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap kondisi fisik dan fungsi jaringan irigasi secara umum
 Manfaat terhadap peningkatan kondisi fisik jaringan irigasi
 Manfaat terhadap peningkatan keberfungsian jaringan irigasi,
 Dampak yang ditimbulkan terhadap aliran air dari sumbernya ke patakan awah petani
(pengaruh terhadap aliran air, misalnya semakin baik kondisi dan fungsi jaringan irigasi
semakin lancar air dari sumbernya ke tersier petani)
 Dampak yang ditimbulkan tarhadap kondisi ketersediaan, distribusi, dan alokasi air
masih dapat berjalan secara merata ke setiap petakan dan tidak terjadi konflik penggunaan air
irigasi.
4.5. Peningkatan O&P Partisipatif
Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat secara umum terhadap pelaksanaan operasi dan pemeliharaan partisipatif
(misalnya melalui MoU atau nota kesepakatan kerjasama O&P)
 Manfaat terhadap mekanisme kerja OP partisipatif, kurun waktu pelaksanaan OP
partisipatif (terjadwal, berkala).
 Manfaat terhadap peningkatan kemampuan penganggaran O&P yang efisien
berdasarkan AKNOP secara lebih akurat
 Dampak yang ditimbulkan terhadap pembiayaan rehabilitasi dan keberlanjutan
pendanaan O&P jaringan irigasi di daerah

4.6. Peningkatan Kondisi Pertanian


Penjelasan pada bagian ini terkait manfaat dilihat dari indikator intensitas tanam dan
diversifikasi tanaman, sedangkan dampaknya dilihat dari indikator produktivitas hasil
usahatani, peningkatan kesempatan kerja, dan alih fungsi lahan pertanian beririgasi.

a. Intensitas Tanam
Hal-hal yang dijelaskan pada bagian ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap kenaikan intensitas tanam pada Daerah Irigasi lokasi program
(sebutkan berapa intensitas tanam sebelumnnya dan sesudah adanya program.

b. Diversifikasi Tanaman
Hal-hal yang dijelaskan pada bagian ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap diversifikasi tanaman (seperti misalnya jenis tanaman apa yang
sering ditanam, bagaimana pola diversifikasi tanaman yang umumnya terjadi, apakah adanya
perubahan diversfikasi tanaman setelah adanya program dan lain-lain. Berapa rata-rata rasio
luas tanaman yang dilakukan diversifikasi tanaman dalam satu hektar.
c. Produktivitas
Hal-hal yang dijelaskan pada bagian ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap capaian produktivitas tanaman dan produktivitas lahan pertanian,
apakah telah terjadi kenaikan produktivitas usahatani yang dilakukan pada Daerah Irigasi
program. Sebutkan secara rata-rata produktivitas sebelum dan sesudah adanya program.

d. Peningkatan Kesempatan Kerja


Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap peningkatan kesempatan kerja masyarakat terutama di
pedesaan, berapa % terjadinya peningkatan kesempatan kerja setelah adanya program.

e. Alih Fungsi Lahan Pertanian Beririgasi


Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap pencegahan alih fungsi lahan beririgasi (bagaimana dampak
terhadap pencegahan alih fungsi lahan beririgasi di daerah yang bersangkutan, berapa jumlah
lahan irigasi yang beralih fungsi lahan, aturan hukum apa yang telah menjadi pegangan dalam
penegakan hukum untuk mencegah alih fungsi lahan beririgasi, apakah sudah ada instrumen
untuk mencegah alih fungsi lahan beririgasi, dll.).

4.7. Koordinasi Pihak Terkait


Hal-hal yang dijelaskan pada subbab ini adalah berisikan tentang:
 Manfaat terhadap peningkatan koordinasi diantara seluruh pihak terkait (SKPD,
Komir, P3A/GP3A/IP3A, LSM/PT, dll.)
 Manfaat terhadap intensitas pertemuan koordinasi program baik secara teknis,
administratif atau lainnya (rutin, insidental, dan periodik)
 Dampak yang ditimbulkan (adanya keterpaduan program, sinkronisasi kegiatan,
eliminasi overlaping kegiatan, menjadi instrumen dalam menujang musrenbangda, dll).

Sumber data/informasi:
- Observasi
- Wawancara
- Foccuss Group Discussion (FGD)
- Kunjungan Lapangan
Bab V. PENUTUP
Pada bagian penutup laporan profil KPI ini, akan dibagi menjadi 2 (dua) subbab, yaitu :

5.1. Permasalahan dan Pengalaman Pembelajaran


Adapun hal-hal yang dijelaskan pada bagian ini adalah tentang:
 Uraian permasalahan dan isu dalam pelaksanaan program di daerah
 Uraian informasi tentang pengalaman pembelajaran terutama menyampaikan pula
keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai program PISP yang selama ini telah
dilaksanakan.

5.2. Tindakan dan Rekomendasi


 Penjelasan untuk bagian ini berisikan tentang:
 Uraian tentang rencana tindakan dan rekomendasi yang dapat disampaikan untuk
memecahkan berbagai isu dan permasalahan yang terjadi dengan skala prioritas dan capaian
target program yang jelas, sehingga terstruktur dan terencanaan dapat tercapai sesuai
harapan.

4.3. Bagian kelengkapan/ dokumentasi Profil KPI


Bagian ini berisikan foto dokumentasi kegiatan dari tahap persiapan sampai akhir kegiatan
Program WISMP .

BAB V
PENUTUP

Demikian panduan penyusunan Profil KPI ini dibuat sebagai acuan bagi Daerah (Provinsi
dan Kabupaten) dalam pembuatan Profil KPI agar terdapat keseragaman. Panduan ini dapat
dikembangkan sesuai kondisi daerah setempat dan kebutuhan, kepentingan, serta
asprirasi daerah. Akhirnya fasilitasi penyusunan panduan ini diharapkan dapat
membantu memperlancar penuangan informasi kegiatan program WISMP 2 secara
konprehensif dari tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program.

Anda mungkin juga menyukai