Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO PENYAKIT DIARE

MPKP PENYAKIT DIARE

 Pengkajian

Pra interaksi

Pasien barnama Nn “A” umur 19 tahun adalah seorang pelajar. Masuk

rumah sakit Sawerigading dalam keadaan lemah dan kesadaran

samnolen,klien di duga diare dehidrasi berdasarkan data yang di terima dari

surat rujukan puskesmas Bua. Klien datang bersama ibunya dan datang ke

ruangan IGD menggunakan brankar dan langsung di tangani oleh perawat

primer dan perawat lainnya (perawat memindahkan klien ketempat tidur,

memasang infus, dan mengukur TTV klien yang di lakukan oleh PA, CI,

dan CCM, sementara PP mengambil data klien)

1. Orientasi

PP IGD : pagi bu, benar anda ibu klien ?

Ibu klien : ya sus, kenapa?bagaimana keadaan anak saya, nanti dia masuk di

ruangan mana?

PP IGD : keadaanya saat ini masih lemah bu, dia dehidrasi berat apa lagi

dia diare, anak ibu nanti akan masuk ruangan interna. Oh ia sejak

kapan anak ibu keadaanya lemah dan kira- kira sudah berapa

kali dia buang air besar?


Ibu klien : baru kemarin sus dia seperti ini, saya kaget saat dia BAB terus,

mungkin sekitar 7 kali dan hari ini sekitar 4 kali, kadang dia

juga muntah.

PP IGD : terakhir sebelum masuk rumah sakit, makanan apa yang dia

makan ?

Ibu klien : setahu saya sejak dia pulang dari sekolah dia sudah seperti

ini,tapi dia sering jajan di kantin sekolah sus.

PP : terima kasih bu atas informasinya, silahkan tunggu ya bu, nanti

kami antar keruangan rawat inap.

Ibu klien : iya sus.

2. Fase kerja

Perawat primer mulai membicarakan kasus pasien baru dengan

CCM

CCM : saya sudah berdiskusi dengan dokter dan kepala ruangan,

dokter mendiagnosaklien diare dehidrasi, oleh sebab

itu,klien sudah tepat di ruangan interna berdasarkan data

klien dan diagnosa penyakitnya, sebaiknya segera

hubungi, ruangan interna.

PP IGD : baiklah, saya akan hubungi ruangan interna ( PP melapor

ke ruangan interna tentang PBM dan diagnosanya untuk

disediakan tempat).
CCM IGD : sediakan persiapan klien,beritahu keluarga klien anaknya

akan di bawah ke ruangan interna ( Instruksi kepada PA

dan CI ).

PA IGD : mari bu, ikut saya ke ruang rawatinap,silahkan bawa

barang2 ibu.

Ibu klien : baik sus( klien dan keluarganya segera di antar ke

ruangan interna sementara di ruangan interna menyiapkan

ruangan untuk klien ).

PP IGD : segera antar klien ke ruang interna, tempatnya sudah

siap.

PA dan CI : baiklah (Perawat mengantar klien dan keluarganya ke

ruangan interna).

3. fase terminasi

PP interna : (klien tiba di ruangan interna dan di sambut oleh perawat

primer) dari ruangan IGD? Pasien diare ?

PA IGD : iya ini dari ruangan IGD, ini PBM yang di laporkan tadi.

PP interna : saya cek dulu, ibu keluarganya?

Ibu klien : iya sus.

PP interna : Nn. Ayu dari BUA umur 18 tahun.

PA IGD : iya data sudah betul, kliendi kamar berapa ?

PP interna : oh iya, suster sri silahkan antar klien ke kamar 2 sebelah

kanan (klien masuk di ruangan).


CI IGD : kami permisi ya bu,ini perawat dari interna yang akan

merawat ibu mulai saat ini sampai ibu keluar dari rumah sakit

Ibu klien : iya. terimah kasih sus.

 Diagnosa

1. pra interaksi ( PP, CCM dan CI, Serta PA saling berdiskusi)

PP : klien bernamaAyu masuk kerumah sakit dengan diagnosa

medis diare dehidrasi, diagnosa keperawatan gangguan

keseimbangan cairan dan elaktrolit adapun data yang

didapatkan :

 keluarga klien mengatakan klien BAB 7x/ hari

 keluarga klien mengatakan klien kadang muntah

 mulut klien tampak kering.

 klien merasa lemah, dan lesu.

 mata klien tampak cekung.

 Ttv: S : 37,5 0c

N : 110x/i

Td : 130/90 mmhg

P : 28x/i

CCM : Kaji klien lebih lanjut, CI anda bisa atur input dan output

klien agar kesadaran klien kembali normal.

PP : baik nanti sayaakan bagi tugas untuk tindakan selanjutnya.


2. fase kerja

PP, CI, dan PA masuk di kamar klien, mengobservasi keadaan klien.

PP : pagi bu, perkenalkan saya suster salika dan ini teman- teman

saya yang akan merawat anak ibu, baiklah ibu kami minta

tolong untuk kerja samanya dalam penyembuhan anak ibu,

kami mau tanya tentang keluhan klien ?

Ibu klien : iya sus, silahkan.

PP : dari keluhan-keluhantentang anak ibu saat pertama msuk

kerumah sakit ini menyatakan anak ibu BAB 7 kali, kadang

muntah, dan susah untuk makan mungkin ada keluhan lain

Ibu klien : Dia sulit minum sus, kadang BAB di tempat tidur ? saya

kadang bingung dan khawatir, akan menggangu pasien yang

lain.

CI : Ibu tak usah khawatir, dia sudah di pasangkan infus sebagai

pengganti cairan anak ibu yang hilang saat BAB, muntah dan

berkeringat, nanti kami sediakan pispot dan cara

pemakaiannya supaya ibu tidak repot, oh ya bu, ini tetesan

cairannya sengaja di percepat30 tetes / meni, di berikan

tetesan seperti itu, karena anak ibu banyak kehilangan cairan

dan cairan ini satu- satunya yang mengganti cairan anak ibu,

apalagi keadaannya lemah dan tak bisa minum, nanti kami


akan atur kembali tetesan cairannya setelah keadaan anak ibu

mulai membaik.

3. fase terminasi

PA : baiklah bu, kami sudah mengetahui masalah

keperawatan anak ibu, saya akan merencanakan tindakan apa

yang efektif untuk penyembuhan anakibu. Oh ya bu

Mohon bantuannya, ibu kan setiap saat dengan klien, kami

tidak kontrol klien setiap 24 jam jadi ibu bisa beritahu kami,

berapa kali dia muntah, BAB, dan BAK selama satu hari,

karena hal ini sangat membantu penyembuhannya.

Ibu klien : baik sus.

PA dan CI : nanti teman saya yg dinas malam yang akan membantu

ibu,saya permisi dulu ya bu, nanti saya akan kembali

keruangan ibu lagi.

 Intervensi

1. Pra interaksi

setelah dilakukan diskusi dengan tim kesehatan lainnya, Ny. Ayang

mendapat diagnosa keperawatan mengalami “gangguan keseimbangan

cairan dan elektrolit”. dokter memberikan tindakan farmakologi dengan

memberikan beberapa vitamin, serta peningkat daya tahan tubuh. Serta

menetukan agar dapat memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh pasien.


Perawat juga mulai mengintervensikan pemberian cairan dan elektrolit yang

tepat untuk klien,PA yang dinas malam mulai overan tentang kondisi klien

kepada PP dan CI

Diskusi PP dan CI tentang data klien yang di terima oleh PA yang

shift malam

PP : data klien disini tertulis : klien sudah mulai minum dan

mulai berkomunikasi, tapi klien masih lemah BB klien

awalnya 45 kg , setelah sakit turun 3 kg jadi 43 kg, BAB

6x/hariencer, muntah 3x/hari, suhu masih normal, BAK

5x/hari, karena kemarin sangat lemah diberi cairan parenteral

RL : D5% = 1:5 (2000 cc), dari data ini kita sudah bisa

menghitung cairan klien yang hilang.

CI : Baiklah saya akan kalkulasi data klien dan cari tahu input ya

tepat untuk klien,(setelah beberapa menit CI kembali).

PA : bagaimana hasilnya, saya juga sudah berdiskusi dengan ahli

gizi untuk memberikan makanan yang rendah serat, seperti

bubur nasi dan telur asin.

CI : hasilnya sudah ada, makanan itu sangat tepat, nasi akan

menjadi glukosa dan telur asin sebagai pengganti garam dan

protein untuk klien. Oh iya ini hasil perhitungan cairan

klien yang klien butuhkan agar cairannya seimbang sekitar

1308 cc, hasil awal sebelum dikurangi input 3308 cc,tapi kita

juga harus menyesuaikan dengan tetesan cairan klien


sehingga saya mengusulkan kita beri 1000cc untuk di

minum sedangkan untuk tetesannya sekitar 2208 cc jadi 24

tts itu di beri selama 24 jam, sehingga balance cairan klien

bisa kembali normal.

PP dan PA : Kami setuju, tinggal di sampaikan kepada klien dan

keluarganya. Mari bergegas.

Anda mungkin juga menyukai