Anda di halaman 1dari 11

CONTOH KUISIONER SURVEY KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama KK :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4. Pekerjaan :

5. Alamat :

B. ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN

1.Apakah tersedia tempat pembuangan sampah di rumah anda?

a. Ya

b. Tidak

2. Jika ya, apa jenis tempat pembuangan sampah yang anda miliki?

a. Tempat sampah tertutup


b. Tempat sampah terbuka

3. Bagaimana pengolahan sampah yang dihasilkan?

a. Dibakar
b. Dikubur
c. Dibuang di kali

8. Apakah anda memiliki jamban?

a. Ya
b. Tidak, alasannya.........

9. Jika ya, apa tipe jamban yang anda gunakan?


a. Leher Angsa
b. Jamban cemplung

C. Lainya......

10. Apakah Anda memiliki bak mandi?

a. Ya
b. Tidak

11. Kalau ya berapa kali andah mengurasnya dalam 1 bulan??

a. 1 minggu 1 kali atau lebih

b. tidak sama sekali

12. Apakah anda memiliki memelihara hewan ternak?

a. Ya
b. Tidak

13. Apa jenis ternak yang dipelihara?

a. unggas (ayam, bebek, burung)


b. ternak sedang (kambing, domba, babi)
c. ternak besar (sapi, kerbau, kuda)
d. anjing, kucing, kelinci

14. Jika ya, dimana letak kandang hewan peliharaan Anda?

a. Kandang dalam rumah


b. Kandang diluar rumah
c. Luar rumah tanpa kandang

15.Berapa jarak kandang dengan rumah?

a. < 5 meter
b. 5-10 meter
c. 10 meter
16. Apakah anda mempunyai kolam?

a. ya

b. tidak

Keterangan Observasi

Kuesioner adalah sebuah alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut
akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. Kuesioner sendiri
terdiri dari kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, kuesioner semi
terbuka, dan kuesioner kombinasi antara kuesioner tertutup dan terbuka.
Berikut ini contoh quesioner tentang Sikap Ibu Mengenai Kesehatan Gigi

1. Bagaimana pendapat ibu mengenai kebersihan gigi anak?


a. sangat setuju dibersihkan
b. setuju dibersihkan
c. tidak punya pendapat

d. tidak setuju dibersihkan


e. sangat tidak setuju dibersihkan

2. Bagaimana pendapat ibu mengenai menggosok gigi segera setelah makan?


a. sangat setuju
b. setuju
c. tidak punya pendapat
d. tidak setuju
e. sangat tidak setuju

3. Bagaimana pendapat ibu mengenai penambalan gigi berlubang?


a. sangat setuju
b. setuju
c. tidak punya pendapat
d. tidak setuju
e. sangat tidak setuju

4. Bagaimana pendapat ibu mengenai pencabutan gigi rahang atas yang telah
rusak?
a. sangat setuju
b. setuju
c. tidak punya pendapat
d. tidak setuju
e. sangat tidak setuju
5. Bagaimana pendapat ibu mengenai Usaha Kesehatan Gigi Sekolah?
a. sangat setuju
b. setuju
c. tidak punya pendapat
d. tidak setuju
e. sangat tidak setuju

PENGOLAHAN DATA
Dr. Suparyanto, M.Kes

PENGOLAHAN DATA

Menurut Nazir (2005) Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data
melalui tahapan Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating.
1. Editing
 Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali apakah isian
pada lembar pada pengumpulan data (kuesioner) sudah cukup baik sebagai upaya
menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut. Pada saat melakukan
penelitian, apabila ada soal yang belum oleh responden maka responden diminta
untuk mengisi kembali dan apabila ada jawaban ganda pada kuesioner maka
dianggap salah.
2. Coding
 Adalah Mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut kriteria tertentu.
Yaitu untuk kriteria berperan diberi kode 2 dan kriteria tidak berperan diberi kode 1.
3. Scoring
 Adalah penentuan jumlah skor, dalam penelitian ini menggunakan skala
ordinal. Oleh karena itu hasil kuesioner yang telah di isi bila benar diberi skor 1 dan
bila salah diberi skor 0. Kemudian di prosentasikan dengan cara jumlah jawaban
benar dibagi jumlah soal dan dikalikan 100%
4. Tabulating
 Tabulasi adalah penyusunan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

ANALISA DATA
 Untuk variabel yang diteliti dianalisis dengan menggunakan rumus :
 Pertanyaan positif diberi skor :
1. Sangat setuju : 4
2. Setuju : 3
3. Tidak setuju : 2
4. Sangat tidak setuju : 1

 Pertanyaan negatif diberi skor :


1. Sangat setuju : 1
2. Setuju : 2
3. Tidak setuju : 3
4. Sangat tidak setuju : 4
 Setelah semua data terkumpul dari hasil kuesioner responden dikelompokkan
sesuai dengan sub variebel yang diteliti. Jumlah jawaban responden dari masing-
masing pertanyaan dijumlahkan dan dihitung menggunakan skala likert:

 T = 50 + 10
 Keterangan :
 x = Skor Responden
 x = Nilai rata-rata kelompok
 SD = Standart deviasi
 SD =
 T mean data =
 Kriteria berperan bila skor :Tresponden > Mean T
 Kriteria tidak berperan bila skor : Tresponden ≤ Mean T
(Azwar, 2005)

Coding (Pengkodean)
Wednesday, 18 March 2009 15:04 Administrator

Oleh : Asman Iskandar

Penanda (Coding) merupakan unsur yang penting dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Coding yang akan dikupas dalam sajian artikel saat yang menyangkut
tentang penelitian kuantiataif. Dalam penelitian kuantitatif lebih mengarah untuk
menetukan rasio data maka perlu adanya coding untuk memudahkan dalam
membedakan antara data yang satu dengan lainnya.

Cara mengcoding dari data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek
atau panjang atau hanya “ya” atau “tidak”. Untuk memudahkan analisis tersebut
maka diperlukan jawaban-jawaban yang memerlukan kode. Pemberian kode kepada
jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer,
mengodekan data artinya menaruh angka dalam setiap jawaban.

Adapun cara-cara mengodekan data, yaitu:


Pemberian kode dapat dilakukan dengan jenis pertanyaan, jawaban atau
pertanyaan. Dalam hal ini dapat dibedakan:

1.1. Jawaban Berupa Angka


Jawaban responden dapat dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan perbulan,
jawabannya sudah jelas dalam bentuk angka. Misalnya, Rp. 149.500,00. Begitu dalam mengukur
berat tongkol jagung, maka jawaban sudah jelas dalam bentuk angka. Untuk jawaban dalam bentuk
angka ini, maka untuk kode adalah angka jawaban itu sendiri

Misalnya:

Jawaban Kode

Luas: 4,5 hektar 45

Jika jawaban dalam bentuk interval angka, maka angka-angka tersebut perlu doberi kode tersendiri,
misalnya:

Jawaban Kode

Luas antara 0,5 ha-1,0 ha 15


Luas antara 1,1 ha-3,0 ha 16
Luas diatas 3,0 ha 17

1.2. Jawaban Pertanyaan Tertutup


Jawaban pertanyaan tertutup adanya jawaban yang sudah disediakan lebih dahulu, dan responden
hanya tinggal mengecek saja jawaban-jawaban tersebut sesuai dengan intruksi. Responden tidak
mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban diluar yang telah diberikan.
Misalnya:
Apakah bapak seorang petani?
- Ya
- Tidak

Jawaban Kode

Ya 0
Tidak 1

Dapat dilihat diatas tidak ada pilihan bagi responden dalam memilih apakah jawaban
sesukanya tetapi hanya ada dua pilihan apakah ya atau tidak dengan menggunakan
kode 0 atau 1

1.3. Jawaban Pertanyaan Semi Terbuka


Pada jawaban semi terbuka, selain dari jawaban yang ditentukan, masih diperkenankan lagi jawaban
lain yang dianggap cocok oleh responden. Jawaban yang berada diluar dari yang telah disediakan,
perlu diberi angka tersendiri untuk kode. Misalnya:
Jenis pupuk yang anda gunakan?
a. Urea
b. ZA
c. TSP
d. Lain-lain

Jawaban Kode

Urea 1
ZA 2
TSP 3
Pupuk kandang 4
KCL 5
Lain-lain 6

1.4. Jawaban Pertanyaan Terbuka

Pada pertanyaan terbuka, jawaban yang diberikan sifatnya, sesuai dengan apa yang
dipikirkan oleh penjawab, tanpa ada suatu batasan tertentu. Untuk membuat kode
terhadap jawaban pertanyaan terbuka, jawaban-jawaban tersebut harus
dikategorikan atau dikelompokkan lebih dahulu, sehingga tiap kelompok-kelompok
berisi jawaban yang telah dibuat, tetapi apabila ada jawaban yang tidak termasuk
dalam kelompok-kelompok tersebut maka dapat dimasukkan dalam kelompok “lain-
lain”. Hanya perlu diingat bahwa jawaban yang dimasukkan dalam kelompok lain-
lain janganlah terlalu banyak. Juga perlu diingat bahwa jawaban pertanyaan dalam
tiap kategori tidak boleh tumpang tindih.

Misalnya:
Apakah alasan Bapak untuk mengikuti program bimas?
Kelompok jawaban Kode

Alasan Ekonomi 1
Alasan Keilmuan 2
Alasan kebutuhan 3
Alasan moral 4
Alasan Bimas 5
Lain-lain 6

1.5. Jawaban Kombinasi

Jawaban pertanyaan kombinasi hampir serupa dengan jawaban pertanyaan tertutup.


Selain dari jawaban terpisah secara jelas, responden masih dapat dijawab
kombinasi dari beberapa jwaban, misalnya:

 Apakah bapak menggunakan pupuk


 Menggunakan insektisida
 Menanam dengan jarak tanah

Jawaban pertanyaan ini dapat terdiri dari beberapa kombinasi. Kombinasi tersebut dapat diberi kode
tersendiri. Misalnya:
Jawaban Kode

Menggunakn pupuk 1
Menggunkan Insektisida 2
Menanam dengan jarak tanah 3
Dan seterusnya 4

Artikel diatas mengacu pada buku rujukan Metode Penelitian karangan Moh.
Nazir, Ph.D dengan penerbit Ghalia Indonesia.

Probing

Survey adalah suatu teknik mengunpulkan informasi dari masyarakat dengan cara
menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur kepada responden. Kunci sukses
pengumpulan informasi adalah dilihat dari proses wawancara dan kecakapan dari
pewawancara dalam berintraksi dengan responden untuk mendapatkan informasi yang
berkualitas.

Kunci sukses wawancara adalah pewawancara mampu mengajak berpartisipasi responden


untuk diwawancarai, menjamin kerasiaaan serta berhasil untuk menerangkan secara baik
tujuan dari survey.

Hal-hal yang harus diperhatikan pewawancara


1.Responden mempunyai hak untuk mengetahui prihal survey dan wawancara sebelum
mereka sujutu diwawancara. Pewawancara harus siap untuk mengantisipasi pertanyaan-
pertanyaan yang akan diajukan oleh responden seperti
a.Maksud dan tujuan kedatangan pewawancara
b.Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
c.Bagaimana responden bisa terpilih untuk diwawancara
d.Bagaimana data itu nantinya dipergunanakan
e.Berapa lama waktu wawancara
f.Manfaat survey bagi masyarakat
g.Apakah identitas responden dirahasiakan.

2.Menjaga kerahasiaan semua informasi dari responden karena responden membutuhkan


kepastian bahwa pewawancara dapat menjaga privasi mereka. Jangan mendiskusikan
tentang apapun yang dikatakan responden kepada orang yang tidak berkepentingan kecuali
kepada tim survey. Pewawancara tidak terlibat lansung dalam permasalahan atau peristiwa
yang sedang atau akan terjadi terjadi di lokasi survey. Jika mendengar permasalahan atau
peristiwa yang terjadi di suatu wilayah, hal tersebut dapat dijadikan bahan informasi untuk
memperkaya data isian kusioner tanpa harus terlibat jauh.
3.Teknis penyampaian persetujuan informasi . beberapa wawancara dapat dilakukan mudah,
dan yang lainnya tidak mudah bahkan sangat sulit untuk menyakinkan responden agar
berperan serta. Menghadapi situasi yang demikian pewawancara harus sanggup
menjelaskan pada responden akan arti pentinya keterlibatan responden dalam survey ini.

Teknik Wawancara Umum


Suksesnya wawancara tergantung dari banyak hal diantaranya adalah tingkat sensitivitas
pewawancara, taktik, kiat, dan kemampuan hubungan personal dan kepribadian. Teknik
wawancara yang akan digariskan berikut guna menyertai prosedur yang akan ditetapkan
sebelumnya.
1.Memperkenlkan diri dan menjelaskan tujuan survey
Pewawancara harus menciptakan kesan pertama yang dapat membuat responden bisa
menerima kehadiran anda dan dapat melakukan proses wawancara. Sebelum memulai
wawancara perkenalkan diri dan jelaskan maksud kedatangan anda.
Hal yang perlu diperhatikan:
a.Cara anda memperkenalkan diri secara ramah dan sopan merupakan kunci pembuka
hubungan dengan calon responden. Menjaga sikap rendah hati sebagai seseorang yang
membutuhkan bantuan dari responden dengan selalu bermuka manis (senyum), sekalipun
sikap responden kurang berkenan.
b.Sampaikan tujuan dulu kesediaan responden untuk diwawancara. Jika saat itu responden
belum bersedia diwawancara karena kesibukan tertentu buatlah janji untuk datang diwaktu
lain. Jangan memaksa responden untuk diwawancarai saat ia sedang punya kesibukan lain.
c.Bila responden tidak bersedia diwawancarai, anda boleh mencoba menyakinkan sekali lagi
bahwa tidak ada jawaban yang salah atau benar dan semua jawaban akan dirahasiakan.

2.Membangun hubungan baik dengan responden


Tugas utama seorang pewawancara adalah membangun rapport atau suatu perasaan saling
memahami antara pewawancara dan responden yang akan berdampak baik sehingga akan
timbul rasa saling percaya. Usahakan menggunakan pendekatan empati kepada responden
dengan cara memahami situasi lingkungan social, budaya, ekonomi responden.
Pewawancara menerangkan pertanyaan yang dilontarkan. Aspek lain yang dapat
membangun hubungan baik dengan maksud pertanyaan yang dilontarkan. Aspek lain yang
dapat membangun hubungan baik dengan responden adalah:
a.Memotivasi responden agar menjadi sumber informasi yang baik
b.Mempertahankan sikap netral tepat seperti yang tertulis
c.Melakukan probing untuk menambah kejelasan informasi yang dibutuhkan

3.Mempertahankan kenetralan
Survey menginginkan pewawancara tetap bersikap objektif dan professional. Sikap
pewawancara akan sangat mempengaruhi persepsi responden mengenai sebuah
pertanyaan. Menjaga sikap pewawancara selama melakukan wawancara:
a.Jangan menyarankan sebuah jawaban
b.Jangan mengintepretasikan Jawaban responden
c.Jangan Menduga jawaban sebelum responden menjawab.
d.Jangan memberikan pendapat meskipun responden meminta bantuan anda.
e.Jangan menyarankan bahwa satu jawaban lebih disukai oleh responden lain.
f.Jangan berikan setuju atau tidak setuju dengan komentar atau pendapat anda
g.Jangan menghakimi jawaban responden.

4.Probing
Kualitas dari wawancara ditentukan oleh kemampuan pewawancara berkomunikasi dan
kritis. Salah satu aspek yang menarik dan penting dari tugas wawancara adalah probing.
Probing adalah seni dalam mencari informasi tambahan dengan cara menggali informasi
lebih mendalam. Hal-hal yang harus dihindari saat probing adalah kesan yang memojokkan
responden, jangan bernada interrograsi seperti polisi menginterrograsi pencuri.
Usahakan situasi probing berlangsung secara rileks, interaktif, komunikatif dan akrab
sehingga responden tidak merasa dicerca pertanyaan yang bertubi-tubi.
5.Probing mempunyai dua fungsi utama:
Jenis-jenis Probing
a.Mengulangi pertanyaan
Pewawancara mengulangi pertanyaan sekali lagi karena bisa jadi responden tidak
mendengar pertanyaan secara utuh atau kehilangan titik dari pertanyaan. Mungkin
pewawanca terlalu cepat saat membacakan pertanyaan. Ulangi sekali lagi pertanyaan agak
pelan dengan intonasi tepat sampai responden mengerti apa yang dimaksud dari pertanyaan
yang dibacakan pewawancara.
b.Mengulangi jawaban responden
Terkadang dengan mengulangi jawaban dari responden dapat merangsang pemikiran lebih
jauh dari responden sehingga mendapat jawaban yang sesuai dengan tujuan pertanyaan.
c.Menggunakan pertanyaan pancingan yang netral
Seperti ‘bagaimana”, Apa yang anda maksud”, “mengapa memilikim pikiran seperti itu” atau
pertanyaan lainnya.
d.Mohon penjelasan
Pewawancara boleh menyatakan belum memahami jawaban dari responden, maka meminta
responden menjelaskan kembali.
e.Jangan tergesa-gesa pindah ke pertanyaan lain.
Sebelum mendapatkan jawaban yang selengkap mungkin dan mendekati kebenaran/
kenyataan jangan tergesa-gesa pindah ke pertanyaan berikutnya. Sikap tergesa-gesa dapat
menyebabkan responden bingung dan sukar mengungat kembali informasi yang yang akan
diberikan.
f.Menghadapi jawaban “saya tidak tahu”
Salah satu jawaban yang menggambarkan tanggapan responden yang meragukan adalah
jawaban tidak tahu. Jawaban tersebut dapat berarti salah satu dari berikut:
Responden tidak mengerti apa yang ditanyakan
Responden sedang memikirkan pertanyaan itu dan mengatakan saya tidak tahu untuk
mengisi kesunyian dan guna memperoleh waktu untuk berpikir. Pewawancara harus
sensitive terhadap kemampuan responden dan mengubah teknik bertanya sesuai dengan
kemampuannya, harus sabar dan memberi waktu yang cukup untuk responden berpikir.
Responden berusaha menghindari pertanyaan karena ia takut salah menjawab atau ragu
atau karena pertanyaan itu menyinggung perasaan. Dalam kedaan seperti ini pewawancara
harus menjelaskan bahwa keseluruhan jawaban akan dijaga kerahariaannya, pewawancara
yang bijak selalu menyakinkan responden akan kerahasiaan setiap jawaban terhadap
pertanyaan yang diragukan.
Responden bisa jadi tidak tahu atau ia tidak memiliki pendapat. Penggunaan beberapa
teknik mungkin membantu pewawancara untuk menentukan kenyataan dan kesungguhan
bahwa responden tidak tahu.

Anda mungkin juga menyukai