Proposal Adaptasi Ayam Hutan
Proposal Adaptasi Ayam Hutan
Ayam hutan merah (Red Junglelfowl) merupakan salah satu nenek moyang (monofiletik)
ayam local yang didomestikasi di Indonesia (Sulandari dan Zein, 2009). Populai Ayam hutan
terus menurun akibat kerusakan habitat dan perburuan. Akrim et al. (2015) aktivitas berburu
berkontribusi 16,4% dan penangkapan sebanyak 9,6% adalah ancaman terhadap populasi ayam
hutan merah. Hal tersebut disebabkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap pelestarian
yang sesuai dengan habitat aslinya. Domestikasi adalah sejumlah sifat yang berbeda dengan
nenek moyang yang liar, umumnya disebut fenotipe pemeliharaan. Johan et al (2016), dua
respons fenotipik utama yang berkorelasi dengan berkurangnya rasa takut pada populasi ini
adalah peningkatan pertumbuhan dan potensi reproduksi (keturunan yang lebih besar), yang
mungkin terkait dengan pola ekspresi gen yang diamati. Gen yang berhubungan dengan
imunologi cenderung mengubah level ekspresi sebagai respons terhadap stress. Agnaval (2012)
Tingkat stress dipengaruhi ayam hutan merah dipengaruhi oleh rasa takut terhadap manusia.
Rasa takut dominan rendah menyebabkan pertumbuhan lebih cepat, ukuran telur besar,
keturunan lebih besar dan memberikan warna bulu yang lebih baik.
Kendala yang dihadapi dalam domestikasi ayam hutan merah (Red jungle fowl) adalah
gangguan fisiologis. Salah satu faktor yang mempengaruhi gangguan fisiologis ayam hutan
merah yaitu manajemen perkandangan. Soelamani et al. (2011) Ganggguan fisisologis yang
dialami yaitu stres akibat meningkatnya brain heat shock protein, plasma corticosterone
concentration (CORT), and blood heterophil: lymphocyte ratio (HLR). Net et al (2009) gen
dan pengaruh terhadap fisiologis ayam hutan merah. Indicator yang diukur tingkat stress pada
peneitelian ini yaitu rasio heterofil/limfosit, kadar glukosa darah dan hormone kortisol serta
gambaran histologi. Selanjutnya dilakukan pengukuran berat badan, konversi pakan, mortalitas
Rumusan Masalah
Ayam hutan merah yang hidup sesuai dengan habitat aslinya akan tahan terhadap kondisi
lingkungan yang esktrim, namun populasi ayam hutan merah semakin menurun karena semakin
tingginya penangkapan liar dan kurangnya perhatian terhadap kelestarian ayam hutan merah.
Sehingga untuk mencegah punahnya ayam hutan merah perlu dilakukan budidaya dengan
memodifikasi system pemeliharaan. System pemeliharaan yang di desain sesuai dengan habitat
Hipotesis
tinggi (stress) pada ayam hutan merah dan penurunan terhadap produksi ayam hutan merah.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
lingkungan
TINJAUAN PUSTAKA