Anda di halaman 1dari 38

BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Umum
Propinsi Nusa Tenggara Timur termasuk daerah kering yang sangat dipengaruhi oleh
letak geografisnya. Daerah ini termasuk daerah dengan tinggi curah hujan tahunan rerata
sekitar 1200 – 1400 mm. Periode musim hujan sekitar 100 hari per tahun, dan terjadinya
hujan pada bulan yang tidak tetap, yaitu antara bulan November sampai bulan Maret. Hal
tersebut sangat berpengaruh pada jadwal musim tanam dan kebutuhan air minum
manusia dan ternak.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka diperlukan rekayasa teknis dengan membuat
sarana penyimpanan air seperti embung dan waduk, salah satunya adalah rencana
pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.

Rencana operasi Bendungan Raknamo adalah untuk kebutuhan air irigasi dan air baku.
Secara elevasi areal irigasi yang dapat diairi terletak di antara elevasi + 28 m sampai
dengan + 83 m. Areal di atas elevasi + 40,50 m merupakan areal yang berbukit dan
bergelombang, sedangkan elevasi di bawah +40,50 m merupakan areal yang relatif datar.

Desa-desa yang merupakan tujuan suplai air baku terletak di elevasi tinggi sampai
rendah. Untuk suplai air baku Desa Raknamo harus di lakukan secara sistim pompa,
sedangkan Desa Manusak dan Naibonat, dapat dilakukan secara gravitasi.

Bangunan pengambilan berbentuk tower tenggelam (submersible tower) persegi empat.


Pintu pengambilan pada bagian atas keempat sisinya di EL. 93,65 m. Lubang
pengambilan ini memiliki dimensi 2,0 m x 2,0 m (4,0 m2). Kebutuhan air untuk irigasi dan
air baku dialirkan melalui bangunan pengambilan (intake) ini, besarnya debit yang
dikeluarkan akan diatur pada pintu pengatur di bagian gedung irigasi.

Saluran pengambilan ini untuk mensuplai air bagi keperluan irigasi dan air baku, dimana
air irigasi ini dipakai untuk membangkitkan tenaga listrik terlebih dahulu. Untuk itu
diperlukan adanya suatu bangunan yang digunakan sebagai tempat operasional dari
pengoperasian waduk dan perawatan peralatan mekanikal, yaitu bangunan irigasi dan
power house sebagai tempat turbin dari fungsi PLTM. Kedua bangunan tersebut
memanfaatkan struktur konduit. Ruang operasional dari peralatan irigasi dijadikan satu

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-1
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

bangunan dengan ruang operasional dari power house, hal ini dimaksud untuk
mengefisienkan area yang ada.

Pengaturan debit pengeluaran yang terletak pada bagian hilir menggunakan butterfly
valve untuk pengaturan irigasi dan juga dilengkapi dengan hollow jet valve untuk kontrol
debit .

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan operasi, pemeliharaan dan pemantauan bendungan Rakanamo adalah
mengelola bendungan dan waduknya dengan benar sesuai prosedur yang dibuat
terhadap cara pengoperasian pintu-pintu pengeluaran, memelihara tubuh bendungan dan
bangunan penunjang lainnya serta prosedur pemantauan instrumentasi yang dipasang.

Tujuan kegiatan operasi, pemeliharaan dan pemantauan bendungan Raknamo adalah


untuk menjaga kelestarian fungsi dan keamanan bendungan, sehingga bendungan dapat
berfungsi secara normal, mampu memberi manfaat sesuai dengan rencana, dan
keamanan bendungan selalu terjaga.

Kegiatan operasi dan pemeliharaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan, akan mengurangi efetifitas bendungan dan bahkan dapat membahyakan
kesalamatan bendungan yang bersangkutan

1.3. MANFAAT BENDUNGAN


Manfaat dan sasaran yang hendak dicapai bendungan Raknamo adalah sebagai berikut :

1. Layanan irigasi berada di Desa Raknamo, Desa Manusak, Desa Fatutea Kec. Amabi
Oefeto dan Desa Naunu di Kec.Fatuleu seluas 841 ha;
2. Layanan suplai air baku untuk kebutuhan air di Desa Raknamo, Desa Manusak dan
Kelurahan Naibonat, Kecamatan Amabi Oefeto sebesar 100 ltr/det;
3. Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan kapasitas sebesar 0,21 MW;
4. Konsevasi air tanah disekitar bendungan;
5. Adanya kesempatan untuk mengembangkan bidang perikanan air tawar;
6. Terbukanya lapangan kerja yang baru dibidang pariwisata bagi masyarakat
sekitarnya.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-2
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

1.4. Lokasi Bendungan


Lokasi Bendungan Raknamo dan Genangan waduk berada di Desa Raknamo,
Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Gambar 1-1 : Lokasi Bendungan Raknamo

1.5. Dokumen Bendungan


Dokumen bendungan lengkap adalah semua dokumen yang mencakup desain
bendungan dengan segala perubahannya beserta bangunan pelengkapnya, pelaksanaan
konstruksi dan perilaku bendungan/waduk selama konstruksi dan sesudahnya berikut
segala kejadian yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi keamanan bendungan
serta semua rekomendasi yang diberikan.

Dokumen ini harus disimpan dan diarsipkan atau di dokumentasikan dengan rapi selama
umur layanan bendungan.

Yang dimaksud dokumen bendungan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dokumen Desain
Dokumen Desain berisikan kriteria desain berikut data atau acuan yang digunakan,
laporan penyelidikan lapangan, uji model, cara dan hasil analisa/perhitungan, gambar-
gambar dan spesifikasi teknik.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-3
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

2. Domen Pelaksanaan Konstruksi


Domen Pelaksanaan Konstruksi terdiri dari : Buku kontrak pelaksanaan konstruksi berikut
addendem/amandemen kontrak, Laporan pelaksanaan Konstruksi (Project Completioan
Report), laporan penunjang pelaksanaan konstruksi berikut gambar pelaksanaan
konstruksi (As Built Drawing).
3. Dokumen O & P
Dokumen O & P mencakup semua petunjuk/panduan mengenai OP bendungan, catatan
semua perilaku struktural selama pelaksanaan konstruksi dan operasional bendungan
(meliputi pembacaan instrumen beserta analisanya, catatan hasil inspeksi serta evaluasi
keamanannya), segala jenis pekerjaan perubahan, perbaikan, serta kejadian dalam
keadaan luar biasa atau segala kejadian yang yang berhubungan dengan keamanan
bendungan dan catatan mengenai musibah dan peristiwa (insident dan accident)
tertmasuk didalamnya Dokumen Rencana Tindak Darurat (RTD).

4. Penyimpanan Dokumen
Sekurang-kurangnya 4 (empat) set dokumen bendungan lengkap harus tetap
tersedia,masing-masing 1 (satu) set derada di :
 Kantor Lapangan (Lokasi bendungan)
 Kantor Pengelola Bendungan / Unit Pengelola Bendungan (UPB)
 Kantor Pemilik Bendungan / Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
 Komisi/Balai Keamanan Bendungan

5. Kewajibnan Pemilik dan atau Pengelola Bendungan berkaitan dengan perihal di atas
adalah sebagai berikut :
 Pemilik atau Pengelola Bendungan berkewajiban atas tersediannya satu set Dokumen
Bendunan lengkap dikantornya dan bertanggung jawab atas segala pelaksanaan
pengoperasiaannya.
 Menyampaikan satu set dokumen bendungan lengkap kepada Komisi/Balai
Keamanan Bendungan
 Melakukan pemutahiran dokumen bendungan dan menyampaikan catatan
pemutahiran kepada Balai Keamanan Bendungan

1.6. Data Teknis Bangunan :


1.6.1 Umum
Bendungan Raknamo terletak pada sungai Noel Poemas Desa Raknamo
merupakan bendungan urugan dengan inti tegak yang dilengkapi dengan
horisontal drain dan dilengkapi dengan peralatan instrumentasi.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-4
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Tinggi bendungan 37,20 m diukur dari dasar pondasi bendungan pada bagian
yang terdalam.
Bendungan Raknamo didesain dengan kapasitas debit inflow Q1000 th = 434,71

m3/det dan dikontrol dengan Q PMF = 1.076,08 m3/det, sehingga area genangan
siap menampung air sampai dengan ketinggian muka air elevasi + 108,21 m,
elevasi puncak bendungan + 110,20 m.

1.6.2 Jenis Bangunan


Bangunan fasilitas di Bendungan Raknamo meliputi bangunan Konstruksi Sipil,
Mekanikal/elektrikal yaitu :
1. Tubuh Bendungan Utama (maindam)
2. Tubuh Bendungan Pelana (sadledam)
3. Waduk
4. Bangunan Pengelak (Spillway)
5. Bangunan Intake termasuk Pintu Katup /Bottom Outlet
6. Peralatan Hidromekanikal/Elektrikal
7. Instrumentasi
8. Jalan Inspeksi/Jalan Lingkar
9. Rumah Operasi / Gardu pandang

1.6.3 Data Teknik Bendungan


Data Teknis di ambil dari perencanaan bendungan Raknamo oleh PT. Indra Karya
Cabang I Malang Jawa Timur tahun 2014, sebagai berikut :

1) Daerah Aliran Sungai DAS


2
1. Luas : 38,34 km
2. Panjang Sungai : 15,70 km
3. Hujan Tahunan rata-rata
 Sta. Camplong : 1.258 mm
 Sta. Raknamo : 1.522 mm
3
4. Inflow tahunan Q 80% : 14,59 juta m
3
5. Debit Rata-rata musim hujan : 1,380 m /dt ( Nopember-April)
3
6. Debit Rata-rata musim kemarau : 0,233 m /dt ( Mei – Oktober )

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-5
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

2) Genangan Waduk
1. El. M.A. Banjir PMF : El. 108,21 m
2. El. M.A. Banjir Q1000 th : El. 106,30 m
3. El. M.A. Maksimum : El. 104,00 m
4. El. M.A. Rendah (MAR) : El. 95,15 m
5. El. Dead Storage : El. 93,65 m
3
6. Tampungan Waduk Kotor : 14,09 juta m
3
7. Tampungan Waduk Efektif : 9,31 juta m
3
8. Tampungan Mati : 3,83 juta m
9. Luas Daerah Genangan : 147.30 ha
10. Debit Banjir Rancangan Q1000 :

 inflow 3
: 434,71 m /dt

 outflow 3
: 296,18 m /dt
11. Debit Banjir Rancangan QPMF

 Inflow 3
: 1.076,08 m /dt

 outflow 3
: 866,54 m /dt

3) Saluran Pengelak
1. Tipe Pengelak : Konduit dan Terowongan
tipe Tapal Kuda
2. Dimensi Konduit : 4,00 x 4,00 m
3. Diameter Terowongan : 4,00 m
4. Panjang : 187,0 m
5. Elevasi Dasar Inlet : El. 77,00 m
6. Elevasi Dasar Outlet : El. 76,00 m
7. Kemiringan Terowongan : 1: 188
8. Debit Banjir Outflow Q20th

 Inflow 3
: 267,87 m /dt

 Outflow 3
: 143,29 m /dt

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-6
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

9. Elevasi Banjir Q20th : El. 899,39 m

4) Coffer dam
1. Tipe Cofferdam : Urugan Zonal Inti Miring
2. Elevasi Cofferdam : El. 91,50 m
3. Elevasi Dasar Sungai : El. 75,00 m
4. Tinggi Cofferdam (pondasi) : 16,50 m
5. Lebar Puncak : 6,00 m
6. Panjang Puncak : 328,00 m
7. Kemiringan Hulu : 1: 3,0
8. Kemiringan Hilir : 1: 2,3
3
9. Debit Banjir Rencana Q 20 th : 267,87 m /dt

5) Bendungan Utama ( Main Dam )


1. Tipe : Timbunan Zonal Inti Tegak
2. Elevasi Puncak Bendungan : El. 110,20 m
3. Tinggi Bendungan : 37,20 m
4. Lebar Puncak Bendungan : 10,00 m
5. Panjang Puncak Bendungan : 438,00 m
6. Kemiringan Hulu : 1: 3,0
7. Kemiringan Hilir : 1: 2,5

6) Bendungan Penutup ( Saddle Dam )


1. Tipe : Timbunan Zonal Inti Miring
2. Elevasi Puncak Saddle Dam : El. 110,20 m
3. Tinggi Saddle Dam : 3,51 m
4. Lebar Puncak : 4,00 m
5. Panjang Puncak : 250,00 m
6. Kemiringan Hulu : 1: 2,4
7. Kemiringan Hilir : 1: 1,8

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-7
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

7) Bangunan Pelimpah (Spillway)


1. Tipe : Pelimpah Samping (Side Channel )
2. Elevasi Ambang : El. 104,00 m
3. Elevasi Aproach Slab : El. 100,00 m
4. Lebar Mercu : 40,00 m
5. Saluran Pengarah :
 Lebar : 15,00 m
 Kemiringan : 1:20
6. Saluran Transisi :
 Lebar : 15,00 m
 Panjang : 60,00 m
 Kemiringan : 1 : 1000
7. Saluran Peluncur :
 Lebar : 15.00 m
 Panjang : 177,5 m
 Kemiringan : 1 : 10 dan 1 : 4
8. Peredam Energi
 Elevasi : El. 68,00 m
 Lebar : 15 m
 Panjang : 33,00 m
8) Bangunan Pengambilan
1. Tipe : Drop Intake (Menara Tenggelam)
2. Dimensi : 2,0 m (B) x 2,0 m (L) x 19,15 m (T)
3. Debit Pengambilan
 Debit irigasi : 1,40 lt/dt/ha
 Debit air minum : 100 lt/dt
4. Saluran Pengambilan Irigasi
 Traschrack : permanen vertikal
 Samping : 2,0 m (L) x 1,0 m(T), 4 set

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-8
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

 Depan : 2,0 m (L) x 2,0 m (T), 1 set


 Pipa konduit baja : 1 jalur x  1,0 m
 Pipa Baja Irigasi : 1 jalur x  0,8 m
 Pipa Baja Air Baku : 1 jalur x  0,4 m
 Katup pengaman irigasi : butterfly valve  0,8 m
 Katup kontrol debit : hollow jet valve  0,8 m
 Katup Pengaman dan control suplai air baku
: butterfly valve  0,4 m
9) Jalan Masuk
1. Jalan dari Kel. Naibonat ke Desa Raknamo : 9,50 km
2. Jalan Masuk baru dari Desa Raknamo ke As Dam : 3,40 km

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I-9
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

1.7. Daftar Instrumentasi :


Tabel 1 - 1 : Daftar Instrumentasi terpasang di Bendungan Raknamo
Jumlah Alat Frekwensi
No. Keperluan Alat Ukur Keterangan
(Unit) Pembacaan
1 Tinggi Curah Hujan Automatic Rain Gauge Sekali Per Hari
Recorder
2 Elevasi Muka Air Waduk Papan Duga AWLR 1 set Sekali Per Hari
3 Elevasi Muka Air Tanah Sumur Oservasi 12 titik Sekali Per Minggu
4 Rembesan V-notch termasuk peilschal 2 buah Sekali Per Hari
5 Pelepasan Debit Ambang lebar Sekali Per Hari Belum dibuat
6 Tekanan Air Pori Vibrating Wire Peizometer 29 titik Sekali Per Minggu Satu titik rusak
Dalam kontrak 27
titik
7 Penurunan/deformasi Multi Layer Setlement 2 titk Sekali Per Minggu
8 Pergerakan tubuh bendungan Inclinometer 2 titik Sekali Per Minggu
Patok geser 43 buah Sekali Per Minggu
9 Pencatat Gempa Strong Motion Accelerograp 1 set Sekali Per Minggu
10 Perlatan Penunjang Dip Meter (Water Level 3 buah
Pemantauan/Alat Baca Indikator)
Peil Schale Bendungan 1 buah Di Spillway
Total Station Dual Face 1 ea
Water Pas 1 ea
Rambu Ukur 5 m 2 ea
Statip 2 ea
Single Prisma C/W Statip 2 ea
Survei Boat Cap 4-6 person, 1 set
single engine 40 HP
Automatic Dataloger for VW 1 set
Peizometer
Grounding Sistem Adas 1 set
Data Monitoring Sistem 1 set
(Control Room)
Penangkal Petir 1 set
Floating Barrier 1 set

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 10
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

1.8. Definisi
Semua istilah yang terdapat pada bagian ini, merupakan terminologi umum dalam
rekayasa bendungan dan digunakan dalam manual ini, beberapa istilah lainnya dijelaskan
dalam gambar - gambar yang ada di manual ini.

Ahli Perekayasaan Bendungan : Perorangan atau kelompok orang yang diakui


sebagai ahli dan berpengalaman dalam bidang
bendungan dan memberikan jasa perencanaan
dan atau pengawasan pembangunan bendungan.

Pemilik Bendungan : Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah


kabupaten/kota, atau badan usaha, yang
bertanggung jawab atas pembangunan bendungan
dan pengelolaan bendungan beserta waduknya.

Insinyur (Engineer) Bendungan : Seseorang yang berkualitas profesional dan


berpengalaman dalam aspek yang berhubungan
dengan teknik benduingan yang diijinkan ikut serta
dalam sebagai atau semua penyelidikan,
perencanaan, pembangunan, perbaikan,
pekerjaan rehabilitasi, operasi,pemeliharaan dan
pengamatan serta penghapusan kegiatan
bendungan.

Inspeksi Bendungan : Pemeriksaan detil bendungan dan bangunan


pelengkapnya, baik yang berada di atas maupun
di bawah permukaan air, yang dilakukan
sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun,
tergantung pada klasifikasi bahaya bendungan.

Pemeriksaan : Inspeksi yang dilakukan oleh petugas Operasi dan


Pemeliharaan, Pengelola atau Pemilik bendungan,
terhadap bendungan, bangunan pelengkap dan
peralatannya untuk memeriksa perilaku
bendungan.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 11
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Pemeriksaan Visual : Periksaan terhadap bagian permukaan yang


terlihat pada bendungan dan pelengkapnya, yang
antara lain mencakup terhadap : retakan,
pelarutan, bocoran, indikasi kemerosotan mutu
atau reaksi kimia, kerusakan akibat erosi atau
kavitasi, dan lain sebagainya, yang dilakukan oleh
petugas Operasi dan pemeliharaan yang terlatih.

Bendungan : Bangunan yang berupa urukan tanah, urukan


batu, beton, dan/atau pasangan batu yang
dibangun selain untuk menahan dan menampung
air, dapat pula dibangun untuk menahan dan
menampung limbah tambang (tailing), atau
menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.

Waduk : Wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat


dibangunnya bendungan.

Pengelola bendungan : Instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Pemilik


bendungan, badan usaha yang ditunjuk oleh
Pemilik bendungan, atau Pemilik bendungan untuk
menyelenggarakan pengelolaan bendungan
beserta waduknya.

Unit pengelola bendungan : Unit yang merupakan bagian dari Pengelola


bendungan yang ditetapkan oleh Pemilik
bendungan untuk melaksanakan pengelolaan
bendungan beserta waduknya.

Banjir Desain : Banjir yang digunakan untuk mendesain


bendungan beserta bangunan-bangunan
pelengkapnya, terutama untuk menentukan ukuran
bangunan pelimpah dan bangunan pengeluaran,
serta untuk menentukan volume tampungan
maksimum air waduk dan tinggi bendungan.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 12
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Bangunan Pengeluaran : Segala fasilitas bangunan pelengkap yang


digunakan untuk mengendalikan
pengeluaran/pengaliran air dari waduk.

Lapisan Pelindung : Suatu lapisan yang biasanya diletakkan pada


lereng hulu bendungan urugan atau sepanjang
saluran air sebagai pelindung terhadap hempasan
gelombang, erosi atau gerusan air. Lapisan
pelindung dapat terdiri atas bongkahan-bongkahan
batu besar tak beraturan (Rip-rap), blok atau beton
pracetak, atau bahan-bahan lain yang dapat
difungsikan sebagai pelindung lereng.

Panjang Puncak : Adalah seluruh panajng puncak bendungan.Hal ini


termasuk panjang semua bangunan seperti
bangunan pelimpah, gedung pembangkit listrik,
pintu air navigasi, tangga ikan (fish ladder) dan lain
sebagainya dimana bagian ini membentuk bagian
panjang dari bendungan. Jika bagian tersebut
terpisah letaknya, maka tidak dimasukkan sebagai
panjang puncak.

Puncak Bendungan : Elevasi permukaan bendungan yang paling tinggi


dan tidak memperhitungkan bagian untuk
penurunan dan tidak termasuk kerb, parapet,
pagar pengaman atau bangunan lain yang bukan
merupakan bagian dari banguanan penahan air.
Elevasi permukaan ini biasanya merupakan plan
untuk kendaraan atau untuk pejalan kaki atau
yang bukan limpasan (non overflow section)
bendungan.

Pondasi : Bagan (material) dasar dari lembah dan tebing


tumpuan (abutment) dimana bendungan
dibanguan.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 13
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Dasar Bendungan : Bagian pondasi yang merupakan bagian terendah


dari badan utama bendungan dan tidak termasuk
tebing tumpuan (abutment). Elevasi dasarnya
berada pada elevasi pondasi terendah dari bagian
bendungan. Tidak termasuk dinding tirai (curtain
wall), tiang pancang dan kantung-kantung galian
yang tidak berada pada dasar membentang dari
kaki hulu dan hilir bendungan.

Tinggi bendungan : Perbedaan tinggi antara puncak bendungan


dengan dasar sungai pada kaki hilir badang
bendungan atau jika bendungan tidak melintang
aliran sungai, perbedaan tinggi puncak bendungan
dengan elevasi terendah galian pondasi
bendungan.

Jagaan (freeboard) : Jarak vertikal antara muka air banjir desain


dengan bagian atas bendungan atau puncak
bendungan.

Kaki bendungan (toe of dam) : Pertemuan bagian muka hilir bendungan dengan
permukaan tanah asli.

Timbunan (urugan) : Bahan(material) pengisi, biasanya tanah atau


batu, ditimbun dengan sisi-sisi lereng / miring dan
dengan panjang lebih besar dari tingginya.

Kajian Ulang : Kajian ulang guna menilai keamanan bendungan


terdiri dari studi yang terperinci mengenai
struktural, geoteknik,aspek desain hidroulik dan
hidrologi, catatan dan laporan kegiatan
pengamatan termasuk pengkajianulang keamanan
yang berkenaan dengan praktis desain yang
mutakhir.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 14
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Bukit/Tebing Tumpuan : Bukit di kiri kanan lembah dimana bendungan


(Abutment) bertumpu.

Daerah Pengaliran Sungai : Suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk
secara alamiah dimana air meresap dan atau
mengalir (dalam suatu sistem pengaliran) melalui
lahan,anak sungai dan sungai induknya.

Berem (berm) : Bagian suatu lereng (urugan atau galian) yang


(hampir) horisontal, biasanya berfungsi untuk
menahan kestabilan dari suatu lereng bendungan
urugan.

Bahu Bendungan : Bagian hulu dan hilir potongan melintang


bendungan urugan di setiap sisi dari inti
bendungan urugan.

Keruntuhan bendungan : Adalah terjadinya atau kemungkinan terjadinya


keruntuhan bendungan atau tumpukan bendungan
yang mengakibatkan mengalirnya air waduk dalam
jumlah yang besar atau terjadinya peningkatan
jumlah air yang keluar dari waduk sehingga tidak
terkendali.

Analisa Bahaya Runtuhnya : Analisa dari berbagai pola bobolnya bendungan


Bendungan yang menakibatkan gelombang banjir sepanjang
bagian hilir sepanjang bagian hilir lembah dan
dataran banjir, untuk menkaji terjadinya kerugian,
kehilangan dan menentukan faktor risiko.

Inti Bendungan : Adalah suatu bagian (zona) material yang


mempunyai sifat rembesan rendah pada sebuah
bendungan urugan.

Bangunan pelengkap : Bangunan berikut komponen dan fasilitasnya


yang secara fungsional menjadi satu kesatuan
dengan bendungan.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 15
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Bangunan Pelimpah (Spillway) : Bendung, konduit, terowongan, saluran atau


bangunan lain yang didesain guna mengalirkan air
dari waduk apabila muka air melebihi mercu
pelimpah dan mengendalikan aliran air melalui
bangunan pelimpah. Bangunan pelimpah pada
umumnya digunakan untuk mengalirkan air banjir
dengan aman bagi "bendungan" atau untuk
mengeluarkan air bagi maksud lain. bangunan
pelimpah kemungkinan tidak berpintu atau tidak
dapat dikendalikan (bangunan pelimpah limpasan)
dalam hal ini pelimpasan air terjadi bila muka air
naik di atas mercu pelimpah. Bila bangunan
pelimpah berpintu, maka pintu air dipakai guna
mengatur peningkatan air waduk,disebut
bangunan pelimpah berpintu atau pelimpah
terkendali.

Mercu Bagian Pelimpah : Bagian paling atas bangunan tempat limpahan air.

Pintu Pengendali Banjir : Pintu yang berada disebelah pelimpah terbuka,


tetapi masih dalam satu kesatuan dengan pintu
pelimpah.Operasi pintu ini dipergunakan untuk
mengatur jumah air yang berada di dalam waduk.

Kolam Olak : Kolam dibangun sedemikian rupa, agar dapat


meredam energi dari air yang mengalir cepat dari
bangunan pelimpah atau pengeluaran bawah
(bottom outlet) sehingga melindungi dasar dari
erosi.

Batu Lapis Lindung (rip-rap) : Lapisan batu besar, batu pecah atau blok pracetak
yang diletakkan secara sembarangan atau diatur
dengan tangan pada tebing hulu pada bendungan
urugan atau pada tepi waduk atau pada pinggir-
pinggir saluran sebagai pelindung terhadap
gerakan gelombang.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 16
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Trashtrack : Perlengkapan dipasang disisi hulu pintu air untuk


menyaring air dari kotoran-kotoran sampah
ikutan,agar tidak menyumbat pintu air,saluran, dan
katup pengaman.

Stoplog Perlenkapan dipasang disisi hulu pintu, diperlukan


apabila ada perbaikan atau pemeliharaan.

Katup Pengaman : Dipasang disisi hulu katup pancar, diperlukan


apabila ada perbaikan/pemeliharaan katup pancar.

Kapasitas Waduk : Jumlah daya tampung waduksapai ke elevasimuka


air normal atau elevasi operasi normal.

Data Bendungan : Dokumen yang memuat riwayat lengkap


bendungan mulai dari investigasi, desai,
konstruksi,operasi dan pemeliharaan, pengamatan
dan program keamanan. hal ini dapat digunakan
untuk memonitor kinerja bendungan.

Operasi Darurat : Operasi darurat yaitu suatu operasi waduk dalam


menanggapi (response) pada suatu kejadian yang
mengancam keamanan dan keutuhan bendungan.
Operasi darurat banjir yang selalubervariasi antara
lain pembukaan pengeluaran bawah (bottom
outlet) dengan maksud menurunkan muka air
dalam waduk secepatnya.

Operasi Normal : Operasi normal waduk yaitu operasi dari waduk


sesuai prosedur standar untuk memberikan air
kepada pemakainya selama perubahan musim
yang norma yaitu pada periode banjir dan periode
kemarau.

Kebocoran (leakage) : Aliran air bebas yang mengalir melalui lubang atau
retakan.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 17
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Rembesan (seepage) : Hilangnya air waduk karena perkolasi melalui


tubuh bendungan dibawah atau di sekitar
bendungan.

Tekanan air pori (pore Pressure) : Tekanan udara dan air dalam ronga atau pori-pori
bahan (material).

Saringan (filter) : Bahan (material) granular yang ditempatkan di


badan bendungan urugan, bergradasi (alam atau
diseleksi), yang dapat mengalirkan air rembesan
tanpa menyebabkan ikutnya bahan (material) dari
bagian yang bersebelahan dengan saringan.

Selimut drainase (drainage : Lapisan drainase yang ditempatkan langsung di


blanked) atas pondasi sebelah hilir bendungan.Pada
bendungan urugan, selimut tersebut mungkin
dihubungkan dengan bagian kedap air.

Injeksi sedimentasi (grouting) : Injeksi dengan tekanan tertentu terhadap adukan


semen atau campuran kimia lainnya ke dalam
pondasi atau tebing tumpuan bendungan untuk
meningkatkan kedap air dan stabilitas.

Dinding Pengalang rembesan : Konstruksi kedap air untuk mencegah air mengalir
(Cut-off) melalui materrial pondasi.

Erosi buluh (piping) : Pembentukan aliran air sebagai hasil peningkatan


brosi dalam tanah akibat rembesan air.

Gaya Angkat (uplift) : Gaya angkat oleh tekanan poriyang terjadi pada
pondasi, di bagian dasar dan seluruh bendungan.

Pengamatan : Pemantauan dan pemerikasaan visual sevara


terus-menerus mengenai kondisi bendungan baik
bangunan pelengkapnya serta pengkajian ulang
prosedur operasi dan pemeliharaan, serta
prosedur pemantauan (monitoring) agar dapat

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 18
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

menentukan apakah kecenderungan bahaya akan


terjadi.

Pemantauan : Penyimpanan serta pencatatan kinerja dan gejala


perilaku bendungan dan bangunan pelengkapnya
dengan pengukuran langsung, observasi dan
pengukuran dengan memakai peralatan atau
instrumen untuk memperoleh data, dan dari data
tersebut ditarik kesimpulan mengenai kinerja dan
kecenderungan perilaku bendungan.

Pemeriksaan visual : Suatu kegiatan dalam rasngka pengamatan


bendungan yang dilakukan secara teratur dan
dilaksanakan oleh ahli rekayasa bendungan yang
memenuhi persyaratan dan pengalaman.

Peralatan Pemantauan : Instrumen atau peralatan lain yang diguinakan


untuk pemantauan.

Pemeliharaan : Kegiatan rutin yang dipakai untuk memelihara


bangunan-bangunan dan sistem (mekanikal,
elektrikal, hidroulik dan pekerjaan sipil) agar tetap
dalam keadaan aman dan benrfungsi.

Penghapusan Fungsi Bendu- : Adalah menghentikan penggunaan bendungan


ngan (abodement of dam) untuk selamanya yakni dengan mengosongkan
waduk dan membiarkan sungai membentuk resim
airan air alamiah dengan atau tanpa membongkar
bendungan.

Pekerjaan Perbaikan : Pekerjaan yang diperlukan guna merehabilitasi,


memperkuat,membangun kembali meningkatkan
atau merubah bendungan yang sudah ada,
pekerjaan bangunan pelengkap, pondasi,tebing
tumpuan atau daerah sekitarnya untuk
memperoleh tinkat keamanan yang layak (seperti

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 19
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

drainae, injeksi semen, dinding topang, bangunan


pelimpah atau modifikasi, bangunan pengeluaran,
dan lain sebagainya).

Panel Bebas : Adalah organisasi atau perorangan yang ditunjuk


oleh komisi atau pemilik bendungan/pengelola
bendungan untuk memberikan saran mengenai
masalah khusus.

Elevasi PP : Elevasi yang sudah diikatkan dengan Peil yang


dipakai sebagai titik ikat (el BM) untuk dipakai
sebagai elevasi-elevasi yang ada di lokasi
bendungan (contoh el puncak bendungan +
110,20 m dan elevasi lainnya).

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 20
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

1.9. Struktur Organisasi Unit Pengelola Bendungan (UPB) BWS Nusa Tenggara II

PENANGGUNG JAWAB
KEPALA BALAI WILAYAH SUNGAI NT II
IR. AGUS SOSIAWAN, ME
NIP. 196410121991031018

KEPALA UPB
KASI O&P
ENDYIO RAHARJO, ST, MT
NIP. 197105031998031005

WAKIL I UPB
KASATKER OP SDA
FERNANDO RAJAGUKGUK, SST, MT
NIP 196706251996031002

WAKIL II UPB
STAF SEKSI PELAKSANAAN
BERTHA E.H.K. TODA, ST, MSi
NIP 1960070319992002
SEKRETARIS UPB
KETUA PERENCANAAN TEKNIK / UPB
LASMI, ST, M.Si
NIP. 196706201996032003

OLAH DATA OPERASI OLAH DATA PEMELIHARAAN OLAH DATA PEMANTAUAN


PERENCANAAN OP SDA PELAKSANA TEKNIK OP SDA I STAF SEKSI PERENC. UMUM & PROGRAM
SAMSUMARLIN, ST YOHANES PABI, ST, MSi GHOZALI MAHMUD, ST
NIP. 198705082010121004 NIP. 197011272009112001 NIP. 1990012720140212005

KASUB UNIT UPB WILAYAH TIMOR I KASUB UNIT UPB WILAYAH FLORES I
KETUA : PPK OP SDA II
SAMUEL J. CH. AHAB, SE, SST, MT
NIP. 197304212008121002

PETUGAS-PETUGAS
KOORDINATOR OPERASI,
PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN
PELAKSANA TEKNIK PPK OP SDA II
BLASIUS TURUK, BE
NIP. 1962123120071010002

A B

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 21
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

KOORDINATOR LAPANGAN OPERASI, PEMELIHARAAN KOORDINATOR LAPANGAN


DAN PEMANTAUAN TIMOR BAGIAN BARAT OPERASI, PEMELIHARAAN
PETUGAS TEKNIK PPK OP SDA II DAN PEMANTAUAN TIMOR
H.Y.P. SURYANA, A.Ma BAGIAN TIMUR
NIP. 19700162009111001

KOORDINATOR PETUGAS OPERASI, KOORDINATOR PETUGAS OPERASI, PEMELIHARAAN


DAN PEMANTAUAN BENDUNGAN RAKNAMO PETUGAS-PETUGAS
PEMELIHARAAN DAN
PEMANTAUAN PETUGAS TEKNIK PPK BENDUNGAN I
BENDUNGAN TILONG TRI ARI WIBOWO, ST
NIP. 198901142015031003

PETUGAS OPERASI PETUGAS PEMELIHARAAN PETUGAS PEMANTAUAN


PETUGAS-PETUGAS ALEKSANDER MAU OMRI MESE BOKO ROMANUS SERAN BARIA
NIP. 197308272014101001 NIP. 198110212014101001 NIP. 196401182007011002

Gambar 1-2 : Struktur Organisasi Unit Pengelolaan Bendungan BWS NT II

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 22
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

KOORDINATOR PETUGAS OPERASI, PEMELIHARAAN


DAN PEMANTAUAN BENDUNGAN RAKNAMO
PETUGAS TEKNIK PPK BENDUNGAN I
TRI ARI WIBOWO, ST
NIP. 198901142015031003

PETUGAS OPERASI PETUGAS PEMELIHARAAN PETUGAS PEMANTAUAN


ALEKSANDER MAU OMRI MESE BOKO ROMANUS SERAN BARIA
NIP. 197308272014101001 NIP. 198110212014101001 NIP. 196401182007011002

PELAKSANA OPERASI GATE VALVE IRIGASI PELAKSANA PEMELIHARAAN TUBUH PELAKSANA PENGUKURAN DAN
DAN AIR BAKU BENDUNGAN UTAMA, PELANA PEMELIHARAAN INTRUMENT I
........................................ ........................................ ........................................
NIP. ................................................ NIP. ................................................ NIP. ................................................

PELAKSANA OPERASI ELEKTRIKAL PELAKSANA PENGUKURAN DAN


........................................ PEMELIHARAAN INTRUMENT II
PELAKSANA PEMELIHARAAN ........................................
NIP. ................................................
SPILWAY NIP. ................................................
........................................
NIP. ................................................
JURU UKUR PATOK GESER DAN LAINNYA
........................................
PELAKSANA PEMELIHARAAN ELEKTRIKAL, NIP. ................................................
GATE VALVE SERTA PIPA DISTRIBUSI
PELAKSANA PEMELIHARAAN JALAN
........................................
MASUK & LINGKAR DAN BANGUNAN TIM PENGUKURAN PATOK GESER DAN
NIP. ................................................
PENUNJANG LAINNYA LAINNYA
........................................ ........................................
NIP. ................................................ NIP. ................................................

PELAKSANA PEMELIHARAAN ELEKTRIKAL, TIM PENGUKURAN PATOK GESER DAN


GATE VALVE SERTA PIPA DISTRIBUSI LAINNYA
........................................ ........................................
NIP. ................................................ NIP. ................................................

Gambar 1-3 : Struktur Organisasi Koordinator Petugas Operasi, Pemeliharaan Dan Pemantauan
Khusus Bendungan Raknamo

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 23
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Pembagian tugas monitoring/pembacaan instrumentasi dan pemeliharaan instrumentasi


yang terpasang di bendungan Raknamo dapat dilihat pada tabel 1-2 di bawah ini.

Tabel 1 - 2 : Pembagian Tugas Monitoring dan Pemeliharaan Instrumentasi terpasang di


Bendungan Raknamo

No. Keperluan Jenis Alat Ukur Instrument I Instrument II Instrument III Keterangan

1 Tinggi Curah Hujan Automatic Rain Gauge v


Recorder
2 Elevasi Muka Air Waduk Papan Duga AWLR v
3 Elevasi Muka Air Tanah Sumur Oservasi v
4 Rembesan V-notch termasuk v Termasuk
peilschal Pompa &
Rumah Pompa
5 Pelepasan Debit Ambang lebar v
6 Tekanan Air Pori Vibrating Wire v
Peizometer
7 Penurunan/deformasi Multi Layer Setlement v
8 Pergerakan tubuh Inclinometer
bendungan Patok geser v
9 Pencatat Gempa Strong Motion v
Accelerograp
10 Perlatan Penunjang Dip Meter (Water Level v
Pemantauan/Alat Baca Indikator)
Peil Schale Bendungan v
Total Station Dual Face v
Water Pas v
Rambu Ukur 5 m v
Statip v
Single Prisma C/W v
Statip
Survei Boat Cap 4-6 v
person, single engine 40
HP
Automatic Dataloger for v
VW Peizometer
Grounding Sistem Adas v
Data Monitoring Sistem v
(Control Room)
Penangkal Petir v
Floating Barrier v

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 24
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Uraian Tugas :
I. Penanggung Jawab
Kepala Balai Wilayah Sungai NT II

II. Unit Pengelolaan Bendungan BWS NT II


1. Kepala Unit Pengelolaan Bendungan (UPB)
a. Mengevaluasi data hasil pemantauan, inspesi visual, operasi waduk, dan
pemeliharaan bendungan;
b. Melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan Pusat (Unit
Monitoring Bendungan Pusat);
c. Melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta inspeksi besar (adanya
gempa, hujan lebat dll);
d. Melakukan pelaporan hasil monitoring/pemantauan bendungan/embung
kepada instansi terkait (Dirjen SDA tembusan, Subdit OP Bendungan Cq
UMB Pusat, bila terindikasi adanya keanehan/anomali pada bendungan
tembusan kepada Balai Bendungan;
e. Melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu
waduk;
f. Menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun anggaran;
g. Melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bersama TIM UMB
Pusat.
h. Bertanggung jawab kepada Kepala Balai Wilayah Sungai NT II

2. Wakil I UPB
a. Membantu ketua dalam mengevaluasi data hasil pemantauan, inspesi visual,
operasi waduk, dan pemeliharaan bendungan;
b. Membantu Ketua dalam melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta
inspeksi besar (adanya gempa, hujan lebat dll);
c. Membantu Ketua dalam pembuatan laporan hasil monitoring/pemantauan
bendungan/embung;
d. Membantu Ketua dala melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar
waduk maupun di hulu waduk;
e. Membantu Ketua dalam penyusunan kerperluan biaya pengelolaan
bendungan pertahun anggaran;
f. Membantu Ketua dalam melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat
(RTD) bersama TIM UMB Pusat;

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 25
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

g. Bertanggung jawab kepada Kepala UPB BWS NT II.

3. Wakil II UPB
a. Membantu ketua dalam mengevaluasi data hasil pemantauan, inspesi visual,
operasi waduk, dan pemeliharaan bendungan;
b. Membantu Ketua dalam melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta
inspeksi besar (adanya gempa, hujan lebat dll);
c. Membantu Ketua dalam pembuatan laporan hasil monitoring/pemantauan
bendungan/embung;
d. Membantu Ketua dala melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar
waduk maupun di hulu waduk;
e. Membantu Ketua dalam penyusunan kerperluan biaya pengelolaan
bendungan pertahun anggaran;
f. Membantu Ketua dalam melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat
(RTD) bersama TIM UMB Pusat;
g. Bertanggung jawab kepada Kepala UPB BWS NT II.

4. Ketua Sekretariat UPB, membantu kepala UPB dalam :


a. Mengelola dan mengevaluasi data hasil pemantauan, inspesi visual, operasi
waduk, dan pemeliharaan bendungan;
b. Melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan Pusat (Unit
Monitoring Bendungan Pusat);
c. Melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta inspeksi besar (adanya
gempa, hujan lebat dll);
d. Melakukan pelaporan hasil monitoring/pemantauan bendungan/embung
kepada instansi terkait (Dirjen SDA tembusan, Subdit OP Bendungan Cq
UMB Pusat, bila terindikasi adanya keanehan/anomali pada bendungan
tembusan kepada Balai Bendungan;
e. Melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu
waduk;
f. Menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun anggaran;
g. Melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bersama TIM UMB
Pusat.
h. Bertanggung jawab kepada Kepala UPB BWS NT II

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 26
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

5. Olah Data Operasi Waduk, membantu Kepala UPB dalam :


a. Mengelola dan mengevaluasi data hasil operasional waduk berupa kegiatan :
1. Mengumpulkan data hidrologi (curah hujan, debit air, elevasi waduk, debit
outflow, dll) dalam rangka membuat rencana Operasional Waduk (ROW) /
Tahunan;
2. Mengumpulkan data kebutuhan air dari para penerima manfaat (irigasi, air
minu, air industri, PLTA,dll);
3. Membuat kesepakatan dalam TKP SDA untuk menetapkan ROW;
4. Memonitor ROW vs Aktual dan membicarakan dalam TKP SDA bila ada
penyimpangan;
5. Menyimpan semua data hasil terkait rencana operasi waduk;
6. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi rencana operasi waduk kepada
Ketua Sekretariat UPB dan Kepala UPB.
b. Melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan Pusat (Unit
Monitoring Bendungan Pusat);
c. Melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta inspeksi besar (adanya
gempa, hujan lebat dll);
d. Melakukan pelaporan hasil monitoring/pemantauan bendungan/embung
kepada instansi terkait (Dirjen SDA tembusan, Subdit OP Bendungan Cq
UMB Pusat, bila terindikasi adanya keanehan/anomali pada bendungan
tembusan kepada Balai Bendungan;
e. Melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu
waduk;
f. Menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun anggaran;
g. Melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bersama TIM UMB
Pusat.
h. Bertanggung jawab kepada Ketua Sekretariatan

6. Olah Data Pemantauan Instrumentasi, membantu Kepala UPB dalam :


a. Mengelola dan mengevaluasi data hasil pemantauan Instrumentasi berupa
kegiatan :
1. melakukan pemeriksaan terhadap kondisi peralatan instrumentasi (jumlah
dan kondisi alat);

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 27
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

2. Melakunan pemeriksaan kondisi bagian peralatan


(piezometer,inclinometer, settlement meter, seismograf, V-Notch, Patok
geser);
3. Membuat usulan perbaikan/penggantian peralatan dan / atau bagian
bendungan;
4. Menyiapkan semua data hasil kegiatan di atas;
5. Melaporkan hasil monitoroing dan evaluasi pemantauan Instrumentasi
kepada Ketua Sekretariatan dan Kepala UPB.
b. Melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan Pusat (Unit
Monitoring Bendungan Pusat);
c. Melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta inspeksi besar (adanya
gempa, hujan lebat dll);
d. Melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu
waduk;
e. Menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun anggaran;
f. Melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bersama TIM UMB
Pusat.
g. Bertanggung jawab kepada Ketua Sekretariatan

7. Olah Data Pemeliharaan Bendungan, membantu Kepala UPB dalam :


a. Mengelola dan mengevaluasi data pemeliharaan bendungan berupa :
1. Melakukan pemeriksaan visual kondisi bendungan dan membuat cacatan
sesuai format yang ada;;
2. Melakukan pemeriksaan kondisi bagian-bagian bendungan (terowongan
spillway, bangunan intake,dll);
3. Membuat usulan perbaikan/penggantian peralatan dan / atau bagian
bendungan;
4. Menyiapkan semua data hasil kegiatan di atas;
5. Melaporkan hasil monitoroing dan evaluasi rencana pemeliharaan waduk
kepada Ketua Sekretariatan dan Kepala UPB.
b. Melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan Pusat (Unit
Monitoring Bendungan Pusat);
c. Melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta inspeksi besar (adanya
gempa, hujan lebat dll);

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 28
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

d. Melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu


waduk;
e. Menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun anggaran;
f. Melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bersama TIM UMB
Pusat.
g. Bertanggung jawab kepada Ketua Sekretariatan

III. Kasub Unit UPB Wilayah Timor I


a. Mengevaluasi data hasil pemantauan, inspesi visual, operasi waduk, dan
pemeliharaan bendungan di Wilayah Timor I;
b. Melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan Pusat (Unit Monitoring
Bendungan Pusat) bersama Ketua UPB NT II;
c. Melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta inspeksi besar (adanya
gempa, hujan lebat dll) bendungan di Wilayah Timor I;
d. Melakukan pelaporan hasil monitoring/pemantauan bendungan/embung kepada
instansi terkait kepada Kepala Unit Pengelolaan Bendungan NT II;
e. Melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu waduk
bendungan di Wilayah Timor I;
f. Menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun anggaran
bendungan di Wilayah Timor I;
g. Melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bersama TIM UPB NT II.
h. Bertanggung jawab kepada Kepala UPB Balai Wilayah Sungai NT II

IV. Koordinator Operasi, Pemeliharaan dan Pemantauan


a. Mengkoodinir data hasil pemantauan, inspesi visual, operasi waduk, dan
pemeliharaan bendungan di Wilayah Timor I;
b. Mengkoodinir dalam melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan
NT II;
c. Mengkoodinir dalam melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta
inspeksi besar (adanya gempa, hujan lebat dll) bendungan di Wilayah Timor I;
d. Mengkoodinir pelaporan hasil monitoring/pemantauan bendungan kepada
Kepala Unit Pengelolaan Bendungan NT II;
e. Mengkoodinir Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu
waduk bendungan di Wilayah Timor I;

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 29
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

f. Mengkoodinir penyusunan keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun


anggaran bendungan di Wilayah Timor I;
g. Mengkoodinir dalam melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD)
bersama TIM UPB NT II.
h. Bertanggung jawab kepada Kasub Unit UPB Wilayah Timor I

V. Koordinator Lapangan Operasi, Pemeliharaan dan Pemantauan Timor Bagian


Barat
a. Mengkoordinir dalam mengevaluasi data hasil pemantauan, inspesi visual,
operasi waduk, dan pemeliharaan bendungan di Wilayah Timor bagian barat;
b. Mengkoordinir dalam melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan
NT II;
c. Mengkoordinir dalam melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta
inspeksi besar (adanya gempa, hujan lebat dll) bendungan di Wilayah Timor
bagian barat;
d. Mengkoordinir dalam melakukan pelaporan hasil monitoring/pemantauan
bendungan/embung kepada instansi terkait kepada Kepala Unit Pengelolaan
Bendungan NT II;
e. Mengkoordinir dalam melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk
maupun di hulu waduk bendungan di Wilayah Timor bagian barat;
f. Mengkoordinir dalam menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan
pertahun anggaran bendungan di Wilayah Timor bagian barat;
g. Mengkoordinir dalam melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD)
bersama TIM UPB NT II.
h. Bertanggung jawab kepada Kepala Sub UPB Balai Wilayah Sungai NT II

VI. Koordinator Petugas Operasi, Pemeliharaan dan Pemantauan Bendungan


Raknamo
1. Ketua
a. Mengevaluasi data hasil pemantauan, inspesi visual, operasi waduk, dan
pemeliharaan bendungan Raknamo;
b. Melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Bendungan NT II;
c. Melakukan inspeksi visual rutin maupun berkala serta inspeksi besar (adanya
gempa, hujan lebat dll) bendungan Raknamo;

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 30
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

d. Melakukan pelaporan hasil monitoring/pemantauan bendungan/embung


kepada Koordinator Lapangan Operasi, Pemeliharaan dan Pemantauan Timor
Bagian Barat;
e. Melakukan Pemeberdayaan Masyarakat disekitar waduk maupun di hulu
waduk bendungan Raknamo;
f. Menyusun keperluan biaya pengelolaan bendungan pertahun anggaran pada
bendungan Raknamo;
g. Melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bersama UPB NT II.
h. Bertanggung jawab kepada Koordinator Lapangan Operasi, Pemeliharaan dan
Pemantauan Timor Bagian Barat.

2. Petugas Operasi
a. Mengoperasikan bendungan, bangunan pelimpah, terowongan , intake irigasi,
intake PLTA, hidro-elektromekanikal dan lain-lain, sesuai dengan manual / pola
operasi waduk yang telah disepakati antara pemangku kepentingan;
b. Melaporkan kepada atasan dan pemangku kepentingan bila diprediksi akan
terjadi penyimpangan terhadap pola operasi waduk;
c. Melakukan rapat koordinasi (teknis) dalam rangka mengatasi penyimpangan
pola operasi waduk;
d. Melakukan operasi waduk dalam kondisi darurat, setelah melaporkan kepada
atasan dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan;
e. Membuat laporan operasi bendungan dan bangunan pelengkapnya sesuai
ketentuan yang berlaku;
f. Bertanggung jawab kepada Koordinator Petugas Operasi, Pemeliharaan dan
Pemantauan Bendungan Raknamo.

3. Petugas Pemeliharaan
a. Melakukan pemeliharaan bendungan dan bangunan pelengkapnya secara
rutin, berkala, tahunan, inspeksi besar, inspeksi keadaan darurat, sesuai
dengan manual pemeliharaan yang berlaku;
b. Melakukan inventarisasi bagian -bagian bendungan dan bangunan
pelengkapnya yang mengalami kerusakan dan perlu perbaikan dan / atua
penggantian;
c. Melakukan pemeliharaan waduk dan daerah sabuk hijau sesuai ketentuan
yang berlaku;

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 31
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

d. Melakukan pemantauan dan tindakan pemeliharaan kondisi perairan waduk


terhadap pencemaran air ( sampah, keramba, limbah domestik, limbah
industri);
e. Melakukan pemantauan laju sedimentasi yang masuk kedalam waduk dan
usulan pengendaliannya;
f. Membuat laporan pemeliharaan bendungan dan bangunan pelengkapnya
sesuai ketentuan yang berlaku.;
g. Bertanggung jawab kepada Koordinator Petugas Operasi, Pemeliharaan dan
Pemantauan Bendungan Raknamo.

4. Petugas Pemantauan (Instrumentasi Bendungan Raknamo).


a. Melakukan pengamatan ( pembacaan ) seluruh peralatan instrumentasi
bendungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Melakukan perawatan terhadap peralatan instrumentasi bendungan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
c. Melkukan kalibrasi peralatan instrumentasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
d. Melakukan inventarisasi kondisi peralatan instrumentasi;
e. Melakukan inventarisasi peralatan instrumentasi yang memerlukan perbaikan
atau penggantian;
f. Membuat laporan kegiatan pemanatauan peralatan instrumentasi;
g. Bertanggung jawab kepada Koordinator Petugas Operasi, Pemeliharaan dan
Pemantauan Bendungan Raknamo.

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 32
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II
1.10. Gambar-gambar Bendungan Raknamo

Gambar 1-4 : Layout Bendungan Raknamo

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 33
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Gambar 1-5 : Potongan Melintang Tubuh Bendungan Raknamo

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 34
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Gambar 1-6 : Potongan Memanjang Tubuh Bendungan Raknamo

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 35
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Gambar 1-7 : Bangunan Pelimpah (Spillway)

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 36
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Gambar 1-8 : Bangunan Intake

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 37
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

Gambar 1-9 : Bangunan Mekanikal

Manual OP Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)


I - 38

Anda mungkin juga menyukai