Anda di halaman 1dari 18

َ ُ َ َ َ ُ

ۡ‫ٱلغ َّنة مِن نُون َومِن‬ َ


ۡ َ
‫ِيم إِذا ما ش ِددا‬
ٍ ‫م‬ ٍ ‫وأظ ِه ِر‬
Dan jelaskanlah sifat ghunnah yang ada pada huruf Nun dan Mim saat
keduanya bertasydid, karena pada saat bertasydid keduanya berada
pada tingkatan ghunnah yang paling sempurna.
Versi Asy-Syaikh Versi Asy-Syaikh
Kondisi Nûn dan Mîm
Ayman Suwaid Utsman Murad

Bertasydid
Ghunnah Akmal
Idgham bighunnah Ghunnah Kâmilah
Ikhfa/ Qalb Ghunnah Kâmilah
Izhhar Ghunnah Nâqishah Ghunnah Nâqishah
Berharakat Ghunnah Anqash -Tidak menyebutkan-
Mim sakinah di-idgham-kan dengan
ghunnah yang paling sempurna bila
bertemu dengan satu huruf saja, yakni
huruf Mim.
Tanda baca untuk idgham Mimi adalah dengan
meletakkan tasydid pada huruf Mim kedua.
Beberapa Kekeliruan yang Terjadi saat Membaca
Idghâm Mîmî
1. Tidak menyempurnakan ghunnah,
2. Berlebihan dalam memanjangkan ghunnah,
3. Mengizhharkan bacaan dan memberikan jeda
di antara kedua Mim,
4. Isyba’ harakat.
1. Makna “di antara sifat izhhar dan idgham” adalah:
menyerupai izh-har pada satu sisi dan menyerupai idgham
pada sisi yang lain.
2. Makna “menanggalkan tasydid”: menetapkan adanya suara
yang samar pada huruf yang bersangkutan.
3. Makna “menetapkan ghunnah pada huruf yang pertama”:
menetapkan adanya ghunnah bersamaan dengan samarnya
huruf yang bersangkutan.
Huruf mim di-ikhfa-kan
dengan ghunnah saat
bertemu dengan satu
huruf, yakni huruf “Ba”.
Tanda untuk ikhfa syafawi adalah
dengan tanpa memberikan tanda sukun
di atas Mim dan tanpa tasydid di atas
huruf Ba.
• Beberapa Kekeliruan yang Sering Terjadi pada Ikhfâ
Syafawi
• Tidak menyempurnakan ghunnah,
• Tidak membaca sesuai dengan apa yang diriwayatkan
dari gurunya,
• Mememberikan celah yang terlalu lebar bagi yang
memilih dengan celah,
• Merapatkan bibir terlalu rapat bagi yang memilih
merapatkan bibir.
• Isyba’ harakat.
Izh-har secara bahasa bermakna :
• Al-Bayaan (Jelas)

Adapun secara istilah bermakna:


• Mengeluarkan huruf dari makhrajnya tanpa memberikan
tambahan ghunnah.

Cara membacanya:
• Mengucapkan Mim sakinah satu harakat sesuai dengan
sifat bainiyyahnya, tanpa dipantulkan dan tanpa jeda.
Mim sakinah dibaca dengan izh-har
bila bertemu dengan seluruh huruf
hijaiyyah selain huruf “Mim” dan “Ba”.
Tanda baca untuk izhhar Syafawi adalah
dengan meletakkan sukun di atas huruf Mim.
َۡ َ َ َ َ َ ٰ َ َ ۡ َ ۡ َ
‫او وفا أن َتت ِف‬
ٍ ‫وٱحذر َلى و‬
Hati-hati agar tidak meng-ikhfa-kan “Mim sakinah” saat
bertemu dengan “Wawu” dan “Fa”

Hal ini disebabkan kesamaan makhraj “Mim” dan “Wawu”


serta dekatnya makhraj “Mim” dan “Fa”.
Beberapa Kesalahan dalam Membaca Izhhâr Syafawi
1. Memanjangkan ghunnah lebih dari yang
ditetapkan,
2. Memantulkan Mîm,
3. Memberikan jeda antara Mîm dengan huruf
berikutnya,
4. Menyamarkan pengucapan “Mîm” saat bertemu
“Fa” atau “Waw”,
5. Isyba’ harakat.

Anda mungkin juga menyukai