com
BIMBINGAN
TAJWID
ONLINE
MATERI
PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 4
www.abuubaidah.com
PERTEMUAN KE - IV
Nun Sukun adalah huruf nun yang terbebas dari segala macam harakat, baik fathah, kasrah
ataupun dhammah, tetap ada secara bacaan maupun tulisan baik dalam kondisi terhenti maupun
tersambung. Huruf ini dapat kita temukan di tengah juga akhir kata.
Tanwin ditandai dengan dua fathah (fathatain), dua kasrah (kasratain) dan dua dhammah
(dhammatain). Tanwin hanya dapat kita temukan di akhir kata.
Dari segi pelafalan, Nun Sukun dibaca baik dalam kondisi tersambung maupun terhenti.
Sedangkan tanwin tidak dibaca kecuali dalam kondisi tersambung.
Dari segi jenis kata, Nun Sukun dapat kita temukan pada ism, fi’il dan huruf. Sedangkan tanwin
hanya dapat kita temukan pada isim saja.
Dari segi susunan kata, Nun Sukun adalah huruf asli dalam susunan kata, namun bisa juga ia
sebagai tambahan sedangkan tanwin hanya sebagai tambahan saja.
a) Izhar Al-Halqi
Izhar secara bahasa artinya jelas. Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid adalah pelafalan
Nun Sukun atau tanwin dengan jelas, tanpa ghunnah (dengung).
Bisa ditemukan dalam satu kata dan dua kata berbeda. Dan huruf izhar ada 6, yang
kesemuanya merupakan huruf dengan makhraj (tempat keluar) tenggorokan, yaitu:
ء–ه–ع–ح–غ–خ
b) Idgham
Idgham secara bahasa artinya memasukkan. Sedangkan dalam istilah ilmu tajwid adalah
pelafalan Nun Sukun atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf-huruf idgham, atau
pengucapan dua huruf seperti satu huruf yang ditasydidkan.
Ketentuan idgham di atas tidak berlaku pada pertemuan nun mati dengan huruf و dan ي
pada satu kalimat.
Iqlab secara bahasa adalah merubah. Sedangkan menurut ilmu tajwid adalah pelafalan Nun
Sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf Ba yang berubah menjadi Mim dan disertai
dengan ghunnah. Cara pelafalannya dengan merapatkan dua bibir tanpa mengerutkan
(menekannya) dengan disertai ghunnah.
Contoh: َأنْ ُب ْو ِر َك – َي ْنُب ْوعا ً – َس ِمْي ٌع َبصِ ْي ٌر
d) Ikhfa’ Haqiqi
Ikhfa’ Haqiqi secara bahasa adalah menutupi. Sedangkan secara ilmu tajwid pelafalan Nun
Sukun atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf ikhfa’ memiliki sifat antara izhar dan
idgham dengan disertai ghunnah.
Huruf ikhfa’ adalah huruf-huruf selain izhar, idgham dan iqlab. Terdiri dari 15 huruf, yang
disingkat dengan:
ضعْ َظالِمًا
َ ُد ْم َط ِّيبًا ِز ْد فِي ُت َقى- صِ فْ َذا َث َنا َك ْم َجادَ َش ْخصٌ َق ْد َس َما
Pada bait syair di atas huruf-huruf ikhfa’ adalah awal huruf dari setiap kata-katanya.
Contoh:
َق ْواًل سَدِي ًدا- صِ َي ٍام – ُت ْن ِذرْ ُه ْم – َما ًء َثجَّ اجً ا – ِم ْن ُك ْم
ْص ًفا – ِمن َ ص ْف َ ِمنْ شَيْ ٍء – َقاعًا
ظلِياًل
َ ًّظِال َ ْ َو َمن- ِمنْ َتحْ ِت َها- ض ٍة
- ض َّل َّ ِمنْ ِف- ِب َما ُأ ْن ِز َل- ط ِّيبًا
َ َحاَل اًل- ار ِه ْم
ِ َ ِمنْ د-
ًجمِيال
َ صبْرً ا َ –
B. HUKUM MIM SUKUN
1. Ikhfa’ syafawi
adalah apabila Mim Sukun bertemu dengan huruf Ba. Cara pelafalannya dengan ithbaq
(merapatkan atau menutupi) dua bibir tanpa mengerutkan (menekan) dengan tetap
memperhatikan ghunnah.
adalah apabila Mim Sukun bertemu dengan huruf mim berharakat. Cara pelafalannya harus
disertai dengan ghunnah.
Contoh : َ ِإ َّن َها َع َل ۡي ِهم ُّم ۡؤ- َوَأ ۡس َق ۡي ٰ َن ُكم َّمٓا ًء فُ َرا ًتا- بِِإ ۡذ ِن َرب ِِّهم ِّمن ُك ِّل َأ ۡم ٍر
ٌصدَ ة
3. Izhar syafawi
adalah apabila mim sukun bertemu dengan huruf-huruf selain mim dan ba. Cara pelafalannya
dengan menampak jelaskan Mim Sukun tanpa ghunnah, terutama la ketika bertemu dengan huruf
fa’ dan huruf waw, Mim Sukun tidak boleh terpengaruh makhraj fa’ dan waw walaupun makhraj
keduanya berdekatan atau bahkan sama.