Analisis Spektrofotometri
Percobaan 01
NIM : 10517021
Kelompok : 02
Asisten : Syehnod
2019
Pada larutan 2 komponen yang bercampur dalam suatu larutan, akan terdapat dua
kemungkinan kondisi yang memengaruhi pengukuran spektrum absorbansi. Jika kedua
komponen saling berinteraksi, sifat penyerapannya akan mungkin sekali berubah, sehingga
menghasilkan spektrum absorpsi yang berbeda dari komponennya masing-masing.
Sebaliknya jika tidak terjadi interaksi maka sifat absorbsi kedua komponen tidak mengalami
perubahan. Analisis dua komponen tanpa pemisahan dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu
dengan pemilihan panjang gelombang tertentu atau dengan hukum Lambert-Beer. Pada
metode pertama, dipilih panjang gelombang dimana komponen yang satu memiliki absorbansi
yang jauh lebih besar daripada komponen lainnya, dan panjang gelombang satunya
sebaliknya. Metode lainnya dapat dilakukan melalui perhitungan menggunakan hukum
Lambert-Beer, yaitu pada dalam satu larutan yang mengandung n komponen, maka dapat
diaplikasikan persamaan berikut;
𝐴𝑖 = ∑ 𝑘𝑖𝑗 𝐶𝑗
λ1 = 522.0 nm
[KMnO4] (mM) A [K2Cr2O7] (mM) A
0.1 0.30662 0.16 0.00326
0.2 0.61482 0.8 0.01741
0.3 0.92226 1.28 0.03567
0.4 1.13508 1.6 0.04534
Campuran 0.36514
C. Serapan
KMnO4 dan K2Cr2O7 pada λ2
Tabel 2. Absorbansi pada λ2
λ2 = 393.8 nm
[KMnO4] (mM) A [K2Cr2O7] (mM) A
0.1 0.02312 0.16 0.09735
0.2 0.09429 0.8 0.6458
0.3 0.08885 1.28 1.03305
0.4 0.10232 1.6 1.17792
Campuran 1.29904
V. Pengolahan Data
Untuk melihat sifat keaditifan kedua larutan, absorbansi pengukuran larutan
campuran dibandingkan dengan hasil penjumlahan absorbansi tiap larutan pada
konsentrasi yang sama. Perhitungan dilakukan sebagai berikut;
Umtuk penetuan tetapan k, berikut ini adalah plot absorbansi larutan terhadap konsentrasi
larutan beserta persamaan linearnya;
0.1 1.2
1
0.08
0.8
0.06 y = 273.22x - 0.0014
R² = 0.9701 0.6 y = 767.02x + 0.0022
0.04 R² = 0.9904
0.4
0.02 0.2
0 0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0 0.0005 0.001 0.0015 0.002
Grafik 1. Kurva linear absorbansi terhadap konsentrasi larutan (M): (a) kiri atas
absorbansi KMnO4 pada λ1, (b) kiri bawah absorbansi KMnO4 pada λ2, (c) kanan atas
absorbansi K2Cr2O7 pada λ1, (d) kanan bawah K2Cr2O7 pada λ2.
Dari persamaan linier diatas didapatkan :
A x B
A-1
0.00036 -0.00001
-0.00013 0.00131
dilakukan perkalian dengan matriks B, didapat nilai C1 dan C2;
C1 = 0.000112 M = 0.112 mM
C2 = 0.001654 M = 1.654 mM
0.112 mM−0.1 mM
Galat [KMnO4] = x 100% = 12%
0,1 mM
1.654 mM−1,6 mM
Galat [K2Cr2O7] = x 100% = 33.75%
1,6 mM
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
Panjang gelombang pengukuran 522 nm dan 393,8 nm. NIlai k hasil kurva kalibrasi
pada kedua panjang gelombang maksimum sebagai berikut;
Konsentrasi KMnO4 pada campuran didapat sebesar 0,112 mM, dnegan galat
sebesar 12%, sedangkan konsentrasi K2Cr2O7 didapat sebesar 1,654 mM dengan
galat sebesar 33,75%.