Syringe Pump Kti
Syringe Pump Kti
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu dan teknologi saat ini semakin pesat disegala bidang
(Dessy, 2007).
satu inspirasi atau ide untuk membuat alat yang cara pengoperasiannya
1
2
dengan settingan waktu pemberian obat dan settingan jumlah obat yang
menyempurnakan alat yang sudah ada agar menjadi lebih efisien dan
variatif dalam hal pemilihan setting jumlah volume yang dikeluarkan dan
memanfaatkan mikrokontroller.
- Pemilihan obat hanya pada tingkat 9cc, 15cc, 24cc dan 30cc.
1307.
2
3
1.4 Tujuan
AT89S51.
1.5 Manfaat
Elektromedik.
BAB II
3
4
TELAAH PUSTAKA
berupa obat kedalam tubuh pasien. Pesawat syringe pump ini dapat
obat ke dalam pembuluh darah pasien. Pesawat syringe pump ini akan
4
5
tersebut.
lain :
a. Register
5
6
CPU, seperti ini besarnya ditentukan oleh bus dan memory internal,
bilangan biner 8 Bit, tidak sampai pada operasi floating point (angka
mengembang).
c.Unit Pengendali
6
7
interupsi internal.
stand by).
adanya interupsi
7
8
LCD ini hanya memerlukan daya yang sangat kecil, tegangan yang
pengaturan kekontrasan cahaya pada display dan CMOS LCD drive sudah
memberikan instruksi dan dapat dengan mudah dipisahkan oleh MPU. Ini
8
9
membuat LCD berguna untuk range yang luas dari terminal display unit
200 mA
Back Light pada LCD ini dihubungkan dengan
16 V-BL -
ground
9
10
Langkah 3 : Tuliskan data ke LCD, maka karakter akan tampil pada alamat
Tersebut.
1. Display Clear.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
ditulis ke semua alamat dari DD RAM, dan alamat 0 dari DD RAM diset
semula. Setelah perintah eksekusi pada Display Clear, mode entry akan
ditambahkan.
2. Cursor Home.
0 0 0 0 0 0 0 0 1 *
* : invalid bit
DD RAM jangan dirubah. Jika cursor sedang ON, maka akan kembali ke
sebelah kiri
10
11
0 0 0 0 0 0 0 1 I/D S
Entry Mode Set diset untuk menunjukkan perpindahan cursor dan
0 0 0 0 0 0 1 D C B
D : ketika D = 1, display ON
11
12
Cursor
B = 1 (blinking)
0 0 0 0 0 1 S/C R/L * *
* : invalid bit
merubah isi dari DD RAM. Berikut ini tabel penunjukan cursor, yaitu :
6. Function Set.
12
13
0 0 0 0 1 DL 1 * * *
* : invalid bit
DL : ketika DL =1, data length diset untuk 8 bit (DB7 sampai DB0).
Ketika DL =0, data length diset untuk 4 bit (DB7 sampai DB4). Untuk bit
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 8a 8b 8c 8d 8e 8f
C0 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 Ca Cb Cc Cd Ce Cf
13
14
Real Time Clock merupakan suatu chip (IC) yang memiliki fungsi
menunjukkan detik, menit, jam, tanggal, bulan dan tahun. RTC ini terdiri
hingga tahun.
sehingga pada saat daya pada VCC tidak bernilai tepat atau
tidak ada daya pada VCC maka akan otomatis daya beralih
penyimpanan yang ada pada IC ini melalui komunikasi serial dengan pin
14
15
5(SDA) pada IC ini. SDA merupakan pin pada IC ini yang digunakan
diatur. Frekuensi yang dapat dihasilkan antara lain 1Khz, 4Khz, 8Khz dan
32Khz dengan mensetting control register DS 1307 pada bit 0 dan 1 (RS0
dan RS1).
15
16
mengubahsuatu daya listrik menjadi daya mekanik. Salah satu jenis motor
adalah motor DC. Motor DC adalah motor yang mempunyai dua arah
16
17
putaran yang tergantiung dari fase yang diberikan. Sumber tegangan yang
magnet.
IC L293D
adalah sebagai control motor. Dengan cara kerja seperti pada tabel
dibawah ini:
Input Fungsi
Pin Enable Pin Input1 Pin Input 2
Logika 1 Logika 1 Logika 0 Motor Putar Kanan
Logika 1 Logika 0 Logika 1 Motor Putar Kiri
Logika 1 Logika 0 Logika 0 Motor Berhenti
17
18
dengan jenis GP A150HR. Optocoupler disini terdiri dari 4 buah pin dua
pin 1 dan 2 adalah kaki led pada optocoupler dan pin 3 dan 4 adalah kaki
18
19
transistor pada optocoupler. Jika pada pin 1 diberikan tegangan dan pin 2
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
SETTING SETTING
VOLUME WAKTU
LCD CHARACTER
19
DRIVER MOTOR DC OPTOCOUPLER
MOTOR
20
volume obat yang akan dimasukkan dalam proses injeksi, baru kemudian
dilakukan setting waktu berupa setting tanggal dan setting jam berapa saja
kita akan melakukan injeksi. Data-data tersebut akan masuk dan diolah
mikrokontroller akan mengambil data secara terus menerus dari RTC dan
membandingkan dengan data setting waktu baik itu tanggal, jam dan
menit. Sehingga pada saat waktu tercapai maka buzzer akan berbunyi dan
20
21
dibandingkan dengan nilai pada setting volume. Jika nilainya sama maka
berhenti bekerja selanjutnya akan kembali mengambil data dari RTC dan
dibandingkan dengan setting waktu yang kedua. Proses yang kedua dan
slider bergerak maju untuk mendorong spet dan terjadi injeksi. Limit
BEGIN
switch disini digunakan sebagai pengaman pada saat obat pada spet telah
habis.
SETTING
3.2 DIAGRAM ALIR VOLUME
SETTING
WAKTU
TIMER JALAN
NO
WAKTU
SESUAI
YES
BUZZER
AKTIF
MOTOR DC JALAN
21
C B
22
B
C
TAMPIL
VOLUME
(MILILITER)
NO
VOLUME
SESUAI
SESUAI
YES
END
22
23
pasien antara 9cc, 15cc, 24cc, dan 30cc. untuk setting obat disini adalah
jumlah volume obat yang dimasukkan dalam satu hari dengan tiga kali
penginjeksian missalnya kita pilih 9cc perhari maka obat akan dimasukkan
Contoh obat harus dimasukkan sebanyak tiga kali sehari dengan waktu
pemasukkan adalah jam 6.00, jam 12.00, dan jam 18.00 maka kita bisa
waktu telah tercapai maka buzzer akan berbunyi yang menandakan waktu
selanjutnya.
23
24
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
pra eksperimental.
penelitian one group pre post test design. Pada rancangan ini penulis hanya
perlakuan.
X X X
24
25
setting volume dan obat. Karena setting waktu dan setting volume
AT89S51.
4.4.1 Bahan
25
26
4.4.2 Alat
Multimeter : constant
Bor :bosch
Power supply
Obeng : jackly
Tang : wynns
26
27
4.6.1 Tempat
4.6.2 Waktu
Kegiatan Sept Okto Nop Des Jan Febr Mart April Mei juni
I
II
III
IV
V
VI
KETERANGAN
27
28
IV. Seminar
BAB V
28
29
Pengukuran pada alat ini dilakukan pada hasil keluaran obat dalam
Dengan proses :
program
ukuran mililiter.
diinputakan ke mikrokontroller.
29
30
Hasil dari tetesan obat yang dikeluarkan oleh syringe pada saat
motor berjalan adalah nilai mililiter dari hasil input batasan counter
yang diberikan.
N : Jumlah Data
Rata – Rata
Rata –rata dalam perkataan sehari – hari, orang sudah menafsirkan dengan
rata – rata hitung. Sedangkan arti sebenarnya adalah bilangan yang didapat
dari hasil pembagian jumlah nilai data oleh banyaknya data dalam
kumpulan tersebut.
Rata – rata ( X ) :
Xi
n
Standart Deviasi
( X X ) 2
Standar Deviasi ( SD ) =
N 1
Error ( rata – rata simpangan ) adalah selisih antara mean terhadap masing
– masing data.
Rumus error :
30
31
Xn (rata rata )
% Error = x100%
Xn
UA : Ketidakpastian
SD
Ketidakpastian =
N
U95
U95 adalah hasil dari perkalian antara ketidakpastian dengan 2,57 ( sudah
ketetapan ).
Nilai batasan yang penulis berikan disini adalah nilai acak yaitu
counter.
Ke r r r
1 2,6 9,230769 4,4 9,090909 8,8 9,090909
31
32
24 Counter =
= 9,230
40 Counter
= 8,89
80 Counter =
= 9,23
menjadi 1 mililioter.
Perhitungan 3 ml 5ml 8 ml 10 ml
Ke
1 3,1 5,0 8,0 10,0
2 3,1 5,1 8,1 10,0
3 3,2 5,1 8,1 10,1
4 3,1 5,0 8,0 10,2
5 3,0 5,1 8,0 10,2
6 3,2 5,1 8,2 10,0
7 3,2 5,1 8,1 10,1
8 3,1 5,2 8,1 10,0
9 3,0 5,2 8,0 10,1
10 3,0 5,0 8,0 10,0
11 3,1 5,1 8,2 10,2
12 3,1 5,1 8,1 10,2
13 3,2 5,2 8,0 10,0
32
33
- Perhitungan volume 3 ml :
Rata-rata Volume
Koreksi
% Kesalahan
Standart Deviasi
33
34
= 0,080
Ketidakpastian
= 0,0206
0,02 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
- Perhitungan volume 5 ml :
Rata-rata Volume
5,1
Koreksi
34
35
% Kesalahan
Standart Deviasi
= 0,065
Ketidakpastian
= 0,0169
0,01 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
- Perhitungan volume 8 ml :
Rata-rata Volume
35
36
8,073333
Koreksi
% Kesalahan
Standart Deviasi
= 0,080
Ketidakpastian
= 0,0206
0,02 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
- Perhitungan volume 10 ml :
36
37
Rata-rata Volume
10,08667
Koreksi
% Kesalahan
Standart Deviasi
= 0,083
Ketidakpastian
= 0,0215
37
38
0,02 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
38
39
Perhitungan 9 ml 15 ml 24 ml 30 ml
Ke
1 8,7 14,8 23,6 29,7
- Perhitungan volume 9 ml :
Rata-rata Volume
8,82
Koreksi
= 8,82 – 9
= 0,08
% Kesalahan
39
40
Standart Deviasi
= 0,110
Ketidakpastian
= 0,04
U95 = UA x 2,57 = 0,10
0,04 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
- Perhitungan volume 15 ml :
Rata-rata Volume
40
41
Koreksi
= 23,8 - 24
= 0,2
% Kesalahan
Standart Deviasi
= 0,055
Ketidakpastian
= 0,02
0,02 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
- Perhitungan volume 24 ml :
41
42
Rata-rata Volume
8,82
Koreksi
= 8,82 – 9
= 0,08
% Kesalahan
Standart Deviasi
= 0,141
Ketidakpastian
= 0,06
U95 = UA x 2,57 = 0,15
42
43
0,06 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
- Perhitungan volume 30 ml :
Rata-rata Volume
29,78
Koreksi
= 29,78 - 30
= 0,22
% Kesalahan
Standart Deviasi
= 0,084
Ketidakpastian
43
44
= 0,0374
0,02 dan alat ini layak pakai karena x - U95 < nilai ukur > x +
44
45
45
46
46
47
BAB VI
PEMBAHASAN
47
48
0 pada P3.3 sehingga IC L293d akan aktif dan motor DC bekerja. Pada
saat bersamaan ketika optocoupler terhalang oleh kipas pada motor maka
logika 0 pada P3.2 dan P3.3 maka IC L293d akan nonaktif sehingga motor
memiliki register penunjuk ndetik, menit, jam, tanggal, bulan dan tahun.
pada VCC).
48
49
penyimpanan yang ada pada IC ini melalui komunikasi serial dengan pin
5(SDA) pada IC ini. SDA merupakan pin pada IC ini yang digunakan
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
THIS SUB READS THE CLOCK AND WRITES IT TO THE SCRATCH PAD MEMORY ;
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
READ_CLOCK:
READ_AGAIN:
LCALL SEND_BYTE
MOV A,#00H
LCALL SEND_BYTE
LCALL SEND_BYTE
READ_LOOP:
CJNE A,#07H,NOT_LAST
NOT_LAST:
49
50
CJNE A,#00H,NOT_FIRST
NO_OSC:
NOT_FIRST:
INC BYTECOUNT
MOV A,BYTECOUNT
ret
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
SEND_START: ;
CLR BUS_FAULT
SETB SDA ;
50
51
CLR SDA
CLR SCL ;
RET
FAULT:
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
SEND_mtr_stop:
LCALL SCL_HIGH ;
CLR _2W_BUSY
RET ;
ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
SEND_BYTE:
SB_LOOP:
JMP ONE
NOTONE:
ONE:
51
52
SB_EX:
RET
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
READ_BYTE:
MOV A,#00H ;
READ_BITS:
ACKN:
52
53
RET
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
SCL_HIGH:
RET
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
DELAY:
RET
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
DELAY_4:
NOP
NOP
NOP
RET
PENJELASAN PROGRAM
53
54
hanya menggunakan 2 jalur data saja. Dua jalur data ini masuk pada pin
scl dan sda pada RTc. Pin scl pada rtc digunakan untuk sincronisasi clock
dan pin sda digunakan untuk jalur data yang akan dikirim. Caranya adalah
RTC agar RTC mengembalikan set pointer pada register 00h, Ack
ack, menerima data dari menit, mikro membangkitkan Ack, menerima data
54
55
sehingga transistor BD 140 akan saturasi dan tegangan vcc (5V) akan
berikut :
kemudian mikro akan member logika 1 pasda P3.0 sehingga buzzer akan
mati.
55
56
counter dan rangkaian driver motor DC. Pada rangkaian counter terdapat
sensor optocoupler dimana pada saat sensor tidak terhalang maka cahaya
(logika1) dan masuk pada pin 3.5 pada mikrokontroler (input counter
mikrokontroler).
Pada saat sensor terhalang maka cahaya led pada optocoupler akan
optocoupler sehingga pada saat motor bekerja logika 0 dan logika 1 akan
masuk pada input counter pada mikrokontroler sebagai nilai counter yang
akan dihitung.
sebagai driver motor DC. Dengan cara kerja seperti pada tabel dibawah
ini:
Input Fungsi
Pin Enable Pin Input1 Pin Input 2
Logika 1 Logika 1 Logika 0 Motor Putar Kanan
Logika 1 Logika 0 Logika 1 Motor Putar Kiri
Logika 1 Logika 0 Logika 0 Motor Berhenti
56
57
57
58
ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
;ÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐÐ
call buzz_on
call wkt_buzz
call buzz_off
call tls_obat
call mtr_maju
call counter_on
call counter
ajmp proses1
call buzz_on
call wkt_buzz
call buzz_off
call tls_obat
call mtr_maju
call counter_on
call counter
ajmp proses1
call wkt_buzz
call buzz_off
58
59
call tls_obat
call mtr_maju
call counter_on
call counter
ljmp proses
cjne a,setvol,counter_1
call mtr_stop
call counter_off
mov th1,#0
mov tl1,#0
ret
limit: jb lmt,counter_2
nop
call mtr_stop
ljmp error
div ab
call conv
mov r1,#0ceh
call write_inst
mov r1,sat
59
60
call write_data
mov r1,#0cdh
call write_inst
mov r1,pul
call write_data
sjmp counter
call tls_error
call display_on
call lwkt
sjmp error1
PENJELASAN PROGRAM
0 pada Dr sehingga motor akan berjalan maju. Dan mikro member logika
1 pada En dan logika 0 pada Dl, Dr sehingga motor berhenti. Pada saat
motor bekerja maka data counter akan dikirim ke mikro dan dibandingkan
dengan data setting counter yang telah diinputkan tadi. Pada saat tercapai
BAB VII
PENUTUP
60
61
7.1 KESIMPULAN
berikut:
dimana pada IC ini waktu dapat di setting jam, menit, dan tanggal .
harus tepat.
5. Pada alat ini masih ada kekurangan yaitu jumlah tetesan untuk proses
6. Dari alat yang di buat oleh penulis ini di dapat prosentase kesalahan
untuk tiap- tiap volume dlaam saatu kali penginjeksian adalah : volume
61
62
7. Dari alat yang di buat oleh penulis ini di dapat prosentase kesalahan
7.2 SARAN
7.2.2 Diharapkan modul ini agar tetap dijaga dengan baik sehingga bisa
7.2.3. Masih banyaknya kekurangan pada alat ini, maka diharapkan dikemudian
hari tugas akhir ini dapat dikembangkan oleh adik – adik kelas agar alat
DAFTAR PUSTAKA
62
63
63