ABSTRACT
1
The Different of Qualitative and Quantitative Beef Catle Fresh Semen
ABSTRACT
2
Pendahuluan mempunyai pengaruh terhadap kualitas semen
adalah bangsa dari pejantan yang ditampung
Latar Belakang semennya.
Program utama Kementerian Pertanian Berdasar uraian tersebut, maka perlu
yang terkait dengan upaya mewujudkan dilakukan penelitian mengenai perbedaan
ketahanan pangan hewani asal ternak berbasis kuantitas dan kualitas semen segar pada
sumberdaya domestik yang selama ini tidak berbagai bangsa sapi potong.
tercapai dan digalakan untuk kesekian kalinya
adalah Swasembada Daging Sapi Tahun 2014. Materi Penelitian
Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
19/Permentan/OT.140/2/2010 menyatakan Materi yang digunakan di dalam
bahwa tujuan dari swasembada daging adalah penelitian ini adalah semen segar bangsa sapi
meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan potong, yaitu Bangsa sapi Limousin, Simental,
peternak, penyerapan tambahan tenaga kerja Brahman, Ongole dan Bali.
baru, penghematan devisa negara, optimalisasi
pemanfaatan potensi ternak sapi lokal dan Metode Penelitian
semakin meningkatnya penyediaan daging sapi
yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Metode penelitian yang digunakan yaitu
bagi masyarakat sehingga ketentraman lebih metode percobaan dengan menggunakan
terjamin. Salah satu cara untuk mewujudkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari
program tersebut adalah melalui teknologi 5 (lima) semen segar dari masing-masing
reproduksi yaitu Inseminasi Buatan (Anonimus, bangsa perlakuan yaitu 2 ekor Limousin, 2 ekor
2010). Simental, 2 ekor Brahman, 2 ekor Ongole dan 2
Tujuan penerapan teknologi IB adalah ekor Bali. Penampungan semen Sapi di
untuk penyebaran pejantan unggul di suatu dilakukan 2 kali dalam seminggu dengan bangsa
daerah yang tidak memungkinkan untuk yang berbeda setiap harinya. Jumlah ulangan
kawin alam serta pelestarian plasma nutfah selama penelitian sebanyak 25.
ternak yang diinginkan dan peningkatan
populasi (Nursyam, 2008). Susilawati (2011) Analisis Data
menyatakan bahwa salah satu manfaat dari IB
adalah mampu memperbaiki mutu genetik Data yang diperoleh selama penelitian
ternak. kemudian dianalisis menggunakan analisis
Keberhasilan IB ditentukan oleh ragam dan rancangan yang digunakan adalah
beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk data
semen yang digunakan. Kualitas semen yang bersifat kuantitatif. Data yang bersifat
meliputi: pH, warna, viabilitas, motilitas dan kualitatif diolah secara deskriptif. Data diambil
konsentrasi. Feradis (2010) menyatakan bahwa dengan 5 perlakuan bangsa sapi dengan 25
setiap sapi mempunyai kualitas semen yang ulangan.
berbeda-beda tergantung dari umur, kondisi
ternak, libido dan bangsa. Salah satu faktor yang
3
Hasil penelitian menunjukan kurang dari
10% sapi-sapi jantan menghasilkan semen yang
normal berwarna kekuningan. Warna ini diduga
disebabkan oleh pigmen riboflavin yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dibawakan oleh satu gen autosomonal resesif
dan tidak mempengaruhi terhadap fertilitas
Warna Semen segar (Toelihere, 1993).
Warna semen rendah kaitannya dengan
Hasil pemeriksaan warna pada semen konsentrasi semen segar. Hasil penelitian
segar dikategorikan dalam tiga warna yaitu menunjukkan bahwa bangsa sapi yang
putih, putih susu dan putih kekuningan. mempunyai konsentrasi tinggi belum tentu
Presentase warna semen segar pada berbagai memiliki warna semen segar yang di dominasi
bangsa sapi potong terdapat pada Tabel 3. warna putih susu.
Tabel. 3. Persentase Warna Semen Segar pH Semen Segar Berbagai Bangsa Sapi
Berbagai Bangsa Sapi
Warna Bangsa Hasil pemeriksaan pH semen segar
semen Limousin Simental Ongole Brahman Bali kelima bangsa sapi potong bisa dilihat pada
pk 2% 8% 0% 2% 0% Tabel 4.
ps 94% 88% 96% 76% 96% Tabel. 4. pH Semen Segar Berbagai Bangsa
p 4% 4% 4% 22% 4% Sapi
5
penelitian dari Sarastina (2006) yang nyata dengan bangsa sapi Brahman dan
menyatakan bahwa sapi lokal akan memiliki Limousin. Volume semen segar bangsa sapi
daya adaptasi lebih baik dibandingkan dengan Bali berbeda sangat nyata dengan bangsa sapi
bangsa sapi import. Simental, Brahman, Ongole dan Limousin.
Volume Semen Segar Perbedaan volume semen segar bisa
Hasil pemeriksaan volume semen segar disebabkan ukuran testis antar bangsa yang
pada kelima bangsa sapi potong bisa dilihat berbeda (Feradis, 2010). Sato (1992)
pada Tabel 7. menyebutkan bahwa bobot badan sapi jantan
berhubungan erat dengan ukuran testis, pejantan
Tabel. 7. Volume Semen Segar Berbagai dengan volume testis dan lingkaran skrotum
Bangsa Sapi (ml)) lebih besar menghasilkan spermatozoa yang
Bangsa Rata-Rata ± SD juga lebih banyak. Hasil peniltian ini berbeda
Ongole 5,114 ± 1,719 a dengan hasil penelitian Sumeidiana,Wuwuh dan
Simental 6,238 ± 1,566 b Mawarti (2007) yang menyatakan bahwa rata-
Limousin 6,308 ± 1,386 b rata volume semen dan konsentrasi spermatozoa
Brahman 6,748 ± 3,441 b
antar bangsa sapi tidak berbeda nyata.
Bali 7,402 ± 1,478 c
berturut turut adalah 6.308 ± 1.386 ml, 6.238 ± Limousin 1656,4 ± 409.2 b
1.566 ml, 5.174 ± 1.719 ml, 6.748 ± 3.441 ml Bali 1660,1 ± 316.3 b
Ongole 1742,4 ± 540.3 b
dan 7.358 ± 1.478 ml. Feradis (2010)
Simental 2067,8 ± 421.3 c
menyatakan bahwa volume semen sapi berkisar
5-8 ml. Butar (2009) menyatakan bahwa volume
semen sapi jantan berkisar 2-10 ml. Hasil Keterangan :
pemeriksaan diperoleh volume semen segar * : Nilai dengan superskrip (a-c) menunjukkan
tertinggi ada pada bangsa sapi Bali dan terendah perbedaan yang nyata (p<0,05)
pada bangsa sapi ongole. Hasil analisis ragam menunjukkan
Berdasarkan Tabel 7. diketahui bahwa bahwa konsentrasi spermatozoa pada bangsa
volume semen segar bangsa sapi Ongole sapi yang berbeda menunjukkan adanya
berbeda sangat nyata dengan bangsa sapi perbedaan yang sangat nyata.
Simental, Limousin, Brahman dan Bali. Volume Rata – rata konsentrasi spermatozoa
semen segar bangsa sapi Simental tidak berbeda pada berbagai bangsa sapi Limousin, Simental,
6
Ongole, Brahman, dan Bali berturut turut adalah
(1403.366 ± 409.2) juta/ml, (1845.556 ± 421.3) Motilitas Individu Spermatozoa dalam Semen
juta/ml, (1651.884 ± 540.3) juta/ml, (1263.934 Segar Berbagai Bangsa Sapi
± 621.6) juta/ml, dan (1361.33 ± 316.3) juta/ml.
Perbedaan konsentrasi spermatozoa antar Hasil pemeriksaan motilitas individu
pejantan diduga disebabkan karena kualitas semen sapi segar pada berbagai bangsa sapi
genetik pada masing-masing pejantan yang potong bisa dilihat pada Tabel 9.
berbeda (Situmorang, 2002). Tabel. 9. Persentase Motilitas Inividu
Hasil pemeriksaan konsentrasi semen Spermatozoa Berbagai Bangsa Sapi
segar menunjukkan bangsa sapi Simental
mempunyai konsentrasi tertinggi. Sumeidiana, Bangsa Rata-Rata ± SD (%)
7
bangsa sapi bisa dilihat pada Tabel 9. Motilitas Tabel. 10. Jumlah Spermatozoa Motil Berbagai
individu spermatozoa bangsa sapi Ongole Bangsa Sapi
berbeda dengan Bangsa sapi Brahman, Bangsa Rata-Rata ± SD
9
Association of Livestock
Technology, Nikkapu.
10