SUSU
Susu adalah cairan putih yang dikeluarkan oleh kelenjar susu mamalia betina
seperti sapi, kambing atau bahkan kerbau, dan diperoleh sebagai makanan dan
sumber makanan melalui pemerahan. Susu merupakan bahan makanan yang
sangat bergizi karena susu segar mengandung berbagai nutrisi lengkap seperti
protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.
Pada praktikum kali ini membahas tentang karakteristik fisik susu dengan
meninjau warna, kekentalan, aroma dan rasanya, juga akan membahas tentang
pengujian kualitas susu dengan meninjau pH, padatan terlarut, uji alkohol, uji
oksidase, dan uji reduktase.
Aroma air susu dipengaruhi oleh pakan hewan tersebut. Aroma air susu juga
mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak sedap. Hal ini
dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau di sekitarnya.
Dari hasil pengamatan, sampel susu sapi bubuk mempunyai aroma khas yang
lebih kuat dibandingkan ketiga sampel yang lainnya.
Pengamatan kualitas susu selanjutnya dilakukan dengan cara uji oksidase. Uji
oksidase dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya enzim oksidase pada susu.
Hasil akhir mengamatan uji oksidase seharusnya adalah jika sampel merupakan
susu mentah atau belum melalui proses pemanasan, maka sampel susu akan
berubah warna menjadi ungu atau biru gelap dan jika warna campuran tidak
berubah maka susu telah melalui proses pemanasan. Namun, data menunjukkan
bahwa semua sampel tidak mengalami perubahan warna, kemungkinan yang
terjadi yaitu terdapat kerusakan pada larutan H 2O atau larutan resolsinolnya.
Selanjutnya adalah pengujian kualitas susu dengan cara uji reduktase. Uji
reduktase dilakukan dengan menggunakan zat warna methylen blue. Metode ini
menunjukkan tingkat kegiatan dari jenis-jenis bakteri tertentu dan dengan
demikian memungkinkan klasifikasi susu sebagai susu yang dapat diterima dan
tidak untuk tingkat atau kegunaan tertentu (Buckle et al., 1987). Berdasarkan hasil
pengamatan uji reduktase pada sampel susu, hanya sampel susu kambing murni
yang mengalami perubahan setelah 7 jam pengujian. Uji reduktase digunakan
untuk memprediksi jumlah bakteri didalam susu dengan menggunakan zat
Methylen Blue (MB) yang akan memberikan warna biru pada susu yang nantinya
akan direduksi oleh bakteri yang ada didalam susu, semakin cepat waktu
reduksinya maka semakin banyak jumlah bakteri yang ada didalam susu (Legowo
et al., 2009).
TELUR
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat,
mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan
pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur kaya
dengan protein yang sangat mudah dicerna. Beberapa hewan dapat menghasilkan
telur, tetapi hanya jenis telur tertentu yang biasa diperdagangkan dan dikonsumsi
manusia yaitu telur ayam, telur bebek, telur puyuh dan telur ikan. Telur
merupakan bahan pangan yang sangat baik untuk anak-anak yang sedang tumbuh
dan memerlukan protein dalam jumlah cukup banyak. Telur juga sangat baik
dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil, ibu yang menyusui dan orang yang
sedang sakit. Sebutir telur terdiri atas kulit telur, lapisan kulit telur (kutikula),
membrane kulit telur, putih telur (albumen), kuning telur (yolk), bakal anak ayam
(germ spot) dan kantung udara.
Pada praktikum kali ini akan membahas tentang karakteristik fisik telur utuh
ditinjau dari karakteristik fisik (berat, bentuk, ukuran, warna dan tekstur); struktur
fisik (putih telur, blastoderm, membrane vitelina dan kalaza); isi telur (berat telur,
berat kuning telur, %kuning telur, berat putih telur dan % putih telur); kulit telur
(tebal kulit dan tebal membran kulit); serta kulit telur (gambar, gelembung CO 2,
warna dan tekstur).
Serta akan membahas tentang parameter mutu telur ditinjau dari pengamatan
telur utuh (kulit, ruang udara, putih telur dan kuning telur); kuning telur (warna,
kejernihan, kebersihan, ketegaran, berat utuh telur, tinggi kuning telur, diameter
kuning telur, IKT dan nilai z); putih telur (warna, kejernihan, kebersihan,
ketegaran, berat telur utuh, tinggi putih telur, diameter putih telur, IPT dan HU);
kulit telur (ketebalan dan porositas).
Dan juga akan membahasa tentang karakteristik kimia telur dengan meninjau
pH dan padatan terlarutnya.
Pada pengamatan struktur fisik, setiap sampel telur diamati putih telurnya,
blastoderm, membrane vitelina, dan kalazanya. Setiap sampel telur mempunyai
putih telur, namun mempunyai sedikit perbedaan di warnanya. Blastoderm atau
sel benih disebut juga dengan sel embrio, berbentuk kecil, melingkar dan
berwarna putih sebesar 2-3mm yang berada di permukaan kuning telur merupaka
sperma ayam jantan yang memasuki sel telur, pada pengamatan blastoderm, ada
beberapa sampel telur yang blastodermnya tidak tidak terlihat yaitu pada telur
ayam negri dan telur ayam puyuh. Membran vitelina adalah bagian telur yang
membungkus kuning telur sehingga membuat kuning telur telah tercampur dengan
putih telur, masing-masing sampel telur mempunyai membran vitelina. Putih telur
tebal dekat kuning telur membentuk struktur seperti kabel yang disebut kalaza.
Kalaza akan membuat kuning telur tetap ditengah-tengah telur. Kalaza juga dapat
memberikan petunjuk tentang kesegaran telur, dimana pada telur yang bermutu
tinggi penampakan kalaza lebih jelas. Kuning telur tersimpan di bagian pusat
telur, berbentuk hampir seperti bola. Masing-masing sampel telur mempunyai
kalaza.
Selanjutnya adalah pengamatan isi telur dengan meninjau berat telur (g), berat
kuning telur (g), % kuning telur, berat putih telur (g) dan % putih telur. Masing-
masing sampel pada pengamatan berat telur mempunyai hasil yang berbeda-beda,
telur yang mempunyai berat paling besar adalah telur bebek. Berat kuning telur
diukur menggunakan timbangan digital, masing-masing sampel mempunyai berat
yang berbeda-beda. Dari semua sampel, telur ayam negri yang mempunyai berat
kuning telur yang paling besar dan juga memiliki persenan kuning telur yang
paling besar. Berat putih telur juga ditimbang menggunakan timbangan digital,
masing-masing sampel telur juga mempunyai berat putih telur yang berbeda-beda.
Dari semua sampel telur, telur bebek mempunyai berat puth telur yang paling
besar dan juga memiliki persenan putih telur yang paling besar.
Selanjutnya adalah pengamatan kulit telur di tinjau dari tebal kulit (mm), tebal
membrane kulit (mm), gelembung CO 2, warna dan teksturnya. Tebal kulit dan
tebal membran kulit diukur menggunakan mikrometer sekrup. Masing-masing
sampel memiliki tebal kulit dan tebal membrane kulit yang berbeda-beda, sampel
telur ayam kampung memiliki kulit yang lebih tebal dibandingkan sampel telur
lainnya, sedangkan membran kulit yang paling tebal dimiliki oleh sampel telur
ayam negri. Kulit telur selanjutnya direndam dengan larutan asam cuka selama 15
menit untuk di amati terbentuknya gelembung-gelembung gas CO 2 dan perubahan
warna kulitnya. Hasil pengamatan menunjukkan semua sampel telur
mengeluarkan gelembung, ini disebabkan karena kulit telur mengandung kalsium
karbonat CaCO3 yang bereaksi dengan asam membentuk kalsium asetat dan gas
karbondioksida, warna kulit setiap sampel juga memiliki perubahan warna setelah
direndam larutan asam cuka. Hal ini terjadi karena ada bagian kulit yang
teroksidasi dan menyebabkan perubahan warna kulit terjadi. Perendaman kulit
telur dengan larutan asam cuka juga mengubah tekstur telur menjadi lebih kasar,
penyebabnya juga karena adanya bagian kulit yang teroksidasi.
Susu adalah cairan putih yang dikeluarkan oleh kelenjar susu mamalia betina
seperti sapi, kambing atau bahkan kerbau, dan diperoleh sebagai makanan dan
sumber makanan melalui pemerahan. Susu merupakan bahan makanan yang
sangat bergizi karena susu segar mengandung berbagai nutrisi lengkap seperti
protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Pengamatan karakteristik fisik
susu dapat ditinjau dari warna, kekentalan, aroma dan rasa. Kualitas susu dapat
dilihat dari hasil pengamatan pH, padatan terlarut, uji alcohol, uji oksidase dan uji
reduktase.
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat,
mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan
pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur kaya
dengan protein yang sangat mudah dicerna. Beberapa hewan dapat menghasilkan
telur, tetapi hanya jenis telur tertentu yang biasa diperdagangkan dan dikonsumsi
manusia yaitu telur ayam, telur bebek, telur puyuh dan telur ikan. Telur
merupakan bahan pangan yang sangat baik untuk anak-anak yang sedang tumbuh
dan memerlukan protein dalam jumlah cukup banyak. Telur juga sangat baik
dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil, ibu yang menyusui dan orang yang
sedang sakit. Sebutir telur terdiri atas kulit telur, lapisan kulit telur (kutikula),
membrane kulit telur, putih telur (albumen), kuning telur (yolk), bakal anak ayam
(germ spot) dan kantung udara. Pengamatan karakteristik fisik telur utuh ditinjau
dari karakteristik fisik (berat, bentuk, ukuran, warna dan tekstur); struktur fisik
(putih telur, blastoderm, membrane vitelina dan kalaza); isi telur (berat telur, berat
kuning telur, %kuning telur, berat putih telur dan % putih telur); kulit telur (tebal
kulit dan tebal membran kulit); serta kulit telur (gambar, gelembung CO 2, warna
dan tekstur). Parameter mutu telur dapat ditinjau dari pengamatan telur utuh
(kulit, ruang udara, putih telur dan kuning telur); kuning telur (warna, kejernihan,
kebersihan, ketegaran, berat utuh telur, tinggi kuning telur, diameter kuning telur,
IKT dan nilai z); putih telur (warna, kejernihan, kebersihan, ketegaran, berat telur
utuh, tinggi putih telur, diameter putih telur, IPT dan HU); kulit telur (ketebalan
dan porositas). Dan pengamatan karakteristik kimia telur dapat ditinjau dari pH
dan padatan terlarutnya.
SARAN
Sebaiknya laboran lebih teliti dan berhati-hati dalam pengerjaan yang dilakukan
agar hasil yang di dapatkan maksimal serta kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
I Gusti Ayu Fitri, K. K. (2013). Uji Organoleptik dan Tingkat Keasaman Susu Sapi Kemasan
yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar. Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Udayana.
Lamin Arjadi, N. D. (2017). Evaluasi Cemaran Bakteri Susu yang Ditinjau Melalui Rantai
Distribusi Susu dan Peternakan Hingga KUD di Kabupaten Boyolali. Fakultas
Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro .
Maulina Nababan, I. K. (2015). Kualitas Susu Segar pada Penyimpanan Suhu Ruang
Ditinjau dari Uji Alkohol, Derajat Keasaman dan Angka Katalase. Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Udayana .
Triyantini, R. S. (1987). Nilai "Z" Sebagai Kriteria Penilaian Mutu Isi Telur Konsumsi di
Indonesia.