2. Protein (Nx7)
Penggolongan Jenis Uji: Pengujian Kimia
Cara Pengujian: Metode Kjehdahl
Prinsipnya adalah pengukuran kadar protein secara tidak
langsung dengan mengukur kadar N dalam sampel dengan cara
destruksi, destilasi dan titrasi (Budimawaranti, 2011).
Kenapa batas maks/min segitu : untuk jenis susu UHT berperisa dipersyaratkan
untuk mengandung minimal 2,4 % protein (b/b) dan susu UHT tawar standar
minimal (2,7 %) mendekati standar minimal protein pada susu segar(2,8 %). Hal
ini menunjukan susu UHT tawar memiliki karakteristik yang sangat dekat dengan
susu segar.
3. Lemak
Penggolongan Jenis Uji : Pengujian Kimia
Cara Pengujian : Metoda Soxhlet/ Gravimetri
Lemak dihidrolisis dengan ammonia dan alkohol kemudian
diekstraksi dengan eter. Ekstrak eter yang diperoleh kemudian
diuapkan sampai kering dalam pinggan alumunium dan kadar
lemak dihitung secara gravimetri.
Kenapa batas maks/min segitu : standar lemak susu UHT tawar sama dengan
standar minimal lemak pada susu segar yaitu 3,0 %, hal ini menunjukan susu
UHT tawar memiliki karakteristik yang sangat dekat dibandingkan susu UHT
berperisa.
5. Total Padatan
Penggolongan Jenis Uji : Pengujian Kimia
Cara Pengujian : Cara kerja analisa total padatan: - Menimbang berat stainless
steal moisture dish sebagai W1. - Menimbang sampel sebanyak 1-2 gram dan
dimasukkan ke dalam stainless steal moisture dish sebagai W3. - Mengeringkan
sampel dalam vacuum oven selama 30 menit pada suhu 105o C. - Mengeluarkan
stainless steal moisture dish dari vacuum oven dan mendinginkan dalam desikator
selama 15 menit. - Menimbang stainless steal moisture dish berisi sampel setelah
didinginkan sebagai W2. - Menghitung total padatan dengan rumus: W2 W1
Total padatan (%): x 100% W3 40 W1 = berat stainless steal moisture dish
kosong W2 = berat stainless steal moisture dish berisi sampel W3 = berat sampel
Kenapa batas maks/min segitu : susu UHT tawar tidak dipersyaratkan adanya
total padatan dibandingkan susu UHT perisa minimal 12 karena susu UHT perisa
mengalami penambahan komponen di dalamnya adanya pewarna tambahan dan
jenis perisa yang ada.
6. Pewarna Tambahan
Penggolongan Jenis Uji : Pengujian Kimia
Cara Pengujian : Khromatografi
Kenapa batas maks/min segitu : pewarna tambahan untuk susu UHT yang
memiliki rasa disyaratkan ditambahkan pewarna tambahan disebabkan karena
sebagai penunjang karakteristik rasa yang ada dalam susu tersebut.
7. Cemaran Logam
7.1 Timbal (Pb)
Penggolongan Jenis Uji : Pengujian Kimia
Cara Pengujian :
Kenapa batas maks/min segitu :
8. Cemaran Arsen
Penggolongan jenis uji: Pengujian Kimia
Cara Pengujian: didekstuksi dengan asam menjadi larutan arsen. Laritan As5+
direduksi dengan KI manjadi As3+ dan direaksikan dnegan NaBH4 atau SnCl2
sehingga terbentuk AsH3 yang kemudian dibaca dengan spektrofometri serapan
atom (SSA) pada panjang gelombang maksimal 193,7 nm
Kenapa batas maks/min segitu:
9. Cemaran Mikroba
9.1 Angka lempeng total
Penggolongan jenis uji: Pengujian mikrobiologi
Cara Pengujian : pertumbuhan bakteri mesofil aerob setelah diinkubasikan
dalam pembenihan yang sesuai selama 72 jam pada suhu (30 1) 0C.
Kenapa batas maks/min segitu: