Anda di halaman 1dari 9

Seri Praktikum Pengetahuan Bahan

Fakultas Teknologi Pertanian


Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

Susu dan Telur

Shereen Agustiena (6103016022), Theresia Hana S (6103016089), Afrina Gabriella (6103016132),


Anthony C (6103016141)

Abstrak

Susu dan telur merupakan produk hewani yang sering digunakan oleh masyarakat terutama susu sapi segar,
susu UHT , telur ayam dan telur bebek. Susu merupakan hasil hewani yang kaya dengan nutrisi, secara umum
komposisi kimia susu terdiri dari protein,air,gula laktosa, dan lemak. Telur merupakan salah satu produk hewani yng
berasal terutama dari unggas. Teur bebek dan telur ayam memiliki warna yang berbeda, rasa, kegunaan, nutrisi, bgitu
juga dengan susu sapi murni dan susu UHT. Pengujian susu dan telur dilakukan agar kita dapat mengetahui
perbedaan antara susu sapi murni, UHT serta telur bebek dan telur ayam.
Praktikum ini bertujuan untuk menggambarkan emulsi susu secara mikroskopik, menentukan karakteristik
dari susu: warna,viskositas,creaming index dan pembentukan curd, menenukan karakteristik dari telur:
ukuran,warna,kenampakan, daya air dan kemampuan membentuk buih.

Kata kunci : Susu sapi segar, susu UHT, telur ayam, telur bebek

Latar Belakang Bakteri ini masuk ke dalam telur


1. Telur melalui kulit telur yang retak atau menembus
Telur merupakan salah satu bahan kulit ketika lapisan tipis protein yang menutupi
pangan yang sempurna, di samping murah, kulit telur telah rusak dan lubang- lubang kecil
mudah didapat, lezat, serba guna untuk segala yang terdapat pada permukaan telur yang
keperluan, kandungan gizinya juga lengkap. disebut pori-pori. Kerusakan pada telur
Kandungan gizi sebutir telur dengan berat 50 umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk
gram terdiri dari protein 6,3 gram, karbohidrat melalui kulit yang retak atau menembus kulit
0,6 gram, lemak 5 gram, vitamin dan mineral ketika lapisan tipis protein yang menutupi kulit
(Sudaryani, 2003 dalam Hartono, Puger, telur telah rusak (Pelczar dan Chan, 1988 dalam
Nuriyasa, 2014 ). Ada perbedaan yang harus Hartono, Puger, Nuriyasa, 2014
diketahui pada telur ayam ras dan telur ayam Telur ayam kampung mempunyai kemiripan
lokal. Dibanding dengan telur ayam ras telur dengan telur ayam Arab dan merupakan salah
ayam lokal memiliki keistimewaan antara lain satu jenis telur ayam lokal yang banyak beredar
telur ayam lokal per 100 gramnya memiliki di pasar. Telur ayam Arab mempunyai bentuk
kandungan 174 kalori, 10,8 gram protein, 4,9 mg dan warna kerabang serta kualitas isi yang
zat besi dan 61,5 g retinol atau vitamin A. Selain mempunyai kemiripan dengan telur ayam
itu, telur ayam lokal rasanya lebih gurih, dan kampung (Susmiyanto et al., 2010 dalam Sodak
amisnya lebih rendah. Oleh karena itu, telur 2011). Menurut Yumna et al. (2013) menyatakan
ayam lokal tidak hanya dikonsumsi matang bahwa ayam Gold (merah) kualitas telurnya
tetapi sering dikonsumsi segar atau mentah cenderung lebih baik dibandingkan yang
sebagai campuran madu, susu, atau jamu berwarna Silver (putih). Sedangkan ayam arab
(Setiawan, 2008 dalam Hartono, Puger, bewarna Gold adalah salah satu ayam yang
Nuriyasa, 2014) mempunyai kemiripan dengan ayam warna
Secara biologis kerusakan pada telur merah (biying) pada ayam kampung. (Hartono,
ayam lokal disebabkan oleh mikroorganisme Puger, Nuriyasa, 2014)
diantaranya adalah bakteri. Masuknya bakteri ke
dalam telur setelah telur berada di luar 2. Susu Sapi
tubuhinduknya misalnya berasal dari kotoran Susu segar adalah air susu hasil
yang menempel pada kulit telur. Kotoran pemerahan yang tidak dikurangi atau
tersebut diantaranya adalah tinja, tanah, atau ditambahkan bahan apapun yang diperoleh dari
suatu bahan yang banyak mengandung bakteri pemerahan sapi yang sehat. Susu merupakan
perusak. bahan minunuman yang sesuai untuk kebutuhan
hewan dan manusia karena mengandung zat gizi

1
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

dengan perbandingan yang optimal, mudah dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari
dicerna dan tidak ada sisa yang terbuang. Selain pakan dan air minum sapi.
sebagai sumber protein hewani, susu juga sangat b. Sebab-sebabdari enzim yang menghasilkan
baik untuk pertumbuhan bakteri (Aak, 1995 cita rasa tengikkarena kegiatan lipase pada
dalam Saleh,2004). lemak susu.
Susu mengandung protein bermutu c. Sebab-sebab kimiawi, yang disebabkan oleh
tinggi dengan kadar lemak 3,0 hingga 3,8%. Susu oksidasi lemak.
ini merupakan sumber kalsium dan fosfat yang d. Sebab-sebab dari bakteri yang timbul sebagai
baik, tinggi kandungan vitamin A, thiamin, akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri
niacin, dan riboflavin. Namun susu ini miskin yang menyebabkan peragian laktosa menjadi
mineral, terutama zat besi. Susu memiliki kadar asam laktat dan hasil samping metabolik lainnya
air sebanyak 87,5%. Kandungan gulanya pun yang mudah menguap.
cukup tinggi, 5% tapi rasanya tidak manis e. Sebab-sebab mekanis, bila susu mungkin
karena gula susu yaitu laktosa yang daya menyerap cita rasa cat yang ada disekitarnya,
kemanisannya lebih rendah dari gula pasir atau sabun dan dari larutan chlor. Bau air susu
sukrosa (Ide, 2008 dalam Saleh,2004). mudah berubah dari bau yang sedap menjadi
Menurut Aak (1995) dalam Salen (2004), bau yang tidak sedap. Bau ini dipengaruhi oleh
kriteria air susu sapi yang baik setidak-tidaknya sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau
memenuhi hal-hal sebagai berikut: disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak
1. Bebas dari bakteri patogen sapi dapat merubah bau air susu.
2. Bebas dari zat-zat yang berbahaya ataupun
toksin seperti intektisida 2. Berat jenis air susu :
3. Tidak tercemar oleh debu dan kotoran Air susu mempunyai berat jenis yang
4. Zat gizi yang tidak menyimpang dari codex air lebih besar daripada air. BJ air susu = 1.027-
susu 1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi
5. Memiliki cita rasa normal menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028.
Kompisisi susu umumnya berbeda Codex susu adalah suatu daftar satuan yang
untuk masing-masing spesies hewan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan.
berbeda. Perbedaan tersebut juga ditemukan Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan
dalam ras dan breed sebagai sifat genetik dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara
pengaruh pemuliabiakan, (Hidayat et al., 2006 atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan
dalam Saleh,2004) tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam
SIFAT FISIK AIR SUSU : setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal
akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal
1. Warna air susu : ini disebabkan oleh : perubahan kondisi lemak,
Warna air susu dapat berubah dari satu adanya gas yang timbul didalam air susu.
warna kewarna yang lain, tergantung dari
bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan 3. Kekentalan air susu (viskositas)
padat dan bahan pembentuk warna. Warna air Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi
susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning daripada air. Viskositas air susu biasanya
keemasan. Warna putih dari susu merupakan berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas
hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan
lemak dan partikel koloidal dari casein dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air
calsium phosphat. Warna kuning adalah karena susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut
lemak dan caroten yang dapat larut. Bila lemak juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini
diambil dari susu maka susu akan menunjukkan sangat menguntungkan dalam pembuatan
warna kebiruan. Kedua komponen ini erat sekali mentega.
hubungannya dalam menentukan kualitas air
susu. Air susu terasa sedikit manis, yang 4. Titik beku dan titik cair dari air susu :
disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin Pada codex air susu dicantumkan
berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam bahwa titik beku air susu adalah –0.5000 C.
mineral lainnya. Buckle et al., (1987) dalam Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah
Saleh (2004) menyatakan bahwa cita rasa yang menjadi –0.5200 C. Titik beku air adalah 00 C.
kurang normal mudah sekali berkembang di Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan
dalam susu dan hal ini mungkin merupakan penambahan air, maka dengan mudah dapat
akibat dari: dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik
a. Sebab-sebab fisiologis seperti cita rasa pakan beku. Karena campuran air susu dengan air akan
sapi misalnya alfalfa,bawang merah, bawang memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari
putih, dan cita rasa algae yang akan masuk ke air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air

2
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

adalah100°C dan air susu 100.16°C. Titik didih droplet minyak baru, mengurangi tegangan
juga akan mengalami perubahan pada permukaan, dan membentuk lapisan untuk
pemalsuan air susu dengan air. mencegah droplet dari ketidakstabilan emulsi
melalui mekanise stabilisasi elektrostatik
5. Daya cerna air susu : (Dickinson, 2008 dalam Evanuarin,Nurliyani,
Air susu mengandung bahan/zat Indreningsih, Hastutui,2016).
makanan yang secara totalitas dapat dicerna,
diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan Susu UHT (Ultra High Temperature)
sempurna atau 100%. Olekarena itu air susu adalah susu yang dibuat menggunakan proses
dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. pemanasan yang melebihi proses pasteurisasi,
Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani umumnya mengacu pada kombinasi waktu dan
terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya suhu tertentu dalam rangka memperoleh
denagn air susu. produk komersil yang steril. Pemilihan
kombinasi antara waktu dan suhu yang tepat
SIFAT KIMIA SUSU : disebut juga teknik sterilisasi UHT. Menurut
Keasaman dan pH Susu : susu segar definisi dari peraturan yang dikeluarkan oleh
mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat pemerintah Inggris, UHT adalah proses dimana
asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas produk susu diberi perlakuan pemanasan pada
lakmus biru, maka warnanya akan menjadi suhu diatas 100 0C dan di kemas secara aseptis,
merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus setelah melewati proses inkubasi yang tidak
merah warnanya akan berubah menjadi biru. kurang dari 14 hari pada suhu 30 0C serta bebas
Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak dari pencemaran mikroorganisme
antara 6.5 – 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan Ada dua pendapat mengenai
kataliasator penolptalin, total asam dalam susu pengelompokan susu UHT. Pendapat pertama
diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian menyatakan bahwa susu UHT termasuk salah
besar asam yang ada dalam susu adalah asam satu metode pasteurisasi. Definisi susu
laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat pasteurisasi adalah susu segar yang telah
disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat mengalami pemanasan pada suhu di bawah
asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, 100°C. Standar pasteurisasi menggunakan suhu
asam sitrat, asam-asam amino dan 62°C selama 30 menit, atau pada suhu 71°C
karbondioksida yang larut dalam susu. selama 15 detik. Pemanasan tersebut bertujuan
Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari untuk mematikan bakteri-bakteri pathogen,
6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila sehingga susu ini dalam jangka waktu tertentu
pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum aman untuk dikonsumsi atau diminum tanpa
ataupun pemburukan bakteri. Secara alamiah harus dipanaskan lagi.
yang dimaksud dengan susu adalah hasil
pemerahan sapi atau hewan menyusui lainnya, Alat dan Bahan
yang dapat dimakan atau dapat digunakan Bahan-bahan yang digunakan
sebagai bahan makanan, yang aman dan sehat pada praktikum kali ini adalah susu sapi segar,
serta tidak dikurangi komponen-komponennya susu UHT, telur ayam kampung, dan telur bebek.
atau ditambah bahan-bahan lain. Hewan-hewan Bahan-bahan lain yang diperlukan selama
yang susunya digunakan sebagai bahan pengujian adalah larutan HCl pekat, larutan
makanan adalah sapi perah, kerbau unta, media Sudan 3, larutan biru metilen, dan alkohol
kambing perah (kambing etawah) dan domba. 75%. Untuk bahan susu akan diuji
Berbagai sapi diternakkan untuk diperah
organoleptiknya, bentuk globular lemak dengan
susunya antara lain Ayrshire, Brown Swiss,
tambahan media Sudan 3 sebanyak 1 tetes
Guernsey, Zebu, Sapi Grati, Fries Holand dan
turunannya. untuk tiap sampel dan yang terakhir akan diuji
Komponen-komponen susu yang terbentuknya curd pada kedua macam susu
terpenting adalah protein dan lemak. tersebut. Untuk telur akan diuji creaming index,
Kandungan protein susu berkisar antara 3 - 5 sifat fisik dan biologis, pengamatan warna, daya
persen sedangkan kandungan lemak berkisar pembentukan buih, dan kecepatan alir dari telur.
antara 3 - 8 persen. Kandungan energi adalah 65 Alat-alat yang digunakan dalam menjalankan
kkal, dan pH susu adalah 6,7. praktikum kali ini adalah mikroskop, lampu
Protein susu yaitu kasein digunkan mikroskop, tabung reaksi beserta raknya,
secara luas sebagai penyusun berbagai produk Lovibond tintometer, plat kaca, kertas millimeter
pangan karena kasein merupakan emulsifier blok, mikrometer dan jangka sorong, mixer,
yang baik. Kasein berperab dalam ngadsorpsi beaker glass, dan timbangan analitis. Mikroskop
secara cepat pada permukaan dan membentuk dan lampu mikroskop digunakan untuk

3
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

mengamati bentuk fraksi dan globular lemak Pengujian Sifat Fisik dan Kimia Susu
pada susu. Tabung reaksi dan raknya digunakan
dalam pengamatan terbentuknya curd pada Diagram alir pegujian sifat fisik dan
susu. Lovibond tintometer digunakan untuk kimia susu dapat dilihat pada Gambar 1.
mengamati warna kuning telur (yolk). Plat kaca
dan kertas millimeter blok digunakan untuk Melakukan pengujian secara organoleptik
mengukur daya alir dan luas telur. Mikrometer (warna, rasa, dan aroma)
dan jangka sorong digunakan untuk mengukur
ketinggian kuning dan putih telur (albumin),
diameter pendek dan panjang telur saat Meneteskan 1 tetes sampel susu ke atas kaca
diceplok, dan juga diameter telur saat belum objek
diceplok. Mixer digunakan dalam pengujian daya
pembentukan buih pada telur.
Rumus-rumus yang digunakan: Meneteskan 1 tetes media Sudan 3 di atas
Creaming Index sampel susu pada kaca objek

Menutup sampel uji dengan kaca penutup

Laju alir
Mengamati fraksi dan globular lemak dengan
mikroskop

% Volume Pengembangan Mengambil 5 ml susu (2 tabung susu segar & 2


tabung susu UHT)

Volume keruntuhan
Menambahkan alkohol 70% dengan
perbandingan:
Catatan: Alkohol:susu = 1:1 (susu segar & UHT)
Volume awal : volume setelah dikocok Alkohol:susu = 2:1 (susu segar & UHT)
selama 15 menit
Volume runtuh : volume setelah didiamkan
Mengamati terbentuknya curd pada susu
selama 15 menit

Kualitas telur (Hough Unit) Gambar 1. Pengujian Sifat Fisik dan Kimia Susu

Catatan: Pengujian Indeks Creaming dalam Emulsi


H : ketinggian putih/kuning telur Diagram alir pengujian creaming index
W : berat putih/kuning telur dalam emulsi dapat dilihat pada Gambar 2.

Indeks Kuning Telur Memasukkan sebanyak 10-15 ml susu ke


dalam tabung reaksi

Mengukur ketinggian susu dalam tabung


Indeks Putih Telur

Mendiamkan sampel dalam tabung pada suhu


30oC selama 24 jam

Mengukur ketinggian interface, emulsi, & krim

Gambar 2. Pengujian Indeks Creaming dalam


Emulsi

Metodologi Rumus yang digunakan:

4
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

Analisis Kondisi Kulit Telur

Diagram alir analisis kondisi kulit telur


dapat dilihat pada Gambar 5.

Pengujian Sifat Fisik dan Biologis Telur Mengambil kulit telur yang telah dipisahkan
dengan kulit arinya)
Diagram alir pengujin sifat fisik dan
biologis telur dapat dilihat pada Gambar 3. Mengukur ketebalan kulit telur

Menimbang 2 gr kulit telur


Mengukur berat dan diameter telur yang
tersedia
Menambahkan HCl pekat sebanyak 2 ml

Mengamati bagian luar telur dan mencatat Mengamati gelembung yang terbentuk
penyimpangan yang ada
Mengambil sisa kulit yang ada
Memecahkan telur di atas kaca yang telah
dialasi kertas millimeter blok Mencelupkan kulit telur pada larutan biru
metilen selama 1 jam

Mengukur jarak yang ditempuh selama 1 menit


Mengamati secara kualitatif kenampakan
bitnik-bintik biru pada kulit telur
Memisahkan telur dari kuning dan putihnya (porositas)
Gambar 5. Analisis Kondisi Kulit Telur
Penimbangan
Hasil dan Pembahasan
Menghitung presentase berat terhadap berat 1. Pengujian Sifat Fisik Bahan
total. Pengujian warna
Pengujian warna kuning telur dilakukan
menggunakan alat tintometer. Telur yang diuji
adalah telur ayam dan telur bebek. Berdasarkan
hasil pengamatan menggunakan tintometer,
Gambar 3. Pengujian Sifat Fisik dan Biologis warna kuning telur ayam adalah 5,3O dan 0,3P.
Telur Warna kuning telur bebek adalah 3,2O dan 0,1P.
Perbedaan disebabkan karena perbedaan
Pengamatan Warna Kuning Telur organisme dan pemberian pakan yang berbeda.
Skema kerja pengamatan warna kuning Pada umumnya pakan yang diberikan pada
telur dpat dilihat pada Gambar 4. unggas merupakan biji-bijian yang mengandung
pigmen karoten. Menurut Muchtadi dan Sugiono
Mengambil sampel kuning telur (1992), warna kuning pada kuning telur
disebabkan oleh adanya pigmen karotenoid.
Xanthofil merupakan pigmen karotenoid pada
Menuangkan sampel pada tabung tintometer kuning telur.
Warna air susu disebabkan karena warna
kasein. Warna kasein yang murni berwarna
Melakukan pengamatan warna pada kuning putih seperti salju. Di dalam susu, kasein ini
telur merupakan disfersi koloid sehingga tidak
tembus cahaya yang mengakibatkan air susu
tersebut berwarna putih (Buda, et all., 1980).
Mencatat warna yang terhitung pada Lovibond
Warna susu berkisar dari putih kebiruan sampai
tintometer
kuning keemasan, bergantung jenis hewan,
Gambar 4. Pengamatan Warna Kuning Telur pakan dan jumlah lemak/padatan dalam susu.
Susu sapi termasuk golongan susu miskin yang
artinya kadar lemak dan protein relative rendah

5
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

dibandingkan susu ikan paus. Oleh karena itu 5. Adanya bahan asing yang
susu yang kadar lemaknya relatif rendah atau mengkontaminasi susu.
susu yang sudah dipisahkan lemaknya berwarna
kebiru-biruan. Warna putih susu merupakan 6. Terjadinya perubahan aroma dan
refleksi cahaya oleh globula lemak, kalsium citarasa karena reaksi kimia.
kaseinat dan koloid fosfat.
Pengujian Sifat Fisik dan Biologis Telur
Kadang-kadang susu berwarna agak
Pengukuran diameter telur
kekuning-kuningan yang disebabkan oleh
menggunakan jangka sorong untuk telur ayam
karoten. Karoten adalah pigmen kuning utama
memiliki diameter atas 5,1 cm dan diameter
dari lemak susu, yang apabila dimetabolisme di
samping 4,05 cm. Pengukuran yang sama
dalam tubuh manusia akan membentuk dua
dilakukan terhadap telur bebek dan memiliki
molekul vitamin A. Karotenoid disintesa hanya
diameter atas 5,44 cm dan diameter samping
oleh tumbuhan, oleh karenanya harus ada dalam
4,69 cm. Kemudian dilakukan penimbangan dan
pakan ternak perah. Banyaknya karoten dalam
memberikan hasil 46 gram untuk telur ayam dan
susu (warna kuning) tergantung dari bangsa,
64 gram untuk telur bebek. Dapat disimpulkan
spesies, individu, umur, masa laktasi dan pakan
bahwa telur bebek lebih besar dan lebih berat
hijauan yang dimakan oleh sapi. Pigmen lain
daripada telur ayam. Bentuk dan berat telur
terdapat dalam susu adalah laktorom atau
dapat dipengaruhi oleh spesies, umur, dan
riboflavin. Pigmen ini terlarut dalam susu tetapi
individu itu sendiri.
hanya tampak pada bagian whey dan
Telur ayam dan telur bebek memiliki
menyebabkan warna kehijauan.
laju alir masing-masing 2,84 cm 2/detik dan 4,0
Aroma dan Rasa cm2/detik. Laju alir menunjukan kualitas telur,
dapat dilihat bahwa kualitas telur bebek lebih
Citarasa susu dipengaruhi oleh kadar rendah karena memiliki laju alir yang lebih
lemak, protein, dan mineral yang terdapat pada tinggi. Telur yang masih baru jika dipecahkan
susu. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumudhita memiliki putih telur yang kental, Semakin lama
(1989) yang menyatakan bahwa faktor yang usia telur maka putih telurnya akan semakin
mempengaruhi bau dan rasa susu adalah melebar karena putih telur semakin encer
pemberian pakan, macam bahan pakan yang (Refriyetni, 2011).
diberikan, persiapan sapi yang akan diperah. Haugh Unit merupakan parameter
Pada akhir masa laktasi, kadar protein dan kualitas telur. Berdasarkan hasil pengamatan
mineral sangat tinggi, sehingga rasa susu yang telur ayam dan telur bebek memiliki nilai Haugh
dihasilkan sedikit asin. Susu murni mempunyai Unit masing-masing sebesar 26,97 dan 9,68.
rasa sedikit manis ini disebabkan oleh laktosa Semakin rendah nilai Haugh Unit, maka semakin
dan kadar Cl yang rendah. rendah kualitas telur tersebut. Rendahnya nilai
Haugh Unit dapat disebabkan oleh lama
Rasa dan aroma susu dapat menyimpang
penyimpanan. Semakin lama penyimpanan,
(abnormal) dari seharusnya. Beberapa hal
putih telur semakin encer sehingga putih telur
yang menyebabkan rasa dan aroma susu
tidak bisa mencapai tinggi maksimal.
abnormal adalah:
Parameter kualitas telur yang lainya
1. Gangguan keadaan fisik ternak. Dalam adalah Indeks Putih Telur (IPT) dan Indeks
hal ini, bahan-bahan yang dapat Kuning Telur (IKT). Berdasarkan data yang
menyebabkan rasa dan aroma susu diperoleh, IPT telur ayam dan telur bebek
menyimpang, disekresi oleh ternak berturut-turut adalah 0,0115 dan 0,0366.
bersama-sama dengan susu. Menurut SNI-01-3926-2008, telur ayam maupun
telur bebek tersebut termasuk kedalam Mutu III
2. Bahan yang mempunyai aroma kuat, dengan range 0,092-0,133. Sedangkan IKT telur
misalnya bawang yang termakan oleh ayam dan telur bebek masing-masing 0,2190
ternak. Citarasa dan aroma bahan dab 0,3486, ini termasuk kedalam Mutu III.
diserap oleh darah dan disekresi dalam Nilai Z merupakan parameter kualitas telur
susu. berdasarkan kuning telur, nilai Z berhubungan
dengan IKT. Telur ayam memiliki nilai Z sebesar
3. Absorpsi aroma oleh susu dari 0,0659 dan telur bebek memiliki nilai Z sebesar
lingkungan. 0,0990. Jika nilai IKT rendah, maka nilai Z juga
rendah. Ini disebabkan karena semakin tua
4. Dekomposisi komponen susu oleh umur telur, membrane vitelin pada kuning telur
bakteri dan mikroba lain. tidak kuat lagi karena air dari putih telur telah
masuk kedalam kuning telur secara difusi, yang

6
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

menyebabkan kuning telur membesar dan susu sampai pada tahap penggumpalan bila
menjadi lembek (Refriyetni, 2011). diberi alkohol 70%. Bila terjadi koagulasi berarti
hasilnya positif yang artinya susu ditolak untuk
Analisis Kondisi Kulit Telur diproses lebih lanjut atau tidak layak dipasarkan
Analisis ini digunakan untuk (Deptan,2004).
membandingkan ketebalan kulit telur, porositas,
dan kandungan kalsium karbonat dalam kulit Pada saat praktikum, tabung pertama
telur. Berdasarkan hasil pengukuran dan kedua memiliki perbandingan 1:1 terhadap
menggunakan micrometer sekrup, tebal kulit susu dan alkohol . pada tabung ketiga dan
telur ayam dan bebek masing-masing 0,299 mm keempat memiliki perbandingan 1:2 terhadap
dan 0,399 mm. Ini menunjukan bahwa telur susu dan alkohol. Susu yang dipakai adalah susu
bebek memiliki kulit lebih tebal dibanding telur segar dan alkohol. Pada susu segar dan susu
ayam. UHT dengan perbandingan 1:1 terhadap
Kulit telur yang sudah diukur penambahan alkohol terbentuknya sedikit curd.
ketebalanya kemudian dihancurkan Semakin banyak alkohol yang ditambahkan
menggunakan mortar dalam cawan porselin, maka semakin besar jumlah gumpalan curd yang
kemudian ditambahkan 2 ml HCl pekat. Kalsium diperoleh karena dengan volume alkohol
karbonat pada kulit telur bereaksi dengan HCl tertentu dapat digunakan untuk
pekat menghasilkan gas CO2 (Zulfikar, 2008). menggumpalkan susu dengan volume tertentu
Gelembung-gelembung yang terbentuk juga. Penggumpalan oleh asam dikendalikan
merupakan gas CO2, Semakin banyak kalsium oleh pH. Partikel kasein memiliki titik
karbonat pada kulit telur, makin banyak pula isoelektrtis pada pH 4,6. Pada pH tersebut
gelembung yang dihasilkan. Data pengamatan afinitas partikel terhadap air menurun sehingga
menunjukan bahwa kulit telur ayam terjadi pengendapan (Muchtadi dan Sugiyono,
mengandung kalsium karbonat lebih tinggi 1992). Susu memiliki pH mendekati pH normal
dibanding kulit telur bebek. sekitar 6,6 sampai 6,8 (Murti ,2010). Semakin
Kulit telur yang tersisa dicelupkan tinggi derajat asam, maka semakin kurang
kedalam larutan biru metilen 0,3% selama 1 kepekatan alkohol yang dibutuhkan untuk
jam. Setelah itu dihitung jumlah dan ukuran memecah susu dalam jumlah yang sama
bintik-bintik biru yang terbentuk. Jumlah dan (Soejoedono et al, 2005). Maka dari itu,
ukuran bintik biru yang terbentuk dipengaruhi dibutuhkan penambahan alkohol lebih banyak
oleh kandungan kalsium karbonat pada kulit. dibandingkan susu yang akan di uji agar
Kulit telur ayam meiliki ukuran bintik lebih kecil terbentuknya curd karena pH susu menurut
daripada telur bebek, namun jumlahnya lebih literatur mendekati pH normal .
besar. Ini disebabkan oleh kandungan kalsium Sedangkan pada susu segar dan susu UHT
karbonat kulit telur ayam lebih tinggi sehingga yang mampu membentuk curd adalah susu
ukuranya kecil tetapi jumlahnya lebih tinggi segar. Hal ini disebabkan pada susu segar masih
yang disebabkan oleh tidak meratanya memiliki bakteri yang mampu mengubah
kandungan kalsium karbonat pada kulit telur. komposisi susu pada tahap penggumpalan. Hal
terjadi dikarenakan bedanya penanganan
Pembentukan curd dimana susu segar dilakukan dengan
Pada pembentukan curd, dilakukan penanganan sederhana sedangkan susu UHT
penambahan alkohol 75% pada susu segar dan dilakukan penanganan secara kompleks
susu UHT. Curd merupakan protein yang sehingga minimnya bakteri pada susu.
menggumpal karena terjadinya denaturasi Pembentukan Creaming Index dalam emulsi
protein akibat panas, pH, bahan kimia, mekanis,
dan sebagainya. Alkohol dan aseton juga dapat Pembeda Susu Susu
menyebabkan denaturasi protein. Alkohol segar UHT
sebagai agen pendehidrasi akan menarik
molekul air yang melapisi molekul-molekul Tinggi cream (cm) 1,39 -
protein, sehingga protein susu terkoagulasi dan
akan tampak gumpalan dalam air susu. Pada uji Tinggi interface (mm) 0,34 -
alkohol tujuannya untuk memeriksa kesegaran Tinggi curd (cm) 8,82 10,4
susu pada awal penerimaan susu. Uji alkohol
adalah uji sederhana yang merupakan dasar Indeks creaming 0,3855 0
dalam kestabilan protein ketika jumlah asam
pada susu bertambah (Anonim,2006). Bakteri
pada susu mentah mampu mengubah komposisi
Contoh perhitungan

7
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

Daya Pembentukan Buih


Creaming Index= x100
Satu butir telur ayam dan telur bebek
dikocok menggunakan mixer selama 15 menit.
Creaming Index= x100 Pengocokan menyebabkan terbentuknya buih.
Buih terbentuk karena ovoglobulin, ovalbumin,
dan ovomucin pada putih telur. Fungsi
=0,3855
ovoglobulin adalah memperkuat pengikatan
Tujuan dari pengukuran indeks creaming gelembung udara, fungsi ovalbumin adalah
pada sistem emulsi susu adalah untuk membentuk buih yang kuat, dan fungsi
mengetahui stabilitas emulsi susu. Sampel susu ovomucin adalah penstabil buih. Daya
yang digunakan adalah susu segar dan susu UHT. pengembangan buih telur ayam sebesar 33,33%
Susu merupakan sistem emulsi oil in water per menit dan pada telur bebek 18,11% per
(o/w), di mana lemak sebagai zat terdispersi menit. Ini menunjukan telur ayam meiliki
dan air sebagai zat pendispersinya. Globula kandungan ovoglobulin lebih tinggi daripada
lemak memiliki kecenderungan untuk muncul telur bebek. Kemudian buih yang terbentuk
pada permukaan emulsi. Hal ini terjadi akibat didiamkan selama 15 menit untuk mengamati
densitas lemak yang lebih rendah dari air. runtuhnya buih. Menurut Belitz et al (2009),
Munculnya lemak pada permukaan emulsi buih dapat dirusak oleh lemak dan pelarut
membentuk krim yang dapat diamati secara organik seperti alcohol. Dalam hal ini, runtuhnya
visual (Buckle et al., 2010). Pembentukan krim buih disebabkan oleh kandungan lemak pada
dipengaruhi oleh terjadinya agregasi dari kuning telur. Laju peruntuhan telur ayam dan
globula lemak atau yang disebut dengan telur bebek berturut-turut adalah 0,5% per
flokulasi (Tantayotai, 2004). Angka creaming menit dan 0,69% per menit. Ini menunjukan
index yang semakin tinggi menunjukkan bahwa telur ayam memiliki ovomucin lebih
pergerakan droplet globula yang semakin cepat tinggi dibandingkan telur bebek.
dan semakin tinggi derajat flokulasi yang terjadi
(Onsaard et al., 2005). Faktor yang
mempengarhui creaming index terkait dengan Kesimpulan
kinerja homogenizer adalah ukuran globula - Warna air susu disebabkan dari kasein.
lemak yang dihasilkan pada proses Warna kasein yang murni berwarna
homogenisasi. Kinerja homogenizer yang baik putih seperti salju.
mampu menghasilkan ukuran globula lemak
yang kecil dan seragam sehingga meminimalkan - Faktor yang mempengaruhi bau dan
terjadinya flokulasi. Flokulasi adalah proses rasa susu adalah pemberian pakan,
berkumpulnya partikel-partikel flok mikro macam bahan pakan yang
membentuk aglomerasi besar melalui diberikan, persiapan sapi yang akan
pengadukan fisis atau melalui aksi pengikatan diperah.
oleh flokulan. Flokulan adalah bahan kimiawi,
- Penyebaran globula lemak pada susu
biasanya organik, yang ditambahkan untuk
UHT merata, ukurannya kecil dan
meningkatkan proses flokulasi. Pada uji indeks
lebih seragam dibanding susu
creaming antara susu segar dan susu UHT
segarkarena adannya pengaruh
dilakukan uji mikroskopik menggunakan
proses homogenisasi
mikroskop. Pada susu segar terbentuk globula-
- Susu UHT tidak terjadi pemisahan
globula besar sedangkan pada globula di susu
emulsi, sistem emulsinya stabil
UHT sangatlah kecil Umumnya susu segar
- Susu segar terbentuk emulsi, dengan
memiliki stabilitas emulsi yang rendah sehingga
index creaming 0,3855%
stabilitasnya akan mengalami penurunan seiring
- Protein susu yaitu kasein dapat
dengan proses penyimpanan. Terbukti
mengalami penggumpalan
terbentuknya globula-globula lemak yang tidak
(koagulasi) saat diberi penambahan
homogen pada susu segar juga menyebabkan
dehydrating agent (alkohol 75%).
adanya perbedaan energi bebas pada butiran
- Semakin banyak curd yang terbentuk
besar dan kecil sehingga butiran lemak
dari suatu sampel susu, maka
cenderung bergabung membentuk butiran yang
semakin buruk mutu susu tersebut.
lebih besar.Untuk butiran lemak yang kecil (hasil
proses homogenisasi) pada susu UHT,
menyebabkan lemak kehilangan kemampuannya
untuk bergabung sehingga krim tidak akan
terbentuk.

8
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, D : 4: 2018 (Susu dan Telur)

Daftar Pustaka

Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI-01-


3926-2008 Telur Ayam Konsumsi. Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional

Belitz, H.-D., W. Grosch., P. Schieberle. 2009. Food


Chemistry.Berlin: Springer-Verlag Berlin
Heidelberg

Ekawasti, Fitrine. 2006. Penggunaan Uji Alkohol


Untuk Penentuan Kesegaran Susu, Skripsi-
S1, Fakultas Kedokteran Hewan IPB,
Bogor

Evanuarini, H, Nurliyani, Indratiningsih, P. Pengamatan Mikroskopik Susu UHT


Hasturi. 2016. Kestabian Emulsi dan
Karakteristik Sensoris Low Fat
Mayonnaise dengan Menggunakan Kefir
Sebagai Emulsifire Replace. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Hasil Ternak 11(2): 53-59.

Gusti, Ayu Fitri. 2013. Uji Organoleptik dan


Tingkat Keasaman Susu Sapi Kemasan
yang Dijual di Pasar Tradisional Kota
Denpasar, Indonesia Medicus Veterinus.
2(4): 453-460

Hartono, T. A., Puger, A. W., Nuriyasa, I. M. 2014


Kualitas Telur Lima Jenis Ayam Kampung
yang Memiliki Warna Bulu Berbeda. E-
journal Peternkan Tropika Universtas
Udayana2(2) :153-162

http://repository.wima.ac.id/9498/6/BAB
%20V.pdf

Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 2010. Ilmu


Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung:
Penerbit Alfabeta.

Murti, T. W. 2010. Pasca Panen dan Industri


Susu. Fakultas Peternakan Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.Winarno, F. G.
2005. Kimia Pangan. Jakarta: Gramedia.

Refriyetni, W. 2011. Mutu FIsik Telur Ayam Ras,


Skripsi S-1, Fakultas Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru

Zulfikar. 2008. Sifat Fisik dan Organoleptik Telur


Ayam Ras Hasil Perendaman Dalam
Campuran Larutan Garam Dengan Ekstrak
Jahe Yang Berbeda. Institut Pertanian
Bogor. Bogor

Pengamatan Mikroskopik Susu Segar

Anda mungkin juga menyukai