Anda di halaman 1dari 1

PENGGUNAAN

ANTIBIOTIK PROFILAKSIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

PPRA.SPO.006 00 1 of 1
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Direktur RS. Panti Wilasa Citarum
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

19 Juli 2018 dr. Yohanes Mada Suprayogi, SpPD


Pengertian : Pemberian antibiotik sebelum, saat, dan hingga 24 jam pasca operasi pada
kasus yang secara klinis tidak didapatkan tanda-tanda infeksi
Tujuan : 1. Mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Diharapkan pada saat operasi
antibiotik di jaringan target operasi sudah mencapai kadar optimal yang
efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri
2. Prinsip penggunaan antibiotik profilaksis selain tepat dalam pemilihan
jenis juga mempertimbangkan konsentrasi antibiotik dalam jaringan saat
mulai dan selama operasi berlangsung
Kebijakan : 1. Undang – undang Nomor 44 tahun 2019 tentang Kesehatan ;
2. Undang – undang Nomor 36 tahun 2019 tentang Rumah Sakit ;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan
Antibiotik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2015
tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit.
5. Surat Keputusan Direktur RS Panti Wilasa Citarum No.
233/RS.PWC/SK/VI/2018 tentang Kebijakan Managemen dan Pelayanan
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Prosedur : 1. DPJP meresepkan antibiotik profilaksis yang akan digunakan oleh
pasien
2. Pemberian antibiotik profilaksis dilakukan di dalam kamar operasi
3. Perawat memberikan antibiotik profilaksis pada 30 menit (intravena)
atau 1 jam (intramuskuler) sebelum insisi dengan tujuan agar pada
saat insisi maka kadar antibiotik dalam jaringan sudah mencapai
puncaknya.
Unit Terkait : Instalasi Bedah, Medis, Keperawatan
Disiapkan oleh Disetujui oleh
Nama : dr. Onggo Wiliyanto,Sp.PD dr. Yohanes Mada Suprayogi
Jabatan : Ketua tim PPRA Direktur
Tanda Tangan :

Anda mungkin juga menyukai