Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

ANTIBIOTIK PROFILAKSI
PERIODE 2023-2026
PEMERINTAH KABUPATEN KUPANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAIBONAT
JL.TIMOR RAYA KM.37 OELAMASI
Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang 85362
e-mail: rsnaibonat@yahoo.co.id, Telpon: (0380) 8562393
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NAIBONAT
KELAS C KABUPATEN KUPANG
NOMOR: 055/RSUDN/KEP/IX/2023

TENTANG

PANDUAN PRAKTIK KLINIS(GUIDELINE) ANTIBIOTIKA


PROFILAKSIS PADA SATUAN MEDIS FUNGSIONAL ( SMF)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAIBONAT
-----------------------------------------------------------------------------

Menimbang: a. Bahwa kelompok SMF perlu diberikan


wewenang untuk menetapkan guidline
antibiotic berdasarkan evidence base
medicine di RSUD Naibonat
b. Bahwa guidline antibiotic dibuat
secara berkala disesuaikan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi
dan peraturan per Undang-Undangan
yang berlaku.
c. Bahwa guidline antibiotic dibuat secara
berkala disesuaikan dengan kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi dan
peraturan per Undang-Undangan yang
berlaku.
Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072)
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit
4. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang
Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Kupang (Lembaran
Daerah Kabupaten Kupang Tahun 2020
Nomor 19)
5. Keputusan Bupati KupangNomor 176/
Kep/HK/2015 tentang ijin Operasional
Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat
Kelas C Kabupaten Kupang Tanggal 29
April 2015.
Memperhatikan : Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara RI 4431);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG


PANDUANPRAKTIK KLINIS(GUIDELINE)
ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA
SATUAN MEDIS FUNGSIONAL
( SMF)
KESATU : Memberlakukan Pedoman Penggunaan
(Guideline) antibiotic pada satuan
medis fungsional (SMF) di RSUD
Naibonat
KEDUA : Staf Medis Funsional Pada RSUD
Naibonat harus patuh dan memenuhi
ketentuan yang sudah dibuat dengan
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini.
KETIGA : Keputusan ini agar disosialisasikan
kepada semua DPJP di masing-
masing SMF untuk diketahui dan
dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapannya akan
diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

DITETAPKAN DI : OELAMASI
PADA TANGGAL : 01 SEPTEMBER 2023

Direktur RSUD Naibonat,

dr. Erol Pemata Alam Nenobais


Pembina Tingkat 1
NIP. 19711218 200604 1 002
BAB I
DEFINISI

1. Antibiotik profilaksis bedah adalah antibiotik yang diberikan


kepada penderita sebelum, saat dan setelah operasi pada
pasien yang tidak didapatkan gejala infeksi secara klinis.
2. Antibiotik adalah senyawa alami yang dihasilkan oleh
jamur atau mikroorganisme lain yang dapat membunuh
bakteri penyebab penyakit pada manusia ataupun hewan.
Beberapa antibiotik merupakan senyawa sintesis (tidak
dihasilkan oleh mikroorganisme) yang juga dapat membunuh
atau menghambat pertumbuhan bakteri
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penggunaan antibiotik profilaksis


meliputi seluruh prosedur pembedahan
Rekomendasi pemberian antibiotik profilaksis:
1.Sangat direkomendasikan (SR), profilaksis nyata
mengurangi morbiditas utama, mengurangi biaya
rumah sakit dan mengurangi konsumsi keseluruhan
antiiotik
2.Rekomendasi (R), profilaksis mengurangi morbiditas
jangka pendek, mengurangi biaya rumah sakit
dan mengurangi konnsumsi keseluruhan
antibiotik;
3.Tidak direkomendasikan (TR), antibiotik profilaksis
belum terbukti efektif untuk mencegah terjadinya
IDO. Bahkan resiko meningkatkan penggunaan
antibioticdirumahsakit.
BAB III

TATA LAKSANA

Tata cara penggunaan antibiotik


profilaksis bedah
a. Jenis antibiotik
1. Paling efektif menghambat pertumbuhan mikroba
penyebab infeksi;
2. Toksisitas rendah;
3. Golongan paling rendah yang masih efektif menekan
pertumbuhan koloni;
4. Golongan sefalosporin generasi 1
atau generasi 2

b. Dosis dan lama pemberian


1. Dosis sama dengan terapeutik;
2. Pemberian tunggal (sekali pemberian). Banyak
penelitian menjelaskan pemberian 1x sama efektifnya
dengan pemberian 3x
3. Lama pemberian tidak melebihi 24 jam
c. Cara dan saat pemberian
1. Intravena/drip 30-60 menit sebelum insisi selama
15-30 menit.
Diharapkan pada saat operasi sudah mencapai
kadar yang efektif dalam jaringan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri;
2. Frekuensi pemberian antibiotik dapat diulangi bila lebih
dari 3 jam atau perdarahan lebih dari 1500 ml
3. Bila dipandang perlu dapat diberikan pasca bedah dan
tidak melebihi 24 jam.
4. Antibiotik dilarutkan dalam NaCl 0,9% 100 mL,diberikan
secara intravena drip selama 15 menit di kamar operasi.
d. Jenis dan Dosis Antibiotik Profilaksis
Antibiotik D Dosis Anak
os
Cefazolin (Cefalosporin 1-2 is
g 50 mg/kgBB
Generasi 1) Dew
asa
Metronidazole (kombinasi dengan 0,5 g 1-6th:250 mg/dosis,
Cefazolin pada digestif) 3x/24 jam
7-14th:
500mg/dosis, 3x/24
jam
Gentamisin (pada kasus alergi 3-5 2,5 mg/kg BB
Cefalosporin) mg/kkBB
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Data minimum yang harus ada pada penggunaan antibiotik


profilaksis
a. Tanggal;
b. Jenis pembedahan;
c. Operasi elektif atau emergensi;
d. Alasan penggunaan antibiotik profilaksis;
e. Reaksi penggunaan antibiotik sebelumnya;
f. Nama, dosis, rute obat;
g. Waktu pemberian pertama pemberian antibiotik;
h. Waktu mulai insisi;
i. Lama operasi;
j. Apakah diperlukan dosis tambahan;
k. Frekuensi dan lama pemberian;
l. Apakah ada indikasi penggunaan tambahan;
m. Nama dokter operator;
n. Tanda tangan operator.

2. Follow up dan monitoring penggunaan antibiotik profilaksis secara


periodik oleh tim PPRA;
3. Melakukan pembinaan kepada klinisi tentang pentingnya
penggunaan antibiotik profilaksis secara bijak ;
4. Mengumpulkan data :
5.
a. Infeksi luka operasi
b. Kepatuhan terhadap panduan;
c. Kelengkapan pengisian rekam medik.

Anda mungkin juga menyukai