Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN KETAJAMAN

PENGLIHATAN PADA SISWA


( Studi di MTs Riyadlatul Fallah Jombang )
Devy Ristiya I.R.* Ucik Indrawati* Baderi*

ABSTRAK
Pendahuluan Penggunaan gadget saat ini sangat meningkat di kalangan dewasa,
remaja bahkan anak usia sekolah. Penggunaan gadget yang salah serta frekuensi
penggunaan gadget yang berlebihan, posisi yang tidak benar dan intensitas
pencahayaan yang tidak baik, akan berdampak pada ketajaman penglihatan pada
anak-anak. Tujuan penelitian menganalisis hubungan penggunaan gadget dengan
ketajaman penglihatan pada siswa. Metode penelitian ini dengan cross-sectional
dengan metode : simple random sampling,populasi seluruh siswa kelas VII dan VIII
di MTs Riyadlatul Fallah Jombang, sebanyak 73 responden. Variabel independen
penggunaan gadget, variabel dependen ketajaman penglihatan pada siswa.
Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan observasi menggunakan snellen-
chart. Analisa data dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan sebagian
besar responden yang selalu menggunakan gadget sebanyak 26 responden (36%)
mengalami perubahan ketajaman penglihatan rendah, dan responden yang tidak
menggunakan gadget hanya sebanyak 4 responden (5%) yang mengalami perubahan
ketajaman penglihatan rendah. Kesimpulan Hasil uji statistik menunjukkan p
(0,000) > (0,05) ada hubungan penggunaan gadget dengan ketajaman penglihatan
pada siswa. Responden mengalami perubahan ketajaman penglihatan. Ketajaman
penglihatan responden adalah rendah. Ada hubungan penggunaan gadget dengan
ketajaman penglihatan pada siswa.

Kata kunci : gadget, ketajaman penglihatan

THE RELATION WITH THE USE OF GADGETS ACUTENESS OF SIGHT TO


STUDENTS
(the study in MTs Riyadlatul Fallah Jombang)
ABSTRACT
Premilinary The use of gadgets greatly increased among adult, teenagers even
school age children. The use of gadgets wrong and frequency the use of excessive
gadgets, of position that does not right and intensity of the lighting not good, have an
impact on acuteness of sight in children. Purpose research objectives analyze
relations with the use of gadgets acuteness of sight to their students. A method of the
research by cross-sectional with the methods: simple random sampling , percent of
the population all students in a class of 7 and 8 at islamic junior high school mts
riyadlatul fallah jombang, as many as 73 respondents in the present study. The
independent variable the use of gadgets, using three dependent variables acuteness
of sight to their students. Absence of the research uses the questionnaire and
observation using snellen-chart. Data available for analysis by test chi-square.
Results of the study obtained most of the respondents who always using gadgets as
many as 26 respondents ( 36 % ) changed acuteness of sight low, and respondents
did not using gadgets only about 4 respondents ( 5 % ) changed acuteness of sight
low. Conclusion the results of statistical tests indicate p (0,000) > (0,05) there was a
correlation the use of gadgets with acuteness of sight to their students. Respondents
changed acuteness of. Acuteness of sight respondents were low. There was a
correlation the use of gadgets with acuteness of sight to their students.

Keywords : gadgets, sharpness of vision


sebab sebagian responden percaya jika
mata di latih untuk membaca jarak
PENDAHULUAN tertentu akan terbiasa dengan
sendirinya.
Gadget merupakan hal yang sangat
penting bagi semua kalangan. Mulai Penggunaan gadget yang terlalu sering
anak anak hingga dewasa akhir semua dapat mempengaruhi kejernihan mata
menggunakan gadget. dalam melihat. Jika mata sudah
mengalami penurunan, maka bisa di
Penggunaan gadget secara berlebihan
sebut ada gangguan pada visusnya.
akan menyebabkan mata cepat lelah
Visus pada mata dengan penglihatan
hingga mengalami kerusakan mata.
normal adalah berjarak sekurang-
Mata merupakan hal yang terpenting
kurangnya 6 meter dari titik fokus.
bagi semua kalangan, terutama anak-
Kejernihan dalam melihat bisa di ukur
anak yang masih sangat rentan
menggunakan snellen-chart atau
mengalami kerusakan mata, akibat
dengan pemeriksaan visus
belum terbentuknya dengan sempurna
menggunakan teknologi komputer.
otot-otot mata.
Menggunakan gadget pada keadaan
Survei yang sudah dilakukan setiap terlalu gelap dengan intensitas cahaya
tahun didapatkan ada lebih dari 10 juta gadget tinggi tidak diperkenankan,
kasus tentang menurunnya penglihatan sebab akan menambah kerusakan pada
mata. Jumlah pengguna kacamata penglihatan manusia. Menggunakan
semakin tahun juga semakin smartphone di tempat tidur dan dalam
bertambah, yaitu ada sekitar 4,6%. gelap dapat menyebabkan penurunan
fungsi penglihatan. (Christo F.N.
Hasil studi pendahuluan yang Bawelle, 2016:2).
dilakukan peneliti pada tanggal 8
Februari 2018 terhadap 90 siswa kelas Upaya yang dapat dilakukan adalah
VII dan VIII di MTs Riyadlatul Fallah dengan cara menjaga pola aktivitas
didapatkan pengguna gadget secara siswa, menggunakan gadget dengan
berlebih, yaitu selama lebih dari 4 jam pencahayaan yang cukup,
sehari ada 30 siswa dan mengalami menggunakan dengan posisi dan
penurunan penglihatan ada 23 siswa, frekuensi yang benar, dengan begitu
salah satu faktanya adalah dengan upaya pencegahan ketajaman
adanya responden yang menggunakan penglihatan dapat meningkat menjadi
alat bantu melihat kacamata, tetapi lebih baik lagi. Anak anak adalah
masih saja ada beberapa siswa yang generasi penerus bangsa, sebagai
tidak dapat membaca snellen-chart - generasi penerus bangsa penglihatan
pada ukuran dan jarak tertentu namun anak-anak juga harus di jaga agar tidak
tetap memaksakan penglihatannya
mengalami penurunan ketajaman HASIL PENELITIAN
penglihatan.
Data umum
Berdasarkan uraian di atas dapat
dirumuskan masalah apakah ada Tabel 1 Distribusi frekuensi responden
hubungan penggunaan gadget dengan berdasarkan jenis kelamin
ketajaman penglihatan pada siswa di No Jenis Frekuensi Persentase (%)
MTs Riyadlatul Fallah Jombang. kelamin
Tujuan penelitian adalah untuk 1 Laki-laki 44 60
menganalisis hubungan penggunaan 2 Perempuan 30 40
gadget dengan ketajaman penglihatan Total 74 100
Sumber: Data Primer, 2018
pada siswa kelas VII dan VIII di MTs
Riyadlatul Fallah Jombang. Hasil Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
penelitian dapat digunakan sebagai bahwa sebagian besar responden
acuan dalam melakukan penelitian berjenis kelamin laki laki berjumlah 44
selanjutnya dan untuk mengembangkan responden (60%).
ilmu pengetahuan di jaman anak anak
supaya dapat menghindari menurunnya Tabel 2 Distribusi frekuensi responden
ketajaman penglihatan akibat berdasarkan umur
penggunaan gadget yang alah dan No Umur Frekuensi Persentase (%)
berlebih. 1 12 tahun 4 5
2 13 tahun 15 20
3 14 tahun 35 48
4 15 tahun 20 27
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Total 74 100
Sumber: Data Primer, 2018
Desain penelitian menggunakan
penelitian analitik dengan cross Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
sectional. Populasi penelitian ini adalah bahwa hampir setengahnya responden
seluruh siswa kelas VII dan VIII MTs yang berumur 14 tahun berjumlah 35
Riyadlatul Fallah Jombang yang responden (48%).
berjumlah 74 siswa di ambil
menggunakan teknik simple random Tabel 3 Distribusi frekuensi responden
sampling. Variabel independent atau di berdasarkan agama
sebut sebagai variabel bebas pada No Agama Frekuensi Persentase
(%)
penelitian ini adalah penggunaan 1 Islam 74 100
gadget dan variabel dependen atau di Total 74 100
sebut variabel terikat yaitu ketajaman Sumber: Data Primer, 2018
penglihatan pada siswa. Pengumpulan
data dengan kuesioner yang dibagikan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
kepada seluruh responden dan bahwa seluruh responden beragama
observasi ketajaman penglihatan islam yaitu 74 responden (100%).
menggunakan snellen-chart.
Pengolahan data yaitu editing,
coding, skoring dan tabulation
dilanjutkan analisa data dengan chi
square.
Data khusus Tabel 6 Tabulasi silang hubungan
penggunaan gadget dengan ketajaman
Tabel 4 Distribusi frekuensi responden penglihatan pada siswa di MTs
dengan penggunaan gadget pada siswa Riyadlatul Fallah Jombang pada bulan
di MTs Riyadlatul Fallah Jombang Mei 2018
pada bulan Mei 2018
KP Penggunaan
No Penggunaan Freku Persentase Gadget Total
gadget ensi (%) Sll Srg Jrg Tidak
1 Tidak pernah 16 22 pernah Ʃ %
2 Jarang 16 22 Ʃ % Ʃ % Ʃ %
3 Sering 19 25 Ʃ %
4 Selalu 23 31 Normal 5 7 4 5 3 4 9 11 21 28
Total 74 100 Hampir 8 11 7 10 4 6 4 5 23 31
Sumber: Data Primer, 2018 normal
Rendah 15 21 6 8 5 7 4 5 30 41
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan Total 28 39 17 23 12 17 16 74 100
21
bahwa hampir setengahnya responden Hasil uji chi square didapatkan p = 0,001
dengan penggunaan gadget selalu
berjumlah 23 (31%). Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan


Tabel 5 Distribusi frekuensi responden
bahwa terdapat perbedaan ketajaman
dengan ketajaman penglihatan pada
penglihatan antara siswa yang
siswa di MTs Riyadlatul Fallah
menggunakan gadget dan yang tidak
Jombang pada bulan Mei 2018
No Ketajaman Frekuensi Persentase (%) menggunakan gadget di mana
penglihatan ketajaman penglihatan normal dengan
1 Normal 21 28 penggunaan gadget sebanyak 5 (7%).
2 Hampir 23 31 Ketajaman penglihatan hampir normal
normal dengan penggunaan gadget terbesar
3 Rendah 30 41
Total 74 100
selalu adalah sebanyak 8 (11%) dan
ketajaman penglihatan rendah dengan
Sumber: Data Primer, 2018
penggunaan gadget selalu sebanyak 15
(21%).
Berdasarkan tabel 5 menunujukkan Hasil dari uji statistik Chi Square yang
bawa hampir setengahnya responden menunjukkan nilai signifikan sebesar
dengan penglihatan rendah adalah 0,001. Signifikan pengaruh
berjumlah 30 (41%). menggunakan ρ < α dengan tingkat
kesalahan 0,05. Karena nilai p (0,001)
< (0,05), maka H0 di tolak dan H1
diterima yang berarti bahwa ada
hubungan penggunaan gadget dengan
ketajaman penglihatan pada siswa di
MTs Riyadlatul Fallah Jombang.
PEMBAHASAN Hasil penelitian ini di dukung oleh
penelitian yang dilakukan Widea
Penggunaan gadget pada siswa di Ernawati (2015:6) yang berjudul
MTs Riyadlatul Fallah Jombang pengaruh penggunaaan gadget terhadap
penurunan tajam penglihatan pada anak
Berdasarkan tabel 5.4 di atas
usia sekolah di SD Muhammadiyah
menunjukkan bahwa responden yang
Pontianak Selatan yang menunujukkan
menggunakan gadget yang paling
bahwa penurunan tajam penglihatan
banyak yaitu 23 (31%), menganggap
pada anak yang frekuensi lamanya
gadget adalah hal yang paling penting
menggunakan gadget dalam kategori
saat ini, gadget sebagai media hiburan
berlebihan diakibatkan oleh stress
seperti facebook, whatsapp maupun
yabng terjadi pada fungsi penglihatan.
game online, tidak bisa berkomunikasi
Hasil penelitian ini juga di dukung oleh
selain menggunakan gadget.
penelitian wati (2008) yang
Penggunaan gadget menjadi kebutuhan menunjukkan bahwa frekuensi anak-
yang sangat penting bagi kehidupan anak berada pada pencahayaan redup
saat ini yang memerlukan aktifitas atau tidak baik lebih kecil dibandingan
tinggi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat dengan pencahayaan terang atau baik.
di dalamnya tidak hanya terbatas pada Selanjutnya, pengaruh frekuensi, posisi
fungsi yang biasa saja terdapat pada dan intensitas pencahayaan saat
telepon genggam. Gadget dapat juga menggunakan gadget terhadap
digunakan sebagai sarana bisnis, penurunan tajam penglihatan.
penyimpanan berbagai arsip dan
Gadget adalah media yang memiliki
dokumen penting, sarana
fungsi praktis, spesifik dipakai sebagai
musik/video/hiburan, alat informasi
alat komunikasi modern. Gadget dapat
bahkan juga sebagai alat dokumentasi
membantu kebutuhan hidup manusia di
berbagai acara. Hal ini menjadikan
jaman sekarang. Sebab dengan gadget
gadget sebagai salah satu
manusia dapat dengan mudah
perkembangan teknologi yang paling
melakukan semua hal, mulai hal yang
maju dan aktual di Indonesia maupun
paling kecil hingga kegiatan yang
dunia.
memerlukan kerja keras ekstra.
Sedangkan menurut peneliti pemberian
Ketajaman penglihatan pada siswa
gadget pada anak usia sekolah dapat
menyebabkan siswa mengalami di MTs Riyadlatul Fallah Jombang
ketergantungan pada gadget yang Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
berdampak pada beberapa masalah, bahwa ada siswa yang memiliki
masalah perilaku maupun gangguan ketajaman penglihatan rendah yang
pada kesehatan terutama kesehatan paling banyak adalah 30 siswa (41%),
pada mata. Dimana siswa yang sudah mereka tidak bisa membaca snellen
kecanduaan pada gadget sudah pasti chart pada huruf atau angka berukuran
akan selalu menatap layar monitor sedang sampai yang paling kecil, jika
gadget, jika siswa tersebut pada dipaksakan membaca mereka akan
dasarnya sudah ada faktor herediter mengalami pusing dan mata akan
maka akan dengan mudah akan berkunang-kunang. Siswa yang
mengalami gangguan pada sistem menggunakan alat bantu melihat
penglihatannya. kacamata ada sebanyak 11 siswa,
sedang yang lainnya masih
memaksakan matanya untuk melihat penduduk umur di atas 6 tahun di
tulisan di papan tulis. Indonesia adalah sebesar 4,6%,
proporsi penurunan tajam penglihatan
Dampak dari penggunaan gadget sebesar 0,9%. Proporsi pengguna
adalah terganggunya kesehatan. kacamata atau lensa kontak pada
Radiasi yang ditimbulkan dari monitor penduduk dengan umur di atas 6 tahun
gadget dapat berpengaruh pada di provinsi Jawa Timur adalah sebesar
kesehatan, terutama kesehatan mata. 4,8%, proporsi penurunan tajam
Sebab mata adalah media pertama kali penglihatan sebesar 1,0%. Survei
yang digunakan untuk melihat layar dilakukan oleh America Optometrist
pada gadget. Lamanya radiasi yang di Association (AOA) menunjukkan
tatap oleh mata dapat menyebabkan bahwa lebih dari 10 juta pemeriksaan
mata menjadi lelah dan dalam jangka mata per tahun di Amerika Serikat
panjang dapat menjadikan penglihatan dilakukan untuk masalah penglihatan
menjadi kabur (Estanda, 2014:50). oleh penggunaan perangkat elektronik
Ketajaman penglihatan diartikan (Jurisna Maria Pangemanan, 2014:2).
sebagai kemampuan manusia dalam
melihat dengan jelas jarak dekat atau Hubungan penggunaan gadget
jauh menggunakan mata normal atau dengan ketajaman penglihatan pada
biasanya 6 meter. Beberapa faktor siswa di MTs Riyadlatul Fallah
seperti penerangan, kontras cahaya, Jombang
perpaduan warna ataupun kelainan
refraksi dapat menyebabkan Hasil analisa uji chi square
menurunnya ketajaman penglihatan menggunakan SPSS, taraf kesalahan
pada manusia. Penurunan ketajaman 5% diperoleh nilai p value 0,001<0,05
penglihatan adalah kelainan pembiasan maka H1 di terima yang artinya ada
sinar oleh media penglihatan hubungan penggunaan gadget dengan
ketajaman penglihatan pada siswa di
Menurut peneliti siswa anak sekolah MTs Riyadlatul Fallah Jombang.
boleh saja menggunakan gadget yang Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
terpenting tahu bagaimana cara bahwa terdapat perbedaan ketajaman
penggunaan dengan baik agar tidak penglihatan antara siswa yang
mengganggu penglihatan dan menggunakan gadget dan yang tidak
menyebabkan menurunnya ketajaman menggunakan gadget. Perbedaan
penglihatan, sebab hal yang paling terlihat sangat signifikan, di mana
utama adalah mata jika mata sudah siswa yang menggunakan gadget
mengalami penurunan ketajaman yang mempunyai penglihatan normal
sangat drastis akan berdampak pada sebanyak 12 siswa, hampir normal
kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang sebanyak 19 siswa dan ketajaman
akan dilakukan dalam kesehariaannya. penglihatan rendah sebanyak 26 siswa.
Kacamata atau lensa kontak adalah satu Sedangkan mereka yang tidak
barang yang tidak akan mereka menggunakan gadget dengan
tinggalkan, karena tidak akan bs penglihatan normal sebanyak 8 siswa,
melihat dengan jelas tanpa alat bantu hampir normal 4 siswa dan ketajaman
tersebut. penglihatan rendah sebanyak 4 siswa.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Kemudahan untuk melihat suatu objek
Riskesdas tahun 2013 proporsi kerja dipengaruhi oleh tingkat
pengguna kacamata atau lensa kontak pencahayaan yang baik, karena
semakin tinggi tingkat pencahayaan Pembahasan hubungan antara jenis
maka akan semakin mudah seseorang kelamin dengan aktifitas penggunaan
untuk melihat suatu objek kerja. gadget menunjukkan bahwa pada tabel
Pencahayaan merupakan salah satu 1 responden yang berjenis kelamin
sumber untuk menerangi objek apapun. laki-laki lebih besar penggunaan
Selain itu pencahayaan memadai gadget dibandingkan dengan responden
memberikan kesan pemandangan yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini
lebih baik dan keadaam lingkungan dapat diartikan bahwa responden
menyegarkan (Budiono, dkk 2013:52). berjenis kelamin laki-laki lebih sering
dan membutuhkan gadget di setiap
Penurunan ketajaman penglihatan juga waktunya. Baik untuk keperluan
dipengaruhi seringnya melihat objek negatif maupun positif sekalipun. Rasa
dengan jarak yang terlalu dekat dan sayang orangtua kepada anaknya tidak
intensitas pencahayaan yang sangat harus dengan memberikan semua hal
kuat. Jarak yang terlalu dekat membuat yang di minta oleh anaknya, termasuk
kekuatan akomodasi pada mata juga ketika anaknya meminta untuk
sangat kuat. diberikan gadget yang sebenarnya
belum terlalu penting bagi anak usia
Radiasi elektromagnetik dihasilkan sekolah 12-15 tahun. Jika sang anak
oleh adanya tekanan radiasi monitor merengek untuk diberikan gadget,
yang tinggi. Gelombang yang terlalu berikan pengertian dengan bahasa
lama di lihat tersebut akan di tangkap semudah mungkin agar bisa di terima
oleh kornea mata, selanjutnya cahaya oleh sang anak. Gadget akan diberikan
tersebut akan dikirimkan pada lensa, jika sudah waktunya, jika sang anak
lensa yang terus- sudah paham bagaimana intensitas
terusan menerima rangsangan cahaya y penggunaan gadget agar tidak berlebih,
ang kuat akan membuat mata rusak, kar posisi maupun intensitas pencahayaan
ena secara fisiologis syaraf mata sangat agar ketajaman penglihatan para siswa
mudah rentan dan rusak (Hartono, tetap terjaga ketajamannya. Mengingat
2014:52-53). penggunaan gadget secara berlebih dan
dengan posisi maupun intensitas
Menurut peneliti setelah anak di beri pencahayaan yang kurang akan sangat
penjelasan mengenai dampak berpengaruh pada kesehatan mata anak.
penggunaan gadget yang berlebih, anak Hal tersebut juga dapat mengurangi
akan merunah gaya hidup dan pola penggunaan gadget pada waktu dan
pikirnya untuk menggunakan gadget fungsi yang dibutuhkan anak usia
jika diperlukan saja. Meskipun sekolah dan juga dapat menurunkan
sebagian besar responden memiliki resiko penurunan ketajaman
persepsi yang negatif terhadap penglihatan pada anak usia sekolah.
penggunaan gadget dengan ketajaman
penglihatan, akan tetapi pada
kenyataanya responden masih saja
menggunakan gadget tidak sesuai SIMPULAN DAN SARAN
kebutuhannya saja, tetapi tetap
mengggunakan gadget di setiap waktu Simpulan
dengan alasan-alasan tertentu. 1. Penggunaan gadget pada siswa di
MTs Riyadlatul Fallah Jombang
adalah selalu menggunakan
gadget.
2. Ketajaman penglihatan siswa di KEPUSTAKAAN
MTs Riyadlatul Fallah Jombang
adalah masuk dalam kategori AmericanOptometric Association,
penglihatan rendah. Computer Vision Syndrome,
3. Terdapat hubungan penggunaan 2013 (cited; 2013 sept 19).
gadget dengan ketajaman Available from
penglihatan pada siswa. http://www.oao.org/x5374.xml
Budiono P, 2013, Bunga Rampai
Saran
Hiperkes Dan Kk. Semarang:
1. Bagi responden Badan Penerbit Universitas
Hasil penelitian ini, meskipun Diponegoro
responden menggunakan gadget, Ernawati W. Pengaruh penggunaan
responden juga harus mencari tahu gadget terhadap penurunan
apa saja dampak yang akan tajam penglihatan pada anak
ditimbulkan dari penggunaan usia sekolah (6-12 tahun ) di SD
gadget secara berlebih, baik posisi Muhammadiyah 2 Pontianak
penggunaan maupun intensitas
selatan.[Jurnal].[Pontianak[.
pencahayaannya. Fakultas Kedokteran
2. Bagi pihak sekolah
Universitas Tanjungpura; 2015
Dari penelitian yang sudah
dilakukan diharapkan pihak Ilyas, Sidarta, 2012, teknik-teknik
instansi pendidikan untuk pemeriksaan dalam ilmu
memberikan penjelasan kepada penyakit mata edisi 4, badan
para siswanya untuk menggunakan penerbit: FKUI, Jakarta
gadget secara baik dan benar.
3. Bagi orangtua Nursalam. 2011. Konsep dan
Hasil Penelitian ini diharapkan penerapan Metode Penelitian
untuk orang tua untuk secara bijak Ilmu Keperawatan. Jakarta:
memberikan gadget kepada Salemba Medika
anaknya sesuai dengan fungsi dan
usianya, jika diberikan orangtua Pheasant, Stepen, 2005, Economics,
harus mampu mengontrol Works and Health.USA: Aspen
penggunaan gadget anak, lamanya Publisher Inc.
penggunaan gadget, posisi ataupun Riskesdas, 2013. Riset ketajaman
intensitas pencahayaan agar penglihatan, Jakarta: Badan
ketajaman penglihatan pada anak Penelitian Pengembangan
tetap terjaga. Kesehatan Kementrian RI
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil Penelitian ini diharapkan Suherman, 2012, buku saku
menjadi acuan untuk melakukan perkembangan anak, Jakarta:
penelitian yang lebih kompleks EGC
terhadap dampak penggunaan
gadget di masyarakat maupun di Suherman, 2012, buku saku
kalangan civitas akademika. perkembangan anak, Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai