Anda di halaman 1dari 12

1

HEME : Health and Medical Journal


pISSN : 2685 – 2772
eISSN : 2685 – 404x
Available Online at : https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/heme/issue/view/48

KARAKTERISTIK MIOPIA PADA SISWA


KELAS V DAN VI DI SDN 15 KOTA
PARIAMAN TAHUN 2022
Chici Qholiva Efendi 1, Haves Ashan 2, Suharni 3

¹Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, Padang, Indonesia


²Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, Padang, Indonesia

Abstrak

Latar Belakang : Anak-anak dengan myopia tidak mengeluhkan adanya gangguan penglihatan namun sering
mempunyai kebiasaan memicingkan matanya untuk mencegah abrasi sferis atau untuk mendapatkan efek lubang
kecil. Indonesia prevalensinya mencapai 22,1%. Dari prevalensi yang ada berdasarkan perhitungan jumlah
penduduk di Indonesia dengan keadaan severe low vision pada kelompok usia 5-14 tahun sebesar 14.407 orang.
Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui karakteristik miopia pada siswa kelas V dan VI di SDN 15 Kota
Pariaman tahun 2022.
Metode : penelitian yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan studi observasional yang menggunakan data
sekunder hasil pemeriksaan mata. Pengumpulan data telah dilakukan pada tanggal 07 September sampai 08
September 2023. Populasi adalah siswa kelas V dan VI di SDN 15 Kota Pariaman yang masih terdaftar pada
tahun 2022 berjumlah 43 siswa sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik Itotal sampling sebanyak
38 sampel. Data dianalisis secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi.
Hasil penelitian : menunjukan 47.4% siswa mengalami miopia sangat ringan, 52.6% siswa berumur >11 tahun,
68.4% siswa berjenis kelamin perempuan, 63.2% siswa memiliki kebiasaan membaca jarak dekat ≥30 cm,
57.9% siswa memiliki kebiasaan menonton TV ≥3 m, 60.5% siswa memiliki kebiasaan tidak menggunakan HP.
Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa banyak miopia sangat ringan,
berumur >11 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki kebiasaan membaca jarak dekat ≥30 cm, memiliki
kebiasaan menonton TV ≥3 m, memiliki kebiasaan tidak menggunakan HP.

Kata Kunci :Umur, Jenis Kelamin, Membaca, Menonton, HP, Miopia.

Abstract

Background: Children with myopia do not typically complain of visual disturbances but often develop the habit
of squinting their eyes to prevent spherical abrasion or to achieve a pinhole effect. In Indonesia, myopia's
prevalence reaches 22.1%. Based on the existing prevalence and calculations using the population data for
Indonesia, there are an estimated 14,407 individuals with severe low vision in the 5-14 year age group.
Purpose: The purpose of this research is to investigate the characteristics of myopia in 5th and 6th-grade
students at SDN 15 Kota Pariaman in 2022.
Method: This research employs a descriptive approach with an observational study design using secondary
data from eye examination results. Data collection took place from September 7th to September 8th, 2023. The
study's population comprises 43 students in grades V and VI at SDN 15 Pariaman, who were still enrolled in
2022. A total sampling technique was used, resulting in 38 samples. The data were analyzed univariately in the
form of a frequency distribution.
Research Results: The results indicate that 47.4% of the students exhibit very mild myopia, 52.6% are over 11
years old, 68.4% are female, 63.2% have a habit of reading at close range (≥30 cm), 57.9% have the habit of
watching TV from a distance of ≥3 meters, and 60.5% have the habit of not using cell phones.
Conclusion: Based on the research findings, it can be concluded that a significant proportion of students have
very mild myopia, are over 11 years old, are female, have a habit of reading at close range (≥30 cm), watch TV
from a distance of ≥3 meters, and do not use cell phones

Keywords: Age, Gender, Reading, Watching, Cell Phone, Myopia.

Health and Medical Journal


I. Pendahuluan meningkat hingga 49.8% dan prevalensi
Mata merupakan salah satu organ indra miopia patologis hingga 9.8%.11
manusia yang mempunyai fungsi yang Diagnosis dari miopia dapat dilakukan
sangat besar. Penyakit mata seperti kelainan- secara objektif menggunakan retinoskopi
kelainan refraksi sangat membatasi fungsi maupun refraktometer untuk menentukan
tersebut1 Kelainan refraksi merupakan salah perkiraan kekuatan lensa. Penilaian secara
satu penyakit mata yang dapat menyebabkan subjektif dilakukan untuk menentukkan
kebutaan.2. Miopia merupakan suatu kondisi kekuatan lensa yang paling baik dan nyaman
dimana objek yang jauh tidak dapat bagi pasien. Penatalaksanaan menggunakan
ditampilkan secara jelas pada retina oleh kacamata, lensa kontak, maupun tindakan
sistem optik mata, karena sinar yang datang operasi menjadi pilihan dalam menangani
dibiaskan di depan retina atau bintik kuning.3 kelainan refraksi yang terjadi.13
Miopia umumnya terjadi ketika bola mata Miopia juga merupakan salah satu
menjadi memanjang atau ketika kornea mata penyebab utama penurunan tajam
memiliki peningkatan kelengkungan. Pada penglihatan pada anak-anak usia sekolah,
miopia cahaya yang masuk ke mata sedangkan penglihatan yang baik sangat
difokuskan di depan retina sehingga benda diperlukan dalam proses belajar mengajar.4
yang jauh terlihat kabur.4 Risiko terjadinya miopia dihubungkan
Miopia telah menjadi permasalahan dengan berbagai faktor risiko, antara lain
global yang berdampak pada kualitas adalah jenis kelamin, riwayat keluarga,
penglihatan, kehidupan sosial, dan ekonomi membaca buku dan menonton tv.14,15,16,17
penderitanya.5 Miopia telah ditetapkan oleh Anak-anak dengan miopia tidak
WHO (World Health Organization) sebagai mengeluhkan adanya gangguan penglihatan
salah satu prioritas untuk mengendalikan dan namun sering mempunyai kebiasaan
mencegah kebutaan di dunia pada tahun memicingkan matanya untuk mencegah
2020.6 Prevalensi miopia di Amerika Serikat abrasi sferis atau untuk mendapatkan efek
meningkat selama tiga dekade terakhir dari lubang kecil.18 Istilah yang digunakan untuk
25% menjadi 41%.7 miopia yang berkembang pada anak usia
Angka kejadian miopia akan terus sekolah yaitu 8-14 tahun disebut school
meningkat dan disertai dengan peningkatan miopia, school miopia disebut juga simple
angka kejadian miopia patologis.8 Miopia miopia yang menunjukkan derajat miopia
patologis merupakan konsekuensi patologis yang rendah sampai dengan sedang (0
dari pemanjangan bola mata dan akan sampai dengan - 6 D). 19
menyebabkan kebutaan yang ireversibel. Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui karakteristik
Usia pasien saat miopia mulai bermanifestasi miopia pada siswa kelas V dan VI di SDN 15
akan menentukan progresivitas dan derajat Kota Pariaman.
miopia pasien. Miopia yang tidak dikoreksi
menjadi penyebab utama gangguan II. BAHAN DAN METODE
gangguan tajam penglihatan di dunia.9 Penelitian ini mencakup ruanglingkup
Berdasarkan data dari badan kesehatan bidang ilmu penyakit mata, yang dilakukan
World Health Organization (WHO), di SDN 15 KOTA PARIAMAN pada bulan
sebanyak 2,6 miliar orang menderita miopia. September 2023. Jenis penelitian ini adalah
Miopia lebih banyak ditemukan terutama deskriptif. Sampel penelitian ini adalah siswa
pada daerah perkotaan di Asia Timur dan kelas V dan VI di SDN 15 Kota Pariaman
Asia Tenggara.10 Prevalensi miopia di Asia
yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi.
tenggara pada tahun 2016 adalah 4.9% pada
anak-anak dan 32.9% pada orang dewasa.8 Pengambilan sampel dengan
Secara keseluruhan, pada tahun 2050 menggunakan total population, dengan
diperkirakan prevalensi miopia akan besar sampel sebanyak 38 orang.
1
Heme, Vol V No 1 2
January 2023

Pengumpulan data dilakukan dengan cara Tabel 3. Jenis Kelamin Siswa Kelas V dan VI di SDN
15 Kota Pariaman Tahun 2022
wawancara dan pengisian kuesioner yang
telah disiapkan, data mencakup tentang
umur, jenis kelamin, riwayat keluarga,
kebiasaan membaca jarak dekat, kebiasaan
menonton TV, kebiasaan menggunakan HP
dan derajat miopia. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa dari 38 responden lebih dari separuh
Analisis pada penelitian ini adalah
yaitu 68.4% siswa berjenis kelamin
analisis univariat bertujuan untuk perempuan pada siswa kelas V dan VI di
menjelaskan atau mendeskripsikan SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022.
karekteristik setiap variabel penelitian,yang
disajikan dalam bentuk tabel distribusi Tabel 4. Kebiasaan Menbaca Siswa Kelas V dan VI
di SDN 15 Kota Pariaman Tahun 2022
frekuensi dan persentase.

HASIL .
III.
Analisis Univariat
Tabel 1. Derajat Miopia Siswa Kelas V dan VI di
SDN 15 Kota Pariaman Tahun 2022
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa dari 38 responden lebih dari separuh
yaitu 63.2% siswa memiliki kebiasaan
membaca jarak dekat ≥30 cm pada siswa
kelas V dan VI di SDN 15 Kota Pariaman
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tahun 2022.
bahwa dari 38 responden banyak didapatkan
yaitu 47.4% siswa mengalami miopia sangat Tabel 5.Kebiasaan Menonton TV Siswa Kelas V dan
ringan dan 42.1% siswa miopia ringan VI di SDN 15 Kota Pariaman Tahun 2022
dengan selisih 5.3% pada siswa kelas V dan
VI di SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022.

Tabel 2. Umur Siswa Kelas V dan VI di SDN 15 Kota


Pariaman Tahun 2022
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa dari 38 responden lebih dari separuh
yaitu 57.9% siswa memiliki kebiasaan
menonton TV ≥3 m pada siswa kelas V dan
VI di SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa dari 38 responden lebih dari separuh Tabel 6.Kebiasaan Menggunakan HP Siswa Kelas V
yaitu 52.6% siswa berumur >11 tahun pada dan VI di SDN 15 Kota Pariaman Tahun
2022
siswa kelas V dan VI di SDN 15 Kota
Pariaman tahun 2022.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat


bahwa dari 38 responden lebih dari separuh

Health and Medical Journal


yaitu 60.5% siswa memiliki kebiasaan tidak mengalami miopia berat di Sekolah Dasar
menggunakan HP pada siswa kelas V dan VI Indriyasana Jakarta Barat.
di SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
IV. PEMBAHASAN penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2021)
A. DERAJAT MIOPIA SISWA KELAS V DAN yang berjudul hubungan penggunaan gadget
VI DI SDN 15 KOTA PARIAMAN dengan kejadian miopia pada siswa sekolah
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dasar di Sekolah Dasar Jawa Barat. Hasil
bahwa dari 38 responden banyak didapatkan penelitian menunjukan bahwa lebih dari
yaitu 47.4% siswa mengalami miopia sangat separuh yaitu 68.9% murid mengalami
ringan dan 42.1% siswa miopia ringan myopia berat. Hal ini dikarenakan siswa dan
dengan selisih 5.3% pada siswa kelas V dan siswi menggunakan gadget dan menonton
VI di SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022. TV lebih dari 6 jam.
Siswa memiliki derajat miopia sangat Hasil penelitian yang dilakukan oleh
ringan hampir sama dengan siswa derajat Asiyanto (2020) yang berjudul faktor-faktor
miopia ringan, hal ini dikarenakan pada yang berhubungan dengan kejadian myopia
siswa yang memiliki miopia sangat ringan pada siswa sekolah dasar Islam Al-Azhar 32
dan miopia ringan mulai adanya gangguan Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penglihatan pada anak siswa yang siswa banyak yang memiliki myopia berat
disebabkan adanya kebiasaan yang memicu yaitu 61.7% pada siswa sekolah dasar Islam
terjadinya miopia. Sejalan juga dengan Al-Azhar 32 Padang.
penelitian yang yang dilakukan oleh Miopia merupakan kesalahan refraksi
Yudistira (2021) yang berjudul karakteristtik dengan berkas sinar memasuki mata yang
kejadian miopia pada siswa sekolah dasar di sejajar dengan sumbu optik dibawa ke fokus
Sekolah Dasar Mandala Surabaya. Hasil di depan retina sebagai akibat bola mata
penelitian menunjukan bahwa lebih dari yang terlalu panjang dari depan kebelakang
separuh yaitu 56.8% responden mengalami atau peningkatan kekuatan daya refraksi
miopia sangat ringan di Sekolah Dasar media mata. Disebut juga nearsightedness,
Mandala Surabaya. karena titik dekatnya kurang jauh
Hasil penelitian menunjukan bahwa dibandingkan pada emetropia atau mata
adanya siswa yang memiliki derajat miopia normal.21 Miopia merupakan kelainan
sedang, hal ini dikarenakan siswa mengalami refraksi dengan bayangan sinar dari suatu
atau kesulitan dalam penglihatan, siswa yang objek yang jauh difokuskan di depan retina
mengalami miopia dikarenakan siswa pada mata yang tidak berakomodasi, yang
memiliki kebiasaan yang dapat merusak terjadi akibat ketidaksesuaian antara
penglihatan, kejadian miopia pada siswa kekuatan optik (optical power) dengan
dikarenakan kesalahan refraksi dengan panjang sumbu bola mata (axial length).22
berkas sinar memasuki mata yang sejajar
dengan sumbu optik dibawa ke fokus di B. Umur Siswa Kelas V dan VI di SDN 15
depan retina sebagai akibat bola mata yang Kota Pariaman Tahun 2022.
terlalu panjang dari depan kebelakang atau Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat
peningkatan kekuatan daya refraksi media bahwa dari 38 responden lebih dari separuh
mata. yaitu 52.6% siswa berumur >11 tahun pada
Hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa kelas V dan VI di SDN 15 Kota
Aristia (2020) yang berjudul karakteristtik Pariaman tahun 2022.
kejadian miopia pada siswa sekolah dasar di Siswa banyak berumur >11 memiliki
Sekolah Dasar Indriyasana Jakarta Barat. derajat miopia dikarenakan pada anak yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak berumur >11 mulai memiliki kebiasaan yang
didapatkan yaitu 67.8% responden dapat memicu terjadinya miopia, pada anak
3
Heme, Vol V No 1 4
January 2023

berumur >11 tahun anak mulai memiliki siswa sekolah dasar Negeri 02 Pasar Gadang.
kebiasaaan menonton TV serta pada anak ini Hasil penelitian bahwa kejadian myopia
memiliki kebiasaan menggunakan HP. banyak didapatkan siswa berumur >11 tahun.
Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa Status refraksi bayi baru lahir umumnya
yang mengalami miopia banyak didapatkan hipermetropi dengan kekuatan refraksi
pada siswa berumur >11 tahun, hal ini sekitar 3.0 D. Saat bayi mencapai umur
dikarenakan pada siswa berumur >11 tahun beberapa bulan, hipermetropi sedikit
sudah aktif atau sering menggunakan HP bertambah. Derajat hipermetropi kemudian
dalam kesaharian-hariannya dan sering turun menjadi 1.0 D pada umur 1 tahun
menonton TV yang terlalu lama yang karena perubahan yang terjadi pada kekuatan
mengakibatkan terjadinya miopia. Sejalan refraksi kornea dan lensa, serta pertambahan
juga dengan penelitian yang yang dilakukan panjang sumbu bola mata. Pada umur 2
oleh Yudistira (2021) yang berjudul tahun, proporsi segmen anterior telah
karakteristtik kejadian miopia pada siswa mencapai mata dewasa, tetapi kuvatura
sekolah dasar di Sekolah Dasar Mandala permukaan refraksi lensa sekitar 1,8 D pada
Surabaya. Hasil penelitian menunjukan umur 3 tahun sampai 14 tahun.
bahwa lebih dari separuh yaitu 67.4%
responden memiliki umur >11 tahun di C. Jenis Kelamin Siswa Kelas V dan VI di
Sekolah Dasar Mandala Surabaya. SDN 15 Kota Pariaman
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat
Aristia (2020) yang berjudul karakteristik bahwa dari 38 responden lebih dari separuh
kejadian miopia pada siswa sekolah dasar di yaitu 68.4% siswa berjenis kelamin
Sekolah Dasar Indriyasana Jakarta Barat. perempuan pada siswa kelas V dan VI di
Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022.
didapatkan yaitu 59.8% responden memiliki Alasan menyatakan bahwa jenis kelamin
umur >11 tahun di Sekolah Dasar perempuan lebih banyak menderita miopia
Indriyasana Jakarta Barat. Sebagaimana yang dibandingkan laki-laki karena anak
juga disampaikan dalam penelitian yang perempuan lebih banyak menghabiskan
dilakukan oleh Hastuti (2021) yang berjudul waktu di dalam ruangan dengan membaca
karakteristtik kejadian miopia pada siswa buku atau menonton televisi.
sekolah dasar di Sekolah Dasar Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa
Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih yang mengalami miopia banyak didapatkan
dari separuh yaitu 78.4% responden pada siswa yang berjenis kelamin perempuan,
memiliki umur >11 tahun di Sekolah Dasar hal ini dikarenakan pada siswa yang berjenis
Jawa Barat. kelamin perempuan sering menggunakan HP
Hasil penelitian ini didukung oleh dan sering bermain game serta pada anak
Wulansari, dkk (2020) yang berjudul faktor- perempuan sering menonton TV terlalu lama,
faktor yang berhubungan dengan kejadian mengakibatkan intensitas cahaya terlalu
myopia pada siswa sekolah dasar didaerah berlebihan masuk kedalam mata sehingga
perkantoran dan didaerah pinggiran. Hasil mengalami miopia. Sejalan juga dengan
penelitian menunjukan bahwa siswa banyak penelitian yang dilakukan oleh Aristia (2020)
mengalami myopia berat yaitu 62.8%, hasil yang berjudul karakteristtik kejadian miopia
penelitian menunjukan bahwa kejadian pada siswa sekolah dasar di Sekolah Dasar
myopia banyak didapatkan pada responden Indriyasana Jakarta Barat. Hasil penelitian
berumur >11 tahun 61.7% di Jawa Barat. menunjukan bahwa banyak didapatkan yaitu
Hasil penelitian ini sejalan dengan 59.4% responden berjenis kelamin
penelitian yang dilakukan oleh Najoan (2022) perempuan di Sekolah Dasar Indriyasana
yang berjudul faktor-faktor yang Jakarta Barat.
berhubungan dengan kejadian myopia pada

Health and Medical Journal


Hasil penelitian ini sejalan dengan Hasil penelitian banyak menunjukan
penelitian yang yang dilakukan oleh membaca jarak ≥30 cm dikarenakan pada
Yudistira (2021) yang berjudul karakteristik saat membaca terjadinya miopia akan
kejadian miopia pada siswa sekolah dasar di dipengaruhi posisi, kecukupan cahaya ketika
Sekolah Dasar Mandala Surabaya. Hasil membaca, besar kecilnya huruf atau angka
penelitian menunjukan bahwa lebih dari yang bibaca serta disebabkan oleh faktor
separuh yaitu 74.5% responden berjenis keturunan yang menyebabkan terjadinya
kelamin perempuan di Sekolah Dasar miopia.
Mandala Surabaya. Pada penelitian ini hasil yang didapatkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan tidak sesuai dengan teori dan penelitian
penelitian yang yang dilakukan oleh Hastuti sebelumnya. dalam penelitian ini didapatkan
(2021) yang berjudul karakteristtik kejadian sebanyak 63.2% siswa memiliki kebiasaan
miopia pada siswa sekolah dasar di Sekolah membaca dengan jarak ≥ 30 cm sehingga
Dasar Jawa Barat. Hasil penelitian tidak menjadi faktor resiko utama terhadap
menunjukan bahwa lebih dari separuh yaitu terjadinya miopia dalam penelitian ini
67.2% responden memiliki jenis kelamin meskipun seluruh responden mengalami
perempuan di Sekolah Dasar Jawa Barat. miopia, baik itu miopia sangat ringan,
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan miopia ringan dan miopia sedang.
penelitian yang dilakukan oleh Ariaty, dkk Berdasarkan teori, miopia didapatkan pada
(2019) yang berjudul faktor-faktor yang siswa yang memiliki kebiasaan membaca
berhubungan mempengaruhi terjadinya jarak dekat atau < 30 cm, hal ini menjadi
myopia pada siswa dan siswi SD Katolik faktor resiko terjadinya miopia dikarenakan
Kota Parepare. Hasil penelitian menunjukan saat membaca buku dengan posisi yang
bahwa kejadian myopia banyak didapatkan dekat, secara tidak langsung mata akan
pada responden dengan berjenis kelamin dipaksa untuk bekerja lebih keras untuk
laki-laki yaitu 71.5%, hal ini dikarenakan melihat tulisan yang ada pada buku. Padahal
pada responden laki-laki sering menonton saat membaca buku perlu konsentrasi yang
TV dan menggunakan gadget yang lebih tinggi. Mata yang bekerja berlebihan
berlebihan. tersebut akan membuat yang bersangkutan
Hasil penelian ini sejalan dengan merasa lebih lelah. Matapun terasa perih dan
penelitian yang dilakukan oleh Priyati (2021) kadang berair . Penelitian tidsk sejalan juga
yang berjudul karakteristik kejadian myopia dengan penelitian yang yang dilakukan oleh
pada siswa sekolah dasar Negeri 02 Yudistira (2021) yang berjudul karakteristik
Kampung Olo Kota Padang. Hasil penelitian kejadian miopia pada siswa sekolah dasar di
menunjukan bahwa banyak didapatkan Sekolah Dasar Mandala Surabaya. Hasil
kejadian myopia banyak didapatkan pada penelitian menunjukan bahwa lebih dari
responden berjenis kelamin perempuan yaitu separuh yaitu 71.5% responden memiliki
63.8% pada siswa sekolah dasar Negeri 02 kebiasaan membaca jarak dekat di Sekolah
Kampung Olo Kota Padang. Dasar Mandala Surabaya.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
D. Kebiasaan Membaca Siswa Kelas V penelitian yang dilakukan oleh
dan VI di SDN 15 Kota Pariaman Nisaussholilla, dkk (2020) yang berjudul
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat hubungan kebiasan menggunakan gadget
bahwa dari 38 responden lebih dari separuh dan kebiasaan membaca dengan kejadian
yaitu 63.2% siswa memiliki kebiasaan miopia pada anak siswa SDN 035 Soka
membaca jarak ≥30 cm pada siswa kelas V Bandung. Hasil penelitian menunjukan
dan VI di SDN 15 Kota Pariaman tahun bahwa banyak di dapatkan pada siswa
2022. memiliki kebiasaan membaca jarak <30 cm.

5
Heme, Vol V No 1 6
January 2023

Hasil penelitian ini didukung oleh responden karena dengan kebiasaan


penelitian yang dilakukan Sofiani, dkk (2021) menonton tv dengan jarak ≥3 meter, siswa
yang berjudul faktor-faktor yang kelas V dan VI di SDN 15 Kota Pariaman
mempengaruhi derajat miopia pada siswa tetap mengalami miopia. Kebiasaan
dan siswi sekolah dasar Negeri 2 menonton tv dengan jarak dekat dapat
Tamanggung Kabupaten Tamanggung. Hasil meningkatkan kejadian miopia dikarenakan
penelitian menunjukan bahwa responden adanya efek fisik langsung akibat akomodasi
banyak memiliki kebiasaan membaca yang terjadi secara terus menerus sehingga
jarak >30 cm yaitu 62.8% dan hasil menyebabkan tonus otot siliaris pada bola
penelitian banyak didapatkan pada jenis mata menjadi tinggi dan lensa menjadi
kelamin perempuan yaitu 57.7% pada siswa cembung. Jarak yang semakin dekat akan
dan siswi sekolah dasar Negeri 2 menyebabkan semakin kuatnya akomodasi
Tamanggung Kabupaten Tamanggung. mata. Lamanya aktivitas melihat jarak dekat
Hasil penelian ini tidak sejalan dengan akan menstimulasi perubahan perubahan
penelitian yang dilakukan oleh Priyati (2021) biokimia dan struktural pada sklera dan
yang berjudul karakteristik kejadian myopia koroid yang menyebabkan elongasi aksial.
pada siswa sekolah dasar Negeri 02 Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Kampung Olo Kota Padang. Hasil penelitian penelitian yang yang dilakukan oleh Umami,
menunjukan bahwa banyak didapatkan dkk (2021) yang berjudul faktor-faktor
kejadian miopia banyak didapatkan pada berhubungan dengan kejadian miopia pada
responden yang memiliki kebaiasaan anak siswa sekolah dasar Negeri 1 Balun.
membaca jarak <30 cmpada siswa sekolah Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak
dasar Negeri 02 Kampung Olo Kota Padang. didapatkan yaitu 59.7% responden memiliki
Membaca buku jarak dekat dan sambil kebiasaan nonton TV jarak dekat <3 meter.
tiduran menyebabkan mata menjadi minus Sebagaimana juga disampaikan dalam
karena posisi tidak ergonomis, maka jarak penelitian yang dilakukan oleh Al Anwar
membaca tidak ideal. Seharusnya jarak (2021) yang berjudul faktor-faktor yang
membaca adalah lebih dari 30 cm. Saat mempengaruhi derajat myopia pada anak
membaca buku dengan posisi yang dekat, usia sekolah dasar di Tambalangan
secara tidak langsung maka akan dipaksa Semarang. Hasil penelitian menunjukan
untuk bekerja lebih karena lebih keras untuk bahwa siswa banyak yang memiliki
melihat tulisan yang ada pada buku. Padahal kebiasaan menonton TV <30%, hal ini
saat membaca buku perlu konsentrasi yang diakrenakan bahwa siswa yang memiliki
lebih tinggi. Mata yang bekerja berlebihan derajat miopia berat dikarenakan siswa
tersebut akan membuat yang bersangkutan memiliki kebiasaan menonton dengan jarak
merasa lebih lelah. yang dekat.
Hasil penelian ini tidak sejalan dengan
E. Kebiasaan Menonton TV Siswa Kelas penelitian yang dilakukan oleh Priyati (2021)
V dan VI di SDN 15 Kota Pariaman yang berjudul karakteristik kejadian myopia
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada siswa sekolah dasar Negeri 02
bahwa dari 38 responden terdapat 57.9% Kampung Olo Kota Padang. Hasil penelitian
siswa memiliki kebiasaan menonton TV ≥3 menunjukan bahwa didapatkan kejadian
meter pada siswa kelas V dan VI di SDN 15 myopia banyak didapatkan pada responden
Kota Pariaman tahun 2022. yang memiliki kebiasaan menonton TV jarak
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan <3 meter pada siswa sekolah dasar Negeri 02
teori dan penelitian sebelumnya. Dalam Kampung Olo Kota Padang.
penelitian ini, menonton tv juga bukan Menonton televisi dengan intensitas tertentu
merupakan faktor resiko utama yang juga berpengaruh terhadap derajat miopia.
mempengaruhi terjadinya miopia pada Sinar biru yang dipancarkan televisi dapat

Health and Medical Journal


menyebabkan degenerasi retina dengan 63.7% responden memiliki kebiasaan
merusak sitokrok oksidase dan menghambat menggunakan HP di Sekolah Dasar Mandala
pernapasan sel. Surabaya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
F. Kebiasaan Menggunakan HP Siswa Aristia (2020) yang berjudul karakteristik
Kelas V dan VI di SDN 15 Kota kejadian miopia pada siswa sekolah dasar di
Pariaman Sekolah Dasar Indriyasana Jakarta Barat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak
bahwa dari 38 responden lebih dari separuh didapatkan yaitu 74.5% responden tidak
yaitu 60.5% siswa memiliki kebiasaan tidak memiliki kebiasaan menggunakan HP di
menggunakan HP pada siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Indriyasana Jakarta Barat.
di SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Hasil penelitian saya lakukan tidak sejalan penelitian yang yang dilakukan oleh Hastuti
dengan teori yang ada yang menyebutkan (2021) yang berjudul karakteristik kejadian
bahwa kebiasaan menggunakan handphone miopia pada siswa sekolah dasar di Sekolah
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya Dasar Jawa Barat. Hasil penelitian
miopia. Hal ini terjadi karena kondisi menunjukan bahwa lebih dari separuh yaitu
ekonomi dari lingkungan sekolah yang saya 73.4% responden tidak memiliki kebiasan
teliti dimana sekolah tersebut merupakan menggunakan HP di Sekolah Dasar Jawa
salah satu sekolah perkotaan yang tidak Barat.
terlalu maju dengan perekonomian antara Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
kelas menengah hingga kelas kebawah, penelitian yang dilakukan oleh Ulya H (2021)
karena rata-rata pekerjaan dari orang tua yang berjudul faktor-faktor yang
siswa kebanyakan hanya petani dan nelayan. berhubungan dengan kejadian miopia pada
Dikarenakan kondisi orang tua yang siswa sekolah dasar Negeri 01 Bungo Pasang
mungkin tidak cukup memfasilitasi anaknya Kota Padang. Hasil penelitian ini
dalam memberikan gadget maka anak yang menunjukan bahwa siswa banyak memiliki
dijadikan sampel merupakan anak yang kebiasaan menggunakan HP yaitu 63.8%
jarang terpapar oleh gadget sekarang. Oleh pada siswa sekolah dasar Negeri 01 Bungo
karena itu hasil penelitian yang di dapatkan Pasang Kota Padang.
adalah penggunakan gadget tidak menjadi Terlalu lama bermain video game dapat
salah satu faktor resiko terjadinya miopia menyebabkan masalah penglihatan, seperti
pada penelitian saya saat ini. miopia dan glaukoma. Menatap layar yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa terang sangat berbahaya bagi komponen fisik
responden yang mengalami miopia sedang dari mata terutama karena selama bermain,
didapatkan pada responden yang memiliki kita cenderung berhenti berkedip, yang dapat
kebiasaan menggunakan HP, hal ini membuat mata jadi kering.
dikarenkan pada responden yang memiliki Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
kebiasaan menggunakan HP disebabkan yang dilakukan Simarmata (2022) yang
menatap layar yang terang sangat berbahaya berjudul analisis faktor-faktor resiko
bagi komponen fisik dari mata terutama terjadinya myopia pada siswa sekolah dasar
karena selama bermain, kita cenderung Negari 2 Kota Bekasi. Hasil penelitian
berhenti berkedip, yang dapat membuat mata menunjukan bahwa responden menggunakan
jadi kering. Sejalan juga dengan penelitian HP >6 jam dan tidak sesuai anjuran yaitu
yang yang dilakukan oleh Yudistira (2021) 67.5%. hasil penelitian didapatkan bahwa
yang berjudul karakteristik kejadian miopia responden yang mengalami miopia
pada siswa sekolah dasar di Sekolah Dasar disebabakan responden menggunakan gadget
Mandala Surabaya. Hasil penelitian tidak sesuai anjuran.
menunjukan bahwa lebih dari separuh yaitu
7
Heme, Vol V No 1 8
January 2023

Semarang Dan Kecamatan Semarang


V. KESIMPULAN DAN SARAN Selatan Kota Semarang). Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Kesehatan Masyarakat (E-Journal).
peneliti lakukan dengan judul penelitian 2022. 4(4) ; 410 ; 416.
“Karakteristik Miopia Pada Siswa Kelas V [5]. Holden BA, Fricke TR, Wilson DA,
Dan VI Di SDN 15 Kota Pariaman Tahun Jong M, Naidoo KS, Sankaridurg P, Et
2022”, maka dapat disimpulkan sebagai Al. Global Prevalence Of Miopia And
berikut : High Miopia And Temporal Trends
1. 47.4% siswa mengalami miopia sangat From 2000 Through 2050.
ringan pada siswa kelas V dan VI di SDN Ophthalmology.2022;123(5):1036–42.
15 Kota Pariaman tahun 2023 [6]. WHO. Global Initiative For The
2. 52.6% siswa berumur >11 tahun pada Elimination Avoidable Blindness :
siswa kelas V dan VI di SDN 15 Kota Action Plan 2006-2011 Vision 2020 The
Pariaman tahun 2022 Right Sight. Geneva: WHO; 2019.
3. 68.4% siswa berjenis kelamin perempuan [7]. Vitale S, Sperduto R. Increased
pada siswa kelas V dan VI di SDN 15 Prevalence Of Miopia In The United
Kota Pariaman tahun 2022 States Between 1971-1972 And 1999-
4. 63.2% siswa memiliki kebiasaan 2004. 2021;127(12):1632–9
membaca jarak dekat ≥30 cm pada siswa [8]. Ang M, Wong TY. Updates On Miopia :
kelas V dan VI di SDN 15 Kota Pariaman A Clinical Perspective. Ang M, Wong
tahun 2022 TY, Editor. Springer Nature PP -
5. 57.9% siswa memiliki kebiasaan Singapore; 2020.Hlm 1-170.
menonton TV ≥3 m pada siswa kelas V [9]. WHO. The Impact Of Miopia And High
dan VI di SDN 15 Kota Pariaman tahun Miopia. University Of New South
2022 Wales, Sydney. Australia. 2021.
6. 60.5% siswa memiliki kebiasaan tidak [10]. World Health Organization. World
menggunakan HP pada siswa kelas V dan Report On Vision. Vol. 214. 2020. Hlm
VI di SDN 15 Kota Pariaman tahun 2022. 1–160.
[11]. Zorena K, Gładysiak A, Ślȩzak D.
DAFTAR PUSTAKA Early Intervention And
Nonpharmacological Therapy Of
[1]. Ariaty Y, Henni Kumaladewi Hengky Miopia In Young Adults. Journal Of
YK Dan Arfianty. Faktor - Faktor Ophthalmology. Hindawi Limited.
Yang Mempengaruhi Terjadinya 2019:1–11.
Miopia Pada Siswa/I SD Katolik Kota [12]. Syam MHT. Hubungan Aktivitas
Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Membaca Dengan Derajat Miopia
Kesehatan. 2(3). 2021 ; 377 – 387. Pada Siswa Smp Negeri 1 Kota Padang.
[2]. Wulansari D, Rahmi FL, Nugroho T. Artikel Fakultas Kedokteran Universitas
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Andalas. 2021.
Dengan Miopia Pada Anak SD Di [13]. Juanarta P, Sirait SN. Karakteristik
Daerah Perkotaan Dan Daerah Pasien Miopia Di Poli Refraksi, Lensa
Pinggiran Kota. Jurnal Kedokteran Kontak, Dan Low Vision Pusat Mata
Diponegoro. 2021. 7(2) ; 947 – 961. Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
[3]. Schmid, Klause. Miopia Manual. 2016. Periode Januari – Desember Tahun
27-73 P. 2020. Artikel Departemen Ilmu
[4]. Indrarini IA, Setyawan SH , Saraswati Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
LD Dan Udiyono A. Gambaran Miopia Universitas Padjadjaran Pusat Mata
Pada Anak Sekolah Dasar Di Daerah Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo.
Rural Dan Urban (Studi Kasus 2021 ; 1 – 11.
Kecamatan Sumowono Kabupaten

Health and Medical Journal


[14]. World Health Organization. Blindness The Treatment Of Miopia : Miopia
And Vision Impairment. 2021. Diakses Control With Atropine 0.01% Eyedrops.
Dalam Ophthalmology. 2022;123(2):391-9
[15]. Khalaj M. Et Al. Refractive Errors In [26]. Edwards MH, Li RW, Lam CS, Lew
School-Age Children In Qazvin, Iran. JK, Yu BS. The Hong Kong
2021;1(2):1–6. Progressive Lens Miopia Control Study:
[16]. Flitcroft DI, He M, Jonas JB, Jong M, Study Design And Main Findings.
Naidoo K, Ohno-Matsui K, Et Al. IMI – Invest Ophthalmol Vis Sci.
Defining And Classifying Miopia: A 2020.43:2852–2858.
Proposed Set Of Standards For Clinical [27]. Jin, J.X., Hua, W.J., Jiang, X., Wu,
And Epidemiologic Studies. Investig X.Y., Yang, J.W., Gao, G.P., Fang, Y.,
Ophthalmol Vis Sci. 2022;60(3):20–30. Pei, C.L., Wang, S., Zhang, J.Z. And
[17]. Saxena R. Et Al. Prevalence Of Miopia Tao, L.M. Effect Of Outdoor
And Its Risk Factors In Urban School Activity On Miopia Onset And
Children In Delhi : The North India Progression In School-Aged Children In
Miopia Study (NIM Study). 2021;1–12. Northeast China: The Sujiatun Eye Care
Available At: Study. BMC Ophthalmology. 2015.
[18]. Ilyas Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. 3rd 15(1);73.
Ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran [28]. Jones-Jordan LA, Mitchell GL, Cotter
Universitas Indonesia; 2020. 1-11-75 P. SA, Et Al. Visual Activity Before And
[19]. Basri Saiful. Etiopatogenesis Dan After The Onset Of Juvenile Miopia.
Penatalaksanaan Miopia Pada Anak Invest Ophthalmol Vis Sci.
Usia Sekolah. J Kedokteran Syiah 2021;52:1841–1850
Kuala. 2022;14(3). [29]. Primadiani IS And Rahmi FL. Faktor-
[20]. Iswari M, Nurhastuti. Anatomi, Faktor Yang Mempengaruhi
Fisiologi Dan Genetika. 2021. Progresivitas Miopia Pada Mahasiswa
[21]. Agca A, Et Al. Visual And Refractive Kedokteran. Jurnal Kedokteran
Outcomes Of Small-Incision Lenticule Diponegoro. 2020. 6(4) ; 1505-1517.
Extraction In High Miopia: 5-Year [30]. Curtin BJ. Physiologic Vs Pathologic
Results. Hindawi Journal Of Miopia: Genetics Vs Environment.
Ophthalmology. 2022. Ophthalmology. 2022. 86(5) ; 681-91.
[22]. Leung JT, Brown B. Progression Of [31]. Chuck RS, Jacobs DS, Lee JK, Afsari
Miopia In Hong Kong Chinese School Natalie A, Vitale S, Shen TT, U.C.
Children Is Slowed By Wearing Refractive Errors & Refractive Surgery
Progressive Lenses. Optom Vis Preferred Practice Pattern. American
Sci.2021;76:346–54. Academy Of Ophthalomology.
[23]. Fulk GW, Cyert LA, Parker DE. A 2020.12-22.
Randomized Trial Of The Effect Of [32]. Widodo A Dan Prillia T. Miopia
Singlevision Vs. Bifocal Lenses On Patologi. JOI. 2021.5 (1) ; 19-26.
Miopia Progression In Children With [33]. Hesya N. Angka Kejadian Penderita
Esophoria. Optom Vis Sci. Miopia Di Kalangan Etnis Cina Dan
2020;77:395–401. Etnis Non Cina Pada Anak Kelas 4 -6
[24]. Fang PC, Chung MY, Yu HJ, Wu PC. SD Methodist 2 Medan. Jurnal
Prevention Of Miopia Onset With Kedokteran Universitas Sumatera Utara
0.025% Atropine In Premyopic Medan. 2021.
Children. J Ocul Pharmacol Ther. 2020 . [34]. Notoatmodjo. Metode Penelitian
26 (4) : 341-345. Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2020.
[25]. Chia A, Franczo, Lu QS, Tan D. Five- [35]. M.Sopiyudin Dahlan . Statistik Untuk
Year Clinical Trial On Atropine For Kedokteran Dan Kesehatan : Deskriptif,
9
Heme, Vol V No 1 10
January 2023

Bivariat, Dan Multivariat Dilengkapi Esophoria. Optom Vis Sci.


Aplikasi Dengan Menggunakan SPSS / 2020;77:395–401.
Edisi Ke-4. Jakarta : Salemba Medika, [46]. Fang PC, Chung MY, Yu HJ, Wu PC.
2020. Prevention Of Miopia Onset With
[36]. Setiasih L Dan Setyandriana Y. 0.025% Atropine In Premyopic
Perbedaan Efektivitas Antara Kacamata Children. J Ocul Pharmacol Ther. 2020.
Dan Soft Lens Terhadapprogesivitas 26 (4) : 341-345.
Derajat Miopia. Jurnal Kedokteran [47]. Chia A, Franczo, Lu QS, Tan D. Five-
Universitas Muhammadiyah Year Clinical Trial On Atropine For
Yogyakarta. 2018 ; 1 – 9. The Treatment Of Miopia : Miopia
[37]. Staff Aaoo. Clinical Optics. Basic And Control With Atropine 0.01% Eyedrops.
Clinical Science Course. San Francisco: Ophthalmology. 2016;123(2):391-9.
American Academy Of Ophthalmology; Doi: 10.1016/J.Ophtha.2020.07.004.
2019. 120-222. [48]. Edwards MH, Li RW, Lam CS, Lew
[38]. Brian S. Whats Eye Problems Looks JK, Yu BS. The Hong Kong
Like. 2020. Progressive Lens Miopia Control Study:
[39]. Foster PJ, Jiang Y. Epidemiology Of Study Design And Main Findings.
Miopia. Eye. 2017 Feb;28(2):202 Invest Ophthalmol Vis Sci.
[40]. Mutti DO, Mitchell GL, Moeschberger 2020.43:2852–2858
ML, Jones LA, Zadnik K. Parental [49]. Chuck RS, Jacobs DS, Lee JK, Afsari
Miopia, Near Work, School Natalie A, Vitale S, Shen TT, U.C.
Achievement, And Children's Refractive Errors & Refractive Surgery
Refractive Error. Investigative Preferred Practice Pattern. American
Ophthalmology & Visual Science. Academy Of Ophthalomology.
2012;43:3633-3640. 2020.12-22.
[41]. Saxena R, Vashist P, Tandon R, Pandey [50]. Widodo A Dan Prillia T. Miopia
RM. Prevalence Of Miopia And Its Riks Patologi. JOI. 2019.5 (1) ; 19-26.
Factors In Urban School Children In [51]. Notoatmodjo. Metode Penelitian
Delhi: The North India Miopia Study Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2019.
(NIM Study). Plos One Journals. 2020; [52]. M.Sopiyudin Dahlan . Statistik Untuk
10(2). Kedokteran Dan Kesehatan : Deskriptif,
[42]. Angelo, Halim AA, Shinta A. Bivariat, Dan Multivariat Dilengkapi
Modalitas Pencegahan Progresivitas Aplikasi Dengan Menggunakan SPSS /
School-Age Miopia. CDK-251. 2021. Edisi Ke-4. Jakarta : Salemba Medika,
44(4) ; 296 – 299 2021.
[43]. Ong E, Grice K, Held R, Thorn F, [53]. Aristia. R. (2020). Karakteristtik
Gwiazda J. Effects Of Spectacle Kejadian Miopia Pada Siswa Sekolah
Intervention On The Progression Of Dasar Di Sekolah Dasar. Indriyasana ;
Miopia In Children. Optom Vis Sci. Jakarta Barat.
2020;76:363–9. [54]. Hastuti. A. (2021). Hubungan
[44]. Leung JT, Brown B. Progression Of Penggunaan Gadget Dengan Kejadian
Miopia In Hong Kong Chinese Myopia Pada Siswa Sekolah Dasar Di
Schoolchildren Is Slowed By Wearing Sekolah Dasar. Jawa Barat.
Progressive Lenses. Optom Vis [55]. Asiyanto. L. (2020). Faktor-Faktor
Sci.2020;76:346–54. Yang Berhubungan Dengan Kejadian
[45]. Fulk GW, Cyert LA, Parker DE. A Myopia Pada Siswa Sekolah Dasar
Randomized Trial Of The Effect Of Islam Al-Azhar 32. Padang.
Singlevision Vs. Bifocal Lenses On
Miopia Progression In Children With

Health and Medical Journal


[56]. Hatuti. A. (2021). Karakteristtik [68]. Simarmata. (2022). Faktor-Faktor
Kejadian Miopia Pada Siswa Sekolah Resiko Terjadinya Myopia Pada Siswa
Dasar Di Sekolah Dasar. Jawa Barat Sekolah Dasar Negari 2 Kota Bekasi
[57]. Wulansari. E. (2020). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Myopia Pada Siswa Sekolah Dasar
Didaerah Perkantoran Dan Didaerah
Pinggiran. Jawa Barat
[58]. Najoan. A. (2022). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Myopia
Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 02
Pasar Gadang. Kota Padang.
[59]. Yudistira. A. (2021). Karakteristik
Kejadian Miopia Pada Siswa Sekolah
Dasar Di Sekolah Dasar Mandala.
Surabaya.
[60]. Ariaty & Yuliasari. (2019). Faktor-
Faktor Yang Berhubungan
Mempengaruhi Terjadinya Myopia
Pada Siswa Dan Siswi SD Katolik.
Parepare
[61]. Priyati. (2021). Karakteristik Kejadian
Myopia Pada Siswa Sekolah Dasar
Negeri 02 Kampung Olo. Kota Padang.
[62]. Nisaussholilla. (2020). Kebiasan
Menggunakan Gadget Dan Kebiasaan
Membaca Dengan Kejadian Miopia
Pada Anak Siswa SDN 035 Soka.
Bandung.
[63]. Sofiani. (2021). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Derajat Miopia Pada
Siswa Dan Siswi Sekolah Dasar Negeri
2 Tamanggung. Kabupaten
Tamanggung
[64]. Priyati, (2021). Karakteristik Kejadian
Myopia Pada Siswa Sekolah Dasar
Negeri 02 Kampung Olo. Kota Padang.
[65]. Umami. Ariani. (2021). Faktor-Faktor
Berhubungan Dengan Kejadian Miopia
Pada Anak Siswa Sekolah Dasar Negeri
1 Balun.
[66]. Al Anwar. (2021). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Derajat Myopia Pada
Anak Usia Sekolah Dasar Di
Tambalangan Semarang.
[67]. Ulya, H. (2021). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Miopia
Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 01
Bungo Pasang Kota Padang.
11

Anda mungkin juga menyukai