11.00 Istirahat
13.00 Pemberian 30 ml Pure Cid dalam 10 liter air untuk air minum
DOC umur 9 minggu
Hasil :
Perdarahan pada usus, perdarahan di proventikulus
11.00 Istirahat
11.00 Istirahat
11.00 Istirahat
1.2 Kandang Jeblog
Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 29 Juli 07.00 Kontrol kesehatan.
2019 Ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
Ciri ayam yg ditemukan sakit adalah tampak lesu, keluar
discharge nasal dan kotoran berwarna hijau.
Hasil :
Terdapat darah kental berwarna hitam di jantung
11.00 Istirahat
13.30 Desinfektan
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur,
gram/butir dan jumlah pakan
Selasa, 30 Juli 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019
09.00 Nekropsi 1 ekor ayam
Hasil :
Susp : Chronic Respiratory Disease, Flu, New Castle Disease,
Infectious Bronchitis.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur,
gram/butir dan jumlah pakan
Rabu, 31 Juli 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
Jumat , 02 Agust 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 us
09.00 Sanitasi kandang menggunakan desinfektan.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
Sabtu , 03 Agust 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 us
09.00 Sanitasi kandang menggunakan desinfektan.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
Minggu, 04 Agust 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 us
09.00 Sanitasi kandang menggunakan desinfektan.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
1.1 Kandang Tumpang 1
Hari, Tanggal Jam Kegiatan
Senin, 05 Agust 07.00 Pengenalan kandang dengan mas Adib. Ada +/- 18.000 ekor
2019 us ayam di kandang Tumpang 1.
13.30 Desinfektan
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur,
gram/butir dan jumlah pakan
Selasa, 06 Agu 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 stus
09.00 Pemberian comboran Eggs Stimulant 1 gram / liter air, diberikan
pada pakan untuk meninkatkan nafsu makan ayam.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur,
gram/butir dan jumlah pakan
Rabu, 07 Agu 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 stus
09.00 Pemberian comboran Eggs Stimulant 1 gram / liter air, diberikan
pada pakan untuk meninkatkan nafsu makan ayam.
11.00 Istirahat
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
Jumat , 09 Agust 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 us
09.00 Sanitasi kandang menggunakan desinfektan.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
Sabtu , 10 Agust 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 us
09.00 Sanitasi kandang menggunakan desinfektan.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
Minggu, 11 Agust 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 us
09.00 Sanitasi kandang menggunakan desinfektan.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
1.2 Kandang Tumpang 2
11.00 Istirahat
13.30 Desinfektan
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur,
gram/butir dan jumlah pakan
Selasa, 13 Agu 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 stus
09.00 Pemberian comboran Eggs Stimulant 1 gram / liter air, diberikan
pada pakan untuk meninkatkan nafsu makan ayam.
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur,
gram/butir dan jumlah pakan
Rabu, 14 Agu 07.00 Kontrol kesehatan ayam yang sakit diberi 1 tablet trimezyn.
2019 stus
09.00 Pemberian comboran Eggs Stimulant 1 gram / liter air, diberikan
pada pakan untuk meninkatkan nafsu makan ayam.
11.00 Istirahat
11.00 Istirahat
15.30 Recording :
Menghitung jumlah ayam, Hen Day, FCR, total kg telur, gram/
Butir dan jumlah pakan.
BAB 2 PEMBAHASAN
keberhasilan dalam usaha pemeliharaan ayam Layer mulai dari fase Starter, Grower, hingga
Layer. Kandang harus dibuat sebaik mungkin yang dapat memberikan kenyamanan bagi
ayam, mudah dalam tata laksana, dapat memberikan produksi yang optimal serta memenuhi
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat membangun kandang ayam Layer
berserta kelengkapannya, mulai dari segi ekonomi yaitu menghitung bahan yang tersedia,
biaya perawatan dan umur bangunan setelah dibangun sampai pemilihan lokasi pendirian
kandang. Faktor-faktor di atas harus diperhatikan karena menyangkut sisi kenyamanan dan
kesehatan ayam juga sisi sosial yaitu lingkungan masyarakat sekitar. Jangan sampai
pemilihan lokasi kandang menjadi gangguan kepada masyarakat hingga dapat menularkan
penyakit zoonosis.
Kandang secara makro memiliki fungsi sebagai tempat tinggal ternak agar terhindar
dari pengaruh cuaca buruk (hujan, panas, dan dingin), hewan buas dan pencurian. Kandang
secara mikro memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyediakan lingkungan yang nyaman
agar terhindar dari stress sehingga kesehatan ternak dapat terjaga dan produksi dapat
maksimal. Tipe kandang ayam layer dibedakan menjadi kandang tipe open house dan close
house.
Di peternakan CV. Central Unggas Farm menggunakan tipe kandang open house dengan
Kandang tipe Open House tidak memiliki dinding sehingga sirkulasi udara bersifat
bebas yang mengakibatkan ayam dapat terpapar udara dari luar. Ayam tidak terlidung dari
panas, dingin, angin, hujan, dan intensitas sinar matahari yang terik. Akibatnya ayam rentan
terhadap berbagai penyakit akibat perubahan udara. Dilihat dari sisi higienitas, kandang Open
House sama sekali tidak melindungi ayam dari kontak dunia luar. Hal ini berakibat ayam
sangat rentan terjangkit berbagai penyakit ataupun wabah ayam akibat bakteri dan virus yang
tersebar melalui udara. Berikut kandang tipe open house CV. Central Unggas Farm.
Keuntungan dari kandang Open House adalah biaya pembuatan kandangnya yang
lebih murah karena tidak memerlukan bangunan dengan dinding yang tertutup, sirkulasi
udara dalam kandang baik dan tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga memotong
biaya Technical Support yang harus memonitor peralatan dalam kandang. Sedangkan
kerugiannya adalah ayam Layer mudah tertular penyakit karena ayam langsung kontak
dengan lingkungan luar. Ayamjuga mudah stress dan menyebabkan produksi telur menurun
baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini dapat terjadi karena peternak tidak mendapat
mengatur pencahayaan, suhu, kelembapan, ventilasi dan kecepatan angin yang nyaman dan
ideal bagi ayam. Selain itu kerugian yang lainnya adalah sanitasi yang kurang bagus.
Akibatnya peternak juga bisa mengalami kerugian karena produksi telur yang dihasilkan tidak
Tempat pakan yang digunakan di CV. Central Unggas Farm adalah bentuk feeder
through tipe memanjang terbuat dari pipa paralon PVC (Polyvinil Chlorida) yang dibelah
memanjang menjadi dua sama dengan panjang kandang dan diletakan di depan kandang
baterai untuk mengurangi ransum yang tercecer. Berikut tempat pakan milik CV. Central
Unggas Farm.
CV. Central Unggas Farm melakukan penyimpanan pakan di tempat yang kering dan
tidak lembab agar pakan tidak mudah menjamur. Stok pakan sebaiknya tidak terlalu banyak,
Pemberian pakan di CV. Central Unggas Farm dilakukan secara manual dua kali
sehari, pukul 07.00 WIB sebanyak 30% dan pukul 13.00 WIB sebanyak 70%. Pakan yang
diberikan sebanyak tiga perempat volume tempat pakan dengan tujuan menghindari pakan
tumpah dan tercecer. Pekerja kandang dalam pemberian pakan beberapa jam sekali harus
meratakan pakan dengan membolak-balikkan pakan atau gorek pakan supaya tidak terjadi
penumpukkan pakan di satu tempat, selain itu pembalikan pakan untuk memberikan kesan
fresh pada pakan sehingga menambah nafsu makan ayam. Penambahan “feed supplement”
meliputi obat-obatan dan vitamin dicampur pada pakan untuk memudahkan pemberian feed
supplement secara merata pada ayam yang sakit. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
mencapai feed intake yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produksi telur.
Konsumsi pakan pada ayam petelur periode layer di CV. Central Unggas Farm ± 120
gram/ekor/hari. Konsumsi pakan dan kebutuhan protein ayam petelur dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu berat badan, strain, suhu lingkungan, fase produksi, sistem
perkandangan, luas tempat pakan perekor, debeaking, kepadatan ayam, ketersediaan air
Pemberian air minum di CV. Central Unggas Farm dilakukan secara ad libitum,
pemberian air minum dilakukan secara ad libitum atau penyediaan air minum dilakukan
secara tidak terbatas dengan tujuan untuk menjaga agar ayam tidak mengalami kekurangan
air sehingga produksi telur optimal. Pemeriksaan terhadap kualitas air minum juga telah
dilakukan dan telah memenuhi standar air minum bagi ayam. Air minum merupakan nutrisi
yang paling penting. Air minum juga dapat digunakan sebagai media pemberian obat,
vitamin, vaksin. Air yang berkualitas harus tersedia untuk ayam sepanjang waktu. Saluran air
harus dibilas (flushing) setiap hari selama masa perindukan, mulai sehari sebelum kedatangan
anak ayam. Flushing juga dilakukan setiap minggu selama masa pertumbuhan dan
produksi.Pemberian air minum menggunakan nipple drinker dan tempat minum otomatis.
daripada pakan. Rasio ini akan meningkat pada suhu lingkungan yang lebih tinggi.
Melakukan pengujian kualitas air minum minimum 1 tahun sekali. Keberadaan bakteri
coliform akan menjadi indikator pencemaran yang baik, jika pencemaran bakteri coliform
terjadi maka hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pencemaran air minum dengan
kotoran hewan atau manusia. pH air minum yang baik adalah 5-7 untuk meningkatkan
sanitasi air yang baik, meningkatkan konsumsi pakan dan meningkatkan kesehatan
pencernaan bagian atas. Ayam mungkin mampu bertahan pada pH yang lebih rendah. pH di
bawah 5 dapat mengurangi asupan air dan korosif terhadap logam, sedangkan pH diatas 8
dapat mengurangi asupan dan mengurangi efektivitas sanitasi air. Pada periode layer, ayam
diberikan minum secara ad libitum melalui nipple. Pada air minum layer ditambahkan klorin
sebanyak 200 gram untuk tandon air (±70 liter). Penambahan klorin bertujuan unuk
2.3 Nekropsi
Penyakit menjadi satu hal yang penting untuk dikendalikan dalam sebuah peternakan,
karena dapat berdampak terhadap ekonomi dari peternakan itu sendiri, pada peternakan
unggas salah satu cara untuk mendiagnosa penyakit yaitu dengan nekropsi atau bedah
adanya gejala penyakit yang jelas, atau ada peningkatan angka kematian. Nekropsi tidak bisa
masalah terkait manajemen, termasuk gizi buruk, kekurangan pakan atau minum, ventilasi
Nekropsi 1 ekor ayam berumur 90 hari yang ditemukaan dalam keadaan mati
Gejala klinis :
- Pial dan jengger berwarna pucat kebiruan
- Turgor kulit rendah ( kulit saat dicubit tidak langsung kembali )
- Berak merah kehitaman karena bercampur dengan darah
Hasil Nekropsi :
- Tampak sedikit perdarahan (ptchie) pada mukosa sekum
- Konsistensi hepar lunak
- Terdapat spot putih pada hepar
Hasil Nekropsi :
- Terdapat perdarahan kemerahan di folikel saluran reproduksi
- Terdapat eksudat pada trakhea ( saluran pernafasan )
Hasil Nekropsi :
Gambar 2.3.6 Terdapat Perdarahan Pada Jantung. Darah Terlihat Berwarna Kehitaman
Diagnosa : heat stress dan suspect ND
2.4 Manajemen Kesehatan
1. Trimezyn Kaplet
Trimezyn adalah kombinasi obat sulfa dengan trimethroprim yang bekerja sinergis.
Trimezn terasuk golongan antibiotik ber-spektrum luas, cara penggunaan obat ini dengan cara
memasukan kaplet ke mulut ternak dan dorong dalam kerongkongan. Obat diberikan selama
3-5 hari berturut – turut. Indikasi obat ini untuk unggas antara lain korisa, CRD, Kolera, Fowl
thypoid, Pullorum.
2. Biseptyl
Obat ini mengandung Spectinomycin, Lincomycin, dan Excipient. Obat ini diberikan
melaliu Intramuscular (I.M), dosis penggunaan obat ini adaalah 1 ml untuk 5-10 kg berat
badan
3. Vitesel Inj
Vitesel Inj untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan reproduksi mengandung vitamin
E dan selenium. Diberikan pada layer yang memiliki jengger tidak normal (warna pucat,
kecil). Permberian vitamin E melalui IM. Tujuan pemberian vitamin E pada ayam yaitu
untuk:
sebagai antioksidan;
pernapasan jaringan normal, berperan membantu fungsi sistem sitokrom oksidase atau
dalam reaksi fosforilasi normal, terutama ikatan energi fosfat, seperti kreatin
metabolisme membran.
Vitamin merupakan suatu zat kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh yang memiliki
fungsi sebagai pengatur proses kegiatan tubuh. Pada fase grower dan layer, pemberian Herbal
(Kunyit, Temulawak dan Sambiloto) diberikan setiap hari dengan pemberian kocor pada
pakan lalu digorek untuk meratakan. Indikasi:Peningkatan daya tahan tubuh, Peningkatan
Levamid adalah obat cacing yang kandungannya adalah Niclosamide dan Levamisole
HCl. Indikasi obat ini untuk membasmi cacing (Raillietina sp., Davainea sp. dan
Hymenolepis sp.) dan membasmi cacing gilik bentuk larva dan dewasa pada saluran
pencernaan (Ascaridia sp., Heterakis sp., Capilaria sp.), saluran pernafasan (Syngamus
trachea), mata (Oxyspirura mansoni). Pemebrian obat ini dicampur dalam ransum dengan
5. Egg Stimulant
Egg Stimulant adalah serbuk larut air yang mengandung multivitamin dan antibiotik
yang berfungsi menstimulasi dan mempercepat pencapaian periode produksi telur optimum,
Obat ini digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, meningkatkan daya tahan
tubuh, meningkatkan produksi telur, mengurangi bau kotoran, dan mengurangi redisu
antibiotik dalam telur ayam. Vitamin Herbal Indovit mengandung curcuma canthorrhiza dan
curcuma longa, diberikan dengan dicampurkan kedalam air minum dengan dosis 1 gram / 1
7. Neo Antisep
Neo Antisep adalah desinfektan/larutan pembasmi kuman dengan bahan aktif Iodium.
Indikasi obat ini adalah membasmi virus yang ada di kandang, tempat makan, tempat minum
dll, membasmi virus penyebab penyakit ND, PMK, IB dan cacar, membasmi kuman penyakit
patogen, mempunyai efek bakteriosidal dan bakteriostatik, menghilangkan biofilm pada air
minum. Dosis penggunaan yaitu 500ml-1 liter per 1000 liter air minum.
2.5 Penyakit
1. Heat Stress
Heat Stress merupakan penyakit yang disebabkan kondisi suhu lingkungan melebihi
suhu normal (>28oC) sehingga ayam tidak mampu untuk menyeimbangkan antara produksi
dan pembuangan panas tubuhnya. Ada dua jenis heat stress yaitu akut dan kronis. Akut terjadi
saat suhu dan kelembaban meningkat drastis, sedangkan kronis dipicu oleh meningkatnya
suhu dan kelembaban dalam waktu yang relatif lama. Efek heat stress lebih rentan terhadap
ayam dewasa karena telah memiliki bulu yang sempurna sehingga mempersulit pembuangan
panas tubuhnya. Selain itu, ukuran tubuh yang besar dapat menghasilkan panas tubuh lebih
banyak.
Sebenarnya ayam sudah memiliki self defense sendiri untuk mengatasi heat stress
dengan cara:
Melebarkan atau menggantungkan sayapnya. Tetapi usaha ini kurang optimal karena
Ayam yang telah melakukan panting tetapi suhu tubuhnya tidak menurun akan
menjadi lemah, pingsan, bahkan bisa terjadi kematian mendadak. Kematian akibat heat stress
akan mulai terjadi saat suhu tubuh ayam mencapai 42OC atau lebih.
2. Newcastle Disease
Newcastle Disease adalah penyakit pada unggas besar yang fatal (mematikan).
Di Indonesia, penyakit ini juga populer sebagai tetelo. Penyebabnya adalah serangan virus
NDV, suatu virus RNA berkas tunggal dengan sekuens antisens negatif. Pertama kali virus ini
diisolasi dari Newcastle upon Tyne, Inggris, tahun 1926 oleh Doyle. Pada tahun yang sama,
Kraneveld berhasil mengisolasi virus pada unggas dari Bogor. Serangan pada ayam adalah
yang paling dikenal, dengan gejala klinis seperti terkena pilek (hidung berair dan tersumbat),
mengorok, sayap turun lemas (terkulai), kaki terseret, sampai kepala terkulai atau melipat.
Pada unggas muda, serangan ini dapat segera berakhir dengan kematian, sedangkan pada
unggas dewasa, kematian biasanya terjadi dua sampai tiga hari setelah gejala pertama kali
terlihat.
Gambar ayam yang terinfeksi penyakit Newcestle Disease ditandai dengan
melipat atau terkulainya kepala
Penularan dari satu tempat ke tempat lain terjadi melalui alat transprtasi, pekerja
kandang, burung dan hewan lain, debu kandang, angin, serangga, makanan dan karung pakan
yang tercemar. Masa inkubasi ND antara 2-15 hari, ayam yang tertular ND akan
mengeluarkan virus melalui alat pernafasan 1-2 hari setelah terinfeksi. Penularan ND dari
suatu hewan ke hewan lainnya melalui kontak dengan hewan sakit, sekresi, ekskresi dan
hewan sakit serta bangkai hewan yang terinfeksi, jalan penularan melalui alat pencernaan dan
pernafasan. Virus yang tercampur lendir atau yang terkandung dalam feses dapat bertahan
hingga 2 bulan.
3. Coryza (SNOT)
Infeksius coryza (Snot) merupakan penyakit pernafasan bagian atas pada unggas,
terutama ayam, yang bersifat akut. Penyakit ini telah menyebar luas di seluruh dunia, dan
kejadiannya sering pada musim dingin atau udara jelek. Penyebaran penyakit dalam kandang
sangat cepat, baik secara kontak langsung dengan ayam-ayam sakit, maupun tidak langsung
melalui air minum, udara, dan peralatan yang tercemar. Gejala-gejala klinis penyakit ini
ditandai dengan keluarnya eksudat dari hidung, muka bengkak karena edema di bawah kulit,
merupakan komplikasi dengan penyakit lain, seperti Fowl pox, Mycoplasma (CRD), New
karier, tetapi dapat pula terjadi secara tidak langsung melalui air minum, pakan, dan peralatan
yang terkontaminasi. Infeksius coryza dapat menyerang ayam semua umur, tetapi yang paling
peka adalah ayam umur 18-23 minggu atau menjelang bertelur. Jika terinfeksi, kelompok
ayam ini akan sangat terlambat berproduksinya. Pada ayam yang sedang bertelur, penurunan
produksi dapat mencapai 10-40%, sedangkan pada ayam dara pengafkirannya (culling rate)
Egg Drop Syndrome (EDS) merupakan penyakit viral pada unggas yang disebabkan
oleh Avian Adenovirus tipe I. Hospes alami adalah itik dan angsa. Penyakit ini pada ayam
petelur teramati sehat tetapi bertelur dengan kerabang tipis sampai telur tanpa kerabang. Pada
umumnya terjadi pada awal periode bertelur, sehingga puncak produksi tidak pernah tercapai.
Penanganan penyakit sejauh ini terkendali apabila peternak sudah melaksanakan vaksinasi.
Pada kasus infeksi EDS, secara klinis akan dapat diamati beberapa perubahan kualitas
kerabang telur, yaitu pada awalnya terjadi depigmentasi telur. Setelah beberapa telur teramati
terjadi depigmentasi yang terlihat pada penurunan kualitas warna telur. Pada ayam petelur
yang biasanya berwarna coklat akan tampak mulai memudar yang cenderung memutih dan
menipis. Pada telur dengan kerabang tipis juga teramati telur dengan kerabang yang kasar
seperti berpasir, atau juga bergranula kasar pada sisi satu ujung telur. Kualitas telur menurun
dengan diikuti kerabang lunak dan akhirnya banyak diketemukan telur yang tanpa kerabang.
sampai 10 minggu), serta dapat terjadi penurunan produksi telur mencapai 40%. Kasus
infeksi alami EDS juga dapat diamati telur yang berukuran kecil. Beberapa kasus dilaporkan
albumin telur menjadi cair, tetapi tidak selalu dapat diamati pada kasus EDS. Penurunan
produksi dengan penurunan kualitas telur ini sangat dikacaukan dengan beberapa penyakit
lain yang mempunyai gejala klinis sangat mirip. Kasus penyakit IB juga mampu
menyebabkan penurunan produksi yang sangat tinggi, serat kualitas telur menjadi sangat
jelek. Pengalaman lapangan penulis pada kasus IB. penurunan kualitas telur lebih kepada telur
menjadi tidak simetris “mlethot” meskipun kerabang telur juga menjadi tipis, namun telur
tetap mempunyai kerabang. Pada kasus IB selain asimetrisitas, jika dipecah dan diamati putih
telur cenderung selalu encer. Penurunan produksi telur yang diikuti penurunan kualitas telur
juga harus dibedakan dari penyakit bakterial, seperti koli kompleks, Salmonellosis dll. Untuk
itu, penegakan diagnosis diperlukan konfirmasi dengan uji laboratoris yang relevan.
Infectious Bronchitis (IB) merupakan penyakit saluran pernafasan atas dan urogenital
pada ayam yang bersifat akut dan menular. Serangan virus IB sangat merugikan karena dapat
menyebabkan kematian dengan tingkat mortalitas 10-30% pada anak-anak ayam berumur
kurang dari tiga minggu dan ditandai dengan gejala pernafasan seperti sesak nafas, bersin-
bersin, serta ngorok. Ayam umur di atas enam minggu yang terserang virus IB dapat
menyebabkan pertumbuhan badan terhambat, sedangkan pada ayam petelur dewasa yang
terserang virus IB menyebabkan penurunan produksi hingga mencapai 60% dalam kurun
waktu 6-7 minggu dan selalu disertai dengan penurunan mutu telur berupa bentuk telur tak
Penyakit IB pada unggas disebabkan oleh virus Corona, termasuk dalam famili
Coronaviridae dan memiliki banyak serotipe, hal ini berhubungan dengan perbedaan susunan
basa pada S1 glikoprotein. Untuk mewaspadai adanya serangan virus IB yang dapat
merugikan industri peternakan ayam baik layer maupun broiler, perlu diantisipasi terjadinya
menular jilid II tahun 1980), masih dirasakan kurang dan perlu dilengkapi terutama dengan
informasi biologi molekuler dan diagnosa secara cepat serta akurat seperti uji polymerase
chain reaction (PCR). Pada kesempatan ini dikemukan gambaran tentang penyakit IB,
Kesimpulan
Tata laksana pemeliharaan, pemberian vaksin, vitamin, dan pengobatan di CV. Central
Unggas Farm dilakukan dengan cukup baik dan diimbangi dengan pakan yang sesuai standar
nutrisi sehingga diperoleh produksi yang cukup baik. Namun tata laksana perkandangan
kurang sesuai standar peternakan yang ada di Indonesia karena lokasi peternakan dekat
dengan pemukiman penduduk dan jarak antar kandang yang terlalu dekat.
Saran
2 Penggunaan jarum suntik pada saat vaksin dan pengobatan sebaiknya jarum di steril
3 Untuk menjaga kesehatan ayam selain pelaksanaan vaksin, vitamin, dan pengobatan
sebaiknya diikuti pula dengan manajemen pemeliharaan dan biosecurity yang baik
residu antibiotik.
7 Kepadatan populasi ayam dalam kandang juga perlu diperhatikan sehingga ayam tidak